Você está na página 1de 7

1.

Pengertian Sistem Pembayaran

Pengertian sistem pembayaran pada hakikatnya


dapat kita simpulkan dari masing-masing
katanya yakni yang terdiri atas kata ‘sistem’
dan kata ‘pembayaran’.Sistem dapat kita
artikan adalah suatu tatanan atau
susunan,berupa suatu struktur yang terdiri dari
bagian-bagian atau komponen-komponen yang
berkaitan satu dengan yang lainnya secara
teratur dan terencana untuk mencapai
tujuan,ataupun gabungan beberapa bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.Apabila
salah satu komponen atau bagian tersebut melebihi wewenangnya atau kurang berfungsi maka akan
memengaruhi komponen yang lainnya.Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh,di mana
di dalamnya terdapat komponen-komponen yang pada gilirannya merupakan sistem tertentu yang
mempunyai fungsi masing-masing,saling berhubungan satu dengan yang lain menurut pola,tata atau norma
tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan.Sedangkan kata pembayaran dapat kita artikan adalah suatu
kegiatan transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang.Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian
sistem pembayaran adalah sebuah struktur atau tatanan yang mendukung kegiatan transaksi atau
pemindahan dana agar dapat berjalan dengan baik. Sistem pembayaran ini hadir berkat berkembangnya
kebutuhan manusia dalam melakukan kegiatan transaksi.Sehingga kemudian memunculkan inovasi-
inovasi yang modern untuk mendukung kegiatan transaksi dapat berjalan dengan baik,efisien dan
optimal.Namun sistem pembayaran bukanlah sebuah sistem yang berdiri sendiri,namun sangat berkaitan
juga dengan sistem moneter,stabilitas keuangan,stabilitas perbankan dan stabilitas perekonomian.

2. Jenis-Jenis Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran dapat dikategorikan atau dibedakan menjadi beberapa jenis.Di antaranya yaitu Retail
Payment,Batch System dan Wholesale Payment.Berikut penjelasannya:
1) Retail Payment
Retail Payment adalah sistem pembayaran yang digunakan untuk memproses transaksi ekonomi dengan
nilai kecil yang dikhusukan untuk pembayaran tanpa menggunakan uang sepeser pun.Adapaun jenis
instrumen retail payment yang dikenal saat ini yaitu
a) Kartu ATM
b) E-Money
c) Digital Money
d) Using Payment Cards

2) Batch System
Instrumen yang termasuk dalam jenis batch system adalah cek,credit remittance,electronic direct debit
payments,dan electronic credit payments.Adanya sistem batch ini memungkinkan dilakukannya
pembacaan data dari instrument paper-based secara elektronik.Bank atau nasabah bank dapat menyiapkan
langsung instrumen paper-based tersebut dan menyerahkannya pada clearing house melalui bank.

3) Wholesale Payment System


Wholesale payment system ialah pemrosesan transaksi khusus yang bernilai besar dan bersifat penting yang
muncul dari transaksi treasury,dealing trade finance,dan operasi lainnya di bank-bank yang
tersentralisasi.Faktor utama yang membedakan sistem ini selain dari nilai pembayarannya adalah bahwa
setiap pembayaran diproses secara individual.Sejak tahun 2000,Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan
dan memperkenalkan mekanisme Real Time Gross Settlement (RTGS).Melalui mekanisme BI-RTGS
ini,rekening peserta dapat didebit dan dikredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran
dan penerimaan pembayaran.Dengan demikian,maka bank peserta mekanisme Real Time Gross Settlement
(RTGS) harus mempunyai cukup saldo yang tersimpan di Bank Indonesia (BI).Sebab bila mengabaikan
hal ini,maka dalam proses settlement,bank peserta RTGS yang likuiditasnya kurang mencukupi akan
masuk dalam daftar tunggu (queue) sampai bank peserta RTGS kembali mempunyai kecukupan saldo
untuk melakukan transaksi.
4). Lembaga-Lembaga dalam Sistem Pembayaran
Supaya sistem pembayaran dapat bekerja dengan baik,maka
di dalamnya terdiri atas berbagai elemen atau banyak pihak
sebagai penggerak sistem tersebut.Masing-masing lembaga
ini mempunyai peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda
satu sama lain.Lembaga-lembaga dalam sistem pembayaran
ini dapat dibedakan menjadi dua (2) jenis,yaitu lembaga
penyelenggara sistem pembayaran dan lembaga penyedia
jasa pembayaran.Berikut penjelasannya
1) Lembaga Penyelenggara Sistem Pembayaran
Secara umum lembaga-lembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran meliputi bank sentral,bank-bank
umum,lembaga kliring,pasar modal,penyedia jasa jaringan komunikasi,dan penerbit kartu kredit.Masing-
masing lembaga tersebut memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam sistem
pembayaran.Kelembagaan yang ada di dalam sistem pembayaran sebenarnya meliputi berbagai lembaga
yang secara langsung maupun secara tidak langsung memiliki peran dalam penyelenggaraan sistem
pembayaran.Lembaga penyelenggara sistem pembayaran diperlukan untuk mempermudah perhitungan dan
penyelesaian kewajiban atau tagihan pembayaran antara para peserta sistem pembayaran.Dalam rangka
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,Bank Indonesia (BI) berwenang melaksanakan dan
memberikan persetujuan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.

2) Lembaga Penyedia Jasa Pembayaran


Lembaga penyedia jasa pembayaran adalah sebuah lembaga yang menyediakan jasa yang digunakan untuk
melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi.Contohnya ialah PT.Pos Indonesia.

5. Jenis-Jenis Alat Pembayaran


Secara umum,alat pembayaran dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni alat pembayaran tunai dan non
tunai.Masing-masing alat pembayaran ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri,alat pembayaran
tunai kelebihannya dapat dipergunakan dalam melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun,tapi
kekurangannya ialah sulit dibawa dalam jumlah yang besar untuk melakukan kegiatan transaksi,sedangkan
alat pembayaran nontunai kelebihannya mudah dibawa dalam jumlah yang besar,simple dan praktis,namun
kekurangannya ialah belum tentu dapat dipergunakan pada toko-toko berskala kecil dalam melakukan
kegiatan transaksi pembayaran.Berikut penjelasan lengkapnya :

1) Alat Pembayaran Tunai

Alat pembayaran tunai dapat dilakukan dengan menggunakan uang baik jenis uang kertas maupun uang
logam.Dalam peredaraannya di masyarakat,uang yang tersedia ada dalam berbagai jenis pecahan yang
berfungsi untuk memudahkan dalam kegiatan bertransaksi.Agar kebutuhan uang tunai dapat terpenuhi di
masyarakat,maka sangat perlu dilakukan empat kegiatan yang strategis dalam menangani uang tunai,antara
lain sebagai berikut:

a) Melakukan penelitian dan perencanaan yang matang sebelum menerbitkan uang baru.
b) Menjaga ketersediaan uang dalam jumlah yang cukup dengan berbagai pecahan untuk memenuhi
penarikan dan persediaan uang.
c) Pemilihan sistem distribusi uang yang efektif.
d) Kebijakan yang lebih mendorong keterlibatan perbankan maupun lembaga lainnya dalam membantu
tugas pengedaran uang.

2) Alat Pembayaran Nontunai

Secara umum alat pembayaran nontunai dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu alat pembayaran
untuk credit transfer dan alat pembayaran untuk debit transfer.Perbedaan yang mendasar antara credit
transfer dan debit transfer terletak pada perintah pengiriman uang.Berdasarkan terminology yang dibuat
oleh Bank for International Settlement (BIS),credit transfer adalah perintah pembayaran untuk tujuan
penempatan dana dari pengirim ke penerima melalui jalur transfer dana dari bank pengirim ke bank
penerima dan dimungkinkan melalui bank lain sebagai perantara.Sedangkan debit transfer adalah sistem
transfer dana saat perintah transfer dibuat atau diotorisasi oleh pihak yang memiliki dana dan akan
melakukan pengiriman dana tersebut kepada pihak lain.
Alat pembayaran nontunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai yang
beredar di masyarakat melainkan menggunakan uang giral seperti cek atau bilyet giro,dan alat pembayaran
yang menggunakan kartu seperti kartu ATM,kartu kredit,kartu debit,dan kartu prabayar.Berikut penjelasan
lengkap mengenai jenis-jenis alat pembayaran nontunai:
Jenis-Jenis Alat Pembayaran Nontunai
a) Cek

Cek adalah surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah dana yang tercantum dalam
cek.Penarikan cek dapat dilakukan baik “atas nama” maupun “atas unjuk” dan merupakan surat berharga
yang dapat diperdagangkan.

b) Bilyet Giro

Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan
sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya.

c) Kartu ATM/Debit

Kartu ATM/Debit adalah alat pembayaran menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan
penarikan tunai,pemindahan dana,melakukan pembayaran,transaksi pembelanjaan,dan lain
sebagainya.Kartu pembayaran yang saat ini paling diminati masyarakat dalam melakukan transaksi
keuangan adalah kartu ATM/Debit.
d) Kartu Kredit

Kartu kredit pada dasarnya merupakan alat pembayaran yang


memiliki yang prinsip “buy now pay later”,atau dalam bahasa
Indonesianya memiliki arti beli sekarang bayar kemudian
(nanti),dimana pada saat transaksi kewajiban pemegang kartu
ditalangi terlebih dahulu oleh penerbit kartu kredit.Pemegang
kartu kemudian dapat melunasi pembayaran kepada penerbit
kartu kredit berdasarkan waktu yang disepakati antara pemegang
kartu kredit dan penerbit,misalnya per bulan atau per tahun.Saat ini fasilitas yang ditawarkan bagi pengguna
kartu kredit sangat beragam,mulai dari diskon di merchant,point rewards yang dapat digunakan untuk
berbelanja,sampai dengan pembelian barang dengan bunga cicilan 0%.

e) Uang Elektronik (E-money)


Secara sederhana,uang elektronik dapat didefinisikan sebagai alat pembayaran dalam bentuk elektronik
dimana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu.Walaupun memuat karakteristik yang
sedikit berbeda dengan instrumen pembayaran lainnya seperti kartu kredit dan kartu ATM/Debit,namun
penggunaan instrumen ini tetap sama dengan kartu kredit dan kartu ATM/Debit yakni ditujukan sebagai
alat pembayaran
f) Sistem Transfer BI-RTGS
Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) ialah suatu sistem transfer dana
elektronik antarpeserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per
transaksi secara individual.
g) Sistem Transfer Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antarpeserta kliring,baik atas
nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu.Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) ialah sistem kliring Bank Indonesia yang
meliputi kliring debit dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.Tujuan dasar
diterapkannya SKNBI pada penyelenggaraan kliring di Indonesia ialah untuk meningkatkan efisiensi
sistem pembayaran ritel serta memenuhi prinsip-prinsip manajemen risiko dalam penyelenggaraan kliring.
h) Sistem Tranfer : Pengiriman Uang
Pada umumnya,jasa layanan pengiriman uang banyak digunakan oleh migrant workers,dalam hal ini
digunakan sebagai sarana transfer dana dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri
kepada keluarganya di Indonesia.Namun demikian,pengguna layanan jasa pengiriman uang ini dapat juga
dilakukan selain TKI misalnya turis mancanegara dan orangtua pelajar Indonesia di luar negeri yang
mengirimkan dananya ke luar negeri.Kegiatan usaha pengiriman uang adalah kegiatan pengiriman
uang,baik secara domestik maupun lintas batas,yang dilakukan oleh penyelenggara pengiriman uang untuk
melaksanakan perintah tidak bersyarat dari pengirim kepada penyelenggara pengiriman uang untuk
mengirim uang kepada penerima.

Você também pode gostar