Você está na página 1de 23

Askeb ANC TM II

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehamilan adalah suatu hal yang sangat penting dan istimewa bagi
seorang wanita dan merupakan masa yang paling membahagiakan tetapi masa
kehamilan merupakan masa yang rawan, karena pada masa ini banyak sekali
perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan ini meliputi perubahan fisik dan
perubahan psikologis yang berlangsung secara fisiologis maupun patologis.
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian
besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita
komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam
jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu
setiap tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika
subsahara, 10% di negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara-
negara maju. Di beberapa negara kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10
kehamilan, sedangkan di Negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6.0002.
(Sarwono, 2009:53)
Di Puskesmas Wagir melayani pemeriksaan kehamilan (ANC), yang
sebagian besar adalah kehamilan normal. Untuk mengamati lebih lanjut tentang
asuhan ibu masa kehamilan normal ini, maka penulis tertarik untuk melakukan
Asuhan Kebidanan pada Ny.”T” GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-
24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal.

1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada pasien dengan kehamilan normal
diharapkan mahasiswa mampu dan mengerti tentang Asuhan
Kebidanan pada Ny.”T” GIP0000Ab000Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H
dengan Kehamilan Normal di Puskesmas Wagir.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data secara komprehensif pada pasien.
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada ibu hamil.
c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi.
d. Mahasiswa dapat menetukan kebutuhan segera untuk mencegah hal-hal yang
dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan janin.
e. Mahasiswa dapat menentukan rencana tindakan yang akan diberikan.
f. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan yang telah direncanakan.
g. Mahasiswa dapat menilai kembali atau mengevaluasi dari tindakan yang telah
diberikan

1.2 Metode Penulisan


1. Observasi : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan
pengamatan langsung dan melihat tindakan yang dilakukan
untuk pasien.
2.Wawancara : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan
langsung kepada klien maupun keluarga
3. Pemeriksaan : Melakukan tindakan pemeriksaan langsung kepada klien.
4. Studi Pustaka : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teori-
teori yang mengacu pada kasus yang relevan.
5. Dokumentasi : makalah asuhan dicatat dalam lembar dokumentasi

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kehamilan
2.2 Manajemen Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah
3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dan kasus.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Kehamilan


2.1.1 Definisi
Pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti
dengan perubahan fisiologis dan patologis.
(Mitayani, 2009:3)
2.1.2 Mata rantai kehamilan
a. Ovulasi
Proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks,
ovum yang diberikan biasanya masuk ke tuba. Bila ovum gagal bertemu sperma
dalam 48 jam, ovum akan mati dan hancur.
b. Spermatozoa
Spermatozoa yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga
hari. Dan bila terjadi ovulasi makan akan terjadi konsepsi.
c. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa, sehingga terbentuk zigot.
d. Nidasi
Setelah pembuahan beberapa jam zigot membelah melalui konsepsi menuju
uterus (proses stadia morula). Didalam morula terdapat ruang yang berisi cairan
disebut blastula. Blastula siap mengadakan nidasi di desidua. Tertanamnya
blastula di endometrium mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda
hartman.
(Ratna, 2009:9)
2.1.3 Fisiologi kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozoa). Waktu ovulasi sel telur masih diselimuti
oleh corona radiata tetapi spermatozoa dapat menembus dinding sel telur karena
mempunyai enzim hyalurodinase yang dapat mencairkan corona radiata tersebut.
Setelah persenyawaan antara sel telur dan sel mani yang biasanya terjadi dalam
ampula tuba maka sel telur disebut zygote. Zygote adalah ovum yang telah
dibuahi.
2.1.4 Perubahan fisiologi wanita hamil
a. Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion
yang terisi janin dan istimus menjadi menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus
menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya
kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa. Pada saatr ini uterus mulai
memasuki ronggan perenium.
16 minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarak pusat ke
simphisis.
20 minggu : fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
24 minggu : fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi kekanan. Hal ini
kemungkinan disebabkan adanya kolon rektosiqmoid di sebelah kiri. Hipertropi
ekstensif (pembesaran) ini menyentuh dinding abdomenanterior dan dan
mendesak usus halus ke kedua sisi abdomen. Segera setelah bulan keempat
kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen. Segera
setelah bulan keempat kehamilan, kontraksiuterus dapat dirasakan melalui
dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda Broxton Hiks. Salah satu tanda
kemungkinan hamil. Kontraksi Braxton Hiks adalah kontraksi tidak teratur yang
tidak menimbulakan nyeri, yang timbul secara intermiten sepanjang setiap siklus
menstruasi. Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga
meningkatkan pengagkutan oksigen ke uterus.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan desidua.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan
posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis. Fundus dan serviks mudah
fleksi yang disebut tnda mc donal. Setelah minggu ke delapan korpus uteri dan
serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung
kemih menyebabkan wanita sering mengalami urinary frequensy.
b. Vulva dan Vagina
Karena hormon esterogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh pembuluh darah alat genetalia
membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat
genetalia tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang melonjak. Peningkatan sensivisitas dapat
meningkatkan keingginan dan bangkitkan seksual, khususnya selama trimester
kedua kehamilan. Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh
darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulanya edema dan varises
vulva. Edeme dan varises biasanya membaik selama periode masa partum.
c. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan
fungsi korpus luteum graviditatum.
d. Serviks uteri
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi
dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
e. Payudara atau mammae
Pada kehamilan 12 minggu ke atas puting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari asinus yang
mulai bersekresi. Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjar
mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif.
Kadar hormon nluteal dan plasenta pada masa hamil meningkat proliferasi
ductus laktiferus dan jaringan lobulus-alveolar sehingga pada palpasi payudara
teraba penyeparan nodul kasar. Peningkatan menjadi lebih lunak dan lebih
jarang. Peregangan ligamentum cooper suspensorium fibraso berlebihan yang
menopang payudara dapat dicegah dengan menggunakan bra maternitas
berukuran sesuai.
f. Sistem pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang
meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.wasir (
hemoroid) cukup sering terjadi pda kehamilan sebagian besar akibat kostipasi
dan naiknya tekanan vena hemoroid. Panas perut (heart burn) terjadi karena
terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah.
g. Sistem Respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering
mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.
h. Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses
hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali
pada tekanan darah sebelum aterm.
Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung.
Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan
hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2
lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke-20
gestansi.selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar di daerah
pulmonal. Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat perlahan,
mencapai 10-15 kali permenit, kemudian menetap sampai aterm. Dapat timbul
palpasi.
i. Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang. Pada
trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati ke
arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7, 5 cm karena kandung kemih
bergeser keatas. Kongesti panggul pada hamil ini ditunjukkan oleh hyperemia
kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa
kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat
menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500
ml. pada saat yang sama pembesaran uterus menekan kandung kemih,
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit
urine.
j. Sistem muskulo skeletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada
daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada
jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan sekitarnya.
k. Sistem integument
Akibat meningkatnya kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun
meningkat.
l. Sistem endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesterone serta terhambatnya
pembentukan FSH dan LH.
m. Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg per minggu selama sisa kehamilan.
(Ika, 2010:110)

2.1.5 Ketidaknyamanan pada trimester I


Mual, lelah, perubahan selera, emosional. Merupakan masa kekhawatiran
dari penantian kehamilan menjadi aman. Terutama bagi wanita yang pernah
mengalami keguguran sebelumnya dan professional pelayanan kesehatan wanita
yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen. Bertambah berat juga menjadi
bagian yang signifikan pada wanita trimester pertama. Wanita hamil
juga memiliki perubahan keinginan seksual yang dalam pada trimester pertama.
Meskipun beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat, umumnya pada
trimester pertama mengalami penurunan libido. Libido dipengaruhi oleh
kelelahan, mual, depresi, sakit dan pembesaran payudara, kekhawatiran,
kekecewaan dan keprihatinan yang semuanya merupakan bagian yang normal
pada trimester pertama.
(Ika, 2010:72)
2.1.6 Tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam pada kehamilan jarang yang normal atau fisiologis. Pada
awal kehamilan ibu mungkin mengalami perdarahan sedikit atau spotting
disekitar waktu pertama terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi (tanda hartman) dan itu normal terjadi. Perdarahan lain yaitu erosi
(pertanda dari serviks yang rapuh). Perdarahan semacam ini normal atau
mungkin suatu tanda infeksi yang tidak membahayakan nyawa ibu hamil dan
janinnya.
b. Sakit kepala hebat
Ketidaknyamanan yang bersifat normal. Sakit kepala hebat dan menetap perlu
diwaspadai. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur.
Termasuk preeklamsi.
c. Penglihatan atau pandangan kabur
Perubahan penglihatan yang ringan atau minor adalah normal. Masalah visual
yang mengancam jiwa misalnya tiba-tiba pandangan kabur atau berbayang,
melihat bintik-bintik (spot) atau berkunang-kunang. Bias disertai sakit kepala
hebat atau preeklamsi.
d. Bengkak pada muka dan tangan
Hamper separuh dari ibu hamil akan mengalami bengkak pada kaki yang
biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meniggikan kaki. Bengkak yang
serius jika ditemukan pada muka dan tanagn, bengkak tidak hilang setelah
beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala
yang hebat, pandangan mata kabur dan lainnya. Jika hal ini terjadi merupakan
pertanda terjadinya anemia, gagal jantung dan preeklamsi.
e. Nyeri perut hebat
Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah
suatu kelainan. Nyeri yang menetap dan tidak hilang selama beristirahat
merupakan masalah yang serius. Jika hal ini terjadi bisa berarti apendisitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggung, infeksi saluran kemih dll.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
Gerak janin muali dirasakan pada bulan kelima atau keenam beberapa ibu hamil
dapat merasakan gerakan bayinya dari awal. Ketika janin tidur gerakannya akan
melemah. Normalnya gerak janin tiga kali dalam periode 3 jam.
(Ratna, 2009:73)

2.2 Konsep Manajemen Kebidanan


2.2.1 Pengkajian
Pada langkah pertama ini, semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk
memperoleh data, dilakukan melalui anamnesa. Anamnesa adalah pengkajian
dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-
pertanyaan.
Bagian-bagian yang penting dari anamnesa, antara lain:
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil dengan nama
panggilan sehingga hubungan komunikasi antara bidan dan pasien menjadi lebih
akrab.
Umur : Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi wanita terhadap
sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16 tahun meningkatkan insiden preeklamsia.
Usia 35 tahun meningkatkan insiden diabetes tipe II, hipertensi
kronis,persalinan lama pada nulipara, seksio sesaria, pelahiran preterm, IUGR,
anomali kromosom dan kematian janin.
Agama : Sebagai dasar bagi bidan dalam memberikan dukungan mental dan spiritual
terhadap pasien dan keluarga.
Pendidikan : Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan. Informasi ini membantu
klinisi memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan
baca tulisnya.
Pekerjaan : Mengetahui pekerjaan pasien adalah penting untuk mengetahui apakah klien
berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran prematur dan
pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin.
Alamat : Memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah serta tahu lingkungan pasien.
Penghasilan : Memudahkan petugas untuk memberikan asuhan sesuai dengan kemampuan
ekonomi pasien.
2. Alasan Datang
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-
pengaduan lain yang penting.
3. Keluhan Utama
Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran pasien yang menyebabkan pasien
mencari perawatan.
(Bickley, 2008:2)
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu dan Sekarang
Penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak, dewasa lengkap dengan
waktunya yang sedikit mencakup empat kategori berikut medis, pembedahan,
obstetric atau ginekologik dan psikiatrik.
(Bickley, 2008:2)
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Berisi tentang penyakit yang pernah diderita keluarga pasien dan keluarga suami
(terutama penyakit menurun berhubungan dengan kehamilan pasien).
(Hani, 2010:127)
6. Riwayat Perkawinan
Hal ini penting untuk bidan kaji karena dari data inilah bidan akan mendapatkan
gambaran dari suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang
diajukan antara lain usia nikah pertama kali, status perkawinan, lama
pernikahan, ini adalah suami yang keberapa.
7. Riwayat Haid
a. Menarche
Adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Pada wanita Indonesia,
umumnya sekitar 12-16 tahun.
b. Lama haid
Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada
yang sampai 7-8 hari.
c. Siklus haid
Adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya
dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23-32 hari. Siklus haid normal dianggap
sebagai siklus 28 hari tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur 3
hari.
d. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami
menstruasi, misalnya sakit yang sangat, pening sampai pingsan, atau jumlah
darah yang banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat
menunjukkan kepada diagnosa tertentu.
e. Keputihan
Warnanya, berbau atau tidak, gatal atau tidak.
f. HPHT (hari pertama haid terakhir)
Yang dimaksud dengan haid terakhir ialah hari pertama dari haid yang terakhir.
HPHT dihitung sebagai awal dimulainya kehamilan dan ditanyakan untuk
dijadikan acuan dalam menentukan taksiran persalinan.
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
a. Kehamilan
1) Pemeriksaan yang ideal pertama kali adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat1 bulan
2) Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4) Periksa ulang 1x semingu sesudah kehamilan 9 bulan
5) Periksa khusus apabila ada keluhan-keluhan.
b. Persalinan
1) Tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
2) Lahir aterm, premature atau abortus
3) Jenis persalinan dengan tindakan
4) BBL
5) Penolong persalinan
6) Tempat persalinan
7) Komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas,
8) Kedaan anak (hidup, mati, sehat, sakit, cacat)
9) Lama menyusui
c. Nifas
Setelah persalinan wanita akan mengalami masa nifas untuk
dapatmengembalikan alat genitalia interna ke dalam keadaan normal dengan
tenggang waktu sekitar 42 hari/6 mingu/1 bulan 7 hari. Proses involusi uterus
dibantu dengan kesediaan ibu untuk memberi ASI.
Pada waktu bayi menghisap ASI terjadi rangsangan hipofisis posterior sehingga
dapat dikeluarkannya oksitosin yang mana berfungsi untuk meningkatkan
kontraksi otot polos di sekitar alveoli kelenjar ASI sehingga dapat dikeluarkan.
9. Riwayat KB
Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat
mempengaruhi EDD (estimed date of delivery) atau tanggal perkiraan kelahiran.
Ditanyakan pernah ikut KB atau tidak, jenisnya apa, ada keluhan atau tidak, dan
setelah persalinan ingin menggunakan KB apa.
10. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Nutrisi
 Pola makan. Hal ini juga penting untuk bidan ketahui, supaya bidan
mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asuhan gizinya selama
hamil.
- Frekuensi. Data ini akan memberi petunjuk pada bidan tentang seberapa banyak
asupan makanan yang dimakan.
- Banyaknya. Data ini memberikan informasi tentang seberapa banyak makanan
yang ia makan dalam satu kali waktu makan. Penambahan yang dibutuhkan bagi
ibu hamil adalah 285-300 kalori. Kebutuhan gizi yang diperlukan bagi ibu hamil
adalah 70 gram protein atau 20%, karbohidrat 50% dalam diet harian dan lemak
30% dalam diet harian, kalsium 1200 miligram per hari.
 Pola minum. Bidan juga harus dapat memperoleh data mengenai kebiasaan
pasien dalam pemenuhan kebutuhan cairannya.
- Frekuensi. Bidan dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum sehari dan
dan dalam sekali minum dapat habis berapa gelas untuk ibu hamil diperlukan 6-
8 gelas (1500-2000).
b. Eliminasi
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang oeh karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk
ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing. Obstipasi terjadi
karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
c. Istirahat
Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ibu tidur siang dan malam hari.
Pada kenyataannya, tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang,
padahal tidur siang sangat penting. Untuk istirahat malam rata-rata waktu yang
diperlukan adalah 6-8 jam.
d. Aktivitas
Bidan perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan
gambaran kepada bidan tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan
pasien dirumah.
e. Kebersihan
Data ini perlu bidan gali karena hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan
pasien dan bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan kurang baik dalam
perawatan kebersihan dirinya maka bidan harus dapat memberikan bimbingan
cara perawatan kebersihan dirinya sedini mungkin.
11. Data Psikososial dan Spiritual
Kehamilan merupakan suatu tantangan, suatu titik balik dari kehidupan keluarga
dan biasanya diikuti oleh stress dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan
atau tidak. Hubungan satu sama lain bisa berubah, juga dengan keluarga besar
atau masyarakat yang membutuhkan penyesuaian kembali dalam dinamika
keluarga.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan akan bidan laporkan dengan kriteria:
- Baik. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika pasien memperlihatkan respon
yang baik terhadap lingkungan dan orang lain.
- Lemah. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain.
 Kesadaran
Untuk dapat mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, bidan dapat
melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar).
(Sulistyowati: 122)
 Tekanan Darah
Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 systolis atau 90 diastolis. Juga
perubahan 30 systolis dan 15 diastolis di atas tensi sebelum hamil menandakan
toxaemia gravidarum.
 Nadi : 60-90 x/menit
 Pernapasan : 16-24 x/menit
 Suhu : 36,5-37,5o C
 Berat Badan
Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7
sampai 1,4 kg. pada trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan
yang dapat dikatakan teratur, yaitu 0,35-0,4 kg per minggu.Hingga
akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 11,5-16 kg.
 Tinggi Badan
> 145 cm. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan
panggulnya sempit.
 LILA (Lingkar Lengan Atas)
> 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang
kurang baik/buruk, sehingga berisiko melahirkan BBLR.
 TP (Taksiran Persalinan)
Perkiraan dari persalinan yang akan terjadi dihitung berdasarkan HPHT (Hari
Pertama Haid Terakhir). Penghitungan dilakukan dengan mengurangi bulan
dengan 3, kemudian menambahkan 7 hari dan 1 tahun.
2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala :Rambut rontok/tidak, bersih/tidak.
- Muka :Adakah chloasma gravidarum, adakah oedema pada muka.
- Mata : Sklera putih/tidak, konjungtiva
merah/pucat/tidak,simetris/tidak.
- Hidung : Ada sekret/tidak, ada polip/tidak.
- Mulut : Warna, integritas jaringan (lembab, kering, atau pecah-pecah),
kebersihan, caries, stomatitis.
- Telinga : Simetris/tidak, ada serumen/tidak.
- Leher : Adakah oedem/tidak. Apakah vena terbendung di leher apakah
kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak.
- Payudara : Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu
(areola), keadaan puting susu, adakah colostrum.
- Abdomen : Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites
misalnya perut membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi di linea alba,
nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau
bekas luka. Palpasi Leopold dan dengarkan DJJ. Frekuensi detak jantung janin
lebih cepat dari orang dewasa ialah antara 120-160 x/menit.
- Genetalia : Warna, keputihan, oedem/tidak, ada bekas episiotomi/tidak, ada
condiloma atau tidak.
- Ekstremitas : Pergerakan bebas/tidak, oedem/tidak, ada kelainan/ tidak,
ada varises/tidak.
3. Data Penunjang
a. Darah lengkap
b. Urine lengkap
c. Tes kehamilan
Tes kehamilan hormonal didasarkan pada produksi human chorionic
gonadotropin (HCG), yang terdapat di dalam plasma darah ibu setelah
implantasi terjadi, 6 hingga 12 hari setelah ovulasi.
d. USG
2.2.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : G…P…Ab…UK…minggu IU/T/H dengan kehamilan …
Ds : - Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang ke…
HPHT = …
Do :
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 100/60 – 130/90 mmHg
N : 60-90 x/menit
S : 36,5-37,5o C
R : 16-24 x/menit
Berat badan : .........kg
Tinggi badan : > 145 cm
LILA : > 23,5 cm
SPR :2
2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Langkah III merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis
atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Langkah ini
membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
2.2.4 Kebutuhan Segera
Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien.
2.2.5 Intervensi
Dx : G…P…Ab…UK…minggu IU/T/H dengan kehamilan …
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan
normal sampai persalinan.

KH : - Keadaan umum baik


- TTV dalam batas normal
Intervensi
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R : ibu lebih kooperatif kepada tindakan petugas
2. Beritahu ibu untuk mengatur pola nutrisi
R : menghindari kelebihan berat badan yang mengakibatkan obesitas.
3. Anjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya
R : memenuhi kebutuhan istirahat ibu
4. Jelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester II
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini
5. Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
6. R : mendeteksi sejak dini adanya komplikasi pada kehamilan
7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe), vit C, B12.
R : meningkatkan daya tahan dan kesehatan ibu serta janin.
8. Ingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu lagi atau jika terjadi
keluhan.
R : mengetahui perkembangan ibu dan posisi janin sehingga dapat dilakukan
tindakan segera bila terjadi masalah.

2.2.6 Implementasi
Mengacu pada intervensi
2.2.7 Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasi

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 6 Juni 2013

Pukul : 10.00 WIB

1. Biodata

Nama : Ny”T” Nama : Tn “A”


Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jemunang RT.07/
RW.02 Wagir-Malang
2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan selama kehamilannya.


4. Riwayat Kesehatan Lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk lama
(TBC), penyakit kelamin (IMS), penyakit menurun seperti kencing manis
(diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun
seperti sesak nafas (asma) dan jantung.

5. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, dan


tidak sedang menderita penyakit menular seperti batuk lama (TBC), penyakit
kelamin (IMS), penyakit menurun seperti kencing manis (diabetes mellitus),
darah tinggi (hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun seperti sesak nafas
(asma) dan jantung.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit
menular seperti batuk lama (TBC), penyakit kelamin (IMS), penyakit menurun
seperti kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), AIDS (HIV)
dan penyakit menahun seperti sesak nafas (asma) dan jantung, dan tidak ada
riwayat kehamilan kembar (gemeli).

7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Kehamilan :
Ibu mengatakan saat ini sedang hamil anak pertama. Mendapat terapi tablet besi
(Fe), vit C, B12. Mendapat penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.
Persalinan :
Tidak dikaji karena ini merupakan kehamilan pertama ibu.
Nifas :
Tidak dikaji karena ini merupakan kehamilan pertama ibu.

8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang

TM I : Ibu periksa di puskesmas tiga kali dengan keluhan mual muntah


mendapat vit C, B6, B12. Mendapat penyuluhan tentang gizi dan nutrisi.
TM II : Ibu periksa di puskesmas dua kali dengan tidak ada keluhan mendapat
tablet besi (Fe) vit C, B12. Mendapat penyuluhan tentang tanda bahaya
kehamilan.
TM III : tidak dikaji.

9. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama Menikah : 1 tahun
Usia pertama menikah : Ibu = 24 tahun
Suami = 25 tahun

10. Riwayat Haid

Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7-8 hari
Keluhan : tidak ada
Keputihan : tidak ada
HPHT : 05-01-2013

11. Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah memakai KB apapun.

12. Pola Kebiasaan Sehari-hari

No. Pola Hamil


1. Nutrisi Ibu mengatakan makan teratur 3 kali
sehari, dengan porsi 1 piring nasi, 1
potong tempe, 1 mangkuk kecil sayur,
minum air putih 6-8 gelas/hari dan
susu.
2. Eliminasi BAB Ibu mengatakan BAB rutin tiap pagi
hari sekali, konsistensi agak keras,
warna coklat kehitaman dan bau khas
BAK feces.
Ibu mengatakan BAK 5-6 kali/hari
konsistensi kuning jernih bau khas
urine dan tidak ada keluhan
3. Istirahat Ibu mengatakan tidur malam ±8 jam
(21.00-05.00 WIB), kadang tidur siang
1-2 jam (12.00-14.00 WIB) tidak ada
keluhan.
4. Aktivitas Ibu mengatakan kadang jalan-jalan pagi
selama 10-15 menit, ibu melakukan
aktifitas sehari-hari seperti menyapu,
memasak, mencuci.
5. Kebersihan Ibu mengatakan mandi 2 kali/hari, ganti
pakaian 2 kali/hari, ganti celana dalam
bila terasa lembab.

13. Data psikososial spiritual

a. Psikososial

Ibu mengatakan suami dan keluarganya mendukung kehamilannya dan


hubungan ibu dan keluarganya baik.
b. Spiritual

Ibu mengatakan selalu berdoa agar kehamilannya berjalan lancer sampai


persalinan, ibu dan bayi sehat dan selamat.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD = 110/80 mmHg
N = 82 kali/menit
S = 36, 5 0C
RR = 24 kali/menit
BB sebelum hamil : 46 kg
BB sekarang : 50 kg
TB : 153 cm
Lila : 24 cm
TFU : 24 cm
HPHT : 05-01-2013
TP : 12-10-2014

2. Pemeriksaan Fisik
a Inspeksi
Kepala : tampak rambut berwarna hitam, tidak rontok.
Wajah : tampak tidak ada chloasma gravidarum, tidak pucat.
Mata : tampak mata simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda.
Hidung : tampak bersih, tidak ada sekret.
Mulut : tampak bibir lembab dan merah muda, tidak stomatitis,
tidak ada caries gigi.
Telinga : tampak bentuk simetris, tidak ada serumen.
Leher : tampak tidak ada pembesaran abnormal, tidak ada bendungan
vena jugularis, kelenjar limfe, kelenjar tiroid.
Payudara : tampak bentuknya simetris, hiperpigmentasi areola mamae,
putting susu menonjol.
Perut : tampak tidak ada bekas luka operasi, ada pembesaran ke depan,
terdapat strie gravidarum dan linea alba.
Genetalia : tampak tidak ada varises, tidak ada hemoroid pada anus.
Eksteremitas : tampak bentuk simetris, tidak ada varises, tidak oedem.

b. Palpasi

Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran


kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara : tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal, ASI
belum keluar.
Abdomen :
o Lepold I

TFU 24 cm, setinggi pusat.


o Leopold II
ballottement positif.
o Leopold III

Tidak dikaji.
o Leopold IV

o Tidak dikaji.
Eksteremitas : tidak teraba oedem, tidak ada varises.

c. Auskultasi
Frekwensi DJJ = 130 x/menit.

d. Perkusi
Reflek Patella : kanan/kiri = positif / positif.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal


DS : - Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang pertama
HPHT = 05-01-2013
DO :
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD = 110/80 mmHg
N = 82 kali/menit
S = 36, 5 0C
RR = 24 kali/menit
BB sebelum hamil : 46 kg
BB sekarang : 50 kg
TB : 153 cm
Lila : 24 cm
TFU : 24 cm
HPHT : 05-01-2013
TP : 12-10-2014

2. Pemeriksaan Fisik

Abdomen :
o Lepold I

TFU 24 cm, setinggi pusat.


o Leopold II
ballottement positif.
o Leopold III

Tidak dikaji.
o Leopold IV

o Tidak dikaji.
3. Auskultasi
Frekwensi DJJ = 130 x/menit.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada.

V. INTERVENSI
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan
Kehamilan Normal
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan normal
sampai persalinan, ibu dan bayi sehat.
Kriteria Hasil :

- Keadaan umum baik

- TTV dalam batas normal

Intervensi :
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R : ibu lebih kooperatif kepada tindakan petugas
2. Beritahu ibu untuk mengatur pola nutrisi
R : menghindari kelebihan berat badan yang mengakibatkan obesitas.
3. Anjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya
R : memenuhi kebutuhan istirahat ibu
4. Jelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester II
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini
5. Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R : mendeteksi sejak dini adanya komplikasi pada kehamilan
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe), vit C, B12.
R : meningkatkan daya tahan dan kesehatan ibu serta janin.
7. Ingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu lagi atau jika terjadi
keluhan.
R : mengetahui perkembangan ibu dan posisi janin sehingga dapat dilakukan
tindakan segera bila terjadi masalah.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 6 Juni 2013


Pukul : 10.30 WIB
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan
Kehamilan Normal

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini kondisi kehamilan ibu dan
janin baik.
2. Memberitahu ibu untuk mengatur pola nutrisi.
3. Menganjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya.
Tidur siang kurang lebih dua jam dan tidur malam kurang lebih delapan jam.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester II.
5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan.
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe), vit C, B12.
7. Mengingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu lagi atau jika
terjadi keluhan.

VII. EVALUASI
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan
Kehamilan Normal

S : Ibu mengatakan mengerti dan akan melaksanakan anjuran dari


petugas.
O : Ibu tampak menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan petugas.
A : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu dengan Kehamilan Normal
P :
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe) vit C, B12.
- Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu lagi atau jika terjadi
keluhan.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari bagian studi kasus yang membahas


kesenjangan dan kesamaan yang ditemukan antara tinjauan kasus dan tinjauan
teori. Untuk memudahkan dalam penyusunan bab pembahasan maka penulis
mengelompokkan permasalahan sesuai dengan langkah – langkah manajemen
kebidanan, dari pengkajian sampai evaluasi.
Adapun kesenjangan dan persamaan yang ditemukan oleh penulis
selama melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny.”T” GIP0000Ab000 Usia
Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal di Puskesmas
Wagir, adalah :
a. Pengkajian data
Pada pengkajian data terdapat kesenjangan dengan teori karena penghasilan
pasien tidak dicantumkan.
b. Identifikasi diagnosa dan masalah
Tidak ditemukan adanya kesenjangan.
c. Identifikasi masalah potensial
Tidak ada antisipasi masalah potensial pada tinjauan kasus maupun tinjauan
teori.
d. Identifikasi kebutuhan segera
Pada tinjauan teori maupun tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan, tidak
ada kebutuhan segera yang harus dilakukan petugas.
e. Intervensi
Pada intervensi semua dilakukan sesuai dengan teori.
f. Implementasi
Tahap pelaksanaan pada tinjauan teori tidak dijelaskan, namun pada tinjauan
kasus penulis menguraikan sebagai pelaksanaan dari rencana.
g. Evaluasi
Pada evaluasi ada kesenjangan antara teori dan dilapangan, waktu yang
dibutuhkan dalam mengkaji hasil evaluasi terlalu singkat, sehingga hasil evaluasi
kurang maksimal

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”T” dapat disimpulkan, pada
pengkajian ada data yang belum lengkap yaitu penghasilan orangtua, dan
diagnosa yang didapatkan yaitu GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-
24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal. Dari diagnosa tersebut dilakukan
perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan implementasi sesuai
rencana yang telah dibuat.Setelah diberi konseling dan pemberian penanganan
untuk letak sungsang, ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan
petugas dan akan melaksanakan anjuran petugas dengan baik.
5.2 Saran
1. Bagi masyarakat
Diharapkan mampu melaksanakan anjuran petugas dengan baik dan benar,
teratur melakukan kontrol ketika hamil agar kehamilan berjalan normal sampai
persalinan.
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam
memberikan asuhan secara komprehansif.
DAFTAR PUSTAKA

- Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan
Bates. Jakarta : EGC
- Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta
: Salemba Medika
- Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiolofis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika
- Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan).
Yogyakarta : Nuha Medika.
- Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka

Você também pode gostar