Você está na página 1de 6

Nama : Muhammad Ikbar Fauzan

Kelas : Alpha 2015


NIM : 04011281520173
Laporan Hasil Belajar Mandiri Tutorial Blok 23 Skenario A
Learning Issue
1. Limfadenopathy malignant
A. Diagnosis Kerja
Limfadenopati et cause malignancy
B. Definisi
Limfadenopati
Pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari 1 cm.(Ferrer R.
Am Fam Physician 1998;58:1315) atau Abnormalitas ukuran atau karakter kelenjar getah
bening (Bazemore AW. Physician 2002;66:2103-10)

Non Hodgkin Limfoma


Berdasarkan American Cancer Society (2013) NHL merupakan kanker yang
prosesnya dimulai pada sel yang disebut limfosit, yang merupakan bagian dari imun
sistem. Limfosit terletak di limfa nodul dan limfoid tissue lainnya seperti limfa
ataupun sumsum tulang. Tetapi beberapa tipe kanker seperti kanker paru ataupun
kanker kolon yang dapat menyebar ke jaringan limfa nodul, bukanlah merupakan Non
Hodgkin limfoma tetapi hanya merupakan metastase.
Non hodgkin limfoma merupakan suatu keganasan yang dimulai ketika limfosit
berdiferensiasi menjadi sel yang abnormal. Sel yang abnormal akan terus bereplikasi
menggandakan dirinya terus menerus dan bertambah banyak. Abnormal sel tidak
dapat melakukan apoptosis. Mereka juga tidak bisa memproteksi tubuh dari infeksi
dan penyakit imun lainnya. Sel yang abnormal akan membentuk ekstra sel yang akan
menjadi suatu massa di jaringan yang disebut tumor.
Menurut Reksodiputro (2008) NHL adalah kelompok keganasan primer limfosit
yang dapat bersal dari limfosit B, limfosit T dan kadang (amat jarang) berasal dari sel
NK (natural killer) yang berada dalam sistem limfe. Keganasan ini bersifat sangat
heterogen, baik tipe histologis, gejala, perjalanan klinis, respon terhadap
pengobatan,maupun prognosis. Sel limfosit akan berproliferasi secara tak terkendali
yang mengakibatkan terbentuknya tumor. Seluruh sel NHL berasal dari satusel
limfosit, sehingga semua sel dalam tumor pasien NHL sel B memiliki imunoglobulin
yang sama pada permukaan selnya.

Hodgkin limfoma
Penyakit Hodgkin adalah kanker yang berawal dari sel-sel sistem imun. Penyakit
Hodgkin berawal saat sel limfosit yang biasanya adalah sel B (sel T sangat jarang)
menjadi abnormal. Sel limfosit yang abnormal tersebut dinamakan sel Reed
Sternberg.
Sel Reed Sternberg tersebut membelah untuk memperbanyak dirinya. Sel Reed
Sternberg yang terus membelah membentuk begitu banyak sel limfosit abnormal.
Sel-sel abnormal ini tidak mati saat waktunya tiba dan mereka juga tidak melindungi
tubuh dari infeksi maupun penyakit lainnya. Pembelahan sel abnormal yang terus
menerus ini menyebabkan terbentuknya massa dari jaringan yang disebut tumor.

C. Klasifikasi
Generalisata : Lebih dari 2 regio anatomi yang terkena
Lokalisata : pada 1 regio anatomi
D. Patofisiologi
Sel limfosit dari kelenjar limfe berasal dari sel sel induk multipotensial di dalam
sumsum tulang. Sel induk akan bertransformasi menjadi sel progenitor limfosit yang
kemuadian akan berdiferensiasi melalui dua jalur. Sebagian akan mengalami pematangan
di dalam kelenjar timus menjadi limfosit T. Sebagian lagi akan menuju kelenjar limfe
ataupun tetap berada di sumsum tulang dan berdiferensiasi menjadi limfosit B. Apabila
ada rangsangan antigen yang sesuai maka limfosit T akan aktif berpoliferasi sebagai
respon sistem imun seluler. Sedangkan limfosit B akan aktif menjadi imunoblas yang
kemuadian menjadi sel plasma dan akan membentuk imunoglobulin. Terjadi perubahan
pada sitoplasma sel plasma menjadi lebih banyak dari pada sitoplasma sel B. Sedangkan
limfosit T yang aktif akan berukuran lebih besar dari pada sel T yang belum aktif.
Perubahan sel limfosit normal menjadi sel limfoma (abnormal) merupakan akibat
terjadinya mutasi gen pada salah satu sel dari kelompok sel limfosit yang belum aktif
yang tengah berada dalam proses transformasi menjadi imunoblas akibat respon dari
adanya antigen. Beberapa perubahan pada sel limfosit inaktif ialah ukurannya semakin
lebih besar, kromatin inti menjadi lebih halus, nukleolinya terlihat dan protein
permukaan sel mengalami perubahan.

2. Fisiologi Kelenjar Limfe


Sistim limfatik adalah suatu bagian penting dari sistem kekebalan tubuh,
membentengi tubuh terhadap infeksi dan berbagai penyakit, termasuk kanker. Suatu
cairan yang disebut getah bening bersirkulasi melalui pembuluh limfatik, dan membawa
limfosit (sel darah putih) mengelilingi tubuh. Pembuluh limfatik melewati kelenjar getah
bening. Kelenjar getah bening berisi sejumlah besar limfosit dan bertindak seperti
penyaring, menangkap organisme yang menyebabkan infeksi seperti bakteri dan virus.
Kelenjar getah bening cenderung bergerombol dalam suatu kelompok seperti pada
sekelompok besar di ketiak, di leher dan lipat paha. Ketika suatu bagian tubuh terinfeksi
atau bengkak, kelenjar getah bening terdekat sering membesar dan nyeri. Hal berikut ini
terjadi, sebagai contoh, jika seseorang dengan sakit leher mengalami ‘pembengkakan
kelenjar’ di leher, cairan limfatik dari tenggorokan mengalir ke dalam kelenjar getah
bening di leher, dimana organisme penyebab infeksi dapat dihancurkan dan dicegah
penyebarannya ke bagian tubuh lainnya.
Peran penting dari sel T dan sel B
Ada dua jenis utama sel limfosit:
 Sel T
 Sel B
Seperti jenis sel darah lainnya, limfosit dibentuk dalam sumsum tulang.
Kehidupannya dimulai dari sel imatur yang disebut sel induk. Pada awal masa kanak-
kanak, sebagian limfosit bermigrasi ke timus, suatu organ di puncak dada, dimana mereka
menjadi matur menjadi sel T. Sisanya tetap tinggal di sumsum tulang dan menjadi matur
disana sebagai sel B. Sel T dan sel B keduanya berperan penting dalam mengenali dan
menghancurkan organisme penyebab infeksi seperti bakteri dan virus. Dalam keadaan
normal, kebanyakan limfosit yang bersirkulasi dalam tubuh adalah sel T. Mereka
berperan untuk mengenali dan menghancurkan sel tubuh yang abnormal (sebagai contoh
sel yang telah diinfeksi oleh virus).
Sel B mengenali sel dan materi ‘asing’ (sebagai contoh, bakteri yang telah
menginvasi tubuh). Jika sel ini bertemu dengan protein asing (sebagai contoh, di
permukaan bakteri), mereka memproduksi antibodi, yang kemudian ‘melekat’ pada
permukaan sel asing dan menyebabkan perusakannya.
Limfoma adalah suatu penyakit limfosit. Ia seperti kanker, dimana limfosit yang
terserang berhenti beregulasi secara normal. Dengan kata lain, limfosit dapat membelah
secara abnormal atau terlalu cepat, dan atau tidak mati dengan cara sebagaimana
biasanya. Limfosit abnormal sering terkumpul di kelenjar getah bening, sebagai akibatnya
kelenjar getah bening ini akan membengkak.
Karena limfosit bersirkulasi ke seluruh tubuh, limfoma (kumpulan limfosit abnormal)
juga dapat terbentuk di bagian tubuh lainnya selain di kelenjar getah bening. Limpa dan
sumsum tulang adalah tempat pembentukan limfoma di luar kelenjar getah bening yang
sering, tetapi pada beberapa orang limfoma terbentuk di perut, hati atau yang jarang
sekali di otak. Bahkan, suatu limfoma dapat terbentuk di mana saja. Seringkali lebih dari
satu bagian tubuh terserang oleh penyakit ini

Daftar Pustaka
Price, A. Sylvia. Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta:2007
Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi
Kedua. Jakarta: Balai Penerbit IDAI. 2008
Roberts KB, Tunnessen WW. Lymphadenopathy. In: Signs and Symptoms in Pediatrics. 3rd ed.
Lippincott, Williams, and Wilkins; 1999:63-72
Reksodiputro, A, Haryyanto dan Cosphiadi Irawan. 2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III Edisi IV: Limfoma Hodgkin. Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Editor

Rinaldi, Ikhwan, dkk. 2015. Limfoma Non-Hodgkin. Jakarta: Komite Penanggulangan Kanker
Nasional

Snell, Richard S., dkk. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, edisi 6. Jakarta:
EGC.
Nama : Muhammad Ikbar Fauzan
Kelas : Alpha 2015
NIM : 04011281520173

Analisis Masalah

1. Tn M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan, sejak 5 bulan
yang lalu, teraba ada benjolan di leher kanan sebesar telur puyuh, benjolan tidak nyeri,
badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah berkeringat, nafsu makan
menurun, berat badan masih normal.

a. Bagaimana mekanisme dari nafsu makan menurun? Wiku, ikbar

Keluhan sakit dan sulit menelan dapat terjadi jika ada pembesaran pada cincin
waldeyer yakni jaringan limfoid yang membentuk lingkaran di faring yang terdiri
dari tonsil palatina, tonsil faringeal (adenoid), tonsil lingual, dan tonsil tubal.
Nyeri dan sulit menelan  Nafsu makan menurun.

b. Mengapa benjolan tidak nyeri? Ikbar, galang


Penyakit ini sekitar penderitanya tidak menimbulkan gejala (asimtomatik) dan 5%
diantaranya menyebabkan tanda inflamasi ringan seperti demam dan gejala
sistemik lain seperti mudah berkeringat

3. Tn M berobat ke dokter umum, diberi obat juga dilakukan pemeriksaan darah dan rotgent dada,
namun benjolan tidak mengecil dan malah membesar.
a. Apakah pembesaran benjolan dapat dipengaruhi oleh obat obatan? Wiku, ikbar
Ya, Limfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat-obatan seperti fenitoin
dan isoniazid. Obat-obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, captopril,
carbamazepine, cefalosporin, emas, hidralazine, penicilin, pirimetamine,
quinidine, sulfonamida, sulindac). Pembesaran karena obat umumnya seluruh
tubuh (generalisata)

5. Tn M sering memelihara binatang seperti kucing dan juga senang makanan yg dibakar seperti
sate. Tn M jarang minum obat-obatan atau jamu-jamuan.
a. Bagaimana hubungan Tn M sering memelihara binatang seperti kucing terkait kasus?
Ikbar, galang
Limfadenopati dapat disebabkan oleh virus. Pada kasus, Tn M memelihara kucing
yang jika dalam pemeliharaannya tersebut kurang menjaga kebersihan kucing
tersebut, maka kucing tersebut dapat menularkan virus.

6. Pemeriksaan laboratorium
a. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan lab? Wiku, ikbar

Hasil Nilai normal Interpretasi


pemeriksaan
Darah Hb: 10,2 gr% Lk : 14-18 gr% Abnormal
rutin
Pr: 12-16 gr %
WBC : 3.200-10.000/mm3 Normal
8000/mm3
Hitung Jenis: 0-2/0-6/0-12/36-73/15- Normal
0/5/6/70/18/1 45/0-10
LED: 60 Lk: < 15 mm/jam Abnormal, nilai meningkat terjadi pada:
kondisi infeksi akut dan kronis, misalnya
mm/jam Pr: < 20 mm/jam
tuberkulosis, arthritis reumatoid, infark
miokard akut, kanker, penyakit
Hodkin’s, gout, Systemic Lupus
Erythematosus (SLE), penyakit tiroid,
luka bakar, kehamilan trimester II dan III.
Kimia Ureum 50 15-40 mg/dl Abnormal, mungkin meningkat bila ginjal
terlibat. Kreatinin serum, bilirubin, ASL
darah mg/dl
(SGOT), klirens kreatinin dan sebagainya
Kreatinin: 1,4 0,6-1,3 mg/dl mungkin dilakukan untuk mendeteksi
keterlibatan organ.
mg/dl
Asam urat 8,5 Lk: 2-7,5 mg/dl Abnormal, Meningkat sehubungan dengan
destruksi nukleoprotein dan keterlibatan hati
mg/dl Pr: 2-6,5 mg/dl
dan ginjal.
LDH : 565 U/L 140-280 U/L Abnormal, Peningkatan kadar LDH dapat
terjadi pada infark miokard akut, leukemia
akut, nekrosis otot rangka, infark pulmonal,
kelainan kulit, syok, anemia megalobastik
dan limfoma.

Você também pode gostar