Você está na página 1de 4

ANJINGKU SAYANG

Brilly El-Rasheed

Gak sedikit orang-orang yang memelihara anjing, baik cuma sekedar hobi atau untuk
kepentingan-kepentingan lainnya. Ga Cuma orang-orang nonmuslim, sebagian umat Islam
pun ada yang ikut-ikutan jadi penghobi anjing. Pengen tahu gimana pandangan Islam tentang
memelihara anjing? Pantengin dah!

Apa Ka
Kata Islam Soal Melihara Anjing?
Anjing?

Islam melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan yang ditegaskan oleh syara’
atas bolehnya memeliharanya seperti penjagaan keamanan atau pertanian. Banyak banget
dalil-dalilnya. Orang-orang yang memelihara anjing itu orang-orang yang bangkrut. Bangkrut
karena bisnisnya gagal? Ya ga lah. Maksudnya mereka bangkrut coz catatan amal-amal sholih
mereka terhapus. Iya ta? He'em.

Rasulullah berkata, "Barangsiapa memelihara anjing, maka akan berkurang amalannya


setiap hari sebear satu qirath (dalam riwayat lain dua qiroth), kecuali anjing buat ngejaga
kebun atau anjing penjaga ternak." [Shahih: Shahih Al-Bukhari; Shahih Muslim] Rasulullah
berkata, artinya, “Siapa yang memelihara anjing –kecuali anjing penjaga ternak, atau anjing
pemburu, atau anjing penjaga tanaman- niscaya berkuranglah satu qirath pahalanya setiap
hari.” [Shahih Al-Bukhari no. 5480-5482; Shahih Muslim no. 1574]

Mau pahala kita berkurang? Mau amal shalih yang udah kita kumpul-kumpul ilang? Ih
najis, ga mau dech. Wong udah capek-capek ngumpulin amal shalih, masak kita mau amal
shalih kita ilang? Kata Syekh Ibnu Al-'Utsaimin, "Kalo berkurang pahalanya satu qirath artinya
ia berdosa dengan perbuatannya tersebut, coz hilangnya pahala seperti mendapatkan dosa,
keduanya menunjukkan haramnya. Dalam kesempatan ini, saya memberi nasehat kepada
orang-orang yang tertipu dengan perbuatan orang-orang kafir berupa pemeliharaan terhadap
anjing, merupakan perbuatan keji." [Fatawa Asy-Syaikh Ibnu Al-'Utsaimin vol. II]

Orang-orang yang memelihara anjing itu rumahnya ga akan disinggahi malaikat. Kok
bisa? Ya bisa. Rasulullah berkata,

Anjingku Sayang :: Brilly El-Rasheed :: quantumfiqih.wordpress.com


1
‫ﺇﻥ ﺍﳌﻼﺋﻜﺔ ﻻ ﺗﺪﺧﻞ ﺑﻴﺘﺎ ﻓﻴﻪ ﻛﻠﺐ ﻭ ﻻ ﺻﻮﺭﺓ‬
“Malaikat kagak bakalan dah masuk rumah yang di dalamnya terdapat anjing, juga kagak
bakalan masuk rumah yang di dalamnya ada replika makhluk bernyawa." [Shahih: Musnad
Ahmad; Shahih Al-Bukhari; Shahih Muslim; Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i; Sunan Ibnu
Majah. Shahih Al-Jami' no. 1961, 1962, 7262]

Ibnu Hajar ngejelasin, "Ungkapan malaikat tidak akan memasuki...," nunjukin malaikat
secara umum (malaikat rahmat, malaikat hafazah, de el el). But, ada pandangan lain
mengatakan, "Kecuali malaikat hafazah, mereka tetap memasuki rumah setiap orang karena
tugas mereka adalah mendampingi manusia sehingga tidak pernah berpisah sedetikpun
dengan manusia. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Ibnu Wadhdhah, Al-Imam Al-
Khaththabi, dan yang lainnya. [Fat-h Al-Bari bab 48 At-Tashawir hadits no. 5949]

‘Abdur Rauf Al-Munawi ikutan nimbrung nich, "Yang dimaksud dengan malaikat pada
hadits tersebut adalah malaikat rahmat dan keberkahan atau malaikat yang bertugas keliling
mengunjungi para hamba Allah untuk mendengarkan dzikir dan sejenisnya, bukan malaikat
penulis amal perbuatan manusia karena malaikat itu ga akan pernah ninggalin manusia
sekejap pun sebagaimana halnya malaikat maut. Mengapa malaikat rahmat ga mau masukin
rumah yang di dalamnya terdapat anjing? Coz anjing itu ngandung najis, sedangkan malaikat
terpelihara dari tempat-tempat yang kotor. Mereka adalah makhluk Allah yang paling mulia
serta tetap berada pada tingkat kebersihan dan kesucian yang paling luhur. Perbandingan
antara malaikat yang suci dan anjing yang najis laksana terang dan gelap. Barangsiapa
mendekati anjing, malaikat akan menjauh darinya. [Faidh Al-Qadir 2/394]

Yang dimaksud rumah di hadits ini adalah tempat tinggal seseorang, baik berupa
rumah, gubuk, tenda, dan sejenisnya. Sedangkan ungkapan anjing pada hadits tersebut
mencakup semua jenis anjing. Al-Qurthubi nyimpulin, "Telah terjadi ikhtilaf di antara para
ulama tentang sebab-sebabnya malaikat rahmat tidak memasuki rumah yang di dalamnya
terdapat anjing. Sebagian ulama bilang karena anjing itu najis, yang lain bilang bahwa ada
anjing yang diserupai oleh setan, sedangkan yang lainnya bilang karena di tubuh anjing itu
menempel najis."

Aisyah nyeritain kisah unik nich. Suatu hari Rasulullah telah janjian mau ketemu sama
Jibril. Pas waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil melepaskan tongkat
yang dipegangnya, Rasulullah berkata, "Allah ga mungkin ingkar janji, tetapi kenapa Jibril ga
datang-datang ya?" Pas Rasulullah menoleh, ternyata beliau melihat seekor anak anjing di
bawah tempat tidur. "Kapan anjing ini masuk?" tanya beliau. Aku (Aisyah) jawab, "I don’t
know." Setelah anjing itu dikeluarkan, masuk dech malaikat Jibril. "Kok lama?” tanya
Rasulullah ke Jibril. Jibril jawab, "Tadi di rumahmu ada anjing. Gua ga akan masuk rumah yang
di dalamnya ada anjing dan replika (makhluk bernyawa)." [Shahih: Shahih Muslim].

Orang-orang yang bawa anjing itu ga dideketin sama malaikat. Rasulullah berkata,
“Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat

Anjingku Sayang :: Brilly El-Rasheed :: quantumfiqih.wordpress.com


2
anjing." [Shahih: Shahih Muslim] An-Nawawi comment, "Hadits di atas memberikan petunjuk
bahwa membawa anjing dan lonceng pada perjalanan merupakan perbuatan yang dibenci dan
malaikat tidak akan menemani perjalanan mereka. Sedangkan yang dimaksud dengan
malaikat adalah malaikat rahmat (yang suka memintakan ampun) bukan malaikat hafazhah
yang mencatat amal manusia.” [Syarh Shahih Muslim 14/94]

Di antara alasan lain yang nunjukin kalo memelihara anjing itu haram adalah karena
kenajisannya lebih berat daripada najis-najis lainnya. Sesungguhnya najis anjing tidak bisa
suci kecuali dengan tujuh kali basuhan, salah satunya dengan tanah. Sampai-sampai babi yang
keharamannya ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an dan ia adalah rijs
(najis), kenajisannya tidak sampai kepada batas ini. Anjing adalah najis yang sangat buruk
sampai kepada batas ini. Anjing adalah najis yang sangat buruk.

Memelihara, mendidik dan membersihkannya padahal ia tidak pernah bersih


selamanya. Walaupun dibersihkan dengan air laut niscaya tidak akan pernah bersih karena
najisnya bersifat ain (dzatnya). Terus orang-orang yang memelihara anjing ngalami kerugian
yang sangat banyak, menyia-nyiakan harta dengan pemeliharaan tersebut dan (Nabi telah
melarang menyia-nyiakan harta). [Shahih: Shahih Al-Bukhari no. 1477; Shahih Muslim no.
593]

Hukum Hasil Jual


Jual Beli Anjing

Abu Juhaifah pernah ngomong, Rasulullah telah melarang hasil yang diperoleh dari jual beli
anjing, darah, dan usaha pelacuran [Shahih: Shahih Al-Bukhari; Ahadits Al-Buyu' Ath-
Thayalisi, Musnad Ahmad. Shahih Al-Jami' no. 6949]. Menurut Jabir, Nabi ngelarang jual beli
anjing dan kucing [Shahih: Musnad Ahmad; Al-Mustadrak Al-Hakim, dan Imam hadits yang
empat. Shahih Al-Jami' no. 6950]. Selain itu, Nabi udah ngelarang jual beli anjing, upah
pelacur, dan upah praktik perdukunan [Shahih: Shahih Al-Bukhari; Shahih Muslim, Imam
hadits yang empat. Shahih Al-Jami' no. 6951].

Al-Baghawi ngungkapin, "Menurut mayoritas ulama, jual beli anjing itu hukumnya
haram sama kayak upah dari hasil perdukunan (pertenungan), dan pelacuran. Kaitannya
dengan hal itu, Abu Hurairah berkata, "Semua itu termasuk penghasilan haram". [Syarh As-
Sunnah 8/23]

Air Liur Anjing Najis, Masa` Iya Sich?


Sich?

Nabi berkata, "Apabila anjing minum dari bejana salah seorang dari kalian hendaklah ia
mencuci bejana tadi sebanyak tujuh kali." [Shahih: Shahih Al-Bukhari no. 172; Shahih Muslim
no. 279] Dalam Shahih Muslim ada tambahan teks, "Cucian yang pertama dicampur dengan
tanah.”

Anjingku Sayang :: Brilly El-Rasheed :: quantumfiqih.wordpress.com


3
Pencucian yang disebutin dalam hadits di atas jadi bukti najisnya air liur anjing dan
pendapat inilah yang rajih (kuat) sebagaimana yang dipegangi oleh Abu Hanifah, Ats-Tsauri,
satu riwayat dari Ahmad, Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyah, dan yang lainnya. Pendapat ini
dikuatkan pula oleh Asy-Syaukani di dalam kitab-kitabnya. Ada juga pendapat yang lain.
Sebagian ahli ilmu berpendapat seluruh tubuh anjing itu najis. Ini merupakan pendapat
jumhur ulama dengan berdalil hadits yang telah disebutkan di atas. Mereka mengatakan,
"Karena air liur itu keluar dari mulut anjing (yang dia itu najis) maka seluruh tubuhnya lebih
utama lagi untuk dihukumi kenajisannya". Dan yang lainnya mengatakan air liur anjing bukan
najis, adapun perintah mencucinya adalah sekedar perkara ta`bbudiyah (ibadah) bukan
karena kenajisannya. Ini merupakan pendapat yang dipegangi Imam Malik dan yang lainnya.

Setitik Pesan Buat Sobat Semua

Pren, gua saranin buat kalian yang melihara anjing, terutama yang muslim, agar bertaubat
kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan ngeluarin anjing dari rumah mereka. Adapun orang
yang membutuhkannya untuk berburu, atau bertani atau memelihara ternak, sesungguhnya
hal tersebut tidak apa-apa karena adanya izin dari Nabi dengan hal tersebut. Kalo kamu udah
ngeluarin anjing dari rumah dan mengusirnya, lalu ia datang lagi, kamu udah ga bertanggung
jawab terhadapnya. Pokoknya ya, jangan biarin anjing ada di sekitarmu, jangan dikasih
tempat. Nah, kalo kamu terus memperlakukannya kayak gini di belakang pintu, kemungkinan
ia akan pergi dan ninggalin kota, dan makan dari rizqi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
sebagaimana anjing-anjing lainnya. [Fatawa Syaikh Ibnu Al-‘Utsaimin, jilid II. Diadaptasi dari
Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram,
Khalid Al-Juraisiy]

Jadi ga perlu bingung, “Ntar anjingnya kan kasihan mau makan apa?” Allah itu Maha
Pemberi Rizqi, Allah Mahakaya, Allah Mahatahu. Allah melalui Rasulullah udah ngelarang kita,
sebagai muslim, dari memelihara anjing. Biar Allah sendiri yang ngurusi anjing, karena anjing
juga ciptaan Allah. Tapi kalo kita ketemu anjing atau hewan apapun yang kesakitan, kita
tolong. Jangan diam aja.

Anjingku Sayang :: Brilly El-Rasheed :: quantumfiqih.wordpress.com


4

Você também pode gostar