Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Home
About Me
Dalam perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, ada fase penggunaan aktiva tetap (utilization)
setelah fase perolehan aset tetap.
Pada fase penggunaan aktiva tetap ini, aktiva tetap diharapkan menghasilkan output dan
memberikan hasil kembali atas biaya biaya yang pernah dikeluarkan pada saat masa
perolehannya.
Ya, sudah seharusnya aktiva tetap yang dibeli mulai menghasilkan sesuatu untuk perusahaan.
Agar bisa berproduksi untuk menghasilkan output yang diharapkan, aktiva tetap harus
dijalankan atau dipekerjakan dengan maksimal.
Atas aktivitas yang dilakukan pada suatu aset tetap saat dijalankan, ada dua kemungkinan
yang akan timbul.
Adanya penurunan fungsi, juga berkurangnya umur ekonomis aktiva tetap yang
dioperasikan, dalam akuntansi bisa kita kenal sebagai penyusutan (depreciation)
Pada tulisan kali ini, saya akan menuliskan tentang yang pertama, yaitu pengeluaran aktiva
tetap (ekspenditure), karena untuk penyusutan aset tetap, sudah saya tulis sebelumnya.
Silahkan baca: Penyusutan
Tadi sudah saya jelaskan, akibat dari penggunaan aktiva tetap adalah adanya beberapa
pengeluaran pengeluaran yang dilakukan.
Nah pertanyaannya..
Ada beberapa kegiatan atau aktivitas yang biasa terjadi pada saat aktiva tetap digunakan.
# Pemeliharaan | Maintenance
Pemeliharaan atau Maintenance aktiva tetap adalah tindakan yang bertujuan hanya untuk
membuat aset tetap berfungsi normal seperti biasanya
Segala bentuk pengeluaran sebaiknya dijadikan biaya atau di-BEBAN-kan diperiode pada
saat biaya maintenance tersebut di keluarkan.
Bila aktiva tetap tersebut bisa berfungsi secara maksimal jika dilakukan tindakan perbaikan
(repair) terlebih dahulu.
Seperti ada bagian atau komponen pada aktiva tetap tersebut menurun fungsinya TETAPI
masih belum diperlukan pergantian menyeluruh atas aktiva tetap tersebut.
Contoh Kasus :
Dari kasus PT ABC diatas, saat teknisi mulai akan memasukkan atau mengganti Oli akan
tetapi diketahui komponen saluran Oli mesinnya diketahui bocor terkena korosi sehingga oli
mesin tak bisa bekerja dengan semestinya.
Untuk itu PT ABC harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengelas bagian mesin
tersebut sebesar Rp 600.000,-
Dari contoh kasus di atas, kita dapat melihat bahwa tindakan ini bukan hanya sekedar
aktivitas melakukan pemeliharaan (maintenance) melainkan sudah terjadi aktivitas perbaikan
(repairs) pada aktiva tetap mesin yang dimiliki PT ABC.
Penggantian komponen aktiva tetap, sudah jelas maksudnya, aktivitas penggantian satu atau
beberapa komponen dari aset tetap
Contoh Kasus :
Ditemukan bahwa wiper kaca mobil rusak dan ban mobil operasional pecah, wiper tidak bisa
dipakai lagi sedangkan ban pecah.
Maka PT ABC perlu melakukan penggantian terhadap komponen yang sudah tidak berfungsi
tersebut secara terpisah.
Dari nota pembelian. tertera harga ban Rp 1.475.000,- dan harga wiper kaca mobil adalah
70.000,-
# Pengangkatan Kapasitas
Perusahaan yang sedang bertumbuh dan berkembang, biasanya jumlah produksinya juga
meningkat.
Akibatnya, perusahaan mau tak mau melakukan peningkatan kapasitas (upgrade) terhadap
aset tetap yang digunakan, apakah itu gudang, mesin, tanah atau apapun itu sumber daya
yang menghasilkan terhadap pertumbuhan perusahaan.
Jika terjadi upgrading terhadap aktiva tetap, hal ini akan menimbulkan pengeluaran
pengeluaran yang cukup bernilai material bagi perusahaan.
PT Bianglala, yang bergerak dalam usaha pakan ternak, akhir akhir ini mengalami
permintaan pesanan, omzet terus bertambah.
untuk itu PT Bianglala memutuskan untuk menambah kapasitas mesin Boiler yang dimiliki
saat ini.
Pemanas boiler ini menggunakan bahan bakar kayu dan ingin di ubah menjadi bahan bakar
batu bara agar kinerja boiler meningkat.
Dalam peningkatan kapasitas tersebut, PT Bianglala mengeluarkan kas dengan rincian
sebagai berikut :
Pembelian Besi 17.000.000
Biaya Pasang Teknisi 7.000.000
Penadah Batu Bara 6.000.000
Biaya Lain Lain 2.000.000
Contohnya: Mobil, Mesin produksi, mobil atau kendaraan lainnya dan peralatan yang
berhubungan dengan produksi.
Aktiva mengalami turun mesin jika untuk bisa membuat suatu aset berfungsi dengan baik
diperlukan pembongkaran hampir menyeluruh pada komponen utama dari aktiva tetap
tersebut, lalu dilakukan pemasangan kembali.
Pada saat aktiva dalam proses turun mesin, terjadi juga proses pergantian komponen,
pemeliharaan, juga perbaikan pada aset mesin tersebut.
Aktivitas over haul umumnya terjadi saat mesin menurun output-nya secara signfikan karena
penggunaan yang sering.
Maka pengeluaran yang timbul sebaiknya dikapitalisasi dengan mendebit rekening akumulasi
penyusutan sebesar pengeluaran turun mesin tersebut.
Notes :
Jurnal diatas untuk mengkapitalisasi pengeluaran atas turun mesin sebesar Rp 8.000.000
Masalah berikutnya :
Keterangan
Setelah pengeluaran atas turun mesin di kapitalisasi sebesar Rp 8,000,000 dengan cara
mendebit rekening Akumulasi penyusutan sebesar Rp 8,000,000,
5 Tahun adalah umur ekonomis setelah turun mesin, selama 5 tahun ke depan mesin tersebut
dapat beroperasi
Nilai Buku tutup tahun ke-8 ini pun menjadi bisa kita hitung, yaitu :
Rp 13.000.000 – Rp 2.600.000 = 10.400.000
Diatas tadi pada contoh kasus, beli ban dikapitalisasi, sedangkan beli wiper mobil kok tidak ?
Mau dikapitalisasi kok nilainya kecil amat, tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai laba
jika langsung dibebankan.
Tingkat Keseringan
Jika jenis pengeluaran tersebut sering terjadi dan sifatnya rutin, sebaiknya pengeluaran
tersebut dijadikan biaya saja pada saat periode terjadinya pengeluaran atas aktiva tersebut.
Materialitas
Apabila suatu pengeluaran dirasa cukup material, hendaknya pengeluaran tersebut
dikapitalisasi, sedangkan bila tidak, berarti di bebankan.
Cara mengetahui material tidaknya dengan membandingkan pengeluaran yang terjadi dengan
harga perolehan aset tetapnya.
Tingkat materialitas dari toko bangunan tentu berbeda dengan perusahaan tambang.
5 juta mungkin nilai yang material bagi toko bangunan. tapi bisa jadi recehan bagi
perusahaan tambang !
Lama Manfaat
Jika pengeluaran terhadap aktiva tetap tersebut diprediksi akan memberikan manfaat yang
lama atau lebih dari satu tahun buku.
Maka sebaiknya pengeluaran atas aktiva tersebut hendaknya di kapitalisasi,
Dan jika kurang dari satu buku, hendaknya tidak.
Tapi sangkut pautkan juga dengan materialitasnya.
Bagaimana ?