Você está na página 1de 4

Analisa Fe

Tujuan : A

Memahami analisa kadar Fe dalam nestle bubur


susu beras merah dengan metode spektofotometri
Pengukuran absorbansi masing-masing
Alat dan Bahan larutan pada λ maksimal
Alat yang digunakan gelas arloji, beaker glass (
schoot duran) 100ml, 250 ml, pipet tetes, labu
takar ( iwaki pirex ) 25 ml, 50 ml, 1000 ml, pipet Perhitungan persamaan garis dan
ukur 1 ml, 5 ml, 10 ml, pipet volume 2 ml, 5 ml, pembuatan kurva standar
tabung reaksi, timbangan analitis ( ohaus),
spektofotometer ( human- x-ma 1200), kertas
saring whattman no 40, corong, hot plate, krus
porselen, dan alat destilasi akuabides ( thermo Preparasi sampel ( pengabuan basah dengan Hcl )
scientific ).

Bahan yang digunakan adalah nestle cerelac Sampel yang telah diabukan dalam
bubur susu beras merah, sedangkan reagen yang cawan porselen
digunakan adalah larutan standar Fe, H2SO4 pekat,
K2S2O8 jenuh, KCNS 8 N, KMnO4 5 N, Hcl pekat, Hcl
5 N, dan akuabides Penambahan Hcl pekat 5 ml

Skema kerja

Pemilihan λ maksimum dan pembuatan kurva Penguapan sampel di atas hot plate
standar skala 3 (150ºC) sampai agak basah (
dalam lemari asam)
Pembuatan larutan standar Fe 25 ml
dengan konsentrasi 0,2,4,6,8,10 ppm
Penambahan 2 ml Hcl 5 N dengan pipet
ukur
Pengambilan 5 ml larutan standar Fe
Pemanasan sampel pada hot plate skala
Pemasukkan ke dalam tabung reaksi 4 (200ºC, 5 menit) sampai agak basah
(pendinginan)

Penambahan 6,5 ml akuabides, 0,5 ml


H2SO4 pekat, 1 ml, K2S2O8 jenuh dan 2 ml Penambahan 10 ml akuabides dan
KCNS 3 N penyaringan dengan kertas saring
whattman no 40

Penentuan λ maksimal dengan


mengukur absorbansi pada λ 450-500
nm Filtrat

A A
Penentuan waktu kestabilan

A
5 ml filtrat Fe 6 ppm

Pemindahan ke dalam labu takar 50 ml


Pemasukkan ke dalam tabung reaksi

Penambahan akuabides hingga 50 ml


Penambahan 6,5 ml aquades, 0,5 ml
H2SO4 pekat , 1 ml K2S2O8 jenuh, dan 2 ml
Larutan sampel KCNS 3 N

Pengukuran absorbansi pada λ maks.


Pengukuran kadar Fe sampel Hingga stabil

5 ml filtrat sampel
Data Hasil Pengamatan

Pemasukkan dalam tabung reaksi Larutan standar Fe

Berat gelas arloji 34,3825 gr


Berat gelas arloji + zat 35,0847 gr
Penambahan 6,5 ml akubides, 0,5 ml Berat zat 0,7022 gr
H2SO4 pekat, 1 ml K2S2O8 jenuh, dan 2 ml
KCNS 3N ( di depan spektro)
Sampel = nestle bubur susu beras merah

Berat sampel 10,0846 gr


Penungguan waktu kestabilan

Penentuan λ maksimal
Pengukuran absorbansi pada λ maks λ absorbansi
450 0,317
455 0,327
Pengukuran kadar Fe dalam sampel 460 0,336
465 0,342
470 0,345
Rumus kadar Fe 475 0,347
480 0,348
𝑥 (𝑚𝑔) 50 𝑚𝑙
= 𝑥 𝑥 𝑓𝑝 485 0,346
1000 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
490 0,341
Reaksi 495 0,333
500 0,327
Kompleks bahan pangan + H2SO4(aq) Fe 3+

Fe 2+ + K2S2O8 (aq) Fe 3+

Fe 3+ + KCNS (aq) FeCN- + KFe(NS)6


Perhitungan larutan standar Pengukuran absorbansi sampel

2 ppm 4 ppm Ulangan Absorbansi Rata-


1 2 3 rata
V1. C1 = V2. C2 V1. C1 = V2. C2 1 0,193 0,192 0,193 0.1926
V1. 100 = 25. 2 V1. 100 = 25. 4 2 0,212 0,212 0,212 0,2120
3 0,197 0,196 0,197 0,1963
V1 = 0,5 ml V1 = 1 ml

6 ppm 8 ppm Perhitungan kadar Fe dalam sampel

V1. C1 = V2. C2 V1. C1 = V2. C2 Ulangan 1

V1. 100 = 25. 6 V1. 100 = 25. 8 Y = a+bx

V1 = 1,5 ml V1 = 2 ml 0,1926 = 0,0079 + 0,0546 x

10 ppm X = 3,3828 ppm

V1. C1 = V2. C2 Kadar Fe =


3,3828
𝑥
50 𝑚𝑙
𝑥5
1000 𝑚𝑙 10,0846
V1. 100 = 25. 10
= 0,0840 mg/g bahan
V1 = 2,5 ml
Ulangan 2
Waktu kestabilan ( 6 ppm)
Y = a+bx
Waktu ( menit ) absorbansi
0,2120 = 0,0079 + 0,0546 x
0 0,331
5 0,335 X = 3,7381 ppm
10 0,335
3,7381 50 𝑚𝑙
15 0,331 Kadar Fe = 𝑥 𝑥5
1000 𝑚𝑙 10,0846
20 0,326
= 0,0925 mg/g bahan

Penentuan kurva standar Ulangan 3

konsentrasi Absorbansi Rata- Y = a+bx


1 2 3 rata
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,1963 = 0,0079 + 0,0546 x
2 0,120 0,119 0,119 0,1193 X = 3,4506 ppm
4 0,232 0,232 0,231 0,2316
6 0,343 0,343 0,342 0,3426 Kadar Fe =
3,4506
𝑥
50 𝑚𝑙
𝑥5
1000 𝑚𝑙 10,0846
8 0,444 0,445 0,444 0,4443
10 0,547 0,547 0,547 0,5470 = 0,0855 mg/g bahan

Rata-rata kadar Fe dalam sampel


Regresi
0,0840+0,0925+0,0855
=
Y= a+bx 3

a = 0,0079 b = 0,0546 r = 0,9995 = 0,0873 mg/g bahan

Y = 0,0079 + 0,0546 x SD = 0,0045

Keterangan = y = absorbansi Range = 0,0828 sampai 0,0918

x = konsentrasi
Rata-rata yang masuk range ( ulangan 1 dan 3 ) oleh atom dalam keadaan bebas (Skoog,
et.al, 2000).
0,0840+0,0855
=
2

= 0,0848 mg/gr bahan = 84,8 mg / kg bahan

Kadar Fe reference

= % Fe reff. X AKG Fe

= 65 % x 8

= 5,2 mg / 50 gr bahan = 104 mg / kg bahan


|104−84,8|
% error = 𝑥 100% = 18,4615 %
104

Jadi kadar Fe di dalam sampel nestle cerelac bubur


susu beras merah = 84,8 mg/ kg bahan

Pendahuluan

Saat ini, banyak ibu muda yang sering


mengabaikan pemberian ASI ekslusif kepada
bayinya. Hal ini dapat berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh
karena itu diperlukan makanan pendamping ASI
untuk memenuhi kebutuhan dari nutrisi bayi.
Makanan tambahan yang dapat digunakan adalah
bubur susu instan.
Bubur susu instan merupakan salah satu
contoh makanan tambahan yang
dapat diterima oleh kelompok rentan gizi selain
biskuit. Daya simpan yang relative lama, praktis
dan mudah disajikan yang menjadikan bubur susu
instan menjadi pilihan para ibu muda. Namun di
dalam bubur susu instan harus terdapat salah satu
mineral wajib yaitu zat besi (Fe) (SNI 01-7111.1-
2005 ).
Fe merupakan mikronutrien esensial
dalam memproduksi hemoglobin yang
berfungsi dalam pengangkutan oksigen dari
paru-paru ke jaringan tubuh, pengangkutan
elektron dalam sel dan sintesis enzim. Selain itu Zat
besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel
darah merah (Suardi, 2009).
Pada praktikum ini digunakan sampel
nestle bubur susu beras merah. Untuk mengetahui
adanya kadar Fe dalam sampel digunakan metode
Spektofotometri. Metoda ini merupakan suatu
metoda analisis unsur secara kualitatif dan
kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan
penyerapan cahaya pada panjang gelombang
tertentu

Você também pode gostar