Você está na página 1de 6

Respons Siswa SD dalam Menyelesaikan Masalah Probabilitas

RESPONS SISWA SD DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PROBABILITAS DITINJAU


DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Rahmawati Nur Aini


Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya
e-mail : rahmawatinuraini20@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan respons siswa SD dengan kemampuan matematika
tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan masalah probabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan tiga siswa kelas V SD sebagai subjek penelitian yang
masing-masing memiliki kemampuan matematika tinggi (S1), sedang (S2), dan rendah (S3). Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pemberian tes dan wawancara. Instrumen utama adalah
peneliti dan insturmen pendukung adalah instrumen tes kemampuan matematika, penyelesaian masalah
probablitas dan pedoman wawancara. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-
langkah, yaitu reduksi data, kategorisasi, penyajian data, sintesasi, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan
untuk mendapatkan data penelitian yang valid, dalam penelitian ini digunakan triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, untuk S1, pada masalah ruang sampel, siswa memberikan
respons non statistis. Pada masalah probabilitas suatu kejadian dan perbandingan probabilitas siswa
memberikan respons statistis. Represetasi yang digunakan adalah istilah verbal yang berhubungan dengan
probabilitas seperti lebih sering muncul, kadang, mungkin, paling banyak, lebih banyak, lebih sering, lebih
sedikit, sama, lebih mudah, dan paling mudah serta menggunakan angka. Untuk S2, pada masalah ruang
sampel siswa memberikan respons non statistis. Pada masalah probabilitas suatu kejadian siswa
memberikan respons parsial statisti. Pada masalah perbandingan probabilitas siswa memberikan respons
statistis. Represetasi yang digunakan adalah istilah verbal yang berhubungan dengan probabilitas seperti
paling sering muncul, mungkin, kadang-kadang, paling mudah dan lebih mudah, sama, lebih sedikit, dan
lebih banyak serta menggunakan angka. Untuk S3, pada masalah ruang sampel siswa memberikan respons
non statistik. Pada masalah probabilitas suatu kejadian siswa memberikan respons statistik. Pada masalah
perbandingan probabilitas siswa memberikan respons non statistik. Represetasi yang digunakan adalah
istilah verbal yang berhubungan dengan kadang-kadang, lebih banyak dan paling banyak, lebih sedikit, dan
lebih mudah serta menggunakan angka.
Kata kunci : respons, masalah probabilitas, kemampuan matematika.

Abstract
The aim of this research described the respons of elementary students with high, middle, and low
academic level in probability problem. This research is a qualitative descriptive study. This study used
three elementary fifth grade students as research subjects, each of which has a high mathematical ability
(S1), moderate (S2), and low (S3). Data collection techniques in this research were the tests and
interviews. The main instrument of this research was the researcher it self and additional instrument was
math test, probability problem, and interview guidance. The data analysis was conducted by the steps, data
reduction, categorization, data presentation, sintesasi, and conclusion. Meanwhile, to get the valid
research data, in this study used triangulation of time.
The results showed that, for S1, the sample space problems, student provided non-statistical response.
On the issue of the probability of an event and comparison of probabilities, student provided statistical
response. Representations used is verbal terms associated with a probability as more frequent, sometimes,
perhaps, at most, more, more often, less, equal, easier, and most easily and used numerical. For S2, the
sample space problems, the student provided non-statistical response. On the issue of the probability of an
event, student provided partial statistical response. On the issue of comparison of probabilities, student
provided statistical response. Represetations used is verbal terms related to the probability of such most
frequently occurring, perhaps, sometimes, the most convenient and easier, the same, less, and more and
used numerical. For S3, the sample space problems, the student provided non-statistical response. On the
issue of the probability of an event, student provided statistical response. On the issue of comparison of
probabilities, student provided quantities of objects between the place but did not pay attention to the
quantities of other objects, including non-statistical response. Represetation used is verbal terms
associated with occasional, more and most, fewer, and more easily and used numerical.
Key word : response, the problem of probability, mathematical abilities.

1
pengetahuan sebelumnya dalam menyelesaikan tugas
PENDAHULUAN probabilitas (Maher & Ahluwalia dalam Jones, 2014).
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa Penelitian Sari (2015) pada siswa dengan
terlepas dari situasi yang terjadi di sekitarnya. Yang akan kemampuan matematika tinggi dapat menanggapi tugas
menjadi fokus bahasan dalam penelitian ini adalah situasi probabilitas dengan cara merespon dan menggunakan
yang akan terjadi. Situasi yang akan terjadi bukan strategi serta representasi berdasarkan kemampuan yang
merupakan situasi yang pasti terjadi atau situasi yang tidak dimilikinya. Penelitian lain oleh Sari (2015) pada siswa
mungkin terjadi, namun merupakan situasi yang masih dengan kemampuan matematika rendah dapat menanggapi
mungkin terjadi. Situasi yang masih mungkin terjadi tugas probabilitas dengan respon yang berbeda-beda pada
memuat unsur ketidakpastian. Cabang ilmu matematika tiap tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan yang
yang mempelajari konsep tentang memprediksi suatu hasil dimilikinya
yang mungkin terjadi yang memuat unsur ketidakpastian Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
adalah probabilitas. penelitian respons siswa SD dalam menyelesaikan masalah
Dalam pengambilan keputusan untuk situasi yang probabilitas ditinjau dari perbedaan kemampuan
akan terjadi diperlukan pertimbangan-pertimbangan. Saat matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam mendeskripsikan respons siswa SD dengan kemampuan
pengambilan keputusan tersebut sesorang dikatakan
matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam
berpikir. Sujadi menyatakan bahwa “situasi yang memuat
unsur ketidakpastian merupakan situasi probabilistik” menyelesaikan masalah probabilitas.
(2008, h. 1). Lebih lanjut Sari (2015) menyatakan bahwa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
“dengan menanggapi situasi yang akan terjadi, manusia pengetahuan bagi guru mengenai respons siswa dalam
tidak cukup hanya memahami konsep probabilitas saja, menyelesaikan masalah probabilitas sehingga dapat
namun manusia diharapkan mampu untuk berpikir menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun
probabilistik” (para. 3).
pembelajaran yang berhubungan dengan probabilitas serta
Pembelajaran probabilitas penting untuk membantu
mempersiapkan siswa untuk hidup, karena peristiwa acak dapat menjadikan tesis ini sebagai salah satu referensi
dan kemungkinan suatu kejadian meresap dalam yang dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya yang
kehidupan dan lingkungan kita (Gal dalam Sharma, 2012). berkaitan dengan respons dalam menyelesaikan masalah
Probabilitas adalah salah satu dari beberapa bidang probabilitas.
matematika yang menginformasikan secara eksplisit cara Musser, Burger, & Peterson (2011, h. 511)
di mana kita menjalankan kehidupan sehari-hari (Pratt menyatakan bahwa “probability is the branch of
dalam Sharma, 2012). Penting bagi siswa untuk dilatih
mathematics that enable use to predict the likelihood of
sejak dini sebagai bekal untuk menghadapi situasi yang
akan datang. uncertain occurrences”. Probabilitas merupakan cabang
Untuk menyelesaikan masalah probabilitas, siswa ilmu matematika yang mempelajari tentang memprediksi
berpikir probabilistik. Berpikir merupakan suatu aktivitas suatu hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan.
mental yang terjadi di dalam pikiran seseorang dan dapat Greer & Mukhopaday (dalam Sharma, 2012, h. 64)
dilihat hasilnya. Hasil dari berpikir tersebut dapat dilihat menyatakan bahwa “probability is a tool that helps
dari respon. Respon menjadi sesuatu yang perlu dilihat quantify uncertainty” yang berarti bahwa probabilitas
guna mengetahui gambaran atau pengamatan seseorang adalah alat yang membantu mengukur ketidakpastian.
terhadap suatu objek karena setiap individu dapat Masalah probabilitas (a probability situation)
menanggapi objek yang ada di sekitarnya. adalah masalah yang memuat unsur ketidakpastian (a
Penelitian di Indonesia kebanyakan hanya pada situation involving uncertainty). Hoog dan Tanis (dalam
siswa SMP dan SMA. Penelitian untuk SD baru dilakukan Jones, et al, 1999, h. 488) menyatakan “a probability
oleh Sari (2015), dengan hasil siswa SD dapat menanggapi situation, or a situation involving uncertainly, refers to an
dan memberi respon terhadap tugas probabilitas. Anak- activity or a random experiment for which multiple
anak dan orang dewasa dapat merepresentasikan masa outcomes are possible, that is, the actual outcome cannot
depan (Siegler & Alibali 2005). Penelitian tentang be predetermined exactly.” Kutipan tersebut menunjukkan
probabilitas di kelas awal telah banyak dilakukan di bahwa suatu situasi (masalah) propabilitas atau masalah
berbagai negara. Hasil beberapa penelitian menunjukkan yang melibatkan ketidakpastian, menunjukkan pada suatu
siswa di kelas awal dapat menyelesaikan tugas aktivitas atau eksperimen acak, yang berbagai hasil
probabilitas. mungkin terjadi, yaitu hasil yang sebenarnya tidak dapat
Perbedaan setiap siswa, maka karakteristik juga ditentukan sebelumnya secara tepat.
berbeda-beda, sehingga kemampuan matematika berbeda. Way (2003, h. 3) menjelaskan bahwa “The
Siswa yang satu dengan yang lainnya mempunyai pola children’s responses, in particular the explanations for
pikir yang berbeda, yang nantinya akan menentukan decision-making, for each aspect of each task were
respons siswa. Kemampuan matematika adalah hal yang classified according to common characteristics and the
dapat dilihat dalam kelas. Siswa menggunakan
Respons Siswa SD dalam Menyelesaikan Masalah Probabilitas

groups identified as strategies”. Penjelasan tersebut berarti pekerjaan mereka. Ketika siswa diberikan tugas-tugas
respon anak-anak, khususnya penjelasan untuk probabilitas, siswa menggunakan pengetahuan sebelumnya
pengambilan keputusan, untuk setiap aspek dari setiap seperti perhitungan dalam menyelesaikan tugas
tugas diklasifikasikan berdasarkan karakteristik umum dan menemukan ruang sampel, menguji kewajaran suatu
golongan yang diidentifikasikan sebagai strategi. Pada kejadian, dan menghitung probabilitas dengan benar. Hal
penelitian Sharma (2012, h. 326) menyebutkan bahwa ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa
“Analysis of the interview responses indicated that the sebagai dasar untuk menyelesaikan tugas-tugas
students used a variety of strategies for solving the berpengaruh dalam menyelesaikan masalah probabilitas.
probability problems. The data also revealed that many of
the students held beliefs and used strategies based on METODE
prior knowledge”. Hal tersebut berarti analisis tanggapan Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
dari wawancara menunjukkan bahwa siswa menggunakan Subjek penelitian ini adalah tiga orang siswa SD kelas
berbagai strategi untuk memecahkan masalah probabilitas. V dengan rincian satu siswa dengan kemampuan
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa banyak siswa matematika tinggi, satu siswa dengan kemampuan
berpegang pada keyakinan dan strategi yang digunakan matematika sedang, dan satu siswa dengan kemampuan
berdasarkan sebelumnya pengetahuan. matematika rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget
Respons yang dimaksud adalah penjelasan dalam (dalam Suparno, 2000, h. 98) bahwa kemampuan anak
pengambilan keputusan untuk menunjukkan penyelesaian. untuk mengerti proses probabilitas, mengetahui dua
Untuk menggambarkan respons tersebut, Sharma (2012) operasi pokok, yaitu sistem kombinasi dan perhitungan
membuat empat kategori respon siswa dalam masalah proporsi muncul pada usia 11 atau 12 tahun.
probabilitas, yaitu non response, non-statistical response, Instrumen utama dalam penelitian adalah peneliti
partial-sattistical response dan statistical response. Jan & sendiri. Instrumen pendukung yang digunakan pada
Amit (2009, h. 268) menyebutkan strategi dalam penelitian ini adalah soal essay tes kemampuan
menyelesaikan kejadian campuran meliputi (a) beliefs as a matematika, soal essay penyelesaian masalah dengan
source for justification; (b) subjective estimations of the materi peluang, yaitu ruang sampel, probabilitas suatu
compound event; (c) chance estimations; (d) theoretical kejadian, dan perbandingan probabilitas, serta pedoman
calculations of the compound event. Ungkapan dan istilah wawancara untuk memperkuat data tulis jawaban siswa.
yang digunakan berupa penggunaan bahasa (verbal) tulis Setelah semua data terkumpul, kemudian dianalisis
atau lisan untuk mendeskripsikan penyelesaiannya. seperti dengan tahap reduksi data, kategorisasi, penyajian data,
certain, confirming, almost certain, probable (highly, very sintesisasi, dan penarikan kesimpulan.
few, few, half), equiprobable, equally probable, rare
(very), impossible (almost impossible), (Ortiz et al, 2002). HASIL DAN PEMBAHASAN
Way (2003, h. 4) menyatakan bahwa anak-anak Berdasar penelitian yang telah dilakukan diperoleh
menggunakan comparative language of size (same, bigger, hasil sebagai berikut.
biggest, smallest) and number (more, less, none) used to 1. Respons siswa dengan kemampuan matematika tinggi
describe the reasons behind probability judgements. dalam menyelesaikan masalah probabilitas
Maher & Ahluwalia (Jones, 2014, h. 578) a) Masalah Ruang Sampel
berpendapat sebagai berikut. Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan
They demonstrated their understanding by creating transkrip wawancara diketahui bahwa dalam
powerful mathematical arguments and justifications to menyelesaikan masalah probabilitas yang
support their work. Later, when the students were berhubungan dengan ruang sampel cenderung
invited to solve probabilistic tasks, they folded back on berdasarkan estimasi subjektif dan keyakinan
their robust counting schemes to find the sample pengalaman sehari-hari. Saat menentukan mata
spaces, test the fairness of the events, and correctly dadu apa saja yang muncul jika dadu dilempar
calculate the probabilities. It is our view that when sekali, siswa menjawab berdasarkan
students are invited to think and act like pengalamannya saat bermain monopoli. Saat
mathematicians, that is, build a strong foundational menentukan nomer undian yang diperoleh, siswa
understanding to guide their intuition, they develop menjawab karena nomer tersebut berada di tengah
ownership and create meaningful representations for sehingga lebih mudah dan mamanya biasa
their ideas. mendapat nomer tersebut saat mengambil undian.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa siswa Siswa mendaftar sebagian ruang sampel, namun
menunjukkan pemahaman dengan menciptakan argumen tidak menyebutkan seluruh kejadian. Berdasar
matematika yang kuat dan pembenaran untuk mendukung penjelasan tersebut, maka respons siswa

3
merupakan respons non-statistis. Representasi pengalaman sehari-hari. Saat menentukan mata
siswa dalam menyelesaikan masalah probabilitas dadu apa saja yang muncul jika dadu dilempar
yang berhubungan dengan ruang sampel adalah sekali, siswa menjawab berdasarkan
mendaftar jawaban yang diberikan dan pengalamannya saat bermain monopoli dan ular
menggunakan istilah yang berhubungan dengan tangga. Saat menentukan nomer undian yang
probabilitas seperti lebih sering muncul, kadang, diperoleh, siswa menjawab karena pada saat acara
dan lebih mudah, serta menggunakan angka untuk 17 Agustus mesti dapat nomer tersebut. Siswa
menyebutkan jawabannya. mendaftar sebagian ruang sampel, namun tidak
b) Masalah Probabilitas Suatu Kejadian menyebutkan seluruh kejadian. Berdasar
Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan penjelasan tersebut, maka respons siswa
transkrip wawancara diketahui bahwa dalam merupakan respons non-statistitis. Representasi
menyelesaikan masalah probabilitas yang siswa dalam menyelesaikan masalah probabilitas
berhubungan dengan probabilitas suatu kejadian yang berhubungan dengan ruang sampel adalah
cenderung melakukan estimasi peluang, menggunakan istilah verbal yang berhubungan
memberikan alasan secara kuantitatif yaitu dengan dengan probabilitas seperti paling sering muncul,
membandingkan jumlah kelereng dan permen pada mungkin, dan kadang-kadang serta menggunakan
tiap warna dan rasa. Siswa menentukan jawaban angka untuk menunjukkan jawabannya.
berdasarkan jumlah objek dan informasi awal. b) Masalah Probabilitas Suatu Kejadian
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka respons Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan
siswa merupakan respons statistis. Representasi transkrip wawancara diketahui bahwa dalam
siswa dalam menyelesaikan masalah probabilitas menyelesaikan masalah probabilitas yang
yang berhubungan dengan probabilitas suatu berhubungan dengan probabilitas suatu kejadian
kejadian adalah menggunakan istilah verbal yang cenderung menggunakan estimasi subjektif yaitu
berhubungan dengan probabilitas seperti lebih urutan objek untuk menentukan jawaban serta
sering muncul, mungkin, paling banyak, lebih meyakini bahwa objek-objek tersebut berada
banyak, lebih mudah, dan paling mudah. dalam susunan. Namun, subjek tidak menggunakan
c) Masalah Perbandingan Probabilitas informasi jumlah masing-masing objek. Hal
Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan tersebut tidak sesuai untuk SPM1 namun sesuai
transkrip wawancara diketahui bahwa dalam untuk SPM2. Berdasarkan penjelasan tersebut,
menyelesaikan masalah probabilitas yang dapat diketahui bahwa siswa menerapkan aturan
berhubungan dengan perbandingan probabilitas urutan namun tidak tepat, sehingga respons siswa
cenderung melakukan estimasi peluang, merupakan respons parsial statistis. Representasi
memberikan alasan secara kuantitatif yaitu dengan siswa dalam menyelesaikan masalah probabilitas
membandingkan jumlah telur bebek dan telur yang berhubungan dengan probabilitas suatu
ayam pada setiap dan antar keranjang dan kejadian adalah menggunakan istilah verbal yang
membandingkan jumlah bola tennis dan bola berhubungan dengan probabilitas seperti paling
baseball pada setiap dan antar keranjang. mudah dan lebih mudah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka respons c) Masalah Perbandingan Probabilitas
siswa merupakan respons statistis. Representasi Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan
siswa dalam menyelesaikan masalah probabilitas transkrip wawancara diketahui bahwa dalam
yang berhubungan dengan perbandingan menyelesaikan masalah probabilitas yang
probabilitas adalah menggunakan istilah verbhal berhubungan dengan perbandingan probabilitas
yang berhubungan dengan probabilitas seperti cenderung menggunakan estimasi peluang,
lebih sedikit, lebih banyak, lebih mudah, sama, dan memberi alasan secara kuantitatif yaitu dengan
tidak mungkin. membandingkan jumlah telur bebek dan telur
2. Respons siswa dengan kemampuan matematika ayam pada setiap dan antar keranjang dan
sedang dalam menyelesaikan masalah probabilitas membandingkan jumlah bola tennis dan bola
a) Masalah Ruang Sampel baseball pada setiap dan antar keranjang.
Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan Berdasarkan penjelasan tersebut, maka respons
transkrip wawancara diketahui bahwa dalam siswa merupakan respons statistis. Representasi
menyelesaikan masalah probabilitas yang siswa dalam menyelesaikan masalah probabilitas
berhubungan dengan ruang sampel cenderung yang berhubungan dengan perbandingan
berdasarkan estimasi subjektif dan keyakinan probabilitas adalah menggunakan istilah verbal
Respons Siswa SD dalam Menyelesaikan Masalah Probabilitas

yang berhubungan dengan probabilitas seperti memberikan alasan secara kuantitatif yaitu dengan
sama, lebih mudah, lebih sedikit, sedikit, terlalu membandingkan jumlah telur ayam antar
banyak, dan lebih banyak. keranjang dan membandingkan jumlah bola tennis
3. Respons siswa dengan kemampuan matematika antar keranjang, namun tidak memerhatikan
rendah dalam menyelesaikan masalah probabilitas jumlah telur dan bola yang lain. Berdasarkan
a) Masalah Ruang Sampel penjelasan tersebut, maka respons siswa
Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan merupakan respons non statistis. Representasi
transkrip wawancara diketahui bahwa dalam siswa dalam menyelesaikan masalah probabilitas
menyelesaikan masalah probabilitas yang yang berhubungan dengan perbandingan
berhubungan dengan ruang sampel cenderung probabilitas adalah menggunakan istilah verbal
menggunakan estimasi subjektif dan berdasarkan yang berhubungan dengan probabilitas seperti
keyakinan pengalaman sehari-hari. Saat lebih mudah, lebih banyak, dan lebih sedikit.
menentukan mata dadu apa saja yang muncul jika
dadu dilempar sekali, siswa menjawab berdasarkan PENUTUP
pengalamannya saat bermain monopoli. Saat Simpulan
menentukan nomer undian yang diperoleh, subjek Berdasarkan analisis dan pembahasan data dapat
menjawab karena biasanya mendapat nomer diambil simpulan sebagai berikut.
tersebut saat dibagi undian. Siswa mendaftar 1. Pada saat menyelesaikan masalah ruang sampel, siswa
sebagian ruang sampel, namun tidak menyebutkan dengan kemampuan matematika tinggi cenderung
seluruh kejadian. Pada saat awal siswa juga memberikan penjelasan atas jawabannya dengan
mengalami kesulitan dengan bahasa, sehingga menggunakan estimasi subjektif dan berdasar
mengulang-ulang membaca soal untuk keyakinan pengalaman sehari-hari, mendaftar sebagian
memahaminya. Berdasar penjelasan tersebut, maka ruang sampel, namun tidak menyebutkan seluruh
respons siswa merupakan respons non-statistis. kejadian, sehingga respons yang diberikan siswa
Representasi siswa dalam menyelesaikan masalah termasuk respons non statistis. Pada saat
probabilitas yang berhubungan dengan ruang menyelesaikan masalah probabilitas suatu kejadian,
sampel adalah mendaftar jawaban yang diberikan siswa cenderung menggunakan estimasi peluang,
dan menggunakan istilah yang berhubungan memberikan alasan secara kuantitatif yaitu dengan
dengan probabilitas seperti kadang-kadang dan membandingkan jumlah objek. Pada saat
menggunakan angka untuk menunjukkan menyelesaikan masalah perbandingan probabilitas,
jawabannya. siswa cenderung menggunakan estimasi peluang,
b) Masalah Probabilitas Suatu Kejadian memberikan alasan secara kuantitatif yaitu dengan
Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan membandingkan jumlah objek pada setiap dan antar
transkrip wawancara diketahui bahwa dalam tempat. Sehingga respons yang diberikan merupakan
menyelesaikan masalah probabilitas yang respons statistis. Represetasi yang digunakan untuk
berhubungan dengan probabilitas suatu kejadian menjawab masalah adalah menggunakan istilah verbal
cenderung menggunakan estimasi peluang, yang berhubungan dengan probabilitas seperti lebih
memberikan alasan secara kuantitatif yaitu dengan sering muncul, kadang, mungkin, paling banyak, lebih
membandingkan jumlah kelereng dan permen pada banyak, lebih sering, lebih sedikit, sama, lebih mudah,
tiap warna dan rasa. Berdasarkan penjelasan dan paling mudah serta menggunakan angka untuk
tersebut, maka respons siswa merupakan respons menunjukkan jawaban.
statistis. Representasi siswa dalam menyelesaikan 2. Pada saat menyelesaikan masalah ruang sampel, siswa
masalah probabilitas yang berhubungan dengan dengan kemampuan matematika sedang cenderung
probabilitas suatu kejadian adalah menggunakan memberikan penjelasan atas jawabannya dengan
istilah verbal yang berhubungan dengan menggunakan estimasi subjektif dan berdasar
probabilitas seperti lebih banyak dan paling keyakinan pengalaman sehari-hari, mendaftar sebagian
banyak. ruang sampel, namun tidak menyebutkan seluruh
c) Masalah Perbandingan Probabilitas kejadian, sehingga respons yang diberikan siswa
Berdasar jawaban siswa secara tertulis dan termasuk respons non statistis. Pada saat
transkrip wawancara diketahui bahwa dalam menyelesaikan masalah probabilitas suatu kejadian,
menyelesaikan masalah probabilitas yang siswa cenderung menggunakan estimasi subjektif,
berhubungan dengan perbandingan probabilitas yaitu urutan objek serta meyakini bahwa objek-objek
cenderung menggunakan estimasi subjektif, tersebut berada dalam susunan. Siswa menerapkan

5
aturan urutan namun tidak tepat, sehingga respons sama agar meyakinkan atau memantapkan hasil
yang diberikan siswa merupakan respons parsial penelitian yang dihasilkan.
statistis. Pada saat menyelesaikan masalah 3. Terdapat beberapa kelemahan dalam penelitian ini
perbandingan probabilitas, siswa cenderung utamanya pada bentuk kalimat soal. Untuk penelitian
menggunakan estimasi peluang, memberikan alasan selanjutnya, sebisa mungkin menghindari atau
secara kuantitatif yaitu dengan membandingkan meminimalisir kesalahan dalam menyusun kalimat
jumlah objek pada setiap dan antar tempat, sehingga pada soal.
respons yang diberikan merupakan respons statistis.
Represetasi yang digunakan untuk menjawab masalah DAFTAR PUSTAKA
adalah menggunakan istilah verbal yang berhubungan
dengan probabilitas seperti paling sering muncul, Jan, I., & Amit, M. (2009). A Four Phase Model for
mungkin, kadang-kadang, paling mudah dan lebih Predicting the Probabilistic Situation of Compound
mudah, sama, lebih sedikit, dan lebih banyak serta Events. Israel: Ben-Gurion University.
menggunakan angka untuk menunjukkan jawaban. Jones, G. A., Langrall, Cynthia W., Thornton, C. A., &
3. Pada saat menyelesaikan masalah ruang sampel, siswa Mogil, T. (1999). Student’s Probabilistic Thinking in
dengan kemampuan matematika rendah cenderung Instruction. Journal for Research Mathematics
memberikan penjelasan atas jawabannya dengan Education. 30, 487-519.
menggunakan estimasi subjektif dan berdasar Maher, C. A., & Ahluwali, A. (tanpa tahun). Counting as
keyakinan pengalaman sehari-hari, mendaftar sebagian a Foundation for Learning to Reason About
ruang sampel, namun tidak menyebutkan seluruh Probability. Dalam E. J. Chernoff & B. Sriraman
kejadian, saat awal siswa juga mengalami kesulitan (Ed.), Probabilistic Thinking Presenting Plural
Perspectives (pp. 559-580). New York: Spinger.
dengan bahasa, sehingga mengulang-ulang membaca
soal untuk memahaminya, sehingga respons yang Musser, G. L., Burger, W. F., & Peterson, B. E. (2011).
diberikan siswa termasuk respons non statistis. Pada Mathematics for Elementary Teachers: International
Student Version (Ninth Ed).Wiley :John Wiley &
saat menyelesaikan masalah probabilitas suatu
Sons, Inc.
kejadian, siswa cenderung menggunakan estimasi
peluang, memberikan alasan secara kuantitatif yaitu Ortiz, J. J., Cañizares, M. J., Batanero, C., & Serrano, L.
dengan membandingkan jumlah objek, sehingga (2002). An Experimental Study Of Probabilistic
Language in Secondary School Textbooks. Artikel.
respons yang diberikan siswa termasuk respons
Spanyol: Universitas of Granada.
statistis. Pada saat menyelesaikan masalah
perbandingan probabilitas, siswa cenderung Sari, D. I. (2015). Profil Berpikir Probabilistik Siswa
Sekolah Dasar (SD) Berkemampuan Matematika
menggunakan estimasi subjektif, memberikan alasan
Rendah dalam Menyelesaikan Tugas Probabilitas.
secara kuantitatif yaitu dengan membandingkan Proceeding Seminar Nasional Matematika dan
jumlah objek antar tempat namun tidak memerhatikan Pendidikan Matematika. Yogyakarta, Indonesia:
jumlah objek lain, sehingga respons yang diberikan Universitas Negeri Yogyakarta.
merupakan respons non statistis. Represetasi yang
Sharma, S. (2012). Cultural Influences in Probabilistic
digunakan untuk menjawab masalah adalah Thinking. Journal of Mathematics Research. 4(5).
menggunakan istilah verbal yang berhubungan dengan doi:10.5539/jmr.v4n5p63.
kadang-kadang, lebih banyak dan paling banyak, lebih
Siegler, R.S., & Alibali, M.W. (2005). Children’s
sedikit, dan lebih mudah serta menggunakan angka Thinking. Pearson Education International.
untuk menunjukkan jawaban.
Sujadi, I. (2008). Tingkat-tingkat Berpikir Probabilistik
Siswa Sekolah Menengah Pertama. (Disertasi yang
Saran tidak dipublikasikan), Universitas Negeri Surabaya,
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti Surabaya.
mengemukakan saran-saran sebagai berikut.
Suparno. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean
1. Bagi guru, pengetahuan mengenai respons siswa
Piaget. Yokyakarta: Kanisius.
dalam menyelesaikan masalah probabilitas dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk Way, J. (2003). The Development of Young Children’s
menyusun pembelajaran yang berhubungan dengan Notions of Probability. European Research in
Mathematics Education III.
probabilitas.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat
dijadikan referensi dan perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut dengan subjek yang memiliki karakteristik

Você também pode gostar