Você está na página 1de 20

DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Ibu klien mengatakan selama 1. Keadaan umum lemah
hamil mengkomsumsi makanan 2. Mata cekung
cepat saji seperti mie instan. 3. Bibir kering
2. Ibu klien mengatakan selama 4. Terpasang NGT
kehamilannya sering sakit- 5. Terpasang infuspump dengan cairan
sakitan dan masuk rumah sakit. wida dengan tetesan 40.0, dan cairan
3. Ibu klien mengatakan klien lahir aminosteril 10.0
dengan berat badan rendah 1900 6. Posisi klien tirah baring
gram dengan usian kehamilan 7. Lingkar kepala : 42,5 cm
cukup bulan (9 bulan). Lingkar dada : 43 cm
4. Ibu klien mengatakan klien Lingkar lengan : 6,3 cm
tidak diberi ASI selama lahir, Lingkar paha :19,5 cm
hanya diberi susu formula Panjang kaki : 33 cm
5. Ibu klien mengatakan sejak Panjang badan :73 cm
umur 8 bulan klien sering sakit 8. Susu formula pedia sure
sakitan dan masuk rumah sakit 9. BB setelah masuk RS 5,4 kg
dengan penyakit demam, batuk 10. Tahap perkembangan dengan
berlendir dan diare. denver (delay).
6. Ibu klien mengatakan kline 11. Klien belum bisa bicara satu kata
masuk rs dengan keluhan hanya suara-suara tidak ada arti
demam dan batuk berlendir 12. Klien belum bisa mengangkat
kepalanya sendiri.
7. Ibu klien mengatakan anaknya
13. Wbc : 6700, Hb : 12,5 g/u
belum bisa berjalan
14. Ekspresi wajah orang tua klien
8. Ibu klien mengatakan dirumah
tampak cemas
klien pernah jatuh dari tempat 15. Orangtua klien terus bertanya-tanya
tidur karena berusaha untuk mengenai kondisi klien
berpindah tempat sendiri.
9. Ibu klien mengatakan klien
belum bisa bicara.
10. Ibu klien mengatakan klien
malas minum susu.
11. BB sebelum masuk RS 8,3 kg
12. Orang tua klien mengatakan
khawatir dengan keadaan klien
ANALISA DATA

NO. DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1. DS : Malabsorsi, Nutrisi kurang
- Ibu klien mengatakan anoreksia, infeksi dari kebutuhan
klien lahir dengan berat tubuh
badan rendah 1900 Intake kurang dari
gram dengan usian kebutuhan tubuh
kehamilan cukup bulan
(9 bulan). Defisiensi protein
- BB sebelum masuk RS dan kalori
8,3 kg.
- Ibu klien mengatakan Ketidakaseimbang
klien malas minum an nutrisi kurang
susu. dari kebutuhan
- Ibu klien mengatakan
klien tidak diberi ASI
selama lahir, hanya
diberi susu formula

DO :
- Terpasang NGT
- Terpasang infuspump
dengan cairan wida
dengan tetesan 40.0,
dan cairan aminosteril
10.0
- Susu formula pedia
sure
- BB setelah masuk RS
5,4 kg
- Bibir kering
- Mata cekung

2.
DS : Belum matangnya Gangguan
- Ibu klien mengatakan fungsi mekanisme pertumbuhan
selama hamil dari saluran
mengkomsumsi pencernaan
makanan cepat saji
seperti mie instan. Malabsorbsi lemak
dan karbohidrat
- Ibu klien mengatakan
klien tidak diberi ASI Gangguan
selama lahir, hanya pemenuhan nutrisi
diberi susu formula .
Gangguan
pertumbuhan
DO :
- Lingkar kepala : 42,5
cm
Lingkar dada : 43 cm
Lingkar lengan : 6,3 cm
Lingkar paha :19,5 cm
Panjang kaki : 33 cm
Panjang badan :73 cm
- BB : 5,4 kg

3.
DS : Malabsorsi, Keterlambatan
- Ibu klien mengatakan anoreksia, infeksi perkembangan
klien belum bisa
berjalan. Intake kurang dari
- Ibu klien mengatakan kebutuhan tubuh
dirumah klien pernah
jatuh dari tempat tidur Defisiensi protein
karena berusaha untuk dan kalori
berpindah tempat
sendiri.
- Ibu klien mengatakan asam amino esensia
klien belum bisa bicara. dan albumin
DO : menurun
- Tahap perkembangan
dengan denver (delay). atrofi/ pengecilan
- Klien belum bisa bicara otot
satu kata hanya suara-
keterlambatan
suara tidak ada arti perkembangan
- Klien belum bisa
mengangkat kepalanya
sendiri

4. DS : Malabsorsi, Resiko infeksi


- Ibu klien mengatakan anoreksia, infeksi
selama kehamilannya
sering sakit-sakitan dan Intake kurang dari
masuk rumah sakit. kebutuhan tubuh
- Ibu klien mengatakan
sejak umur 8 bulan Defisiensi protein
klien sering sakit dan kalori
sakitan dan masuk
Daya tahan tubuh
rumah sakit dengan menurun
penyakit demam, batuk
berlendir dan diare. Keadaan umum
- Ibu klien mengatakan lemah
klien tidak diberi ASI
selama lahir, hanya Resiko infeksi
diberi susu formula

DO :
- Klien tampak lemah
- Klien tambah tirah
baring
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi (rubor, dolor,
kalor, color, tumor).
- Wbc : 6700, HB : 12,5
g/u

5. DS : Perubahan status Ansietas pada ibu


- Orang tua klien kesehatan pada
mengatakan khawatir anak
dengan keadaan klien
DO : Hospitalisasi
- Ekspresi wajah orang
tua klien tampak cemas Kurang informasi
- Orangtua klien terus
bertanya mengenai Koping keluarga
kondisi klien tidak efektif

Kecemasan pada
orang tua
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


ketidakmampuan menelan makanan.
2. Resiko gangguan pertumbuhan ditandai dengan faktor resiko nutrisi yang
tidak adekuat
3. Resiko gangguan perkembangan ditandai dengan faktor resiko gagal tumbuh.
4. Resiko infeksi ditandai dengan faktor resiko pertahanan imunologis tidak
adekuat.
5. Ansietas pada ibu berhubungan dengan perubahan status kesehatan pada
anak.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : An. A No. RM : 451772
Umur : 1 thun 4 bulan Diagnosa medis : BBLR
NO DIAGNOSA RENCANA
KEPERAWATAN
TUJUAN / KRITERIA INTERVENSI
HASIL
1. Ketidakseimbanga NOC NIC
n nutrisi kurang 1. Nutritional status : food 1. Kaji adanya alergi
dari kebutuhan and fluid intake. makanan
berhubungan Kriteria hasil 2. Berikan substansi
dengan - Adanya gula
ketidakmampuan peningkatan berat 3. Monitor adanya
menelan makanan. badan sesuai penurunan berat
dengan tujuan badan
- Berat badan ideal 4. Monitor turgor
sesuai dengan kulit
tinggi badan 5. Kolaborasi dengan
- Mampu ahli gizi untuk
mengidentifikasi menentukan
kebutuhan nutrisi jumlah nutrisi
- Tidak terjadi yang dibutuhkan
penurunan berat
badan

2. Resiko gangguan NOC NIC


pertumbuhan 1. Saverely 1. Kaji keadekuatan
ditandai dengan compromised asupan nutrisi
faktor resiko 2. Substabtially 2. Bantu memberikan
nutrisi yang tidak compromised makanan dan
adekuat Kriteria hasil : minuman yang
- Keinginan untuk seimbang
makan. 3. Anjurkan tentang
- Nafsu makan pemberian nutrisi
bertambah selama satu tahun
- Masukkan pertama kehidupan
makanan bergizi 4. Ajarkan pada
keluarga klien
tentang pola
pertumbuhan
normal.
5. Kolaborasi ke ahli
gizi untuk
perencanaan
nutrisi.
3. Resiko gangguan NOC NIC
perkembangan 1. Tingkat hiperaktivitas 1. Kaji adanya faktor
ditandai dengan 2. Keterampilan resiko saat
faktor resiko gagal interaksi sosial prenatal
tumbuh 3. Perkembangan anak 2. Kaji faktor resiko
12 bulan pascanatal care
4. Pengorganisasian bayi 3. Ajarkan prilaku
kurang bulan yang sesuai
Kriteria hasil : dengan usia anak
-. Anak akan 4. Ajarkan kepada
mencapai penanda orangtua tentang
perkemangan, yaitu penanda
tidak mengalami perkembangan
keterlambatan 25% normal.
atau lebih pada salah 5. Memantau
satu atau area sosial lingkungan fisik
atau prilaku untuk
pengaturan diri dan meningkatkan
keterampilan kognitif, keamanan.
bahasa, motorik kasar,
atau motorik halus.

4. Resiko infeksi NOC NIC


ditandai dengan 1. Immune status 1. Kaji tanda tanda
faktor resiko 2. Knowledge infeksi
pertahanan 3. Risk control 2. Cuci tangan
imunologis tidak Kriteria hasil : sebelum dan
adekuat. - Klien bebas dari sesudah kontak
gelaja infeksi dengan klien
- Leukosit dalam 3. Cegah kontak
batas normal dengan orang yang
terinfeksi
4. Berikan gizi
(ASI/PASI)
5. Kolaborasi
pemberian
antibiotik sesuai
program.
5. Ansietas pada ibu NOC NIC
berhubungan 1. Tingkat ansietas 1. Kaji tingkat
dengan perubahan 2. Pengendalian diri pengetahuan
status kesehatan terhadap ansietas keluarga tentang
pada anak. 3. Konsentrasi penyakit yang
4. Koping diderita klien.
Kriteria hasil : 2. Berikan penjelasan
- Ansietas tentang keadaan
berkurang klien.
- Menunjukkan 3. Berikan waktu
pengendalian diri keluarga untuk
terhadap ansietas mengungkapkan
yang dibeuktikan perasaannya
dengan indikator 4. Menganjurkan
(sebutkan 1-5 : keluarga untuk tetap
tidak pernah, mendampingin klien
jarang, kadang- 5. Mengurangi atau
kadang, menghilangkan
sering,atau selalu. rangsangan yang
menyebabkan
kecemasan pada
keluarga klien.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. A No.RM : 451772
Umur : 1 tahun 4 bulan Diagnosa medis : BBLR
Hari Pertama
Tanggal Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
23/01/2018 10.00 Ketidakseim 1. Mengkaji adanya S :
bangan alergi makanan - Ibu klien
nutrisi H : klien alergi sama mengatakan
kurang dari susu formula klien lahir
kebutuhan tertentu seperti dengan berat
berhubunga lactogrow. badan rendah
n dengan 1900 gram
ketidakmam 2. memberikan substansi dengan usia
puan gula. kehamilan
menelan H : substansi gula cukup bulan (9
makanan. sebagai energi, bulan).
pemberian sonde - BB sebelum
madu 20 cc tiap masuk RS 8,3
4 jam. kg.
- Ibu klien
3. Memonitor adanya
penurunan berat badan. mengatakan
H : BBI usia 1 thun 4 klien malas
bulan 10,8 kg minum susu.
- Ibu klien
4. Memonitor turgor kulit mengatakan
H : bibir kering klien tidak
diberi ASI
5. Mengkolaborasi
dengan ahli gizi untuk selama lahir,
menentukan jumlah hanya diberi
nutrisi yang susu formula
dibutuhkan. O:
H : jika jumlah residu - Terpasang NGT
keluar > 20 cc, - Terpasang
maka pemberian infuspump
sonde madu 20 cc
dengan cairan
tidak dilakukan.
wida dengan
tetesan 40.0,
dan cairan
aminosteril
10.0
- Pemberian
sonde madu 20
cc dengan
residu 4 cc air.
- BB setelah
masuk RS 5,4
kg.
- Tidak ada
pemasukkan
oral
- Bibir kering
- Mata cekung
A : masalah belum
teratasi
- Terpasang
NGT
- BB : 5,4 kg
- Mata
cekung
- Bibir
kering
- Tidak ada
pemasukka
n oral.
P : Lanjutkan
intervensi
1. Kaji adanya
alergi makanan
2. Berikan
substansi gula
3. Monitor adanya
penurunan berat
badan
4. Monitor turgor
kulit
5. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah nutrisi
yang
dibutuhkan.
23/01/2018 10.20 Resiko 1. Mengkaji keadekuatan S :
gangguan asupan nutrisi - Ibu klien
pertumbuha H : nutrisi yang mengatakan
n ditandai berikan hanya madu selama hamil
dengan 20 cc tiap 4 jam.
mengkomsumsi
faktor resiko 2. Membantu
nutrisi yang memberikan makanan makanan cepat
tidak dan minuman yang saji seperti mie
adekuat seimbang. instan.
H : mencegah - Ibu klien
terjadinya malnutrisi. mengatakan
klien tidak
3. Menganjurkan tentang
diberi ASI
pemberian nutrisi
selama satu tahun selama lahir,
pertama kehidupan hanya diberi
H : ibu klien tidak susu formula.
punya ASI, dan O:
hanya memberikan - Lingkar kepala
susu formula. : 42,5 cm
Lingkar dada :
4. Mengajarkan pada
43 cm
keluarga klien tentang
Lingkar lengan :
pola pertumbuhan
6,3 cm
normal.
Lingkar paha
H : usia 1 tahun 4
:19,5 cm
bulan sudah dapat
Panjang kaki :
merangkak dan berdiri
33 cm
dan berjalan.
Panjang badan
:73 cm
5. Mengkolaborasi ke
- BB : 5,4 kg
ahli gizi untuk
perencanaan nutrisi. A : masalah belum
H : sudah dilakukan teratasi
perencanaan - Pertumbuh
an fisik
dibawah
normal
P : Lanjutkan
intervensi
1. Kaji
keadekuatan
asupan nutrisi
2. Bantu
memberikan
makanan dan
minuman yang
seimbang
3. Anjurkan
tentang
pemberian
nutrisi selama
satu tahun
pertama
kehidupan
4. Ajarkan pada
keluarga klien
tentang pola
pertumbuhan
normal.
5. Kolaborasi ke
ahli gizi untuk

23/01/2018 10.30 Resiko 1. Mengkaji adanya S :


gangguan faktor resiko saat - Ibu klien
perkembang prenatal mengatakan
an ditandai H : kurang nutrisi klien belum
dengan
bisa berjalan.
faktor resiko 2. Mengkaji faktor resiko
gagal pascanatal care - Ibu klien
tumbuh H : asupan nutrisi yang mengatakan
kurang dirumah klien
pernah jatuh
3. Mengajarkan prilaku dari tempat
yang sesuai dengan tidur karena
usia anak.
berusaha untuk
H : sudah dilakukan
berpindah
4. Mengajarkan kepada tempat sendiri
orangtua tentang - Ibu klien
penanda mengatakan
perkembangan normal. klien belum
H : perkembangan bisa bicara
motorik kasar dan
motorik halus. O:
5. Memantau lingkungan - Tahap
fisik untuk perkembangan
meningkatkan dengan denver
keamanan. (delay).
H : keluarga sudah - Klien belum
paham.
bisa bicara satu
kata hanya
suara-suara
tidak ada arti
- Klien belum
bisa
mengangkat
kepalanya
sendiri

A : masalah belum
teratasi
- Tahap
perkemban
gan dengan
denver
(delay).
- Klien
belum bisa
bicara satu
kata hanya
suara-suara
tidak ada
arti
- Klien
belum bisa
mengangka
t kepalanya
sendiri

P : Lanjutkan
intervensi
1. Kaji adanya
faktor resiko
saat prenatal
2. Kaji faktor
resiko
pascanatal care
3. Ajarkan prilaku
yang sesuai
dengan usia
anak
4. Ajarkan kepada
orangtua
tentang
penanda
perkembangan
normal.
5. Memantau
lingkungan
fisik untuk
meningkatkan
keamanan.

23/01/2018 10.40 Resiko 1. Mengkaji tanda tanda S :


infeksi infeksi - Ibu klien
ditandai H : tumor, dolor, rubor, mengatakan
dengan calor, fungsiolaesa
selama
faktor resiko
pertahanan 2. Mencuci tangan kehamilannya
imunologis sebelum dan sesudah sering sakit-
tidak kontak dengan klien sakitan dan
adekuat. H : sudah dilakukan masuk rumah
sakit.
3. Mencegah kontak - Ibu klien
dengan orang yang
mengatakan
terinfeksi.
H : tidak keluarga atau sejak umur 8
perawat yang sakit. bulan klien
sering sakit
4. Memberikan gizi sakitan dan
(ASI/PASI) masuk rumah
H : susu formula pedia sakit dengan
sure
penyakit
5. Mengkolaborasi demam, batuk
pemberian antibiotik berlendir dan
sesuai program. diare.
H : ranitidin 0,5 / 8 jam - Ibu klien
Cefotaxime 400 gr mengatakan
/12 jam
klien tidak
diberi ASI
selama lahir,
hanya diberi
susu formula
- Ibu klien
mengatakan
kline masuk rs
dengan keluhan
demam dan
batuk berlendir

O:
- Klien tampak
lemah
- Klien tambah
tirah baring
- Tidak ada
tanda-tanda
infeksi (rubor,
dolor, kalor,
color, tumor).
- Wbc : 6700,
HB : 12,5 g/u

A : maslah
sebagaian teratasi
P : pertahankan
intervensi
1. Kaji tanda
tanda infeksi
2. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan klien
3. Cegah kontak
dengan orang
yang terinfeksi
4. Berikan gizi
(ASI/PASI)
5. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
sesuai program.
23/01/2018 10.50 Ansietas 1. Mengkaji tingkat S :
pada ibu pengetahuan keluarga - Orang tua
berhubunga tentang penyakit klien
n dengan yang diderita klien. mengataka
perubahan H : keluarga dapat
n khawatir
status mengetahui tingkat
kesehatan kecemasan yang dengan
pada anak. dialami keadaan
klien
2. Memberikan O:
penjelasan tentang - Ekspresi
keadaan klien. wajah
H : keadaan kelin
orang tua
lemah
klien
3. Memberikan waktu tampak
keluarga untuk cemas
mengungkapkan - Orangtua
perasaannya klien terus
H : keluarga dapat bertanya
mengungkapkan
mengenai
penyebab
kecemasannya kondisi
klien
4. Menganjurkan
keluarga untuk tetap A : masalah
mendampingin klien belum teratasi
H : dukungan - Orang
keluarga dapat klien masih
memperkuat merasa
mekanisme koping cemas
klien sehingga dengan
tingkat kecemasan kondisi
berkurang. klien.
P : Lnjutkan
5. Mengurangi atau intervensi
menghilangkan 1. Kaji tingkat
rangsangan yang pengetahuan
menyebabkan keluarga
kecemasan pada tentang
keluarga klien. penyakit yang
H : mengurangi diderita klien.
penyebab kecemasan 2. Berikan
depat meningkatkan penjelasan
ketenangan. tentang keadaan
klien.
3. Berikan waktu
keluarga untuk
mengungkapka
n perasaannya
4. anjurkan
keluarga untuk
tetap
mendampingin
klien
5. Kurangi atau
menghilangkan
rangsangan
yang
menyebabkan
kecemasan
pada keluarga
klien.
Nama : An. A No. RM : 451772
Umur : 1 tahun 4 bulan Diagnosa Medis : BBLR
HARI KEDUA
Tanggal Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
24/01/2018 12.00 Ketidakseimb 1. Mengkaji adanya S:
angan nutrisi alergi makanan - Ibu klien
kurang dari H : klien alergi mengatakan klien
kebutuhan sama susu lahir dengan berat
berhubungan formula
badan rendah
dengan tertentu
ketidakmamp seperti 1900 gram dengan
uan menelan lactogrow. usia kehamilan
makanan. cukup bulan (9
2. memberikan bulan).
substansi gula. - BB sebelum
H : substansi gula masuk RS 8,3 kg.
sebagai
- Ibu klien
energi,
pemberian mengatakan klien
sonde madu malas minum
20 cc tiap 4 susu.
jam. - Ibu klien
mengatakan klien
3. Memonitor adanya tidak diberi ASI
penurunan berat selama lahir,
badan. hanya diberi susu
H : BBI usia 1 thun formula
4 bulan 10,8
O:
kg
- Terpasang NGT
4. Memonitor turgor - Terpasang
kulit infuspump dengan
H : bibir kering cairan wida
dengan tetesan
5. Mengkolaborasi 40.0, dan cairan
dengan ahli gizi aminosteril 10.0
untuk menentukan - Pemberian sonde
jumlah nutrisi yang madu 20 cc
dibutuhkan. dengan residu 4 cc
H : jika jumlah air.
residu keluar > - BB setelah masuk
20 cc, maka RS 5,4 kg.
pemberian
sonde madu - Tidak ada
20 cc tidak pemasukkan oral
dilakukan. - Bibir kering
- Mata cekung
A : masalah belum
teratasi
- Terpasang
NGT
- BB : 5,4 kg
- Mata cekung
- Bibir kering
- Tidak ada
pemasukkan
oral.
P : Lanjutkan
intervensi
6. Kaji adanya alergi
makanan
7. Berikan substansi
gula
8. Monitor adanya
penurunan berat
badan
9. Monitor turgor
kulit
10. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk menentukan
jumlah nutrisi
yang dibutuhkan.

24/01/2018 12.10 Resiko 1. Mengkaji


gangguan keadekuatan
pertumbuhan asupan nutrisi
ditandai H : nutrisi yang
dengan faktor berikan hanya
resiko nutrisi madu 20 cc tiap
yang tidak 4 jam
adekuat 2. Membantu
memberikan
makanan dan
minuman yang
seimbang.
H : mencegah
terjadinya
malnutrisi.

3. Menganjurka
n tentang
pemberian
nutrisi
selama satu
tahun
pertama
kehidupan
H : ibu klien tidak
punya ASI, dan
hanya
memberikan
susu formula.

4. Mengajarkan pada
keluarga klien
tentang pola
pertumbuhan
normal.
H : usia 1 tahun 4
bulan sudah dapat
merangkak dan
berdiri dan
berjalan.

5. Mengkolaborasi ke
ahli gizi untuk
perencanaan
nutrisi.

H : sudah dilakukan
perencanaan

Você também pode gostar