Você está na página 1de 4

ANALISA PENGARUH GARIS KEMISKINAN PERKAPITA TERHADAP

PENDUDUK MISKIN DI KOTA SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN


METODE REGRESI LINIER SEDERHANA

Dwigi Candra N, 140103024

Teknik Informatika, STMIK Duta Baangsa

dikaduck@gmail.com
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa pengaruh garis kemiskinan perkapita
terhadap penduduk miskin di kota Surakarta dengan menggunakan metode Regresi Linier sederhana.
Dengan kondisi penduduk yang tingkatnya di bawah garis kemiskinan nasional pemerintah di
Kabupaten Boyolali melakukan banyak cara untuk mengatasi kemiskinan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis
menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk
menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Data yang diperoleh dati website Badan
Pusat Statistik Kota Surakarta merupakan data sekunder. Data tersebut adalah banyaknya data
penduduk miskin dan garis kemiskinan perkapita tahun 2002-2014. Berdasarkan penelitian ini
pengaruh garis kemiskinan perkapita tidak mempengaruhi penduduk miskin di kota Surakarta dengan
nilai signifikan (0,091) lebih dari nilai probabilitas (0,005) diperoleh dari perhitungan menggunakan
SPSS.

Kata Kunci: Analisia; Garis kemiskinan; Penduduk Miskin ; metode Regresi Linier Sederhana; SPSS.

1. PENDAHULUAN

Kemiskinan selalu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat di suatu daerah, Negara
bahkan dunia, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk bisa meurunkan angka kemiskinan.
Menurut BPS kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk
memnuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita
perbulan di bawah garis kemiskinan.

Mengingat proposisi penduduk yang tingkatnya di bawah garis kemiskinan nasional


mendorong pemerintah agar segera diadakan penanggulangan-penanggulangan untuk
meagatasi atau mengurangi tingkat kemiskinan dan menaikan kesejahteraan hidup
masyarakat. Dengan kondisi tersebut pemerintah di Kabupaten Boyolali melakukan banyak
cara untuk mengatasi kemiskinan antara lain dengan pemberian sekolah gratis untuk
penduduk miskin, menyediakan dana, memberikan perlindungan social sehingga penduduk
miskin berkurang.

Oleh karena itu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat menjadi sangat penting
dengan menstabilkan antara pendapatan dan pengeluaran masyarakat. Cara yang tepat untuk
menurunkan kemiskinan adalah penyedian sarana prasarana dan fasilitas di pedesaan.
Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah sejauh mana peran garis
kemiskinan terhadap penduduk miskin di Surakarta. Hal ini penting dilakukan guna
merumuskan kebijakan jangka panjang yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
masyarakat.

2. METODE PENILITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisa data dan fakta yang
diperoleh selama penelitian. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena
yang ada berdasarkan data dan fakta yang peroleh. Data yang dgunakan adalah data yang
diambil dari Website BPS (Badan Pusat Statistika) di kabupaten Surakarta. Di dalamnya
terdapat jumlah penduduk miskin, presentase penduduk miskin, dan garis kemiskinan.
Dengan data tersebut dapat dianalisis apakah garis kemiskinan mmempengaruhi jumlah
kemiskinan di kota Surakarta dengan menggunakan metode Regresi Linier sederhana.

Langkah-langkah analisis menggunakan Regresi Linier sederhana adalah sebagai berikut.


Tahap 1 menentukan persamaan.
Y = a+bX

Tahap 2 identifikasi variable


Variable bebas (X) adalah garis kemiskinan
Variable terikat (Y) adalah penduduk miskin

Tahap 3 uji regresi menggunakan SPSS


Langkah 1 masukkan variable (X) dan (Y) ke Variable View lalu beri label masing-masing.
Langkah 2 masukkan data X dan Y ke Data View
Langkah 3 dari menu SPSS pilih menu Analyze,kemudian Regression, lalu klik Linier.
Langkah 4 masukkan variable terikat ke Dependent, masukkan variable bebas ke
Independent(s), pada Method kita pilih Enter.
Langkah 5 klik Statistics, lalu berikan centang pada Estimates dan Model Fit kemudian
klik Continue. Terakhir klik OK untuk mengahiri perintah.

Berdasarkan hasilnya prinsip dasar pengambilan keputusan uji regresi sederhasa sebagai
berikut.
Prinsip 1 membandingkan nilai t hitung dan t table.
1. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t table, artinya variable bebas berpengaruh
terhadap variable terkait.
2. Jika nilai t hitung tidak lebih besar dari t table, artinya variable bebas tidak
berpengaruh terhadap variable terkait.

Prinsip 2 membandingkan nilai signifikan dengan probabilitas 0,05.


1. Jika nilai signifikan tidak lebih dari probabilitas 0,05, artinya variable bebas
berpengaruh secara signifikan terhadap variable terkait.
2. Jika nilai signifikan lebih dari nilai probabilitas 0,05, artinya variable bebas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variable terkait.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Table diatas menjelaskan tentang besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar
0.488 dan dijelaskan besarnya prosentase pengaruh variable bebas terhadap variable terkait
yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output
tersebut diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,238, yang mengandung pengertian
bahwa pengaruh variable bebas (Garis Kemiskinan) terhadap variable terkait (Penduduk
Miskin) adalah sebesar 23,8% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variable yang lain.

Pada bagian ini untuk menjelaskan apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel
bebas (X) terhadap variable partisipasi (Y). dari output tersebut terlihat bahwa F hitung =
3,433 dengan tingkat signifikan atau probabilitas 0,091 > 0,05 dengan demikian model
persamaan regresi berdasarkan data adalah tidak signifikan atau model regresi linier tidak
meenuhi kriteria linieritas.

Table diatas menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh dengan


koefisien konstanta dan koefisisen variable yang ada di kolom Unstandardized Coefficients
B. berdasarkan table diperoleh model persamaan regresi : Y = 78,256 + (-3.961E-005) X.
4. KESIMPULAN
Hasil perhitungan menggunakan analisa SPSS yang telah dilakukan, didapatkan
beberapa kesimpulan, Persamaan regresi linear menurut analisa SPSS adalah y =
78,256 + (-3961E005) x. Nilai F0 (3.433) kurang dari nilai Fα,1,n-2 (4,95) dan didapat
Nilai signifikan (0,091) lebih dari nilai probabilitas (0,05), jadi dapat disimpulkan
dari analisa perhitungan SPSS, artinya, bahwa tidak ada hubungan antara variable
bebas (Garis Kemiskinan) terhadap bariabel terkait (Penduduk Miskin).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anwar. 2014. Regresi Linear Sederhana Dengan SPSS.


http://www.statistikian.com/2012/08/regresi-linear-sederhana-dengan-spss.html
diakses 4 januari 2017.

[2] Bada Pusat Statistik Kota Surakarta,


https://surakartakota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/74. Diakes 4 januari 2017.

[3] Ratri. 2015. Analisis Pemgaruh Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan
dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia tahun 2004-2012.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

[4] Sahid. 2014. Uji Regresi Sederhana dengan SPSS Lengkap”.


http://www.konsistensi.com/2014/06/uji-regresi-sederhana-dengan-spss.html diakses 4
Januari 2017.

Você também pode gostar