Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
5 profesi audit dan accounting perusahaan membentuk sebuah komite, COSO, kemudian
mengeluarkan laporan internal kontrol dengan judul Internal Kontrol-Kerangka Kerja
Terintegrasi. Menjadi sponsor bagi perusahaan yang memiliki kontrak dengan firma akuntan
publik dan digunakan oleh banyak sukarelawan untuk mengembangkan laporan, dikeluarkan
pada tahun 1990 untuk diekspos secara publik.
Setelah disesuaikan, final laporan COSO Pengendalian Internal dikeluarkan pada tahun
1992. Walaupun COSO tidak wajib dijadikan standard, tapi diusulkan sebagai kerangka kerja
umum yang didefinisikan untuk pengendalian internal sebaik prosedur untuk mengevaluasi
pengendaliannya.
Dalam beberapa waktu, kerangka kerja COSO Pengendalian internal diakui oleh seluruh
dunia sebagai standard yang dapat dipahami dan menetapkan pengendalian internal yang efektif
dalam segala kebijakan sistem bisnis. Karena dalam setiap perusahaan mempunyai prosedur
struktur pengendalian yang kompleks, dari level senior hingga junior.
Jadi COSO mendifinisikan : Pengendalian Interna adalah suatu proses yang dijalankan
oleh dewan direksi, manajemen, dan staff untuk membuat reasonable assurance, mengenai :
Dari definisi yang sangat umum ini, COSO menggunakan 3 dimensi dengan 5 tigkatan
model untuk mendekripsikan sistem pengendalian internal dalam perusahaan.
Pada dimensi atas, ada pengendalian internal atas laporan keuangan, penyesuaian
pengendalian internal, operasional pengendalian internal, mewakili kefektifan dan efisiensi
operasi dan keandalan laporan keuangan serta penyesuaian dengan ketentuan hukum dan
regulasi yang ditetapkan. Pada dimensi kanan, memperlihatkan segmen pengendalian, yaitu
aktivitas unit bisnis dan tingkatan pengendalian-entitas bisnis.
Inti dari pengendalian internal COSO, kita harus selalu mempertimbangkan pengenalan
pengendalian internal yang lain yang saling berkaitan yang berhubungan dengan
pengdenalian internal yang lain.
a. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan merupakan pondasi untuk struktur pengendalian internal
yang lain. COSO menekankan pada pengendalian lingkungan karena pengendalian ini
mempengaruhi segala aktivitas dalam struktur dan menaksir risiko. Pengendalian
lingkungan ini menggambarkan secara keseluruhan tentang sikap, kesadaran, dan
tindakan dewan direktur, manajemen dan penyangkut kepentingan dalam perusahaan.
Komponennya :
1. Integritas dan Nilai Etika
Merupakan elemen penting dalam pengendalian lingkungan. Untuk menekan
pentingnya integritas dan nilai etika diantara semua personel dalam organisasi,
CEO dan manajemen harus:
Menetapkan suasana dengan cara mempraktikan standard yang tingi
dan perilaku etis
Mengomunikasikan kepada seluruh karyawan
Memberi bimbingan moral kepada karyawan yang mempunyai latar
belakang moral yang kurang baik
Mengurangi atau menghilangkan insentif dan godaan yang dapat
mengarahkan individu untuk melakukan tindakan yang tidak jujur,
melawan hukum, dan tidak etis
2. Komitmen terhadap kompetensi
Mencakup pertimbangan manajemen mengenai pengetahuan dan keahlian
yang diperlukan dan bauran dari pengetahuan, pelatihan, dan pengalaman
yang diperlukan untuk mengembangkan kompetensi tersebut
3. Dewan direksi dan Komite Audit
Lingkungan pengendalian sangat dipengaruhi oleh tindakan dewan direksi dan
komite audit. Ditahun sebelum Sox, dewan dan komite audit sering
didominasi oleh manajemen senior didalam direksi. Ini menciptakan situasi
dimana dewan tidak benar-benar independen dari manajemen. Namu
sekarang, setelah muncul Sox sangat dibutuhkan komite audit yang benar-
benar independen. Dewan yang aktif dan mandiri merupakan komponen
penting dari lingkungan pengendalian COSO.
4. Filosofi dan gaya operasi manajemen
Beberapa amanjemen tingkat atas mengambil risiko yang signifikan dalam
bisnis baru mereka, yang lainnya akan sangat berhati-hati atau konservatif.
Pertimbangan filosofi dan gaya operasi manajemen adalah bagian dari
pengendalian lingkungan suatu perusahaan. Auditor internal yang akan
bertanggungjawab untuk menilai pengendalian internal harus memahami
faktor-faktor ini membawa mereka menjadi pertimbangan ketika
mengevaluasi efektivitas pengendalian internal
5. Struktur organisasi
Struktur organisasi berkontribusi terhadap kemampuan suatu entitas untuk
memenuhi tujuan dengan menyediakan kerangka kerja menyeluruh atas
perencanaan, pelaksaan, pengendalian, dan pemantauan aktivitas suatu entitas.
Struktur organisasi entitas biasanya digambarkan dalam suatu bagan
organisasi yang harus secara akurat merefleksikan garis wewenang dan
hubungan pelaporan. Kalau organisasi terlalu besar, maka terjadi birokrasi,
perlambatan keputusan, pembengkakan biaya overhead. Namun kalo
organisasi terlalu kecil, maka juga kurang baik dalam pengambilan
keputusannya.
6. Penetapan wewenang dan tanggungjawab
Struktur organisasi suatu perusahaan mendefinisikan tugas dan integrasi dari
usaha kerja total. Wewenang dan tanggung jawab mencakup penjelasan-
penjelasan mengenai bagaimana dan kepada siapa wewenang dan tanggung
jawab untuk semua aktivitas entitas dibebankan, dan harus memungkinkan
individu untuk mengetahui (1) bagaimana tindakannya saling berhubungan
dengan individu lainnya dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian
tujuan entitas, dan (2) setiap individu akan bertanggung jawab atas hal apa.
7. Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia
Kebijakan dan prosedur sumberdaya manusia yang diterapkan akan menjamin
bahwa personel entitas memiliki tingkat integritas, nilai etika, dan kompetensi
yang diharapkan. Area dimana kebijakan dan praktik sumber daya manusia
sangat penting meliputi:
(1) rekruitmen dan hiring, latar belakang potensial karyawa harus dibuktikan,
interview harus diperdalam, si pewawancara harus menyebarkan pesan
tentang nilai perusahaan, budaya, dan model operasi.
(2) orientasi karyawan baru, karyawan baru harus benar-benar menyetujui
mengenai nilai dari sistem perusahaan dan konsekuensi bila tidak
menyetujuinya.
(3) evaluasi, promosi, dan kompensasi,
(4) mendisiplinkan tindakan, konsisten dan benar-benar mengerti akan
kebijakan dari pendisiplinan. Karyawan dalam semua tingkatan harus tau apa
yang mereka dapatkan jika melanggar aturan.
8. Lingkungan pengendalian COSO dalam suatu perspektif