Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Laut Cina Selatan didefenisikan sebagai perairan yang memanjang dari barat daya ke arah
timur laut, berbatasan di sebelah selatan dengan 3 derajat lontang selatan antara Sumatera dan
Kalimantan (Selat Karimata), dan disebelah utara berbatasan dengan Selat Taiwan dari ujung utara
Taiwan ke arah pantai Fukien, Cina. Luas perairan meliputi sekitar 4.000.000 km2 (empat juta
kilometer persegi).
Di wilayah laut Cina Selatan ini tersebar beberapa gugus kepulauan, yaitu: (1) gugus
kepulauan Pratas; (2) gugus Kepulauan Paracel; dan (3) gugus Kepulauan Spratly. Di kepulauan ini
juga terdapat gugusan karang Maclesfield Bank.
Konflik Laut Cina Selatan adalah sengketa Kepulauan Spratly yang dikhawatirkan akan
menjadi konflik terbuka di masa depan yang dipersengketakan oleh Cina, Vietnam, Taiwan, Filipina,
Malaysia, dan Brunei. Keenam negara tersebut teah mengajukan tuntutan mereka atas kepulauan
Spratly antara lain berdasarkan sejarah, penemuan, penduduka sementara atau berulang, dan
pemeliharaan hubungan dengan salah satu pulau sejak berabad-abad lalu.
Cina
Taiwan
Vietnam
Seperti halnya Cina, Vietnam mengajukan tu tutannya atas pulau-pulau Spratly juga
berdasarkan sejarah berabad-abad lalu. Klaim Vietnam atas pulau-pulau Spratly juga berdasarkan
perolehan Kaisar Gia Long tahun 1802 yang kemudian menggabungkannya dengan Vietnam tahun
1832. Kaisar Minh Mang yang memerintah Ketajaan Vietnam pada tahun 1834 juga telah mendirikan
pagoda dan tanda baru (stone tablet) di Pulau Spratly.1
Filipina
1
Lihat P. Lewis Young, “China and the South Chia Sea,” Asia Defence Jornal (July, 1986):26
Malaysia
Tuntutan Malaysia baru dikemukakan pada tanggal 21 Desember 1979 pada waktu
dipublikasikannya peta Landas Kontinen Malaysia. Malaysia menganggap