Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bayam Duri
(Amaranthus Spinousus, Linn.)
Sinonim :
Familia :
Amaranthaceae
Uraian :
Bayam duri (amaranthus spinousus) termasuk jenis tanaman
amaranth.Tumbuhan ini mempunyai batang lunak atau basah, tingginya dapat
mencapai 1 meter. Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada
pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang
mengenal sebagai bayam duri.Bentuk daunnya menyerupai belahan ketupat dan
berwarna hijau. Bunganya berbentuk bunga bongkol, berwarna hijau muda atau
kuning. Bayam duri banyak tumbuh secara liar di pekarangan rumah, ladang
atau di jalan-jalan kampung. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang
cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25 - 35 Celcius.
Nama Lokal :
Bayem eri, bayem raja, bayem roda, bayem cikron (Jawa); Senggang cucuk
(Sunda), Bayam keruai (Lampung); Ternyak duri, ternyak lakek (Madura), Podo
maduri (Bugis); Thorny amaranthus (Inggris), Bayam Duri (Indonesia);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kencing Nanah, Kencing tidak lancar, Bronkhitis, Produksi ASI; Tambah
Darah, Eksim, Bisul, Demam;
Pemanfaatan :
1. Kencing Nanah
pulawaras secukupnya.
tinggal 1 gelas.
Bahan: batang bayam duri lengkap dengan daun, bunga dan akarnya.
dan disaring.
4. Memproduksi ASI
Bahan: batang bayam duri lengkap dengan daun, bunga dan akarnya.
5. Tambah Darah
a. Bahan: 2 genggam daun batang bayam duri dan 1 butir telur ayam
kampung.
Cara membuat: daun bayam ditumbuk halus, kemudian ditambah 1
sekali)
madu.
7. Demam
Bahan: 2 genggam daun batang bayam duri dan 1 butir telur ayam
kampung.
secukupnya.
Tumbuhan bayam ini pada bagian batangnya terdapat duri sehingga dikenal dengan sebutan
Bayam Duri. Bayam duri biasanya tumbuh liar di kebun-kebun yang terlantar, tepi parit/got,
tepi jalan yang di daerah dataran rendah. Ciri-ciri tumbuhan bayam ini yaitu: (1) Tumbuh
tegak, tinggi berkisar 30 – 100 cm. (2) Batang berwarna hijau atau kemerahan, bagian
pangkal polos, bagian atas sedikit berambut, batang bercabang dan berduri. (3) Daun tunggal,
letak berselang-seling, bentuk daun bundar telur memanjang, tepi rata kadang beringgit,
panjang 1,5 -6 cm, lebar 1 – 3 cm dan berwarna hijau. (4) Pada ketiak daun terdapat sepasang
duri keras yang mudah lepas. (5) Bunga berbentuk bola di ketiak dan berbentuk bulir, warna
hijau keputihan. (6) Buah bulat panjang, warna hijau. (7) Biji bulat kecil dan hitam. (8)
Berkembang dengan biji.
Akar bayam duri rasanya manis, pahit dan sejuk, masuk meridian jantung dan ginjal.
Berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid,
peluruh dahak (ekspektoran), penawar racun (antitoksik), menhilangkan bengkak
(detumescent), dan pembersih darah. Herba bayam duri berkhasiat sebagai pembersih darah,
pelancar ASI (laktagoga), dan diuretik.
Kandungan Kimia
Bayam duri mengandung amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat,
kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin (A, C, K dan piridoksin = B6).
1) Desentri, diare;
Batu empedu.
1) Sakit dada;
2) Bronkitis akut;
Bayam Duri
Amaranthus spinosus L. Nama umum
Indonesia: Bayam duri, bayem cucuk, podo maduri (Bugis)
Inggris: spiny amaranth
Pilipina: Uray, orai
Cina: Le xian cai
Khasiat dan Manfaat Bayam Duri Untuk Kesehatan
SINONIM :
Nama Latin :-
Nama Daerah : Bayam kerui, senggang cucuk, bayam eri, bayam raja, bayam
roda, bayam cikron, tarnyak duri, tarnyak lakek, bayam kikihan, kerug pasih,
kedawa mawau, karawa rap – rap, karawa in asu, karowa kaayo, sinau katinting,
podo maduri, maijanga, ma hohoru, baya, loda.
KLASIFIKASI :
Bangsa : Caryopylales
Suku : Amaranthaceae
Marga : Amaranthus
Jenis : Amaranthus spinosus L.
KEGUNAAN :
Dalam pengobatan Alternatif Herbal
Disentri, Keputihan, TBC, kelenja, rSakit kerongkongan, Radang saluran
pernapasan, Buang air kemih tidak lancer, Bisul, WasirEksim ( dermatitis ), Gusi
luka dan berdarah, Menambah produksi ASI, Demam
Pemanfaatan Bayam Duri Untuk Pengobatan Herbal
ABSTRAK
Bayam Duri merupakan obat herbal yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan organik
yang hidup secara liar dilahan-lahan warga.Biasanya tumbuhan ini digunakan sebagai bahan
pembuatan sayur bening oleh ibu-ibu rumah tangga,pakan ternak,dll.akan tetapi tak sedikit
pula dari mereka yang memanfaatkanya sebagai bahan dasar pembuatan obat
tradisonal.Keberadaan bayam duri memang bermanfaat bagi masyarakat,tetapi bayam duri
saat ini masih kurang diminati sebagai tanaman herbal karena proses pengolahannya yang
begitu rumit dan saat ini tumbuhan bayam duripun sudah mulai jarang ditemui.
Disamping kekurangan dari bayam duri tersebut,kita juga dapat mengambil manfaat
dari tanaman tersebut dengan cara membudidayakan bayam duri tersebut agar tidak menjadi
langka,serta mengolahnya menjadi obat herbal yang lebih mudah digunakan untuk menarik
minat masyarakat agar mau menggunakan obat tradisional.
Berkaitan dengan itu,maka dilakukan penelitian tentang manfaat dan cara penggunaan
bayam duri sebagai obat herbal dan memiliki daya jual yang tinggi.Jika pengolahan dan
pengelolaannya berjalan dengan lancar dipabrik-pabrik obat herbala,maka bisa kita pastikan
keadaan perekonomian dipabrik tersebut akan meningkat drastis.
1.Bagaimana cara pengelolahan bayam duri agar menjadi obat herbal yang paling diminati
dikalangan masyarakat luas?
2.Apakah manfaat dari penggunaan obat herbal yanng berbahan dasar tumbuhan organik
bayam duri?
1.Ingin mengetahui bagaimana cara pengelolahan bayam duri agar dapat menjadi obat
yang paling diminati dikalangan masyarakat luas.
2.Ingin mengetahui manfaat dari penggunaan obat herbal dari tanaman organik seperti
bayam duri.
Disusun Oleh :
Susi Susanti
BANGILAN TUBAN
2012
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
Abstrak...................................................................................................................................vi
1.Pendahuluan
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................8
3.2 Saran....................................................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................................vvi
DAFTAR PUSTAKA
“Silvia Intan
Sumadji”