Você está na página 1de 6

Salah satu langkah awal dari rekayasa lalu lintas adalah menghitung volume

kendaraan,kapasitas ruang jalan dan kejenuhan jalan


MENGHITUNG VOLUME KENDARAAN
Dikenal beberapa istilah mengenai volume kendaraan :

 PHV : Peak Hour Volume yaitu volume jam puncak yang tersusun dari volume 15
menitan tersibuk berurutan selama 1 jam.
 PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari ,PHV dibagi dg
4x volume maks pada volume 15 menitan di PHV
 LHR : Lalu lintas harian rata-rata selama 24 jam
 AADT : Annual average daily traffic yaitu LHR yang pengukurannya minimal 365
hari( 1 tahun)
 ADT : Average daily traffic . Yaitu LHR yang pengukurannya kurang dari satu tahun

Metode pengumpulan data (yang sering dilakukan ):

 Pengamatan dilakukan dengan interval waktu 15 menit


 Pengamatan dilakukan 2 arah
 jenis kendaraan dikelompokan semakin rinci (LV=light vehicle, HV=heavy vehicle,
MC=motorcycle, UM=unmotorizhed)
 Lama pengamatan : 2 jam (minimal), 16 jam, 24 jam, 48 jam.
 contoh :
Waktu Volume ( kendaraan )
06.00-06.15 400
06.15-06.30 450
06.30-06.45 550
06.45-07.00 600
07.00-07.15 625
07.15-07.30 525
07.30-07.45 475
07.45-08.00 575
 Ditanyakan : PHV, PHF, LHR(jika PHV=10% LHR) ???
 Jawab:
 -PHV = Σ V =550+600+625+525 = 2300 kendaraan/jam
 -PHF = PHV/(4 x Vmaks) = 2300/(4 x 625) =2300/2500 =0.92
 -LHR = 2300/10% =23000 kendaraan/hari

Volume jam sibuk rencana (VJR) merupakan prakiraan volume lalu lintas pada jam
sibuk tahun rencana lalu lintas, dinyatakan dalam SMP/jam. Perhitungan (VJR)
menentukan jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu lintas yang di perlukan.
VJR dihitung dengan rumus :
𝐾
VJR = 𝑉𝐿𝐻𝑅 𝑥 𝐹

Keterangan:
VJR = Volume Jam Rencana
K (disebut faktor K) = faktor volume lalu lintas jam sibuk.
F (disebut faktor F) = faktor variasi tingkat lalulintas per seperempat jam dalam
satu jam.
VLHR Faktor K (%) Faktor F (%)
>5000 4-6 0,9-1
30.000-50.000 6-8 0,8-1
10.000-30.000 6-8 0,8-1
5000-10.000 8-10 0,6-0,8
1000-5000 10-12 0,6-0,8
<1000 12-16 <0,6

Survey arus lalulintas meliputi :

 Arus pada ruas


 Pergerakan dipersimpangan
 Arus lalu lintas
 Komposisi kendaraan
 Volume jam puncak (VJP)
 Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)

 Survey Lalu Lintas


 Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan
data primer dilakukan dengan cara survey lapangan, sedangkan data sekunder
didapatkan dari instansi yang berwenang dalam penentuan kebijakan transportasi
seperti Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah.
 Data primer yang diperlukan untuk analisis adalah:
Data kinerja lalu lintas saat ini, yang diukur dengan volume, kecepatan dan kepadatan
lalu lintas;
Data penyebaran dan pembebanan perjalanan pada tiap ruas jalan dan simpang;
Volume lalu lintas saat ini dan akan datang sesuai dengan tahun rencana.
Data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait adalah :
Peta jaringan jalan dan peruntukan lahan (land use)
Data jumlah penduduk
Kondisi sosial ekonomi penduduk daerah studi
Kebijakan manajemen transportasi yang diterapkan
 Data yang diperoleh dari hasil survey diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang keadaan yang ada di lapangan, sehingga data ini dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan sebagai berikut :
Pemantauan ( monitoring ) ;
Prakiraan ( forecasting ) ;
Kalibrasi ( calibration ) ;
Validasi (validation ).
 Persiapan Survey Lalu Lintas
 Sebelum survey dilakukan terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk mengetahui
kondisi lapangan yang sebenarnya serta dapat mempermudah mendapatkan petunjuk
tentang survey yang akan dilakukan. Hal ini akan mempermudah pengisian formulir
survey yang akan digunakan serta pembuatan jadwal survey, kemudian dilanjutkan
dengan membuat perencanaan detail survey tentang :
Pelaksanaan survey ;
Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang
lainnya ;
Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada;
Kebutuhan terhadap logistik, dan lain – lain.
Agar survey dapat dilakukan dengan efisien berikut informasi yang dibutuhkan
sebelum pelaksanaan survey :
Peta
 Peta adalah adalah persyaratan awal untuk melaksanakan survey.
Waktu dan Durasi Survey
Waktu pelaksanaan survey dipengaruhi oleh aktvitas kegiatan masyarakat pengguna
lalu lintas. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam
penetapan waktu survey, antara lain mencakup :
Liburan Sekolah
Libur Musiman
Hari dalam Minggu (Waktu Kerja dan Waktu Istirahat)
Kondisi Iklim (Misalnya Musim Hujan)
Pekerjaan-pekerjaan Penanganan Jalan
Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, juga pertimbangan ketersediaan
dana, tenaga survey, alat survey, dan jadwal kegiatan proyek, maka survey dalam
rangka pengumpulan data untuk kepentingan studi lalu lintas dan angkutan jalan
dilaksanakan dengan penjadwalan yang disesuaikan.
 Tenaga Surveyor dan Briefing
Survey inventarisasi melibatkan 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung
jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Survey kecepatan melibatkan seorang
pengemudi, 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu)
orang pengawas. Sementara untuk survey pergerakan membelok, melibatkan 1 (satu)
orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas.
Sebelum survey dilaksanakan, diadakan terlebih dahulu sebentuk pengarahan
(briefing) kepada petugas oleh Koordinator yang berpengalaman.
 Formulir dan Peralatan
Untuk keperluan survey lalu lintas, baik survey inventarisasi, kecepatan, maupun
pergerakan membelok, didesain suatu bentuk formulir oleh tim penyusun, yang
diupayakan mampu meng-cover semua jenis data yang diperlukan untuk keperluan
pengumpulan data dan analisis lalu lintas. Sementara peralatan survey yang
disediakan adalah sebagai berikut :
-Formulir survey inventarisasi
-Formulir survey kecepatan
-Formulir survey pergerakan membelok
-Clif Board
-Ballpoint
-Counter
-Pensil
-Penghapus
-Meteran
-Stop Watch
-Kamera
 Transportasi dan Akomodasi
Untuk memobilisasi pergerakan dan penyebaran surveyor, disediakan kendaran sewa
sebanyak 1 (satu) unit mobil penumpang untuk setiap harinya.
 Pelaksanaan Survey Lalu Lintas
Survey lalu lintas sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data primer sebagai
gambaran nyata dari kondisi lapangan. Pelaksanaan survey dan jenis survey yang
dilaksanakan dijelaskan sebagai berikut, dan data hasil survey dapat dilihat pada
lampiran.
Inventarisasi Jalan dan Persimpangan
 Inventarisasi jalan dan persimpangan (Road Inventory Survey), dilakukan untuk
mendapatkan data mengenai jenis dan jumlah hambatan samping (side friction), serta
inventarisasi fasilitas perlengkapan jalan, baik yang ada sekarang maupun yang
dibutuhkan dengan mempertimbangkan kondisi jalan. Survey ini dilakukan pada
semua sub ruas jalan dengan mengacu pada Indonesia Higway Capacity Manual atau
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Survey ini dapat dilakukan kapan saja
(tidak terbatas hari kerja atau hari libur).
 Data yang didapatkan dari survey ini adalah :
-Sketsa penampang tipikal atau layout
-Panjang dan lebar jalan, persimpangan dan fasilitas pejalan kaki
-Pengaturan ruas jalan, satu atau dua arah
-Pengaturan persimpangan misalnya diatur dengan prioritas, bundaran, APILL atau
persimpangan tidak sebidang
-Rambu (jenis dan posisinya dalam orde 100-an meter)
-Marka dengan klasifikasi ada (tengah, pinggir), atau tidak ada
-Hambatan samping dengan klasifikasi statis (berdasarkan jenis objek yang ada di sisi
jalan), dinamis (berdasarkan pengaruhnya terhadap lalu lintas)
 Pengamatan Kendaraan Bergerak
Pengamatan kendaraan bergerak (Moving Car Observer / Car Following Survey),
dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas. Survey Moving
car observer ini dilakukan pada semua ruas jalan yang ada dan dilakukan sepanjang
hari, sehingga diusahakan semua ruas tersurvey pada berbagai periode waktu, baik
pada saat sibuk (peak period) maupun tidak (off peak). Dengan demikian, dari survey
tersebut akan diperoleh besaran kecepatan rata-rata di ruas jalan.
 Tenaga sureveyor dibagi tugas sebagai pengendara mobil, pencatat waktu, pencatat
jarak, penghitung kendaraan yang mendahului dan didahului, serta penghitung
kendaraan yang berpapasan. Adapun kendaraan yang dihitung hanya meliputi
kendaraan mobil penumpang dan kendaraan yang memiliki dimensi sebanding atau
lebih besar, untuk kendaraan roda dua maupun tidak bermotor diabaikan. Sementara
pada ruas jalan dengan sistem satu arah, tidak dilakukan pencacahan kendaraan, baik
kendaraan yang berlawanan arah, maupun yang mendahului dan yang didahului.
Survey pengamat kendaraan bergerak dianjurkan untuk dilakukan 12 kali pergi pulang
untuk satu ruas jalan.
Pengemudi kendaraan mengemudikan kendaraan dengan wajar sesuai kecepatan lalu
lintas. Surveyor pertama menghitung kendaraan yang didahului dan mendahului,
kemudian menghitung selisihnya dalam notasi y. Surveyor kedua menghitung
kendaraan yang berpapasan dalam notasi x, sedangkan surveyor ketiga menghitung
waktu dan hambatan perjalanan.
Pada ruas jalan dengan sistem dua arah, dilakukan tahapan penghitungan sebagai
berikut.
Volume lalu lintas dihitung dengan rumus :
Q = x + y TA + TW Dengan :
TA = waktu perjalanan sewaktu berjalan melawan arus
TW = waktu perjalanan sewaktu berjalan bersama arus
Waktu perjalanan dihitung dengan rumus :
T = TW – y Q Kemudian dari sejumlah data yang diperoleh, ditetapkan kecepatan
rata-rata disetiap ruas. Sementara pada ruas sistem satu arah, kecepatan dihitung
dengan membagi data jarak dengan data waktu.
 V = s/t
Dengan :
V = kecepatan
s = jarak
t = waktu
 Survey Pergerakan Membelok
 Survey pergerakan membelok terklasifikasi (turning movement classified counting)
dilakukan dengan menghitung volume kendaraan sesuai arah pergerakannya. Posisi
surveyor pada survey persimpangan harus dapat mengambil posisi straregis dengan
maksud agar dapat terpenuhinya syarat lokasi sebagai berikut :
Sudut pandang yang jelas pada semua lajur yang disurvey, karenanya perubahan
waktu siklus dapat terlihat secepatnya.
Garis henti dan ban kendaraan pada garis henti terlihat jelas.
Kendaraan di antrian paling belakang terlihat jelas dan dapat dVdentifikasi.
Kendaraan pada arus hilir terlihat agar surveyor dapat mengetahui bahwa antrian
teerhambat atau tidak
Surveyor tidak terganggu pejalan kaki dan tidak diketahui pengemudi yang dapat
terpengaruhi cara mengendaranya.
 Pengumpulan dan kompilasi data yang dilakukan dengan survey diatas harus
dilakukan sebaik mungkin, sehingga terhadap data tersebut dengan mudah dapat
dilakukan pengecekan dan penelusuran kembali. Pengumpulan dan kompilasi data
yang baik harus mempunyai unsur – unsur berikut :
-Nomor dokumen
Nomor dokumen merupakan kode yang mengidentifikasikan lembar kerja, dimana hal
ini akan sangat dirasakan kebutuhannya untuk data berskala besar.
-Lokasi Survey
Lokasi survey menunjukkan tempat survey dilakukan, dimana hal ini sebaiknya
ditunjukan dengan peta atau sketsa lokasi, sehingga dengan mudah dapat dibaca orang
yang memanfaatkan / mengolah data tersebut.
-Waktu survey
Waktu survey lalulintas harus dapat mencerminkan kapan survey tersebut dilakukan.
Untuk waktu yang berupa tahun, bulan, minggu, hari, dan jam, menit, serta jangka
waktu pelaksanaan survey sangat diperlukan, mengingat karakteristik lalulintas yang
sangat dinamis cepat berubah.
-Cuaca pada waktu survey
Karakteristik lalulintas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang dicatat pada saat
melakukan survey lalulintas umumnya adalah cerah, mendung dan berawan.
-Pengamat
Informasi mengenai pelaksana survey, jabatan, dan tanggung jawab sangat
diperlukan bila terdapat inkonsistensi data yang diperoleh dan perlu dilakukan
pengecekan.
-Metoda Survey
Alat yang digunakan untuk melakukan proses pengumpulan data lebih lanjut.
-Pengaturan lalulintas
Informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan tertentu sangat
diperlukan misalnya larangan pada kendaraan barang, sehingga pada data survey
tidak akan ditemui data mengenai kendaraan dimaksud.
Lain – lain
Informasi lain yang diperlukan yang mungkin akan mempengaruhi karakter lalulintas

Você também pode gostar