Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH:
KELOMPOK 2
TINGKAT 2 KEPERAWATAN REGULER B
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM
JURUSAN D-3 KEPERAWATAN MATARAM
2010/2011
B. Etiologi/Penyebabnya
Penyebab yang pasti dari terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia
sampai sekarang belum diketahui secara pasti, tetapi hanya 2 faktor yang
mempengaruhi terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia yaitu testis dan usia
lanjut.
Karena etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa
yang diduga timbulnya Benigne Prostat Hyperplasia antara lain :
1. Hipotesis Dihidrotestosteron (DHT)
Peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen akan menyebabkan epitel
dan stroma dari kelenjar prostatmengalami hiperplasia.
2. Ketidak seimbangan estrogen – testoteron
Dengan meningkatnya usia pada pria terjadi peningkatan hormon Estrogen
dan penurunan testosteron sedangkan estradiol tetap. yang dapat
menyebabkan terjadinya hyperplasia stroma.
3. Interaksi stroma - epitel
Peningkatan epidermal gorwth faktor atau fibroblas gorwth faktor dan
penurunan transforming gorwth faktor beta menyebabkan hiperplasia stroma
dan epitel.
4. Penurunan sel yang mati
Estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan
epitel dari kelenjar prostat.
5. Teori stem cell
Sel stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit.
(Roger Kirby, 1994 : 38).
D. Patofisiologi
(LEMAH)
KERUSAKAN GINJAL
GAGAL GINJAL
Proses Miksi
Fase pengisian
Fase ekspulsi :
Reseptor Strecth
Syaraf Otonom PS S2 - 4
BPH P up meningkat
Hipertropi
F. Komplikasi
Aterosclerosis
Infark jantung
Impoten
Haemoragik post operasi
Fistula
Striktur pasca operasi & inconentia urine
G. ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
1. Anamnesa
Riwayat Keperawatan
Suspect BPH umur > 60 tahun
Pola urinari : frekuensi, nocturia, disuria.
Gejala obstruksi leher buli-buli : prostatisme (Hesitansi, pancaran,
melemah, intermitensi, terminal dribbling, terasa ada sisa) Jika
frekuensi dan noctoria tak disertai gejala pembatasan aliran non
Obstruktive seperti infeksi.
BPH hematuri
2. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu. Nadi
dapat meningkat pada keadaan kesakitan pada retensi urin akut,
dehidrasi sampai syok pada retensi urin serta urosepsis sampai syok
- septik.
Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan tehnik bimanual untuk
mengetahui adanya hidronefrosis, defisiensi nutrisi, edema, pruritus,
echymosis menunjukkan renal insufisiensi dari obstruksi yang lama
dan pyelonefrosis. Perkusi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
residual urin
3. Pemeriksaan Radiologi
Pada Pemeriksaan Radiologi ditujukan untuk
a. Menentukan volume Benigne Prostat Hyperplasia
b. Menentukan derajat disfungsi buli-buli dan volume residual urine
c. Mencari ada tidaknya kelainan baik yang berhubungan dengan
Benigne Prostat Hyperplasia atau tidak
3. Pemeriksaan Endoskopi.
Salah satu gejala dari BPH adalah melemahnya pancaran urin. Secara obyektif
pancaran urin dapat diperiksa dengan uroflowmeter dengan penilaian :
5. Pemeriksaan Laboratorium
Urinalisis (test glukosa, bekuan darah, UL, DL, RFT, LFT, Elektrolit, Na,/K,
Protein/Albumin, pH dan Urine Kultur)
Jika infeksi:pH urine alkalin, spesimen terhadap Sel Darah Putih, Sel
Darah Merah atau PUS.
RFT evaluasi fungsi renal
Serum Acid Phosphatase Prostat Malignancy
Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit dan kadar gula
digunakan untuk memperoleh data dasar keadaan umum klien.
PSA (Prostatik Spesific Antigen) penting diperiksa sebagai kewaspadaan
adanya keganasan.
II. Diagnosa keperawatan.
Pre Operasi :
Post Operasi :
1. Sebelum Operasi
5. Kolaborasi
dalam pemberian
antispasmodik
9. K
olaborasi dengan
dokter untuk
memberi obat –
obatan (analgesik
atau anti
spasmodik )
I. PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8 0C
Nadi : 120 X/menit. Kuat dan teratur
Tekanan darah : 140/80 mmHg.
Respirasi : 20 x/menit
3) Body Systems
(1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Frekuensi 20 x/menit, Irama teratur, tidak terlihat gerakan cuping
hidung, tidak terlihat Cyanosis, tidak terlihat keringat pada dahi,
hasil thorax foto KP dengan curiga multipel bulla paru kanan serta
efusi pleura kanan/minimal
(13) Ketergantungan
Klien tidak perokok, tidak minum-minuman yang mengandung
alkohol.
Aspek Psikologis
Klien terkesan takut akan penyakitnya, merasa terasing dan sedikit
stress menghadapi tindakan operasi.
Aspek Spiritual
Klien dan keluarganya sejak kecil memeluk agama islam, ajaran agama
dijalankan setiap saat. Klien sangat aktif menjalankan ibadah sholat 5
waktu sehari dan aktif mengikuti kegiatan agama yang diselenggarakan
oleh masjid di sekitar rumah tempat tinggalnya maupun oleh
masyarakat setempat.
Saat ini klien merasa tergangguan pemenuhan kebutuhan spiritualnya
DIAGNOSTIC TEST
Laboratoriun
Hb : 15,3 mg/dl (13,4 mg/dl)
Leukosit : 12.000
BSN : 98 mg/dl ( 140 mg/dl)
2 jam pp : 200
BUN : 21 mg/dl (10 – 20)
Serum Creatinin : 0,7 mg/dl (0,6 – 1,3)
Kalium : 4 mmol/l (3,5 – 5,2 mmol/l)
Natrium : 140 mmol/l (135 – 146 mmol/l)
Albumin : 3,4 gRasionaldl (3,2 – 3,5 gRasionaldl)
SGOT : 21 U/L
SGPT : 12 U/L
Bilirubin Direk : 0,14
Bilirubin Total : 0,32
DIAGNOSA NAMA
TUJUAN DAN HASIL
TGL. KEPERAWATAN/DATA RENCANA TINDAKAN RASIONAL PERAWAT /
YANG DIHARAPKAN
PENUNJANG MAHASISWA
2 April Kecemasan berhubungan Tujuan : - Berikan dorongan terhadap tiap-tiap - Untuk mengurangi rasa cemas
2002 dengan rencana Rasa cemas dapat proses kehilangan status kesehatan yang
pembedahan dan diatasi/berkurang. timbul.
kehilangan status Kriteria : - Berikan privacy dan lingkungan yang - privacy dan lingkungan yang nyaman
kesehatan. - Pasien dapat nyaman. dapat mengurangi rasa cemas.
Data Penunjang : menyatakan - Batasi staf perawat/petugas kesehatan - Untuk dapat lebih memberikan
- Klien mengatakan kecemasan yang yang menangani pasien. ketenangan.
sedikit stress dirasakan. - Observasi bahasa non verbal dan bahasa - Untuk mendeteksi dini terhadap
menghadapi tindakan - Pasien dapat verbal dari gejala-gejala kecemasan. masalah
operasi. Klien beristirahat dengan - Temani pasien bila gejala-gejala - Untuk mengurangi rasa cemas
mengatakan kurang tenang. kecemasan timbul.
tidur baik pada waktu - Tensi dan Nadi dalam - Berikan kesempatan bagi pasien untuk - Kemampuan pemecahan masalah pasien
siang maupun malam batas normal. mengekspresikan perasaannya . meningkat bila lingkungan nyaman dan
hari. Klien tampak - Ekspresi wajah mendukung diberikan.
terganggu tegang dan ceria/rileks. - Hindari konfrontasi dengan pasien. - Untuk mengurangi ketegangan pasien
gelisah dengan - Berikan informasi tentang program - Informasi yang diberikan dapat
kondisi ruang pengobatan dan hal-hal lain yang membantu mengurangi
perawatan yang ramai mencemaskan pasien. kecemasan/ansietas
- Tensi 140/80 mmHg - Lakukan intervensi keperawatan dengan - Untuk menghindari kemungkinan yang
- Nadi = 120 X/mt hati-hati dan lakukan komunikasi tidak diinginkan
terapeutik.
- Anjurkan pasien istirahat sesuai dengan - Untuk mengurangi ketegangan dan
yang diprogramkan. kecemasan pasien
- Berikan dorongan pada pasien bila - Untuk mengurangi ketergantungan
25
sudah dapat merawat diri sendiri untuk pasien
meningkatkan harga dirinya sesuai
dengan kondisi penyakit.
- Hargai setiap pendapat dan keputusan - Untuk meningkatkan harga diri pasien.
pasien. S u b h a n
3 April Kurangnya pengetahuan Tujuan : - Kaji tingkat pengetahuan pasien dan - Pengetahuan membantu
2002 tentang sifat penyakit, Pengetahuan pasien keluarga tentang sifat penyakit, mengembangkan kepatuhan pasien dan
pemeriksaan diagnostik tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan keluarga terhadap rencana terapeutik
dan tujuan tindakan yang pemeriksaan diagnostik tindakan yang diprogramkan.
diprogramkan dan tujuan tindakan yang - Berikan penjelasan tentang sifat - Untuk menambah pengetahuan pasien
berhubungan dengan diprogramkan meningkat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan
kurangnya informasi yang Kriteria tujuan tindakan yang diprogramkan.
akurat pada klien. - Pasien dapat - Berikan kesempatan pasien dan - Meningkatkan kemampuan pasien untuk
Data Penunjang : menjelaskan kembali keluarga untuk mengekspresikan memecahkan masalah
- Pasien menyatakan tentang sifat penyakit, perasaannya dan mengajukan
belum memahami tujuan tindakan yang pertanyaan terhadap hal-hal yang belum
tentang sifat penyakit, diprogramkan dan dipahami.
pemeriksaan pemeriksaan - Diskusikan pentingnya banyak minum - Untuk menambah pengetahuan pasien
diagnostik dan tujuan diagnostik. air putih 3 – 4 liter perhari selama tidak bahwa cairan dapat membantu
tindakan yang - Pasien tidak bertanya ada kontra indikasi. pembersihan ginjal
diprogramkan. lagi tentang sifat - Batasi aktifitas fisik yang berat. - Untuk mencegah kekambuhan Hernia
- Pasien bertanya-tanya penyakit, pemeriksaan yang juga dideritanya
tentang sifat penyakit, diagnostik dan tujuan
pemeriksaan tindakan yang
diagnostik dan tujuan diprogramkan.
tindakan yang
diprogramkan. S u b h a n
26
4 April Resiko tinggi terhadap Tujuan : - Pertahankan sistem kateter steril, - Mencegah masuknya bakteri dan
2002 Infeksi Saluran Kencing Infeksi dapat dicecah Berikan betadine pada kateter dan ujung infeksi/sepsis lanjutan
berhubungan dengan Kriteria hasil : uretra kemudian tutup dengan kasa
pemasangan Dower - Mencapai waktu - Observasi tanda dan gejala Infeksi - Mendeteksi infeksi sejak dini
Cateter yang lama operasi tidak Saluran Kencing
mengalami tanda - Kolaborasi dengan dokter untuk - Untuk mengurangi kemungkinan reseko
infeksi. penggantian Dower Kateter atau Infeksi Saluran Kencing.
pemberian obat Antibiotika S u b h a n
27
IMPLEMENTASI/TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA PERAWAT /
TGL. JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
MAHASISWA
2 April 2002 18.00 - Memberikan dorongan terhadap tiap-tiap proses kehilangan status kesehatan yang timbul.
WIB - Memberikan privacy dan lingkungan yang nyaman.
- Membatasi staf perawat/petugas kesehatan yang menangani pasien.
- Mengobservasi bahasa non verbal dan bahasa verbal dari gejala-gejala kecemasan.
- Menemani pasien bila gejala-gejala kecemasan timbul.
- Memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengekspresikan perasaannya .
- Menghindari konfrontasi dengan pasien.
- Memberikan informasi tentang program pengobatan dan hal-hal lain yang mencemaskan pasien.
- Melakukan intervensi keperawatan dengan hati-hati dan lakukan komunikasi terapeutik.
- Menganjurkan pasien istirahat sesuai dengan yang diprogramkan.
- Memberikan dorongan pada pasien bila sudah dapat merawat diri sendiri untuk meningkatkan
harga dirinya sesuai dengan kondisi penyakit.
- Menghargai setiap pendapat dan keputusan pasien. S u b h a n
3 April 2002 10.00 - Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik
WIB dan tujuan tindakan yang diprogramkan.
- Memberikan penjelasan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang
diprogramkan.
- Memberikan kesempatan pasien dan keluarga untuk mengekspresikan perasaannya dan
mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum dipahami.
- Mendiskusikan pentingnya banyak minum air putih 3 – 4 liter perhari selama tidak ada kontra
indikasi.
- Membatasi aktifitas fisik yang berat. S u b h a n
4 April 2002 10.00 - Mempertahankan sistem kateter steril, memberikan betadine pada kateter dan ujung uretra
WIB kemudian tutup dengan kasa
- Mengobservasi tanda dan gejala Infeksi Saluran Kencing
- Mengkolaborasi dengan dokter untuk penggantian Dower Kateter atau pemberian obat Antibiotika S u b h a n
EVALUASI
NAMA PERAWAT /
TGL. DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI
MAHASISWA
2 April 2002 Kecemasan berhubungan dengan rencana Rasa cemas dapat diatasi/berkurang.
pembedahan dan kehilangan status kesehatan. Kriteria :
- Pasien dapat menyatakan kecemasan yang dirasakan.
- Pasien dapat beristirahat dengan tenang.
- Tensi dan Nadi dalam batas normal.
- Ekspresi wajah ceria/rileks. S u b h a n
3 April 2002 Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, Pengetahuan pasien tentang sifat penyakit, pemeriksaan
pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan.meningkat
diprogramkan berhubungan dengan kurangnya Kriteria
informasi yang akurat pada klien. - Pasien dapat menjelaskan kembali tentang sifat penyakit,
pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang
diprogramkan.
- Pasien tidak bertanya lagi tentang sifat penyakit,
pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang
diprogramkan. S u b h a n
4 April 2002 Resiko tinggi terhadap Infeksi Saluran Kencing Infeksi dapat dicecah
berhubungan dengan pemasangan Dower Cateter Kriteria hasil :
yang lama - Mencapai waktu operasi tidak mengalami tanda infeksi. S u b h a n