Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pencegahan
Penanganan
Penyebab alergi
Mekanisme
Rest (istirahat)
Ice (es)
Elevation (peninggian)
Faring
Faring terdapat pada dinding belakang rongga mulut. Faring
berfungsi sebagai tempat masuknya udara dari hidung dan
mulut serta makanan dari mulut yang harus melewati organ
ini.
Orofaring adalah udara mulut yang masuk melewati lubang
mulut ke faring. Sementara nasofaring adalah udara dari
hidung yang masuk ke bagian faring. Faring terbagi menjadi
dua saluran. Saluran pertama disebut esofagus atau
kerongkongan yang merupakan jalan masuknya makanan ke
lambung. Saluran kedua adalah laring atau tenggorokan yang
menjadi saluran pernapasan tersambung dengan paru-paru.
Epiglotis
Epiglotis merupakan sebuah flap berbentuk daun yang
melindungi trakea. Epiglotis akan menutup laring pada saat
makanan atau minuman masuk melalui mulut dan akan
diteruskan menuju esofagus. Namun, kondisi tertentu seperti
penyakit atau trauma menyebabkan esofagus tidak bekerja
normal, sehingga benda yang masuk ke laring bisa membuat
tersedak.
Jawtrust
Pernapasan (Breathing)
Pengertian
Bernapas adalah tindakan spontan yang dilakukan untuk
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Kegiatan
ini merupakan salah satu dari prosedur resusitasi jantung paru
(RJP).
Untuk memastikan normal tau tidaknya seseorang bernafas
dapat diketahui dari berapa kali orang tersebut bernapas dalam
satu menit. Normalnya, pada orang dewasa setiap menit
melakukan pernapasan sebanyak 12 sampai 20 kali. Pada anak-
anak umumnya 20 sampai 30 kali tiap menit. Sementara pada
bayi 30 sampai 40 kali per menit. Pernapasan dilakukan sampai
dada mengembang.
Sirkulasi
Kegawatdaruratan Gigi
Sakit Gigi
5. Jika sakit gigi belum juga reda, baru ambil langkah untuk
pergi ke dokter.
Gigi Patah
Gigi Tanggal
Kejang
Pengertian
Klasifikasi
4. Terjatuh
5. Menangis kuat
Penyebab
3. Cuaca panas
4. Tersengat listrik
5. Infeksi
6. Racun
7. Vaksinasi
9. Tidak diketahui
1. Jangan panik
2. Lindungi kepala pasien dari trauma
Definisi
Penyebab
Pertolongan
3. Langkah CPR
Definisi
Langkah pertolongan:
Syok
Syok anafilaktik
Syok jenis ini berekasi akibat alergi dengan protein asing yang
berasal dari serangga, makanan, atupun obat-obatan. Syok
anafilaktik termasuk kegawatdaruratan sehingga memerlukan
penanganan dengan sesegera mungkin untuk mencegah
kematian.
Kulit :
1. Timbul kemerahan dan gatal
2. Pucat
5. Kebiruan
Saluran pernapasan :
3. Nyeri di dada
Sirkulasi :
1. Susah tidur
2. Pusing
Gejala umum :
1. Sakit kepala
2. Mata berair dan gatal
3. Penurunan kesadaran
Bila timbul suhu ekstrim yang rendah terdapat dua tahapan yang
akan terjadi yakni hipotermia dan frostbite. Hipotermia
merupakan kondisi dimana suhu tubuh menurun di bawah suhu
normal. Bila turun 1-2 ºC maka tingkat hipotermia tergolong
masih ringan. Namun, jika turun lebih dari 3 ºC maka tingkat
hipotermia tergolong berat. Penderita akan mengalami
menggigil yang ringan sampai berat tergantung tingkatannya.
Selain itu, pasien juga bisa mengalami mati rasa, gerakan
melambat, bahkan kesadarannya menurun. Bila hal itu terjadi
segera bawa penderita ke rumah sakit.
Secara perlahan beri minum air hangat bila pasien masih sadar.
Bila terlalu cepat menghangatkan tubuh pasien dikhawatirkan
bisa menyebabkan gangguan jantung.
Frostbite
4. Bila tidak ada air hangat, balut dengan kain organ yang
mengalami frostbite. Bila tangan yang mengalami frostbite
maka letakkan saja tangan di bawah ketiak atau perut.
P3K: Gigitan Ular Berbisa – Pada jenis ular-ular tertentu diketahui mempunyai bisa
(racun) yang sangat berbahaya ketika sedang melakukan gigitan. Bahkan bisa dari ular
tersebut, yang merupakan zat beracun, dapat menewaskan seseorang jika tidak
segera dilakukan tindakan pertolongan pertama yang cepat dan benar. Pada kasus
korban yang digigit ular, upaya-upaya pertama yang dilakukan di tempat kejadian
adalah:
1. Baringkan korban secara benar dan sempurna. Tenangkan korban dan Kondisikan
korban senyaman mungkin. Tindakan membaringkan korban ini bertujuan untuk
memperlambat peredaran darah dalam tubuh korban yang tentunya juga dapat
memperlambat penyebaran racun dan bisa ular dalam saluran darah korban.
2. Jika gigitan itu terdapat di tangan atau kaki korban, segera ikatkan seutas tali untuk
mengikat pada bagian dekat sekitar bekas gigitan (tali pengikat bisa diambil dari dasi,
ikat pinggang atau tali sepatu atau benda-banda lain yang bisa mendukung untuk
melakukan pengikatan). Ikatan ditempatkan di antara tempat yang digigit dengan
searah ke jantung korban. Ikatan harus sekuat dan seketat mungkin agar bisa
membantu menghambat aliran darah ke pembuluh-pembuluh darah di bawah
permukaan kulit. Namun perlu diingat, ikatan jangan sampai menghentikan sama
sekali aliran darah pada pembuluh-pembuluh darah yang lebih dalam. Jika pengikatan
ini dilakukan dengan benar maka akan didapatkan suatu cairan yang merembes keluar
dari bekas luka gigitan tersebut.
3. Posisikan bagian tubuh yang digigit ular sebisa mungkin selevel atau diatas posisi
jantung. Seperti yang terlihat pada gambar. Kondisikan agar korban seminimal
mungkin melakukan gerakan agar penyebaran racun bisa diperlambat. Jika area
gigitan ada disekitar kaki, jangan biarkan korban untuk berjalan.
4. Selanjutnya perhatikan sejenak pada jenis ular yang baru saja melakukan gigitan
pada korban, apakah jenis ular dan gigitannya itu beracun dan membahayakan atau
tidak. Untuk menentukannya bisa dengan mencari tahu jenis ular apa yang yang telah
menggigit tersebut. Ular yang mempunyai bisa racun berbahaya pada gigitannya
biasanya dan jenis ular bambu atau ular hijau, kobra cina, king kobra serta beberapa
jenis ular yang lain. Indikasinya dari gigitar ular berbisa adalah timbul rasa sakit yang
amat sangat dan terjadinya pembengkakan. Penyebaran racun bisa ular dapat
mempercepat denyut nadi, menimbulkan kepucatan pada wajah, rasa lemah dan mual
serta muntah-muntah. Namun begitu akibat dari gigitan ini tidak semuanya bisa
dirasakan langsung, ada juga akibat gigitan itu baru dirasakan satu jam atau lebih
setelah kejadian. Untuk gigitan seperti ini biasanya berasal dan gigitan ular krait. Maka
dari itu jangan tergesa-gesa untuk mengatakan tidak terjadi hal yang serius ketika
belum dirasakan rasa yang diakibatkan dari suatu gigitan ular. Anda harus tetap
menjaga dan waspada terhadap kemungkinan terburuk yang dapat menimpa korban.
5. Dapatkan pertolongan medis selekas mungkin setelah gigitan itu terjadi. Dan jika
Anda berhasil menangkap atau membunuh ular yang menggigit tersebut, bawalah ke
ahli untuk dapat diketahui jenis dan ular tersebut.