Você está na página 1de 2

M.

Tafta Zani
PDU A 2013
04011381320061

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pada kasus ?


Hasil Pemeriksaan Fisik Interpretasi
Anak digendong ibu, gelisah, Tidak ada penurunan kesadaran.
menangis terus edema laring  udara tidak bisa masuk 
difusi menurun  hipoksia jaringan  gelisah

Bibir dan sekitarnya tampak edema laring  udara tidak bisa masuk 
biru difusi menurun  hipoksia jaringan  hipoksia
sentral
Nafas terlihat cepat dengan Obstruksi jalan nafas akibat infeksi (edema
peningkatan usaha nafas subglotis, inflamasi mukosa, eksudat fibrin) 
hipoksia  menstimulus pusat respirasi 
terjadi peningkatan usaha bernafas untuk
memenuhi kebutuhan oksigen.
Terdengar suara mengorok Infeksi (virus atau bakteri)  inflamasi, eritem
setiap kali anak menarik dan edem di laring & trakea  sehingga
nafas mengganggu gerakan plica vocalis  Saat
aliran udara ini melewati plica vocalis dan
arytenoepiglottic folds, akan menggetarkan
struktur tersebut sehingga akan terdengar
stridor.
Berat badan 12kg Normal
Panjang badan 86cm Normal
Temperatur 37,6oC di axilla 36-37 oC Terjadi peningkatan suhu tubuh
(subfebris)  demam tidak
terlalu tinggi  ciri khas
infeksi virus.
b. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus?
Jawab:
Anamnesis:
 Infeksi 2 hari lalu (akut) : demam tidak tinggi , batuk pilek
Pemeriksaan fisik:
 Anak sadar, agitasi
 Nafas terlihat cepat dengan peningkatan usaha nafas dan terdengar suara ngorok
 RR 48x/menit
 Nafas cuping hidung (+)
 Retraksi supra sternal
 Sela iga (+)
Pemeriksaan tambahan:
 Lab : darah rutin : leukositosis
 Radiologis leher posisi PA
 Test ELISA untuk pemeriksaan jenis virus

c. Bagaimana prognosis dari diagnosis pada kasus?


Jawab: 3B
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan
merujuk.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah
keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Você também pode gostar