Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat memahami dan melakukan pengkajian fisik pada klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengkajian dan mengimplementasikan hasil
pengkajian fisik yang sudah dilakukan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan
Bab II : Anatomi Fisiologi
Berisi tentang anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler
Bab III : Analisa Pengkajian Fisik
Berisi tentang analisa fisik sistem kardiovaskuler secara keseluruhan (head to toe)
Bab IV : Penutup
Berisi tentang kesimpulan hasil analisa dan saran-saran yang penulis berikan untuk lebih
memaksimalkan kinerja sistem baru
Daftar Pustaka
Berisi tentang judul-judul buku dan referensi yang terkait dalam makalah ini
BAB II
ANATOMI FISIOLOGI
Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seluruh
tubuh. Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, dan berongga. Jantung memiliki
ukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung pada manusia dewasa memiliki
ukuran panjang 12 cm dan lebar 8-9 cm dan diameter anteroposterior 6 cm. Jantung memiliki
berat yang berbeda, pada laki-laki 380-340 gram dan pada wanita 230-280 gram.
Jantung berada di dalam thoraks, terletak di antara kedua paru-paru dan dibelakang
sternum, dan lebih menghadap ke kiri daripada ke kanan. Jantung memiliki dua bagian luar yaitu
basis dan apeks, basis jantung terletak di atas mengarah ke bahu kanan, pada sebuah garis yang
ditarik dari tulang rawan iga ketiga kanan, 2 cm dari sternum, ke atas tulang rawan iga kedua
kiri, 1 cm dari sternum. Puncaknya di bawah mengarah ke panggul kiri, terletak di sebelah kiri
antar iga kelima dan ke enam atau di dalam ruang intercostal kelima kiri, 4 cm dari garis medial.
Sedangkan bagian dalam jantung dipisahkan oleh sebuah septum atau sekat menjadi dua belah,
yaitu kiri dan kanan. Setiap belahan kemudian dibagi lagi dalam dua ruang, yang atas disebut
atrium, dan yang bawah ventrikel. Letak atrium dextra di dalam bagian superior kanan jantung,
secara normal tekanan atrium dextra lebih kecil dibanding tekanan atrium sinistra. Atrium dextra
memiliki tebal dinding 2 mm dan volume 57 cc. Sedangkan atrium sinistra terletak pada bagian
superior kiri jantung. berukuran lebih kecil dari atrium dextra, tetapi dindingnya lebih tebal 3
mm. Atrium dextra dan atrium sinistra terdapat 2 bagian yaitu atrium proparia dan auricula. Di
setiap sisi ada hubungan antara atrium dan ventrikel melalui lubang atrio-ventrikuler dan pada
setiap lubang tersebut terdapat katup (Valvula). Katup yang kanan disebut trikuspidalis. Katup
trikuspidalis mempunyai tiga cupis : anterior, posterior, dan septal. Jika tekanan darah dalam
atrium dextra lebih besar daripada tekanan darah di atrium sinistra, cuspis katup trikuspidalis
terbuka dengan darah mengalir dari atrium dextra ke ventrikel dextra. Sedangkan jika tekanan
darah dalam ventrikel dextra lebih besar dari tekanan darah di atrium dextra, cuspis akan
menutup dan mencegah aliran balik ke atrium dextra. Katup yang kiri disebut mitral
(bikuspidalis). Katup mitral mempunyai dua cupis : anterior dan posterior. Katup mitralis
membuat suara yang paling mudah terdengar pada apeks jantung di ICS V 1-2 cm medial linea
midclavicular kiri. Katup atrioventrikuler mengizinkan darah mengalir hanya ke satu jurusan,
yaitu dari atrium ke ventrikel dan menghindarkan darah mengalir kembali dari ventrikel ke
atrium.
Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus. Otot jantung hanya ditemukan pada
jantung. Otot ini bergaris seperti pada otot sadar. Perbedaanya terdapat pada serabutnya yang
bercabang dan mengadakan anastomose (bersambungan satu sama lain, tersusun memanjang
seperti pada otot bergaris, berciri merah khas, dan tidak dapat dikendalikan kemauan). Otot
jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis, konduktivitas
dihantarkan melalui setiap serabut otot jantung secara halus, dan ritmis tanpa tergantung pada
ada tidaknya rangsangan saraf.
Jantung terbungkus oleh sebuah membrane yang di sebut pericardium. Membrane itu
terdiri atas dua lapis : pericardium visceral adalah membrane serus yang lekat sekali pada
jantung, dan pericardium parietal adalah lapisan fibrus yang terlipat keluar dari basis jantung
dan membungkus jantung sebagai kantong longgar. Di tengah jantung terdapat miokardium yang
merupakan lapisan otot tengah. Di sebelah dalam jantung dilapisi oleh endothelium yang disebut
endokardium. Dinding otot jantung tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel paling tebal dan
dinding disebelah kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan, hal ini dikarenakan
kekuatan kontraksi ventrikel kiri jauh lebih besar daripada yang kanan. Dinding atrium tersusun
atas otot yang lebih tipis. Sebelah dalam dinding ventrikel ditandai berkas-berkas otot yang tebal
dan beberapa berbentuk puting yang disebut otot-otot papilaris. Pada tepi bawah otot-otot ini
terkait benang-benang tendon tipis yang disebut kordae tendinae. Benang-benang ini mempunyai
kaitan kedua yaitu pada tepi bawah katup atrio ventrikuler. Kaitan ini menghindarkan kelopak
katup terdorong masuk ke dalam atrium, bila ventrikel berkontraksi.
Pembuluh darah yang tersambung dengan jantung. Jantung memiliki banyak pembuluh
darah yang mempunyai fungsi masing-masing, yaitu :
a. Vena kava superior dan inferior berfungsi menuangkan darahnya ke dalam atrium kanan
Lubang vena kava inferior dijaga oleh
b. Arteri pulmonalis berfungsi membawa darah keluar dari ventrikel kanan
c. Empat vena pulmonalis berfungsi membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri
d. Aorta berfungsi membawa darah keluar dari ventrikel kiri
Selain pembuluh darah juga terdapat katup, katup tersebut di antaranya :
a. Katup semilunar eustakhius adalah katup yang menjaga lubang vena kava inferior
b. Katup semilunar merupakan katup yang menjaga lubang aorta dan arteri pulmonalis
c. Katup aortic merupakan katup antara ventrikel kiri dan aorta. Katup aortic berfungsi
menghindarkan darah mengalir kembali dari aorta ke ventrikel kiri.
d. Katup pulmonaris merupakan katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonaris. Katup
ini berfungsi menghindarkan darah mengalir kembali ke dalam ventrikel kanan
Penyaluran darah dan saraf ke jantung di awali oleh arteri koronaria kanan dan kiri yang
pertama-tama meninggalkan aorta dan kemudian bercabang menjadi arteri-arteri lebih kecil.
Arteri kecil ini mengitari jantung dan menghantarkan darah ke semua bagian organ ini. Darah
yang kembali dari jantung terutama dikumpulkan oleh sinus koronaria dan langsung kembali ke
dalam atrium kanan.
Gerakan jantung bersifat ritmik tetapi dipengaruhi oleh saraf parasymphatis dan saraf
sympatis.
1. Saraf parasymphatis
a. Nodus SA : memperlambat frekuensi rhytme nodus
b. Miocardium : memperlambat kontraksi
c. Fasciculus atrioventrikularis : memperlambat penghantaran impuls
d. Arteri coronaria : vasokonstriksi
2. Saraf symphatis
a. Nodus SA : mempercepat frekuensi rhytme nodus
b. Miocardium : memperkuat kontraksi
c. Fasciculus atrioventrikularis : mempercepat penghantaran impuls
d. Arteri coronaria : vasodilatasi
Secara normal jantung selalu mendapat hambatan dari vagus. Tetapi bila tonus vagus
ditiadakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh sewaktu bergerak cepat atau dalam keadaan hati
panas, irama debaran jantung bertambah. Sebaliknya pada waktu tubuh istirahat dan keadaan
jiwa tenang, iramanya lebih perlahan.
Siklus jantung merupakan kejadian-kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran
darah. Gerakan jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi.
Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas his, kemudian ventrikel berkontraksi. Gerakan
jantung terdiri atas dua jenis, yaitu kontraksi (sistol) dan pengenduran (diastole). Kontraksi dari
kedua atrium terjadi serentak dan disebut sistol atrial, sedangkan pengendurannya disebut
diastole atrial. Sedangkan kontraksi dan pengenduran ventrikel disebut sistol dan diastole
ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel adalah 0,3 detik dan tahap pengendurannya selama 0,5
detik. Dengan cara ini jantung berdenyut terus-menerus selama hidupnya. Dan otot jantung
mendapat istirahat sewaktu diastole ventrikuler. Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan
kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Ventrikel kiri merupakan kontraksi yang terkuat
karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah arteri
sistemik, meskipun ventrikel kanan juga memompa volume drah yang sama, tetapi tugasnya
hanya mengirimkannya ke sekitar paru-paru.
Selama jantung bergerak dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan katup-katup
yang menutup secara pasif. Bunyi pertama disebabkan karena kenutupnya katup atrio-ventrikuler
dan kontraksi ventrikel, terdengar panjang dan rata, terdengar seperti “lub”. Bunyi kedua
disebabkan karena menutupnya katup aortic dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel, terdengar
pendek dan tajam, terdengar seperti “duk”. Debaran jantung (debaran apeks) adalah pukulan
ventrikel kiri pada dinding anterior yang terjadi selam kontraksi ventrikel. Debaran ini dapat
diraba, dan sering terlihat pada ruang intercostals kelima kiri, kira-kira 4cm dari garis tengah
sternum.
Denyut arteri merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila dipompa keluar
jantung. Denyut ini mudah di raba pada arteri radialis, arteri temporalis, atau arteri dorsalis pedis.
Kecepatan denyut jantung seseorang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh penghidupan,
pekerjaan, makanan, umur, dan emosi. Irama dan denyut sesuai dengan siklus jantung.
Jantung mempunyai dua sirkulasi, yaitu :
1. Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar yaitu aliran darah dari ventrikel kiri melalui
arteri, arteriola, dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena
2. Sirkulasi pulmonal atau peredaran darah kecil yaitu aliran dari ventrikel kanan melalui
paru-paru ke atrium kiri
BAB III
ANALISA PENGKAJIAN FISIK GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER
Head to toe Hasil Hasil kelainan Ditemukan Analisa
normal pada pasien
Kepala dan leher:
1. Wajah Bibir Pucat di bibir dan Anemia Cop menurunsuplay
lembab dan kulit wajah darah ke jaringan
tidak pucat menurunanemia
Mulut Sianosis pada Anemia Cop menurunsuplay
lembab dan mukosa mulut, darah ke jaringan
tidak pucat bibir dan lidah menurunanemia
2. Mata Konjungtiv Konjungtiva Anemia Cop menurunsuplay
a berwarna anemis darah ke jaringan
merah menurunanemia
muda
Konjungtiv Konjungtiva Kelainan VSD tek.ventrikel
a berwarna kebiruan jantung kanan
merah kongenital meningkatvol.
muda (VSD) Darah ke paru
meningkatkerusakan
pada PD eksudasi
cairan dan
dibrisudem paru
difusi paru menurun
g. Pertukaran gas
analisa gas darah
Edeme Gagal Cop menurun
periorbital g. jantung peningkatan
visus RAASretensi air dan
garamedema
periorbital
kerusakan pada PD
visus tidak simetris
Arcus Arcus senilis pada Manifes: Peningkatan
senilis pada kornea hiperkoleste tek.ventrikel
kornea rolemia kananvol. Darah ke
paru meningkat
vol.darah sistemik
menurun O2 ke
jaringan turung.
Metabolisme
hiperkolesterolemia
3. Hidung Pernafasan Pernafasan cuping Gagal Gagal jantung kiri
hidung jantung kiri, peningkatan tek. Vena
dengan pulmonalpeningkata
manifes: n tekanan kapiler
dispnea atau pulmonal kongesti
orthopnea pulmonal dispnea
4. Leher Distensi Distensi vena Gagal Peningkatan tekanan
vena jugularis lebih jantung VCS peningkatan
jugularis 3- dari 3-5 cm kanan JVP
5 cm