Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DO :
- Terpasang NGT
- Terpasang infuspump
dengan cairan wida
dengan tetesan 40.0,
dan cairan aminosteril
10.0
- Susu formula pedia
sure
- BB setelah masuk RS
5,4 kg
- Bibir kering
- Mata cekung
2.
DS : Belum matangnya Gangguan
- Ibu klien mengatakan fungsi mekanisme pertumbuhan
selama hamil dari saluran
mengkomsumsi pencernaan
makanan cepat saji
seperti mie instan. Malabsorbsi lemak
dan karbohidrat
- Ibu klien mengatakan
klien tidak diberi ASI Gangguan
selama lahir, hanya pemenuhan nutrisi
diberi susu formula .
Gangguan
pertumbuhan
DO :
- Lingkar kepala : 42,5
cm
Lingkar dada : 43 cm
Lingkar lengan : 6,3 cm
Lingkar paha :19,5 cm
Panjang kaki : 33 cm
Panjang badan :73 cm
- BB : 5,4 kg
3.
DS : Malabsorsi, Keterlambatan
- Ibu klien mengatakan anoreksia, infeksi perkembangan
klien belum bisa
berjalan. Intake kurang dari
- Ibu klien mengatakan kebutuhan tubuh
dirumah klien pernah
jatuh dari tempat tidur Defisiensi protein
karena berusaha untuk dan kalori
berpindah tempat
sendiri.
- Ibu klien mengatakan asam amino esensia
klien belum bisa bicara. dan albumin
DO : menurun
- Tahap perkembangan
dengan denver (delay). atrofi/ pengecilan
- Klien belum bisa bicara otot
satu kata hanya suara-
keterlambatan
suara tidak ada arti perkembangan
- Klien belum bisa
mengangkat kepalanya
sendiri
DO :
- Klien tampak lemah
- Klien tambah tirah
baring
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi (rubor, dolor,
kalor, color, tumor).
- Wbc : 6700, HB : 12,5
g/u
Kecemasan pada
orang tua
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A : masalah belum
teratasi
- Tahap
perkemban
gan dengan
denver
(delay).
- Klien
belum bisa
bicara satu
kata hanya
suara-suara
tidak ada
arti
- Klien
belum bisa
mengangka
t kepalanya
sendiri
P : Lanjutkan
intervensi
1. Kaji adanya
faktor resiko
saat prenatal
2. Kaji faktor
resiko
pascanatal care
3. Ajarkan prilaku
yang sesuai
dengan usia
anak
4. Ajarkan kepada
orangtua
tentang
penanda
perkembangan
normal.
5. Memantau
lingkungan
fisik untuk
meningkatkan
keamanan.
O:
- Klien tampak
lemah
- Klien tambah
tirah baring
- Tidak ada
tanda-tanda
infeksi (rubor,
dolor, kalor,
color, tumor).
- Wbc : 6700,
HB : 12,5 g/u
A : maslah
sebagaian teratasi
P : pertahankan
intervensi
1. Kaji tanda
tanda infeksi
2. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan klien
3. Cegah kontak
dengan orang
yang terinfeksi
4. Berikan gizi
(ASI/PASI)
5. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
sesuai program.
23/01/2018 10.50 Ansietas 1. Mengkaji tingkat S :
pada ibu pengetahuan keluarga - Orang tua
berhubunga tentang penyakit klien
n dengan yang diderita klien. mengataka
perubahan H : keluarga dapat
n khawatir
status mengetahui tingkat
kesehatan kecemasan yang dengan
pada anak. dialami keadaan
klien
2. Memberikan O:
penjelasan tentang - Ekspresi
keadaan klien. wajah
H : keadaan kelin
orang tua
lemah
klien
3. Memberikan waktu tampak
keluarga untuk cemas
mengungkapkan - Orangtua
perasaannya klien terus
H : keluarga dapat bertanya
mengungkapkan
mengenai
penyebab
kecemasannya kondisi
klien
4. Menganjurkan
keluarga untuk tetap A : masalah
mendampingin klien belum teratasi
H : dukungan - Orang
keluarga dapat klien masih
memperkuat merasa
mekanisme koping cemas
klien sehingga dengan
tingkat kecemasan kondisi
berkurang. klien.
P : Lnjutkan
5. Mengurangi atau intervensi
menghilangkan 1. Kaji tingkat
rangsangan yang pengetahuan
menyebabkan keluarga
kecemasan pada tentang
keluarga klien. penyakit yang
H : mengurangi diderita klien.
penyebab kecemasan 2. Berikan
depat meningkatkan penjelasan
ketenangan. tentang keadaan
klien.
3. Berikan waktu
keluarga untuk
mengungkapka
n perasaannya
4. anjurkan
keluarga untuk
tetap
mendampingin
klien
5. Kurangi atau
menghilangkan
rangsangan
yang
menyebabkan
kecemasan
pada keluarga
klien.
Nama : An. A No. RM : 451772
Umur : 1 tahun 4 bulan Diagnosa Medis : BBLR
HARI KEDUA
Tanggal Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
24/01/2018 12.00 Ketidakseimb 1. Mengkaji adanya S:
angan nutrisi alergi makanan - Ibu klien
kurang dari H : klien alergi mengatakan klien
kebutuhan sama susu lahir dengan berat
berhubungan formula
badan rendah
dengan tertentu
ketidakmamp seperti 1900 gram dengan
uan menelan lactogrow. usia kehamilan
makanan. cukup bulan (9
2. memberikan bulan).
substansi gula. - BB sebelum
H : substansi gula masuk RS 8,3 kg.
sebagai
- Ibu klien
energi,
pemberian mengatakan klien
sonde madu malas minum
20 cc tiap 4 susu.
jam. - Ibu klien
mengatakan klien
3. Memonitor adanya tidak diberi ASI
penurunan berat selama lahir,
badan. hanya diberi susu
H : BBI usia 1 thun formula
4 bulan 10,8
O:
kg
- Terpasang NGT
4. Memonitor turgor - Terpasang
kulit infuspump dengan
H : bibir kering cairan wida
dengan tetesan
5. Mengkolaborasi 40.0, dan cairan
dengan ahli gizi aminosteril 10.0
untuk menentukan - Pemberian sonde
jumlah nutrisi yang madu 20 cc
dibutuhkan. dengan residu 4 cc
H : jika jumlah air.
residu keluar > - BB setelah masuk
20 cc, maka RS 5,4 kg.
pemberian
sonde madu - Tidak ada
20 cc tidak pemasukkan oral
dilakukan. - Bibir kering
- Mata cekung
A : masalah belum
teratasi
- Terpasang
NGT
- BB : 5,4 kg
- Mata cekung
- Bibir kering
- Tidak ada
pemasukkan
oral.
P : Lanjutkan
intervensi
6. Kaji adanya alergi
makanan
7. Berikan substansi
gula
8. Monitor adanya
penurunan berat
badan
9. Monitor turgor
kulit
10. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk menentukan
jumlah nutrisi
yang dibutuhkan.
3. Menganjurka
n tentang
pemberian
nutrisi
selama satu
tahun
pertama
kehidupan
H : ibu klien tidak
punya ASI, dan
hanya
memberikan
susu formula.
4. Mengajarkan pada
keluarga klien
tentang pola
pertumbuhan
normal.
H : usia 1 tahun 4
bulan sudah dapat
merangkak dan
berdiri dan
berjalan.
5. Mengkolaborasi ke
ahli gizi untuk
perencanaan
nutrisi.
H : sudah dilakukan
perencanaan