Você está na página 1de 12

Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.

S
dengan Hipertensi di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Dewanata Cilacap

Nama Pengkaji : Asti Septu Tsaniyah


Tanggal pengkajian : Senin, 22 Januari 2018

A. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN


1. Identitas / data biografis klien
1) Nama : Tn. S
2) Umur : 60 tahun
3) Pendidikan terakhir :-
4) Gol. Darah :-
5) Agama : Islam
6) Status perkawinan : kawin
7) Alamat : Parit, Kawunganten
8) Jenis kelamin : Laki-laki
9) Orang yang paling dekat dihubungi : Lugito
10) Hubungan dengan lansia : Teman
11) Alamat : Cilacap lor

2. Riwayat keluaga
a. Pasangan : Masih hidup
b. Kesehatan :-
c. Umur : 58 tahun
d. Pekerjaan : Buruh
e. Alamat : Lampung
f. Kematian :-
g. Sebab kematian :-
h. Tahun meninggal :
i. Anak : Hidup
j. Alamat : Lampung
k. Kematian :-
l. Sebab kematian :-

3. Riwayat pekerjaan anak


-

4. Riwayat Lingkungan Hidup


a. Tipe tempat tinggal/ panti : Rumah permanen
b. Jumlah kamar :5
c. Jumlah orang yang tinggal di panti :8
d. Derjat privacy : Sedang
e. Teeman dekat : Tn.S
f. Alamat/telepon : Maos lor
g. Kondisi panti : Baik

5. Riwayat Rekreasi
a. Hobi/minat : Bersih-bersih
b. Keanggotaan organisasi :-
c. Liburan panjang :-
d. Kegiatan di panti : Apel pagi, olahraga, kerja
bakti, pengajian, bimbingan
sosial, keterampilan

6. Sumber / sistem pendukung yang digunakan


a. Dokter/perawat/bidan/fisioterapi,dll : Dokter dan perawat
b. RS, klinik, yankes lain : Poliklinik panti
c. Jarak dari rumah/panti : ±100 m
d. Makanan yang dihantar : Dari panti
e. Perawatan sehari-hari oleh keluarga :-
7. Kebiasaan ritual
a. Agama : Islam
b. Istirahat tidur : Cukup, siang sampai 2 jam,
malam mulai jam 20.00-
04.00 WIB
c. Kebiasaan ibadah : Baik. Klien melaksanakan
sholat 5 waktu
d. Kepercayaan : Baik
e. Ritual makan : Selalu berdoa

8. Status kesehatan saat ini


a. Status kesehatan selama 1 tahun yang lalu : Klien mengatakan
kadang-kadang mengeluh, nyeri pada persendian kaki.
Keluhan kesehatan utama (PQRST) :
P : nyeri pada daerah persendian kaki karena
penyakit rematik yang diderita.
Q: cekot-cekot
R: kaki
S : skala 5 (0-10).
T: kadang-kadang.
b. Pengetahuan/pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan
: Klien tahu penyakit yang dirasakan sekarang.
c. Derajat keseluruhan fungsi relatif terhadap masalah kesehatan dan
fungsi relatif terhadap masalah kesehatan : kedua kaki kadang-
kadang terasa nyeri
d. Diagnosa medis : Rematik.
e. Obat-obatan :-
f. Status imunisasi :-
g. Alergi :-
h. Penyakit yang diderita : Rematik

9. Status kesehatan masa lalu


Klien mengatakan nyeri pada persendian sudah 2 tahun lebih. sebelumnya
tidak ada riwayat penyakit.

10. Tinjauan system


a. Keadaan umun
Baik, klien tampak bersih, kulit tidak kotor, rambut bersih beruban,
mulut bau, gigi banyak yang ompong, tidak mengalami kesulitan tidur,
napsu makan tiap hari baik, tingkat kesadaran baik, daya tilik diri
cukup, berjalan lambat 4 m lebih dari 5 detik, ADL masih dapat
dilakukan sendiri tetapi kaki sering pegal.
Pemeriksaan fisik TTV :
TD : 120/80 MmHg,
ND : 88 kali pe rmenit,
RR : 23 kali per menit
S : 37,5 C0
b. Integument
Elastisitas kulit : baik, keriput dan tidak ada lesi atau luka, serta infeksi
kulit yang lain,
c. Hemopoetik
Tidak ada masalah
d. Kepala
Kepala mesocepal, rambut sudah beruban, tidak ada ketombe atau kutu
rambut.
e. Mata
Penglihatan berkurang karena factor usia
f. Telinga
Pendengaran masih baik, tidak ada tinnitus, rabas, tidak ada riwayat
infeksi, kebiasaan membersihkan telinga seminggu sekali
g. Hidung dan sinus
Tidak ada alergi terhadap rangsangan bau, masih cukup.

h. Mulut dan tenggorokan


Jarang mengalami sakit tenggorokan, tidak ada lesi, tidak ada kesulitan
menelan, tidak terdapat pendarahan gusi, tidak menggunakan gigi
palsu.
i. Leher
Tidak ada nyeri, tidak terdapat benjolan, tidak teraba pembesaran
kelenjar tiroid.
j. Pernapasan
Tidak terdapat batuk, tidak ada sesak napas, tidak ada hemotisis, tidak
ada penumpukan sputum, tidak terdengar mengi, tidak terdapat riwayat
asma/alergi dan tidak terdapat wheezing.
k. Kardiovaskuler
Tidak ada nyeri dada
l. Gastrointestinal
Tidak ada keluhan sakit perut, napsu makan baik, tidak ada nyeri ulu
hati
m. Perkemihan
Sering BAK baik siang maupun malam hari dan dilakukan di WC.
n. Genitoreproduksi
Laki-laki
o. Musculoskeletal
Terdapat nyeri pada persendian kaki, tidak ada pembengkakan sendi.
p. System saraf pusat
Tidak terdapat kejang, tidak ada riwayat serangan jantung.
q. system endokrin
Tidak ada keluhan : polifagia, polidipsi, poliuria.
r. System imun
Cukup.
s. System pengecapan
Baik.

t. System penciuman
Cukup, masih peka pada bau.
u. Psikososial
Ingin cepat sembuh dari penyakitnya.

11. Pengkajian Status Fungsional, Kognitif, Afektif, Sosial


a. Pengkajian Status Fungsional

INDEKS KATZ

Skor Kriteria

A Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari,


kecuali untuk berjalan
No Kriteria Dengan bantuan Mandiri

1. Makan √

2. Aktivitaske toilet √

3. Berpindah dari kursi atau √


sebaliknya, termasuk
duduk di tempat tidur

4. Kebersihan diri mencuci √


muka, menyisir rambut
dan menggosok gigi

5. Mandi √

6. Berjalan di permukaan √
datar

7. Naik turun tangga √

8. Berpakaian √

9. Mengontrol defekasi √

10. Mengontrol berkemih √

b. Pengkajian status kognitif dan afektif


1) Status Kognitif : mengetahui fungsi intelektual, dengan Shart
Pottable Mental Status Questionare (SPMSQ)

No Pertanyaan Benar Salah

1. Tanggal berapa hari ini? √

2. Hari apa sekarang? √

3. Apa nama tempat ini? √

4. Di mana alamat Anda? √

5. Berapa anak Anda? √

6. Kapan anda lahir? √


7. Siapakah Presiden Indonesia √
saat ini?

8. Siapakah Presiden Indonesia √


sebelumnya?

9. Siapakah nama ibu Anda? √

10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap √


pengurangan 3 dari setiap angka
baru semua secara menurun.

Keterangan :
Salah 0-2 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Hasil : Short Portable Mental Status Quistionare (SPMSQ)
didapatkan skor kesalahan 1, jadi fungsi intelektual utuh.

B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. DS : Klien mengatakan nyeri Usia >50 tahun Nyeri Kronis


pada persendian kakinya
P = Nyeri pada persendian
kaki
Q = Nyeri terasa cekot-
cekot
R = Nyeri pada kedua
kaki
S = Skala nyeri 5
T = Nyeri kadang-kadang
DO : Klien tampak
memegangi meringis saat
nyerinya kambuh dan tampak
kesakitan

2. DS : Klien mengatakan sulit Pola tidur tidak Gangguan pola


tidur, biasanya tidur pukul menyenangkan tidur
23.00 bangun pukul 03.00
DO : Mata klien tampak
merah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan usia lebih dari 50 tahun
2. Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal

G. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DALAM KONTEKS


KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Rencana


Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah NOC : Pain NIC : Pain
berhubung dilakukan Control Management
an dengan kunjungan - Mampu - Lakukan
agen selama 3 x 1 jam mengontrol pengkajian nyeri
injury diharapkan klien nyeri (tahu secara
biologis dapat nyeri penyebab nyeri, komprehensif
berkurang atau mampu - Observasi reaksi
hilang menggunakan dari nonverbal
- Memahami tehnik akan
cara nonfarmakologi ketidaknyamanan
perawatan untuk - Monitor TTV
nyeri mengurangi - Gunakan teknik
- Menyebutka nyeri, mencari komunikasi
n teknik non bantuan) terapeutik untuk
farmakologi - Melaporkan mengetahui
untuk bahwa nyeri pengalaman nyeri
mengurangi berkurang pasien
nyeri dengan - Ajarkan teknik
- Menggunaka menggunakan nonfarmakologi
n teknik manajemen untuk mengurangi
nafas dalam nyeri nyeri
untuk - Mampu - Tingkatkan
mengurangi mengenali nyeri istirahat
nyeri (skala,
- Menggunaka intensitas,
n kompres frekuensi dan
hangat untuk tanda nyeri)
mengurangi - Menyatakan
nyeri rasa nyaman
- Menggunakan setelah nyeri
teknik berkurang
relaksisi untuk- Tanda vital
mengurangi dalam rentang
nyeri normal
- Tidak
mengalami
gangguan tidur
2. Gangguan Setelah NOC : Self care : NIC :Exercise
Mobilitas dilakukan ADLs therapy :
fisik kunjungan - Klien ambulation
berhubung selama 3 x 1 jam meningkat - Monitoring vital
an dengan diharapkan klien dalam aktivitas
sign
gangguan dapat gangguan fisik
muskulosk mobilitas fisik - Mengerti tujuan sebelm/sesudah
eletal teratasi dengan dari latihan dan lihat
kriteria hasil: peningkatan respon pasien saat
mobilitas latihan
- Memverbalisasi - Bantu klien untuk
Kli kan perasaan menggunakan
en dalam tongkat saat
d meningkatkan
berjalan dan
kekuatan dan
kemampuan cegah terhadap
berpindah cedera
- Memperagakan - Kaji kemampuan
penggunaan alat pasien dalam
Bantu untuk mobilisasi
mobilisasi - Latih pasien
(walker) dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs
secara mandiri
sesuai
kemampuan
D. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DALAM
KONTEKS KELUARGA

Diagnosa Tanggal/w Respon Pasien Ttd


Implementasi
keperawatan aktu
16 Februari - Melakukan pengkajian DS : Pasien
I, II 2016 pada Tn.A mengatakan nyeri pada
16.00 kaki saat berjalan
DO :
Klien terbuka, mau
menceritakan
masalahnya

I, II 16.30 - Mengukur tanda-tanda DS: -


vital DO:
TD : 120/80 mmHg, N :
86 x/mnt,RR:22 x/mnt

I 16.45 - Melakukan pengkajian DS:


nyeri secara Ny.S mengatakan
komprehensif persendian kakinya
terasa sakit,saat akan
digunakan untuk
beraktifitas
DO:
-P: nyeri sendi
-Q: nyeri senut-senut
-R:persendian kaki
-S:skala nyeri 5
-T:sering
Pasien terlihat meringis
sakit dan memegangi
lututnya

I 17.00 - Mengobservasi reaksi DS:


ketidaknyamanan pasien Pasien mengatakan
kakinya pegal saat
berdiri lama
DO:
Pasien terlihat sering
duduk dari pada
berjalan

DS:
II 17.15 - Menganjurkan pasien Pasien bersedia berjalan
untuk berjalan menggunakan tongkat
menggunakan tongkat DO:
Pasien terlihat berjalan
perlahan saat
menggunakan tongkat

DS : Pasien bersedia
I 17.30 - Menganjurkan pasien untuk istirahat
untuk istirahat DO : Pasien terlihat
bersiap untuk istirahat

17 Februari - Melakukan pendidikan DS:


I 2016 kesehatan tentang asam pasien mengatakan
10.00 urat memahami tentang
asam urat
DO:
Pasien dapat
menyebutkan tentang
penyebab asam urat

I,II 10.30 - Memonitor TTV DS:-


DO: TD : 140/80
mmHg, N:85 x/mnt,
RR:22x/mnt

I 10.45 - Memeriksa asam urat DS: -


pasien DO: asam urat : 11
mg/dL

II 11.00 - Mengkaji kemampuan DS: Pasien mengatakan


pasien dalam mobilisasi bisa berjalan dari ruang
tamu sampai halaman
depan
DO:Pasien terlihat
berjalan dari ruang
tamu sampai halaman
depan

I 11.30 - Mengjarkan pasien DS:


teknik nonfarmakologi : Pasien bersedia untuk
nafas dalam melakukan teknik nafas
dalam
DO:
Pasien terlihat berlatih
nafas dalam

II 11.15 - Menganjurkan pasien DS: Pasien bersedia


untuk istirahat untuk istirahat
DO: Pasien terlihat
bersiap untuk istirahat
I,II 18 Januari - Memeriksa TTV DS: -
2016 DO: TD : 150/90
10.00 mmHg,N:84 x/mnt,RR:
22 x/mnt

I 10.15 -Mengajarkan senam DS: Tn.A mengatakan


relaksasi asam urat bisa melakukan senam
relaksasi asam urat
DO:Setelah melakukan
senam asam urat Tn.A
mengatakan nyeri nya
berkurang (skala 3)

I 10.40 - Memeriksa asam urat DS: Pasien mengatakan


Tn.A nyeri dan pegal nya
sudah sedikit berkurang
DO:Asam urat : 9,3
mg/dL

II 10.45 -Melatih pasien untuk BAK DS: Pasien mengatakan


secara mandiri belum bisa jalan jauh
dan berdiri lama
DO:
Pasien terlihat berjalan
menggunakan tongkat
dan tampak gemetar

II 11.15 - Mengulangi teknik nafas DS


dalam Pasien mengatakan
rutin melakukannya
setiap pagi
DO:
Pasien terlihat berlatih
melakukan teknik nafas
dalam
I,II 11.30 - Menganjurkan pasien DS: Pasien bersedia
untuk istirahat untuk istirahat
DO : Pasien terlihat
bersiap siap untuk
istirahat.

E. CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA


DALAM KONTEKS KELURGA

TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI TTD


KEPERAWATAN
18 Februari Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri nya
2016 berhubungan dengan sudah sedikit berkurang
agen injury biologis O : Skala nyeri 3
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri :
distraksi dan nafas dalam

18 Februari Gangguan Mobilitas S : Pasien mengatakan tidak bisa


2016 fisik berhubungan berjalan jauh, karena kakinya
dengan gangguan terasa lemas
muskuloskeletal O : Tn.A terlihat dibantu saat
melakukan aktivitasnya
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan

Você também pode gostar