Você está na página 1de 20

MAKALAH ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

USAHA KONTER HANDPHONE

Disusun Oleh :

1. Fahmi Robyanto (21216205)


2. Fayomi (21216204)
3. Fitri Verayanti Putri (21216133)
4. Fitriah (21216202)
5. Ganang Kusuma (21216240)

Teknik Industri A2

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
Jln. Raya Serang-Cilegon Km. 5 Taman Drangong Serang-Banten
Telp. (0254) 221101 – 208208
2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan rahmat, karunia serta ridha-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Makalah Analisis Dan Estimasi Biaya tentang “Usaha Konter
Handphone”. Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang bermanfaat.
Akhirnya penyusun berharap karya tulis ini dapat berguna dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. Penyusun mengharapkan kritik dan saran
untuk memperbaiki makalah ini. Atas perhatiannya penyusun ucapkan terima
kasih.

Serang, November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Handphone ....................................................................... 3
2.2 Sejarah Handphone ............................................................................ 3
2.3 Perkembangan Handphone ................................................................ 4
2.4 Usaha Mikro ....................................................................................... 4
2.4.1 Pengertian Usaha Kecil ............................................................ 4
2.4.2 Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ................... 6
2.5 Pemilihan Lokasi Usaha .................................................................... 7
2.5.1 Pengaruh Penentuan Lokasi Usaha Terhadap
Kesuksesan Usaha ................................................................... 7
2.5.2 Dampak Dari Kesalahan Dalam Menentukan Lokasi Usaha ... 8
2.6 Pengertian Pemasaran ........................................................................ 8
2.6.1 Strategi Pemasaran ................................................................... 9
2.6.2 Peran dan Tujuan Strategi Pemasaran ................................... 11
2.7 Kedekatan Konsumen atau Pasar ..................................................... 12
BAB III PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengolahan Data .............................................................................. 13
3.2 Pembahasan ...................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 15
4.2 Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak yang luar biasa di
setiap bidang. Tuntutan tersedianya informasi yang lengkap, akurat, berkualitas,
dapat dipercaya sumber dan legalitasnya, untuk pengambilan keputusan menjadi
pesan yang penting.
Tersedianya informasi yang lengkap dan sumbernya dapat dipercaya
tersebut harus mudah didapatkan dalam waktu yang singkat, cepat, dimana saja
menjadi titik kritis yang harus dilakukan oleh setiap organisasi usaha baik profit
maupun non profit, terlebih lagi merupakan kebutuhan konsumen untuk
menjalankan aktivitas mereka.
Pengguna internet di Indonesia semakin hari semakin meningkat, karena
melihat pangsa pasar yang potensial tersebut menarik minat para pengusaha untuk
mendirikan usaha penjualan handphone.
Di Cilegon, perkembangan bisnis retail handphone terus berlangsung, dan
sentra-sentra perdagangan handphone terus bermunculan seiring dengan
pembangunan beberapa sentra bisnis. Seperti yang terlihat di salah satu pusat
perbelanjaan di Cilegon, puluhan gerai handphone kecil yang berjualan
handphone baru maupun bekas serta menjual barang komplementernya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pemilihan lokasi usaha terhadap kesuksesan usaha
penjualan handphone di salah satu pusat perbelanjaan di Cilegon ?
2. Bagaimana peran strategi pemasaran terhadap kesuksesan penjualan
handphone di salah satu pusat perbelanjaan di Cilegon ?
3. Bagaimana pengaruh kedekatan konsumen terhadap kesuksesan penjualan
handphone di salah satu pusat perbelanjaan di Cilegon ?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui pengaruh pemilihan lokasi usaha terhadap kesuksesan usaha
penjualan handphone di salah satu pusat perbelanjaan di Cilegon.
2. Mengetahui peran strategi pemasaran terhadap kesuksesan penjualan
handphone di salah satu pusat perbelanjaan di Cilegon.
3. Mengetahui pengaruh kedekatan konsumen terhadap kesuksesan penjualan
handphone di salah satu pusat perbelanjaan di Cilegon.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Handphone


Handphone adalah alat telekomunikasi yang bisa dibawa kemana-mana
dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara. Dalam
keseharian manusia hampir tidak lepas dari handphone. Apalagi dengan semakin
berkembangnya handphone, sehingga handphone memiliki berbagai macam
fungsi bukan hanya untuk komunikasi saja tapi telah berkembang menjadi alat
dengan berbagai macam fungsi lainnya, seperti untuk media hiburan, berbisnis
dan lain-lain.

2.2 Sejarah Handphone


Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh
Lars Magnus Ericsson, ia merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini
dikenal dengan perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia ini
mendirikan perusahaan Ericsson terfokus pada bidang bisnis telegraf.
Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable
Works yang awalnya berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspensi dengan
mendirikan perusahaan elektronika yang bernama Nokia sebagai headset telepon
seluler.
Tahun 1970an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan
didominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu Eropa dengan perusahaan Nokia dan
Ericsson dan Amerika dengan perusahaan Motorola.
Pada tahun 1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersilkan. Motorloa
mengenalkan telepon genggam tiga tahun kemudian. Ukurannya memang cukup
besar dengan adanya antena pendek. Dr Copper yang menjadi manager proyek
inovasi Motorola memasang base station di New York. Untuk proyek tersebut
Motorola bekerja dengan Bell Labs.
Oenemuan ini sekaligus diklaim sebagai penemuan ponsel pertama. Pada
tanggal 3 April 1973, Copper saat itu menjabat sebagai general manager pada

3
divisi Communication System. Motorola menunjukkan cara berkomunikasi aneh
dari terminal telepon portable. Dia mencoba ponsel raksasanya sambil berjalan-
jalan di berbagai lokasi di New York. Itulah saat pertama ponsel ditampilkan dan
digunakan di depan publik. Dalam pertujukkan tersebut Copper menggunakan
ponsel seberat 800 gram.

2.3 Perkembangan Handphone


Sejarah perkembangan handphone dimulai pada tahun 1982, diwakili oleh
peluncuran Motorola Dyna Tac 8000 x. Ponsel pertama ini memiliki fitur
penyimpanan 30 buah nomor kontak, 1 jam waktu bicara dan ukuran dimensi
panjang 1 kaki (30,8 cm) dan berat 2 pound (1 kg). Tahun 1993, diwakili oleh
peluncuran Bell South atau IBM Simon Personal Communicator, dengan berat
kurang dari 1 kg, ada beberapa peningkatan fasilitas dari tahun 1996 yaitu telepon
pager, kalkulator dan buku telepon.
Tahun 1996 adalah tahun pertama ditemukan ponsel efek getar. Tahun
1996 juga menjadi tahun diperkenalkannya kemampuan sms, baterai dan model
clamshell, kelebihan ini diperkenalkan oleh Motorola. Tahun 1998, Nokia
menjadi merk popular sejak diluncurkannya Nokia 6160. Nokia 6160 masih
mengusung display monochrom dan antena luar. Tahun 1999 diwakili oleh
kemunculan Nokia 7110 dengan berat hampir 5 ons, ponsel tersebut adalah ponsel
pertama dengan kemampuan web browser, opening slide. Otomatis layar lebih
besar dan fitur lebih lengkap, ponsel ini dibuat berdasarkan model ponsel yang
digunakan dalam film The Matrix.
Tahun 2001 Hanspring Treo, mewakili kemampuan ponsel pada era 16 Mb
memori dan opsi keyboard serta graffiti text input. Ponsel ini juga memiliki fitur
teks, email serta unlimites phonebook. Tahun 2002 adalah tahun kemajuan
teknologi komunikasi yang pesat Blackberry 5810 dengan fitur headset dan email.
Nokia 7650 diluncurkan berdasarkan model ponsel dalam film Minority Report,
memiliki built kamera, 4096 warna serta 30 pilihan ringtone. Sanyo SCP-5300,
menambahkan fitur voice dialing dan voice memo serta call screening. Ponsel ini
berintegrasi dengan Java.

4
Tahun 2005 diluncurkan Motorola Rokr yang berintegrasi dengan i-Tunes
dengan limit penyimpanan 100 buah lagu, serta beberapa kelebihan yang
mendukung pemutaran file audio. Tahun 2006, diluncurkan Blacberry Pearl.
Tahun 2007 iPhone diluncurkan ke pasaran, pada tahun 2007 iPhone memiliki 2
MP kamera, fitur touchscreen dengan sistem operasi mac os-x.
Tahun 2008 peluncuran HTC Dream Google Android dengan fitur gps,
wifi, Bluetooth serta aplikasi-aplikasi google. Tahun 2011 diwakili oleh Samsung
Epic Touch 46. Meskipun bentuknya slim namun ponsel ini telah mendukung
koneksi 56 dan dapat melakukan banyak hal seperti gaming, web browsing dan
pemutaran video. Dengan perkembangan sedemikian pesat kemungkinan besar
bahwa beberapa tahun kedepan akan diciptakan ponsel yang lebih canggih lagi.
Pada tahun 2015 sampai sekarang sistem telepon seluler yang menawarkan
pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi
wireless yang telah ada dan termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e,
CDMA, wireless LAN, Bluetooth dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan
heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan penguna untuk menggunakan
beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan penggunanya
kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global dan fleksibilitas
untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan
pelayanan pengeriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi
multimedia seperti video comferencing, game online dan lain-lain.

2.4 Usaha Mikro


2.4.1 Pengertian Usaha Kecil
Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dijelaskan dalam UU Usaha
Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) No. 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang atau perorangan ada/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

5
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2.4.2 Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)


Berdasarkan UU Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) No. 20 Tahun
2008 pada Bab IV pasal 16 menetapkan kriteria UMKM sebagai berikut :
1. Kriteria Usaha Mikro sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh
Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau;
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,- (Tiga
Ratus Juta Rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) sampai paling banyak Rp.
500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai dengan Rp. 2.500.000.000,-
(Dua Miliar Lima Ratus Juta Rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000,- (Dua Miliar Lima Ratus Juta Rupiah) sampai paling banyak
Rp. 500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar Rupiah).

6
2.5 Pemilihan Lokasi Usaha
Salah satu faktor yang menentukan apakah suatu lokasi menarik untuk
dikunjungi atau tidak adalah tingkat aksebilitas. Tingkat aksebilitas adalah tingkat
kemudahan untuk mencapai suatu lokasi lain disekitarnya. Tingkat aksebilitas
dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan seperti kondisi jalan dan
lebar jalan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensi dan
tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut.
Menurut Fandy Tjiptono (2012), pemilihan lokasi usaha memerlukan
pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut :
1. Lokasi usaha yang mudah dilalui dan dijangkau sarana transportasi.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat jelas dari jarak
pandang normal.
3. Lalu lintas.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat untuk perluasan usaha.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
7. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Dalam menentukan lokasi perlu
dipertimbangkan apakah di jalan atau di daerah yang sama terdapat usaha
yang sama.
8. Peraturan Pemerintah.

2.5.1 Pengaruh Penentuan Lokasi Usaha Terhadap Kesuksesan Usaha


Penentuan lokasi usaha merupakan hal penting dalam mendirikan sebuah
usaha. Karena semakin strategis lokasi usaha dari usaha tersebut maka semakin
memberikan dampak positif untuk usaha tersebut seperti menambah pendapatan
usaha, menambah konsumen dan sebagainya.
Sebagai contoh, lokasi yang dekat dengan tempat yang menyediakan
bahan baku dapat meminimalkan biaya transportasi dan memaksimalkan
keuntungan. Sebaliknya, jika lokasi usaha jauh dari tempat bahan baku, maka
akan semakin besar biaya transportasi bahan baku yang harus dikeluarkan.

7
Untuk itu penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bisnis atau usaha. Karena semakin strategis lokasi usaha, semakin
besar pendapatan yang diperoleh perusahaan. Dan begitupun sebaliknya, semakin
tidak strategisnya suatu lokasi usaha maka akan memberikan dampak yang negatif
untuk usaha tersebut seperti menambahnya pengeluaran.

2.5.2 Dampak Dari Kesalahan Dalam Menentukan Lokasi Usaha


Apabila sebuah perusahaan tepat dalam menentukan lokasi usaha, tentu hal
tersebut akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri seperti
meningkatnya pendapatan perusahaan dan sebagainya. Namun, jika perusahaan
salah dalam menentukan lokasi usahanya, hal tersebut justru akan memberikan
dampak negatif seperti rendahnya daya jual perusahaan, menurunnya pendapatan
perusahaan, bahkan yang lebih parah perusahaan tersebut bisa mengalami
kegagalan dalam bisnisnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya analisis dan
perhatian perusahaan tersebut terhadap faktor-faktor yang ada di sekitar
lingkungan lokasi tersebut.
Rendahnya daya jual dikarenakan kurangnya konsumen yang ada disekitar
lokasi tersebut, atau juga bisa disebabkan kurangnya kemampuan masyarakat di
sekitar lokasi untuk mengkonsumsi produk perusahaan. Rendahnya daya jual ini
pun dapat mengakibatkan penurunan dalam pendapatan karena jumlah barang
yang diproduksi lebih dari jumlah barang yang dijual, bahkan jika terus dibiarkan
aktivitas produksi perusahaan bisa dihentikan karena kurangnya modal yang
dimiliki perusahaan. Hal ini pun dapat mengakibatkan perusahaan mengalami
kegagalan sehingga perusahaan dengan kata lain akan ditutup.

2.6 Pengertian Pemasaran


Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan pihak lain.

8
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajeman dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Amstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (actuating) dan pengawasan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah
sebagai kegiatan yang direncanakan dan diorganisasikan yang meliputi
pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat
di pasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

2.6.1 Strategi Pemasaran


Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat
mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya mengubah harga,
memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan berbagai
program pemasaran dipadukan atau dilaksanakan secara bersama-sama.
Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang
bagus, bisnis sulit berkembang dengan baik. Sebagus apapun produknya, namun
bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya
akan jalan di tempat. Memang dalam bisnis apapun persaingan itu sudah pasti ada,
untuk itulah kita perlu strategi pemasaran yang efektif untuk menembus ketatnya
persaingan yang ada.
Menurut Fandi Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dadi Andriana
(2008:283) dalam bukunya Pemasaran Strategik mengemukakan bahwa
pengertian strategi pemasaran adalah “strategi pemasaran merupakan rencana

9
yang menjabarkan ekspektasi akan dampak dari berbagai aktivitas atau program
pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran
tertentu”.
Sedangkan menurut AH Hasan (2008:422) dalam bukunya Marketing
mengemukakan bahwa pengertian strategi pemasaran adalah “strategi pemasaran
adalah cara berpikir untuk sebuah orientasi pelanggan yang kuat dapat menjadi
awal yang baik dalam memenangkan persaingan untuk merebut pelanggan dengan
memberikan nilai sebagai janji yang telah dibuat oleh perusahaan marketer yang
berhasil”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah
cara pandang perusahaan dalam menjabarkan seluruh tujuan-tujuan yang
ditetapkan untuk memenangkan pangsa pasarnya.
Menurut Corey, strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling
terkait. Lima elemen tersebut yaitu :
1. Pemilihan Pasar
Pemilihan pasar yaitu memilih pasar yang dilayani. Keputusan ini didasarkan
pada faktor-faktor beriku :
a. Persepsi terhadap fungsi pokok dan pengelompokkan teknologi yang
dapat diproteksi dan didominasi.
b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan
(focus) yang lebih sempit.
c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam
menanggapi peluang dan tantangan.
d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka
atau pasar yang terproteksi.
Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian
memilih pasar yang paling memungkinaka untuk dilayani oleh perusahaan.
2. Perencanaan Produk
Meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk dan desain
penawaran individual pada masing-masing lini.
3. Penetapan Harga

10
Yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari
produk kepada pelanggan.
4. Sistem Distribusi
Yaitu alur perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga
mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5. Komunikasi Pemasaran (Promosi)
Meliputi periklanan, personal selling, direct marketing, public relation dan
promosi penjualan.

2.6.2 Peran dan Tujuan Strategi Pemasaran


Peran atau fungsi dari strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Motivasi Dalam Berpikir Jauh Ke Depan
Strategi pemasaran mengharuskan menajemen perusahaan untuk berpikir out
of the box, hal ini sangat disarankan dalam menjaga ritme atau
berlangsungnya perusahaan. Upayakan tidak terus mengikuti ritme pasa,
namun sesekali mencoba menggebrak pasar dengan sesuatu yang baru.
2. Koordinasi Pemasaran Yang Lebih Efektif
Strategi pemasaran fungsinya sebagai pengatur arah dan jalannya perusahaan
sehingga membuat tim koordinasi menjadi jauh lebih baik dan terarah.
3. Dapat Merumuskan Tujuan Perusahaan Yang Akan Dicapai
Dengan strategi pemasaran, pelaku usaha dapat dibantu untuk merinci tujuan
yang akan dicapai perusahaan, baik itu tujuan jangka panjang ataupun jangka
pendek.
4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran Lebih Efektif Atas Standart Presentasi
Kerja
Pengawasan aktivitas anggota tim lebih diperhatikan supaya peningkatan
mutu dan kualitas semakin terjamin.
Adapun tujuan dari strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas koordinasi kepada tim pemasaran.
2. Mengukur hasil pemasaran menurut standar prestasi yang berlaku.
3. Memberikan dasar yang masuk akal di dalam setiap mengambil keputusan.

11
4. Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi apabila terjadi perubahan
dalam pemasaran.

2.7 Kedekatan Konsumen atau Pasar


Kedekatan dengan pasar memungkinkan sebuah perusahaan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, dan sering menghemat biaya
pengiriman. Selain itu dengan produksi yang just in time, pemasok menginginkan
lokasi yang dekat dengan pelanggan.
Dari penjelasan tersebut, maka yang dimaksud kedekatan dengan
konsumen adalah persepsi pedagang mengenai kedekatan dengan pemukiman
penduduk, kedekatan dengan lalu lintas, infrastruktur dan pejalan kaki.

12
BAB III
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengolahan Data


Tabel 3.1 Laporan Laba Rugi

LAPORAN LABA RUGI


CV RAMADHAN CELL
Per 1 Oktober-31 Oktober 2017

Pendapatan
Penjualan Rp. 20.000.000,-
Biaya Tetap
1. Sewa Toko Rp. 5.000.000,-
2. Pajak Rp. 100.000,-
3. Gaji Karyawan Rp. 2.000.000,-
4. Parkir Rp. 50.000,-
Jumlah FC Rp. 7.150.000,-
Biaya Variabel
1. Konsumsi Rp. 1.800.000,-
2. Listrik Rp. 1.100.000,-
3. Keamanan Rp. 100.000,-
4. Perlengkapan Toko Rp. 1.200.000,-
5. Biaya Lain-lain Rp. 300.000,-
Jumlah VC Rp. 4.500.000,-
Total FC+VC Rp. 11.650.000,-
Laba Bersih Rp. 8.350.000,-

13
4.2 Pembahasan
Berdasarkan laporan laba rugi diatas, pendapatan cv ramadhan cell
selama satu bulan yaitu sebesar Rp. 20.000.000,- yang diperoleh dari hasil
penjualan produk. Pendapatan yang didapat ole cv ramadhan cell ini belum
termasuk biaya-biaya pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh cv ramadhan cell
ini. Biaya-biaya yang dikeluarkan dibedakan menjadi biaya tetap dan variabel.
Dimana biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dalam usaha ini, yang
termasuk biaya tetap seperti biaya sewa toko, pajak dan iuran, gaji karyawan dan
parkir dengan jumlah sebesar Rp. 7.150.000,-. Sedangkan biaya variabel adalah
biaya yang tidak tetap atau dapat berubah dalam usaha ini, yang termasuk biaya
variabel yaitu konsumsi, listrik, keamanan, perlengkapan took dan biaya lain-lain
dengan jumlah sebesar Rp. 4.500.000,-. Sehingga laba bersih atau keuntungan
yang didapat oleh cv ramadhan cell yaitu sebesar Rp. 8.350.000,-.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Dalam penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap perkembangan
bisnis. Karena semakin strategis suatu lokasi usaha, maka semakin besar
pendapatan yang diperoleh.
2. Strategi pemasaran sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesuksesan usaha. Strategi pemasaran sangat penting diterapkan dalam semua
usaha agar usaha tersebut dapat berkembang dan berjalan dengan baik sejalan
dengan perkembangan teknologi saat ini serta dapat meningkatkan penjualan
sekarang dan di masa mendatang.
3. Kedekatan konsumen sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesuksesan sebuah usaha. Hal ini menunjukkan bahwa letak lokasi usaha
yang dikelilingi oleh infrastruktur yang baik serta sering dilalui oleh para
konsumen mendukung kesuksesan usaha tersebut.

4.2 Saran
Dengan mempertimbangkan realita ketatnya kompetisi dalam perdagangan
retail handphone, maka pengusaha harus benar-benar menjaga strategi
pengelolaam usaha yang professional dengan memperhatikan faktor-faktor yang
ada seperti memelihara infrastruktur, menjaga persaingan bisnis secara sehat,
memanfaatkan faktor kepadatan konsumen dengan pelayanan yang bagus serta
dapat menjaga keamanan sehingga konsumen tertarik untuk berbelanja handphone
di toko CV Ramadhan Cell.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/23812/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf (diakses
tanggal 16 November 2017)
http://eprints.undip.ac.id/36184/1/GHANIMATA.pdf (diakses tanggal 16
November 2017)
http://manajemen.upy.ac.id/manajemen/wp-content/uploads/2016/12/ANALISIS-
FAKTOR-YANG-MEMPENGARUHI-KESUKSESAN-USAHA.pdf (diakses
tanggal 16 November 2017)
https://accounting.binus.ac.id/2016/08/31/apa-fungsi-dan-tujuan-strategi-
pemasaran/ (diakses tanggal 21 November 2017)
LAMPIRAN

Você também pode gostar