Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/285598022
CITATIONS READS
0 1,206
1 author:
Rusdin Tahir
Universitas Padjadjaran
19 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Rusdin Tahir on 04 December 2015.
Rusdin 8)
ABSTRAK
Kata kunci: Tax Capacity, Tax Effort, Kinerja Perpajakan, Tax Ratio
1. Pendahuluan
8)
Dosen Tetap Jurusan Admnistrasi Niaga FISIP Universitas Padajdajaran
JAB, November 2004 286
2. Landasan Teori
Pajak merupakan pungutan atau iuran yang wajib dibayarkan
oleh setiap warga masyarakat yang bersifat pemaksaan sesuai dengan
undang-undang yang berlaku tanpa harus segera menerima balas jasa
akibat pembayaran pajak. Tetapi setelah pembayaran pajak dilakukan
dan diterima oleh kas negara sebagai tabungan pemerintah, maka
penerimaan pemerintah tersebut dapat digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan dan program-program pembangunan
berupa investasi masyarakat (public investment). Hal ini berarti pajak
dapat dinyatakan telah melakukan fungsi budgeter-nya, sedangkan
fungsi pajak juga dimaksudkan untuk mengatur perekonomian
(regulatory role) guna mencapai sasaran keadilan ekonomi dan
kemakmuran yang merata baik material maupun spiritual.
Sebagai sumber utama bagi penerimaan negara atau daerah,
maka peran pajak sebagai instrumen fiskal sangat strategis khususnya
dalam upaya mencapai keberhasilan proses pembangunan ekonomi
negara ataupun pembangunan ekonomi di daerah melalui kegiatan-
kegiatan alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Bagaimana kemampuan
pemerintah dalam menjalankan sistem perpajakan terkait dengan
sejauhmana pelaksanaan pemungutan pajak telah dilakukan dengan
optimal. Akan tetapi sistem perpajakan yang dijalankan juga
bergantung pada kondisi ekonomi yang ada. Hal ini sejalan dengan
pemikiran Keynes (Musgrave & Musgrave, 1989) yang menyatakan
bahwa fungsi fiskal di suatu negara khususnya menyangkut sistem
perpajakan mempunyai hubungan dan pengaruh tarhadap
pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Kalau hal tersebut
dihubungkan dengan daerah, maka kapasitas pajak (tax capacity)
daerah sangat dipengaruhi oleh tingkat kemajuan daerah yang
tercermin pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang
meningkat. Dengan kata lain, terdapat hubungan yang kuat antara
pajak daerah dengan PDRB sebagai pencerminan potensi perpajakan di
daerah.
Untuk mengetahui berapa besar tax capacity daerah, Bahl
menyatakan suatu model yang dapat mengungkapkan identifikasi
determinan varians yaitu pendekatan dari varians tax ratio atau dari tax
effort melalui suatu model persamaan fungsional berikut :
T = Penerimaan pajak,
Y = Pendapatan nasional (PNB atau PDB),
T/Y = Tax ratio,
X1, X2,…, Xn = Determinan penentu tax ratio, dan
= Faktor kesalahan.
Kalau persamaan (1) ditransformasikan ke dalam bentuk
logaritmik, maka persamaannya menjadi :
Menurut Bahl, rasio pajak (tax ratio) adalah hasil pajak (tax
yield) sebagai fungsi terhadap pendapatan regional (PDRB). Sedangkan
upaya perpajakan (tax effort) adalah rasio penerimaan pajak aktual
terhadap rasio pajak yang diestimasi atau disebut juga dengan
kapasitas pajak (tax capacity). Tax ratio diasumsikan sebagai rasio pajak
yang diestimasi atau tax capacity dan tax effort yang diberi simbol (E),
maka dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :
Variabel ekspor dan impor dapat dijadikan sebagai proksi dari sektor
perdagangan (trade) yang memperjelas bahwa suatu daerah sebenarnya
merupakan daerah yang terbuka. Terkait dengan hal tersebut, maka
persamaannya berubah menjadi :
Tt .Y
Etty ..............................................................................(11)
Y .Tt
di mana,
b = koefisien regresi yang mengindikasikan persentase perubahan
dalam penerimaan pajak
T = yang diakibatkan perubahan pendapatan (Y) sebesar 1 persen.
Koefisien yang dihasilkan adalah koefisien tax elasticity.
Tt Y
TB . ……………………………………………...(13)
Y Tt
Sedangkan koefisien bouyancy menurut Mansfield (1972) dapat
diestimasi dari fungsi “double Ln” terhadap bentuk aslinya, yakni :
T = a Yb……………………………………………… (14)
Ln T = Ln K + E Ln Y…………………………… (15)
di mana,
T = penerimaan pajak,
Y = penadapatan nasional (GDP),
K = konstanta, dan
E = koefisien elastisitas.
Aktivitas Ekonomi
Propinsi-Propinsi
Variabel Keuangan:
1. Objek Pajak Variabel Ekonomi:
2. Kebijakan Pajak 1. Pendapatan Per Kapita
2. PDRB
3. Bantuan Pusat
Model 4. PAD
1. Bahl
2. Adjustment Equation
3. Modifikasi
Analisis:
Regresi dan Korelasi
Indikator Utama
1. Tax Ratio Indikator Penunjang
2. Tax Capacity 1. Tax Elastisitas
3. Tax Effort 2. Tax Bouyancy
Implikasi Analisis
1. High Capacity-Low Effort
2. High Effort – Low Capacity
3. Metode Penelitian
5. Kesimpulan
6. Referensi