Você está na página 1de 16

MAKALAH GEOLOGI FISIK

HUBUNGAN JENIS BAHAN GALIAN


DENGAN MAFIC MINERAL, INTERMEDIATE MINERAL,
DAN FELSIC MINERAL

DISUSUN OLEH :

BILLY ARMANDO (DBD 113 140)


ERA SOFIANA (DBD 113 110)
FEBRINA PUTRI NILAWATI (DBD 113 097)
FEBRIAN DWINANDA PUTRA (DBD 113 150)
JEMIATI (DBD 113 129)
LEDA PURNAMA (DBD 113 125)
WINU ANUGRAHNU (DBD 113 149)
YANTI RIANTY SIMARSOIT (DBD 113 115)
YOSIA (DBD 113 181)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral (menurut Barry and Masson) adalah suatu benda padat

homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, dengan

komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang

tersusun secara teratur.

Di alam mineral dijumpai bermacam-macam dengan berbagai bentuk

yang bervariasi, terkadang hanya terdiri dari sebuah kristal atau gugusan

kristal-kristal dalam rongga-rongga atau celah batuan, tetapi umumnya

mineral dijumpai sebagai kumpulan butiran kristal yang tumbuh bersama

membentuk batuan.

Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam

keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur

didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh

bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur

yang dikenal sebagai “kristal”. Dengan demikian, kristal secara umum dapat

di definisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola

internal susunan tiga dimensi yang teratur

Bentuk kristal mineral merupakan suatu system tersendiri dimana

setiap jenis mineral mempunyai bentuk kristal sendiri.

1
Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud

sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai.

Beberapa dari pada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena

didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk

ditambang seperti emas dan perak..

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai

berikut :

1. Bagaimana hubungan jenis bahan galian dengan mafic mineral ?

2. Bagaimana hubungan jenis bahan galian dengan intermediate mineral ?

3. Bagaimana hubungan jenis bahan galian dengan felsic mineral ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan jenis bahan galian dengan mafic mineral ?

2. Untuk mengetahui hubungan jenis bahan galian dengan intermediate

mineral ?

3. Untuk mengetahui hubungan jenis bahan galian dengan felsic mineral ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

3
Reaksi bowen adalah suatu deret yang menunjukan susunan mineral –

mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari 2 bagian. Mineral tersebut dapat

digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu mineral mafic (berwarna gelap) pada

bagian kiri dan mineral felsic (berwarna terang) pada bagian kanan.

1. Discontinous Series

Pada bagian sebelah kiri adalah Deret Discontinous dimana deret ini

terbentuk dari mineral Ferromagnesian Silikat. Mineral yang terbentuk pada

suhu tertinggi adalah Olivine, tetapi pada magma yang jenuh oleh SiO2 maka

mineral Pyroxyne lah yang akan terbentuk terlebih dahulu. Olivine dan

Pyroxyne ini disebut pasangan “Ingcongruent melting” dimana Olivine akan

bereaksi dengan larutan sisa dan membentuk Pyroxyne. Temperatur menurun

terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral

yang terakhir terbentuk adalah Biotit yang berarti semua besi dan magnesium

dalam larutan magma telah habis dipergunakan untuk membentuk mineral.

2. Continous Series

Mineral sebelah kanan terdiri dari mineral – mineral kelompok

Plagioklas. Maksud dari continuous series adalah mineral awal akan turut serta

dalam pembentukan mineral selanjutnya. Reaksi berubahnya komposisi

Plagioklas ini dinamakan “Solid Solution” yang artinya kristalisasi Plagioklas

Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Saat mineral

kehilangan Ca maka Na akan menggantikan tempat Ca sehingga semakin

kebawah semakin sedikit Ca dan semakin banyak Na, begitu juga sebaliknya

semakin keatas maka semakin kaya Ca semakin miskin Na. Dalam hal ini

4
Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca sedangkan Albit adalah

Plagioklas kaya Na.

Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium

Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral

Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral felsik

atau mineral mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah

mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.

Mineral Utama Sebagai Penyusun Utama Pembentuk Batuan Antara Lain:

1. Kwarsa (Quartz)

Mineral ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan

terhitung mineral yang banyak sekali tersebar, warna asli tidak berwarna putih,

tetapi karena adanya pengotoran dari unsur lain sehingga berwarna lain, bentuk

kristal prismatic hexagonal, tidak mempunyai belahan, pecahannya:

conchoidal, kekerasan: 7 (skala mohs). Ciri yang khas dari mineral ini, terdapat

garis-garis mendatar pada sisi bidang kristalnya. Mempunyai warna tersendiri,

sering berwarna jernih atau putih suram. Pengisian dari berbagai zat

didalamnya, memberikan warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna

kekuning-kuningan, ungu (amnetis), coklat dan lain-lain. Biasanya tidak

mempunyai bentuk yang baik, karena merupakan mineral yang menghablur

terakhir dari magma, sehingga terpaksa harus mengisi celah-celah dan rongga-

rongga sisi yang terdapat diantara kristal-kristal dari mineral yang telah

terbentuk lebih dahulu.

5
2. Feldspar

Merupakan golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam

kulit bumi sebagai Silikat dari Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur.

Sistim Monoklin/Triklin terlihat belahan dalam 2 arah. Kekerasan 6 Felspar

dibagi atas 2 golongan, yaitu:

a. Potash Felspar (K Al Si3O8)

Terdiri dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya

putih, pucat atau merah daging, abu-abu. Kilat seperti kaca (petreous).

Bidang belahan baik, tidak ada striasi (garis-garis paralel yang lembut).

Ortoklas (KALSiO2), sebagai sumber utama unsur K (Kalium) dalam

tanah, umumnya berwarna abu-abu, kemerahan, belahan dua arah,

kekerasan 6, bersifat asam.

b. Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8

Warna putih atau abu-abu berwarna lain, kilap pitreus. Bidang belahan baik

kedua arah ada sitriasi. Mudah dibedakan dari Ortoklas karena adanya

kembaran yang dapat dilihat dibawah loupe, lebih-lebih di bawah

mikroskop. Sering berbentuk zona dan berubah menjadi Serisit, Kaolinit

atau Epidot.

Plagioklas felspar terdiri atas 6 macam mineral, yaitu:

- Albit - Oligoklas

- Andesin - Bitownit

- Labradorit - Anorthit

6
Makin ke bawah makin berkurang mengandung Na dan makin bertambah

akan mengandung Ca. Albit, Andesin disebut Plagioklas asam atau Na

Plagioklas. Anortit, Bitonit disebut Plagioklas basa atau Calcic Plagioklas.

Plagioklas (Na, Ca) AlSi3O8 kenampakannya menyerupai Ortoklas, hanya

warnya biasa putih abu-abu dan secara optic Plagioklas mempunyai

kembaran. Plagioklas terdiri dari mineral-mineral Albit, Oligoklas,

Andesine, Bitonit, Labradorit dan Anortit.

3. Feldspatoid

Merupakan mineral pengganti Feldspar, karena terbentuk bila dalam

suatu batuan tidak cukup terdapat SiO2. Dalam batuan yang mengandung SiO2

bebas, mineral ini tidak terbentuk, karena yang terbentuk adalah Felspar.

Feldspatoid ini terdiri atas beberapa mineral, antara lain: Leucit (K Al Si2O)

sebagai pengganti orthoklas. Warnanya putih agak jernih dan bentuknya

aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6) sebagai pengganti Plagioklas (Albit).

Warna abu-abu. Bentuk berisi 6 atau bulat. Sodalit warnanya putih, abu-abu

atau kebiruan.

4. Mika (Glimmer)

Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.

a. Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya K Al (OH)2 (Al Si3

O10). Mudah dikenal, karena sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam

helaian-helaian yang sangat tipis, transparan dan fleksibel, tidak berwarna,

abu-abu, kehijauan atau coklat muda, kilap vitreum, kekerasan 2-3.

7
b. Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2 (Mg, Fe)2 (OH)2

AlSi3 O8. Mudah terbelah dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi

enam, tidak transparan, fleksibel. Warna: hitam hingga coklat tua, kilap

vitrous, kekerasan 2,5 - 3.

c. Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.

5. Amfibol

Terutama terdiri dari mineral Hornblende. Susunan Kimianya

Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2. Berbentuk prismatik, biasanya berisi

kelipatan tiga, agak panjang dengan belahan dua arah menyudut kira-kira 900.

Merupakan kumpulan mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek berisi

delapan. Warna : coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 6. yang terpenting dari

golongan ini adalah Hornblende.

6. Piroksen

Terutama terdiri dari mineral Augit. Berbentuk prismatik pendek berisi

kelipatan 4 dengan belahan 2 arah menyudut. Merupakan kumpulan dari

mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek bersisi delapan. Striasi bersudut

kira-kira 900. Pyroxen adalah senyawa yang kompleks dari Calsium,

Magnesium, Ferum, dan Silikat. Warna coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 -

8. Mineral golongan ini antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang

paling banyak terdapat ialah Augit dengan rumus kimia Ca (MgFe) (SiO3)2

(AlFe)2 O3.

8
7. Olivin

Biasanya berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4. Pada umumnya

terdapat dalam batu Basalt dan Gabro. Olivin membentuk kristal yang ideal,

karena terbentuk pertama-tama dari magma. Warna hijau atau kuning

kecoklatan. Biasanya berbutir halus dan granular. Pecahan concoidal (seperti

kerang). Kekerasan 6,5 - 7.

8. Kalsit

Mineral ini berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan

3 arah berbentuk Rombuder, susunan kimianya CaCO3.

9. Grafit

Mineral ini unsurnya Karbon (C) berwarna hitam, lunak, umumnya pada

batuan ubahan.

9
2.1 Hubungan Jenis Bahan Galian Dengan Mafic Mineral

Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap (umumnya

berwarna gelap), mengandung Mg dan Fe yang tinggi dan silika yang rendah,

mineral tersebut adalah olivin, piroksen, hornblenda, amphibol, dan biotit.

Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral

penyusunnya.mineral penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

komposisi magma asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma

pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.

Batuan yang berwarna hitam kehijauan umumnya adalah batuan beku basa

(mafik) dengan mineral penyusun dominan adalah mineral-mineral mafik.

Batuan beku yang berwarna kehijauan dan berwarna hitam pekat

umumnya adalah batuan beku ultrabasa (ultramafik) dimna tersusun oleh

mineral – mineral mafic seperti olivin.

Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Batuan

beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%.

Kelompok batuan Ultrabasa dan Basa, adalah kelompok batuan beku yang

tersusun dari mineral-mineral mafik antara lain:

 Olivin

 Olivin – Plagioklas

 Piroksen

 Olivine – Piroksen

 Olivin – Plagioklas - Piroksen

 Piroksen - Plagioklas

10
Contoh bahan galian yang terbentuk dari mafic mineral (batuan beku basa)

1. Peridotit

2. Basalt

3. Gabbro

4. Diorit

5. Andesit

6. Dunit

2.2 Hubungan Jenis Bahan Galian Dengan Intermediate Mineral

Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan

beku intermediet dimana jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama

banyak. Batuan beku Intermediet adalah batuan beku yang mengandung SiO2

52-65%. Terbentuk dari pembekuan magma dimana pembekuan berada di

daerah pipa gunung api.

Kelompok batuan Intermediet, mineral pembentuknya antara lain:

 Piroksen – Horblende - Plagioklas

 Hornblende – Plagioklas

 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Kwarsa

Contoh bahan galian yang dibentuk dari intermediete mineral (batuan beku

intermediate) :

1. Nepheline syenite

2. Monzonite

3. Trachyte porphyry

11
4. Alkali synite

5. Hornblende synite

6. Andecite

7. Syenite

2.3 Hubungan Jenis Bahan Galian Dengan Felsic Mineral

Mineral felsik adalah adalah mineral primer atau mineral utama

pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-

unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitu felspar,

felspatoid (foid) dan kuarsa. Di dalam batuan, apabila mineral foid ada maka

kuarsa tidak muncul dan sebaliknya. Selanjutnya, felspar dibagi lagi menjadi

alkali felspar dan plagioklas. Dengan kandungan Mg dan Fe yang rendah dan

silika yang tinggi.

Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asam

yang tersusun atas mineral-mineral felsik, misalnya kuarsa, potash feldsfar

dan muskovit.

Batuan beku Asam adalah batuan beku yang bersifat asam, memiliki

kandungan SiO2 > 60%, memiliki indeks warna < 20%. Terbentuk langsung

dari pembekuan magma yang merupakan proses perubahan fase dari cair

menjadi padat di daerah vulkanik dengan temperature tinggi. Pada umumnya

batuan beku asam memiliki warna terang, karena terletak pada golongan

felsik. Berasal dari magma asam kaya kuarsa, sedangkan kandungan oksida

magnesiumnya rendah.

12
Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%.

Kelompok batuan asam, mineral pembentuknya antara lain:

 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Orthoklas

 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Muscovit

 Muscovit – Biotit – Orthoklas

Contoh bahan galian yang dibentuk dari mineral felsik (batuan beku asam) :
1. Rhyolite
2. Granite
3. Aplite
4. Dacite
5. Diorite
6. Granodiorit

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Reaksi bowen adalah suatu deret yang menunjukan susunan mineral –

mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari 2 bagian. Mineral

tersebut dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu mineral mafic

(berwarna gelap) dan mineral felsic (berwarna terang).

2. Mafic mineral menghasilkan jenis batuan yang bersifat basa.

3. Intermediate mineral menghasilkan jenis batuan dengan kandungan mafic

mineral dan felsic mineral yang sama banyaknya.

4. Felsic mineral menghasilkan jenis batuan yang bersifat asam.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://dapurtambang.blogspot.co.id/2014/06/proses-terjadinya-batuan-beku-
komposisi.html

https://geologismuda.wordpress.com/2013/01/01/batuan-beku-asam-dan-
intermediet/

http://boezsay.blogspot.co.id/2014/10/deret-bowen-dan-batuan-beku.html

http://mineralogibatuan.blogspot.co.id/2011/10/definisi-mineral.html

https://supardibarmawimie08.wordpress.com/2013/03/19/berawal-dari-tambang/

https://pillowlava.wordpress.com/geology/mineralisasi/

http://tambangunp.blogspot.co.id/2013/03/mineral-mineral-pembentuk-batuan-
reaksi.html

15

Você também pode gostar