Você está na página 1de 2

TANDA – TANDA ORANG BERIMAN

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang
beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi
Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia."(QS.Al Anfal 2-4)

Berdasarkan QS.Al Anfal : 2-4 di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa ciri orang beriman antara
lain :

1. Bila disebut nama Allah gemetarlah hatinya


2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah imannya
3. Mereka selalu bertawakal kepada Allah
4. Mendirikan shalat
5. Menafkahkan hartanya (berinfaq, shadaqoh)
6. Tunduk kepada aturan Allah dan setia kepada keimanan
7. Selalu membela kebenaran meski banyak rintangan
8. Selalu bermanfaat bagi lingkungannya
9. Cermat dan hati-hati
10. Syukur. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih” (QS
Ibrahim [14]:7)

KORELASI ANTARA KEIMANAN DAN KETAKWAAN

Taqwa adalah menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan melaksanakan segala apa
yang diperintah oleh Allah SWT dan juga meninggalkan apa yang telah dilarang-Nya. Keimanan
seseorang kepada Allah SWT belum sempurna jika ia tidak bertaqwa, yakni mewujudkannya dalam
bentuk yang nyata dengan beramal shaleh atau berbuat kebaikan kepada orang lain.
Allah SWT sama sekali tidak membedakan derajat manusia berdasarkan suku, bangsa,
bahasa, dan budaya, akan tetapi Allah SWT membedakan perbedaan antara seseorang dengan yang
lainnya dengan taqwanya, barang siapa yang paling bertaqwa, maka dialah yang derajatnya paling
mulia di sisi Allah SWT.
Pada prinsipnya, iman adalah syarat sedangkan taqwa adalah tujuan. Iman dan taqwa
merupakan dua sisi mata uang yang sangat sulit untuk dipisahkan dan bahkan kedua-duanya saling
membutuhkan. Dengan kata lain, jenjang taqwa tidak akan pernah terwujud bila tidak diawali
dengan keimanan dan keimanan itu sendiri tidak akan memiliki nilai apa-apa bila tidak sampai ke
derjat ketaqwaan.
Perpaduan antara iman dan taqwa ini adalah kemuliaan sebagaimana yang telah dijelaskan
dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, Al-Qur'an dengan tegas menyebutkan bahwa manusia yang paling
mulia di sisi Allah adalah orang-orang yang paling taqwa. Prediket kemuliaan ini sangat ditentukan
oleh kualitas taqwa, semakin tinggi tingkat ketaqwaan seseorang maka semakin mulia pula
kedudukannya pada pandangan Allah. Kata 'iman' selalu digandeng dalam Al-Qur'an dengan amal
shaleh (amanu wa 'amilu alshalihat) supaya keberadaan iman terkesan lebih energik.
Penggandengan kata 'iman' dengan perbuatan baik ini menunjukkan adanya upaya-upaya
khusus yang harus dilakukan untuk menjaga keeksisan iman itu sendiri. Perlunya upaya khusus ini
karena posisi manusia masih sangat labil jika masih berada pada level iman. Untuk menguatkan
posisi ini maka orang-orang yang beriman diperintahkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan
baik untuk menuju kestabilan. Adapun yang dimaksud dengan taqwa ialah kemampuan diri menjaga
perpaduan ini secara kontiniu sesuai makna dasar dari kata taqwa itu sendiri yaitu 'menjaga'.
Dengan demikian, maka sifat taqwa merupakan benteng untuk menjaga aturan-aturan Allah
supaya posisi iman tidak lagi berada dalam kelabilan. Kunci sukses yang ditawarkan Al-Qur'an untuk
menghindari kelabilan ini ialah dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Dalam Al-Qur'an dijumpai beberapa perintah kepada orang-orang yang beriman agar
bertaqwa kepada Allah sebagaimana disebutkan dalam Q.S. al-Baqarah 278, Ali-Imran 102, al-
Maidah 35, at-Taubah 119, al-Ahzab 70, al-Hadid 28 dan al-Hasyr 18. Perintah-perintah ini
mengindikasikan bahwa iman belum mencapai kesempurnaannya tanpa mendapatkan nilai taqwa.
Berdasarkan hal ini, orang-orang yang beriman harus cerdas mencari mediator yang cocok untuk
dijadikan jembatan menuju taqwa. Al-Qur'an telah memberikan bimbingan kepada orang-orang
mukmin bahwa media yang paling efektif untuk memfasilitasi hubungan iman dengan taqwa adalah
ibadah.

Sumber :
Bibie (2013). Tanda-tanda orang beriman kepada Allah. From:
http://cintaislam1.blogspot.com/2013/04/tanda-tanda-orang-yang-beriman-kepada.html

Dulrohman (2013). Contoh makalah pai tentang iman dan takwa. From :
http://skripsi-dulrohman.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-pai-tentang-iman-dan.html

Muhibbin, Zainul.,dkk (2012). Pendidikan agama islam membangun karakter madani. Surabaya : ITS
PRESS

Murkholis, Mujiyo (2006). How to love Rasulullah. Jakarta : PT Mizan Publika

Você também pode gostar