Você está na página 1de 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Administrasi Negara adalah sebuah unit pelaksana kegiatan belajar dan
mengajar mengenai ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang segenap
proses penyelenggaraan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah suatu
Negara, untuk mengatur dan menjalankan kekuasaan Negara, guna
menyelenggrakan kepentingan umum. Meskipun demikian Jurusan
Administrasi Negara juga telah memberikan kebebasan kepada mahasiswa
untuk memilih konsentrasi dalam mendalami keilmuannya (Felix A. Nigro
dan L. Loyd G. Nigro,1970:21).
Terry G (1986) menyimpulkan bahwa Belajar memerlukan motivasi.
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk
melakukan suatu perbuatan, termasuk belajar yang dikutip oleh
(Notoatmodjo 2010). Motivasi untuk melakukan belajar adalah penting
dalam melakukan kegiatan belajar dikarenakan motivasi merupakan
pendorong yang dapat melahirkan kegiatan seseorang. Seseorang cenderung
akan bersemangat untuk menyelesaikan suatu kegiatan karena ada motivasi
yang kuat dalam dirinya. Motivasi sebagai suatu pendorong yang mengubah
energi dalam diri seseorang kedalam bentuk suatu kegiatan nyata untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dalam diri manusia ada dua motivasi, yakni motif primer atau motif
yang tidak dipelajari, dan motif sekunder atau motif yang dipelajari melalui
pengalaman serta interaksi dengan orang lain. Oleh karena motif sekunder
timbul karena interaksi dengan orang lain, maka motif ini sering juga
disebut motif sosial. Motif primer ini secara ilmiah timbul pada setiap
manusia secara biologis. Motif ini mendorong seseorang untuk terpenuhinya
kebutuhan biologisnya misalnya makan, minum, seks, dan kebutuhan-
kebutuhan biologis yang lain (Notoatmodjo,2010:120). Sedangkan motif

1
2

sekunder adalah motif yang ditimbulkan karena dorongan dari luar akibat
interaksi dengan orang lain atau interaksi sosial.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan
menjadi lima aspek yaitu kemampuan intelektual,strategi kognitif, informasi
verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto
(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes
prestasi belajar. Menurut Saifuddin Anwar (2005:8-9) mengemukakan
tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap
keberhasilan seseorang dalam belajar. Tes prestasi belajar berupa tes yang
disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek
dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.dalam
kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk MID
semester, tes formatif, tes sumatif, dan lain sebagainya. Pengertian prestasi
belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai atau tidak dapat dicapai. Untuk
mencapai suatu prestasi belajar siswa harus mengalami proses
pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa akan
mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.
IPK singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran
kemampuan mahasiswa sampai pada periode tertentu yang dihitung
berdasarkan jumlah SKS tiap mata kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai
tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot tiap mata kuliah kemudian dibagi
dengan jumlah SKS mata kuliah yang telah ditempuh dalam periode
tersebut. IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan
mahasiswa. Dosen akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum
kuliah dimulai pada awal semester. Biasanya para dosen menetapkan aturan
selama kuliah berlangsung yang akan disepakati keduanya pada semester
tersebut. Aturan itu bisa terdiri dari kehadiran mahasiswa, tugas individu
ataupun kelompok, nilai UAS ( ujian akhir semester).
3

Dari uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk mengetahui


pengaruh motivasi pada jurusan yang di pilih terhadap prestasi belajar
mahasiswa di jurusan Administrasi Negara Semester 1 di Universitas
Haluoleo.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa
jurusan administrasi negara semester 1 fakultas ilmu sosial dan ilmu
politik universitas Halu Oleo?
4

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar
mahasiswa Jurusan Administrasi Negara Semester 1 Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo.
5

1.4 Manfaat
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat baik bagi
objek, atau peneliti. Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah
ini adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan bahwa motivasi memiliki
andil dalam prestasi belajar mahasiswa. Agar mahasiswa dapat lebih selektif
dalam memilih jurusan demi masa depan.
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu fakultas
yang dimiliki oleh Universitas Halu Oleo yang Terakreditasi B dan terdaftar
dengan singkatan Unhalu yang berdiri pada tahun 1964 dan memiliki
beberapa fakultas, salah satunya adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP).
Pada awal berdirinya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik memiliki
satu Program yaitu jurusan Ilmu Administrasi Negara yang resmi dibuka
pada tanggal 11 Maret 1983.
Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
No.109/Dikti/Kep/1983. Tentang jenis dan jumlah program studi di setiap
jurusan pada fakultas di lingkungan Universitas Halu Oleo.
Jurusan ilmu administrasi dengan program studi administrasi negara,
merupakan satu-satunya jurusan yang ada pada saat fisip dibuka tahun 1981.
Kemudia pada tahun 1999 dibuka program studi ilmu komunikasi yang
ditempatkan pada jurusan ilmu administrasi, karena sebelum program studi
ilmu komunikasi meningkat status menjadi jurusan sendiri, jurusan ilmu
administrasi mempunyai dua program studi. Program studi administrasi
negara diperbaharui izin pendiriannya terbit tahun 1984 sesuai keputusan
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi nomor :109/DIKTI/KEP/1984, dan
program studi ilmu komunikasi, pada tahun 1999 sesuai keputusan Direktur
Jendral pendidikan tinggi nomor 89/DIKTI/KEP/1999 tanggal 26 maret
1999.
Visi : menjadi lembaga penyelenggara tridarmaperguruan tinggi yaitu :
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian
kepada masyarakat yang berkualitas akademik yang berbasis pada ilmu
bidang ilmu sosial dan ilmu politik, untuk membentuk kader-kader ilmuan
yang memiliki kader kemampuan intelektuan, bermoral, dan berakhlak

6
7

mulia, serta dapat memberikan sumbansi bagi pengembangan kehidupan


berbangsa dan bernegara di tengah-tengah peradaban masa ini dan masa
akan datang.
Misi : untuk mencapai visi tersebut maka jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo akan
melaksanakan kegiatan-kegiatan akademik strategis sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran secara terjadwal baik dalam
kelas (tutorieal) maupun diluar kelas (praktikum luar lapangan).
2. Menyusun program pengajaran berdasarkan kurikulum yang berbasis
reset dan pengabdian kepada masyarakat, untuk menjadi bahan kuliah
yang dilaksanakan dua semester tiap tahun.
3. Menyediakan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan tumbuh
dalam suasana demokratis.
4. Memperluas jaringan kemitraan dan kerja sama dalam rangka
pengayaan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
5. Menciptakan iklim suasana kerja yang kondusif bagi tumbuhnya
semangat kerja sama, saling percaya dan terbentuknya nilai-nilai
bersama guna mencapai tingkat kesejahteraan anggota organisasi yang
semakin baik di masa depan.
Penyelenggaraan pendidikan pada saat ini dilaksanakan dengan
menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) sesuai dengan peraturan
Akademik No.038/PP/2002 dan buku panduan akademik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik tahun 2002/2003. Tujuan program ini adalah
sejalan dengan tujuan pendidikan tinggi yang tercantum pada pasal 2
yaitu peraturan pemerintah No. 60 tahun 1999 : “ Menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan profesional yang dapat menerapkan teknologi dan kesenian.
8

2.2 Tinjauan tentang Motivasi


Program Jurusan Administrasi Negara dapat membantu belajar
mahasiswa dalam meningkatkan prestasi serta kualitas dalam bekerja dan
pengembangan dirinya.
Menurut teori Psikologi, mendasarkan pada kebutuhan manusia yang
dibedakan antara kebtuhan biologis dan kebutuhan psikologis, atau disebut
kebutuhan materiil dan kebutuhan nonmateri (Maslow,1943:125).
A. Definisi
Dikalangan para ahli muncul berbagai pendapat tentang motivasi.
Masing –masing ahli memberikan pengertian motivasi dengan titik berat
yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil penelitian yang mereka peroleh dan
ilmu pengetahuan yang mereka peroleh.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah
kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Purwanto
(2007:71) motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Menurut Hasibuan (1995) yang merumuskan bahwa motivasi adalah
suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan yang
akhirnya seseorang bertindak atau berprilaku. Ia menambahkan bahwa
setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai
(Notoatmodjo,2010:120).
Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan
individu, kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan
dalam individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu
(Sukmadinata,2005:61).
Dari berbagai pendapat para ahli tersebut diatas dapat ditarik suatu
kesimpulan, bahwa motivasi merupakan dorongan untuk menggerakkan
keinginan agar mencapai suatu tujuan tertentu.
9

B. Teori Motivasi
1. Teori Harapan
Menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternatif
tingkah laku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang
diperoleh dari tiap tingkah laku. Teori harapan berfikir atas dasar :
a. Harapan Hasil Prestasi
Individu mengharapkan konsekuensi tertentu dari tingkah laku
mereka. Harapan ini nantinya akan mempengaruhi keputusan
mereka tentang cara bertingkah laku.
b. Valensi
Dari hasil suatu tingkah laku tertentu mempunyai valensi atau
kekuatan untuk memotivasi, yang bervariasi pada tiap individu.
c. Harapan Prestasi Usaha
Harapan orang mengenai seberapa sulit untuk melaksanakan tugas
secara berhasil dan mempengaruhi keputusan tentang tingkah laku.

2. Teori Keadilan
Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama
dalam motivasi pekaryaan adalah evaluasi individu atau keadilan
dan penghargaan yang diterima. Individu akan termotivasi jika hal
yang mereka dapatkan seimbang dengan usaha yang mereka
kerjakan.

3. Teori Penguatan
Teori penguatan yang dikaitkan dengan ahli psikologi B.F
Skinner dengan teman-temannya, menunjukkan bagaimana
konsekuensi tingkah laku di masa lampau akan mempengaruhi
tindakan di masa depan dalam proses belajar siklis. Dalam
pandangan ini, tingkah laku sukarela seseorang terhadap suatu
situasi atau peristiwa merupakan penyebab dan konsekuensi tertentu.
Teori penguatan menyangkut ingatan orang mengenai pengalaman
10

rangsangan respons konsekuensi. Menurut teori penguatan,


seseorang akan termotivasi jika dia memberikan respons pada
rangsangan pada pola tingkah laku yang konsisten sepanjang waktu.

C. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau tujuan tertentu. Oleh karena itu, setiap orang yang akan
memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar
belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan
dimotivasi ( Purwanto,1992:73).

D. Fungsi yang mempengaruhi Motivasi


Fungsi motivasi adalah :
a. Mendorong timbulnya kelakuaan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
b. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Sebagai penggerak, artinya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan ( Oemar Hamalik,2002:175).

E. Unsur-Unsur Motivasi
a. Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya
memerlukan rengsangan, baik dari dalam maupun dari luar.
b. Motivasi sering kali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi.
c. Motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif
pencapaian tujuan.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia.
11

2.3 Tinjauan tentang Prestasi Belajar Mahasiswa


Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual,strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam suharsimi
Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu
kognitif,afektif dan psikomotorik.
A. Definisi
Belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan
manusia sehari-hari. Karena telah sangat dikenal mengenai belajar ini,
seakan-akan orang telah mengetahui dengan sendirinya apakah yang
dimaksud dengan belajar itu. Tetapi kalau ditanyakan kepada diri sendiri,
maka akan termenunglah untuk mencari jawaban apakah sebenarnya yang
dimaksud dengan belajar itu. kemungkinan besar jawaban atas pertanyaan
tersebut akan mendaptkan jawaban yang bermacam-macam, demikian pula
di kalangan para ahli.
Esensi yang dianggap oleh masing-masing ahli mungkin dapat
sama, tetapi dalam memberikan formulasi batasannya sukar untuk mencapai
kesamaan yang mutlak. Cukup banyak definisi mengenai belajar yang telah
dikemukakan oleh para ahli. Seperti yang dikemukakan oleh Skinner (1958)
yang menyatakan bahwa “ Countless definition of learning has been given”.
Hal tersebut dikemukakan karena memang definisi mengenai belajar itu
cukup banyak (Walgito,2004:166).
Untuk memberikan gambaran mengenai hal tersebut dapat
dikemukakan beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli
sebagai berikut. Skinner (1958) memberikan definisi belajar “Learning is a
process of progressive behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat
dikemukakan bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku
yang bersifat progresif. Ini berarti bahwa sebagai akibat dari belajar adanya
sifat progresivitas, adanya tendensi ke arah yang lebih sempurna atau lebih
baik dari keadaan sebelumnya.
12

McGeoch (1956) memberikan definisi mengenai belajar “learning


is a change in performance as a result of practice” ini berarti bahwa belajar
membawa perubahan dalam performance dan perubahan itu sebagai akibat
dari latihan (practice). Pengertian latihan atau practice mengandung arti
bahwa adanya usaha dari individu yang belajar. Baik yang dikemukakan
oleh Skinner maupun yang dikemukakan oleh McGeoch memberikan
gambaran bahwa sebagai akibat belajar adanya perubahan yang dialami oleh
individu yang bersangkutan. Hanya oleh McGeoch dikemukakan perubahan
itu sebagai akibat dari latihan, sedangkan apa yang dikemukakan Skinner
tidak secara jelas hal tersebut diajukan.
Morgan, dkk (1984) memberikan definisi mengenai balajar
“Learning can be defined as any relatively permanent change in behavior
which occurs ad a result of practice or experience”. Hal yang muncul
dalam definisi ini ialah bahwa perubahan perilaku atau performance itu
relatif permanen.

B. Prestasi Belajar
Kita sering mendengar kata prestasi dalam dunia pendidikan,
karena memang itulah tujuan dari mahasiswa dalam menuntut ilmu, yakni
prestasi optimal. Prestasi pada hakikatnya sama dengan hasil, lebih jelasnya
lagi, prestasi merupakan hasil dari suatu kegiatan/aktivitas yang kita
kerjakan. Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) bependapat bahwa “Prestasi
Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak (dalam hal ini adalah mahasiswa)
dalam periode tertentu. Menurut Sutratinah Tirtonegoro, dengan mengetahui
prestasi belajar anak, kita dapat mengetahui tingkat penguasaan anak selama
belajar dengan kata lain kita mampu mengetahui hasil belajar anak. Oleh
sebab itu, prestasi belajar dapat diartikan sama dengan hasil belajar.
13

C. Cara Mengukur Prestasi Belajar


Prestasi belajar mahasiswa perlu diukur atau dinilai untuk
mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Proses
pengukuran atau penilaian prestasi belajar ini bisa juga disebut dengan
evaluasi hasil belajar. Penilaian prestasi belajar, selain menjadi motivasi
tersendiri bagi mahasiswa juga bertujuan untuk memberikan informasi
kepada dosen dalam memberikan langkah-langkah instruksional yang
konstruktif guna meningkatkan prestasi belajar mahasiswa kedepan.
Sardiman A.M. (2009: 174-175) mengemukakan langkah-langkah yang
dapat diambil untuk menilai prestasi belajar siswa:
1) Mengumpulkan data hasil belajar siswa.
a) Setiap kali ada usaha mengevaluasi selama pelajaran berlangsung.
b) Pada akhir pelajaran
2) Menganalisis data hasil belajar siswa. Dengan langkah ini guru akan
mengetahui:
a) Siswa yang menemukan pola-pola belajar yang lain;
b) Keberhasilan atau tidaknya siswa dalam belajar.
3) Menggunakan data hasil belajar siswa, dalam hal ini menyangkut:
a) Lahirnya feed back untuk masing-masing siswa dan ini perlu diketahui
oleh guru;
b) Adanya feed back itu maka guru akan menganalisis dengan tepat
follow up atau kegiatan-kegiatan berikutnya.
H. Daryanto (2007: 28) berpendapat bahwa secara garis besar,
teknik evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
teknik tes dan non-tes. Teknik non-tes berupa: skala bertingkat (rating
scale), kuesioner (questionaire), daftar cocok (check-list), wawancara
(interview), pengamatan (observation), riwayat hidup. Teknik tes (ditinjau
dari segi kegunaan untuk mengukur siswa) berupa: tes diagnostik, tes
formatif, dan tes sumatif.
Prestasi belajar mahasiswa pada umumnya ditunjukkan dengan
angka yang disebut dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Untuk
14

mengetahui IPK ini kita dapat melakukan evaluasi dengan menggunakan


teknik tes dan teknik non-tes.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa


Secara sederhana, untuk memperoleh prestasi belajar yang bagus
dibutuhkan usaha atau kerja keras yang bagus pula. Meskipun demikian,
bukan berarti tidak ada faktor-faktor lain yang turut mempengarui prestasi
belajar. Muhibbin Syah (2008: 132) mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar (mahasiswa) sebagai berikut:
1) Faktor Internal (faktor dari dalam mahasiswa), yakni keadaan/ kondisi
jasmani dan rohani mahasiswa. Faktor ini meliputi dua aspek, yakni:
a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) seperti: tonus jasmani, mata
dan telinga.
b) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti: intelegensi, sikap,
minat, bakat, dan motivasi.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar mahasiswa), yakni kondisi lingkungan
di sekitar mahasiswa. Faktor ini meliputi:
a) Lingkungan sosial, seperti: keluarga, guru dan staf, masyarakat, dan
teman.
b) Lingkungan non sosial, seperti: rumah, sekolah, peralatan, dan alam.
15

BAB III
PEMBAHASAN

Hasil analisis menyatakan bahwa pengaruh motivasi terhadap prestasi


belajar mahasiswa jurusan Administrasi Negara semester 1 mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan dengan uraian sebagai berikut :
3.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
Motivasi mempunyai pengaruh yang positif yang signifikan
terhadap prestasi belajar, yang berarti bahwa dorongan dalam mengikuti
pembelajaran dapat menentukan keberhasilan mahasiswa dalam
pembelajaran jurusan Administrasi negara yang dapat dilihat dari pada
hasil prestasi belajar.
Motivasi sangat berperan dalam pembelajaran siswa dalam meraih
prestasi belajar. Tinggi rendahnya prestasi seorang siswa selalu
dihubungkan dengan tinggi rendahnya motivasi belajar pada mahasiswa
tersebut. Apabila seseorang memiliki kebutuhan prestasi belajar yang
tinggi, maka kebutuhan tersebut mendorong orang untuk menetapkan
target yang penuh tantangan dan harus bekerja keras untuk mencapai
tujuan dengan menggunakan keterampilan dan pengalaman yang dimiliki.
Dalam hal ini, motif berprestasi juga termasuk dalam pengaruh
motivasi dimana berprestasi adalah suatu dorongan yang ada pada setiap
manusia untuk mencapai hasil kegiatannya atau hasil kerjanya secara
maksimal. Secara naluri setiap orang mempunyai kebutuhan untuk
mengerjakan atau melakukan kegiatannya lebih baik dari sebelumnya, dan
bila mungkin untuk lebih baik dari orang lain. Namun masih terdapat
kendala yang dihadapi dalam mencapai prestasi inilah yang mendorongnya
untuk berusaha mengatasinya serta memelihara semangat yang tinggi, dan
bersaing mengungguli orang lain. Oleh karena itu, maka motif berprestasi
adalah sebagai dorongan untuk sukses dalam situasi kompetisi yang
didasarkan kepada ukuran “keunggulan” dibanding dengan standar atau
pun kemampuan orang lain.

15
16

Secara rinci pencerminan motif berprestasi dalam kehidupan


sehari-hari antara lain sebagai berikut :
1. Berani mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-
perbuatannya.
2. Selalu mencari umpan balik terhadap keputusan atau tindakan-
tindakannya yang berkaitan dengan tugasnya.
3. Selalu berusaha melaksanakan pekerjaannya atau tugasnya sehari-hari
dengan cara-cara baru atau inovatif dan kreatif.
4. Senantiasa tidak atau belum puas terhadap setiap pencapaian kerja atau
tugas, dan sebagainya (Notoatmodjo,2010:121).
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
yang memiliki dorongan yang kuat dalam berprestasi akan mendapatkan
prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya mahasiswa yang kurang memiliki
dorongan dalam berprestasi akan mendapatkan prestasi yang rendah pula.
17

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh motivasi belajar smemiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan
Administrasi Negara semester 1 Universitas Halu Oleo. Selain itu motif
berprestasi juga telah memotivasi belajar mahasiswa agar dapat memicu
atau mendorong cara berpikir yang relatif baik untuk melakukan sesuatu
demi mencapai tujuan tertentu dengan meningkatkan semangat yang tinggi
dan bersaing mengungguli orang lain.

17
18

4.2 Saran
Secara umum prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Untuk meningkatkan Prestasi Belajar, mahasiswa harus
dapat menyesuaikan pengaruh motivasi prestasi belajar tersebut dari
kesadarannya sendiri agar dapat lebih memacu dan tahan lama untuk
melakukan kegiatan belajar. sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal
sesuai yang diharapkan. Belajar juga hendaknya dilakukan secara terus-
menerus dan menjadikannya suatu kebiasaan yang rutin agar timbul
motivasi-motivasi lain untuk kedepannya yang lebih baik terhadap prestasi
belajar mahasiswa Jurusan Administrasi Negara semester 1 di universitas
Halu Oleo.
19

DAFTAR PUSTAKA

Walgito,Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Notoatmodjo,Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Purwanto,Ngalim. 2007.psikologi pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pebriana,Ari. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi. Kendari:


Universitas Halu Oleo.

http://indra-adhinindradmemoz.blogspot.co.id/2012/11/proposal-penelitian-
pengaruh-motivasi.html?m=1

http://lgmfisipolunsa.blogspot.co.id/2014/08/proposal-analisis-pengaruh-
intensitas.html?m=1

Você também pode gostar