Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Artikel ini mungkin mengandung riset asli. Anda dapat membantu memperbaikinya
dengan memastikan pernyataan yang dibuat dan menambahkan referensi. Pernyataan
yang hanya mengandung riset asli seharusnya dihapus.
Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik negara adalah salah
satu bentuk usaha/ perusahaan yang dimiliki oleh negara.
Daftar isi
1 Ciri-ciri BUMN
2 Manfaat BUMN
3 BUMN di Indonesia
o 3.1 Perusahaan Perseroan
o 3.2 Perusahaan Umum
o 3.3 Perusahaan Jawatan
o 3.4 Isu terkait BUMN di Indonesia
4 BUMN di negara lain
5 Lihat pula
6 Referensi
Ciri-ciri BUMN
Pemerintah menjadi pemilik badan usaha.
Pengawasan kegiatan usaha dilakukan oleh pemerintah, baik langsung maupun lewat
institusi terkait.
Pemerintah memiliki kekuasaan yang absolut dalam menjalankan kegiatan usaha.
Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
Sebagai pengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasil.
Bertindak sebagai pelaksana pemerintah dalam memenuhi pertanggungjawaban hajat
hidup masyarakat luas.
Tidak ditujukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi dibenarkan untuk
memupuk keuntungan.
Berfungsi sebagai alat pemerintah untuk mengadakan dan mengembangkan ekonomi
negara.
Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya
dimiliki oleh negara.
Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
Manfaat BUMN
Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat
pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja.
Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan
masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber
devisa,baik migas maupun non migas.
Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk
memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BUMN di Indonesia
Lihat pula: Daftar badan usaha milik negara Indonesia
Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula
berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup khalayak luas,
baik dalam bentuk barang atau jasa.
Sejak tahun 2001 seluruh entitas BUMN berada dibawah pengawasan dan pengelolaan
Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN.
Perusahaan Perseroan
Perusahaan perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh
pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Dalam menjalankan kegiatannya, BUMN selalu melakukan RUPS sebagai wadah pertemuan
petinggi perusahaan untuk membahas berbagai langkah-langkah yang akan dilakukan
perusahaan kedepannya. RUPS mempertemukan posisi penting dalam perseroan seperti,
Direksi dan Komisaris. RUPS juga memungkinkan terjadinya pergantian komisaris dan
direksi. Komisaris adalah posisi jabatan yang berfungsi untuk melakukan pengawasan dan
koordinasi terhadap para direksi yang menjabat dalam perseroan tersebut dan melaporkan
hasil evaluasinya dalam RUPS. Sementara itu, direksi adalah posisi jabatan yang berfungsi
untuk mengeksekusi kegiatan usaha perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berkembangnya perseroan BUMN dalam menjalankan usahanya untuk tetap hadir di pasar,
ditambah lagi dengan makin meningkatnya persaingan yang makin sengit, membuat
keterbukaan menjadi reputasi yang merefleksikan tolak ukur usaha perseroan. Akhirnya
perseroan mulai memutuskan untuk melakukan IPO atau sering disebut sebagai Penawaran
Saham Perdana Publik (PSPP) untuk mendorong perseroan mengelola kegiatan usahanya
secara transparan, akuntabel dan kredibel dengan tata kelola yang layak dengan melepas
sebagian kepemilikan perseroan kepada publik lewat bursa saham. Perseroan yang telah
melakukan PSPP adalah perusahaan yang secara finansial dan tata kelola siap dan mampu
untuk mengelola dan mengusahakan kegiatan didalam perseroan secara efektif, efisien dan
kompetitif.
Secara hukum, ketentuan perseroan untuk melepas sebagian kepemilikan usaha sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, terdapat beberapa pengecualian bagi
beberapa perseroan yang struktur kepemilikannya tidak bisa diubah, seperti:
Perusahaan Umum
Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak
terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan.
Ciri-ciri perum:
Melayani kepentingan masyarakat umum.
Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya, perusahaan
umum (PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
Dapat menghimpun dana dari pihak
Perusahaan Jawatan
Perusahaan jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal
dari negara. Saat ini hanya TVRI yang merupakan satu-satunya perjan yang dimiliki oleh
BUMN. Besarnya modal perjan ditetapkan melalui APBN. Ciri-ciri perjan antara lain sebagai
berikut:
Sumber referensi dari artikel atau bagian ini belum dipastikan dan mungkin isinya
tidak benar.
Tolong diperiksa, dan lakukan modifikasi serta tambahkan sumber yang benar pada
bagian yang diperlukan.
Sejak pendiriannya di Indonesia, BUMN juga kerap menjadi sasaran isu dari berbagai pihak.
Dari KKN, dalih kesejahteraan dan nasionalisme hingga benteng kapitalisme. Isu mulai
menerpa BUMN secara signifikan pada jaman orde baru, BUMN kerap menjadi sasaran "sapi
perah", bagi oknum birokrat dan pejabat partai. Otomatis, direksi BUMN yang menjabat
tentu tidak bisa bekerja dengan tenang dengan banyaknya kepentingan yang ingin
memanfaatkan keadaan tersebut. Bagaimana tidak, mereka bekerja dibawah tekanan yang
sangat tinggi, dimana mereka sekali tidak menuruti permintaan sang oknum, dari diturunkan
jabatan hingga, penghilangan anggota keluarga menjadi taruhan. Hal ini terbukti benarnya,
ketika Direktur Utama Garuda Indonesia, Wiweko Soepono yang dikenal sebagai tokoh yang
sangat otoriter, namun reformis dengan membawa garuda sebagai maskapai yang paling
berpengaruh di belahan bumi selatan dan menciptakan sistem pesawat berkokpit dua pilot,
malah diberhentikan dengan tidak hormat hanya karena tidak mau menerima proposal usaha
dari salah satu pejabat tinggi negara.
Tidak hanya berhenti disitu saja, turunnya performa ekonomi Indonesia pada masa reformasi
mendorong Pemerintah untuk mengharuskan BUMN melakukan program restrukturisasi
secara besar-besaran, salah satunya adalah privatisasi. Akhirnya, muncul isu nasionalisme
dan kesejahteraan yang menjadi alasan kuat dibalik penolakkan masyarakat terkait
privatisasi. Kebanyakan, para pendukung dari pendapat ini membenarkan pernyataan bahwa
setiap objek usaha yang dikerjakan dan diperdagangkan dalam kegiatan usaha BUMN
merupakan milik negara yang secara tidak langsung dimiliki rakyat. Namun, tanpa disadari
oleh para pendukung itu sendiri, isu ini justru dijadikan tameng dan beking terselubung bagi
para oknum pejabat tinggi negara dan pengusaha yang menolak privatisasi demi melindungi
keuntungannya, sekaligus sebagai ajang pembodohan untuk masyarakat untuk mempercayai
isu tersebut dengan dibumbui isu-isu yang tidak rasional, berlogika dan berdata, bahkan
menjatuhkan BUMN itu sendiri. Otomatis, hal seperti inilah yang justru perlu diperhatikan
oleh masyarakat, yaitu bukan siapa yang menguasai,bukan siapa yang mendapat untung,
tetapi siapa yang memanfaatkan keadaan tersebut.
Referensi
Ekonomi Kelas XII, Dra. Hj. Sukiwaty, Drs. H. Sudirman Jamal dan Drs. Slamet
Sukanto
Pengertian BUMS, Fungsi, Ciri-Ciri dan
Bentuk-Bentuknya
Advertisement
Promoted Content
by
Papilloma dan kutil adalah awal mula kanker! Agar sembuh, sebelum tidur...
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Badan Usaha Swasta (BUMS) dibedakan dua jenis yaitu badan usaha swasta dalam negeri
dan badan usaha swasta asing. Arti dari badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat dalam negeri. Sedangkan arti dari badan
usaha swasta asing adalah badan usaha yang modalnya miliki oleh pihak masyarakat asing.
A. Fungsi dan Peranan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)- Badan Usaha Milik Swasta
memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam perekonomian. Kekuatan dana (finansial),
profesionalisme dan fleksibilitas yang dimiliki oleh badan usaha swasta sehingga pemerintah
berinisiatif melibatkan badan swasta dalam membangun perekonomian Indonesia, maka dari
itu Fungsi dan Peranan Badan Usaha Milik Swasta selama ini adalah sebagai berikut....
1. Fungsi Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
B. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) - Badan Usaha Milik Swasta memiliki
ciri-ciri atau karekteristik. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Secara
Umum adalah sebagai berikut...
Badan usaha yang memiliki tujuan dalam memperoleh keuntungan dan membagikan
keuntungan tersebut
Sebagai lembaga ekonomi yang berperan dalam pemenuhan barang dan jasa yang
merupakan pelayanan kepada masyarakat
Sebagai dinamisator dalam kehidupan perekonomian indonesia
Sebagai pengelola dan sumber daya alam dan manusia
Rekan kerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
C. Contoh-Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) - Di Indonesia sendiri ada banyak
badan usaha yang dimiliki oleh swasta yang menjalankan fungsi dan peranannya di indonesia
baik itu badan usaha dalam negeri maupun badan usaha luar asing. Contoh Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS) yang adalah sebagai berikut.....
PT Pupuk Kaltim
PT Union Metal
PT Djarum
PT Holcim
PT Karakatau Steel
PT XL Axiata Tbk
PT Aneka Elektrindo Nusantara
PT fasfood Indonesia
PT Astra Internasional
PT Ghobel Dharma Nusantara
PT Freeport Indonesia
PT Exxon Company
D. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) - Badan usaha memiliki berbagai
macam-macam atau jenis-jenis bentuk badan usaha milik swasta yang dibedakan dalam
beberapa bentuk seperti perusahaan perseorangan, Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV),
Perseroan Terbatas (PT). Penjelasan bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
adalah sebagai berikut...
1. Perusahaan Perseorangan
Dalam arti perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modal dan tanggung jawabnya
dipegang oleh satu orang secara pribadi yang merupakan pemilik perusahaan.
Ciri-Ciri Perusahaan Perseorangan
Mudah didirikan
Organisasi yang sederhana dan mudah karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan
relatif kecil
Pemilik memiliki kebebasan yang seluas-luasnya
Keuntungan berada pada satu orang yaitu pemilik perusahaan
Memilik Pajak yang rendah
Kerahasiaan perusahaan lebih terjamin
Pengambilan keputusan yang cepat, tanpa menunggu persetujuan orang lain
2. Firma (fa)
Dalam pengertian Firma (fa) adalah persekutuan dua orang atau lebih dalam mendirikan dan
menjalankan perusahaan dengan satu nama dan membagi keuntungan dari hasil yang
didapatkannya. Setiap sekutu atau anggota memiliki tanggung jawab yang sama pada
perusahaan.
Ciri-Ciri Usaha Persekutuan Firma (Fa)
Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak bergantung kepada sekutu aktif
yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan dan perusahaan
Dapat terjadi selisih paham antarpemilik
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas
dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya
yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya
lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi. Dari pengertian di atas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-
orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta
memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.
2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada kaidah-
kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko,
penyedia agunan, dan lain-lain.
3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan biaya,
sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.
4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan aturan,
harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila
dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.
Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata : bukan Koperasi namanya
manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi.
pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Prinsip-prinsip Koperasi
Koperasi bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman bagi
Koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai Koperasi.
Ide Koperasi
Ide Dasar
Dalam pengertian yang amat umum, ide adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai. Cita-cita
berkoperasi juga tumbuh dan berkembang dari berbagai ide yang melandasinya. Ide
berkoperasi, telah berkembang jauh sebelum koperasi itu sendiri berwujud sebagai koperasi.
Ide yang berasal dari berbagai pandangan itu kemudian melebur ke dalam prinsip-prinsip,
asasasas, atau sendi-sendi dasar koperasi. Dunia perkoperasian mencatat nama seorang
ilmuwan berkebangsaan Rusia, Ivan Emelianoft (1860-1900), yang melarikan diri ke
Amerika, kemudian membuat
Kerja sama (cooperation), memang bukan hall yang baru. Bahkan secara universal, mungkin
sama panjangnya dengan sejarah umat manusia itu sendiri. Sangat mustahil seseorang dapat
hidup sendiri. Bergaul, bersosialisasi dan ber homo homini socius adalah naluri setiap
manusia. Sebagai anggota masyarakat, seseorang tentu memiliki naluri untuk bekerja sama
dan tolong menolong. Di berbagai belahan dunia akan dengan mudah dapat ditemukan
bentuk-bentuk
kerja sama yang bersifat "gemeinschaft" atau semacam paguyuban. Antara lain misalnya:
perkumpulan tolong menolong, perkumpulan yang mengurus acara perkawinan, perkumpulan
yang mengurus pembuatan rumah secara bersama-sama, perkumpulan yang mengurus acara
kematian, perkumpulan persaudaraan dan sebagainya, yang pada umumnya diikat kuat oleh
semangat solid yang tinggi. Secara Teoritik
Beberapa ide yang melandasi lahirnya prinsip-prinsip koperasi antara lain adalah
orang lain selain kepentingan diri sendiri), keadilan, keadaan perekonomian negara dan
Definisi Koperasi
Calvert, memberi definisi tentang koperasi sebagai organisasi orang-orang yang hasratnya
dilakukan sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk mencapai tujuan ekonomi masing-
masing.
Drs. A. Chaniago memberi definisi koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum yang memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
resolusinya nomor 127 yang dibuat pada tahun 1966, membuat batasan mengenai ciriciri
(4) Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis dan;
(5) Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian resiko dan
Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang menyatukan
pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:
a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan
kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melaui
anggota;
Nilai-Nilai Koperasi
a. Nilai-nilai organisasi
(3) Demokratis
(4) Persamaan
(5) Keadilan
(6) Kesetiakawanan
b. Nilai-nilai etis
(1) Kejujuran
kegiatan koperasi;
a. Wadah peningkatan tarat hidup dan ketangguhan berdaya saing para anggota
Beberapa pakar koperasi menengarai adanya beberapa aliran dalam koperasi, seperti;
menguasai kehidupan ekonomi, dan ini umumnya terjadi di Inggris dan negaranegara
persemakmuran.
oleh sistem kapitalisme. AIiran ini banyak dianut di Swedia, dan merupakan
bagian dari apa yang disebut sebagai Institutional Economic Balance Theory.
I. Beberapa Hal Pokok Yang Membedakan Koperasi Dengan Badan Usaha Non
Koperasi
2. Kalau di dalam suatu badan usaha lain yang non koperasi, suara ditentukan oleh
besarnya jumlah saham atau modal yang dimiliki oleh pemegang saham, dalam
koperasi setiap anggota memiliki jumlah suara yang sama, yaitu satu orang
mempunyai satu suara dan tidak bisa diwakilkan (one man one vote, by proxy).
karena itu kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi harus sesuai dan
demikian itu berbeda dengan badan usaha yang non koperasi. Pemegang
saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan usahanyapun tidak perlu harus
4. Tujuan badan usaha non koperasi pada umumnya adalah mengejar laba yang
5. Anggota koperasi memperoleh bagian dari sisa basil usaha sebanding dengan
Tujuan mendirikan sebuah koperasi alah untuk membangun sebuah organisasi usaha dalam
memenuhi kepentingan bersama di bidang ekonomi. Sebagai organisasi usaha, penerapan
asas ekonomi dan asas hukum menjadi jelas. Tujuan koperasi adalah untuk memajukan
kesejahteraan ekonomi para anggota, hal inilah yang menjadi kekhususan koperasi.
Maksud dan tujuan pendirian koperasi juga merupakan ketentuan yang harus dimasukan ke
dalam Anggaran Dasar, secara formal dan umum dapat dirumuskan untuk mewujudkan
kesejahteraan para anggota pada khususnya dan anggota masyarakat non-anggota pada
umumnya.
Syarat utama mendirikan sebuah koperasi hanya memerlukan calon pendiri sebanyak
minimal 20 orang ; dari dua puluh orang tersebut kemudian dapat menjadi anggota semua,
dan di antara mereka dapat dipilih menjadi anggota pengururs, maupun anggota pengawas.
Setelah terpenuhi jumlah anggota minimal dan kesemua anggota telah memahami betul
mengenai : tujuan, hubungan hukum dan aturan main dalam koperasi yang hendak merea
dirikan tersebut, maka proses selanjutnya adalah menuangkan kesepakatan bersama tersebut
ke dalam Anggaran Dasar; yang berbentuk akta pendirian koperasi. Di dalam Anggaran
Dasar tersebut, para pendiri wajib memuat dan menyatakan sekurang-kurangnya hal-hal
sebagai berikut :
1. Daftar nama pendiri
2. Nama dan tempat kedudukan koperasi
3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
4. ketentuan mengenai keanggotaan
5. ketentuan mengenai rapat anggota
6. ketentuan mengenai pengelolaan
7. ketentuan mengenai permodalan
8. ketentuan mengenai jangka watu berdirinya
9. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
10. ketentuan mengenai sanksi
MODAL DASAR PENDIRIAN
Aturan mengenai permodalan koperasi ini memang tidak diatur secara detail, namun secara
prinsip sangat jelas asal usul pengumpulan modal dalam sebuah koperasi seperti yang
ditentukan dalam UU Perkoperasian, antara lain terdiri atas :
1. Modal sendiri yang dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan
dan hibah.
2. Modal pinjaman yang dapat berasal dari pinjaman dari anggota, pinjaman dari anggota
koperasi lain, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi atau sumber-sumber
pinjaman lain yang sah
Dengan diperolehnya pengesahan terhadap Akta Pendirian yang memuat Anggaran Dasar
koperasi tersebut, maa kperasi tersebut telah resmi memperoleh status Badan Hukum.
Dengan status itu maka antara koperasi sebagai suatu organisasi dan status hukum para
pendirinya telah terpisah secara tegas.
Badan hukum koperasi merupakan subjek hukum yang berdiri sendiri seperti layaknya
manusia yang dapat memiliki harta kekayaan dan kewajiban. Jadi, apabila di kemudian hari
terjadi hal-hal yang menyangkut pertanggungjawaban hukum, maka harta milik pribadi-
pribadi anggotanya tidak menjadi objek tuntutan untuk suatu tanggung jawab badan.