Você está na página 1de 2

ADHESIOLISIS

1. Defenisi
Suatu tindakan pembedahan dengan cara melepaskan perlekatan dan pemotongan
pita yang menyebabkan obstruktif usus.
2. Ruang lingkup
Obstruktif usus yang disebabkan oleh adhesi (perlengkatan) usus halus dan atau
kolon pada pasien post laparatomi
3. Indikasi operasi
Obstruksi usus yang disebabkan Adhesi yg tidak ada perbaikan gejala dan tanda
klinis setelah terapi konservatif 2 x 24 jam.
4. Kontraidikasi Operasi
a. Umum
b. Khusus (ggn cairan dan elektrolit harus diperbaiki lebih dulu)
5. Diagnosis Banding
a. Intususepsi
b. Tumor intra abdomen
6. Pemeriksaan penunjang
a. Foto polos abdomen 3 posisi
b. USG abdomen
c. Laboratorium darah rutin dan kimia klinik
d. Algoritma Adhesiolisis
e. Algoritma Adhesiolisis
f. Teknik Operasi
g. Posisi supine dalam anestesi general
h. Desinfeksi pada daerah operasi dan sekitarnya
i. Lapangan operasi dipersempit dengan kain steril
j. Insisi median (menghindari jaringan ikat operasi sebelumnya)
k. Insisi diperdalam sampai peritoneum
l. Explorasi dan identifikasi perlekatan pada usus
m. Perlekatan dibebaskan secara tumpul dan tajam dengan hati-hati
n. Rongga peritoneum dicuci sampai bersih dengan NaCl 0,9% dan bila perlu
dipasang drain dalam rongga peritoneum
o. Luka ditutup lapis demi lapis
7. Komplikasi operasi
a. Perdarahan
b. Adhesi berulang
c. Perforasi usus
8. Perawatan Pasca Bedah
a. Agar adhesi tidak berulang, perlu diupayakan pemulihan saluran cerna sedini
mungkin, mobilisasi sedini mungkin.
b. Bila fungsi saluran pencernaan telah pulih, retensi NGT minimal (< 200 cc/24
jam) bisa diberikan diet cair yang secara bertahap dirubah menjadi diet lunak
atau padat sesuai kondisi klinis pasien.
9. Follow-up
a. Kemungkinan terjadinya adhesi berulang

Você também pode gostar