Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
APPENDIKS APPENDISITIS
Appendiks vermiformis/ umbai cacing merupakan organ berbentuk tabung. Definisi:
Panjangnya + 10 cm ( 3-15 cm) bepangkal di caecum. 65% intraperitoneal 35% Peradangan appendiks
ekstraperitoneal ( dibelakang caecum, colon ascendens, tepi lateral colon
ascendens. Insiden:
Dinegara maju lebih sering namun dengan menggunakan makanan berserat dalam
Gejala klinis ditentukan letaknya menu sehari-hari kemudian turun secara bermakna. Laki-laki = wanita, usia 20-30
tahun
Persarafan parasimpatis : cabang n vagus mengikuti a mesenterica superior dan
a appendicularis Etiologi:
Persarafan simpatis : n thorachalis X shg nyeri visceral bermula di sekitar Penyebab pasti belum diketahui, ada bebarapa pencetus :
umbilikus - Sumbatan lumen appendiks
- Hiperplasia jaringan limfe
Perdarahan dari a appendicularis yang merupakan end arteri tanpa kolateral, - Fekolit (batu tinja)
jika tersumbat dapat terjadi gangren - Tumor appendiks
- Cacing ascaris
Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml/hari yang dicurahkan ke dalam lumen - Erosi mukosa appendiks karena parasit (E.Hystolitica)
lalu mengalir ke caecum. Hambatan berperan pada terjadinya appendicitis. - Infeksi ( E.Coli, Streptococcus)
- Reaksi Alergi
IgA dihasilkan GALT (Gut Associated Lymphacitic Tissue) terdapat sepanjang
saluran cerna termasuk appendiks, sangat berguna sebagai pelindung terhadap Penyebab obstruksi : hiperplasia KGB 60%, fekolit 35%, corpus alienum 4%, striktur
infeksi. Pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi sistem imun karena lumen 1%
jumlah jaringan limfenya sedikit sekali.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Appendiks terletak di ileocaecum, pertemuan ketiga tinea colli 1. Adanya isi lumen
Jenis posisi : iliaca, antecaecal, retrocaecal (intra dan retroperitoneum) 2. Derajat sumbatan yang terus menerus
Histologis : epitel kubik, submukosa, otot sirkuler, otot longitudinal, serosa 3. Sekresi mukus yang terus menerus
4. Sifat inelastic mukosa appendiks
HERNIA Klasifikasi:
1. Menurut terlihat tidaknya dari luar
Anatomi dinding abdomen :
Hernia interna (tidak terlihat dari luar)
Superficial profunda
- Hernia diafragmatica
- kulit - canalis inguinalis
- Hernia foramen Winslow
- lemak - m obliquus internus
- Hernia Morgagni
- fascia scarpea - m transversus abdominalis
Hernia externa (terlihat dari luar)
- m obliquus externus - fascia transversa
- Hernia femoralis
- apponeurosis - peritoneum
- Hernia inguinalis
- Hernia umbilicalis
Canalis inguinalis
- Hernia scrotalis
Dikelilingi oleh m cremaster
- Hernia spiegelian
Batas Atas : apponeurosis m obliquus externus
- Hernia obturatoris
Medial : contjoint tendon
- Hernia gluteal
Lateral : lig inguinale
Bawah : fascia treansversa (trig hasselbach)
Pemeriksaan fisik anak cara ini dapat menimbulkan atropi testis karena tekanan pada tali
- Benjolan lipat paha – scrotum dengan batas atas tidak jelas, sperma yang mengandung pembuluh darah testis.
trasluminasi (-) - Bila reposisi berhasil, rencanakan operasi hari berikutnya. Bila gagal
- Tanda sarung tangan sutra (gesekan 2 lapis kantomg pada perabaan dalam waktu 6jam operasi cito
funikulus spermaticus jika kantong ksosong 2. Operatif
- Jika reponibel, saat jari masih berada di anulus externus pasien - Pada inkarserata/strangulasi lakukan operasi cito, namun tetap perbaiki
diminta mengejan, Bila hernia menyentuh ujung jari hernia KU terlebih dahulu. Pengobatan operatif adalah satu-satunya pengobatan
indirect. Jika hernia menyentuh samping jari hernia direct hernia inguinalis yang rasional. Indikasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakkan
Diagnosis banding - Herniotomy
- hidrokel 1. Lakukan tindakan aseptik antiseptik pada daerah operasi dan
- kriptokismus sekitarnya
- torsio testis 2. Buat sayatan sejajar lig inguinale (2 jari diatasnya), dilakukan sampai
- limfogranulum venereum fascia m obliquus externus
- varicocele 3. Sisihkan m iliofemoralis serta ilioinguinalis
4. Sayat sampai ketemu kantong hernia, bebaskan kantong sampai ke
Penatalaksanaan lehernya
1. Konservatif 5.Kantong dibuka isinya didorong ke dalam rongga abdomen, kalau ada
- Terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian perlekatan dibebaskan dulu
penyangga untuk mempertahankan isi hernia yang telah reposisi 6.Kantong proksimal dan distal dipisahkan
- Mengatasi faktor-faktor predisposisi 7.Kantong proksimal diikat setinggi mungkin sampaim encapai
- Bukan penatalaksanaan yang ideal preperitoneal fat. Kantong diatal dibiarkan terbuka
- Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata kecuali 8.Luka operasi ditutup
pada anak-anak - Hernioraphy
- Reposisi bimanual dengan cara tangan kiri memegang isi hernia 1.Setelah herniotomy sebelum luka operasi ditutup
berbentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah 2.Jahit contjoint tendon (jika tidak ada pakai fascia m obliquus internus)
cincin hernia dengan tekanan lambat tepi menetap sampai terjadi dengan tuber pubicum
reposisi 3.Jahit contjoint tendon dengan lig inguinale
- Pada anak-anak dengan hernia indirect inkarserata terapi 4.luka operasi ditutup
konservatif adalah dengan menidurkan anak (pemberian sedatif)
dan kompres es diatas hernia sedikap trendelenberg
- Pemakaian bantalan penyangga hanya menahan hernia yang telah
reposisi sehingga dipakai seumur hidup. Tidak dianjurkan karena
komplikasi : merusak kulit dan tonus otot dinding perut di daerah
yang tertekan, sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-
Sering pada 3 posisi primer : kiri lateral, kanan belakang, kanan depan Prolaps = lapisan epitel mengeluarkan mucus yang dapat dilihat bila
(jam 3,7,11) penderita mengedan
2. Haemorrhoid externa
Asal : plexus v haemmorhoidales inferior P: RT = H int teraba sebab tekana vena takcukup besar, biasanya tak nyeri.
Letak : 1/3 bawah saluran anus (distal garis mukokutan di dalam jar di Benjolan teraba kalau ada trombus atau penebalan mukosa
bwh epitel anus mukosa) Dilakukan untuk DD/ ca Recti
Saraf sensorik, nyeri, tidak mudah berdarah
Pemeriksaan penunjang
Penyulit: - Anoskopi
Irreponible karena hemorroid interna prolaps, kongesti edema dan Untuk melihat h int yang tak menonjol keluar sebagai struktur yang
trombosis menonjol ke dalam lumen. Bila mengedan sedikit langsung
Trombosis melingkar pada hemorroid interna dan eksterna serentak membesar, prolaps langsung nyata terutama pada Morgan’s sites
Nyeri hebat nekrosis mukosa dan kulit yang menutupi - Proktosigmoidoskopi
Untuk memastikan keluhan bukan karena proses radang/keganasan
Emboli septik melalui sistem portal abses hati
di tingkat lebih tinggi
Anemia karena perdarahan ringan yang lama, hemorroid membentuk
Periksa feses adakah darah samar
rintangan portal sistemik. Pada hipertensi portal perdarahan sangat
banyak
Diagnosis Banding:
1. Perdarahan rectum : Karsinoma kolorectum
Diagnosis:
2. Prolaps rectum
Anamnesis 3. Kondiloma perianal dan tumor anorektum lain
- BAB berdarah, meskipun dari vena tapi warna merah segar karena 4. Umbai kulit : fisura anus
perdarahan luas dan intensif membuatnya tetap kaya O2
- Prolaps Prolaps hemoroid Prolaps Recti Prolaps ani
Grade I : prolaps (-), perdarahan (+) - Tepi kulit tengah -seluruhnya ditutupi - seluruhnya ditutupi
II : prolaps (+), masuk spontan mukosa mukosa mukosa
III : prolaps (+), masuk dengan manual - lipatan radier - pada permukaan tdp - pd permukaan tdp
IV : prolaps (+), inkarserata lipatan sirkuler lipatan konsentris
- BAB lendir karena iritasi mukosa rectum - Jari tdk dpt masuk - jari dpt masuk diantara - jari dapat masuk jauh
- Kelembaban terus menerus dan rangsangan terus mukus iritasi kulit terdapat lubang yang benjolan dan kulit
perianal pruritus ani ad dermatitis kecil tapi tidak dalam
- Nyeri bila trombosis luas dengan edema dan radang - Tidak nyeri - Nyeri & Obstipasi
Pemeriksaan fisik
I : H ext = benjolan di bawah kulit perineum
H int = benjolan keluar dari anus
Penatalaksanaan: Pada wanita hamil akan sembuh spontan stlah kehamilanbrakhir tdk perlu operasi
A. Konservatif karena justru membahayakan janin. Bila perdarahan lakukan ligasi sementara,
- untuk kebanyakan grade I-II setelah partus baru tindakan definitif.
- Cara :
1. diet tinggi serat – feses jadi lunak Teknik Operasi
2. Rubber band ligation 1. Metode Langen-Beck
Untuk hemoroid besar atau prolaps, dengan cara Barron. Dgn Eksisi + jahit primer radier
anoskop, mukosa diatas hemor, dijepit dan ditarik/dihisap mukosa - Semua sayatan di tempat keluar varises sejajar sumbu memanjang rectum
plexus-nekrosis dan iskemi dalam beberapa hari – mukosa +karet. - Mukosa turun diangkat
Untuk pertama kalinya hanya diikat 1 kompleks hemoroid, - Berapapun banyaknya varises dapat diangkat
selanjutnya dalam 2-4 mggu. - Lamanya 15 menit
Penyulit ; nyeri karena terkena garis mukokutan atau karena 2. Metode Whitehead
infeksi, pedarahan sewaktu nekrosis (7-10 hari) Eksisi + jahit primer longitudinal
3. Scleroting agent - Sayatan sirkuler agak jauh dari varises yang menonjol
4. scleroting drug, dinding lebih elastis - Hasil lebih rapi karena varises diangkat mukosa dikembalikan ke
tempatnya
B. Operatif - Bahaya striktur lebih besar – sebelum jadi sempit sekali harus selalu diatasi
- Indikasi : grade III-IV, perdarahan, nyeri, anemia dengan ’bougie’
- KI : toleransi buruk - Cara lain adalah hemoroid dilepaskan tapi tidak dibuang mukosa (eksisi
- Secepatnya, grade IV dapat langsung dilakukan dan ligasi) untuk menghindari bahaya striktur
- 2 prinsip hemoroidektomi 3. Metode Morgan-Milligan
pengangkatan plexus dan mukosa Semua ’primary piles’ diangkat sehingga tidak residif
pengangkatan plexus tanpa mukosa 4. Modifikasi Langen-Beck
- Eksisi sehemat mungkin, hanya pada jaringan yang benar-benar Eksisi dan sutura
berlebihan. Pada anoderm dan kulit yang normal tanpa pengganggu - Penjahitan pedicle haemorrhoid
spincter - Incisi kulit dari dasar berbentuk huruf V dan pembebasanjaringan
- Penjahitan zigzag di bawah klem
Keluhan dapat dikurangi dengan rendam duduk pakai larutan hangat, salep - Eksisi jaringan diatas klem
analgetik dan sedasi. Bed rest mempercepat berkurangnya pembengkakan.
Bedah Beku
Pasien datang sebelum 48 jam dapat dirolong dengan baik dengan cara segera - Tidak dipakai secara luas karena mukosa nekrotik sukar ditentukan luasnya
keluarkan trombus/eksisi lengkap. Kulit dieksisi elips untuk cegah bertautnya - Cocok untuk terapi paliatif pada karsinoma rectum inoperable
tepi luka anus yang tidak dapat direposisi
Teknik Bedah lain
Bila varises hemoroidalis merupakan salah satu jalan keluar hipetensi portal, tak Dilatasi anus (dlm anestesi) untuk memutuskan jaringan ikat obstruktif dengan
boleh hemoroidektomi, cukup dibiarkan saja. Bila perdarahan ligasi setempat. metode Lord tidak dianjurkan karena penyulit inkontinensia
Komplikasi Operasi - Maturating cartilage : osteoblas mulai terperangkap dan matriks mulai matang
Segera : nyeri, perdarahan, retensiurin 48 jam - Calcifying cartilage : matriks mulai diisi mineral, terutama kalsium
Lanjut : Stenosis, abses, fistula ani
Hormon pemacu pertumbuhan tulang : GH (pituitary anterior) dipengaruhi
Prognosis somatomedin, tiroksin, sexual hormon (androgen, estrogen)
Hemoroidektomi tampaknya lebih efektif dan permanen tapi memilki Hormon penghambat : kortison (kortikosteroid) sehingga hati-hati pemberiannya
komplikasi post operasi pada anak-anak
Hemoroidektomi selalu terjadi infeksi infeksi dan edema luka sayatan karena Pertumbuhan tulang:
banyak kuman GIT – tidak perlu imunisasi tetanus karena bukan berasal dari 1. Memanjang
port d’entre Endochondrial ossification menyebabkan pertumbuhan pada epifiseal plate
dan articular cartilage
2. Melebar
Intramembraneous ossification
- membrane : tjd pada periosteum dimana terdapat osteoblas yang
Fraktur membentuk matriks dan mengeluarkan enzim alkaline
fosfatase ( osteoblastic activity)
Orthopedi: - Endosteum : tdp osteoblas dan osteoklas. Osteoklas bersifat fagositer
Suatu ilmu dan seni dalam pencegahan, pemeriksaan, diagnosis dan pengobatan karena mengeluarkan kalsium dari tulang (osteoclastic
dari kelainan dan trauma pada sistem muskuloskletal dengan cara pemberian activity)
obat, pembedahan, dan latihan fisik. Ditambah dengan mempelajari fisiologi, Jadi pada periosteum terjadi deposit dan pada endosteum terjadi resobsi
patologi dan ilmu-ilmu dasar lain yang berhubungan
Wolf Law tulang akan mengalami deposit pada sisi atau tempat yang mengalami
Orthos : lurus, tegak, betul stress lebih banyak dan resorpsi pada tempat yang kurang mengalami stress
Pais/phedos : anak
Nicholas Andry (1741) : cara melakukan pencegahan dan koreksi deformitas Pada fraktur dekat metafisis lebih banyak deposit. Pada fraktur dsi batang metafisis
dari seorang anak dan epifisis lebih banyak kalus
Fase perkembangan orthopedi
1. Fase strab dan Buckle
2. Fase empirism
3. Fase experimental research Fraktur
Nonoperation : USA Sarment
Operation : French ASIF Definisi:
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan yang umumnya
Epiphiseal plate terdiri dari 4 zona disebabkan karena rudapaksa
- Resting cartilage : tdpt sel kondroblas
- Proliferating cartlage : sel kondroblas membentuk kolom-kolom Tulang korteks tahan kompresi, tulang spons tidak
- physical and occupational therapy Prinsipnya mempertahankan kedudukan tereposisi sampai tanda-tanda
- surgical menipulation penyembuhan tercapai
- surgical repair and reconstruction - dari luar (ext fixation) : cast, splint, brace, traction
- radiation - dari dalam (int fixation) : plate and screw, intermedullarty nail
Bentuk
Konservatif : tanpa tidakan bedah Metode Spesifik Penanganan Fraktur:
Operatif : dengan tindakan bedah 1. Proteksi
2. Immobilisasi dengan splinting externa (tanpa reduksi)
2. Tindakan 3. Reposisi tertutup dengan manipulasi dilanjutkan dengan immobilisasi
Resusitasi, prinsip-prinsipnya 4. Reposisi tertutup dengan traksi continue dilanjutkan dengan immobilisasi
1. primary survey (3’-5’) 5. Reposisi tertutup dengan functional farcture barcing
Airway, membebaskan jalan nafas 6. Reposisi tertutup dengan manipulasi diikuti skletal fixatie externa
Bleeding, cardivascular system 7. Reposisi tertutup dengan manipulasi diikuti skletal fixatie interna
CNS, penilaian menurut GCS 8. Open reduksi diikuti internal fixatie
2. Resucitation (10’-15’) 9. Incisi fragment fraktur kemudian diganti endoprothesis
Airway, cricothyrotomy, WSD
Bleeding, solution therapy Tipe Fraktur Khusus :
3. Secondary survey 1. Fraktur stress
Airway, monitoring March fracture = metatarsal II-III (pada tentara)
Bleeding, monitoring ECG, CVP, urine prod Fraktur prox tibia = peloncat
CNS, assesment cervical/spinal injury 2. Fraktur Patologis
Digestive, trauma abdomen (multiple system injury Terjadi pada tulang abnormal
Excretory Tanpa trauma yang kuat
Fracture
Efek samping gips:
Penanganan Fraktur Tertutup: - Rasa sakit akibat tekanan
1. Reposisi - Edema pad abagian distal gips
Prinsipnya, mengembalikan fragmen-fragmen fraktur pada kedudukan - Kulitmelepuh dan dermatitis
aslinya - Gangren
1. Tertutup - Kompartment sindrom
2. Terbuka
Reposisi narkose (lokal/blok/umum)
1. manipulasi
2. traksi
KLASIFIKASI EPIFISEAL PLATE INJURIES (SALTER-HARIS)
2. Immobilisasi Type I : Separasi epifisis (dari metafisis)
Tak ada fraktur
Diagnosis:
Anamnesis
Adakah trauma, nyeri FRAKTUR GALEAZI
Adalah fraktur 1/3 tengah - 1/3 distal radius disertai dengan dislokasi art radioulnar
Pemeriksaan fisik distal secara total
I : Posisi siku Tipe I : radius di depan caput humeri
Tipe II : radius di belakang caput humeri Mekanisme trauma:
Tipe III : radius di lateral caput humeri 1. trauma langsung sisi lateral karena jatuh
Edema 2. Gerakan pronasi berlebihan dari radius ulna yang biasa terjadi bila lengan bawah
Deformitas ulna dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi
P : Nyeri tekan sumbu, nyeri ketok, dislokasi (Evan)
ROM Aktif pasif Pada fraktur tipe ini karena terjadi dialokasi proc styloideus maka terdapat kerusakan
NVD ligamentum radioulnar distal, tunnel ECU, discus fibrocartilago dan avulsi
ligamentum kolateral ulnaris
Radiologis
Adakah fraktur ulna, dislokasi caput radii
FRAKTUR COLLES
Penatalaksanaan: Adalah
1. Diagnosis tepat 1. Fraktur radius 1/3 distal 1 -1,5 inc dari permukaan distal metefisis atau
2. Reduksi ulna yangb aik radiocarpal joint
3. Post reposisi pertahankan immobilisasi 4-6 minggu 2. Dislokasi fragment distal ke dorsal atau posterior
3. Subluksasi sendi radioulnar distal
4. Avulsi proc styloideus ulna
2. Dalam keadaan tetap traksi, tekan fragmen distal ke posisi volar, kemudian
Insidens: paling sering pada wanita tua dengan osteoporosis fleksi pergelangan tangan. Tangan kiri melakukan kontra tekanan fragmen
Suppination injury proksimal dengan thenar eminence
3. Mempertahankan reduksi, lakukan pronasi fragfment distal dan ulnar deviasi
Anatomi: (cotton leader position)
1. Daerah transisi cansellous yang padat dann jarang merupakan titik lemah Fiksasi :
2. Permukaan posterior radius distal agak cembung dan merupakan celah 1. Radial slab (charnley)
tendon extensor 2. Teknik Sarmiento : pronasi lengan bawah, fleksi siku 90 0 dan volar fleksi +
3. Permukaan anterior agak cekung dan dilintasi oleh m pronator quaadratus ulnar deviasi
4. Proc syloideus radii lebih distal dari proc styloideus ulna Setelah 1 minggu gips dilepaskan ganti dengan orthytest functional brace
Operatif
Klinis: Fiksasi externa
KHAS --- ’dinner fork deformity’ 1. Teknik bohler
o Tonjolan tiba-tiba di dorsul dan volar X wire pada basis metacarpal II,II,IV dan disatukan dalam gips sirkuler
o Pergelangan tangan edema dan lebih lebar selama 8 minggu
o Deviasi radial 2. Teknik cooney
Klasifikasi: Steinnmann pen pada basis metacarpal II,III kemudian 2 pen lain pada radius
1. Salter distal selama 8 minggu
stabil : garis patah transversal dans edikit kominutif pada korteks Fiksasi interna
instabil : fraktur sangat kominutif terutama pada korteks sisi dorsal Teknik rush : dengan rush pen
dan os calcaneus Teknik Lucas : dengan rush rod
2. Sarmento
Tipe I : undisplaced + extraarticular Komplikasi:
Tipe II : Displaced + extraarticular 1. Stiffness pada jari, wrist, siku, dan bahu
2. delayed tendon-EPL rupture
Tipe III : Undisplaced + intraarticular
3. sudeck atrophy (reflex sympathetic distrophy)
Tipe IV : Displaced + intraarticular
4. carpal tunnel syndrome
3. Barton
5. lumpuh n ulnaris/neuropati kompresi akibat deviasi n ulnaris >>>
Fraktur radius 1/3 distal intraarticular
6. Arthrosis
Penatalaksanaan:
7. Malunion
Konservatif Reposisi tertutup 8. Nyeri menetap karena subluksasi radio ulnar masih tetap ada
Prinsip : traksi. Conter traction manual siku fleksi pronasi, semifleksi ke
volar, deviasi ke ulnar FRAKTUR SMITH
Teknik : =reserve colles
1. Asisten pegang siku,traksi dengan tangan kanan,tambahkan defofrmitas 1. Fraktur komplit radius distal
dengan dorsofleksi fragmen distal 2. dislokasi fragment distal ke proksimal dan volar
7. Reposisi harus secepat mungkin, sedapat mungkin sebelum terjadi KAIDAH PENANGANAN GIPS PD PATAH TULANG TUNGKAI BAWAH
bengkak dan edema Penderita harus jalan sedini mungkin
8. Nyeri kontinyu sering disebabkan iskemia kulit atau iskemia sluruh Pembebanan fr merupakan rangsangan proses penyembuhan
anggota gerak Gips tak boleh dibebani sebelum kering betul
9. Membelah gips sirkuler berarti membuka betul sampai kulit dan Gips tidak boleh dibuka sebelum penderita dapat berjalan tanpa nyeri
terlonggarkan
10. Traksi harus sering ditengok untuk menghindari tarikan yang salah arah KAIDAH PATAH TULANG PERGELANGAN KAKI
atau distraksi Kebanyakan fr bukan kerusakan tunggal melainkan terdiri dari dua kerusakan
11. Yang tak harus immobilisasi harus bergerak teratus melalui mobilisasi Sering reposisi dapat dilakukan tertutup dengan anestesi lokal
dan latihan Gips ampai batas sistal sendi lutut harus dikenakan dengan teliti
12. Fraktur terbuka selalu merupakan luka dan patah tulang terkontaminasi Sebaiknya foto rontgen kontrol tanpa membuka gips
13. Tujuan penanganan adalah tercapainya faal tanpa gangguan, yang Mobilisasi dengan tongkat dimulai hari 1 dan tak boleh menopang berat badan
berarti bahwa selama 6 minggu
- Untuk anggota gerak atas, yang terpenting faal tangan walaupun
terjadi pemendekan atau dislokasi, masih dalam batas tertentu FRAKTUR FEMUR
- Untuk anggota gerak bawah dapat berdiri stabil dan berjalan sendiri Klasifikasi
tanpa nyeri, jika ada pemendekan sedikit masih dapat diterima 1. fr kaput femoris
14. Beri perhatian dan penanganan kepada penderita sesuai dengan 2. fr kolum femoris
kepribadiannya 3. fr intertrochanter
15. Pemeriksaan rontgen terdiri dari dua foto yang diambil dari dua arah, 4. fr subtrochanter
sebaiknya juga diperiksa sendiri oleh anda yang kenal dengan penderita 5. fr intercondiler
6. fr subkondiler
operatif Pemeriksaan radiologis 2 hari sekali sampai didapat hasil sempurna dengan
cara mengatur traksi dan manipulasi. Setelah terjado klinkal union traksi
KONSERVATIF dapat dilepas
Traksi kontinyu atas indikasi
- anak/remaja, masih ada pertumbuhan tulang Latihan tungkai bawah, kaki dan jari-jari kaki harus segera dimulai. Latihan
- ada infeksi atau diperkirakan akan timbul infeksi terhadap m quadriceps dimulai setelah 1-2 minggu. Latihan terhadap m
- jenis fraktur yang tidak untuk fiksasi internal flexores pada minggu ke empat, periksa union secara klinis dan rontgen
- toleransi penderita terhadap operasi tidak baik sekitar 12-14 minggu. Bila union meragukan, teruskan traksi dengan beban
- penderita menolak operasi yang dikurangai 4-6 minggu lagi
Jenis traksi
1. Skin traksi Bryant’s traction/ gallow’s traction, Russal OPERATIF
traction Indikasi relatif
2. Skletal traksi Balanced traction Sukar reposisi tertutup, usia lanjkut, fr tungkai bawah multiple, fr
Bryant’s Traction komplikasi, fr patologis
Unutk anak dibawah 4 tahun. Kedua tungkai ditraksi ke atas dengan
paha dalam posisi fleksi 900 dan abduksi sedikit. Traksi dilakukan Kontraindikasi
dengan pita plester lebar. Beban traksi dianggap cukup bila pantat anak Toleransi buruk terhadap operasi, infeksi, anak-anak, remaj
persis terangkat. Balutan berbentuk 9 atau spika, jangan sirkuler
Russal’s Traction Waktu
Untuk anak usia 4-15 tahun. Traksi dikenakan pada tungkai yang patah - < 4jam pd fr terbuka dan kelainan neurovaskuler
dakam posisi fleksi 400 dan lutut dalam posisi flexi 400. Dapat juga - secepat mungkin
traksi mejnurut Buck yaitu traksi dengan tungkai bawah ekstensi. Teknik
Traksi dipasang 3-4 minggu dan penderita dipulangkan dengan gips Preoperatif dilakukan skin traksi (Russel atau Buck) dengan tujuan
atau spika panggul selama 3-4 minggu mengurangi spasme otot femur
Balanced Traction Intramedullary nail, Kuntscher nail ideal untuk fr 1/3 proksimal atau 1/3
Untuk remaja. Dipasang steinmanns’s pen atau Kirachner wire pada tengah. Dipasang sekitar 5 cm dibawah trocahnter minor, 7 cm insersi
proximal tibia adduktor
Pemasangan traksi sampai penyembuha klinis, setelah itu pada anak-
anak dipasang gips hemaspica atau gips celana Traksi di 3 titik : tempat fraktur, proksimal calcaneus dan distal calcaneus
Komplikasi
Pada orang dewasa mobilisasi bertahap dengan bantuan tongkat ketiak Syok neurogenik, hipovolemik, infeksi, decubitus, Crush sindrom, emboli
mulai dari nonwieght bearing sampai fullweight bewaring dan akhirnya lemak, trombosis vena, emboli paru, kekakuan otot dan sendi
bekerja aktif. Tongkat dilepas jika kalus sudah benar-benar kuat
Di sentral pendidikan dapat dilakukan internal fiksasi. Di daerah lakukan secara
konservatif.
Caranya : bila fr terbuka lakukan debridement, lanjutkan dengan traksi skletal. Pada manusia 2/3 kaudal segera menghilang meninggalkan sisa di bagian dada
Bila fr tertutup lakukan skletal traksi dilanjutkan dengan balanced scletal sebagai cikal bakal mammae
traction.
Alatnya : thomas’s splint, Pearson’s attachment, Beban dengan katrol, Beberapa hari setealah lahir dapat terjadi mastitis neonatorum. Pembesaran mammae
steintment’s pen unilateral/bilateral diikuti oleh sekresi cairan keruh karena berkembangnya sistem
duktus dan tumbuhnya asinus serta vaskularisasi stroma yang dirangsang tak
Steinment’s pen dipasang pada 3 tempat langsung oleh tingginya kadar estrogen ibu dalam sirkulasi darah bayi
- supracondilar femur Setelah lahir, estrogen menurun, merangsang hipofisis untuk memproduksi prolaktin
- satu inch dibawah tuberosis tibia (bwh patella) perubahan mammae
- Calcaneus, salah satu bentuknya adalah full extention of Buck (kaki lurus
saja) Mammae merupakan kelenjar atau appendiks kulit di fascia pectoralis. Pada lateral
atas terdapat penonjolan spence (ekor payudara). Setiap mammae terdiri dari 12-20
Indikasi internal fixation lobulus kelenjar, masing-masing mempunyai saluran ke papilla (duktus laktiferus).
1. fr tidak dapat direduksi dengan operasi Ligamentum cowperi kerangka mammae. Jaringan lemak terdapat diantara kelenjar
2. fr cenderung instabil secara bawaan cenderung mengalami pergeseran dengan fascia serta diantara kulit dan kelenjar
kembali setelah direduksi
3. fr yang penyatuannya kurang baik dan perlahan-lahan Perdarahan:
4. fr patologis Cab a.perforantes ant dari a.mammaria int, a.thoracalis lat yangbercabang dari
5. fr multiple a.axillaris dan beberapa a.intercostalis
6. fr pada pasien yang sulit perawatannya Persarafan Kulit:
Indikasi External Fixation Cab plexus cervical dan n.intercostalis
1. fr disertai kerusakan jaringan lunak hebat diman luka dapat dibiarkan Kelenjar : saraf simpatis
terbuka untuk pemeriksaan, pembalutan atau pencangkokan kulit Sensitibilitas axilla dan medial lengan atas : n.intercostobrachialis dan n.cutaneus
2. fr disertai kerusakan jaringan saraf atau pembuluh darah brachialis medialis. Pada diseksi sukar disingkirkan, menjadi penyulit para;lisis dan
3. fr sangat kominutif dan instabil mati rasa pascaoperasi
4. fr tidak menyatu n.pectoralis (mengurus m.pectoralis mayor et minor), n.thoracodorsalis (mengurus
5. fr pelvis m.lattisimus dorsi) dan n.thoracalis longus sedapat mungkin dipertahankan pada
6. fr terinfeksi mastektomi dengan diseksi axilla
7. cedera multiple berat
Sistem limfatik:
tumor mammae Pengaliran limfe : ke axilla (lebih dari 75%), klenjar parasternal (terutama sentral dan
medial), kelenjar interpectoralis
Mammae sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu ke-6 masa - Ln brachialis
embrio, penebalan ektodermal sepanjang milk line yang terbentang dari aksila - Ln axillaris
sampai regio inguinal - Ln infraclavicularis
i. Ca mammae juga dapat ditemui pada kelurga yang berhubungan Dengan gerakan perlahan-lahan keatas bersama-sama, perhatikan :
dengan kelaian histologis kanker lainnya, baik GIT, Ca Ovarium dan adakah tumor yang turut bergerak di bawah kulit
endometrium, leukimia, sarkoma tumor kecil dalam fase ini telah mungkin terlihat
j. Angka kejadian menurut letak tumor di payudara Lengan tegak keatas samping mammae, perhatikan :
Lateral atas 45% simetrisitas
Sentral 25% besar mammae
Medial atas 15% tinggi dan besar kontur mammae teutama kontur bawah
Lateral bawah 10% tinggi dan besar papilla dan areola mammae
Medial bawah 5% (harapan hidup baik) adanya perubahan bentuk karena tumor
- Kelainan fibrokistik berupa mastitis kronik kistik atau hiperplasia b.Penderita dalam posisi berbaring
kistik/mastopati kistik/displasia mammae Sedapatnya dengan ganjalan di bawah bahu, diatur supaya jaringan
proses epitelisasi jinak amat beragam dengan histopatologi dan mammae tersebut tersebar merata sehingga kulit mammae tidak terlihat dan
klinisa beragam pula tepi diskus atau hemisfer jaringan mammae sama tipis atau tebal, jangan
penderita cemas akan nyerinya pastikan bukan ganas jatuh ke kaudal atau lateral
bila ragu biopsi Pemeriksa berdiri di samping penderita, sebelah mammae yang diperiksa
sebagian kecil mengandung risiko berkembang menjadi Ca INSPEKSI
- FAM, terutama pada wanita muda, setelah menopause tak dapt lagi Perubahan kulit : dimpling, retraksi akibat serabut fascia yang
dijumpai. Biasanya tdk nyeri tetapi kadang nyeri tekan melekatkan kulit dan tumor mengalami pemendekan. Terlihat jelas
dengan tangan menegangkan fascia. Lihat gambaran vena,
- Tumor dicurigai ganas bila tidak jelas jinak, timbul setelah usia >35 thn, perdarahan, edema
walau kelihatan jinak atau berupa kista namun berisi cairan berdarah Perubahan ,mammae dan areola : ekskoriasi, discharge (darah,
sekret, nanah), pointing nipple (arah puting biasanya berbelok ke
arah tumor)
Peau d’orange, akibat obstruksi limfatik sekitar
Adanya tumor
Pemeriksaan fisik PALPASI
- Pemeriksaan fisik umum Dilakukan dengan volar phalank II, phalank akhir dan jari II-III-IV
- Pemeriksaan fisik mammae bersama –sama
a. Penderita dalam posisi duduk, lengan bawah disampaing badan rileks. Untuk separuh lateral mammae lengan penderita diposisikan ke atas,
Bandingkan mamma dextra dg sinistra meliputi : ke samping kepala
simetrisitas Untuk memeriksa separuh medial mammae lengan penderita
ukuran diletakkan rileks disamping badan
tinggi dan besar kontur mammae terutama lipat bawah c. Palpasi dilakukan pada seluruh daerah mammae sistem dari kclavicula
adanya perubahan bentuk karena tumor membesar atau sampai iga VI, dari tepi sternum, latissimus dorsi, garis aksila depan
mengisut
Bila ditemukan tumor, tentukan letaknya pada kuadran mana, ukuran, c. Eksema unilateral menunjukkan khas Paget’s disease
konsistensi, batas, mobilitas. Untuk menentukan tumor sudah lengket 5. Keluarnya cairan
pada iga atau m intercostalis penderita diminta melakukan kontraksi a. Spt susu kehamilan/laktasi
m pectoralis ddengan cara tangan dua0dua satu dsama lain diatas b. Jernih normal
crista iliaca. Jika tumor bergerak berarti tumor tersebut lengket. c. Hijau perimenopause, pelebaran duktus, kel
fibrokistik
d. Kelainan : deformitas, ulcus carsinomatous, kanker eneurtase, mastitis d. Hemoragik Ca, papilloma intraduktus
carsinomatous, satelit lesion, peau d’orange
- Termografi, menggunakan prinsip hipervaskularisasi dan termogenesis Diagnosis ditegakkan dengan FNAB, dimana ditemukan serat-serat fibrous dan
yang berbeda kelenjar
False (-) : infeksi
False (+) : tak semua Ca panas Penyakit mammae yang perlu tindakan Bedah
Termotomografi berdasarkan pemantulan gelombang olehlapisan 1. Infeksi : mastitis akut, mastitis purulenta, abses mammae
abnormal 2. Inflamasi tanpa infeksi : duktektasis, nekrosis lemak
3. Reaksi fisiologis kurang teratur : kelaina fibrokistik
- Histopatologi, parafin, potong beku 4. Tumor Jinak : FAM, papilla intraduktus, lipoma
Biopsi berupa biopsi insisional, biopsi eksisional, punksi, sitodiagnostik 5. Tumor Ganas : Adenokarsinoma mammae, sarkoma (jarang),
Indikasi biopsi metastasis (sangat jarang)
adanya massa
sekret nipple mengandung darah Penatalaksanaan:
Nipple menyerupai eksim Stad I : Mastekstomi radikal
Mammografi (+) - Jika KGB axilla tidak mengandung metastasis, radiasi post op (-)
- Jika KGB axila metastasis, lakukan radiasipost op KGB regional
- Lain-lain, berupa galaktografi, USG, CT scan - Jika dilakukan mastektomi simplek diikuti radiasi tumor bed +
KGB regional (radiasi lokal + regional)
Penyakit yang sering dipapilla mammae adalah paget’s disease of breast berupal Stad II : T0N1b, T1N1b
esi areolar (keadaan premaligna). Dari statistik bila dibiarkan pasti menjadi - Mastektomi radikal + radiasi KGB regional atau
kanker - Mastektomi simplek + radiasi tumor bed & KGB regional
Stad III : T3N0-1a
Lesi premaligna tidak memiliki stadium, jika telah menjadi maligna ada - Mastektomi simpleks + radiasi tumor bed & KGB regional
stadiumnya dan ada tanda maligna (histologi, klinis, makros), ada gejala lokal Stad lanjut :
dan gejala metastase - Stadium lanjut lokasi regional tanpa metastasis jauh
Mammary displasia T3N1-2M0 : simple mastektomi + radiasi bed tumor + KGB
Adalah penyimpang bentuk dimana timbul sebagai kelainan spons yang lunak. regional
Diakibatkan oleh kelainan hormon estrogen. Mekanisme belum jelas, sebagai T3N2-3/T4N0-3M0 : super voltage pada tumor +KGB regional
mammae berbentuk tak menentu irreguler. Pinggir tak tegas, ukuran beragam - Stadium lanjut dengan metastasis jauh
Perhatikan status menstruasi
FAM a. Premenopause : radiasi lokal dearah tumor, bila estrogen
Klinisnya keras sampai kenyal, tidaknyeri tekan, bulat, berbatas tidak tegas, binding receptor (ER) positif, tambahkan kastrasi +
mobile, ukuran dari sebesar kacang kedelai sampai sebesar bola tenis, jarang sitostatika
menyebabkan kanker. Payudara membesar tapi sekresi tertekan, sering pada b. menopause 1-5 tahun : jika ER (+) lakuakn radiasi tumor +
wanita dengan mammae besar tapi ASI sedikit sekali/tidak ada, juga pada kastrasi + sitostatika, jika ER(-) cukup kombinasi sitostatika
wanita dengan mammae kecil tapi ASI banyak. c. menopause >5 tahun : radiasi lokal tumor + sitostatika +
terapi estrogen
- pemeriksaan diarahkan untuk mencari adanya metastasis Sekitarr uretra – periuretral gland
Prognosis: Saluran keluar ketiga kelenjar tersebut + saluran dari vesica seminalis bersatu
Tergantung dari : membentuk ductus ejaculatorius communis – bersastu dalam uretra
a. Ukuran tumor
b. Jumlah, tempat, ukuran KGB yang terkena Arteri : a vesicalis inf dan a rectalis med
c. Skin involvement Vena : bersifat difus, bermuara ke plexus Santorini
d. Fiksasi tumor primer/KGB (+) Inervasi : plexus santorini (simpatis) dan n sacralis III,IV
e. Histologi Sist limfatik : ke nl obturatorius, nl iliaca interna et externa, nl presacralis
- Ductal baik – seluler, papiler cystadenoma, comedo, Paget’s disease Histologi : jar ikat, otot polos, klnj, epitel (thoraks tinggi, basal gepeng)
Lambat – schirrhous Ca, degenerasi epidermoid
Buruk -- lobuler Terbagi menjadi 2 jenis jaringan :
- Asinus baik – lobuler - Kel periuretra inferior : mengalami hiperplasia dan bermanifestasi pembesaran
f. Derajat neoplasia jinak pada usia lanjut
g. Usia status menstruasi - Kelenjar bag luar : musculoglandula, sumber keganasan
h. Kelambatan terapi
i. Kehamilan Fungsi nya menghasilkan kcairan yangmengandung asam sitras dan asam fosfatase
j. ER content yang ditambahkan pada semen saat ejakulasi.
Asam fosfatase paling efektif bekerja pada pH 5, jumlahnya sangat sedikit sehngga
tidak terukur dalam darah. Bila terjadi neoplasma jumlahnya tidak dapat diukur
Hipertropi prostat 5-alpha reduktase
testosteron = dihidrotestosteron
Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar fibromuskuler yangmelingkari diphosphat
’bladder neck’ dan bagian proksimal uretra. Berat pada dewasa adlah 20 gr, - memproduksi prostaglandinn
ukurannya 3,4 cm x 4,4 cm x 2,6 cm. Secara embriologis terdiri dari 5 lobulus : - enzim assam fosfatase
1 lobus medius, 1 lobus anterior, 1 lobus posterior, 2 lobus lateral. Slema
perkembangan ketiga lobus pertama menjadi lobus medius saja
Hipertropi prostat
Pada penampang melintang setinggi uretra pars posterior :
Kapsul anatomi
Definisi:
Jaringan stroma
Suatu keadaan terjadinya pertumbuhan yanng berlebihan dari komponen stroma
Tdd jaringan fibrosa dan jaringan muskuler
epitel glandula prostat
Jaringan kelenjar
Tdd luar – kel prostat sebenarnya
Secara PA sebenarnya ialah hiperplasia kelenjar periuretral yang mendesak jaringan
Tengah – kel submukosal (adenomatous zone)
prostat yang asli ke perifer menjadi ’surgical capsule’
Gejala-gejala lain : massa abdomen bawah, hematuria, overflow urinary fluktuasi dannyeri tekan. Batu pada prostat keras bernodulus dan
incontinence atau efek sekunder obstruksi dan sebagai gejala permulaan sperti teraba krepitasi
anemia, peningkatan ureum dan kreatinin atau tanda-tanda insufisiensi renal Simetrisitas. Curiga ganas jika ada prostat asimetris dengan bagian
lainnya lebih keras
Gejala obstruksi : detrusor gagal kontak cukup kuat dan lama Kadang batu tepat dibawah permukaan kelenjar sebagai nodulus
Hesistensi : harus menunggu pada awal miksi kecil, keras seperti mutiara
Intermittency : miksi terputus Permukaan rata atau berdungkul-dungkul
Terminal dribbling : menetes pada akhir miksi Sulcus interlobularis medial dan lateral. Ssalah satu tanda awal
Pancaran miksi melemah pembesaran benigna adalah hilangnya sulcus medialis. Hilangnya
Tak lampias sulcus lateralis merupakan tanda awal keganasan . Prostatitis akut
terasa panas, sangat nyeri tekan, pembessaran menyeluruh, kronis
Gejala iritatif : pengosongan tak sempurna saat miksi, pembesaran prostat teraba keras, nodulus ireguler, sulcus lateralis jelas.
menimbulkan rangsangan pada vesica Sarung tangan : jika setelah DRE (RT) ada darah, lendir, nanah
Frekuensi : frekuensi miksi bertambah curiga ganas
Nocturia : kencing bertambah pada malamhari
Urgency : tidak dapat menahan miksi
Disuria : nyeri saat miksi Cara Menentukan Pembesaran:
1. Pemeriksaan bimanual : RT dan penekanan suprapubik
2. Rectal staging
Stage 0 : teraba 0-1 cm, <10 gr
Gambaran Klinik: Stage I : teraba 1-2 cm, 20-26 gr
1. Usia diatas 50 tahun Stage II : teraba 2-3 cm, 26-60 gr
2. Bila timbul kelaian TU atas kedua ginjal teraba (refluks Stage III : teraba 3-4 cm, 60-100 gr
vesicoureter) hidroureter hidronefrosis renal failure. Dipercepa Stage IV : teraba >4cm, >100gr
bila ada infeksi 3. Clinical grading
Pielonefritis – sakit pinggang, nyeri ketok pinggang Pada pagi hari atau setelah minum banyak penderita disuruh BAK sampai
3. Bila retensi total, vesica dapat diraba habis dengan kateter
4. Mengedan setiap miksi, lama-lama dapat terjad hernia atau hemorrhoid Grade I : sisa urine <50cc, penonjolan prostat (+), batas atas teraba
5. Selalu ada sisa urine endapan batu menambah keluhan iritasi + Grade II : 50-100 cc, penonjolan jelas, batas atas tidak dapat dicapai
hematuria batu juga dapat menimbulkan sistitis/pielonefritis Grade III : >150cc. Batas atas tidak teraba
6. Digital Rectal examination Grade IV : retensio urine total
Prostat dinilai pembesarannya, sulit jika membesar transvesica atau 4. Intrauretral grading
middle hypertrophy. Bila batas atas tak teraba dipastikan melebihi Dengan panendoskopi, cara terbaik untuk melihat seberapa jauh penonjolan
ukuran normal prostat ke lumen. Sleuruh vesica dapat diperiksa
Konsistensi, jika pembesaran jinak teraba kenyal. Keras dan 5. Intravesical grading
berbenjol benjol pada keganasan. Pada bases teraba lunak,
Dengan cyctogram, petunjuk penting terlihat danya filling defek di Suatu gejala obstruksi TU inferior
vesica serta gambaran uretra yang terlihat naik karena pembesaran - Iritasi : infeksi kronis, resistensi sphincter-hipertropi detrusosr
prostat ke atas - Obstruksi : prostat (hipertropi, keganasan, dll), kelemahan otot
6. USG detrusosr, batu kecil, striktur uretra, fismosis dan parafimosis
Transrectal (TRUS) atau transabdominal, dapat pula suprapubic
7. BNO/IVP Hubungan obstruktif dan iritatif
BNO untuk menilai adakah pembesaran ginjal, adakah gambaran Obstruksi menyebabkan retensi urine, terdapat urine sisa, terjadi peningkatan
radioopak daerah TU. IVP untuk melihat fungsi ginjal, adakah jumalh kuman (>105/gr jaringan) pada urine yang dikultur. Resiko infeksi
hidronefrosis. KI USG adalah jika BUN dari kreatinin serum tinggi meningkat, pH buli menjadi asam, terbentuk batu. Batu mengiritasi mukosa
Sebelum miksi : melihat adakah intravesicle enlargement, tumor, vesica, obstruksi divertikel
diverticle
Selagi miksi (voiding cystography) : adakah refluks urine Otot polos prostat, leher buli, sphinter dipersarafi oleh saraf simpatis –
Sesudah miksi (postevacuation) : adakah resdual urine rseptor alpha – alpha blocker menghambat reseptor – tjd relaksasi otot polos
8. Pencitraan lain Misal : pemberian prazosin 2x2 mg, tetrazosin 5 mg
CT scan, MRI (jarang) Komplikasi : hipertensi
- Pemeriksaan protein dan reduksi urine 2. Elastisitas leher vesica dengan tonus ototnya (kekakuan)
Proteinuria : gagal ginjal Fibrosis / kontraktur leher vesica
- Kultur urine + uji resistensi 3. Resistensi Uretra
- Pemeriksaan fungsi ginjal dengan ureum creatinin clearence Pembesaran prostat jinak / ganas
test Batu/striktur uretra
2. Darah Tumor di leher vesica
- Hb, leukosit, hitung jenis, LED
- BPH, Ureum, creatinin, elektrolit : fungsi ginjal DD/ berdasarkan keluhan utama
- Asam fosfatase : bila curiga ganas Retensi urine : batu buli/uretra, striktur uretra, tumor bertangkai buli-buli,
fibrotik prostat
Pemeriksaan Fisik: Prostatismus : Ca prostat, Hipertropi prostat, tumor leher vesica, batu buli
Regio CVA (costovertebrae angle) kecil, striktur uretra parsial
I : bulging hidronefrosis
P : nyeri, ballotement Membedakannya
P : nyeri ketok pinggang Ca prostat
Jarang dibawah usia 60 tahun, prostatismus, gross hematuria, nyeri lumbosakral
Regio suprapubik menjalar ke tungkai, teraba tumor di hepar, supraclavicular (gajala metastasis), berat
I : bulging fullblast / tumor badan turun, anemia (metastasis ke tulang), asam fosfatase meningkat, pada rectal
P : nyeri tekan toucher teraba massa keras berbenjol, melekat pada jaringan sekitar
P : nyeri ketok
Prostatitis akut
Regio genitalia eksterna Nyeri perianal, demam, disuria, polakisuria, retensi akut, pada rectal toucher bila ada
- Skrotum, penis (discharge, dll) abses dapat teraba, nyeri tekan, lunak, berfluktuasi
- RT dan bimanual test
- TSA Neurogenik bladder
- Mukosa rectum dan ampula recti Lesi medulla spinalis S2-S1 sehingga spincter externa relaksasi, retensio urine (+),
- Prostat ( pembesaran, batas atas, sulcus interlobaris, permukaan, inkontinensia
konsistensi, nodul, nyeri tekan)
Striktur uretra
Diagnosis banding: Pancaran miksi bercabang dengan diameter kecil, retensi urine (+)
1. Kelemahan detrusor
Neurogenic bladder Penatalaksanaan:
Lesi medulla spinalis 1. NON-OPERATIF
Neuropati diabetik A. Medikamentosa
Bedah radikal mengenai persarafan pelvis Antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder
Obat penenang, penghambat reseptor ganglionparasimpatik Mengurangi terbentuknya dihidrotestosteron
i. Tk. Suprahipofises : LHRH agonis (Buserelin) Panjang gelombang 1,064, daya penetrasi 1-1,5 cm
ii. Tk. Infrahipofise : estrogen – menekan FSH, LH
( dietilstilbestrol) ROTH dibimbing oleh USG transversal
iii. Tk. Testikular : orchidectomy (telah ditinggalkan)
iv. Tk. Infratestikular : antiandrogen (flutamid, ciproteranon TULIP
acetat)
v. 5-alpha reductase inhibitor (prostacar)
Mengurangi tonus leher vesica, otot prostat, golongan adrenalin VILAP (Visual Laser Ablation of the Prostat)
blocker (prazosin, 2-6 mg, terazosin) ESO : gejala hipotensi
(pusing, lemah, palpitasi) Cara Kerja :
Laser mengenai prostat, energinya akan diubah menjadi energi
B. Transuretral Ballon Dilatation (TUBD) termal,menguapkan jaringan prostat (efek termal = 100 0C)
Prinsip kerja : Tanpa kontak efek maksimum pada kedalaman 3 mm terjadi koagulasi,
Prostat ditekan menjadi dehidrasi sehingga lumen uretral melebar letusan kecil atau popcorn efect yang aman karena pembuluh darah besar dan
Kapsul prostat diregangkan pembuluh darah pada kapsul merupakan heat sheld (isolator) dengan efek
Tonus otot polos prostat dihilangkan dengan penekanan tersebut abrasi (berupa kawah kecil) dan efek nekrosis pada minggu ke 4-12
Reseptor alf adarenalin pada leher vesica dan uretral pars prostatika postablasi
dirusak
Keuntungan laser
Waktu ablasi lebih singkat daripada TUYAG sehingga kemungkinan
C. Hipertermia Prostat perdarahan jauh lebih kecil
Transuretral Microwave Termotheraphy (TUMT) Kerugian
Microwave-transduser pada ujung kateter suhu add 60 0 pada Tidak didapatkan jaringan nekrosis. Penggunaannya memerlukan pembinaan
kelenjar prostat sehingga mengalami vacoulisasi dan nekrosis. dan biaya yang mahal
Diperlukan surface cooling dengan lama pemanasan 1 jam. Keuntungan VILAP
Mesinnya disebut prostratron Sinar laser mengablasi jaringan dan proses nekrosis koagulasi tanpa
Transuretral Capacity Frequency (TURF) membuka pembuluh darah sehingga tidak terjadi perdarahan atau penyerapan
Gelombang radio-transduser pada ujung kateter suhu add 40 0 pada air selama proses berlangsung
kelenjar prostat. Tidak perlu surface cooling dengan lama
pemanasan 3 jam. Mesinnya disebut Termeks II 2. OPERATIF
Trans rectal Microfocus A. SUPRAPUBIC TRANSVESICAL PROSTATECTOMY
Pemanasan prostat dari arah rectum Dilakukan bila pembesaran diatas 50 g atau bila masuk atau menonjol
kedalam vesica
D. Transuretral Ultrasound Laser Induced
Prostatectomy (TULIP) B. RETROPUBIC EXTRAVESICAL PROSTATECTOMY
TUYAG (Medimium Yetrium Alumunium Garnet
Terapi nonbedah dianjurkan bila skor dibawah 15. Untuk itu dianjurkan panas nyeri
kontrol. Terapi bedah dianjurkan jika niali lebih dari 15 atau terdapat obstruksi Intermiten <20% 20%-50% <1 menit > 1menit
Pancaran Normal Lemah Miksi lama dan terputus
Dalam praktek pembagian besarnya prostat digunakan uuntuk cara terapi kecil
Derajat I : Biasanya konservatif. Keuntungannya memperbaiki keluhan tetapi Rest urine 0 K12 >5%
tidak mempengaruhi proses hiperplasia sedikitpun. Menetes di <20% 20%-50% 50%-99% 100%
Kekurangannya tidak dianjurkan untuk jangka panjang akhir miksi
Derajat II : Coba dengan konservatif tapi biasanya TUR
Derajat III: Reseksi endoskopik, bila dipekirakan tidak cukup 1 jam untuk 2. SS of Madsen
selesai lebih baik pembedahan terbuka, yaitu transvesical, simptom
retropubic, atau perianal Pancaran Normal Variabel 0 Lunak Menetes
Keuntungan: Miksi Spontan - Mengedan 0 -
Tanpa buka vesica sehingga kateter tidak lama Hesitensi Tidak - - Ya -
Kerugian : Miksi terputus Tidak - - Ya -
Tidak dapat dipakai kalau perlu tindakan lain yang harus dikerjakan
Rest urine Tdk tahu Variabel Selalu Retensi 1x Retensi 2x
dari dalam vesica. Diabnding TUR, morbiditasnya lebih lama tapi
Inkontinensia - - Ya - -
tak memerlukan alat endoskop khusus
Urgensi Tdk Ringan Sedang Berat -
Derajat IV : Bebaskan dulu penderita dari retensi urine total dan pemeriksaan
lebih lanjut untuk melengkapi diagnosis — terapi definitif dengan Nocturia 0-1 2 3-4 >4 -
TUR atau pembedahan terbuka atau pengobatan invasif lainnya Disuria >3jm 2-3 jam 1-2 jam <1 jam -
mengikuti perkembangan penyakit atau hasil terapi. Nilai juga posistif - Dapat digunakan untuk menunjang terapi yang efektif untuk stadium dini
besar - Untuk deteksi Ca prostat : PSA, PAP, DEL, USC transrectal
Karakteristik
Bersifat spesifik (produk khusus jaringan prostat) – prostat normal,
BPH, Adenoma prostat
Batu saluran kemih
Ciri khas
Ca : konsetrasi serum PSA meningkat 3,5 g/ml per gram jaringan Sistem kemih seluruhnya terletak retroperitoneal sehingga proses patologi (obstruksi,
prostat ganas tersebut radang, tumor) terjadi di rrongga abdomen, tetapi gejala dan tandanya mungkin
BPH meningkat 0,3 us/ml per gr jaringan tampak di perut menembus peritoneum parietal belakang
Waktu paruh 2,2-3,2 hari
Untuk menilai serum PSA : sesudah manipulasi waktu yang ideal 2- A renalis dan cabangnya merupakan arteri tunggal tanpa kolateral (end artery)
3 minggu dengan message prostat, biopsi jarum (FNAB), sehingga penyumbatan pada arteri atau cabanganya mengakibatkan infark ginjal
transuretral resection, prostatectomy radikal Sistem perdarahan ureter bersifat segmental dan berasal dari arteri ginjal, gonad dan
Dieksresikan masuk ke lumen duktus prostaticus buli dengan hubungan kolateral kaya. Sehingga umumnya perdarahannya tak
Berada dalam plasma seminal dalam konsntrasi tinggi terancam pada tindak bedah ureter
Darah vena mengalir melalui plexus pampiniformis yang bermuara jauh disebelah
2. PAP (Prostatic Acid Phosphatase) kranial, yang sebelah kiri kedalam vena renalis, yang kanan ke vena cava inferior
Kelemahan : Kelenjar limfe regional dikawasan paraaorta sama dengan kelenjar limfe regional
Nilai positif palsu besar ginjal sesuai dengan asal terjadinya testis
Terdapat juga di hati, otak, paru, testis, Vesica urinaria, jantung dan vas
deferens Filtrasi glomerolus bergantung pada tekanan hidrostatik arteri dikurangi tekanan
Tumor marker yang ideal : yang menandai atau mencirikan sel-sel kanker koloid osmotik dan tahanan simpai bowman. Seluruh volume darah difiltrasi dalam 4
tertentu dan dapat dideteksi, serta dapat dibuktikan kebenarannya jam di ginjal. Reabsorpsi air, nutrien vital dan elektrolit (baik aktif maupun pasif)
terjadi di tubulus sebanyak 99% volume filtrat. Disamping resorpsi terdapat sekresi
tubulus yang juga untuk mempertahankan imbang elektrolit. Gangguan sekresi
Kategori Tumor Marker tubulus dapat menyebabkan asidosis
- Sensitifitas memiliki nilai signifikan
- Spesifisitas khas untuk organ teretentu Hubungan ureter-vesica menjaminkan aliran urine bebas dari ureter ke dalam vesica.
- Nilai duga positif hasil pemeriksaan harus memiliki persentase yang Mekanisme katup muskular. Mekanisme katup muskuler – makin terisi vesica,
tinggi dari jumlah yang dicurigai makin tertutup rapat katup – saat miksi terdapat tambahan kontraksi otot dinding
trigonum
Kriteria Metode deteksi
- Aman, murah, mudah
- Digunakan pada penyakit yang sering pada populasi
- Hipervitaminosis D sehingga absorbsi Ca oleh usus meningkat Urutan dari yang paling opaque : kalsium fosfat, kalsium oksalt, sistin, asam urat,
- Renal tubular asidosis xantin
Oksalat Yang sering ditemukan (RSCM) : kalsium oksalat, asam urat, triple fosfat, kalsium
Hipereksresi dalam urine : karena faktor endogen, penagruh diet fosfat
hanya 10%
Cystein : karena kelenjar tiroid Diagnosis :
Asam urat : kemoterapi, terutama terhadap leukimia, polisitemia Anamnesis dan pemeriksaan fisik
dan Ca lain. Urin harus diupayakan basa 1. Batu ginjal
Gejala tak khas, tergantung letak batu. Jika di mulut bawah (kaliks)
2. Perubahan fisik urine biasanya tak menimbulkan luka (kelainan fisik) kecuali ada infeksi. Batu
Konsentrasi zat tersebut meningkat jika volume urine menurun diatas pelvis menimbulkan sumbatan dan pegal di costovertebrae. Batu di
Ratio ca % Mg – amat mempengaruhi endapan ca pelvis dapat hidronefrosis. Pembengkakan pelvicocalices menyebabkan
pH urine (rata-rata 5,8) jika >6,6 garam anorganik mengendap. regangan dinding kolik ginjal
Jika <5,5 garam organik yang mengendap Pada pemeriksaan fisik kadang tak ditemukan kelainan apa-apa kecuali jika
Kelainan susunan TU – statis urine ada hidronefrosis, teraba ginjal di daerah costovertebrae, nyeri tekan dan
Infeksi – biasanya batu tdd Mg-Ammonium fosfat urosplitting atau nyeri ketok (+) pada arcus costae sisi ybs
organisme (P.Mirabilis) Batu ginjal di pelvis dapat hidronefrosis, batu kaliksumunya tak
memberikan kelainan fisik
PENYEBAB BERDASARKAN LETAK 2. batu ureter
Faktor prarenal : Endogen (nutrisi, immobilisasi, hipertiroid, hiperurisemia)
Anatomi : ada beberapa penyempitan yang memungkinkan batu dapat
Eksogen
terhenti
Faktor renal : asidosis tubular, hiperkalsiuru (idiopatik, sistinuria)
Peristaltik : gejala kolik, nyeri hilang timbul disertai mual dan atau muntah
Faktor postrenal : uropati obstruktif, infeksi
dengan nyeri alih yang khas (daerah ginjal ke perut bagian bawah)
Batu primer : Sering disebut batu endemik, terbentuknya langsung di Nyeri tak hilang pada perubahan posisi
saluran kemih tanpa sebab yang jelas. Biasanya jika ada kelainan di uretra, bisa Bila batu ureter distal, kolik menjalar ke skrotum atau testis
juga dari renal atau batu vesica Dapat timbul infeksi atau hematuria
Mungkin dapat lewat sampai ke vesica dan keluar bersama urine atau di
Batu sekunder : akibat gangguan aliran kemih, misal BPH vesica berupa nidus menjadi batu vesica yang besar. Mungkin juga dapat
tetap di ureter menjadi obstruksi kronik dengan hidroureter (dpt
JENIS BATU asimptomatik)
a. Batu anorganik : kalsium, oksalat, triple fosfat, kalsium fosfat
b. Batu organik : asam urat, sistin, xantin 3. batu buli
Batu menghalangi aliran air kemih akibat penututpan leher vesica. Aliran
Radiologis : radioopaque anorganik yang mula-mula lancar tiba-tiba berhenti dan menetes disertai nyeri
Radioluscence organik
Pada anak, keluhannya nyeri saat BAK, diekspresikan dengan Urinalisis : proteinuria, hematuria, leukosituria. Sedimen : eritosit, limfosit,
menangis dan mnearik-narik penis. Kadang terjadi prolapsus ani (tgt infeksi), kristal kalsium. Fosfat, oksalat, asam urat, bakteri
Nyeri dapat hilang dengan perubahan posisi Kimiawi : analisis batu
Pada orang dewasa didapati trias : Hematuria, Disuria, dan Gangguan
pancaran. RADIOLOGIS
Bila batu masuk ke uretra terjadi retensio urine Foto polos abdomen (BNO) : kontur ginjal, batu radioopaque (80%), ukuran
Infeksi sekunder – disertai nyeri menetap suprapubik batu
IVP : fungsi eksresi ginjal, struktur postur ginjal, calyces, ureter, dinding
buli, batu ginjal
Renogram : menentukan faal tiap ginjal atau bila ginjal tersumbat total atau
menentukan ginjal yang mesih punya sisa faal cukup sevagai dasar tindak
4. batu prostat bedah pada ginjal yang sakit
Umumnya berasal dari air kemih yang secara retrograd terdorong ke Retrograd pielografi : jika IVP tak jelas atau tak dapat dilakukan
dalamsaluran prostat dan mengendap yang akhirnya berupa batu kecil USG : semua jenis batu (opak atau lusens), ruang atau lumen saluran kemih,
Umumnya tak memberikan gejala sama sekali karen atak menggangu dapat untuk mencegah tertinggalnya batu pada saat pembedahan. Pada gaagl
pasase air kemih ginjal kronik/akut, hidronefrosis
Anterograde pielografi : cara perkutan bila RPG gagal
5. batu uretra Scan : batu non opak
Umumnya berasal dari ureter atau vesica yang terbawa oleh urine Endoskopi : untuk batu vesica dan RPG
sewaktu miksi ke uretra menyangkut di tempat agak lebar
misalnya permulaan pars bulbosa, pars prostatika, fossa naviculare Diagnosis banding :
atau tempat lain Ginjal : pyelonefritis akut, adenokarsinoma ginjal, tumor sel transisional sistem
Gejalanya biasanya saat miksi tiba-tiba berhenti, menetes dan nyeri. pelvicocalyces, TBC ginjal, nekrosis papiler, infark ginjal
Dapat sampai retensio urine (tanda jelas) Ureter : tumor primer ureter, sumbatan bekuan darah dari ginjal, pielonefritis akut
Jika menyangkut di pars anterior, dapat dipalpasi dari luar Batu vesica : BPH, striktur uretra, tumor vesica bertangkai, pada anak :
Penyulit : divertikel, abses, fistel prokssimal, uremi, dll parafimosis/fimosis, striktur uretra kongenital, katup uretra posterior
kongenital
Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
LABORATORIUM PENDEKATAN
Tujuannya untuk mencari kelainan urine yang dapat menunjang adanya Curiga kolik ureter/ginjal (khususnya kanan) kemungkinan kolik saluran
batu di saluran kemih, untuk menilai fungsi ginjal, menentukan sebab cerna, kandung empedu, aap akut, adnexitis
terjadinya batu. Bila hasil biakan (+) lakukan tes resistensi Hematuria : mungkin keganasan apalagi tanpa nyeri
antibiotika Batu bertahun-tahun dapat timbulkan tumor akibat rangsangan inflamasi
Darah lengkap, kreatinin serum, BUN, asam urat, klasium, fosfor, dan (umumnya Ca epidermoid)
clearens creatinin (bila batu pada kedua ginjal) Batu ginjal dengan hidronefrosis : pertimbangkan tumor ginjal (polikistik
sam pai tumor Grawitz)
untuk batu sisa pascabedah (melalui nefrostomi yang terpasang). ekstraksi dengan basket/loop untuk batu <1cm, letak distal
Penyulit : intoksikasi, infeksi yang lebih berat Buli trough, pada batu letak distal
Pemberian spasmolitik pada kolik : iv diulang 4-6 jam Ureterolithotomy, didasarkan atas gangguan fungsi ginjal, nyeri tak
Litotripsi : dulu dengan cara buta, sekarang diulang denngan teknik tertahankan dan penanganan medis tidak berhasil
endoskopi. Batu dipecahkan litotriptor secara mekanik melalui Grading bendungan
sistokop atau dengan gelombang elektrohidrolik/ultrasonik. Batu ureter Grade I : bendungan (+), cupping terlihat baik
memakai ureteroskop, batu dihancurkan dengan gelombang ultrasonik/ Grade II : bendungan (+), cupping sudah mulai datar
elektrohidrolik atau sinar laser. Batu ginjal dengan bantuan nefroskopi Grade III : bendungan (+), cupping sudah datar
perkutan untuk membawa transduser melalui sonde ke batu ginjal (cara Untuk batu kecil, bentuk memanjang, daimeter 1cm, bendungan garde I atau II –
nefrolitostropi perkutan) selalu diambil sikap meninggi : konservatif 3-6 bulan – BNO/IVP ulang – dinilailetak
ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotrpsy) = litotripsi gelombang dan bendungan
kejut luar tubuh. Dapat memecah batu tanpa perlukaan sama sekali, Bila batu tetap di tempat semula dan bendungan berbentuk lebar berati melekat di
tanpa tindak bedah apapun. Gelombang kejut dialirkan melalui air ke dinding – harus ureterolithotomy
tubuh dipusatkan ke batu yang akan dipecahkan. Batu pecah keluar
bersama urine (batu dapat pecah dengan ukuran dari 2 mikrometer) Batu Vesica
Selalu menyebabkan gangguan miksi harus dikeluarkan
OPERATIF Batu kecil 1 cm : konservatif
Dilakukan bila tak tersedia alat litotripsor, alat gelombang kejut, atau cara Batu 1-3cm : litotripsi
nombedah tidak berhasil Batu besar >3cm : sectio alta/cystolithotomy melalui sayatan Pfannennsteil
Metode : atau jangan gelombang kejut
1. Sitoskop/ureteroskop/renoskop
a. Litolapaksi TEKNIK SECTIO ALTA
b. Kantong Dormia (vesica, ureter) - Pasien terlentang dalam analgesia
2. Tindak bedah terbuka - Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
a. pyelo (nefro, calyco) lithotomy - Dibuat incisi diatas simfisis pubis pada linea mediana sepanjang 6cm
b. Ureterolithotomy - Peritoneumdicapai secara tajam
c. Cystolithotomy/Vesicolithotomy - Peritoneum disisihkan ke arah kranial sehingg atmpak vesica
d. Nefrostomy terbuka (indikasi : obstruksi anuria, pielonefrosis) - Dibuat jahitan kembali pada dinding vesica
e. Nefrotomy partial/total (bila ginjal tak berfungsi) - Incisi diantara kedua jahitan kendali
3. Tindak bedah perkutan - Batu dikeluarkan dengan Steen-tang
a. Nefrostomy perkutan - Dinding vesica dijahit secara overhecting
b. Nefrolitolapaksi perkutan (NPL) - Dilakukan pengisian vesica melalui kateter, tidak boleh bocor
4. Noninvasif - Luka dicuci
Litotropsi (mekanik dan atau ultrasonik transduser) - Dibuat drainase cavum Secnii
- Luka ditutup
Batu ureter dapat diperlakukan secara:
Batu prostat
Umumnya tidak memerlukan tindakan bedah Terdiri dari dua lobulus yang dihubungkan oleh 1 lobus piramidalis yang berada di
garis media. Cartilago tirodea melekat pada trakea, sehingga pada saat menelan
Batu uretra kelenjar tersebut turut bergerak
retensi atrial total – tanggulangi secra akut Ligamnetum Berry melekat pada otot-otot penelan
termudah : mendorong batu ke vesica, jangan dengan kateter logam
atau Bougie ( risiko kerusakan uretra striktur) Secara embriologis kelenjar tiroid berkembang dari endoderm pada garis tengah usus
prinsip : mendorong dengan tekanan hidrostatik ( denagn spuit berisi depan. Titik pembentukannya menjadi foramen caecum pada pangkal lidah.
minyak steril) – batu masuk ke vesica tanpa trauma Endoderm menurun (pada garis tengah) didalam leher sampai setinggi cincin trakea
Jika batu sudah sampai di fossa naviculare – keluarkan II dan III membentuk 2 lobulus. Saluran pada truktur ini menetap duktus
Jika batu sudah masuk ke vesica – segera pasang kateter dan kirim ke tiroglosus atau lebih rendah lobus piramidalis. Secara fungsional mulai mandiri pada
RS minggu intrauterine
Jika batu sulit dikembalikan ke vesica – menyebabkan uretrolithotomy
eksterna Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama (tiroksin). Bentuk aktifnya :
Komplikasi : fistula, striktura triiodotironin (T3) yang sebagian besar berasal dari konversi T4 dan sebagian kecil
langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid. Bahan baku hormon adalah iodida inarganik
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA yang terserap dari saluran cerna. Dipekatkan 30-40 kali secara selektif di kelenjar
a. Profilaksis : diberikan pada semua tindakan. Dipakai ampisislin 1 g iv tiroid. Iodida inorganik teroksidasi menjadi bentuk organik, menadi bagian tirosin
1-3 jam preoperasi. Bila hipersensitif ganti dengan mengingat faal dalam tiroglobulin sebagai monoiodotirosin (MIT) atau diiodotirosin (DIT).
ginjal Senyawa DIT terbentuk dari MIT menghasilakn T3 atau T4 disimpan di dalam koloid
b. Terapeutik kelenjar tiroid. Sebagian besar T4 ke sirkulasi, sisanya tetap dalam kelenjar
Pada kasus bakterinuria, urosepsis, pionefrosis teriodinasi (daur ulang)
Dilakukan secepatnya saat pembedahan agar kadar dalamserum selama
operasi mencukupi Dalam sirkulasi hormon tiroid terikat pada globulin (TBG)
Dipilih sesuia dengan tes sensitifitas Sekresi dikendalikan oleh TSH (lobus anterior hipofisis). Kelenjar hipofisis secara
Pada kasus berat atau kritis berikan secara kombinasi langsung dipengaruhi dan diatur aktivitasnya oleh kadar hormon tiroid dalam
sirkulasi umpan balik negatif terhadap lobus anterior hipofisis dan terhadap hormon
pelepas tirotropin (TRH) dari hipothalamus
Struma Hormon tiroid memmpunyai pengaruh bermacam-macam terhadap jaringan tubuh
yang berhubungan dengan metabolisme sel
Kelenjar tiroid berada di regio colli anterior, fascia colli media dan fascia Kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin dari sel parafolikuler, merupakan
prevertebralis. Dalam ruang yang sma terletak trakes, esofagus, pembuluh polipeptida yang menurunkan kadar kalsium serum, berpengaruh pada tulang
darah besar dan saraf.
Kelenjar tiroid diluar regio ini disebut tiroid ektopik atau struma aberans
Batas : m sternocleidomastoideus, m digastricus manubrium sterni. Engan berat
normal 20-30 gram Struma
by : Dhi 02-08 by : Dhi 02-08
didedikasikan untuk KKS Bedah November 2006 dan generasi selanjutnya didedikasikan untuk KKS Bedah November 2006 dan generasi selanjutnya
Dewa Mabuk 2007 Dewa Mabuk 2007
- Sesak - Bila teraba suatu batas dan ini ikut bergerak di waktu penderita menelan
- Halin, banyak tidur dapat diketahui bahwa yang membesar adlah tiroid
- Gangguan pertumbuhan (jika hipotiroid sejak kecil) - Konsistensi biasanya kenyal, lebih ke arah lembek
g. Konsistensi keras, mobilitas terbatas (fixed) Digunakan campuran I2+K2 – mulai 3x1 teets hingga mencapai
h. Tanda Berry ( pendorongan a carotis communis ke lateral belakang) 3x15 tetes dengan waktu berbeda-beda tergantung kecepatan
penurunan BMR. Bersamaan dimulainya pemberian lugol, antitiroid
Diagnosis Banding : diturunkan perlahan-lahan sampai berhenti sebelum dilakukan
Colloid goiter operasi
Tiroiditis o Takikardi diterapi dengan propanolol 2x10mg
Dishormogenetic goiter o Neomercascle (antitiroid) diberikan 3x1 tablet
Struma goiter
Neoplasma Kadang pascaoperasi timbul peningkatan BMR yang hebat, terjadi krisis
tirotoksikodis. Diatndai dengan :
Penatalaksanaan: - takikardia (nadi >160 x/menit)
1. Konservatif - gelisah, banyak keringat
Indikasi : toleransi operasi tidak baik, struma residif, penderita usia - TD naik
lanjut - Tak sadar, delirium
Struma nontoksik : iodium, ekstrak tiroid 300-100 mg/ml - Gangguan GIT
Struma toksik : bed rest, lugol 5-10mg, 3x/hari . PTU 100-300mg, Penderita terancam dekompensatio cordis fatal. Krisis terjadi akibat
3x/hari --- periksa leukosit. I131 perdarahan berlebihan
2. Operatif
Indikasi : Indikasi bedah pada hipertiroid
Curiga/pasti ganas : tak harus keras Perlu mencapai hasil yang definitif
Tanda-tanda ganas – infiltrasi ke tulang, atau n reccurens Keberatan obat antitiroid
Timbul tanda-tanda desakan trakea atau esofagus Penanggulanagn dengan antitiroid tidak berhasil
Bedakan dari proses infiltrasi: Struma noduler dengan hipertiroid
- terkena trakea – stridor Nodul toksik soliter
- terkena esofagus – disfagi
- terkena n reccurens – parestesis pita suara Pembedahan struma dapat dibagi menjadi :
Struma toksik a. Bedah diagnostik : biopsi incisi/ekcisi
Struma besar b. Bedah terapuetik : realtif
Struma retrosternal Lobektomi/isthmolobektomi pada benjolan tiroid
Preventif Tiroidektomi subtotal pada kelainan metabolik
Persiapan operasi : Tiroidektomi total : Pericapsular nodul dan jaringan alveolar
o Rawat – bedrest untuk menurunkan BMR --- tumor terabatas pada kelenjar tiroid
o Laboratorium – terutama protrombin (obat antitiroid
mempengaruhi pembekuan darah)
o Lugolisasi – mencegah krisis tiroid dengan cara mengurangi
pelepasan tiroksin, menurunkan BMR, memperkecil tiroid.
Hipoparatiroid/hipokalsemia Penyebab:
Paralisis n recurrens 1. Kehilangan berlebihan melalui ginjal – diuretik, hiperaldosteronisme,
cushing disease
Cedera n laryngeus superior
2. Kehilangan melalui GIT – diare, muntah, fistula
Nekrosis kulit
Komplikasi : kelemahan otot dan letargi berat, ileus, aritmia jantung, deprsi Cairan tetap dalam ekstraseluler, tapi tak berperan dalam pertukaran normal
SSP, pendataran gel P, sensitivitas terhadap digitalis dengan kompartment cairan lain
Pengobatan :
1. pencegahan : penggantian setiap hari secara adekuat INDIKASI PEMBERIAN MAKANAN PARENTERAL
2. Bila kekurangan tak lebih dari 30 mmol/jam – pemberian cairan 1. Malnutrisi hebat butuh tindakan bedah mayor
konsentrat melalui jalur sentral untutk menghindari flebitis 2. Kompliaksi pascaoperasi yang butuh penanggulangan makanan melalui oral,
misal ileus lama, fistula usus
HIPERKALEMIA 3. Sepsis lama dan kegagalan ginjal dengan katabolik luas
Penyebab :Kegagalan ginjal, trauma, asidosis 4. ’Short Bowel Syndrome’ setelah reseksi luas
Komplikasi : Blok jantung, Diatolik arrest, bila kadar 7 mmol atau lebih
pada EKG terjadi penurunan interval ST dengan puncak T KOMPLIKASI PEMBERIAN MAKANAN PARENTERAL
Pengobatan : 1. Pneumothoraks, hemothoraks, tamponade jantung. Slema insersi jalaur
1. Segera beri 80 mmol laktat atau NA bikarbonat sentral
2. 100 ml dekstrose 50% dengan 10 menit insulin iv 2. Sepsis – cairan, jalur, kateter ( bakteri/jamur )
3. Cation exchange resin 3. Perubahan metabolik
4. Dialisis Hiperosmolar
5. Hipo-hipernatremia
Keseimbangan KALSIUM Hipofosfatemia – kesulitan berfikir, parestesia
Terbanyak disimpan di tulang. Tdp 1-3 g/hari dalam diet. Eksresi urine kurang Kalsium/magnesium abnormal
dari 300 mg/hari. Sisanya melalui feses Defisiensi asam lemak – asam linoleat
Hipoglikemia reaktif – bila cairan berhenti mengalir secara mendadak
HIPOKALSEMIA Hiperamonemia
Penyebab : Asidosis
1. Pascabedah hiperparatiroidisme atau tiroidektomi Defisiensi zink – akrodermatitis, rambut rontok
2. Pankreatitis akut Defisiensi temabag – leukopenia, limfositosis
3. Hipopatratiroidisme Deffisiensi krom – diabetes, polineuropati
4. Sindrom malabsorbsi
5. Fistula pankreas dan usus kecil Keseimbangan MAGNESIUM
6. Infeksi jaringan lunak masif
%0% terdapat di dalam tulang . Diet 240 mg/hari. Ekskresi terbanyak melalui feses,
7. Kehilanagn Mg hebat
sedikit melalaui urine.
Komplikasi : Tetanus, kejang
Pengobatan tetanus : 10 ml Ca glukonas 10% iv bolus, diulang bila perlu HIPOMAGNESIMIA
Konsep kehilanagn melalui ruang ketiga : Penyebab :
Translokasi CIS ke dalam peritoneum, usus, jaringan, dll setelah trauma 1. Puasa
( pembedahan, sepsis, peradangan) 2. malabsorbsis
3. Kehilangan cairan melalui GIT berlarut-larut
Toksin dilepas dari dinding bakteri yang sudah mati + antibodi dan KERUSAKAN ORGAN SPESIFIK
komplemen membentuk anafilotoksin pelepasan substansi vasoaktof Ginjal ---- nekrosis tubular akut
(katekolamin, histamin) pengumpulan darah terutama pada daerah Paru ------ sindroma distress pernafasan dewasa
splanknik,paru ’venous return’ menurun rangsangan baroreseptor. Usus ------ iskemia mengakibatkan peristaltik menurun
Rangsangan persisten ini menyebabkan hipoksia (seperti kehilangan
darah) PENGOBATAN SYOK
2. Bakteri hidup Pencegahan : identifikasi penderita risiko tinggi secara dini
Interaksi bakteri dengan jaringan-jaringan rusak pelepasan kinin. Diagnosis penyebab dasar syok
Sebab-sebab AV shunt resistensi perifer menurun, curah jantung Koreksi hipovolemia
meningkat. Shunt ini meningkatkan iskemia daerah hipoksia yanitu : - pemeriksaan CVP
output jantung meninggi (penurunan penyaluran O2 ke jaringan dan - pengukuran tek baji kapiler pulmonal dengan kateter Swan Ganz
penurunan perdebaan) 2A-V - Keluarkan urine setiap jam
- Hematokrit
Koreksi asam basa-elektrolit
Syok KARDIOGENIK - pemberian bikarbinat pad asidosis
1. Infeksi pascamiokardinal - Antibiotika pada syok sepsis. Setelah diberikan spektrum luas
2. pascapembedahan jantung ampisilin dan gentamisin
- Pada anaerob tambahkan klindamisin / kloramfenikol / metronidazol
Patofisiologi Vasokonstriktor memperburuk syok. Pada syok kardiogenik, rangsang
Kontraksi miokard menurun curah jantung dan rangsangan menurun kontraktilitas spt dengan dopamin dapat meningkatkan output jantung yang
resistensi perifer meningkat aliran ventrikel kiri menurun iskemia dapat diukur dengan kateter Swan Ganz
miokardial meningkat mempengaruhi kontraksi jantung. Adanya
vasokonstriksi persisten – hipoksia stagnasi Steroid misalnya dengan pemberian prednison dosis tinggi dengan 30mg/kg
masih merupakan kontroversi
PERUBAHAN METABOLISME SEL PADA SYOK
1. Akumulasi asam laktat metabolisme anaerob Bronkodilator seperti fenoksi benzamin, klorpromazin masih juga
2. Penurunan produksi ATP metabolisme anaerob kontroversi
3. Fungsi membran berkurang
- Natrium bocor/merembes masuk kedalam sel Antasida dapat mencegah ulkus stress
- Kalium ke luar dari sel
- Fragmen lisosom -- autodigesti Pembedahan untuk:
4. Mobilisasi asam lemak - menghentikan perdarahan
- Ketonemia - Mengeluarkan pus
- Emboli lemak di paru – kontroversia - Angkat ulkus yang telah mati/rusak
Pada syok kardiogenik pasang intraaortik baloon pump
Komplikasi Radioterapi
Malaise, nause, muntah
Ulserasi kulit
Striktur, ulserasi, perforasi usus
Nefritis
Atrofi gonad
Pansitopenia
Pneumonia
Perikarditis
Konjunctivitis
Edema serebral
Nekrosis tulang
Insiden keganasan seperti leukimia meningkat