Você está na página 1de 9

Pengaruh Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja

Pemerintah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah


Kabupaten Ogan Ilir)
Devi Yuliana (deviyuliana2907@gmail.com)
Welly (welly_lht@yahoo.com)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Muhammadiyah Palembang

ABSTRACT
Devi Yuliana / 222013294/2017 / Effect of Financial Management Performance Against Government Case
Study On Regional Work Units Ogan Ilir.
the purpose of this study is to determine the effect of financial management on the performance of the
government. This type of research is causality. Location research by the author is the work unit Ogan Ilir
regency is located at the eastern Sumatra highway Km 35, Indralaya. The variable in this research is the area
of financial management. The data used in this research is secondary data and primary data. Analysis of the
data used in this research is quantitative and qualitative analysis. The samples used were 45 samples. Data
analysis techniques used in this study is a simple linear regression with SPSS 21.0. the results showed that
the management of the area financial significantly affect the performance of the government.
Keywords: Management of Local Finance, Government Performance

ABSTRAK
Devi Yuliana/222013294/2017/Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Studi
Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Ilir.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja
pemerintah. Jenis penelitian adalah kausalitas. Lokasi penelitian yang dilakukan penulis adalah satuan kerja
perangkat daerah kabupaten ogan ilir yang beralamat di jalan raya lintas timur sumatera Km 35, indralaya.
Variabel dalam penelitian ini yaitu pengelolaan keuangan daerah. Data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data sekunder dan data primer. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
kuantitatif dan kualitatif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 45 sampel. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS 21.0. hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keuangam daerah berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pemerintah.
Kata Kunci : Pengeloaan Keuangan Daerah, Kinerja Pemerintah

Pendahuluan
Semenjak era reformasi yang dimulai pada tahun 1998, bangsa Indonesia telah maju
selangkah lagi menuju era keterbukaan. Dalam era keterbukaan ini, masyarakat semakin
menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan lebih dapat menyampaikan aspirasi
yang berkembang yang salah satunya perbaikan terhadap sistem pengelolaan keuangan pada
badan-badan pemerintah.
Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami perubahan
mendasar dengan ditetapkannya UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU
No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. Kedua Undang-Undang tersebut telah memberikan kewenangan lebih luas kepada
pemerintah daerah. Kewenangan yang dimaksud diantaranya adalah keleluasaan dalam mobilisasi
sumber dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.
Penelitian mengenai kinerja pemerintah dilakukan oleh Jayanti (2015) yang berjudul
pengaruh good governance, pengelolaa keuangan daerah dan sistem akuntansi keuangan daerah
terhadap kinerja pemerintah daerah (studi empiris pada pemerintah Kota Dumai), hasil dari

1
penelitian ini secara parsial menunjukkan pengelolaan keuangan daerah tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah Kota Dumai.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Hidayat (2014) yang berjudul pengaruh pengelolaan
keuangan daerah dan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah
(studi empiris pada satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Padang Pariaman), hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja pemerintah daerah pada instansi pemerintah di Kabupaten
Padang Pariaman.
Tahun 2012-2015 Kabupaten Ogan Ilir memperoleh PAD yang rendah, PAD yang rendah
inilah tidak mampu menutupi anggaran belanja yang tinggi , sehingga pada tahun 2013 Kabupaten
Ogan Ilir mengalami defisit Anggaran sebesar Rp. 62.396.162.434,28 dan dalam hal pengelolaan
keuangan pada tahap perencanaan APBD yang direncanakan disusun dengan estimasi yang
kurang matang sehingga antara target pendapatan dan belanja tidak seimbang. Tahun 2012 dan
2013 Kabupaten Ogan Ilir memperoleh SILPA yang besar hal ini menunjukan bahwa kinerja
pemerintah belum bisa dikatakan optimal. Adapun hasil opini BPK Kabupaten Ogan Ilir dapat
dilihat dari tabel I.1 sebagai berikut :
No Tahun Hasil Opini BPK
1 2010 Wajar Dengan Pengecualian
2 2011 Wajar Dengan Pengecualian
3 2012 Wajar Dengan Pengecualian
4 2013 Wajar Dengan Pengecualian
5 2014 Wajar Tanpa Pengecualian
6 2015 Wajar Dengan Pengecualian
Sumber : Palembang.bpk.go.id
Berdasarkan Tabel I.2 dapat dilihat bahwa opini yang diberikan oleh BPK RI atas
pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir periode tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2015 memperoleh
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Sedangkan di tahun 2014 Kabupaten Ogan Ilir
memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian. Pada tahun 2011 dan 2012 Kabupaten Ogan Ilir
mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian dikarenakan dinilai belum mengelola, menyajikan dan
mengungkapkan aset tetap secara memadai, diantaranya masih terdapat selisih antara nilai aset
tetap yang di sajikan di neraca dengan hasil inventarisasi SKPD sebesar Rp.
1.170.357.745.188,77, serta terjadi ketidakpatuhan dalam pelaksanaan anggaran belanja modal,
berarti pengelolaan keuangan daerah yang disajikan mengidentifikasi bahwa kinerja pemerintah
belum optimal. Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Akuntansi di BPKAD Kabupaten Ogan Ilir
dimana pada tahun 2010-2013 Kabupaten Ogan Ilir mendapat opini WDP dikarenakan masih
terdapat selisih antara nilai aset tetap yang disajikan di neraca dengan kartu inventarisasi aset,
sedangkan pada tahun 2015 Kabupaten Ogan Ilir mendapat opini WDP dikarenakan dalam
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Ogan Ilir belum sepenuhnya memahami
standar akuntansi pemerintah yang sekarang berlaku yaitu basis kas ke basis akrual sehingga
kinerja pemerintah belum memenuhi harapan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah Pengaruh Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah (
Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Ilir)?. adapun tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap
Kinerja Pemerintah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Ilir).

2
KAJIAN PUSTAKA
Teori Keagenan (Agency Theory)
Agency adalah keterikatan hubungan antara dua pihak yang mana pihak satu sering
disebut dengan agent, yaitu yang diberikan kewenangan untuk melakukan perbuatan untuk dan
atas nama serta dibawah pengawasan pihak lain yaitu principal. Principal adalah pihak yang
memberikan kewenangan pada agen untuk melakukan tindakan tertentu serta melakukan
pengawasan tindakan agen, sedangkan pihak yang melakukan transaksi dengan agen disebut
dengan third party. (Budi, 2015 : 5-6).

Pengelolaan Keuangan Daerah


Pengelolaan keuangan daerah adalah seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah
(Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005).

Kinerja Pemerintah
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2016 : 25). Secara umum dapat juga
dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai dalam periode tertentu.

Kerangka Hipotesis
Gambar 1 Kerangka Hipotesis

Kualitas Pengelolaan Kinerja Pemerintah


Keuangan Daerah Kabupaten Ogan Ilir (Y)
(X)

Sumber: Penulis, 2017

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kausalitas
yaitu desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat
antar variabel dan juga untuk mengetahui nilai pengaruh variabel pengelolaan keuangan daerah
terhadap kinerja pemerintah. Lokasi penelitian yang dilakukan penulis yaitu pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Ilir yang beralamat di Jalan Raya Lintas Timur Sumatera Km
35, Indralaya. Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Ogan Ilir. Jumlah SKPD Kabupaten Ogan Ilir 23 SKPD. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan penulis dalam penelitian adalah purposive sampling, kriteria yang digunakan untuk
memilih responden adalah bagian keuangan disetiap SKPD Kabupaten Ogan Ilir. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian
ini berupa Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Ogan Ilir tahun 2012-2015, gambaran umum
dan struktur organisasi. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa opini BPK yang
diperoleh dari situs resmi BPK Palembang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan
Kepala Bidang Akuntansi BPKAD. Kuesioner dengan mengajukan pernyataan secara tertulis
kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Sekretaris di setiap SKPD Kabupaten Ogan Ilir. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pengujian statistic dari hasil kuesioner, kemudian hasil
pengujian tersebut akan dijelaskan menggunakan kalimat-kalimat. Dengan kata lain, analisis

3
kuantitatif terlebih dahulu digunakan kemudian dilanjutkan dengan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif digunakan untuk melihat hasil kuesioner dengan menggunakan tabulasi dan dibantu oleh
Statistical Product And Service Solutions (SPSS) yang berupa penilaian dari hasil pengisian
kuesioner.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Gambaran Karakteristik Responden
Penelitian ini berdasarkan pada tranformasi terhadap data penelitian dalam tabulasi,
sehingga mudah diinterprestasikan dan mudah dipahami. Kuesioner ini telah disebarkan kepada 3
orang dibagian keuangan pada setiap SKPD. Kuisioner yang didistribusikan kemasing- masing
dinas sebanyak 3 rangkap dengan jumlah kuisioner 60 kuisioner. Selama proses pengumpulan
kuisioner terdapat 45 kuesioner yang kembali dan 15 kuesioner tidak kembali atau tidak mendapat
respon, sehingga kuesioner yang dapat diolah hanya 45 kuesioner. Pengumpulan data dengan
cara penyebaran kuesioner yang dilakukan mulai dari tanggal 26 Januari 2017 dan dikembalikan
pada tanggal 31 Januari 2017 kepada bagian keuangan SKPD Kabupaten Ogan Ilir. Selain itu
dalam penelitian ini penulis juga menggunakan pengujian statistik.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki berjumlah 16 orang
dan responden perempuan berjumlah 29 orang. Karakteristik responden berdasarkan umur terdiri
dari 18 responden yang berumur 20-30 tahun , 18 orang responden berumur 31-40 tahun dan 9
responden berumur 41-55 tahun, dalam penelitian ini didominasi responden yang berumur 20-40
tahun, menurut BPS usia 20-40 tahun dikatakan usia sangat produktif yang artinya 20-40 tahun
tepat dalam menjawab isi kuesioner yang dibagikan. Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terdiri dari 9 responden untuk pendidikan S2, 29 responden pendidikan S1, 3
responden pendidikan diploma 3 dan 4 pendidikan SMA, yang artinya penelitian ini didominasi oleh
pendidikan S1 dimana pendidikan S1 lebih tepat dalam menjawab isi kuesioner yang dibagikan.

Uji Validitas
Semua nilai r hitung untuk masing-masing pernyataan dari variabel good governance,
standar akuntansi pemerintah, sistem pengendalian intern dan kualitas laporan keuangan
dinyatakan valid karena lebih besar dari r tabel (0,294).

Uji Reliabilitas
Dari semua keempat variabel tersebut menunjukan bahwa cronbach’s alpha lebih besar dari
0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrument dalam penelitian ini adalah reliabel.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Gambar 2 Uji Normalitas (normal P-P plot)

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

4
Berdasarkan gambar 2 dapat disimpulkan bahwa grafik normal P-P plot terlihat titik-titik
menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah diagonal, maka grafik
menunjukan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolonieritas
Tabel 2 Hasil Pengujian Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 20,911 10,079 2,075 ,044

Pengelolaan 1,098 ,169 ,704 6,496 ,000 1,000 1,000


1
Keuangan
Daerah

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai tolerance tiap variabel lebih besar 0,10 dan
nilai VIF lebih kecil 10,00, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel
bebas dalam penelitian ini.

Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017


Berdasarkan gambar 3, antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya
diperoleh hasil tidak adanya pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5
Uji Autokorelasi
Tabel 3 Uji Auto Korelasi (Durbin Watson)
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-


Square the Estimate Watson

1 ,704a ,495 ,484 13,049 1,879

a. Predictors: (Constant), Pengelolaan Keuangan Daerah


b. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan Tabel 3 diketahui nilai DW yaitu 1,879 selanjutnya nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson dimana jumlah sampel N = 45 dan jumlah variabel
independen K = 1 maka diperoleh du 1,549 dan 4-du = 2,451 maka ditarik kesimpulan du < d < 4-
du berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif.

Hasil Analisis Regresi Liniear Sederhana


Tabel 4 Hasil Uji Regresi Liniear Serderhana
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 20,911 10,079 2,075 ,044


1
X 1,098 ,169 ,704 6,496 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat regresi sederhana yang peneliti lakukan pada variabel
pengelolaan keuangan daerah (X) terhadap kinerja pemerintah (Y) dapat digambarkan persamaan
regresi sederhana sebagai berikut :
Y = a + b1X1
Y = 20,911 + 1,098X

Uji Koefisien Determinasi


Tabel 5 Koefisien Determinasi
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,704a ,495 ,484 13,049

a. Predictors: (Constant), Pengelolaan Keuangan Daerah


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa diperoleh nilai R Square 0,495 atau 49,5%. Hasil
ini berarti 49,5% variable Kinerja Pemerintah dipengaruhi oleh variable Pengelolaan Keuangan
Daerah, sedangkan sisanya 50,5% dipengaruhi oleh faktor lain yaitu Kejelasan Sasaran Anggaran,
Sistem Pengendalian Intern dan Sumber Daya Manusia.

6
Uji Hipotesis t
Tabel 6
Hasil Uji t
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 20,911 10,079 2,075 ,044


1
X 1,098 ,169 ,704 6,496 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Pemerintah


Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa diketahui nilai
thitung untuk variabel Pengelolaan Keuangan Daerah (X) sebesar 6,496 sedangkan nilai ttabel dengan
𝛼 0,05 (5%) serta df = n-k-1 (45-1-1) = 43 adalah sebesar 1,680. Jadi dapat disimpulkan bahwa
H01 ditolak dan Ha1 diterima karena nilai thitung 6,496 > ttabel 1,680. Hasil uji hipotesis individual untuk
variable Pengelolaan Keuangan Daerah (X) menunjukan bahwa variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel Kinerja Pemerintah(Y). Hal ini digambarkan dengan diterima
nya Ha dan ditolak nya H01 serta nilai signifikasi X 0,000 lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pemerintah.

Pembahasan
Hasil pengujian secara parsial diketahui thitung lebih kecil dari ttabel maka dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan keuangan daerah berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemerintah.
Hal ini dapat diperkuat dengan pengelolaan keuangan daerah dalam kinerja pemerintah
pemerintah di Kabupaten Ogan Ilir pada tahap perencanaan pengelolaan keuangan daerah telah
merancang dan merencanakan pengelolaan keuangan daerah yang baik. Hal ini didukung oleh
jawaban responden tentang pernyataan pertama bahwa instansi pemerintah selalu menentukan
tujuan, kebijakan, tindakan, penjadwalan kerja, penganggaran dan merancang prosedur serta
pemrograman, pernyataan kedua bahwa instansi pemerintah dalam hal perencanaan anggarannya
mengikuti prioritas dan plafon anggaran sementara menyusun rencana kinerja anggaran,
pernyataan ketiga bahwa instansi pemerintah dalam menyusun rencana kerja anggaran
memperhatikan prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas, pernyataan keempat
adanya keseimbangan program kegiatan antara SKPD dan kinerja SKPD sesuai dengan standar
pelayanan dan pernyataan kelima mengenai dokumen rencana pembangunan jangka menengah
daerah yang menjabarkan mengenai visi misi dan program daerah yang ingin dicapai. Menurut
teori pengelolaan keuangan daerah pada tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat
penting karena pengelolaan keuangan daerah yang baik dapat dilihat dari seberapa bagus
perencanaan yang dibuat.
Pengelolaan keuangan daerah pada tahap pelaksanaan dalam kinerja pemerintah daerah
Kabupaten Ogan Ilir telah dilaksanakan sesuai dengan aturan dan prosedur yang ada. Hal ini
didukung oleh jawaban responden pada pernyataan pertama bahwa instansi pemerintah dalam
pelaksanaan anggarannya telah mengikuti prosedur dalam pelaksanaan pendapatan dan belanja
sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam dokumen Pejabat Pengguna Anggaran dan Anggaran
kas, kemudian pernyataan ketiga dalam pelaksanaan anggaran SKPD mengacu pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran dan Rencana Anggaran Kas yang telah disahkan. Pernyataan ketiga
dokumen anggaran kas dan dokumen pelaksanaan anggaran digunakan oleh BUD sebagai acuan

7
dalam penyediaan dana untuk SKPD dan pernyataan kelima bahwa dalam pelaksanaan program
kegiatan telah sesuai dengan dana yang telah dianggarkan.
Tahap pelaporan pengelolaan keuangan daerah, instansi pemerintah telah membuat
laporan keungan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan kemudian dilaporkan kepada
BPK untuk diperiksa. Hal ini didukung oleh oleh jawaban responden pada pernyataan pertama
bahwa laporan keuangan daerah dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah yang terdiri
dari laporan realisasi anggaran laporan perubahan saldo anggaran lebih, laporan operasional,
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan dan pernyataan
kelima mengenai pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan APBD telah sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan dengan menerbitkan laporan keuangan pemerintah daerah untuk diperiksa
oleh BPK dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat. Menurut teori pelaporan
dilakukan dengan standar akuntansi pemerintah, setelah sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah kemudian laporan keuangan siap untuk di audit oleh BPK, dan setelah diaudit laporan
keuangan dipublikasikan kepada masyarakat dan selanjutnya laporan keuangan yang telah diaudit
dapat dijadikan bahan untuk evaluasi kinerja bagi instansi pemerintah.
Tahap evaluasi kinerja pada pengelolaan keuangan daerah pada instansi pemerintah di
Kabupaten Ogan Ilir pemerintah melakukan evaluasi kinerja untuk meningkatkan kinerja. Hal ini
didukung oleh oleh jawaban respoden pada peryataan pertama bahwa instansi pemerintah
melakukan evaluasi kinerja yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, pernyataan kedua
intansi pemerintah dalam setiap evaluasi kinerja pengelolaan keuangan daerah sering
ditindaklanjuti dan pernyataan ketiga bahwa adanya evaluasi atas pelaksanaan program dan
kegiatan.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengelolaan keuangan daerah merupakan suatu
kegiatan dimana keuangan daerah harus dapat diatur dengan sebaik-baiknya agar semua hak dan
kewajiban daerah dapat terpenuhi dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk
kepentingan masyarakat dan daerah tersebut. Pengelolaan keuangan daerah yang baik dapat
menciptakan laporan keuangan yang baik pula, hal ini mengindikasikan kinerja yang baik pada
suatu instansi pemerintah. Semakin baik pengelolaan keuangan daerah maka akan terjadi
peningkatan kinerja pemerintah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2014) yang
mengatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
pemerintah daerah.. Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan
oleh Jayanti (2015) yang hasil penelitiannya mengatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah.

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kualitas pengelolaan
keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah (studi empiris pada satuan kerja perangkat daerah
kabupaten ogan ilir) maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan bobot 100 kategori sangat baik,maka kinerja
pemerintah Wajar Tanpa Pengecualian.
2. Kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan bobot 80 kategori baik, maka kinerja
pemerintah Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas.
3. Kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan bobot 60 kategori cukup baik, maka kinerja
pemerintah Wajar Dengan Pengecualian.
4. Kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan bobot 40 kategori kurang baik, maka kinerja
pemerintah Tidak Wajar.
5. Kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan bobot 20 kategori tidak baik, maka kinerja
pemerintah Tidak Memberikan Opini.

8
Dari pembahasan dan uraian bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pengaruh
kualitaspengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah bahwa kualitas pengelolaan
keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemerintah sebesar 49,5% dan juga
dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualitas pengelolaan keuangan daerah maka akan
meningkatkan kinerja pemerintah.

Saran
Saran yang dapat diberikan penulis kepada pegawai dan penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kinerja di suatu instansi Pemerintah sebaiknya lebih sering melakukan
evaluasi kinerja yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah.
2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan refrensi yang lebih banyak lagi dan lebih
memperluas objek penelitian. Selain itu untuk menambah variabel lain diluar variabel yang telah
diteliti dan juga untuk menambahkan responden baru agar hasil penelitian bisa lebih mewakili
dan hasil dari analisis atau penelitian yang dilakukan dapat digeneralisir.

DAFTAR PUSTAKA
Djiloy, Novita Lerly. (2016). Pengaruh Pengawasan Intern, Perencanaan dan Pelaksanaan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi.
Jurnal Katalogis.Vol 4 No.6.http://jurnal. untad.ac.id/ jurnal/index. php/ Katalogis /article/
download/6616/5292. Diakses 10 Desember 2016.

Hidayat, Rahmat. (2014). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah dan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (studi empiris pada satuan kerja
perangkat daerah Kabupaten Padang Pariaman).Jurnal Akuntansi.Vol 5
No.1.http://ejournal.unp.ac.id/students/ index.php/akt/article/viewFile/1624/1247. Diakses 17
Desember 2016

Jayanti, Yuliana Dwii. (2015). Pengaruh Good Governance, Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (studi empiris
pada pemerintah Kota Dumai). Jurnal Fekon. Vol 2 No
2.http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFEKON/ article/view/8842. Diakses 10 Desember
2016.

Mahmudi. (2016). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah daerah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN

Mahsun, Mohamad. (2016). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sekor Publik. Yogyakarta : Andi.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Santoso, Budi. (2015). Keagenan. Bogor : Ghalia Indonesia.

www.palembang.bpk.co.id

Você também pode gostar