Você está na página 1de 5

Asuhan Keperawatan Fraktur

Seorang anak laki-laki, usia 5 tahun, dibawa ke IGD karena mengalami kecelakaan.
Hasil pengkajian: anak mengalami fraktur pada kaki bagian tibia kiri, ada luka
terbuka, anak gelisah, sering menangis karena nyeri, suhu 36,8 derajat C, frekuensi
napas 38x/menit, dan frekuensi nadi 130x/menit. Anak direncanakan akan dilakukan
tindakan reposisi untuk mengatasi masalah pada tungkainya.

Data objektif dan data subjektif


Data Objektif Data Subjektif
fraktur pada kaki bagian tibia kiri Anak sering menangis karena nyeri
ada luka terbuka
anak gelisah
suhu 36,8 derajat C
frekuensi napas 38x/menit
frekuensi nadi 130x/menit

Analisis Data
Data Masalah Keperawatan
Anak gelisah Nyeri akut b.d injury fisik
Anak sering menangis karena nyeri
fraktur pada kaki bagian tibia kiri Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan
Anak direncanakan akan dilakukan otot, nyeri atau ketidaknyamanan,
tindakan reposisi imobilisasi
fraktur pada kaki bagian tibia kiri [Aktual/Risiko] Kerusakan integritas
ada luka terbuka kulit b.d fraktur terbuka, dan imobilisasi
fisik

Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan data yang telah dianalisis, maka diagnosis keperawatan yang dapat
diambil yaitu:
1. Nyeri akut b.d injury fisik
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan otot, nyeri atau ketidaknyamanan,
imobilisasi
3. [Aktual/Risiko] Kerusakan integritas kulit b.d fraktur terbuka, dan imobilisasi
fisik

Rencana Asuhan Keperawatan


1. Nyeri akut b.d injury fisik
Batasan Karakteristik :
 Perubahan selera makan,
 Perilaku yang ekspresif (menangis, gelisah, tidak bisa tidur),
 Ekspresi wajah akan nyeri (meringis, mata terbuka lebar dan pandangan sayu,
sulit bergerak),
 Dilatasi pupil,
 Perilaku protektif,
 Pergerakan/posisi tubuh (positioning) untuk meredakan nyeri.

Tujuan:

Anak akan menunjukkan rasa nyeri berkurang yang ditandai dengan ekspresi wajah
rileks atau tidak menyeringai, merasa nyaman, dapat tidur, dan tidak gelisah.

Intervensi Rasional

Evaluasi keluhan nyeri, perhatikan lokasi, Meningkatkan keefektifan intervensi.


karakteristik, dan intensitas nyeri.

Tinggikan dan dukung ekstrimitas yang Meningkatkan aliran balik vena,


terkena. menurunkan edema, dan dapat
mengurangi nyeri.

Pertahankan imobilisasi bagian yang Menghilangkan nyeri dan mencegah


sakit dengan tirah baring, gips, pembebat, kesalahan posisi tulang atau tegangan
dan traksi. jaringan yang rusak.

Peragakan dan mengontrol latihan pasif Pertahankan kekuatan dan mobilitas otot
atau aktif ROM. yang sakit.

Penyediaan tindakan alternatif Meningkatkan sirkulasi, mengurangi


kenyamanan, seperti massage, back rub tekanan lokal pada area yang sakit dan
atau perubahan posisi. mengurangi kelelahan otot.

2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan otot, nyeri atau ketidaknyamanan,


imobilisasi
Batasan Karakteristik :
 Perubahan pada gaya berjalan,
 Penurunan pada kemampuan motorik halus,
 Penurunan pada kemampuan motorik kasar,
 Penurunan pada ROM,
 Ketidaknyamanan,
 Ketidakstabilan postural,
 Pergerakan melambat.
Tujuan :
Anak dapat mengembalikan dan mempertahankan mobilitas pada level tertinggi yang
memungkinkan serta meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang sakit
maupun yang tidak.
Intervensi Rasional
Kaji tingkat imobilitas yang disebabkan Peningkatan akan intervensi selanjutnya
injuri dan/atau pengobatan serta catat dan klien mungkin merasa terganggu
persepsi klien akan imobilitas. akan persepsi yang dimiliki.
Instruksikan/bantu klien dalam Meningkatkan aliran darah ke otot dan
melakukan ROM aktif/pasif pada tulang untuk meningkatkan tonus otot,
ekstremitas yang terganggu maupun mempertahankan gerak sendi, mencegah
tidak. atrofi.
Tempatkan/posisikan klien dalam posisi Menurunkan risiko kontraktur fleksi
terlentang secara periodik. panggul.
Bantu perawatan diri klien, seperti mandi Meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi
dan oral hygiene. serta meningkatkan kebaikan perawatan
diri.
Penyediaan makanan tinggi akan protein, Untuk mempercepat proses
karbohidrat, vitamin, dan mineral. penyembuhan injuri muskuloskeletal
Peningkatan masukan cairan sampai Menjaga hidrasi tubuh tetap terjaga,
2000-3000 ml/hari. menurunkan risiko infeksi urinari dan
pembentukan batu ginjal, dan bantu
cegah konstipasi.

3. [Aktual/Risiko] Kerusakan integritas kulit b.d fraktur terbuka, dan imobilisasi


fisik
Batasan Karakteristik:

 Perubahan pada integritas kulit,


 Adanya unsur/hal yang menembus kulit

Tujuan: Klien dapat mengungkapkan kelegaan atas ketidaknyamanan

Faktor Risiko

 Eksternal: Faktor mekanikal, kelembaban, hipertermia, dan


hipotermia.
 Internal: Perubahan metabolisme, perubahan turgor kulit, gangguan
sirkulasi, nutrisi tidak adekuat.

Intervensi Rasional
Kaji kulit untuk luka terbuka, kemerahan, Memberikan informasi tentang sirkulasi
perdarahan, perubahan warna. kulit dan masalah yang mungkin
disebabkan oleh alat atau pemasangan
gips; edema.
Massage kulit dan penonjolan tulang; Menurunkan tekanan pada area yang
pertahankan tempat tidur kering dan peka dan resiko kerusakan kulit.
bebas kerutan.
Ubah posisi dengan sering. Mengurangi tekanan konstan pada area
yang sama dan meminimalkan kerusakan
jaringan.

Daftar Pustaka

Doengoes, M., E. (2009). Nursing care plans : guidelines for individualizing client
care cross the lifespan. Philadelphia : Dalvis Company.
NANDA International. (2014). Nursing diagnoses : definitions & classifications
2015-2017. 10th Ed. UK : Wiley Blackwell.

Você também pode gostar