Você está na página 1de 6

PERANCANGAN SISTEM PEMOTONGAN

COMPOUND OTOMATIS PADA METAL


DETECTOR UNTUK MESIN EXTRUDER RTE-
EX2 PLANT TBR PT GAJAH TUNGGAL TBK
Arief Rakha Anugrah
Teknik Elektronika
Politeknik Gajah Tunggal
Tangerang, Indonesia
tatarakha@gmail.com

Muhammad Ridwan Arif Cahyono


Teknik Elektronika
Politeknik Gajah Tunggal
Tangerang, Indonesia
ridwan@poltek-gt.ac.id

Intisari - Dunia Industri yang selalu berkembang dan mengalami kemajuan selalu ditandai dengan teknologi – teknologi terbarukan
salah satunya adalah otomatisasi suatu proses. Pada Plant TBR PT Gajah Tunggal Tbk khususnya di mesin Extruder RTE EX2 terdapat
proses penandaan dan pemotongan secara manual yang berbahaya bagi keselamatan pekerja atau operator dan proses pemotongan manual
ini menjadi salah satu penyebab besarnya defect produk karena benda asing. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk melakukan
pemotongan otomatis. Perancangan desain penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data defect karena Foreign Material / Benda
asing dalam ban per-Januari 2017 hingga Juni 2017 dengan hasil data defect sebanyak 975 ban yang defect. Kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan sketsa rancangan dengan software Solidwork pada PC atau Laptop. Dari hasil yang didapatkan, alat pemotong otomatis ini dapat
bergerak dengan memanfaatkan pneumatik sebagai gaya dorong alat potong dan hal ini dapat membantu pekerjaan operator lebih mudah.
Alat pemotong ini juga akan memotong compound tepat pada bagian dimana compound terdeteksi benda asing.

Kata Kunci : Penandaan dan Pemotongan, Otomatisasi, Metal Detector, Pneumatik , Keselamatan Kerja

I. PENDAHULUAN laju produksi yang baik. Dengan sistem produksi yang baik,
memungkinkan untuk menghasilkan produk yang baik pula,
Dunia industri selalu berkembang dan mengalami sehingga angka defect dapat dikurangi.
kemajuan yang sangat pesat, sesuai dengan perkembangan
zaman dan juga cara piker manusia yang semakin luas untuk Salah satu upaya meningkatkan hasil produksi yaitu
mengembang sesuatu. Kualitas suatu perkembangan dengan otomatisasi suatu proses. Di Plant TBR PT Gajah
perusahaan dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem dan Tunggal Tbk, khsusnya untuk mesin Extruder RTE EX2 masih
terdapat proses penandaan dan pemotongan compound yang Pemotongan menggunakan fenomena tekanan dan
dilakukan secara manual saat compound terdeteksi metal geseran dan hanya terjadi ketika total tegangan yang dihasilkan
detector. Hal ini dapat membahayakan pekerja karena proses oleh alat pemotong melebihi kekuatan benda yang dipotong.
pemtongan yang dilakukan di ketinggian yang cukup tinggi dan Karena tekanan adalah gaya per satuan luas, maka besarnya
juga menjadi salah satu sebab tingginya nilai defect karena gaya yang dibutuhkan akan lebih rendah jika luas area
benda asing di Plant TBR. Beberapa faktor tersebut dapat permukaan diperkecil, maka banyak benda tajam yang diasah
mengakibatkan beberapa hasil produk menjadi produk gagal hingga lancip untuk memudahkan pemotongan. Namun
atau defect yang cukup tinggi serta keselamatan operator yang memperkecil luas area permukaan benda pemotong akan lebih
berbahaya. Salah satu faktor defect yang tinggi karena faktor rapuh [1].
diatas adalah terdapat benda asing dalam produk atau Foreign
Material. Mengapa ? Karena pekerja menandai secara manual B. Pneumatik
yang dapat mengakibtatkan pekerja tersebut tidak menandai Pneumatik merupakan rangkaian berbagai alur pipa udara,
material yang terdeteksi benda asing tepat pada bagian yang katup-katup distribusi udara, aktuator, dan kelengkapan
terdeteksi. Dari data yang diperoleh, Angka defect Plant TBR tambahan peralatan pneumatik sebagai fungsi keluaran proses
per-Januari 2017 – Juni 2017 sebanyak 975 defect.. Jika 1 sistem otomasi. Sistem otomasi pneumatik mempunyai
produk itu seharga Rp.4.000.000, maka kerugian yang kelebihan dibanding sistem lainnya, khususnya dalam hal
dikeluarkan oleh Plant TBR kurang lebih sebesar Rp. ketersediaan sumber daya yaitu udara. Udara yang
3.900.000.000,-. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini dimampatkan melalui kompresor dimanfaatkan untuk
adalah membuat alat pemotongan compound otomatis. Manfaat menggerakkan berbagai kontrol dan sebagai tenaga untuk
dari penelitian ini adalah memudahkan operator dalam pembentukan benda kerja [2].
melakukan pekerjaannya dan mengurangi defect karena benda
asing. Berikut data defect yang diakibatkan benda asing di Plant C. Metal Detector
TBR PT Gajah Tunggal Tbk dari Januari 2017 sampai Juni
2017. Alat detektor logam atau Metal Detector adalah sebuah
alat yang mampu mendeteksi keberadaan logam dalam jarak
Bulan Defect tertentu. Alat detektor logam sangat berguna atau biasa
Januari 207 digunakan oleh petugas keamanan untuk memastikan setiap
Februari 89 orang yang akan memasuki area tertentu bebas dari benda
berbahaya seperti pistol, bom ataupun senjata tajam, alat
Maret 229 detektor logam juga biasa digunakan oleh para arkeolog yaitu
April 134 untuk mencari benda benda logam di bawah tanah, atau bisa
Mei 151 juga sekadar hobby untuk mencari barang-barang logam di
Juni 165 bawah tanah. Ada juga dunia industri yang menggunakan alat
Jumlah 975 pendetksi logam ini, misalnya untuk mengetahui jalaur kabel
bawah tanah [3].

Tabel 1.1 Angka Defect karena FM per- Januari 2017 – Juni Detektor Logam / Metal Detector ini digunakan untuk
2017 Plant TBR. mendeteksi dan mengidentifikasi logam yang ada di dalam/di
bawah permukaan tanah. Spektrum penggunaan sangat luas,
II. LANDASAN TEORI mulai kepentingan militer dan non militer. Berikut beberapa
contoh penggunaan Metal Detector (Detektor Logam, Detektor
A. Pemotongan Harta Karun, Underground Treasure hunting):
Pemotongan adalah proses pemisahan benda padat
menjadi dua atau lebih, melalui aplikasi gaya yang terarah 1. Security inspection, Inspeksi keamanan
melalui luas bidang permukaan yang kecil. Benda yang umum 2. Scanning logam asing di bahan mentah, bahan bakar
digunakan untuk memotong adalah pisau, gergaji dan gunting, dan makanan
dan untuk aplikasi ilmiah dan kedokteran digunakan scalpel 3. Scan benda yang mengandung metal di Mall ataupun
dan microtome. Namun pada umumnya setiap benda yang barang bawaan penumpang;
tajam mampu memotong benda yang memiliki tingkat 4. Mendeteksi jalur pipa dan kabel bawah tanah.
kekerasan lebih rendah dan diapikasikan dengan gaya yang 5. Penelitian Arkeologi, eksplorasi bahan mineral,
signifikan. Bahkan fluida bisa digunakan untuk memotong pencarian bahan metal yang tertimbun di dalam tanah
benda yang keras ketika gaya yang signifikan diaplikasikan [3].
(misal pemotong jet air) [1].
D. Conveyor

Mulai
Sistem Conveyor adalah bagian umum dari peralatan
penanganan material mekanis yang bergerak dari satu lokasi ke
lokasi lain. Manfaat conveyor terutama berguna dalam aplikasi
yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. Sistem Melakukan pengamatan
conveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk
berbagai bahan. Banyak jenis sistem conveyor yang tersedia, dan
digunakan sesuai dengan kebutuhan berbagai industri yang Pengumpulan Data
berbeda [4].

1. Belt Conveyor Membuat Sketsa Rancangan Alat

Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang


cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan Analisis kegagalan
terhadap pengangkutan material. Sabuk yang digunakan pada
belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan,
misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam logam yang Pengujian Gagal
tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk dan
mengangkut bahan – bahan yang panas, sabuk yang digunakan Verifikasi
terbuat dari logam yang tahan terhadap panas [4]. Alat

E. Rubber Compound
Berhasil
Rubber compound merupakan karet alam yang dicampur
dengan beberapa bahan sehingga membentuk suatu produk Evaluasi Hasil Simulasi
karet. Proses pembuatan compound karet merupakan suatu
ilmu yang kompleks dalam memilih dan mencampurkan
kombinasi dari elastomer yang tepat dan bahan lainnya Analisa dan Kesimpulan
digunakan untuk meningkatkan kinerja, lingkungan, proses
manufaktur, dan biaya yang dibutuhkan barang jadi karet
tersebut untuk diperjualbelikan [5].
Selesai
Menurut salah satu ahli, Abednego (1979), compound
karet merupakan campuran karet mentah dengan bahan–bahan
kimia yang belum divulkanisasi. Dalam bentuk compound, IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
karet alam akan sangat mudah dilengketkan satu sama lainnya.
Compound karet dapat dibuat berdasarkan dengan formulasi A. Gambar Sketsa Rancangan
yang dibutuhkan, seperti compound karet vulkanisir, kompon
karet silikon yang disertai dengan berbagai pilihan warna,
ataupun compound yang telah dikerjakan sesuai dengan kriteria
akhir yang dibutuhkan [6]

III. METODOLOGI

A. Alur Penelitian
Pada pembuatan rancangan alat pemotong dan penandaan P = Tekanan Udara (N/cm2)
otomatis ini, digunakan software Solidwork pada PC atau
laptop. Proses pembuataan dilakukan dengan solidwork dengan µ = Koefisien gesekan piston
tujuan agar bias dilakukan simulasi alat apakah dapat berfungsi Diketahui:
atau tidak. Alat pemotongan ini menggunakan plat besi
sepanjang 86 cm sebagai media pemotongan compound. Untuk P = 10 bar = 10 N/cm2
penggerak plat pemotong tersebut menggunakan gerakan
Pneumatik yang akan bergerak secara otomatis saat metal D = 0,11 m = 11 cm
detector mendeteksi adanya benda asing pada compound.
µ = 0,85
Adapun panjang silinder pneumatik yang panjangnya 37 cm
sesuai dengan tinggi dari metal detector agar ketika proses maka ;
pemotongan compound, conveyor tidak ikut terpotong karena
𝜋
panjang silinder yang berlebihan. Untuk mengetahui perbedaan F = . D2 . P . µ
4
posisi atau keadaan alat potong ketika tidak aktif dan aktif,
3,14
dapat dilihat pada gambar 3.1 dan gambar 3.2 F= . 112 . 10 . 0,85
4

F = 807.37 N
Jadi, besar gaya yang dihasilkan dari silinder pneumatic alat
potong ini adalah 807.37 N .
2. Gaya Tarikan Silinder ( Instroke )
Untuk mencari gaya tarikan dari silinder pneumatik alat
potong ini, dapat menggunakan perhitungan seperti berikut :
𝜋
F = . (D2 – d2) . P . µ
4

Gambar 3. 1. Keadaan Alat Potong Tidak Aktif


Keterangan: buat
F = Gaya yang dihasilkan (N)
D = Diameter silinder (cm)
d = Diameter rod (cm)
P = Tekanan Udara (N/cm2)
µ = Koefisien gesekan piston

Gambar 3. 2. Keadaan Alat Potong Aktif


Diketahui:
B. Perhitungan Gaya Silinder Pneumatik P = 10 bar = 10 N/cm2
1. Gaya Dorongan Silinder ( Outstroke ) D = 0,11m = 11 cm
d = 0,02m = 2 cm
Untuk mencari gaya dorong dari silinder pneumatik alat
potong ini, dapat menggunakan perhitungan seperti berikut : µ = 0,85
𝜋
F = . D2 . P . µ
4
𝜋
F = . (D2 – d2) . P . µ
4
Keterangan:
3,14
F = Gaya yang dihasilkan (N) F= . (112 –220) . 10 . 0,85
4

D = Diameter silinder (cm) F = 700.61 N


Jadi, besar gaya tarik yang dihasilkan untuk dari silinder PC atau Laptop. Dalam ladder tersebut, X0 dianggap sebagai
pneumatik alat potong ini adalah 700.61 N . Tombol Power ON untuk menjalankan conveyor yang
menggunakan tanda Y10. Lalu, Metal Detector menggunakan
C. Ladder Diagram tanda X1, dimana apabila Metal Detector mendeteksi adanya
logam, maka X1 akan aktif dan mengakifkan Y11 yaitu
pneumatik alat potong bergerak Outstroke sekaligus
mematikan Y10 atau conveyor. Dalam rangakaian terdapat
Limit Switch yang ditandai dengan X2 yang jika X2 aktif akan
menonakifkan gerakan Outstroke Silinder dan menggerakan
silinder menjadi Instroke. Kemudian, X3 dibuat sebagai tombol
dalam keadaan darurat
D. Cara Kerja Alat Rancangan

Mulai

Conveyor Berjalan

Compound Melewati Metal Detector

Metal Detector Mendeteksi Compound

Apakah
TIDAK
Compound
terdeteksi
logam ?

YA

Conveyor Berhenti dan Alat Potong Bekerja

Keterangan : Conveyor Kembali Berjalan

X0 = PB ON Conveyor Y10 = Conveyor


X1 = Metal Detector Y11 = Pneumatik Outsroke Selesai
X2 = Limit Switch Y12 = Pneumatik Instroke
X3 = Tombol Darurat Dilihat dari flow proses cara kerja rancangan, Sistem ini
Dalam pembuatan ladder diagram rangkaian alat potong akan mulai bekerja saat conveyor yang membawa compound
otomatis ini menggunakan software GX DEVELOPER pada dari storage ke mesin Extruder berjalan. Saat compound
berjalan melewati metal detector, Compound akan dideteksi
oleh metal detector apakah terdapat benda asing atau tidak VI. REFERENSI
didalam compond tersebut. Apabila compound tersebut bebas
dari benda asing, maka conveyor akan terus berjalan. Namun, [1] https://id.wikipedia.org/wiki/Pemotongan (Diunduh pada
apabila metal detector mendeteksi adanya benda asing 17 Oktober 2017. Pukul 20:30 WIB).
khusunya logam pada compound, Conveyor akan berhenti dan [2] M. Bruri Triyono. “The Effects Of Teaching Strategies And
mengaktifkan alat potong yang telah dirancang. Alat potong ini Analytical Ability On The Pneumatic Skills Among The
akan aktif dan silinder pneumatik akan bergerak turun untuk Mechanical Engineering Students Of Yogyakarta State
menggerakkan plat pemotong. Silinder akan kembali ke posisi University”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Nomor
awal ketika telah selesai memotong, ini karena adanya limit 1, Tahun XI, 2008.
switch yang diletakkan untuk mengembalikan silinder
pneumatik ke posisi awal. Jika compound telah terpotong, [3] https://id.wikipedia.org/wiki/Detektor_logam (Diunduh
maka operator harus menekan kembali tombol power seperti pada 17 Oktober 2017. Pukul 20.35 WIB).
diawal untuk menjalankan conveyor kembali. Compound yang
telah terpotong tadi harus diambil secara manual oleh operator [4] https://www.scribd.com/doc/76569915/Definisi-Conveyor
saat compound berada di akumulator. ( Diunduh pada 17 Oktober 2017. Pukul 20:40 WIB).

V. KESIMPULAN DAN SARAN [5] Farida Ali, M. Mezal R.D, Valencia Darmawan H.
“Pengaruh Penambahan Zeolit Dan Kulit Kerang Darah
A. Kesimpulan Terhadap Sifat Mekanis Rubber Compound”. Jurnal Teknik
Kimia Universitas Sriwijaya, Nomor 3, Vol 20, Agustus, 2014.
Setelah dilakukannya penelitian dan pembuatan rancangan
alat pemotong otomatis ini, maka dapat dibuat beberapa [6] Abednego, J. G. (1979). ”Pengetahuan Rubber Compound”.
kesimpulan yaitu : Direktorat Standarisasi, Normalisasi dan Pengendalian Mutu,
Departemen Perdagangan Mutu, Departemen Perdagangan dan
1. Dengan adanya alat pemotong otomatis ini dapat Koperasi, Sembawa.
memudahkan pekerjaan operator dan meningkatkan
keselamatan kerja pada area mesin Extruder RTE –
EX2 yang awalnya operator harus melakukan
pemotongan secara manual diketinggian, namun
setelah adanya rancangan alat ini, proses pemotongan
akan dilakukan secara otomatis seklaigus memberikan
kenyamanan dalam melakukan pekerjaan operator.
2. Alat pemotong otomatis ini dapat mengurangi nilai
defect yang disebabkan karena Foreign Material atau
benda asing pada hasil produk.

B. Saran
Melihat dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran
untuk para peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian
dengan topik yang sama mengenai alat pemotong otomatis pada
compound di mesin Extruder RTE EX – 2 , yaitu
1. Membuat conveyor kembali jalan secara otomatis
setelah melakukan pemotongan
2. Membuat tampilan monitoring bagian compound yang
terdeteksi logam untuk memonitoring compound yang
terdeteksi logam dan yang terpotong oleh alat potong.
3. Buat suatu wadah dan alat untuk memisahkan
compound yang telah terpotong dari conveyor ketika
melewati akumulator

Você também pode gostar