Você está na página 1de 24

MAKALAH

PROBLEMATIKA SISWA SD DALAM MEMPELAJARI MATERI


NEGARA ASEAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Problematika Pembelajaran di SD
Dosen pengampu : Dr. Mintasih Rahayu, M.Pd

Disusun oleh:

Cahyaning Oktaviani S031708006


Dessy Nur Maulina S031708008
Muhammad Faisal Arbain S031708014
Nenik Hidayah S031708015
Salvina Wahyu P. S031708021

MAGISTER PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PROBLEMATIKA SISWA SD
DALAM MEMPELAJARI MATERI NEGARA ASEAN DAN
ALTERNATIF PEMECAHANNYA” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Mintasih Rahayu, M. Pd., dosen mata kuliah Problematika Pembelajaran
di SD yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman yang selalu memberi dorongan dan semangat kepada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan bagi
pembaca pada umumnya.

Surakarta, Oktober 2017

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu bidang studi yang


membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya, di samping aspek nilai
dan moral banyak memuat materi sosial yang bersifat hafalan sehingga
pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk hafalan.
Sering kali siswa kesulitan untuk memahami konsep materi dalam pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.

Banyak siswa yang mengungkapkan bahwa pelajaran Ilmu


Pengetahuan Sosial membosankan dan menjenuhkan, karena materinya terlalu
menekankan pada hal-hal yang faktual seperti angka tahun, nama tokoh, nama
peristiwa, dan tempat di mana suatu peristiwa terjadi. Sifat materi
pembelajaran tersebut membawa konsekuensi terhadap proses belajar
mengajar yang didominasi oleh guru sedangkan siswa kurang terlibat atau
cenderung pasif.

ASEAN merupakan salah satu materi pelajaran Ilmu Pengetahuan


Sosial yang cakupannya cukup luas, banyak menuntut siswa untuk banyak
menghafal. Penyampaian materi dengan cara konvensional dimana
pembelajaran berpusat di guru membuat siswa mudah jenuh. Perasaan jenuh
yang dialami siswa dengan pembelajaran seperti itu mengurangi konsentrasi
belajar siswa dan mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang dapat
menghilangkan kejenuhan tersebut, seperti mengobrol di kelas, melamun,
mengerjakan tugas mata pelajaran selain IPS bahkan sengaja tidur.

Dalam proses belajar mengajar guru harus bisa mengajak siswa untuk
lebih aktif, sehingga mendapatkan pengalaman belajarnya sendiri. Dengan
mendapatkan pengalaman sendiri pembelajaran menjadi lebih bermakna.

3
4

Situasi belajar seperti itu dapat tercapai melalui penggunaan model


pembelajaran tepat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Kompetensi Dasar : 1.2 Membandingkan kenampakan alam dan keadaan


sosial negara - negara tetangga.

1. Kesulitan memahami konsep materi ASEAN


a. Penyebab
Materi ASEAN dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang
diterima siswa sebatas produk hafalan, sehingga siswa tidak memahami
secara mendalam konsep materi tersebut.
b. Solusi
Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya diminta untuk
menghafal materi yang dibaca atau disampaikan oleh guru tetapi siswa
diajak untuk menemukan dan menggali sendiri materi ASEAN.

2. Minat dan keaktifan siswa kurang


a. Penyebab
Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial membosankan dan
menjenuhkan, karena materinya terlalu menekankan pada hal-hal yang
faktual seperti angka tahun, nama tokoh, nama peristiwa, dan tempat di
mana suatu peristiwa terjadi. Sifat materi pembelajaran tersebut
membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang
didominasi oleh guru sedangkan siswa kurang terlibat atau cenderung
pasif.
b. Solusi
Memberikan Ice Breaking yang berkaitan dengan materi ASEAN
sehingga membangkitkan semangat siswa dalam pembelajaran.
Salah satunya dengan menggunakan lagu yang liriknya berisi
negara – negara ASEAN seperti dibawah ini:

5
6

LAGU NEGARA ASEAN

NADA : LAGU POTONG BEBEK ANGSA

MARI KITA BELAJAR

NEGARA ASEAN

ADA MALAYSIA JUGA SINGAPURA

BRUNEI THAILAND

MYANMAR VIETNAM

LALALALALALALALALALA

KAMBOJA LAOS

JUGA FILIPIN

DAN ADA JUGA TIMOR LESTE

3. Pembelajaran masih bersifat konvensional


a. Penyebab
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial biasanya guru masih
menerapkan metode ceramah, dimana pembelajaran berpusat di guru,
tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, dan siswa tidak diajak
berinteraksi.
b. Solusi
Guru menggunakan model pembelajaran cooperative learning
untuk memancing keaktifan siswa selama pembelajaran. Salah satunya
menggunakan model cooperative learning tipe Jigsaw.
1) Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw
Model jigsaw dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot
Aronson, Blaney, Stephen, Sikes and Snapp, pada tahun 1978 di
Universitas Texas (Riyanto, 2010:271). Menurut Rusman (2012:217)

6
7

menyatakan bahwa arti jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji


ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu
sebuah teka teki menyusun potongan gambar, yaitu siswa melakukan
suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain
untuk mencapai tujuan bersama. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran jigsaw adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam
satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian
materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara
heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan
bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus
dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok yang lain.
Dalam model ini, guru memperhatikan latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan pengalaman ini
agar bahan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa bekerja sama
dengan sesama siswa sehingga siswa mempunyai banyak kesempatan
untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan
berkomunikasi. Dengan menggunakan model ini, secara individual
siswa dapat mengembangkan keahliannya dalam satu aspek dari
materi yang sedang dipelajari serta menjelaskan konsep keahliannya
pada anggota kelompok yang lain.
Materi pembelajaran dalam pelajaran IPS khususnya materi
pembelajaran dalam ranah kognitif biasanya terdiri dari beberapa sub
bab dalam satu bab. Penggunaan model pembelajaran jigsaw tepat
digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran IPS, karena
dengan menggunakan model ini siswa dapat berbagi materi dengan

7
8

siswa dalam satu kelompok sehingga siswa akan lebih mudah


memahami tentang materi yang dipelajari.
2) Langkah-Langkah Model Jigsaw
a) Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan
topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik
yang akan dipelajari pada papan tulis, atau penayangan power
point. Guru menanyakan kepada siswa apa yang diketahui tentang
materi tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengaktifkan
struktur kognitif siswa agar lebih siap menghadapi kegiatan
pembelajaran.
b) Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok sesuai
dengan jumlah sub bab materi yang akan dipelajari. Pemilihan
kelompok secara heterogen. Kelompok-kelompok tersebut disebut
home teams (kelompok asal).
c) Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi
kepada tiap-tiap kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok
bertanggung jawab mempelajari materi yang diterima dari guru.
Tiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab mengkaji
secara mendalam tentang sub bab yang dikajinya.
d) Selanjutnya membentuk expert teams (kelompok ahli) yang
anggotanya berasal dari kelompok asal yang berbeda-beda. Dalam
satu kelompok ahli terdapat anggota dari masing-masing sub bab.
e) Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan mereka
untuk berdiskusi. Melalui diskusi dikelompok ahli diharapkan
mereka memahami keseluruhan bab yang dipelajari secara utuh.
f) Selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan kembali
berdiskusi dengan kelompok asal. Kegiatan ini merupakan
refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari
hasil diskusi di kelompok ahli.
g) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap
bab yang telah dipelajari.

8
9

3) Kelebihan Pembelajaran Model Jigsaw


Metode pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan metode yang lain. Kelebihan tersebut antara lain:
a) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada
kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-
rekannya
b) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang
lebih singkat
c) Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif
dalam berbicara dan berpendapat.
d) Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah,
menerapkan bimbingan sesama teman, rasa harga diri siswa yang
lebih tinggi dan memperbaiki kehadiran
e) Pemahaman materi lebih mendalam, meningkatkan motivasi
belajar
f) Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan
positif
g) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama
dengan kelompok lain
h) Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.
4) Kelemahan Pembelajaran Model Jigsaw
Selain memiliki kelebihan,metode ini juga mempunyai
kelemahan. Kelemahan dari metode ini antara lain:
a) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung
mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini
guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru
harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak terlebih
dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan
pertanyaan apabila tidak mengerti.
b) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah
akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila

9
10

ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru


harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor
kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat
tersampaikan secara akurat.
c) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
d) Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai menciptakan
suasana kelas yang menggairahkan agar siswa yang cerdas
tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
e) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk
mengikuti proses pembelajaran.
f) Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan
ruang belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu
merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh
waktu dan persiapan
5) Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw pada Materi ASEAN
Dalam penerapan model pembelajaran Jigsaw pada materi
pembelajaran ASEAN sebagai berikut :
a) Guru menjelaskan materi negara-negara ASEAN secara umum.
b) Guru menjelaskan urutan kegiatan yang akan dilakukan siswa
selama pembelajaran.
c) Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok dalam satu kelompok
terdiri dari 5 siswa. Kelompok-kelompok tersebut disebut home
teams (kelompok asal).
d) Masing-masing kelompok diberi 10 materi tentang negara-negara
ASEAN. Satu siswa membahas 2 negara ASEAN. Setiap siswa
dalam kelompok memiliki tanggung jawab mengkaji secara
mendalam tentang sub bab yang dikajinya.
e) Guru membentuk expert teams (kelompok ahli) yang anggotanya
berasal dari kelompok asal yang berbeda-beda. Dalam satu
kelompok ahli terdapat anggota kelompok dari kelompok asal
yang berbeda-beda.

10
11

f) Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok ahli.


g) Setelah berdiskusi dengan kelompok ahli, siswa kembali ke
kelompok asal masing-masing dan memberikan informasi yang
didapatkan dari kelompok ahli.
h) Setiap kelompok asal membuat resume yang didapatkan dari
diskusi di kelompok ahli.
i) Guru memberikan penguatan kepada siswa.
j) Guru memberikan soal evaluasi.

4. Materi pelajaran ASEAN terlalu luas


a. Penyebab
Materi ASEAN menuntut siswa untuk mempelajari 10 negara di
Asia Tenggara. Siswa harus mempelajari ibukota, kepala negara, kepala
pemerintahan, bahasa, agama, lagu kebangsaan, mata uang masing-
masing negara.
b. Solusi
Siswa diminta membuat ringkasan materi dari masing-masing
negara. Untuk mempermudah siswa dalam memahami materi ASEAN.
Guru sudah menyiapkan tabel ringkasan yang harus diisi siswa mencakup
negara-negara ASEAN.

11
DAFTAR PUSTAKA

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pemebelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Rembang: Ar-ruzz Media

Kamulyan, Mulyadi Sri dan Risminawati. 2012. Model-Model Pembelajaran


Inovatif di Sekolah Dasar Panduan Praktis untuk Mengajar. Surakarta:
PGSD FKIP UMS

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi


Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.
Jakarta : Kencana

Rusman. 2010. Model model Pembelajaran. Depok : PT. Rajagrafindo Persada

12
LAMPIRAN

13
14

MATERI

1. MALAYSIA
Ibukota negara : Kuala Lumpur
Kepala Negara : Yang Dipertuan Agong
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Pemerintahan : Kerajaan Konstitutional
Agama : Islam, Buddha, Kong Hu Cu, dan Kristen
Bahasa : Melayu
Lagu Kebangsaan : Negaraku
Mata uang : Ringgit

2. SINGAPURA
Ibukota Negara : Singapura
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Inggris (resmi), Melayu, Cina, dan Tamil
Agama : Buddha, Hindu, Kristen, dan Islam
Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
Mata Uang : Dolar Singapura

3. BRUNEI DARUSSALAM
Ibukota Negara : Bandar Seri Begawan
Kepala Negara : Sultan
Kepala Pemerintahan : Sultan
Bahasa : Melayu, Inggris, Cina
Agama : Islam
Lagu kebangsaan : Allah peliharakan Sultan
Mata Uang : Dolar Brunei

4. THAILAND

14
15

Ibukota : Bangkok
Kepala Negara : Raja
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Thai
Agama : Budha
Lagu kebangsaan : Pleng Chat Thai
Mata Uang : Bath

5. MYANMAR
Ibukota : Rangoon
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Agama : Budha
Lagu kebangsaan : Our Free Homeland
Mata Uang : Kyat

6. VIETNAM
Ibukota : Hanoi
Kepala Negara : Presiden
KepalaPemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Vietnam
Agama : Buddha, Kristen, Tao dan Kong Hu Cu
Lagu Kebangsaan : Forward Soldier
Mata Uang : Dong

7. KAMBOJA
Ibukota : Phnom Penh
Kepala Negara : Raja
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Khmer (resmi), Prancis
Agama : Buddha, Islam

15
16

Lagu kebangsaan : Our Country


Mata Uang : Riel

8. LAOS
Ibukota : Vientiane
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Lao (resmi), Palaungwa, Thai, Khmer
Agama : Buddha, Kristen, dan Animisme
Lagu kebangsaan : Pheng Xat Lao
Mata uang : Kip

9. FILIPINA
Ibukota : Manila
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Presiden
Bahasa : Filipino (Tagalog), Inggris, dan Spanyol
Agama : Katolik dan Islam
Lagu kebangsaan : Lupang Hinirang
Mata uang : Peso

10. TIMOR LESTE


Ibukota : Dili
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Tetun, Portugis
Agama : Katolik, Kristen, Islam, Hindu
Mata uang : Dolar AS

16
17

MATERI NEGARA ASEAN UNTUK SISWA

1. MALAYSIA
Ibukota negara : Kuala Lumpur
Kepala Negara : Yang Dipertuan Agong
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Pemerintahan : Kerajaan Konstitutional
Agama : Islam, Buddha, Kong Hu Cu, dan Kristen
Bahasa : Melayu
Lagu Kebangsaan : Negaraku
Mata uang : Ringgit

2. SINGAPURA
Ibukota Negara : Singapura
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Inggris (resmi), Melayu, Cina, dan Tamil
Agama : Buddha, Hindu, Kristen, dan Islam
Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
Mata Uang : Dolar Singapura

17
18

3. BRUNEI DARUSSALAM
Ibukota Negara : Bandar Seri Begawan
Kepala Negara : Sultan
Kepala
Pemerintahan : Sultan
Bahasa : Melayu, Inggris, Cina
Agama : Islam
Lagu kebangsaan : Allah peliharakan Sultan
Mata Uang : Dolar Brunei

4. THAILAND
Ibukota : Bangkok
Kepala Negara : Raja
Kepala
Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Thai
Agama : Budha
Lagu kebangsaan : Pleng Chat Thai
Mata Uang : Bath

18
19

5. MYANMAR
Ibukota : Rangoon
Kepala Negara : Presiden
Kepala
Pemerintahan : Perdana Menteri
Agama : Budha
Lagu kebangsaan : Our Free Homeland
Mata Uang : Kyat

6. VIETNAM
Ibukota : Hanoi
Kepala Negara : Presiden
KepalaPemerintaha
n : Perdana Menteri
Bahasa : Vietnam
Agama : Buddha, Kristen, Tao dan Kong Hu Cu
Lagu Kebangsaan : Forward Soldier
Mata Uang : Dong

19
20

7. KAMBOJA
Ibukota : Phnom Penh
Kepala Negara : Raja
Kepala
Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Khmer (resmi), Prancis
Agama : Buddha, Islam
Lagu kebangsaan : Our Country
Mata Uang : Riel

8. LAOS
Ibukota : Vientiane
Kepala Negara : Presiden
Kepala
Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Lao (resmi), Palaungwa, Thai, Khmer
Agama : Buddha, Kristen, dan Animisme
Lagu kebangsaan : Pheng Xat Lao
Mata uang : Kip

20
21

9. FILIPINA
Ibukota : Manila
Kepala Negara : Presiden
Kepala
Pemerintahan : Presiden
Bahasa : Filipino (Tagalog), Inggris, dan Spanyol
Agama : Katolik dan Islam
Lagu kebangsaan : Lupang Hinirang
Mata uang : Peso

10.TIMOR LESTE
Ibukota : Dili
Kepala Negara : Presiden
Kepala
Pemerintahan : Perdana Menteri
Bahasa : Tetun, Portugis
Agama : Katolik, Kristen, Islam, Hindu
Mata
uang : Dolar AS

21
22

LEMBAR RESUME MATERI NEGARA ASEAN

Nama kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

1. MALAYSIA
Ibukota negara :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Pemerintahan :
Agama :
Bahasa :
Lagu Kebangsaan :
Mata uang :

2. SINGAPURA
Ibukota Negara :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Bahasa :
Agama :
Lagu Kebangsaan :
Mata Uang :

3. BRUNEI DARUSSALAM
Ibukota Negara :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Bahasa :
Agama :

22
23

Lagu kebangsaan :
Mata Uang :

4. THAILAND
Ibukota :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Bahasa :
Agama :
Lagu kebangsaan :
Mata Uang :

5. MYANMAR
Ibukota :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Agama :
Lagu kebangsaan :
Mata Uang :

6. VIETNAM
Ibukota :
Kepala Negara :
KepalaPemerintahan :
Bahasa :
Agama :
Lagu Kebangsaan :
Mata Uang :

7. KAMBOJA
Ibukota :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :

23
24

Bahasa :
Agama :
Lagu kebangsaan :
Mata Uang :

8. LAOS
Ibukota :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Bahasa :
Agama :
Lagu kebangsaan :
Mata uang :

9. FILIPINA
Ibukota :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Bahasa :
Agama :
Lagu kebangsaan :
Mata uang :

10. TIMOR LESTE


Ibukota :
Kepala Negara :
Kepala Pemerintahan :
Bahasa :
Agama :
Mata uang :

24

Você também pode gostar