Você está na página 1de 6

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI

LESSON STUDY

Ali Mahmudi*)

Abstrak: Sesuai amanat UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, peningkatan
kompetensi guru adalah suatu keniscayaan demi menunjang tugas profesionalisme mereka.
Profesionalisme guru merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
Upaya pengembangan kompetensi guru hendaknya dilakukan secara komprehensif dan
berkesinambungan. Salah satu metode yang diyakini dapat mendukung tumbuhnya kompetensi
guru, selain melalui pendidikan profesi, adalah kegiatan lesson study. Lesson study merupakan
kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh sekelompok guru dalam rangka meningkatkan kinerja
dan kualitas pembelajaran mereka yang pada ujungnya dapat meningkatkan kompetensi dan
profesioalisme mereka.

Kata-kata Kunci: kompetensi guru, lesson study

Di Jepang, sejak kurang lebih 20 tahun lalu, telah di Jepang yang dilaksanakan sebagai program
dikembangkan suatu cara sistematis yang di- pengembangan profesionalisme guru. Lesson
maksudkan untuk meningkatkan kualitas pem- study dipercaya berhasil dalam meningkatkan
belajaran. Kebiasaan tersebut tergambar sebagai praktik pembelajaran. Menurut Sparks (1999),
berikut. Seorang guru yang mempunyai inovasi lesson study merupakan proses kolaboratif yang
pembelajaran, seperti strategi, metode, media, dilakukan oleh sekelompok guru dalam meng-
atau sumber belajar yang baru, akan ”membuka” identifikasi masalah-masalah pembelajaran, me-
kelasnya bagi sejawat guru untuk berbagi ide rencanakan perbaikan pembelajaran, melaksana-
atau inovasi tersebut. Selanjutnya beberapa guru kan pembelajaran dengan salah satu guru mem-
tersebut merancang pembelajaran untuk meng- belajarkannya sementara guru lain sebagai peng-
implementasikan ide inovasi tersebut. Tahap amat, mengevaluasi dan merevisi pembelajaran,
berikutnya, salah satu guru disepakati untuk melaksanakan pembelajaran yang telah direvisi
mengimplementasikan rancangan pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi, mengevaluasi lagi,
tersebut, sementara guru-guru yang lain meng- dan berbagi (menyebarluas-kan) hasilnya kepada
amati atau mengobservasi proses pembelajaran guru-guru lain. Sementara Friedkin (2005) men-
tersebut. Segera setelah proses pembelajaran definisikan lesson study sebagai proses yang
berakhir, mereka berdiskusi terkait praktik melibatkan guru-guru yang bekerja sama dalam
pembelajaran yang telah dilakukan. Diskusi di- merencanakan, mengobservasi, menganalisis,
maksudkan untuk menemukan sisi lebih dan dan memperbaiki pembelajarannya. Pembel-
kurang dari proses pembelajaran sebagai dasar ajaran dalam lesson study sering juga disebut
untuk mengembangkan pembelajaran berikutnya. sebagai “research lesson” atau pembelajaran pe-
Apa yang dilakukan oleh sekelompok guru nelitian.
sebagaimana diuraikan di atas merupakan rang- Menurut Baba (2007), lesson study me-
kaian kegiatan lesson study. Pada tulisan ini akan rujuk pada proses yang dilakukan guru yang
diuraikan mengenai pengertian lesson study, secara progresif berusaha untuk meningkatkan
langkah-langkah lesson study, dan peran lesson metode pembelajaran mereka dengan cara ber-
study dalam mengembangkan kompetensi guru kerja sama dengan guru-guru lainnya. Sedangkan
dalam menunjang tugas profesionalismenya se- Sukirman (2006) memandang lesson study se-
bagaimana diamanatkan dalam UU No. 14 bagai model pembinaan profesi pendidik me-
Tahun 2005. lalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif
dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip
Pengertian Lesson Study kolegalitas dan mutual learning untuk mem-
Lesson study dikembangkan pertama kali bangun learning community. Dengan demikian

*) Ali Mahmudi adalah dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

84
85 FORUM KEPENDIDIKAN, VOLUME 28, NOMOR 2, MARET 2009

lesson study bukan suatu metode pembelajaran rancang pembelajaran perbaikan. Dengan demi-
atau strategi pembelajaran. Namun demikian, kian, tahapan-tahapan tersebut membentuk suatu
dalam suatu kegiatan lesson study dapat diguna- siklus yang berulang yang dapat digambarkan
kan berbagai metode, strategi, atau pendekatan sebagai berikut.
pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kon-
PLAN DO
disi, dan permasalahan yang dihadapi pendidik.
(Perencanaan) (Pelaksanaan)
Mengacu pada beberapa pengertian di atas,
lesson study secara lebih lengkap dapat diartikan
sebagai suatu proses kolaboratif dari sekelompok
guru untuk secara bersama-sama: (1) meng-
SEE
identifikasi masalah pembelajaran yang dirasa- (REFLEKSI)
kan oleh guru (salah satu atau sekelompok guru),
(2) merencanakan langkah-langkah pembelajaran
Gambar 1. Skema kegiatan lesson study
(sebagai upaya pemecahan masalah yang ter-
didentifikasi), (3) melaksanakan pembelajaran
yang dilakukan oleh salah satu guru yang dipilih Tahapan proses lesson study juga diberikan
(disepakati), sementara guru lain mengobservasi oleh Stigler dan Hiebert (Baba, 2007). Mereka
proses pembelajaran, (4) mengevaluasi proses mengemukakan tiga tahapan utama dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan, (5) mem- lesson study, yakni persiapan (preparation/plan),
perbaiki perencanaan pembelajaran berdasarkan pembelajaran (study lesson), dan evaluasi
hasil evaluasi, (6) melaksanakan pembelajaran (review session). Tahapan persiapan terdiri atas 3
lagi, (7) mengevaluasi kembali pembelajaran kegiatan yaitu identifikasi masalah (problem
yang telah dilaksanakan, dan (8) membagi identification), perencanaan kelas (class plan-
(menyebarluaskan) pengalaman dan temuan dari ning), dan mempersiapkan kembali kelas
hasil evaluasi tersebut kepada guru lain. Se- (consideration of class). Tahap pembelajaran
rangkaian langkah-langkah tersebut dapat di- (study lesson) terdiri atas implementasi kelas
kelompokkan ke dalam tiga tahap atau kegiatan, atau kegiatan pembelajaran (class implement-
yaitu (1) perencanaan (PLAN), yang meliputi ation) dan pelaksanaan pembelajaran berdasar-
aktivitas mengidentifikasi masalah pembelajaran, kan hasil evaluasi (implementation of class based
ide inovasi pembelajaran, dan merancang pem- on reconsideration). Sedangkan tahap peninjau-
belajaran, (2) pelaksanaan (DO), yakni meng- an (review session) terdiri atas kegiatan evaluasi
implementasikan rancangan pembel-ajaran, dan kelas dan peninjauan hasil (class evaluation and
(3) evaluasi atau refleksi (SEE), yakni meng- review of results). Tahapan tersebut merupakan
evaluasi pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya, siklus yang secara skematis digambarkan sebagai
berdasarkan hasil evaluasi atau refleksi, di- berikut.

Preparation: PLAN (1) Problem identification


(1), (2) (5) (2) Class Planning
(3) Class Implementation
(4) Class Evaluation and Review of Results
Study Lesson (5) Reconsideration of Class
(3) (6) (6) Implementation of Class Based on
Reconsideration
(7) Evaluation and Review
Review Session (8) Sharing of results
(4) (7)
(4)

Gambar 2. Proses Lesson Study


Mahmudi, Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Lesson Study 86

Lesson study memberikan banyak hal yang Masalah-masalah dalam pembelajaran perlu di-
menurut para peneliti dianggap efektif dalam identifikasi dengan jelas untuk memudahkan
mengubah praktik pembelajaran yang dilakukan penyelesaiannya. Masalah-masalah tersebut di
guru yang memfokuskan pada penyelesaian ber- antaranya terkait dengan aktivitas siswa, hasil
bagai masalah pembelajaran, mengambil konteks belajar siswa, respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran dan pengalaman guru lain, dan pembelajaran, dan sebagainya. Masalah-masalah
memberikan dukungan kepada guru dalam hu- yang terdaftar tersebut kemudian diseleksi dan
bungan sejawat. Dengan kata lain, lesson study diurutkan berdasarkan skala prioritas dalam me-
memberikan banyak kesempatan kepada guru ngatasinya, kemudian secara bersama-sama di-
untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan carikan solusi untuk mengatasi masalah ter-
dalam praktik pembelajaran mereka, untuk me- sebut.
ngubah perspektif mereka tentang pembelajaran, Seorang guru yang mempunyai metode,
dan untuk belajar mengamati praktik pem- strategi, atau media pembelajaran baru yang
belajaran mereka dari perspektif siswa. Melalui dimungkinkan dapat meningkatkan kualitas pem-
lesson study, guru dapat secara objektif melihat belajaran dapat juga memprakarsai terbentuknya
apa yang terjadi dalam praktik pembelajaran kelompok lesson study. Pembentukan kelompok
(Friedkin, 2005) dimaksudkan untuk mendukung implementasi
ide guru tersebut, menyempurnakannya, selain
Memulai Lesson Study dimaksudkan untuk menyebarluaskan.
Secara umum terdapat tiga langkah kegiat- Setelah kelompok terbentuk, selanjutnya
an lesson study, yaitu (1) tahap perencana-an perlu dipersiapkan perangkat pembelajaran yang
(Plan), (2) tahap pelaksanaan (Do), dan (3) tahap akan digunakan. Perangkat pembelajaran di-
refleksi (See). Berikut diuraikan masing-masing maksud di antaranya adalah silabus, rencana
langkah-langkah tersebut. pembelajaran, lembar kegiatan siswa (LKS),
buku siswa, dan buku guru. Perlu juga disiapkan
Tahap Perencanaan instrumen penelitian yang digunakan untuk
Langkah pertama untuk memulai lesson mengambil data untuk kepentingan penelitian
study adalah pembentukan kelompok atau tim atau sebagai dasar untuk melakukan refleksi.
lesson study. Kelompok ini dapat dibentuk di Instrumen penelitian tersebut di antaranya adalah
tingkat sekolah, tingkat wilayah, atau tingkat lembar observasi kegiatan pembelajaran, angket
yang lebih luas sesuai dengan keperluan dan tanggapan siswa, dan tes hasil belajar jika di-
kemungkinan keterlaksanaannya. Heterogenitas anggap perlu. Perangkat pembelajaran dan in-
anggota kelompok perlu dipertimbangkan dalam strumen penelitian tersebut disusun secara ber-
pembentukan kelompok lesson study. Keanggo- sama-sama oleh anggota kelompok. Pembagian
taan yang beragam dari segi usia, latar belakang tugas perlu dilakukan demi efisiensi.
pendidikan, dan pengalaman mengajar akan Perangkat pendukung lainnya yang perlu
lebih memperkaya tim dan memungkinkan ang- disiapkan, jika memungkinkan, adalah kamera
gota kelompok saling memperoleh keuntungan video yang digunakan untuk mendokumentasi-
karena terjadinya proses saling belajar antar- kan pelaksanaan pembelajaran. Pendokumen-
anggota ke-lompok. Anggota kelompok lesson tasian dimaksudkan untuk mempermudah pelak-
study ter-sebut di antaranya 5–6 guru, kepala sanaan refleksi, selain dapat juga untuk me-
sekolah, dan pakar dari perguruan tinggi. nyebarluaskan hasil lesson study.
Pembentukan kelompok lesson study Rencana pembelajaran perlu disusun se-
dapat juga diprakarsai oleh kepala sekolah, dinas cermat dan sejelas mungkin agar mempermudah
pendidikan, atau pakar dari perguruan tinggi guru model yang akan mengimplementasikan-
yang memandang perlunya peningkatan kualitas nya. Dalam hal ini rencana pembelajaran (RP)
pembelajaran melalui lesson study. Pembentukan diartikan sebagai rencana kegiatan guru yang
kelompok lesson study dapat pula diprakarsai berisi skenario pembelajaran tahap demi tahap
oleh salah seorang guru yang mempunyai ma- mengenai hal-hal yang akan dilakukakan guru
salah terkait pembelajaran yang telah dilakukan. bersama siswa terkait topik atau pokok bahasan
Pembentukan kelompok lesson study dimaksud- yang akan dipelajari demi mencapai kompetensi
kan sebagai upaya untuk memperbaiki atau me- standar yang telah ditentukan. Rencana pembel-
ningkatkan kualitas pembelajaran tersebut. ajaran tidak diartikan sebagai laporan yang harus
87 FORUM KEPENDIDIKAN, VOLUME 28, NOMOR 2, MARET 2009

disusun dan dilaporkan kepada kepala sekolah Kegiatan Refleksi


atau pihak lain, melainkan sebagai rencana Segera setelah proses pembelajaran ber-
“individual” guru yang memuat langkah-langkah akhir, dilakukan postclass discussion atau
pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. kegiatan refleksi. Refleksi diikuti oleh semua
Karena lebih bersifat individual, maka tidak ada anggota kelompok yang dimaksudkan untuk
format rencana pembelajaran yang baku. mengkaji hasil pengamatan setiap anggota ke-
Rencana pembelajaran dapat difungsikan sebagai lompok dan hasil rekaman proses pem-belajaran.
pengingat bagi guru mengenai hal-hal yang Menurut Widjajanti (2006), dengan pemahaman
harus dipersiapkan, mengenai media apa yang bahwa lesson study adalah forum untuk saling
akan digunakan, strategi pembelajaran yang di- belajar dalam upaya mengembangkan kompeten-
pilih, sistem penilaian yang akan ditentukan, dan si masing-masing anggota tim, maka semangat
hal-hal teknis lainnya. dalam tahap refleksi ini adalah secara bersama-
Setelah semua perangkat pembelajaran, sama menemukan solusi untuk masalah yang
instrumen penelitian, dan perangkat pendukung muncul agar pembelajaran berikutnya dapat di-
lainnya disiapkan, selanjutnya memilih salah persiapkan dan dilaksanakan dengan lebih baik.
satu guru yang akan dijadikan guru model, yang Dengan demikian, perlu dipahami bahwa ke-
akan mengimplementasikan rencana pembela- giatan refleksi bukan dimaksudkan untuk menilai
jaran yang telah disusun. Selain itu, perlu juga kemampuan meng-ajar guru model.
dipilih kelas yang akan dijadikan tempat meng- Meskipun semangat yang terkandung
implementasikan. Perlu dicatat bahwa kelas yang dalam lesson study adalah saling belajar, namun
dipilih tidak harus sama dengan kelas yang mengingat budaya kita yang belum terbiasa dan
biasanya diajar oleh guru model. tidak mudah untuk menerima kritik secara
langsung, maka disarankan fokus evaluasi adalah
Tahap Pelaksanaan pada bagaimana respon siswa terhadap pem-
Berdasarkan rencana pembelajaran yang belajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu,
telah disusun, guru model melaksanakan pem- guru lain sebagai pengamat diharuskan untuk
belajaran di kelas yang telah ditentukan, semen- mendengarkan, mengamati, dan mencatat setiap
tara anggota lain bertindak sebagai obser-ver, tanggapan siswa secara rinci dan teliti. Diharap-
yang mengamati proses pembelajaran dengan kan, guru model dapat menarik simpulan atas
menggunakan instrumen penelitian yang telah pembelajaran yang ia laksanakan, berdasarkan
dikembangkan. Dengan demikian, ber-samaan hasil evaluasi terhadap respon siswa dari hasil
dengan dilaksanakannya proses pembel-ajaran, pengamatan guru lain dan dari hasil rekaman
dilakukan pengambilan data yang diperlu-kan video. Dengan memperhatikan bagaimana siswa
untuk kepentingan refleksi. Hal–hal yang perlu belajar, diharapkan guru yang bersangkutan
mendapat fokus perhatian ketika mengobservasi, dapat mengidentifikasi kelebihannya dan ke-
menurut Widjajanti (2006), di antaranya adalah kurangannya dalam melaksanakan pembelajaran.
ketepatan prediksi waktu, pengelolaan kelas,
keterlaksanaan silabus, aktivitas siswa, dan ke- Membagi Temuan
tercapaian tujuan untuk setiap tahap kegiatan Berbagai temuan positif yang didapatkan
pembelajaran. selama kegiatan lesson study sebaiknya disebar-
Dimungkinkan, guru model mengubah luaskan (sharing) kepada guru lain agar mereka
strategi pembelajaran sesuai tuntutan keadaan. dapat memperoleh manfaat yang sama. Penye-
Reaksi atau respon siswa yang tak terduga, barluasan dapat dilakukan melalui berbagai
seperti diskusi yang tidak bisa berjalan dengan forum MGMP atau pertemuan guru di sekolah.
baik, tidak satupun soal yang disiapkan dapat Agar kemanfaatan dapat disebarluaskan dalam
dikerjakan siswa, atau tidak ada siswa yang ber- skala luas, sharing dapat dilakukan melalui
sedia menjelaskan jawabannya di depan kelas forum seminar, menuliskannya jurnal ilmiah,
perlu diantisipasi dengan cepat oleh guru model. atau bahkan menyebarluaskannya melalui media
Perlu dicatat bahwa selain guru model, tidak massa.
diperbolehkan mengintervensi proses pembel-
ajaran. Perlu diperhatikan bahwa di kelas, hanya Mengatasi Kendala
terdapat satu pengendali atau pengelola pem- Berbagai kendala yang mungkin dihadapi
belajaran, yaitu guru model. ketika mengimplementasikan lesson study di
Mahmudi, Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Lesson Study 88

antaranya adalah adanya persepsi yang keliru berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, serta men-
tentang lesson study, penyusunan jadwal, pen- jadi teladan peserta didik. Sedangkan kompe-
danaan, setting kelas, dan pendokumentasian. tensi sosial merupakan kemampuan guru untuk
Untuk menghindari adanya salah persepsi me- berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif
ngenai lesson study, pada tahap perencanaan dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
perlu dilakukan penyamaan persepsi antar- orangtual/wali peserta didik, dan masyarakat
anggota kelompok. Penyamaan persepsi ditekan- sekitar.
kan pada pemahaman bahwa lesson study lebih Selain melalui pendidikan profesi, se-
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pem- jumlah kompetensi guru sebagaimana diuraikan
belajaran, dan bukan untuk menilai guru. di atas diharapkan dapat terbentuk melalui
Dapat dipahami bahwa tidaklah mudah berbagai kegiatan baik akademis maupun non-
untuk menyusun jadwal, baik untuk pertemuan akademis yang diikuti guru secara berkesinam-
koordinasi persiapan pelaksanaan, pelaksanaan bungan. Salah satu kegiatan yang diyakini dapat
lesson study itu sendiri, maupun untuk melaksa- mendukung terbentuknya kompetensi guru ada-
nakan refleksi dan menyusun temuan, yang me- lah lesson study. Melalui serangkaian kegiatan
libatkan 4–6 guru. Hal tersebut dapat diantisipasi lesson study, akan terjadi proses belajar antar-
dengan melibatkan kepala sekolah sejak awal sesama guru anggota lesson study, sehingga
perencanaan lesson study. Hal ini tidak hanya secara langsung maupun tidak langsung akan
dimaksudkan untuk mendapatkan kemudahan dapat meningkatkan kualitas proses pembela-
dalam pengaturan jadwal, melainkan juga di- jaran dan sekaligus dapat meningkatkan kompe-
harapkan agar kepala sekolah dapat memberikan tensi pedagogik guru.
dukungannya dalam bentuk pendanaan untuk Melalui kegiatan diskusi, baik dalam
pelaksanaan setiap kegiatan dalam lesson study. kegiatan persiapan, penyamaan persepsi tentang
Untuk menghindari masalah yang tidak di- lesson study, penentuan materi pokok, pemilihan
inginkan, perlu dibuat kesepakatan sejak awal metode dan media, maupun dalam tahap refleksi,
mengenai jadwal, pendanaan, dan berbagai ke- setiap guru dituntut untuk belajar berbagi pen-
tentuan lainnya. dapat, membuat kesepakatan, dan sekaligus
menghormati kesepakatan tersebut. Secara tidak
Lesson Study dan Pengembangan Kompetensi langsung, kegiatan ini akan meningkatkan kom-
Guru petensi kepribadian dan kompetensi sosial
Menurut UU No.14 Tahun 2005 tentang anggota tim. Sedangkan aktivitas guru dalam
guru dan dosen, guru adalah pendidik profe- mengindentifikasi berbagai masalah dalam
sional dengan tugas utama mendidik, mengajar, praktik pembelajaran, mencari solusi, merenca-
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, nakan pembelajaran, melaksanakan pembelaja-
dan mengevaluasi peserta didik pada berbagai ran, dan mengevaluasi proses maupun hasil
jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia pembelajaran, secara langsung maupun tidak
dini sampai pendidikan menengah. Sebagai pen- langsung akan meningkatkan kompetensi pe-
didik profesional, seorang guru dituntut untuk dagogik dan kompetensi profesional mereka.
menguasai sejumlah kompetensi. Kompetensi di- Dengan demikian, kegiatan lesson study yang
maksud adalah seperangkat pengetahuan, dirancang dengan baik berpotensi sebagai sarana
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, untuk mengembangkan kompetensi guru dalam
dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksa- menunjang tugas profesionalisme mereka.
nakan tugas keprofesionalannya. Pada pasal 10
dari undang-undang tersebut disebutkan bahwa Penutup
sejumlah kompetensi yang harus dimiliki guru Berbagai manfaat, kelebihan dan potensi
atau dosen meliputi kompetensi pedagogik, lesson study dalam mendukung terbentuknya
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi guru sebagaimana diuraikan di atas
kompetensi profesional. Pada bagian penjelasan hendaknya mendorong berbagai pihak, termasuk
dari pasal 10 tersebut diuraikan mengenai guru atau kepala sekolah, untuk mengimplemen-
masing-masing kompetensi tersebut. Kompetensi tasikannya dalam berbagai lingkup yang me-
pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mungkinkan untuk selanjutnya perlu diteliti
mengelola pembelajaran. Kompetensi kepribadi- efek-tivitasnya. Apabila kegiatan lesson study
an merujuk pada kepribadian yang mantap, terbukti secara signifikan dapat meningkatkan
89 FORUM KEPENDIDIKAN, VOLUME 28, NOMOR 2, MARET 2009

kompetensi guru, maka kegiatan ini dapat di-


rekomendasikan sebagai bentuk kegiatan untuk
mengembangkan kompetensi guru.

DAFTAR RUJUKAN

Baba, Takuya. 2007. How is Lesson Study Im-


plemented? Dalam Isoda, M, Stephen, M,
Ohara, Y, & Miyakawa, T. (Ed). Japanese
Lesson Study in Mathematics Its Impact,
Diversity and Potential for Educational
Improvement New Jersey USA: World
Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.
Friedkin, Shelley. 2005. What is Lesson Study?.
[Online]. Tersedia: http://www.lessonrese-
arch.net/. [11 September 2005]
Sparks, Dannis. 1999. Overview of Lesson Study.
[Online]. Tersedia:
http://www.nwrel.org/msec/lessonstudy/ov
erview.html. [27 Juni 2006].
Sukirman. 2006. Peningkatan Profesionalisme
Guru Melalui Lesson Study. Makalah
Disampaikan Pada Kegiatan Pelatihan 2
Hari untuk Fasilitator dan Tim TPK
SISTTEMS Bantul Emergency Program
Pada 11 – 12 Agustus 2006.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Widjajanti, D.B. 2006 Pengembangan Kompe-
tensi Guru Matematika Melalui Lesson
Study. Makalah disampaikan pada Seminar
Nasional dan Konferensi Nasional Mate-
matika di Universitas Negeri Semarang
pada 2427 Juli 2006.

Você também pode gostar