Você está na página 1de 14

Konsep manusia menurut islam

A. Keberadaan manusia

3 Kejadian dan Asal-Usul Manusia Menurut Islam


Al-Quran menjelaskan beberapa tahapan dalam proses kejadian
dan asal-usul manusia secara rinci. Ketiga tahapan tersebut antara
lain kejadian dan asal usul manusia pertama, kedua, dan ketiga.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut.

1. Kejadian dan Asal-usul Manusia Pertama


Kejadian dan asal-usul manusia pertama yang berarti pula
proses penciptaan Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan
membuatnya langsung dari tanah yang kering yang kemudian
ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia hidup. Keterangan tersebut
sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, dimana Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam tanah
yang diambil dari seluruh bagian bumi, maka anak cucu Adampun
seperti itu, sebagian ada yang baik dan buruk, ada yang mudah
(lembut) dan kasar dan sebagainya.”

2. Kejadian dan Asal-usul Manusia Kedua


Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-
pasangan. Begitupun dengan manusia, Adam yang diciptakan
hendak dipasangkan oleh Alloh dengan lawan jenisnya yang
diciptakan dari tulang rusuk Adam, yaitu Siti Hawa. Keterangan
tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nisa, ayat 1 berikut:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.”

3. Kejadian dan Asal-usul Manusia Ketiga


Kejadian dan asal usul manusia ketiga terkait dengan proses
kejadian seluruh umat keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa
(Kecuali Isa, AS.) proses kejadian manusia yang disebutkan dalam
Al-Qur,an ternyata setelah dewasa ini dapat dipertanggung
jawabkan secara medis. Dalam Al-Qur’an, asal-usul manusia
secara biologi dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun : 12-14
berikut ini:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati
itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang
Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun : 12-14).

B. Hakikat manusia
Manusia diciptakan ALLAH SWT berasal dari saripati tanah,
lalu menjadi nuftah, alaqah dan mudqah sehingga menjadi
makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai
kemampuan. Oleh karena itu, menusia wajib bersyukur atas
karunia yang telah diberikan ALLAH SWT. Al-Quran menerangkan
bahwa manusia berasal dari tanah dengan mempergunakan
bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Ayat-
ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah
umumnya dipahami secara lahiriah
Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah; ia
tidaklah muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya
sendiri. Al-Quran surat al-‘Alaq ayat 2 menjelaskan bahwa
manusia itu diciptakan Tuhan dari segumpal darah; Al-Quran surat
al-Thariq ayat 5 menjelaskan bahwa manusia dijadikan oleh Allah;
Al-Quran surat al-Rahman ayat 3 menjelaskan bahwa Al-Rahman
(Allah) itulah yang menciptakan manusia. Masih banyak sekali
ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa yang menjadikan manusia
adalah Tuhan. Jadi, manusia adalah makhluk ciptaan Allah.

Hakikat wujudnya yang lain ialah bahwa manusia adalah


makhluk yan perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan
dan lingkungan. Dalam teori yang dikembangkan di dunia Barat,
dikatakan bahwa perkembangan seseorang hanya dipengaruhi
oleh pembawaan (nativisme). Sebagai lawannya berkembang pula
teori yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang hanya
ditentukan oleh lingkungannya (empirisme). Sebagai sintesisnya
dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa
perkembangan seseorang ditentukan oleh pembawaan dan
lingkungannya (konvergensi).

C. Martabat manusia
Definisi dari martabat ialah harga diri dan hakikat manusia
yang masih meliputi HAM (Hak Asasi Manusia). Manusia dapat
mempertahankan martabatnya sesuai dengan aturan HAM. Selain
itu, kebutuhan dasar dari manusia adalah dihargai oleh sesama.
Dengan dihargai, manusia merasa memiliki harga diri. Manusia
memiliki harkat dan martabat yang berarti membedakannya
dengan mahluk hidup yang lain. Ini adalah bukti bahwa manusia
memang mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Membahas tentang martabat manusia tentu erat kaitannya
dengan Hak Asasi Manusia itu sendiri. Berikut pendapat para ahli
mengenai martabat manusia yang meliputi HAM:
Muladi
Dalam mempertahankan martabatnya, manusia dapat
menggunakan hak asasinya yang merupakan hak dasar yang
sudah melekat pada kehidupannya.
Pengertian Martabat Manusia Menurut Para Ahli
Jan Materson
Manusia harus menggunakan hak asasinya untuk menjaga
martabatnya. Tanpa hak asasi manusia tidak dapat hidup sebagai
manusia.
Miriam Budiarjo
Setiap manusia berhak menjaga harga dirinya karena setiap
manusia sudah memiliki hak yang melekat sejak lahir dan terbawa
dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Prayitno
Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling indah dan dibekali
HAM semenjak ia keluar dari kandungan. Maka setiap manusia
punya hak untuk menjaga martabat dirinya.
Alquran surat At Tiin : 4
Manusia adalah mahluk yang sebaik-baiknya. Dalam surat At Tiin,
Alquran menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Allah
yang paling baik. Jadi sebagai manusia memang sudah selayaknya
kita menjaga martabat diri masing-masing.
Dari pengertian martabat diatas, kita mengetahui bahwa setiap
orang wajib dan berhak menjaga martabatnya. Namun, seringkali
martabat manusia direndahkan oleh sesamanya sendiri dengan
cara bullying, pencemaran nama baik, diskriminasi sosial dan
tindakan pelanggaran HAM lainnya. Padahal setiap manusia pasti
tidak ingin harga dirinya dijatuhkan. Oleh karena itu, semua
bentuk pelanggaran HAM yang menjatuhkan martabat manusia
harus ditindak tegas dan dibawa pada jalur hukum. Mengingat
banyak korban yang merasa martabatnya dijatuhkan akan
menjadi depresi, minder atau bahkan ada yang mengambil
langkah untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
D. Tujuan penciptaan manusia
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk penyembahan
Allah. Pengertian penyembahan kepada Allah tidak boleh
diartikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek
ritual yang tercermin salam solat saja. Penyembahan berarti
ketundukan manusia pada hukum Allah dalam menjalankan
kehidupan di muka bumi, baik ibadah ritual yang menyangkut
hubungan vertical (manusia dengan Tuhan) maupun ibadah sosial
yang menyangkut horizontal ( manusia dengan alam semesta dan
manusia). Penyembahan manusia pada Allah lebih mencerminkan
kebutuhan manusia terhadap terwujudnya sebuah kehidupan
dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh karena itu penyembahan
harus dilakukan secara sukarela, karena Allah tidak membutuhkan
sedikitpun pada manusia termasuk pada ritual-ritual
penyembahannya. Dalam hal ini Allah berfirman:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan


supaya mereka menyambah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki
sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya
mereka member aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah maha
pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (az-
Zaariyaat, 51:56-58).

Dan mereka telah di perintahkan kecuali supaya mereka


menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan degnan dekimikian
itulah agama yang lurus. (Bayinnah, 98:5)
Penyembahan yang sempurna dari seseorang manusia akan
menjadikan dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam
mengelola kehidupan alam semesta. Keseimbangan alam dapat
terjaga dengan hukum-hukum alam yang kokoh. Keseimbangan
pada kehidupan manusia tidak sekedar akan menghancurkan
bagian-bagian alam semesta yang lain, inilah tujuan penciptaan
manusia di tengah-tengah alam syahwat. Yang dimaksud dengan
abdi adalah makhluk yang mau melaksanakan apapun perintah
Allah meski terdapat resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi
juga tidak akan pernah membangkang terhadap Allah. Hal ini
tercantum dalam QSAz Dzariyat : 56“Dan tidak Aku ciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”

• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi


kepada Allah bahwa hanya
Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak
ingkar di hari akhir nanti. Sehingga manusia sesuai fitrahnya
adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya yang menjadikan
manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam. Hal ini
tercantum dalam QS Al A‟raf : 172
• “Dan (ingatlah), keturunan anak
-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini
Tuhanmu?”. Mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan Kami),kami
menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami
(Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini(keesaan Tuhan)”
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk
berbuat sesuai dengan misi yang
telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk
memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah
suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud
sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang
mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah
diajarkan Rosulullah kepada umat manusia. Dan manusia yang
beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini.
Karena kholifah adalah wali Allah yang mempusakai dunia ini.

E. Fungsi dan peranan manusia

Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang


dilakukan adalah sebagai pelaku ajaran Allah dan sekaligus pelopor
dalam membudayakan ajaran Allah. Untuk menjadi pelaku ajaran Allah,
apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah, seseorang dituntut
memulai dari diri dan keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang


telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :

1. Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) ; Belajar yang


dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari
ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
2. Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39) ; Khalifah yang telah
diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada
manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran dan
juga Al Bayan
3. Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 ) ; Ilmu yang telah diketahui
bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan
dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti
apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.

Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah


kepada manusia.
• Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia
mengabdi kepada Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah
termasuk tidak mengabdi kepada nafsu dan syahwat. Yang dimaksud
dengan abdi adalah makhluk yang mau melaksanakan apapun perintah
Allah meski terdapat resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi juga
tidak akan pernah membangkang terhadap Allah. Hal ini tercantum
dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembahKu”
• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi
kepada Allah bahwa hanya Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan
agar mereka tidak ingkar di hari akhir nanti. Sehingga manusia sesuai
fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya yang
menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam. Hal
ini tercantum dalam QS Al A’raf : 172
• “Dan (ingatlah), keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab:”Betul
(Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian
itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami
(Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan
Tuhan)”
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat
sesuai dengan misi yang telah ditentukan Allah sebelum manusia
dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud
Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang
dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang
mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah
diajarkan Rosulullah kepada umat manusia. Dan manusia yang beriman
sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini. Karena kholifah
adalah wali Allah yang mempusakai dunia ini.

F. Tanggung jawab manusia

Tanggung jawab manusia sebagai Hamba Allah

Kewajiban manusia kepada khaliknya adalah bagian dari


rangkaian hak dan kewajiban manusia dalam hidupnya sebagai
suatu wujud dan yang maujud. Didalam hidupnya manusia tidak
lepas dari adanya hubungan dan ketergantungan. Adanya
hubungan ini menyebabkan adanya hak dan kewajiban. Hubungan
manusia dengan allah adalah hubungan makhluk dengan
khaliknya. Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu
mempunyai ketergantungan kepada yang lain. Dan tumpuan serta
ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang maha kuasa,
yang maha perkasa, yang maha bijaksana, yang maha sempurna,
ialah allah
rabbul‟alamin, Allah Tuhan yang Maha Esa.
Kebahagian manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin
dan ridho allah. Dan untuk itu Allah memberikan ketentuan-
ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka untuk
mencapainya kebahagian dunia dan akhirat itu dengan sendirinya
kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan dari allah SWT. Apa
yang telah kita terima dari allah SWT. Sungguh ak dapat dihitung
dan tak dapat dinilai dengan materi banyaknya. Dan kalau kita
mau menghitung-hitung nikmat dari Allah, kita tidak dapat
menghitungnya, karena terlalu amat sangat banyaknya. Secara
moral manusiawi manusia mempunyai kewajiban Allah sebagai
khaliknya, yang telah memberi kenikmatan yang tak terhitung
jumlahnya. Jadi berdasarkan hadits AL-Lu‟lu uwal kewajiban
manusia kepada Allah pada garis besar besarnya ada 2 :

1) mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrik-Nya kepada sesuatu


pun.
2) beribadat kepada-Nya Orang yang demikian ini mempunyai hak
untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan diberi pahala
dengan pahala yang berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat
sampai tujuh ratus kali lipat bahkan dengan ganda yang tak
terduga banyaknya oleh manusia. Dalam al-quran kewajiban ini
diformulasikan dengan : 1) iman. 2) amal saleh Beriman dan
beramal saleh itu dalam istilah lain disebut takwa. Dalam ayat
(Q.S al-baqorah ayat 177) iman dan amal saleh, yang disebut
takwa dengan perincian : 1) iman kepada Allah : kepada hari
akhir, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, dan
kepada nabi-nabi. 2) amal saleh : a. Kepada sesama manusia :
dengan memberikan harta yang juga senang terhadap harta
itu, kepada kerabatnya kepada anak-anak yatim kepada orang-
orang miskin kepada musafir yang membutuhkan pertolongan
(ibnu sabil) b. Kepada Allah : menegakan / mendirikan shalat,
menunaikan zakat c. Kepada diri sendiri : menempati janji
apabila ia berjanji, sabar delam kesempitan, penderitaan dan
peperangan. Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah
kepada allah memenuhi manusia terhadap khalik.
Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah

Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat yang


harus di pertanggung jawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang
di pikul manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifahan, yaitu
tugas kepemimpinan; wakil Allah di muka bumi untuk mengelola
dan memelihara alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang
memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah, berarti
manusia memperoleh mandate Tuhan untuk mewujudkan
kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang di berikan kepada
manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya m,engolah
dan mendayagunakanvapa yang ada di muka bumi untuk
kepentingan hidupnya sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan
oleh Allah. Agar manusia bisa menjalankan kekhalifahannya

dengan baik, Allah telah mengajarkan kepadanya kebenaran


dalam segala ciptaan-Nya dan melalui pemahaman serta
penguasaan terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam
ciptaan- Nya, manusia bisa menyusun konsep-konsep serta
melakukan rekayasa membentuk wujud baru dalam alam
kebudayaan.
Dua peran yang di pegang manusia di muka bumi. Sebagai
khalifah dan „abd merupakan
perpaduan tugas dan tanggung jawab yang melahirkan dinamika
hidup, yang sarat dengan kreatifitas dan amaliah yang selalu
berpihak pada nilai-nilai kebenaran. Oleh karena itu hidup
seorang muslim akan di penuhi dengan amaliah, kerja keras yang
tiada henti, sebab bekerja bagi seorang muslim adalah
membentuk satu amal shaleh. Kedudukan manusia di muka bumi
sebagai khalifah dan sebagai makhluk Allah, bukanlah dula hal
yang bertentangan melainkan suatu kesatuan yang padu dan tidak
terpisahkan. Kekhalifaan adalah ralisasi dari pengabdiannya
kepada Allah yang menciptakannya. Dua sisi tugas dan tanggung
jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa.
Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat
tertentu yang menyebabkan derajat manusia meluncur jatuh ke
tingkat yang paling rendah, seprti firman Allah dalam surat ath-
Thin:4. Dengan demikian, manusia sebagai khalifah Allah
merupakan satu kesatuan yang menyampurnakan nilai
kemanusiaan yang memiliki kebebasan berkreasi dan sekaligus
menghadapkannya pada tuntutan kodrat yang menempatkan
posisinya pada ketrbatasan. Perwujudan kualitas keinsanian
manusia tidak terlepas dari konteks sosial budaya, atau dengan
kata lain kekhalifaan manusia pada dasarnya diterapkan pada
konteks indvisu dan sosial yang berporos pada Allah, seperti
firman Allah dalam Muthathohirin:112
KONSEP MANUSIA MENURUT ISLAM

Disusun oleh :
1. Ayu Fitry Febrilia
2. Muthia Karina
3. Nadia Nur Latifa
4. Pingkan Septiani
5. Siska Anjang P

Você também pode gostar

  • Bindo
    Bindo
    Documento15 páginas
    Bindo
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Penyaluran Energi
    Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Penyaluran Energi
    Documento10 páginas
    Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Penyaluran Energi
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • Al Islam
    Al Islam
    Documento6 páginas
    Al Islam
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • SOP Senam Rematik
    SOP Senam Rematik
    Documento4 páginas
    SOP Senam Rematik
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • Patofisiologi
    Patofisiologi
    Documento1 página
    Patofisiologi
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • Autis
    Autis
    Documento20 páginas
    Autis
    syifa nuramalia
    100% (1)
  • Askep LEUKIMIA
    Askep LEUKIMIA
    Documento39 páginas
    Askep LEUKIMIA
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • SOP Senam Rematik
    SOP Senam Rematik
    Documento4 páginas
    SOP Senam Rematik
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • Biologi Kromosom
    Biologi Kromosom
    Documento4 páginas
    Biologi Kromosom
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • LP Ansietas
    LP Ansietas
    Documento6 páginas
    LP Ansietas
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações
  • LP Ansietas
    LP Ansietas
    Documento6 páginas
    LP Ansietas
    syifa nuramalia
    Ainda não há avaliações