Você está na página 1de 30

AUDIT MEDIS SEBAGAI UPAYA STRATEGIS

PENYELESAIAN KONFLIK & SENGKETA MEDIS

M.C.Inge Hartini
2017
PENGERTIAN

• Yang dimaksud dengan audit medis adalah


upaya evaluasi secara profesional terhadap
mutu pelayanan medis yang diberikan kepada
pasien dengan menggunakan rekam medisnya
yang dilaksanakan oleh profesi medis

• Penjelasan pasal 39 ayat (2) UU Praktik Kedokteran


• Permenkes No. 755/Menkes/Per/IV/2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit
Dasar Hukum:Ps. 39-UU 44/2009 Tentang Rumah Sakit

(1) Dalam penyelenggaraan Rumah Sakit harus dilakukan


audit.
(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
audit kinerja dan audit medis.
(3) Audit kinerja dan audit medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
(4) Audit kinerja eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dapat dilakukan oleh tenaga pengawas.
(5) Pelaksanaan audit medis berpedoman pada ketentuan
yang ditetapkan oleh Menteri.

• Audit medis internal dilakukan oleh Komite Medik rumah


sakit
Ps. 24 - UU 36/2009 tentang Kesehatan
(1) Tenaga kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 harus
memenuhi ketentuan kode etik,
standar profesi, hak pengguna
pelayanan kesehatan, standar
pelayanan, dan standar prosedur
operasional
RUMAH SAKIT

• RUMAH SAKIT adalah institusi pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
• Ps. 1 (1) UU 44/2009 Tentang RS
KONFLIK & SENGKETA MEDIS

• KONFLIK: adanya pertentangan atau


ketidaksesuaian antara para pihak yang akan
dan sedang mengadakan hubungan atau kerja
sama
• SENGKETA MEDIS: merupakan pertentangan
antara DOKTER/ tenaga kesehatan lainnya/RS,
di satu pihak dan PASIEN sebagai pihak lain
Penyebab Konflik Pasien vs RS
• PERBEDAAN PERSEPSI
• Ada KESENJANGAN  sering dipicu komentar
HARAPAN PASIEN/ sejawat
KELUARGANYA dengan • KOMUNIKASI: informasi
KENYATAAN atau tak jelas, atau bisa diartikan
PELAYANAN RS lain oleh pasien
• GAYA INDIVIDUAL: dr
atau pasien (dr arogan,
ketus, pasien
temperamental)
• BIAYA TINGGI
SENGKETA MEDIS
• Akibat kesalah-fahaman
• Akibat perbedaan penafsiran
• Akibat ketidak-jelasan pengaturan
• Akibat ketidak-puasan
• Akibat kecurigaan
• Akibat terjadinya kejadian yang tidak
terduga
REKAM MEDIS

• RM adalah berkas yang berisikan catatan


dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.

• Penjl.Ps. 46 (1) - UU 29/2004 Tentang Praktek


Kedokteran
• Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 – 12
Maret 2008 Tentang Rekam Medis
AUDIT MEDIS
• TUJUAN:
a. Untuk melakukan evaluasi mutu
pelayanan medis
b. Untuk mengetahui penerapan
standar pelayanan medis
c. Untuk melakukan perbaikan-
perbaikan pelayanan medis sesuai
kebutuhan pasien dan standar
pelayanan medis
Permenkes No. 755/Menkes/Per/IV/2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit
Tugas dan Fungsi
Pasal 11
(3) Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf
medis komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan audit medis;
b. rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medis;
c. rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis rumah sakit tersebut; dan
d. rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf
medis yang membutuhkan.
Penerapan
• Direktur rumah sakit harus membentuk tim
pelaksana audit medis, yang merupakan bagian
dari Komite Medik
• Dapat juga berupa Sub Komite Mutu yang
merupakan bagian Komite Medik
• Rumah sakit agar membuat ketentuan bahwa
setiap dokter/dokter gigi yang memberikan
pelayanan medis wajib membuat rekam medis
dan harus segera dilengkapi setelah pasien
selesai menerima pelayanan medis
4 PERAN PENTING AUDIT MEDIS
a. sebagai sarana untuk melakukan penilaian terhadap
kompetensi masing-masing staf medis pemberi
pelayanan di rumah sakit;
b. sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis
(clinical privilege) sesuai kompetensi yang dimiliki;
c. sebagai dasar bagi komite medik dalam
merekomendasikan pencabutan atau penangguhan
kewenangan klinis (clinical privilege); dan
d. sebagai dasar bagi komite medik dalam
merekomendasikan perubahan/modifikasi rincian
kewenangan klinis seorang staf medis
Prinsip Pelaksanaan Audit Medis
• Pelaksanaan audit medis harus
penuh tanggung jawab, dengan
tujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan bukan untuk menyalahkan
atau menghakimi seseorang.
Prinsip Pelaksanaan Audit Medis
• Pelaksanaan audit medis harus obyektif,
independen dan memperhatikan aspek
kerahasiaan pasien dan wajib simpan
rahasia kedokteran.
• Pelaksanaan analisa hasil audit medis harus
dilakukan oleh kelompok staf medis terkait
yang mempunyai kompetensi, pengetahuan
dan ketrampilan sesuai bidang pelayanan
dan atau kasus yang di audit
• PEMBAHASAN KASUS (death case,
kasus sulit, kasus langka, kasus
kesakitan, kasus gugatan pasien)
merupakan audit medis sederhana
atau tingkat awal
RM sebagai ALAT BUKTI

• Hakim dpt menggunakan RM


sebagai alat bukti  Ps 13-Permenkes 269/2008
• RM dpt digunakan sebagai ALAT BUKTI yang
bernilai sbg KETERANGAN AHLI
• RM yang LENGKAP dan AKURAT  salah satu
usaha untuk MELINDUNGI dokter dan RS terhadap
tuntutan dan gugatan yang ditujukan kepadanya
Masalah RM

 Pembuktian adanya kelalaian


atau kesalahan dokter didasarkan atas RM
 Prinsip: berkas RM adalah milik dokter/
Institusi Yankes, isinya adalah milik pasien
 Penyitaan RM hanya boleh oleh penyidik atas
perintah pengadilan
Djaja Surya Atmadja, 2006
Pasal 184 KUHAP
ALAT BUKTI YANG SAH IALAH

a. KETERANGAN SAKSI
b. KETERANGAN AHLI
c. SURAT
d. PETUNJUK
e. KETERANGAN TERDAKWA
AUDIT MEDIS

• REVIEW
–DEATH CASE
APAKAH KEGIATAN
–KASUS SULIT PENERAPAN
• SURVEILLANCE STANDAR SUDAH
DILAKSANAKAN ?
• ASSESSMENT
Output
Negative

Doctor ---><--- Patient


R.S. Mass Media

Sudah menurut Kelalaian


Prosedur

Medical Law J. Guwandi


Contoh Formulir
• SMF : …………………………………………………………………….
• Tanggal : …………………………………………………………………….
• Waktu : Pukul ………………sampai pukul ………………………
• Yang hadir : …………………………………(daftar hadir terlampir)
• Kasus : ……………… orang
• Identitas pasien : ………………………………………………………….
• No. R M : …………………………………………………………………….
• Kronologis : …………………………………………………………………….
• Masalah : …………………………………………………………………….
EVALUASI
URAIAN TIDAK
KETERANGAN
SESUAI SESUAI

•Pelaksanaan SPO
kasus tersebut
•Diagnosis Kerja

•Rencana Tindakan
Penunjang
•Diagnosis
Penunjang
•Terapi
• Kesimpulan :

• Saran :
Minggu, 08/08/2010 16:19 WIB
Jadi Gagu Karena Dugaan Malpraktik,
Siti Ngadu ke LBH Jakarta
Ari Saputra - detikNews
• Jakarta - Suara Siti Chomsatun tiba-tiba hilang. Ia
terdengar gagu dengan suara sayup-sayup terdengar.
Saat melapor ke LBH Jakarta, perempuan 55 tahun itu
meminta rumah sakit yang menangani tenggorokannya
bertanggung jawab.
"Awalnya saya operasi gondok. Kemudian sesak nafas.
Dibuat lubang di tenggorokan (karena hidung tidak
bisa). Setelahnya, saya tidak bisa bicara," kata Siti
dengan suara yang kurang jelas saat mengadu di
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jl Diponegoro
74, Jakarta Pusat, Minggu (8/8/2010).
ORANGTUA TUNTUT RP 3,5 M

Bayi Demam Diinfus, Jari Putus


• Setelah memeriksa beberapa saat, dokter
merekomendasikan Maureen dimasukkan ke unit gawat
darurat (UGD). Setelah beberapa saat ditangani dokter
di UGD, Maureen dipindah ke ruang intensive care unit
(ICU).
• "Saat di ruang ICU saya melihat ada yang tidak beres.
Masak lengan kanan anak saya diperban. Saya minta
kepada dokter jaga untuk membukanya. Saat perban
WARTAKOTA, dibuka, saya kaget sekali karena lengan kanan anak saya
2 MARET 2011 jadi bengkak dan berwarna merah keungu-unguan.
Menurut dokter Ida, yang jaga saat itu, kondisi tersebut
akan normal kembali tujuh hari kemudian," tutur Linda.
• Berdasarkan keterangan dokter Ida, kata Linda, bengkak
tersebut diakibatkan oleh suntikan infus Bicnat yang
dilakukan dokter di UGD. "Yang saya sesalkan,
pemberian infus itu tanpa sepengetahuan saya," ujar
Linda.
Dugaan Malapraktik ?
• Akan dilihat apa yang
telah dilakukan oleh
dokter  RM
• Akan dilakukan penilaian,
apakah tindakan dokter
sudah sesuai SPO dan
SPM  audit medis
Bagaimana kalau ternyata tindakan dr tak sesuai
dengan standar profesi medis ?
• Komite Medik dan KSM yang bersangkutan 
teguran, pembinaan, sanksi
• Apa akibat tindakan dokter tersebut ?
• Hukum Perdata, Pidana  penasehat hukum
RS, koordinasi dg IDI setempat
• Administratif  cek kelengkapan STR, SIP, SPK,
RKK dll
PENTING !!

• Antisipasi problem medik yang mungkin


muncul di RS
• Lengkapi Standar Pelayanan Medis di RS
• Pertemuan rutin dan komunikasi dengan
KSM  kecuali aspek keilmuan, juga
‘penyadaran’ dan ‘pembekalan’ Hukum
Kedokteran/Kesehatan
SEMOGA
BERMANFAAT

Você também pode gostar