Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH
CATUR WIDI ASTUTI
09630331
B. Etiologi
Menurut Rustam Mochtar (Sinopsis Obstetri) pada dasarnya fase laten memanjang dapat
disebabkan oleh :
1. His tidak efisien (adekuat)
2. Tali pusat pendek
3. Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor)
4. Kesalahan petugas kesehatan memastikan bahwa pasien sudah masuk dalam
persalinan (inpartu) atau belum
Faktor-faktor ini saling berhubungan satu sama lain.
B. Penilaian Klinis
Menurut Sarwono Prawirohardjo menentukan keadaan janin :
1. Periksa DJJ selama atau segera setelah His. Hitung frekuensinya sekurang-kurangnya
1 x dalam 30 menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama fase laten kala II.
2. Jika ketuban sudah pecah, air ketuban kehijau-hijauan atau bercampur darah, pikiran
kemungkinan gawat janin
3. Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah selaput ketuban pecah, pertimbangkan
adanya indikasi penurunan jumlah air ketuban yang mungkin juga menyebabkan
gawat janin. Perbaiki keadaan umum dengan memberikan dukungan psikologis.
Berikan cairan baik secara oral atau parenteral dan upayakan BAK.
4. Bila penderita merasakan nyeri yang sangat berat berikan analgetik
C. Diagnosis
Menurut Suprijadi dalam buku asuhan intrapartum pada fase laten memanjang ini
memungkinkan terjadinya partus lama. Maka dari itu bidan harus bisa mengidentifikasi
keadaan ini dengan baik.
2. Persalinan Semu
a. Tidak ada perubahan serviks
b. Rasa nyeri tidak teratur
c. Tidak ada perubahan internal antara nyeri yang satu dan yang lain
d. Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
e. Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan saja
f. Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
g. Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas
rasa nyeri
h. Tidak ada lendir darah
i. Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
j. Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
k. Pemberian obat yang efisien menghentikan rasa nyeri pada persalinan
D. Penatalaksanaan
1. Penanganan secara umum (menurut Sarwono Prawirohardjo)
a. Nilai secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebut termasuk tanda-tanda
vital dan tingkat hidrasinya. Apakah ia kesakitan dan gelisah, jika ya
pertimbangkan pemberian analgetik.
b. Tentukan apakah pasien benar-benar inpartu
c. Upaya mengedan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah O2
ke plasenta, maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara spontan dan
mengedan dengan tidak menahan napas terlalu lama
d. Perhatikan DJJ
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama ibu : Ny. Heni Nama Suami : Tn. Angga Wijaya
Umur : 23 Tahun Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Palembang/Indonesia
Alamat : Seputih Banyak Alamat : Seputih Banyak
Lam-Teng Lam-Teng
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama. Usia kehamilan cukup bulan mengeluh
perutnya mules dan menjalar sampai ke pinggang sejak pukul 04.00 Wib.
3. Tanda-tanda Persalinan
Ibu datang pukul 09.30 Wib. His (+) frekuensi 2 x setiap 10 menit lamanya 20
detik.
4. Pengeluaran Pervaginam
Ibu mengatakan sudah mengeluarkan lendir bercampur darah, tidak ada
pengeluaran ketuban.
5. Masalah-masalah Khusus
His lemah, sehingga kemungkinan terjadi partus lama.
7. Riwayat Imunisasi
Selama hamil ibu imunisasi 2 x, pertama usia kehamilan 5 bulan, kedua usia
kehamilan 6 bulan dilakukan di Bidan "M".
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg RR : 24 x/menit
Pols : 80 x/menit Temp : 370C
3. TB/BB : 157 cm / 55 kg
4. Pemeriksaan fisik
a. Rambut : Tidak ada ketombe, tidak mudah rontok dan tidak mudah
dicabut, warna hitam dan agak kotor
b. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik
dan tidak ada oedema
c. Hidung : Bersih, tidak ada polip, penciuman baik
d. Gigi & mulut : Bersih, tidak ada ada caries dan tidak ada stomatitis
e. Telinga : Bentuk simetris, bersih dan fungsi pendengaran baik
f. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan vena jugularis
g. Dada : Bentuk simetris, tidak ada benjolan abnormal, puting
menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada aerola mamae dan
kolostrum sudah keluar
h. Abdomen : Tidak ada bekas operasi
1) Leopold I : TFU pertengahan pusat dan Px, pada fundus teraba bagian
yang lunak, tidak melenting dan kurang bundar berarti
bokong. TFU seara MC donald : 36 cm
Pengawasan Kala I
Kondisi Kondisi janin
Pembukaan
Tgl Waktu Obat cair yang Kontraksi Penurunan Ketuban/
serviks TD Pols RR Temp DJJ
diberikan uterus/his kepala penyusupan
2. Masalah
Fase laten memanjang
Dasar :
Ibu melaui fase laten lebih dari 8 jam.
3. Kebutuhan
a. Mengatasi kebutuhan nutrisi ibu untuk mengantisipasi kelelahan
b. Memberikan support kepada ibu
c. Pertolongan persalinan yang aman dan nyaman
V. RENCANA MANAJEMEN
1. a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis pada saat proses
persalinan
c. Observasi kala I menggunakan partograf dan kolaborasi bila ada komplikasi
d. Siapkan ruangan bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis ibu serta
persiapkan bidan dengan memperhatikan teknik aseptik dan antiseptik
2. Penyuluhan cara mengejan yang efektif
a. Jelaskan manfaat mengejan yang efektif
b. Ajarkan ibu cara mengejan yang efektif
c. Observasi cara mengejan ibu
3. Penyuluhan mengatasi rasa nyeri
a. Jelaskan penyebab nyeri
b. Ajarkan cara mengatasi nyeri
4. Pemenuhan nutrisi (asuhan sayang ibu)
a. Beri ibu makan jika lapar
b. Beri ibu minum jika haus
c. Beri ibu minuman manis sebagai penambah tenaga
d. Suruh ibu istirahat jika lelah
2. Melakukan penyuluhan cara mengatasi rasa nyeri yang disebabkan oleh fase laten
yangmemanjang
a. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri. Nyeri disebabkan karena
adanya kontraksi uterus yang akan membantu mendorong janin untuk turun
b. Mengajarkan cara mengatasi nyeri, ibu disuruh untuk berjalan-jalan bila masih
bisa, kemudian menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring ke kiri, agar
pembukaan serviks lebih cepat.
3. Ibu bersedia untuk miring ke kiri
4. Kemajuan persalinan baik
5. Hasil pengawasan kala I dengan partograf
DJJ : 140 x/menit
Penurunan kepala : hodge II
TTV : TD : 110/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit Suhu : 37 0C
6. Kandung kemih : kosong
7. Frekuensi His : 2 x dalam 10 menit, lemah, lamanya < 20 detik.
S : Ibu mengatakan perutnya mulas-mulas seperti ingin BAB, dan keluar air dari
kemaluannya.
O : Dilakukan PD pukul : 17.30 Wib dengan hasil
1. Vulva : tidak ada oedema dan varises, pengeluaran berupa blood slym
2. Introitus vagina: rugea masih teraba, tidak ada bisul/benjolan
3. Partio : lembut, pembukaan 4 cm
4. Serviks : tebal
5. Ketuban : Utuh/belum pecah (+)
6. Presentasi : UUK kiri depan/kepala
7. Penurunan : hodge II
8. DJJ : 140 x/menit
9. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis
TTV : TD : 130/70 mmHg Nadi : 81 x/menit
RR : 21 x/menit Suhu : 37 0C
10. Tanda persalinan semakin tampak yaitu perineum menonjol, vulva membuka dan
ada tekanan pada anus.
A : 1. Diagnosa
a. Ibu P1A0 partu kala II, janin tunggal, hidup intrauteri, plasenta kepala
Dasar :
Kontraksi uterus : 2 x dalam 10 menit lama 20-40 detik
Pembukaan lengkap, portio tidak teraba, ketuban (-), perineum menonjol dan
vulva membuka, DJJ : 140 x/menit
b. Potensial terjadi perpanjangan kala I fase laten
Dasar :
Ibu hamil anak pertama
Pembukaan 10 cm, perineum kaku, ketuban (-)
Fase laten berlangsung lebih dari 8 jam.
2. Masalah
Fase laten memanjang dan ibu cemas menghadapi, persalinannya
Dasar :
Ibu memasuki kala II persalinan
Ibu hamil anak pertama
3. Kebutuhan
Penyuluhan cara relaksasi
Pertolongan persalinan yang bersih, aman dan nyaman
2. Masalah
Nyeri perut bagian bawah
Dasar :
Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
Plasenta belum lahir
Kontrkasi uterus baik
TFU 2 jari di bawah pusat
3. Kebutuhan
Manajemen aktif kala III
Pemenuhan nutrisi dan cairan
P : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini bahwa ibu sedang berada pada kala III persalinan
2. Lakukan pemeriksaan TTV
TD : 12/70 mmHg Pols : 80 x/menit
RR : 23 x/menit Suhu : 37 0C
1. Anjurkan dan ajarkan pada ibu mengejan pada saat his ada dan relaksasi pada saat
his menghilang
a. Pemberian oxitosin 10 IU
b. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
c. Masase fundus
2. Lahirkan plasenta dengan hati-hati
a. Kotiledon dan selaput utuh
b. Panjang tali pusat : 20 cm
c. Lebar plasenta : 13 cm
d. Berat plasenta : 500 gr
e. Tebal plasenta : 2 cm
3. Setelah 15 detik lakukan masase fundus secara sirkuler dan ajarkan pada ibu untuk
melakukannya sendiri
4. Lakukan vulva hygiene pada ibu
5. Observasi perdarahan dan luka
A : 1. Diagnosa
a. Ibu P1Ao partus spontan pervaginam partus kala IV
Dasar :
Ibu partus spontan pervaginam pukul : 22.00 Wib
Plasenta lahir lengkap pukul : 22.30 Wib
Pengeluaran lochea rubra
TFU : 3 jari dibawah pusat
b. Potensi terjadi perdarahan pervaginam
Dasar :
Plasenta lahir pukul : 22.30 Wib
Perdarahan pervaginam berupa lochea rubra
1. Masalah
Gangguan rasa nyaman
Dasar :
Ibu mengatakan masih mules dan sedikit nyeri pada daerah genetalia
2. Kebutuhan
Personal hygiene ibu
Memberi rasa nyaman ibu
Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan