Você está na página 1de 2

Nama: Eka nawati

Npm:173110056
Kelas : B

Manusia dan agama


manusia dan agama tidak pernah lepas dari perkara dunia, Agama diciptakan pula karena ada
manusia, sedangkan manusia sangat membutuhkan agama sebagai tuntunannya, oleh sebab itu
keduanya memilikipengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang. Agama sangat
berperan penting bagi manusia sebagai sarana menjamin kelapangan dada dan menumbuhkan
ketenangan hati bagi para pemeluknya. Agama dapat memelihara manusia dari penyimpangan,
kerusakan dan menjauhkan tingkah laku negatif yang merugikan dirisendiri maupun orang lain.
Bahkan agama membuat hati manusia menjadi tentram, jernih dan suci. Di samping itu agama juga
sebagai benteng pertahanan generasi muslim dalam berbagai aliran yang tidak sesuai dengan tataran
kehidupan Agama juga berperan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak mulia yang dapat
menjadikan individu-individu yang bermoral serta bertaqwa di masyarakat hingga menjadi teladan
yang baik dengan insan yang bermanfaat bagi orang lain karena kesahajaannya.
A. Konsep manusia dalam agama
pandangan pencipta dengan kuasa Tuhan atas makhluk-Nya. Pandangan ini gabungan pemikiran dari
umat manusia yang berbeda keyakinan yaitu umat Kristen dan umat Islam tentang proses kejadian
manusia yang dihubungkan dengan keMaha Kuasaan Tuhan.Dalam Ajaran Kristen dijumpai kisah
kejadian manusia dalam surat Kejadian 1-11 dan 12-50 tentang kisah oleh Martinus dalam “
Bagaimana Agama Kristen Memandang teori Darwin “. Dalam ajaran Islam terbentuk opini dan tidak
berlebihan jika dikatakan sebagai.keyakinan, bahwa manusia dan juga alam semesta tercipta secara
cepat oleh Kuasa Allah.Keyakinan tersebut merupakan hasil interpretasi dari ayat – ayat Al-Quran
dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang menjelaskan tetntang kejadian Adam yaitu “ Adam adalah
suatu makhluk yang diciptakan dari tanah yang diambil dari berbagai jenis yang kemudian dicampur
dengan air, dibentuk dan ditiupkan ruh kedalamnya, dan kemudian menjadi makhluk hidup”,serta
Yasin ayat 82 yang berbunyi kun fayakun dengan arti “ jadilah maka terjadilah diaDalam pandangan
Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk,mukalaf,mukaram,mukhaiyar,danmujizat.
Manusia adalah makhluk yang memiliki nilai-nilai fitri dan sifat-sifat insaniah,seperti dha’if ‘lemah’
(an-Nisaa’: 28), jahula ‘bodoh’ (al-Ahzab: 72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan’ (Faathir: 15),
kafuuro ‘sangat mengingkari nikmat’ (al-Israa’: 67), syukur (al-Insaan:3), serta fujur dan taqwa
(asySyams: 8). ”.
B. Kebutuhan manusia akan pedoman hidup
Kebutuhan manusia terhadap petunjuk adalah hal yang tidak bisa diingkari. Perlu pelurus dan “guide”
dalam penuhnya liku di dunia ini. Tentunya demi mencapai tujuan kita akhirat.khalifah
;menjaga,memelihara,memakmurkan dan menjadi walli allah dimuka bumi. kebutuhan manusia
terhadap pedoman hidup, ibarat butuhnya gelap pada cahaya. Pastinya sungguh amat berbahagia
orang yang senantiasa mengikuti petunjuk Alquran sebagai pedoman hidup di permukaan bumi Allah
ini. “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-
manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu)...” (QS. Yunus: 5) Semuanya bukan tanpa makna, hikmahnya kembali kepada
pelakunya bahkan dapat menentukan kualitas hidup seseorang di masa yang akan datang. Allah telah
mengingatkan, apabila ingin selamat hidup di dunia dan akhirat kelak, maka berpegang teguhlah
kamu pada tali Allah (Alquran dan al-Sunnah).
C. Tanggung jawab manusia sebagai hamba dan halifah
Makna yang esensial dari kata ‘abd (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan.
Ketaatan, ketundukan dan kepatuhan hanya layak diberikan kepada Allah, yang dicerminkan dalam
ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan.Sebagai hamba, tugas utama
manusia adalah mengabdi (beribadah) kepada Sang Khaliq; menaati perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.manusia bersaksi kepada Allah bahwa hanya Dialah Tuhannya.Menjadi Khalifah
Allah,yaitu perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang telah ditentukan Allah sebelum
manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu
jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang
pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan
Rosulullah kepada umat manusia. Dengan berpedoman pada QS Al Baqarah:30-36, (“Ingatlah ketika
Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat:”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi”. Mereka berkata:”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”. Rabb berfirman:’Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui).
D. Eksistensi dan martabat manusia
Eksistensi manusia di dunia adalah sebagai tanda kekuasaan Allah SWT terhadap hamba-
hambaNya, bahwa dialah yang menciptakan, menghidupkan dan menjaga kehidupan
manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakannya manusia dalam konteks hubungan manusia
dengan Allah SWT adalah dengan mengimani Allah SWT dan memikirkan ciptaanNya untuk
menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan dalam konteks
hubungan manusia dengan manusia serta manusia dengan alam adalah untuk berbuat amal,
yaitu perbuatanmengabdi kepada Allah. Mengakui keberadaan-Nya, melaksanakan perintah
dan menjauhi larangan-Nya. Dan dalam melaksanakan kehidupan manusia melaksanakan
shalat sebagai bentuk keimanan kepada Allah (hablum minallah) dan berbuat baik
terhadap sesama dan alam sebagai bentuk hubungan sosial kemasyarakatan baik dan tidak
melakukan kejahatan terhadap sesama manusia, serta tidak merusak alam(hablum
minannaas).Terkait dengan tujuan manusia didunia, Allah berfrman :
)56 :‫ون(الذاريات‬
ِ ‫س ِإّل ِليَ ْعبد‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقت ْال ِجن َو‬
َ ‫اْل ْن‬
“dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku” (QS Adz-dzaariyaat:56)
Sebagai wujud keimanan, Allah menyatakan bahwa manusia tidak cukup hanya meyakini
di dalam hati dan mengucapkan didalam mulut, tetapi manusia harus melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari. Karena, manusia yang beriman harus mengerti dan melaksanakan apa
isi Al-Qur’an. Manusia beriman juga memperhatikan ciptaan Allah dan mengambil hikmah
serta memperlajari dan mengambil manfaat dari segala ciptaan Allah, sebagai iman kita
selalu bertambah.

Daftar Pustaka
Al-Qur’an.2007.CV Penerbit Diponegoro.
<http://sulsel.kemenag.go.id/file/file/ArtikelTulisan/rtmn1362081548.doc>< http://eko-
aw.blogspot.cpm/2012/04/penyebutan-manusia-dalam-al-quran.html.>
http://www.totaltren.com/2015/01/konsep-manusia-dan-agama.html
<www.taqrib.infohttp://aceh.tribunnews.com/2013/07/26/alquran-sebagai-pedoman-hidup
http://covalenters.blogspot.co.id/2012/11/tanggung-jawab-manusia-sebagai-khalifah.html
http://belajartanpabuku.blogspot.co.id/2013/04/eksistensi-dan-martabat-manusia.html

Você também pode gostar