Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, Spn Nomor 38 resmi berubah
65
66
dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut
diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan
masyarakat.
Saat ini PT. Angkasa Pura II (Persero) mengelola tiga belas (13)
Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung
Pinang), Bandara Sultan Thaha (Jambi), dan Bandara Depati Amir (Pangkal
Governance (2006), Juara I Annual Report Award 2007 kategori BUMN non-
dalam bidang Good Corporate Governance (GCG). Pada tahun 2009, kembali
PT. Angkasa Pura II (Persero) berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The
Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga
sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta
dari Forbesttraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009, The Best Prize
sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award
2011, dll.
Logo PT. Angkasa Pura II (Persero) ini dibuat pada tahun 1989
yang terdiri dari huruf A dan P dalam pergerakan dinamis serta strip 1
dari Angkasa; Huruf P merupakan singkatan dari kata Pura; Strip 1 atau
68
bisnis.
antara lain :
69
T : Team work
H : Hospitality
E : Excellent
B : Balance
S : Satisfaction
T : Trustworthy
merupakan sebuah bandar udara utama yang melayani kota Jakarta dan
sekitarnya di pulau Jawa, Indonesia. Bandar udara ini diberi nama seperti nama
Cengkareng, dan nama itu pula yang diadopsi IATA untuk memberikan sandi
yaitu CGK.
berpotensi dianalisa untuk bandar udara internasional baru dan yang terpilih
pembangunannya pada akhir Maret 1975. Sebuah proyek terminal baru yang
arsitek Perancis Paul Andreu, yang juga merancang bandar udara Charles de
Gaulle di Paris. Tepat 20 Mei 1980, pekerjaan dimulai dengan biaya untuk 4
tahun. Pembangunan Bandar Udara ini secara fisik selesai pada 1 Desember
71
1984. Tepat 1 Mei 1985 proses pembangunan terminal kedua dimulai dan
dimulai pada 1985 dengan satu terminal berkapasitas sembilan juta penumpang
per tahun. Kemudian pada 1992, Terminal 2 dengan kapasitas yang sama
(Persero)
(Persero) ini tidak berdiri sendiri, melainkan berada di bawah Unit Kerja
Vice President. Unit kerja Corporate Secretary atau Sekretaris Perusahaan ini
Corporate secretary ini terdapat 3 fungsi manajerial antara lain; (1) Public
Relations (PR), (2) Board of Director Secretary (BODS), dan (3) Institutional
CORPORATE SECRETARY
BOARD OF
BOARD OF PUBLIC INSTITUTIONAL DIRECTORS
COMMISSIONERS RELATIONS RELATIONS SECRETARY
SECRETARY MANAGER MANAGER MANAGER
11) Pelaksanaan peliputan foto dan video kegiatan internal dan eksternal
perusahaan.
2) Press Tour;
3) Press Conference;
4) Membuat somasi;
7) Edukasi wartawan.
swasta.
2) Pelantikan pejabat;
10) Pengelolaan kearsipan Direksi (SK, CV, MoU, dan risalah rapat);
76
baik internal maupun eksternal untuk menjalin hubungan baik dan menciptakan
citra positif perusahaan, sedangkan divisi BODS bertugas sebagai perancang dan
dan divisi IR bertugas untuk menjalin hubungan antar lembaga seperti DPR,
(Persero) yang juga berperan sebagai key informan dalam penelitian ini.
(Persero).
Hatta
domestik)
Internasional)
Hal pertama yang dilakukan sebelum menentukan strategi apa saja yang
akan digunakan oleh Public Relations PT. Angkasa Pura II (Persero) dalam
menuju kawasan aerotropolis tahun 2013 ini, seorang public relations terlebih
dulu mengkaji dan mengumpulkan informasi dan fakta (fact finding) sebelum
cara melakukan pengamatan dan survey yang dilakukan oleh unit terkait.
Berdasarkan hasil fact finding yang telah dilakukan oleh unit terkait bandara
lingkungan serta berbagai masalah sosial yang sampai saat ini masih memberi
angkutan udara yang dimiliki PT. Angkasa Pura II (Persero) mencatat bahwa
Isu kapasitas itu sendiri memang telah lama menjadi masalah pokok
85
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013
79
fasilitas yang memadai justru akan menjadi ancaman tersendiri bagi pihak
pengelola bandara yang saat ini bandara soekarno-hatta dinilai dalam keadaan
darurat.
halnya yang dirasakan oleh Winda, salah satu pengguna jasa rute internasional
bandara soekarno-hatta;
“kondisinya udah crowded banget ya. Tapi kalau di terminal 2 dan 3 karena
rute internasional ya, pastinya si tempatnya lebih enak dibanding di terminal
1. Dari segi kenyamanan yang paling nggak nyaman itu ya di terminal satu
menurutku, karena memang sudah full banget.”86
baru. Dan kini moda transportasi udara tumbuh pesat sehingga tempat parkir
pesawat yang saat ini tersedia di bandara soekarno-hatta tidak mampu lagi
86
Hasil Wawancara Langsung dengan Winda, salah satu pengguna jasa penerbangan Internasional
Bandara Soekarno-Hatta, 11 Maret 2013.
80
tersebut memang dipantau setiap harinya oleh pihak pengelola bandara untuk
diakumulasikan untuk mendapatkan data statistik yang clear diakhir tahun dan
menjadi bahan laporan untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan
menuju bandara itu merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu bandara,
oleh karena itu aksesibilatsnya harus lancar dan uninterupted. Namun tidak
untuk bandara soekarno-hatta. Seperti yang publik ketahui bahwa akses menuju
wilayah ibu kota pada awal 2013, bahkan yang lebih parah adalah sekitar tahun
“kita semua tahu bahwa telah terjadi banjir yang membuat wakil presiden
sampai naik helicopter menuju ke jalan tol sedyatmo sekitar tahun 2007. Apa
itu artinya? Bahwa aksesibilitas menjadi salah satu kunci keberhasilan
nyamannya sebuah airport.”88
87
Op.cit.
88
Ibid.
81
Hal tersebut tentunya terjadi bukan tanpa sebab. Semula akses menuju
bandara lancar dan bebas hambatan baik banjir ataupun kemacetan lalu lintas.
akan sangat berpengaruh terhadap citra dan reputasi bandara itu sendiri yang
dianggap sebagai gerbang utamanya suatu negara. Karena baik buruknya citra
89
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013
90
Op.cit
82
jumlah angka kendaraan yang ada saat ini tentunya menyebabkan arus lalu
memaksa sejumlah orang untuk mencari jalur alternatif untuk cepat sampai
tujuan, salah satunya adalah melalui akses bandara. Akibatnya, akses bandara
yang semula lancar dan hanya dilalui oleh orang-orang yang memiliki
kepentingan dengan bandara kini ramai dan terbuka untuk umum sehingga
banyak kendaraan yang melintas di bandara setiap harinya dan berapa jumlah
ini diketahui oleh pihak pengelola bandara soekarno-hatta dari sebuah hasil
survey yang dilakukan oleh lembaga masyarakat. Seperti yang dikatakan pak
Yudis;
91
Ibid
83
sudah tidak efektif lagi bagi seseorang menggunakan kendaraan pribadi atau
antarmoda massal seperti taksi hanya untuk berpindah dari satu terminal ke
bandara soekarno-hatta. Pasalnya lahan parkir yang terbatas dan sudah sangat
atau harus mengeluarkan ekstra budget jika menggunakan taksi. Selain itu, saat
ini pihak bandara saat ini hanya menyediakan sejumlah shuttle bus yang secara
terminal bagi para pengguna jasa secara gratis. Namun karena jumlahnya yang
“yang masih kurang itu parking system, terus sistem untuk mobilitas antar
terminal juga masih kurang kan saat ini cuma ada shuttle bus, karena kan
kalau untuk mencapai visi kedepan yang seperti dibangun lagi terminal baru
atau menambah jumlah penumpang aku pikir people movement-nya juga pasti
akan lebih banyak yah, jadi kalau sarananya lebih bagus pasti akan lebik oke
lagi.”92
Selain itu, pak Yudis, selaku Humas Kantor Cabang Bandara
“Diperlukan angkutan masal yang bisa mengangkut sejumlah besar orang dari
Jakarta menuju soekarno-hatta. Juga harus dibuka akses-akses yang baru.
Sebagai alternatif bagaimana caranya orang dengan cepat menuju bandara
soekarno-hatta.”93
92
Hasil Wawancara Langsung dengan Erik, salah satu pengguna jasa penerbangan domestik
Bandara Soekarno-Hatta, 09 Maret 2013.
93
Ibid.
84
menyatakan bahwa kini sistem dan fungsi bandara sebagai kawasan umum
terbatas (restricted public area) tidak berjalan dengan sebagai mana mestinya.
semakin terganggu dan tidak terkontrol. Namun di sisi lain, pihak manajemen
melihat fenomena tersebut sebagai suatu peluang bisnis yang ada. Seperti yang
“Kalau saya bilang itu adalah Opportunity, karena semakin banyak orang itu
adalah challenge (tantangan) dan itu adalah peluang. Bagaimana orang harus
berkreasi, menciptakan inovasi-inovasi supaya meraih keuntungan atau
pendapatan perusahaan banyak.”94
pada kebutuhan customer, maka tercetuslah sebuah konsep besar yang dituang
94
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013
85
pokok yang terjadi. Melainkan juga dilatarbelakangi oleh tren-tren yang sedang
globalisasi yang dihadapi saat ini dan dimasa yang akan datang akan
menjadikan persaingan bisnis yang ketat dimana sebuah bandara nantinya tidak
udara, melainkan juga sebagai tempat hiburan dan refreshing. Seperti yang
” Aerotropolis itu merupakan suatu kawasan yang ada kegiatan atau aktivitas
layaknya sebuah shopping center lah. Disana pasti fasilitas dan sebagainya
sudah menyerupai bukan seperti bandara yang tradisional , jadi bandara
aerotropolis itu bandara yang menuju kebutuhan atau tren hidup, gaya hidup
orang sekarang.”95
menambahkan:
“Eranya dulu itu bandara adalah tempat orang ingin berpergian dari satu
tempat ke tempat lain dengan mempergunakan angkutan udara atau pesawat.
Tapi konsepnya sekarang adalah bandara merupakan suatu industri baik itu
industri transportasi maupun industri pariwisata dan lain-lain. Artinya
bandara tidak hanya sekedar orang untuk mengantar tetapi orang bisa datang
ke bandara untuk jalan-jalan, spend of money, dll karena di bandara
konsepnya aerotropolis itu adalah bisa kita bangun mall, bisa kita bangun
hotel, rumah sakit, dll. Jadi, bisnis kebandarudaraan yang dikembangkan
95
Ibid
86
menjadi bisnis yang terintegrasi baik itu dari aspek bisnis mall, bisnis trade
(perdagangan), maupun antarmoda.”96
mereka. Dan salah satu jawabannya adalah melalui “first impressive” yang
didapat para wisatawan saat ia pertama kali datang di bandaranya. Sama halnya
“etalase” Bangsa dan Negara Indonesia. karena pada saat para para wisatawan
berada di bandara dan dia merasa aman, nyaman, enak, meskipun hanya
bahwa Indonesia itu bagus. Itulah salah satu contoh dari pentingnya penataan
aerotropolis itu sendiri bukanlah tanpa dasar, tetapi berdasarkan hasil survey
dan kajian langsung dari orang yang expert di bidang aerotropolis. Hal tersebut
dilakukan semata-mata agar nantinya PT. Angkasa Pura II tidak salah dalam
Seperti yang diutarakan oleh pak Fery selaku Public Relations Manager
sebelumnya;
96
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013
87
PT. Angkasa Pura II melakukan fact finding terkait tren airport dunia yang
sedang terjadi;
dengan yang utama dilakukan adalah mengatasi masalah over kapasitas yang
aerotropolis tersebut seperti yang diungkapkan oleh pak Yudis selaku Humas
97
Hasil Wawancara langsung dengan I Ketut Fery Utameyasa, Kepala Biro Marketing PT.
Angkasa Pura II (Persero), 02 Februari 2013.
98
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
88
“Yang pertama ya untuk menjawab semua persoalan yang sedang terjadi saat
ini. Tetapi Intinya tujuan dikembangkannya soekarno-hatta international
airport ini adalah untuk kenyamanan penumpang.”99
tugas besar bagi PT. Angkasa Pura II. karena pihak pengelola bandara harus
mengubah sebuah bandara tradisional menjadi konsep yang lebih modern atau
dan juga menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Adapun rencana
99
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
89
penunjang operasional bandara, dll. Lebih jelas lagi dinyatakan oleh pak
“Setelah itu kita akan bangun integrated building, jadi menyatukan antara
terminal 1 dan terminal 2, ditengah-tengah itu nanti ada mall, ada stasiun
kereta api, ada macam-macam kegiatan. Nanti orang dari terminal 1 ke
terminal 2 mempergunakan people mover system, kemudian ada kereta api
dari M1 (dari arah Tangerang) dan kereta monorail dari arah Jakarta masuk.
Itu mimpinya, mudah-mudahan pemerintah daerah mendukung. Nah itu nanti
secara bertahap.”
tertinggal dengan negara-negara tetangga lainnya. Oleh karena itu proyek besar
hanya proyek PT. Angkasa Pura II saja, melainkan masuk kedalam salah satu
sebenarnya sudah masuk program nasional jangka panjang sampai 2016 yang
menjadi programnya RI 1 (Presiden) dan harus tercapai. sejak 2010 sudah ada
kita rencananya, tapi bicaranya dulu bukan aerotropolis, istilah aerotropolis
itu berkembang karena itu memang tren-nya dunia.”
kawasan aerotropolis ini harus dikomunikasikan secara pro aktif oleh pihak
menanganinya.
digunakan itu yang berbeda. Berikut yang diungkapkan oleh pak Fery, selaku
100
Hasil Wawancara langsung dengan I Ketut Fery Utameyasa, Kepala Biro Marketing
PT. Angkasa Pura II (Persero), 02 Februari 2013.
91
kata lain saat proyek pembangunan bandara soekarno-hatta ini masuk kedalam
salah satu RJPP PT. Angkasa Pura II, maka tugas seorang public relations
maupun eksternal.
relations di PT. Angkasa Pura II ini tidak dibuat sendiri, melainkan dibuat oleh
tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa strategi public relations ini merupakan
yang diungkapkan oleh pak Kris dalam salah satu percakapan wawancara;
pesan haruslah sesuai dan tepat sasaran. Untuk itu, media penunjang yang
ini, antara lain seperti media certak (koran dan majalah), media elektronik,
booklet, leaflet, flyer, press release, dan penggunaan media internal seperti
101
Loc.cit
92
website dan majalah online baling-baling PT. Angkasa Pura II untuk update
dan dimanapun.
aerotropolis di tahun 2016 mendatang. Sasaran khalayak yang dituju oleh PT.
internal maupun eksternal. Karena perihal proyek besar ini harus diketahui dan
kegiatan komunikasi tahap awal yang dilakukan PT. Angkasa Pura II (Persero)
pada 2011 lalu untuk mempublikasikan kepada publik terkait konsep bandara
Khalayak yang dimaksud disini adalah pihak airlines, mitra kerja, dan
wartawan media.
diliput oleh seluruh wartawan lokal maupun nasional baik media cetak maupun
media elektronik. Event ground breaking ini menjadi salah satu cara
pengguna jasa yang berada di bandara, namun sebisa mungkin pihak pengelola
102
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
94
Sasaran khalayak yang ingin dituju oleh PT. Angkasa Pura II ini adalah
para pengguna jasa. seperti yang dikatakan pak Kristanto saat wawancara;
“Pengguna Jasa. Atau lebih enak kita sebut customer. Yang jelas target kita
customer pasti. Karena kita kan tidak bisa hidup tanpa ada customer ya kan,
dan mereka juga bisa teriak kalau kita tidak memenuhi kebutuhan customer.
Jadi target Angkasa Pura II itu adalah customer dan masyarakat yang
lain.”103
Hatta menambahkan;
“Pengguna jasa itu dikategorikan ada dua, ada penumpang ada non
penumpang. Non penumpang itu yang nganter kesini, yang mau berbisnis
disini. lain lagi mitra kerja, mitra kerja itu seperti imigrasi, karantina,
kepolisian, kantor pos, dll ada pula yang namanya mitra usaha yaitu
pelanggan dalam hal usaha, seperti tenant-tenant, Airlines, dll. Jadi cara
mereka memberikan pelayanan kepada customer itu berdampak pada kita. Kita
bahas semua permasalahan yang ada menyangkut kepentingan penumpang
karena intinya main customer kita adalah penumpang. Jadi sasaran utamanya
adalah kepuasan penumpang.”104
maka akan banyak menimbulkan komplain. Oleh karena itu, banyak tidaknya
komplain dari para pengguna jasa ini menjadi indikator keberhasilan dari
103
Ibid.
104
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
95
adalah;
“Tujuannya agar publik tahu, biar publik mengerti kalau sekarang ini bandara
soekarno-hatta masih dirasa kurang nyaman, mohon maklum. Nanti anda akan
dibuat nyaman setelah jadi. Tapi sekarang masih agak crowded jadi mohon
sabar dulu.”105
Rp. 4,7 triliun. Adapun sumber dana yang digunakan untuk pembangunan
“Sumber dana kita ada, tidak pakai sumber dana APBN, tapi kita cari uang
sendiri. Artinya ada itu semua bank terbuka untuk memberikan pinjaman
kepada Angkasa Pura II, karena Angkasa Pura II punya peluang kedepan yang
baik secara finansial karena kita punya asset yang cukup besar, tinggal
bagaimana masyarakat mendukung.”106
dari Bank BRI, Bank Mandiri, dan Bank BNI. Berbicara masalah budget
tentunya menjadi hal yang sangat sensitif, pasalnya sebagai perusahaan BUMN
negara. Oleh karena itu, semua informasi terkait budget proyek pembangunan
105
Ibid
106
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
96
uang negara.
itu sendiri yang semula berkapasitas 4 juta penumpang per tahun rencananya
suatu perkara yang tidak mudah dan memakan waktu yang sangat panjang.
publik melalui media massa, karena sejauh ini media massa masih dianggap
“Untuk itu kita juga intens ya artinya frekuensi bertemu dengan media itu
lumayan sering. Kan terkadang untuk konsep yang sebesar ini kan tidak
mungkin kita sekaligus kan, nah makanya kita jelaskan kepada media langkah-
langkah untuk mewujudkan itu seperti apa. Kita sampaikan bahwa “ni kita
97
punya program seperti ini, ini yang sudah jalan, ini yang sedang dikerjakan,
ini yang sedang tender, dll”. Biasanya step-step itu yang ditanyakan dan
disampaikan ke mereka.”107
pembangunan tersebut yang peneliti dapat dari sebuah press release yang
dibuat oleh PR PT. Angkasa Pura II (Persero) dan di publish melalui website
lain PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Waskita Karya (Persero) Tbk,
PT. GMDI, dan PT. Atelier 6 Arsitek. Tergabung juga di woodhead, Aecum &
107
Hasil Wawancara langsung dengan I Ketut Fery Utameyasa, Kepala Biro Marketing
PT. Angkasa Pura II (Persero), 02 Februari 2013.
98
kendaraan
eco airport yang akan ada berbagai fasilitas terbaru dalam rangka
c. Koridor bernuansa aqua scape, di mana pengguna jasa bandara dapat berjalan
kaki melalui koridor tersebut dengan menikmati suasana nuansa hijau dan
Tidak hanya itu, pengelolahan limbah juga akan menjadi prioritas yang
bandara. Untuk itu, PT. Angkasa Pura II (Persero) akan menggunakan Basic
Waste Facility, Pemenuhan target prerequisite & rating point BEM secara
108
Press Release “Terminal 3 Siap dikembangkan”, 19 Maret 2013.
99
maksimal dengan implementasi ISO 14001 (disamping ISO 9001 & OHSAS
18001) terkait pengelolaan limbah saat konstruksi dan juga saat operasional
limbah proyek akan dibagi atas 3 jenis (Padat, cair dan gas), tempat
selalu diinformasikan oleh public relations dalam sebuah bentuk press release
(bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) yang dikelola oleh public relations-
media online yang dapat diakses oleh seluruh khalayak baik internal maupun
109
Ibid
110
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
100
bahasa Inggris. Hal tersebut tentu menjadi salah satu kendala yang dihadapi
online baling-baling, salah satu bentuk media komunikasi khusus yang dibuat
Isi pesan yang terdapat dalam booklet grand design bandara soekarno-
hatta ini adalah mengenai pemaparan mengenai upaya PT. Angkasa Pura II
udara 20 tahun kedepan. Sasaran khalayak untuk media booklet ini antara lain
111
Booklet “Grand Design Bandara Soekarno-Hatta” tahun 2012.
101
mitra kerja, investor, media dan tamu-tamu penting perusahaan saja. Tidak
jasa akan dibuatkan sekitar 10.000 leaflet yang akan diletakkan di konter-
konter agar lebih efisien dan mudah dibawa kemana saja. Isi pesannya pun
hanya seputar informasi ringan yakni terkait grand design dan peta pelayanan
di bandara saja Seperti yang diutarakan oleh pak Trisno terkait rencana
tersebut;
“Pengguna jasa kita rencana pakai leaflet, saya sekarang lagi suka bikin-bikin
leaflet, jadi saat dia buka semua informasi ada disitu. Jadi dia bisa kantongin
dan bisa dibawa kemana-mana. Sebentar lagi jadi, kita akan buat sepuluh ribu
yang nanti akan diletakkan di konter-konter atau dibagikan menggunakan jasa
dari teman-teman mahasiswa atau kita kerjasama dengan serikat pekerja
untuk membantu membagikan pada saat orang datang. Sekitar dua hari
sampai seminggu pasti akan habis itu.”112
perkumpulan kargo, perkumpulan pilot, dari organisasi IATA, dll. Pihak terkait
berikut;
112
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
102
“Kita kan sering mengadakan seminar kargo, pameran Airport world expo,
dll. Angkasa Pura II, Angkasa Pura I yang mengadakan tapi yang
menyelenggarakannya orang lain. Lalu pak dirut disana mengeluarkan
statement, menyampaikan sambutan dengan expose ke depan bandara
soekarno-hatta akan menjadi seperti apa. Nah, pada saat itu secara tidak
langsung kita mempublikasikan rencana kita kedepan.”113
“Tapi untuk tahun ini saya belum dapat informasi lagi ya paling saya masih
menggunakan komunikasi dengan media. Karena kan bukan kita yang bikin
pameran, biasanya pihak lain yang menyelenggarakan dan kita berpartisipasi
aja, begitu. Jadi jika nanti ada tawaran dari penyelenggara pameran biasanya
di JITC saya sangat tertarik sekali. Nanti disana saya akan bicara mengenai
update airport soekarno-hatta seperti ini. Kita akan buat bandara soekarno-
hatta ke depan seperti ini, dan itu dalam bentuk pameran. Dan biasanya dalam
pameran itu akan ada media-media publikasi seperti dalam bentuk leaflet,
broshure, dll satu paket seperti pada umumnya pameran.114
pihak terkait lain untuk mengadakan event tersebut bukan pihak PT. Angkasa
Pura II secara langsung, karena pihak manajemen tidak ingin terkesan “narsis”
dalam kegiatan seminar maupun talkshow. Padahal ide atau gagasannya adalah
113
Ibid
114
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
103
menengah ke atas. Belum sampai kepada penumpang atau pengguna jasa. level
menengah ke atas tersebut antara lain seperti; mitra kerja, mitra usaha,
mahasiswa, para pengusaha level bawah, para pekerja yang memang sering
dilakukan oleh unit PMU dan oleh PR, namun PR memang lebih banyak
komunikasi melalui media massa saja. Seperti pernyataan pak Trisno mengenai
hal ini;
“Sasaran kita masih di level atas dan menengah, kebawah belum. Level atas
dan menegah itu seperti mitra, lalu mahasiswa, para pengusaha level bawah,
para pekerja yang memang dia sering pergi ke luar kota mengenai kedepannya
bandara akan seperti ini, jadi mereka punya hope kedepan. Kalau di level
bawah barangkali nanti secara natural dia akan mengikuti dengan
sendirinya.”116
program dan media khusus yang dibuat oleh PR dan Sekretaris Perusahaan ini
adalah agar tidak menimbulkan “hope” yang terlalu positif bagi para pengguna
jasa dimana pembangunan tersebut akan terasa sangat lama. Sering kali karena
hope yang terlalu besar tersebut waktu setahun akan terasa seperti satu abad
dan ujungnya berdampak pada citra negatif bagi perusahaan itu sendiri. Oleh
115
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
116
Ibid
104
“Jadi kita tidak semua informasi kita publish. Karena kalau dipublish juga ada
dampaknya. Mereka akan beranggapan dari sejak dulu bandara dibangun tapi
gak jadi-jadi, padahal dibangunnya saja baru kemarin kita informasikan itu.
Karena hope yang tinggi itu, mereka menunggu itu akan jadi terasa lama.
Makanya ada strategi. Strateginya menurut saya tidak usah ini disampaikan
kepada penumpang, pengguna jasa, tidak usah. Cukup leaflet, informasi-
informasi umum.”117
jasa. Hal tersebut dikarenakan proses pembangunannya yang tidak mudah dan
tidak dapat disamakan dengan produk food and beverage yang setelah
penting bagi pengguna jasa adalah di maintain dari hari ke hari, bulan ke bulan
melalui media massa, melainkan melalui media publikasi luar ruang yang
“Selain itu lewat publikasi melalui airport teve, disitu juga banyak informasi-
informasi tentang itu, banner-banner grand design juga banyak dipasang di
sekitar bandara, di dalam terminal kedatangan dan keberangkatan juga bisa
117
Ibid
105
kedepan akan menjadi seperti apa. Contohnya gambar ruang meeting point,
new counter check-in, Playground children, dll. Selain banner dan stiker-stiker
pengguna jasa dan untuk menyampaikan pesan secara tersirat agar lebih jelas
“Ohh.. kalau dari gambarnya itu si keliatan, jadi kalau pikir aku si kaya yang
mau dibangun aerotropolis itu ya terminalnya nantinya jadi kaya yang ada di
gambar-gambar itu yang ada di pajangan-pajangan itu. Cuma kalau yang
secara spesifiknya isi aerotropolis itu sendiri apa aku juga kurang paham.
Soalnya kalau kita pergi kan kita paling hanya lewat, jadi hal-hal seperti itu
kaya iklan aja, jadi kita kan nggak begitu ngeh merhatiin “itu apa sih?” gitu
kan. Jadi palingan sambil lewat dan ada gambar-gambar kan agak lumayan
mencolok. Selain itu di jalan arah jakarta menuju bandara, di tol nya itu kan
aku liat ada billboard yang ada gambarnya juga.”119
118
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
119
Hasil Wawancara Langsung dengan Winda, salah satu pengguna jasa penerbangan
Internasional Bandara Soekarno-Hatta, 11 Maret 2013.
106
yang menjadi representatif visual agar publik tahu apa yang sedang dikerjakan.
akan terganggu. Seperti hasil cuplikan wawancara dengan pak Fery berikut ini;
“Begini, lokasi tempat pembangunan kita tutup. Pertama kita harus tetap bisa
memberikan kenyamanan. Memang akan membuat tidak nyaman tetapi lokasi
kita tutup untuk apa? Ya untuk keselamatan juga para pekerja yang ada di
dalam, untuk keselamatan juga orang-orang yang lewat. Dan biasanya tidak
sekedar tutup, nanti kita cover dengan gambar-gambar. Gambar itu
menunjukkan apa yang sedang dikerjakan. Jadi tempat yang ditutup itu akan
seperti ini, nah contoh gambarnya ada. Jadi orang tidak bertanya-tanya ”akan
dibangun apa itu ya?” jadi dia tinggal lihat gambar “ohh, tempat ini akan
dibuat seperti ini”, itu salah satu konsepnya PR. Dan kita sampaikan disitu
besar-besar tulisannya “mohon maaf atas ketidaknyamanan” atau dalam
bahasa inggris “sorry, for your inconvenience” begitu.”120
Lokasi pembangunan yang sedang berjalan saat ini pada dasarnya tidak
di bandara. Pasalnya lokasi yang dibangun saat ini merupakan lokasi non aktif
terminal 3 yang notabennya masih lahan kosong. Berbeda dengan nantinya saat
yang kegiatan operasionalnya 24 jam tentu akan banyak sekali kendala dan
tantangan yang akan dihadapi. Namun apapun itu harus tetap diinformasikan
120
Hasil Wawancara langsung dengan I Ketut Fery Utameyasa, Kepala Biro Marketing
PT. Angkasa Pura II (Persero), 02 Februari 2013.
107
jasa domestik rute Batam menyatakan bahwa sejauh ini memang tidak ada hal-
“Kalau buat aku pribadi si nggak sih. Nggak ngerasa terganggu. So far aku
liat ya kondisi kaya gini yaudah. Gak pernah sampai komplain si, masih
dimaklumi lah lagi pula sampai saat ini secara pribadi si saya nggak merasa
terganggu dan keberatan.”121
Begitu pula Winda salah satu pengguna jasa Internasional rute Penang,
Malaysia mengatakan’
“Aku si nggak tahu kalau udah mulai di bangun ya. Soalnya kayanya dari
bulan-bulan kemarin aku lewat ya begini-begini aja begitu ke terminal 1, 2
atau 3. Tapi mungkin ngeliat ada pekerjaan kalo misalkan kita pulang keluar
dari terminal tu lewat jalan yang deket sini terminal 3 aku liat kaya lagi ada
aktivitas pembangunan gitu ya kayaknya apronnya. Paling yang aku liat si itu
aj sejauh ini. Kayaknya yang lain-lainnya belum deh. Jadi belum terlihat
perubahan dan sampai sejauh ini sih belum ada yang mengganggu ya kalau
dari segi pembangunan. Masih sama aja.”122
ini belum ada hal-hal yang mengganggu arus lalu lintas di sekitar bandara
public relations secara pro aktif akan menginformasikan hal tersebut kepada
publik serta menyediakan berbagai alternatif selama arus lalu lintas tersebut
121
Hasil Wawancara Langsung dengan Erik, salah satu pengguna jasa penerbangan domestik
Bandara Soekarno-Hatta, 09 Maret 2013.
122
Hasil Wawancara Langsung dengan Winda, salah satu pengguna jasa penerbangan
Internasional Bandara Soekarno-Hatta, 11 Maret 2013.
108
masih berada dalam otoritas bandara yakni mulai dari main enterance bandara
running text dan melalui media elektronik Radio Elshinta karena isi pesannya
dapat diterima saat itu juga. Seperti cuplikan wawancara dengan Pak Trisno
berikut ini;
jasa yang terganggu, melainkan juga pesawat. Untuk itu public relations juga
“Kalau kita bicara pada airline atau pesawat, ada yang namanya NOTEM
(Notes to Airman) itu orang teknis (ATS) yang operasikan dan itu dipublish di
seluruh dunia, jadi ketika kita mau melakukan sesuatu perubahan, maka kita
menginformasikannya melalui notem untuk ke pesawat. Jadi kalau untuk
penerbangan kita publish. di ICAO langsung masuk pemberitahuan ke
departemen perhubungan dan departemen perhubungan akan publish ke
dunia. Dengan begitu airline operated yang masuk ke cengkareng akan tahu
bahwa nanti saat landing disitu harus hati-hati karena sedang ada ini. Begitu.
123
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
109
Jadi untuk yang airline salah satu saluran komunikasinya adalah melalui
departemen perubungan terlebih dahulu.”124
berhubungan dengan airside atau airlines itu adalah produk informasinya pihak
teknis atau unit ATS (Air Traffic Services), sedangkan untuk penyampaian
“Bukan saya yang melakukan perencanaan atau membuat strategi. Saya hanya
unit penyambung lidah saja. Jadi begini, hal ini sudah dibahas sampai level
kantor pusat dan direksi. Dan perencanaan tersebut sudah dibuat sedemikian
rupa bahkan sudah dibahas di tingkat nasional. Jadi kita disini hanya tinggal
menjalankannya saja, tinggal mengkomunikasikannya saja.”126
bulan Juni atau Juli 2013 gerbang M1 dari arah Tangerang akan ditutup karena
124
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
125
Ibid
126
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
110
nantinya akan ada sekitar 600 kendaraan yang hilir mudik membawa bahan
material dan akan sangat mengganggu apabila jalan tersebut tidak ditutup,
selain itu juga akan dibangun rel kereta api yang akan masuk melalui gerbang
M1 jadi, semuanya kembali seperti awal yakni masuk melalui main enterance
bandara. Oleh karena itu hal tersebut harus dikomunikasikan sejak jauh-jauh
program PT. Angkasa Pura II. Dan dalam melakukan pendekatan kepada
masyarakat sekitar itu merupakan tugas dari Humas Kantor Cabang Utama.
“Jadi seperti bentuk community relations. Jadi pada saat acara community
relations itu saya menyampaikan mengenai perkembangan bandara soekarno-
hatta. satu saat contohnya saja yang akan dilakukan adalah penutupan jalan
M1. Mereka tidak bisa lagi lewat sana, mereka harus maklum, dan itu harus
diterima dengan senang hati. Bagaimana masyarakat bisa menerima dengan
senang hati, itu yang paling penting. Tentu komunikasinya harus baik. Karena
mereka harus mendukung program-program Angkasa Pura II. karena
lingkungan ini menjadi sangat penting menurut saya untuk kita kelola dengan
baik. Hubungan yang baik harus tetap dijaga, karena kita punya program
sebaik apapun kalau lingkungannya tidak mendukung maka itu akan menjadi
pencitraan yang buruk bagi perusahaan.”127
bahan atau materialnya saja seperti spanduk, banner, maupun cover-cover yang
127
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
111
penulisan dan gambar yang digunakan. Lebih lengkapnya dijelaskan oleh pak
dalam hal berkomunikasi kepada publik ini untuk kantor pusat adalah Public
public relations dan sekretaris perusahaan memiliki fungsi yang sama yakni
128
Hasil Wawancara langsung dengan I Ketut Fery Utameyasa, Kepala Biro Marketing
PT. Angkasa Pura II (Persero), 02 Februari 2013.
112
“Corporate Secretary itu lebih bersifat strategis jadi kalau di media itu dia
berbicara masalah strategis perusahaan. Kalau PR, hanya bersifat teknis
operasional. Seperti pencitraan, publikasi, dll. Jadi untuk menjadi spoke
person, ya itu tadi bahwa CS berbicara mengenai hal-hal yang bersifat
strategis, saya operasional. Itu saja. PR itu hanya men-support kegiatannya
CS. Karena CS mengurusi segala kegiatannya BOD juga, jadi kita bagi-bagi
tugas.”129
permasalahan yang terjadi sehari-hari di kantor cabang utama saja, dalam hal
ini Bandara Soekarno-Hatta. Jadi, jika ada berbagai permasalahan yang terjadi
langsung dengan pengguna jasa, maka Humas kantor Cabang Utama lah yang
tersebut. Namun jika lingkupnya luas dan mengacu kepada kebijakan, kembali
129
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
130
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
113
“sweeping” di sekitar bandara untuk mengatasi masalah sosial yang ada seperti
taksi gelap, pedagang asongan, calo tiket, porter liar, dll yang kerap
salah satu pengguna jasa bandara yang merasa terganggu dengan hal tersebut;
“Dari segi kenyamanan yang paling nggak nyaman itu ya di terminal satu
menurutku, karena banyak porter-porter dan taksi-taksi gelap yang bikin risih
sih sebenernya yang suka dikejar-kejar menawarkan taksi. Belum lagi kalau
kita lagi nunggu suka ada pedagang yang jualan parfum, dll itu jelas
mengganggu.”131
itu, untuk memberikan news value, Humas kantor Cabang juga mengundang
wartawan media massa baik lokal maupun nasional untuk melakukan press
tour di bandara. para awak media diajak berkeliling di sekitar bandara untuk
menyaksikan dan merasakan langsung bahwa bandara saat ini sudah mulai
tertib. Hal tersebut tentu merupakan salah satu bagian dari strategi PR dalam
dilakukan terbagi menjadi dua yakni bisa positif, bisa juga negatif. feedback
feedback yang diterima terkait pembangunan bandara ini pertama kali biasanya
negatif dikarenakan ketidaktahuan para pengguna jasa atas apa yang sedang
131
Hasil Wawancara Langsung dengan Winda, salah satu pengguna jasa penerbangan
Internasional Bandara Soekarno-Hatta, 11 Maret 2013.
114
oleh pihak pengelola bandara maka para pengguna jasa masih bisa memahami
“Saya kira indikatornya itu cukup jelas misalnya kalau dari komplain di
media. Sampai sekarang alhamdulillah terjadi penurunan yang sangat drastis,
alhamdulillah sangat jarang sekali. email-email yang masuk ke webmaster
juga lebih banyak pertanyaan-pertanyaan seputar apakah mereka bisa
melamar pekerjaan disini, apakah mereka bisa buka usaha disini, kebanyakan
seputar itu saja. Tidak ada komplain. Jadi bisa dibilang sampai saat ini
responnya masih sangat positif. Karena kita kampanyekan terus, kita
komunikasikan terus.”132
belum ada kendala yang berarti terkait komunikasi ke publik karena semua
informasi disampaikan secara intens dan jelas. Jika pun ada perubahan itu
hanya bersifat sementara, tidak permanen. Feedback yang diterima pun seperti
yang telah dikatakan adalah positif. Seperti yang diutarakan Pak Kristanto
“emm..sejauh ini, kendala tidak ada yah. Karena kan lagi-lagi orang indonesia
ya tidak seperti orang barat. Kalau orang barat kan benar-benar kritis dia.
Jadi sejauh ini si belum, belum ada. Ya kecil-kecil si ada ya seperti yang saya
132
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
115
Pak Yudis Selaku Humas Kantor Cabang Utama pun mengutarakan hal
“Secara maksimal, secara general tidak ada kendala. Tetapi kalau saya
melihat kesempurnaan itu belum sempurna. Karena belum ada unit khusus
yang fokus menangani itu. nantinya akan ada, nantinya akan dibentuk unit
itu.”134
public relations sebagai salah satu feedback yang bagus untuk melihat
kekurangan perusahaan untuk menuju yang lebih baik. Justru dengan adanya
jasa yang diberikan. Komplain pasti ada, Namun sejauh ini PR mengatakan
tidak banyak komplain yang diterima. Meskipun begitu jika terdapat sebuah
komplain maka cara PR dalam mengelola komplain tersebut antara lain seperti
“Komplain pasti ada ya, mungkin hal-hal kecil lah, tapi kebanyakan orang kita
memaklumi. Karena apa? Karena kita sudah menyiapkan alternatif. Yang
namanya alternatif itu kan bersifat sementara, tidak seperti yang awal. Tinggal
bagaimana kita mengkomunikasikannya aja kan. Tapi kan itu tidak lama,
kecuali itu akan kita buat permanen. tapi ini kan tidak, tidak dalam rangka
permanen, melainkan “temporary under construction, after that is running
well”.”135
Hatta menambahkan;
133
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
134
Op.cit.
135
Op.cit.
116
“Komplain itu salah satu feedback yang bagus, untuk melihat apa yang kurang
dari kita. apakah yang kurang itu bisa segera kita tutupi atau kita harus tunda.
Tetapi yang paling penting adalah menjawab komplain itu dulu, agar yang
menyampaikan message komplain itu mengerti bahwa dia direspon.
Tindaklanjutnya kita juga sampaikan bahwa ini bisa kita tindaklanjuti segera
atau mohon sabar dulu pak bu, kita sedang melakukan perbaikan-perbaikan,
mungkin di tahun depan kita harapkan perbaikan itu bisa segera selesai. Dan
juga kita tidak lupa ucapkan terima kasih atas masukannya. Itu kan harus
direspon dengan baik semua mau kritik, saran, masukan, komplain.”136
oleh PR pertama kali adalah menjawab komplain tersebut sebagai tanda bahwa
dilakukan perbaikan dan tidak lupa mengucapkan terima kasih atas informasi
“Jadi itu lah, tidak semuanya dilakukan oleh PR melainkan kita bersinergis
dengan unit-unit terkait. jadi PR itu listening, crapping, and distribution,
kemudian menjelaskan apa yang kita punya dan anda tinggal mengikuti. Jadi
win-win solution.”137
136
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
137
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
117
“Bisa lewat website, kita punya front line information, kita juga lagi
berencana bikin call center. Jadi ya yang sementara lewat media itu saja.”138
atau customer center. Jadi nanti jika orang ingin menyampaikan keluhan-
keluhan maupun saran dari publik dalam rangka perbaikan perusahaan ke arah
“Kita tidak ingin ketika ada orang telepon harus menekan nomor ekstention,
tidak. Tetapi kita ingin sekali telepon langsung ada yang menjawab. Jadi
kaitannya dengan pengembangan kedepan seperti itu.”
public relations ini memang disediakan dari anggaran umum public relations-
“saya tidak tahu apakah ada budget khusus atau tidak. Yang jelas kalau bicara
komponen-komponen untuk strategi atau anggaran seperti itu kami ada. tapi
apakah budget tersebut untuk meng-cover publikasi 10 airport yang sedang
dibangun atau tidak saya belum tau.”
138
Ibid
118
sedang dilakukan.
penilaian terhadap apa yang telah dilakukan dari mulai fact finding,
kegiatan tersebut sudah tepat sasaran dan sesuai harapan dan apakah strategi
yang dijalankan berhasil atau tidak yang kemudian hasil dari evaluasi tersebut
bandara soekarno-hatta ini telah dilakukan oleh perusahaan sejak tahun 2010
dari mulai sounding, launching, dan announcing agar publik mengetahui dan
atau tidaknya publik akan definisi atau konsep aerotropolis secara utuh. dari
hasil evaluai inilah dapat diketahui apakah tujuan dari kegiatan komunikasi
ini secara keseluruhan dilihat dari hasil media monitoring dan feedback dari
119
Seperti yang disampaikan oleh pak Kristanto selaku public relations manager;
“Efektif tidaknya suatu informasi saya tolak ukurnya dari banyak tidaknya
komplain. artinya kan kita punya beberapa sarana yang saya sebutkan tadi itu
kita melihat dari situ juga, dan kita juga melihat dari beberapa rubrik media,
rubrik pembaca yang ada di media massa itu kan ya. Nah kita coba ukur
melalui media monitoring kita. kalau disitu banyak komplain, disitu banyak
segala pemberitaan mengenai pembangunan, it’s mean question, tinggal
beritanya apa. Kalau beritanya negatif berarti saya harus
menginformasikannya lagi. Tapi kalau beritanya positif, maka kita harus
pertahankan. Kalau evaluasi secara over all ya kita tinggal tunggu aja hasil
media monitoring, dari sisi komunikasi.”139
corporate secretary setiap satu semester (6 bulan). jika dalam periode tersebut
tidak ada reaksi negatif dan tidak ada keluhan dari masyarakat maupun
pengguna jasa, maka komunikasi tersebut dapat dikatakan berhasil. Selain itu
untuk mengukur News Value dan PR Value yang dilakukan selama ini didapat
dari hasil media monitoring. Seperti yang disampaikan oleh pak Trisno berikut;
“evaluasi selalu kita lakukan, Salah satunya dibuat oleh staf saya. Jadi nanti
staf saya membuat evaluasi berapa media yang memuat berita negatif, berapa
yang positif dikaitkan dengan cost. Ketimbang kita membuat spanduk misalnya
dengan harga sekian dipasang disana-sana, lebih baik kita ngomong sekali ke
wartawan akan dilihat beritanya seperti ini dan cost-nya seperti ini.”140
139
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
140
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
120
Jika dari hasil media monitoring tersebut diketahui berita positif lebih
berhasil dan dapat berjalan dengan baik. pak Yudis mengutarakan hasil media
terdapat sebanyak 413 pemberitaan di media massa terkait PT. Angkasa Pura II
baik lokal maupun nasional, baik cetak maupun online. Adapun daftar nama
Bisnis Indonesia, Berita Kota, dan Indo Pos. dari keseluruhan 413 pemberitaan
di media tersebut selama bulan Januari 2013, Total terdapat 273 pemberitaan
141
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
121
korporat, masalah penumpang, dll, bukan terkait pembangunan. Salah satu cara
A. Media Cetak
Jalur KA Tangerang-Bandara
Tempo 02 Januari 2013
Dibangun Tahun Ini
142
Hasil evaluasi media monitoring Public Relations PT. Angkasa Pura II (Persero), Januari 2013.
122
B. Media Online
Konsorsium Kawahapejaya
Liputan6.com 26 Februari 2013
Indonesia Menang Tender
Bandara Soeta
mempublish hasil tersebut kepada para direksi dan jajarannya pada saat
“Evaluasi selalu kita lakukan, dan hasil evaluasi itu kita share kepada teman-
teman dan kepada direksi pada saat kita ada rapat koordinasi dan rapat BEM
(board executive meeting). tergantung situasinya.”143
“emm.. kawasan aerotropolis, kurang ngerti ya mbak, tapi yang jelas aku sih
pernah baca di majalah gitu kalau nggak salah bandara soekarno-hatta itu
mau dipugar dibangun lagi senilai lebih dari 5 triliun kalau nggak salah. emm,
lupa sih kayaknya udah lama deh sekitar bulan agustus-an deh. Kayanya
bukan majalah tapi koran. Kalau nggak salah itu dari koran gitu tapi aku lupa
nama korannya apa tapi sempet ada kok berita seperti itu.”144
Begitu pula hal yang sama diutarakan oleh Erik, salah satu pengguna
jasa bandara soekarno-hatta rute domestik yang terakhir kali datang ke bandara
“Belum, belum tau. Jujur belum tahu. Emm saya rencana pembangunannya
belum tahu. Saya Cuma pernah dengar dari orang kalau misalnya bandara ini
memang akan dikembangkan dari segi fasilitas, penambahan pembangunan di
terminal 3, nah tapi kalau untuk pengembangan menjadi kawasan terpadu
143
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
144
Hasil Wawancara Langsung dengan Winda, salah satu pengguna jasa penerbangan
Internasional Bandara Soekarno-Hatta, 11 Maret 2013.
124
sebagai berikut;
tersebut hanya dikenal oleh beberapa pihak saja, dan PT. Angkasa Pura II pun
untuk khalayak tertentu saja. Untuk masyarakat dan pengguna jasa sendiri
nantinya hanya tinggal mengikuti dan melihat hasilnya saja agar tidak
konsep aerotropolis itu sendiri memang tidak menjadi fokus dari kegiatan
komunikasi dan publikasi yang dilakukan public relations karena tujuan dari
145
Hasil Wawancara Langsung dengan Erik, salah satu pengguna jasa penerbangan domestik
Bandara Soekarno-Hatta, 09 Maret 2013.
146
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
125
Selebihnya para pengguna jasa hanya terus di maintain dari hari ke hari dengan
kualitas pelayanan yang semakin baik. Oleh karena itu selain melalui media
grand design yang dipasang disekitar bandara agar pengguna jasa memiliki
gambaran akan menjadi apa bandara soekarno-hatta kedepan. Hal tersebut juga
bandara;
“Untuk aerotropolis sebenernya nggak tau sih aerotropolis itu apa ya, Cuma
kalo misalkan kita masuk ke terminal kedatangan dan keberangkatan, itu mulai
dari apron dan sepanjang jalan menuju pesawat itu di kiri kanan itu ada apa
sih stiker ya namanya atau banner-banner gitu tulisannya ada aerotropolis-
aerotropolis gitu. Jadi kalau pikir aku si kaya yang mau dibangun aerotropolis
itu ya terminalnya nantinya jadi kaya yang ada di gambar-gambar itu yang
ada di pajangan-pajangan itu. Cuma kalau yang secara spesifiknya isi
aerotropolis itu sendiri apa aku juga kurang paham.”147
karena itu hasil dari evaluasi ini akan dijadikan rekomendasi PR dalam
“Nah nanti pada pascanya saya tinggal mengevaluasi, kan nanti para
pengguna jasa sudah merasakan, dan pihak-pihak terkait juga, kita tinggal
147
Hasil Wawancara Langsung dengan Winda, salah satu pengguna jasa penerbangan
Internasional Bandara Soekarno-Hatta, 11 Maret 2013.
126
menanyakan apa yang masih kurang dan harus ditambahkan dan ujungnya-
ujungnya tetap di publikasikan bahwa hal-hal yang sudah tercapai bagaimana,
kenyamanan sudah semakin meningkat, kapasitas juga, dll dengan
menggunakan kemasan informasi yang akan kita perbaiki juga nantinya.”148
Perusahaan tidak pernah menilai puas atau tidak puas dengan kinerja public
relations dalam hal komunikasi dan publikasi. Karena menurutnya semua harus
aspek baik aspek knowledge, aspek information, dll dari waktu ke waktu secara
dan pengguna jasa. Untuk menilai puas tidak puas dan maksimal atau tidak
“Harapan saya Cuma satu, orang datang ke bandara balik lagi dengan
senyum, jangan marah-marah, jangan lagi ada anggapan Angkasa Pura
payah. Dll yang saya inginkan kedepannya nanti juga para pekerjanya juga
lebih ramah, senyum, dan membuat orang lain nyaman.”149
148
Hasil Wawancara langsung dengan Kristanto, Public Relations Manager PT. Angkasa Pura II
(Persero), 02 Februari 2013.
149
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura II
(Persero), 06 Maret 2013.
127
kita mampu bersaing menjadi airport yang menjadi kebanggan atau world
class airport lah yang masuk dalam kategori airport-airport terbaik di dunia.
Karena Airport terbaik itu tujuh kali berturut-turut sekarang masih dipegang
oleh INCHEON.”150
Harapan yang sama juga disampaikan oleh para pengguna jasa dimana
tetangga lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Erik dan Winda berikut ini;
150
Hasil Wawancara langsung dengan Yudistiawan, Humas Kantor Cabang Utama Bandara
Soekarno-Hatta, 02 April 2013.
151
Hasil Wawancara Langsung dengan Erik, salah satu pengguna jasa penerbangan domestik
Bandara Soekarno-Hatta, 09 Maret 2013.
152
Hasil Wawancara Langsung dengan Winda, salah satu pengguna jasa penerbangan
Internasional Bandara Soekarno-Hatta, 11 Maret 2013.
128
4.3 Pembahasan
Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi
tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari publik eksternal
menjembatani dua jalur komunikasi secara timbal balik yakni berperan sebagai
153
Hasil Wawancara langsung dengan Trisno Heryadi, Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura
II (Persero), 06 Maret 2013.
129
publik baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dan sebaliknya menampung dan
akan suatu informasi pun beragam. Untuk itu dalam membina hubungan baik
publik eksternalnya, Sehingga tak jarang sebuah organisasi memiliki strategi dan
dirancang khusus sesuai dengan visi misi organisasi semata-mata untuk mencapai
hasil akhir yaitu tujuan dan sasaran organisasi. Disini, seorang PR memiliki
kebijakan tersebut dapat berjalan dan diterima dengan baik oleh khalayaknya baik
Adapun hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan peneliti yakni untuk
menuju kawasan aerotropolis tahun 2013. Hasil penelitian ini diperoleh melalui
aksi dan komunikasi (taking action and communicating), dan terakhir evaluasi
(evaluation). Tahapan inilah yang umumnya dilalui oleh public relations dalam
yang dilakukan, serta pemilihan media-media komunikasi yang sesuai agar tepat
sasaran menjadi hal penting yang harus dilakukan. Tidak semua informasi
akan ditimbulkan.
Memang tidak disebutkan secara spesifik mengenai apa nama strategi yang
Hatta tersebut, namun jika dilihat dari apa yang dilakukan oleh public relations
media khususnya media massa masih menjadi media yang dianggap efektif untuk
Diawali dengan tahapan pertama yaitu fact finding atau pengumpulan data.
Pada tahap pengumpulan data ini, public relations bersama sekretaris perusahaan
dengan hasil survey beberapa lembaga masyarakat terkait untuk dapat dicarikan
seperti pedagang asongan, taksi gelap, porter liar, ojeg, calo tiket, dll yang kerap
mengganggu kenyamanan para pengguna jasa dan memberikan citra negatif bagi
seperti yang saat ini sedang terjadi dan mulai diterapkan oleh beberapa bandara
besar di dunia. Tren airport dunia ini diketahui public relations dan pihak
dilakukan public relations dan manajemen ke beberapa airport di luar negeri. Dari
hasil kegiatan tersebut ditemukan bahwa tren-nya airport di dunia itu adalah
dimana bandara tidak monoton sebagai tempat lepas landas dan mendaratnya
pesawat saja, tetapi bandara kini menjadi sebuah kawasan metropolitan lengkap
dengan fasilitas penunjang layaknya sebuah kota modern. Untuk itu dalam
matang agar kegiatan dapat berjalan tepat sasaran. Adapun tujuan utama
permasalahan yang terjadi saat ini adalah untuk meningkatkan level of service
salah satu program jangka panjang yang dilakukan PT. Angkasa Pura II (Persero),
Untuk itu perlu dilakukan komunikasi secara bertahap dan terus-menerus agar
diketahui dan mendapat dukungan dari masyarakat luas. Karena segala sesuatunya
tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk para
sendiri secara utuh dituangkan dalam bentuk “Grand Design” yang berperan
Target Sasaran
No. Nama Event
3 Pengguna Jasa
Pameran
B. Media Publikasi
Target Sasaran
No. Nama Media
Mitra Kerja, Investor, Media,
1 Booklet tamu Penting Perusahaan
2 Pengguna Jasa
Leaflet
4 Pengguna Jasa
Stiker-Stiker Besar
5 Pengguna Jasa
Baliho
6 Pengguna Jasa
Giant Banner
8 Pengguna Jasa
Airport Teve
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa Public relations secara pro
dilakukan dengan tujuan agar publik dan pengguna jasa mengetahui perihal
standar-standar safety dan pelayanan agar tidak ada kegiatan operasional yang
terganggu. Kalaupun ada kegiatan operasional maupun arus lalu lintas yang
bandara maupun melalui media Radio Elshinta agar dapat menjangkau target
Seperti yang telah dijabarkan dalam tabel diatas, diketahui bahwa dalam
semua informasi detail disampaikan public relations kepada para pengguna jasa.
Melainkan isi informasi dan media yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan
waktu setahun akan terasa satu abad jika ditunggu terus-menerus. Untuk itu pihak
jasa. Menurutnya yang lebih penting adalah me-maintain pengguna jasa dari hari
ke hari, bulan ke bulan dengan level of service yang semakin baik dan nyaman.
menjadi seperti apa, dan untuk menyamakan persepsi antara perusahaan dengan
secara intens disampaikan oleh public relations melalui media massa, website
perusahaan dan majalah online baling-baling yang dapat diakses oleh siapapun.
relations di perusahaan ini sudah mempunyai sasaran khalayak yang jelas dan
komunikasi menjadi hal penting dapat untuk menarik perhatian dalam rangka
pengguna jasa melalui kegiatan media monitoring yang dievaluasi setiap satu
semester. Jika dalam satu semester tersebut feedback yang diterima positif dan
dikatakan berhasil. Namun jika feedback-nya negatif dalam arti banyak terjadi
komplain, maka akan menjadi rekomendasi perbaikan bagi public relations dalam
share kepada para Direksi dan jajaran lainnya pada saat kegiatan Rapat Koordiasi
dan BEM (Board Executive Meeting). Pada saat inilah hasil kinerja public
ini dapat dikatakan berhasil dan berjalan dengan baik, meskipun ditemukan
adanya pengguna jasa tidak memahami secara detail konsep kawasan aerotropolis
tersebut karena memang bukan itu tujuan dari komunikasi yang dilakukan
kepada pengguna jasa di sekitar bandara sejauh ini dapat dimaklumi dan diterima
dengan baik oleh para pengguna jasa, mereka bahkan mendukung program
pembangunan bandara soekarno-hatta ini pun sudah sangat tepat dengan segala
strategi yang digunakan. Pemilihan media serta pemilihan isi pesan atau informasi
khalayaknya yang berbeda-beda. Namun tetap memiliki tujuan yang sama yakni
corporate secretary ini merupakan suatu upaya agar dapat diketahui dan diterima
oleh seluruh lapisan golongan serta membina hubungan baik dengan para