Você está na página 1de 4

CITRA MUSTIKA DELIMA

150341606023/OFF C

“Analisis Mengenai Teori Evolusi Menurut Harun Yahya”


Teori evolusi yang dipelopori oleh Charles Darwin lewat bukunya Origin of

theSpecies pada tahun 1859 telah menyulut perdebatan yang sengit dalam

lingkunganilmiah dan agama. Pemegang teori ini memang memiliki pandangan yang

sedikitberagam, namun secara umum teori evolusi bisa dipahami sebagai pandangan

yangmenyatakan bahwa manusia berasal dari suatu proses evolusi yang panjang,

dimulaidari zat yang paling sederhana sampai terbentuknya makhluk yang sangat

kompleks yang disebut “manusia”. Salah satu tokoh yang menentang teori evolusi

darwin adalah seorang tokoh filosofi islam harun yahya. Dimana harun yahya

menyebutkan pada salah satu bukunya yaitu “ Tidak seorang pun pernah

menghasilkan suatu spesies melalui mekanisme seleksi alam, bahkan sekadar

untuk mendekatinya’’. Hal ini justru menurut saya bertentangan dengan ilmu biologi

dimana memang benar evolusi tidak menghasilkan suatu spesies baru namun tidak

menutup kemungkinan bahwa akan terbentuk suatu spesies baru apabila terdapat suatu

individu yang terdampar atau terasingkan didalam suatu wilayah yang bukan

merupakan habitat aslinya sehingga dia akan dapat menjadi spesies baru apabila dapat

beradaptasi dengan lingkunganya. Charles Darwin yang menyatakan bahwa fosil

adalah bukti perkembangan makhluk hidup masa lampau, yang menujukkan suatu

perkembangan yang terus menerus secara evolutif.Bukan berarti makhluk hidup

tersebut dapat secara tiba tiba mengalami evolusi menjadi bentuk yang lain ataupun

bahkan ada yang sepertinya tidak mengalami sebuah evolusi namun sebenarnya telah

terjadi suatu evolusi. Misalkan Perkembangan evolusi kuda sering digunakan sebagai

contoh perkembangan makhluk hidup dari segi paleontologik.


Perkembangan kuda dimulai dari apa yang disebut Hyracotherium, termasuk

kelompok Eohippus, yang muncul dari Eocene awal di Amerika Utara dan Eropa.

Nenek moyang kuda ini hanya sekitar 11 inci, berleher pendek dan mempunyai kaki

depan yang berbeda dengan kaki belakang, kaki depan jumlah jari kakinya empat dan

kaki belakang jumlah jarinya hanya tiga; jari keempat dan kelima masih ada tapi kecil

sekali. Pada oligocene muncul Mesohippus yang lebih besar daripada Eohippus, yakni

sekitar 24 inci. Kaki depan dan kaki belakang semua berjari 3. Pada Miocene dijumpai

adanya Parahippus dan Merychippus, yang pertama adalah pemakan daun dan yang
kemudian adalah pemakan rumput. Baru pada Pleiocene muncul apa yang disebut

Pliohippus yang jari sampingnya sudah mereduksi. Pada akhir Pleiocene akhir sudah

muncul nenek moyang kuda yang berjari satu, yang menyebar ke seluruh dunia kecuali

Australia. Kalau diikuti uraian tersebut di atas seakan-akan perkembangan kuda secara

evolusi seperti garis lurus. Dalam kenyataannya perkembangan tersebut bercabang-

cabang. Sebagai contoh adalah pada Miocene selain terdapat Parahippus dan

Merychippus seperti disebut di atas, juga ada Hypohippus, namun kemudian tidak

berkembang dan akhirnya punah.

 Harun yahya mengatakan bahwa :

“Suatu perubahan acak pada

organisme yang sangat terspesialisasi

bersifat tidak berguna atau

membahayakan” . Hal ini merupakan

sesuatu yang salah menurut saya karena

mutasi tidak selamanya bersifat merugikan atau membahayakan. Bahkan mutasi dapat

juga menguntungkan. Misalnya saja mutasi yang terjadi untuk mendapatkan bibit yang

unggul pada tanaman (poliploidi) . Beberapa tanaman mutan dengan sifat unggul juga

telah dihasilkan oleh Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Pemuliaan mutasi di

BATAN ini telah berlangsung sejak 1970 dan telah menghasilkan beberapa varietas

unggul, seperti pada tabel berikut.


 “Mutasi tidak menambahkan informasi baru pada DNA suatu organisme” saya

tidak setuju dengan pendapat ini dimana mutasi dimana mutasi tidak hanya

menghilangkan partikel-partikel DNA dari tempat yang semestinya atau bahkan

merusak. Sebagai orang yang mengerti biologi atau SAINS seharusnya kita tau bahwa

mutasi itu ada beberapa macam yaitu ada karena delesi (pengurangan), insersi

(penyisipan) dan subtitusi (penambahan).

Você também pode gostar