Você está na página 1de 14

Siti Ropiah (1510711056)

Ameylia Hilda muklati (1510711076)


Alma Nur Aina (1510711081)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KILEN DENGAN


BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA)

A. KASUS
Seorang klien dirawat di ruangan perawatan umum di Rumah Sakit pemerintah. Klien
dirawat dengan keluhan BAK tidak lampias sejak 1 th SMRS. Seorang perawat
melakukan anamnesa, didapatkan hasil sebagai berikut: pancaran kencing lemah, kencing
menetes, harus mengedan bila ingin BAK, skor IPSS 27. Rectal Toucher (Colok dubur).
Hasil pemeriksaan USG Abdomen: Hipertropi Prostat dengan kapasitas buli kurang
optimal, volume prostat meningkat. Klien diberikan obat alfa-bloker dan dilakukan
tindakan pembedahan. Klien dan keluarga bertanya bagaimana bisa terkena penyakit ini.

B. DATA FOKUS
PRE -OP
DS DO
 Klien mengeluh BAK tidak lampias  Saat dilakukan pengkajian, hasil:
sejak 1 th SMRS  Pancaran kencing lemah
 Klien dan keluarga bertanya  kencing menetes,
bagaimana bisa terkena penyakit  harus mengedan bila ingin BAK
ini.  Skor IPSS 27
 (DT: Klien mengatakan pada  Hasil pemeriksaan USG Abdomen:
malam hari sering ke WC untuk Hipertropi Prostat dengan kapasitas
BAK, namun urine yang keluar buli kurang optimal, volume prostat
hanya sedikit) meningkat
 (DT: Klien mengatakan nyeri /  Saat dilakukan colok dubur: teraba
anyang-anyangan saat BAK) adanya massa (Pembesaran Prostat)
P: Ketika BAK  Klien direncanakan dilakukan
Q: Seperti ditusuk-tusuk tindakan pembedahan
R: Di saluran kemih bagian bawah  (DT: Pemeriksaan fisik: adanya
S: Skala 5 distensi kandung kemih)
T: Timbul -/+ 5 menit lalu  (DT: Klien tampak merintih
menghilang kesakitan saat BAK)
 (DT: Klien mengatakan cemas  (DT: Klien tampak gelisah)
terhadap kondisinya saat ini)  (DT: Klien terlihat banyak bertanya
 (DT: Klien mengatakan takut ke perawat/petugas medis
dioperasi)  DT : Tanda-Tanda Vital
 (DT: Klien mengatakan tidak tahu TD : 140/100 mmHg
akan kondisinya saat ini) N : 95 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
Sh : 36 o C

C. ANALISA DATA
PRE-OP
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS: Gangguan eliminasi Obstruksi anatomik
 Klien mengeluh BAK tidak urine (Pembesaran Prostat)
lampias sejak 1 th SMRS
 (DT: Klien mengatakan pada
malam hari sering ke WC
untuk BAK, namun urine
yang keluar hanya sedikit)
 (DT: Klien mengatakan nyeri
/ anyang-anyangan saat BAK)

DO:
 Saat dilakukan pengkajian,
hasil:
a. Pancaran kencing lemah
b. kencing menetes,
c. harus mengedan bila ingin
BAK
 Skor IPSS 27
 Hasil pemeriksaan USG
Abdomen: Hipertropi Prostat
dengan kapasitas buli kurang
optimal, volume prostat
meningkat
 Saat dilakukan colok dubur:
teraba adanya massa
(Pembesaran Prostat)
 (DT: Pemeriksaan fisik:
adanya distensi kandung
kemih)

2 DS: Nyeri Akut Agen Cedera Biologis


 (DT: Klien mengatakan nyeri (00132)
/ anyang-anyangan saat BAK)
P: Ketika BAK
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Di saluran kemih bagian
bawah
S: Skala 5
T: Timbul -/+ 5 menit lalu
menghilang
 DT : Tanda-tanda vital
TD : 140/100 mmHg
N : 95 x/mnt

DO:
 Klien tampak harus
mengedan bila ingin BAK
 Urine terlihat hanya menetes
 (DT: Klien tampak merintih
kesakitan saat BAK)
 Skor IPSS 27
 Hasil pemeriksaan USG
Abdomen: Hipertropi Prostat
dengan kapasitas buli kurang
optimal, volume prostat
meningkat
 Saat dilakukan colok dubur:
teraba adanya massa
(Pembesaran Prostat)
3 DS: Ansietas Ancaman Pada Status
 (DT: Klien mengatakan (00146) Terkini
cemas terhadap kondisinya
saat ini)
 (DT: Klien mengatakan takut
dioperasi)

DO:
 Klien direncanakan dilakukan
tindakan pembedahan
 (DT: Klien tampak gelisah)
 DT : Tanda-tanda vital
TD : 140/100 mmHg
N : 95 x/mnt

4 DS: Defisiensi Kurang Informasi


 Klien dan keluarga bertanya Pengetahuan
bagaimana bisa terkena (00126)
penyakit ini.
 (DT: Klien mengatakan tidak
tahu akan kondisinya saat ini)

DO:
 (DT: Klien terlihat banyak
bertanya ke perawat/petugas
medis

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
PRE- OP:
1. Gangguan eliminasi urine b.d obstruksi anatomik (Pembesaran Prostat)
2. Nyeri Akut bd Agen Cedera Biologis
3. Ansietas bd Ancaman Pada Status Terkini
4. Defisiensi Pengetahuan bd Kurang Informasi

E. INTERVENSI KEPERAWATAN
PRE-OP
Tujuan dan KH Intervensi
No Diagnosa
(NOC) (NIC)
1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan NIC, hal 585
eliminasi urine keperawatan selama 3x24 Perawatan Retensi Urine (NIC hal,
b.d obstruksi jam, diharapkan retensi urinre 389)
anatomik dapat berkurang. 1. Monitor Intake dan Output
(Pembesaran Kriteria Hasil : 2. Monitor derajat retensi
Prostat) (00016) (NOC, hal 662) kandung kemih dengan
Eliminasi Urine (NOC, hal palpasi dan perkusi
85) 3. Lakukan pengkajian
1. Pola eliminasi komprehensif system
dipertahankan dari skala perkemihan (urine output,
3 dan ditingkatkan ke pola berkemih)
skala 5 4. Anjurkan pasien/keluarga
2. Jumlah urine mencatat urine output, sesuai
dipertahankan dari skala kebutuhan
3 dan ditingkatkan ke 5. Gunakan teknik double
skala 5 voiding
3. Mengosongkan kantong 6. Berikan privasi dalam
kemih sepenuhnya melakukan eliminasi
dipertahankan dari skala
3 dan ditingkatkan ke Manajemen pengobatan (NIC, hal
skala 5 199)
4. Nyeri saat kencing 1. (K) Berikan obat-obatan
dipertahankan dari skala sesuai indikasi: alfa-blocker
3 dan ditingkatkan ke 2. Monitor efek samping obat
skala 5 3. (K) Lakukan tindakan
5. Retensi urine pembedahan jika diperlukan
dipertahankan dari skala (prostatectomy)
3 dan ditingkatkan ke
skala 5
2 Nyeri Akut bd Setelah dilakukan tindakan (NIC, hal 559)
Agen Cedera keperawatan selama 3x24
Biologis jam, diharapkan nyeri Manajemen Nyeri (NIC, hal 198)
berkurang: 1. Lakukan pengkajian nyeri
Kriteria Hasil : secara komprehensif
NOC, hal 645 2. Gali besama pasien factor
Kontrol Nyeri, (NOC hal yang dapat menurunkan atau
247) memperberat nyeri
1. Mengenali kapan nyeri 3. Ajarkan penggunaan teknik
terjadi dipertahankan dari non-farmokologi
skala 3 dan ditingkatkan 4. Kendalikan factor lingkungan
ke skala 5 yang dapat mempengaruhi
2. Menggunakan tindakan respon pasien terhadap
pengurangan nyeri tanpa kenyamanan
analgesic dipertahankan 5. Dukung istirahat / tidur yang
dari skala 3 dan adekuat untuk membantu
ditingkatkan ke skala 5 penurunan nyeri
3. Mengenali apa yang
terkait dengan gejala Pemberian Analgesik (NIC, hal
nyeri dipertahankan dari 247)
skala 3 dan ditingkatkan 1. Monitor tanda-tanda vital
ke skala 5 sebelum dan sesudah
4. Menggunakan tindakan pemberian analgesic
pencegahan 2. Cek riwayat alergi obat
dipertahankan dari skala 3. Tentukan pilihan obat
3 dan ditingkatkan ke analgesik berdasarkan tipe
skala 5 dan keparahan nyeri
Tanda-tanda vital (NOC,
563)
1. Tekanan darah
dipertahankan dari skala
3 dan ditingkatkan ke
skala 5
3 Ansietas bd Setelah dilakukan tindakan NIC, hal 498
Ancaman Pada keperawatan selama 2x24 Pengurangan Kecemasan (NIC,
Status Terkini jam, diharapkan kecemasan hal 319)
klien berkurang 1. Identifikasi pada saat terjadi
Kriteria Hasil : perubahan kecemasan
(NOC, hal 597) 2. Dukung penggunaan
Tingkat Kecemasan, (NOC, mekanisme koping yang
hal 572 ) sesuai
1. Peningkatan tekanan 3. Berada disisi klien untuk
darah dipertahankan dari meningkatkan rasa aman dan
skala 3 dan ditingkatkan mengurangi ketakutan
ke skala 5 4. Dorong keluarga untuk
2. Perasaan gelisah mendampingi klien dengan
dipertahankan dari skala cara yang tepat
3 dan ditingkatkan ke 5. Berikan informasi factual
skala 5 terkait diagnosis, perawatan,
3. Rasa cemas yang dan prognosis
disampaikan secara lisan 6. Instruksikan klien untuk
dipertahankan dari skala menggunakan Teknik
3 dan ditingkatkan ke relaksasi
skala 5
4. Tidak dapat beristirahat
dipertahankan dari skala
3 dan ditingkatkan ke
skala 5

4 Defisiensi Setelah dilakukan tindakan NIC, hal 504


Pengetahuan bd keperawatan selama 1x24 Pengajaran : proses penyakit
Kurang Informasi jam, diharapkan pengetahuan (NIC, hal 300)
klien meningkat 1. Kaji tingkat pengetahuan
Kriteria Hasil : pasien dengan proses
(NOC, hal 600) penyakit yang speisifik
Pengetahuan : proses 2. Kenali pengetahuan pasien
penyakit (NOC, hal 424) mengenai kondisinya
1. Tanda dan gejala 3. Jelaskan tanda dan gejala
penyakit di yang umum dari penyakit
pertahankan pada 4. Identifikasi penyebab
skala 3 ditingkatkan penyakit
ke skala 5 5. Beri infromasi pada pasien
2. Faktor-faktor mengenai kondisinya, sesuai
penyebab dan faktor kebutuhan
yang berkontribusi 6. Diskusikan perubahan gaya
dipertahankan pada hidup yang mungkin
skala 3 ditigkatkan ke diperlukan untuk mencegah
skala 5 komplikasi
3. Efek fisiologis 7. Diskusikan pilihan terapi atau
penyakit penanganan
dipertahankan pada
skala 3 ditigkatkan ke Pengajaran: Prosedur/ Perawatan
skala 5 (NIC, hal 299)
4. Manfaat manajemen 1. Informasikan kepada pasien
penyakit atau orang terdekat terkait
dipertahankan pada kapan dan dimana tindakan
skala 3 ditigkatkan ke yang akan dilakukan
skala 5 2. Jelaskan tujuan tindakan yang
akan dilakukan
3. Jelaskan prosedur/
penanganan

DATA FOKUS
POST-OP
DS DO
 Klien mengatakan nyeri di bagian  (DT: Klien dilakukan
operasi prostatectomy)
P: Saat diberi tekanan/ berkemih  (DT: Pasien tampak meringis
Q: Seperti ditusuk-tusuk kesakitan)
R: Di luka operasi  (DT) TD 130/90 mmHg, N:
S: Skala 5 89x/menit, RR: 19x/menit, S: 36.9
T: Terus-menerus C
 (DT) Klien mengatakan pada bekas  (DT) Terlihat luas luka -/+ 5 cm,
operasi terasa panas dan perih luka bersih, tampak kemerahan,
 (DT) Klien mengatakan setelah tidak ada bengkak, tidak ada pus
dioperasi hanya tiduran di tempat  (DT) Lab Leukosit: 9000/uL
tidur  (DT) Aktivitas klien dibantu
 (DT) Klien mengatakan tidak keluarga
nyaman dan pergerakannya terbatas  (DT) Klien terlihat bedrest di
tempat tidur
ANALISA DATA
POST-OP
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS: Nyeri Akut Agen Cedera Fisik
 Klien mengatakan nyeri di (Prosedur Invasif)
bagian operasi
P: Saat diberi tekanan/
berkemih
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Di luka operasi
S: Skala 5
T: Terus-menerus
DO:
 (DT: Klien dilakukan
prostatectomy)
 (DT: Pasien tampak meringis
kesakitan)
 (DT) N: 89x/menit, RR:
19x/menit
2 DS: Resiko Infeksi Prosedur Invasif
 (DT) Klien mengatakan pada
bekas operasi terasa panas
dan perih
DO:
 (DT) TD 130/90 mmHg, N:
89x/menit, RR: 19x/menit, S:
36.9 C
 (DT) Terlihat luas luka -/+ 5
cm, luka bersih, tampak
kemerahan, tidak ada
bengkak, tidak ada pus
 (DT) Lab Leukosit: 9000/uL
3 DS: Hambatan Program Pembatasan
 (DT) Klien mengatakan Mobilitas Fisik Gerak
setelah dioperasi hanya (00085)
tiduran di tempat tidur
 (DT) Klien mengatakan tidak
nyaman dan pergerakannya
terbatas
DO:
 (DT) Aktivitas klien dibantu
keluarga
 (DT) Klien terlihat bedrest di
tempat tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN
POST-OP:
1. Nyeri akut bd Agen Cedera Fisik (Prosedur Invasif)
2. Resiko Infeksi dd Prosedur Invasif
3. Hambatan Mobilitas Fisik bd Program Pembatasan Gerak

INTERVENSI KEPERAWATAN
Post-Op
Tujuan dan KH Intervensi
No Diagnosa
(NOC) (NIC)
1 Nyeri akut bd Setelah dilakukan (NIC, hal 559)
Agen Cedera tindakan keperawatan Manajemen lingkungan : kenyamanan
Fisik (Prosedur selama 2 x 24 jam (NIC, hal 192)
Invasif) diharapkan nyeri 1. Tentukan tujuan pasien dan
berkurang dengan keluarga dalam mengelola
kriteria hasil : lingkungan dan kenyamaan yang
(NOC, hal 645) optimal
Pengetahuan, 2. Hindari gangguan yang tidak perlu
manajemen nyeri dan berikan waktu untuk istirahat
(NOC, hal 389) 3. Ciptakan lingkungan yang tenang
1. Tanda dan gejala dan mendukung
nyeri
dipertahankan Manajemen Nyeri (NIC, hal 198)
dari skala 3 dan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
ditingkatkan ke komprehensif
skala 5 2. Gali besama pasien factor yang
2. Strategi untuk dapat menurunkan atau
mengontrol nyeri memperberat nyeri
dipertahankan 3. Ajarkan penggunaan teknik non-
dari skala 3 dan farmokologi
ditingkatkan ke 4. Kendalikan factor lingkungan yang
skala 5 dapat mempengaruhi respon pasien
3. Teknik relaksasi terhadap kenyamanan
yang efektif 5. Pertimbangan tipe dan sumber nyeri
dipertahankan ketika
dari skala 3 dan 6. Dukung istirahat / tidur yang
ditingkatkan ke adekuat untuk membantu penurunan
skala 5 nyeri

Pemberian Analgesik (NIC, hal 247)


1. Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgesic
2. Tentukan pilihan obat analgesik
berdasarkan tipe dan keparahan
nyeri

2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan NIC, hal 521


dd Prosedur tindakan keperawatan Kontrol infeksi (NIC, hal 134)
Invasif selama 2 x 24 jam 1. Anjurkan pasien mengenai teknik
diharapkan resiko infeksi mencuci tangan dengan tepat
tidak terjadi dengan 2. Pastikan teknik perawatan luka yang
kriteria hasil: tepat ( steril )
(NOC, hal 681) 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
Pemulihan kegiatan perawatan pasien
pembedahan :
penyembuhan (NOC, Perlindungan infeksi (NIC, hal 398)
hal 337) 1. Batasi jumlah pengunjuung,
1. Keluaran urine yang sesuai
dipertahankan 2. Periksa kulit dan selaput lendir
dari skala 3 dan untuk adanya kemerahan,
ditingkatkan ke kehangatan ekstrim, atau
skala 5 drainase
2. Infeksi luka 3. Periksa kondisi setiap sayatan
dipertahankan bedah atau luka
dari skala 3 dan 4. Tingkatkan asupan nutrisi yang
ditingkatkan ke cukup
skala 5 5. Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai tanda dan gejala
infeksi dan kapan harus
melaporkannya kepada pemberi
pelayanan kesehatan

Manajemen obat, (NIC, hal 199)


1. Tentukan obat yang diperlukan dan
kelola menurut resep dan atau
prtokol (antibiotik)
2. Monitor efek samping obat
3 Hambatan Setelah dilakukan NIC, hal 554
Mobilitas Fisik tindakan keperawatan Managemen lingkungan (NIC, hal 191)
bd Program selama 1 x 24 jam 1. Ciptakan lingkungan yang aman
Pembatasan diharapkan masalah bagi pasien
Gerak mobilitas dapat teratasi 2. Singkirkan benda-benda berbahaya
dengan baik dengan dari lingkungan
kriteria hasil: 3. Lindungi pasien dengan pegangan
NOC, hal 641 pada sisi/bantalan disisi ruangan
Tingkat yang sesuai
ketidaknyamanan 4. Sediakan perangkat-perangkat
(NIC, hal 576) adaptif (bangku pijakan atau
1. Nyeri pegangan tangan) yang sesuai
dipertahankan 5. Letakkan benda yang sering
dari skala 3 dan digunakan dalam jangkauan pasien
ditingkatkan ke
skala 5
2. Inkontinensia
urine
dipertahankan
dari skala 3 dan
ditingkatkan ke
skala 5
3. Sindrom restless
legs (kondisi
dimana tubuh
tidak merasa
nyaman baik
dalam keadaan
duduk maupun
berdiri)
dipertahankan
dari skala 3 dan
ditingkatkan ke
skala 5

Você também pode gostar