Você está na página 1de 9

ARTIKEL ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

ALAT TANAM DAN SPRAYER

DEBBY DEA PARERA


05021181419019

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2016
Alat penyemprot (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah
tertentu bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke
objek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit).
Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas
bahan aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot
(droplet) yang melekat pada objek dan sasaran semprot.
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan,
larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer
merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka
pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Sprayer juga
didefinisikan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka
pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer
sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan
dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis
pestisida yang akan disemprotkan.
Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang
disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata
pada objek yang dilindungi.

Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:


o Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.
o Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
o Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
o Menyemprotkan pupuk cairan.
o Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.

Fungsi lainnya dari nozzle adalah :


1. Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size)
2. Mengatur flow rate (angka curah)
3. Mengatur distribusi semprota, yang dipengaruhi oleh Pola semprotan, Sudut
semprotan, dan Lebar semprotan.
Kelemahannya :
a. Harganya relatif mahal dan biaya pengoprasian serta perawatannya yang juga
mahal.
b. Tidak dianjurkan pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan drift
merusak tanaman.
c. Motor sprayer harus dirawat secara rutin meliputi servis, penggantian suku
cadang,
dll.

Prinsip kerjanya adalah :

Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui
tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu
gagang pompa digerakan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara
sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan
pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh
nozzle bidang sasaran semprot. Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa
diusahakan konstant, yaitu sebesar 0,7 – 1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi. Tekanan
sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa sebanyak 8 kali. Untuk menjaga
tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap berjalan 2 langkah pompa harus
digerakan sekali naik-turun. Kapasitas tangki knapsack sprayer bervariasi berkisar
antara 13, 15, 18, 20 tergantung mereknya. Contoh knapsack sprayer antara lain
Merek Solo, Hero, CP 5, Matabi, Berthoud, dan PB.
Alat penanam dengan sumber tenaga manusia
Alat penanam dengan sumber tenaga manusia dapat pula digolongkan
menjadi 2 golongan, yaitu:
a. Alat penanam tradisional
Alat penanam tradisional yang umum digunakan adalah alat yang disebut tugal.
Tugal merupakan alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan
tangan dan cocok untuk menanam benih dengan jaraktanam lebar.
Tugal bentuknya bermacam-macam sesuai dengan modifikasi suatudaerah atau
negara. Bentuk tugal di Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling sederhana,
karena pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme pengeluaran benih.
Disini benih dimasukkan kedalam tanah secara terpisah, artinya memerlukan
bantuan orang lagi.
b. Alat penanam semi mekanis
Bentuk dan macam alat penanam semimekanis ini juga bermacam-macam
sekali. Alat-alat penanam ini cocok digunakan, baik pada tanah-tanah ringan
maupun berat serta cocok untuk benihbenih berukuran besar dan kecil.

2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan


Alat penanam dengan sumber tenaga hewan juga banyak sekali macamnya,
tergantung modifikasi suatu daerah serta jenis benih yang akan ditanam.

3. Alat penanaman berdasarkan sumber tenaga traktor


Berdasarkan cara penanaman, maka alat penanaman dengan sumber tenaga dari
traktor dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Alat penanaman sistem baris lebar
Alat baris penanaman sistem baris lebar ini telah dirancang untuk menempatkan
benihbenih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup
lebar, sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan meningkatkan efisiensi
pemanenan.
Alat penanam seperti ini banyak digunakan untuk tanaman seperti : jagung, kapas,
sorgum, serta kacangkacangan.
Berdasarkan cara penempatan benih dalam tanah, maka alat penanam sistem baris
lebar dapat dibagi 3 tipe yaitu : drill, hilldrop dan checkrow. Sedangkan untuk
penempatan alat pananam pada traktor dapat dibagi 2 golongan, yaitu : trailing
dan mounted.
b. Alat penanam sistem baris sempit
Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus untuk menanam benih-benih
kecil atau rumput-rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta kedalaman
yang seragam.
Karena inilah, maka pengoperasian alat-alat mekanis dalam baris kecil sekali
kemungkinannya. Alat penanam sistem baris yang sempit ada yang mempunyai
corong pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai
corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjadi
tempat benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk. Bagian-bagian utama dari
alat penanam sistem baris sempit ini adalah :
1. Kerangka
2. Roda-roda
3. Kotak benih dan pupuk
4. Pengatur pengeluaran benih
5. Saluran benih
6 Pembuka alur
7. Pengatur kedalaman
8. Penutup dan penekan alur
c. Alat penanam sistem sebar
Penanaman sistem sebar merupakan cara penanaman yang paling lama dan
sederhana. Penebaran benih dengan mengunakan mesin lebih teliti dan cepat bila
dibandingkan penebaran dengan tangan. Penanaman sistem sebar ini memerlukan
adanya pembuka alur, maka dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah
yang menggunakan peralatan seperti garu piring. Dan juga sistem ini tidak
memerlukan penutupan. Penutupan kemudian dapat dilakukan dengan garu paku
atau yang lainnya. Alat penanaman sistem sebar terdapat 3 sistem alat, yaitu :
1. Tipe sentrifugal atau endgate
2. Tipe pesawat terbang
3. Penebar rumputrumputan

4. Alat penanam berdasarkan bahan tanaman yang ditanam


Alat penanaman dengan sumber bahan tanam yang digunakan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Transplanter
Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan
kondisi penanaman yang seragam. Pada penanaman padi, dapat dibedakan
berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya. Yang pertama, yaitu
mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling).
Mesin ini memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah
cara persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya. Namun
demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga
kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua adalah mesin tanam yang
memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini
mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus
dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan
penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Bila dilhat dari jenis sumber
tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam bibit yaitu alat
tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh
traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri.
Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan menjadi yang
bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan dilengkapai dengan
papan pengapung.
Jenis mesin yang manapun dipergunakan, permukaan lahan sawah harus datar dan
rata, kedalam air harus rata, demikian juga kekerasan tanah juga harus sama,
karena hal ini akan memberikan kestabilan operasi. Jika tidak, akan banyak terjadi
kegagalan penancapan bibit, sehingga akan butuh waktu yang cukup lama untuk
penyulaman secara manual.
b. Seeder
Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam
pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi.
Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila benih
dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi
penempatan benih di dalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam,
jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dalam baris, dan jarak antar baris. Di
samping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam
alat tanam. Benih tanaman yang berupa biji-bijian ada bermacam-macam, seperti
kacang tanah, jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masingmasing memiki
bentuk, ukuran, kekuatan agronomis yang berbedabeda. Untuk itu diperlukan alat
tanam yang memiliki kekuatan tanam yang berbeda pula. Beberapa sifat fisis
benih yang mempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk, keseragaman
bentukdan ukuran, density per satuan volume, dan tekanan terhadap tekanan dan
gesekan. Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder) ini
dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya :
a) Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah)
b) Drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman
tertentu dalam alur
sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
c) Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama
dengan alur)
d) Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang
hamper sama dengan alur)
e) Chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh
lajur tanaman dengan dua arah yang sama) Mesin atau peralatan yang digunakan
sebagai penanaman benih adalah sebagai berikut :
1) Mesin tanam sebar (broadcast seeder)
Pada alat ini penjatahan benih dari hoper melalui satu lubang variabel (variable
orifice). Suatu agitator ditempatkan diatas lubang variabel tersebut untuk
mencegah macet karena benih-benih saling mengunci (seed bridging), juga agar
aliran benih dapat kontinyu. Kadang-kadang suatu roda bercoak (fluted wheel)
digunakan sebagai penjatah benih. Benih hasil penjatahan ini kemudian
dijatuhkan pada piringan yang berputar. Karena bentuk dari piringan ini, benih
tersebut akan dipercepat dan dilempar mendatar karena adanya gaya sentrifugal.
Lebar sebaran tergantung pada diameter piringan, bentuk penghalang, dan desitas
dari benih. Dua buah disk berputar dengan arah putaran yang berlawanan (counter
disk spinning) dapat dipergunakan agar jangkauan sebaran lebih lebar.
Laju benih dikontrol dari ukuran bukaan, kecepatan maju traktor, lebar sebaran.
Centrifugal spreader merupakan alat yang cukup fleksibel karena dapat
dipergunakan untuk menyebar benih, pupuk, pestisida dan material lain yang
berupa butiran. Setelah operasi tanam sebar kemudian dilakukan operasi
pengolahan tanah kedua untuk menutup benih dengan tanah.
2) Mesin tanam acak dalam lajur (drill seeder)
Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur tanam,
benih dijatah dari hoper oleh suatu silinder bercoak yang digerakkan dengan roda
tanah (ground wheel). Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol
melalui lebar bukaan yang dapat diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur
benih jatuh secara gravitasi ke lubang tanam yang dibuat oleh pembuka alur, bisa
berupa disk atau bentuk lain. Umumnya jarak antar benih berkisar antara 150 –
400 mm. Metoda penutupan benih dapat dilakukan dengan rantai tarik, yang
ditempatkan dibelakang pembuka alur (furrow opener). Setelah benih tertutup
tanah, maka tanah diatas dan disamping benih tersebut akan diperkeras
menggunakan roda tekan. Jenis-jenis pembuka alur dan roda tekan.
3) Mesin tanam presisi dalam lajur (precision seeder)
Mesin tanam presisi (memberikan penempatan yang tepat dari setiap benih pada
interval yang sama dalam setiap alur tanam. Jarak antar alur tanam atau sering
juga disebut jarak antar barisan, umumnya dibuat cukup lebar untuk keperluan
penyiangan. Mesin tanam presisi tersedia dalam bermacammacam variasi.
Dimana sumber tenaga tarik yang digunakan dapat menggunakan orang, hewan,
traktor roda2 maupun trator 4 roda. Secara umum ada 4 bagian utama yang selalu
ada dalam alat tanam presisi, yaitu 1) pembuka alur (furrow opener) untuk
mengontrol kedalaman tanam, 2) penjatah benih (metering seed) untuk menjaga
interval jarak benih dalam alur dapat seragam, 3) penutup alur, untuk menutup
alur tanam, dan 4) roda tekan (pressing wheel), untuk memadatkan tanah disekitar
benih agar kontak antara benih dan tanah cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alanazi, F.K. (2007). Evaluation of Spray and Freeze Dried Excipient Bases
Containing Disintegration Accelerators for The Formulation of
Metoclopramide Orally Disintegrating Tablets. Saudi Pharmaceutical
Journal.15(2):105-119.

Anwar, E. (2002). Pemanfaatan Maltodekstrin dari Pati Singkong sebagai Bahan


Penyalut Tipis Tablet. Makara Sains.6 (1): 50-54.

Prabawati, S., Suyanti dan Setyabudi, D. A. (2008). Teknologi Pascapanen dan


Teknik Pengolahan Buah Pisang. Penyunting: Wisnu Broto. Balai Besar
Penerbitan dan Pengembangan Pertanian.

Você também pode gostar