Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
aktivitas kerja, serta dapat memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas
sampai batas tertentu, selain itu struktur organisasi ruangan menjelaskan
hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan (Husein, 2003).
Berdasarkna hal itu maka perlu adanya pengadaan struktur organisasi
ruangan di dalam ruangan dengan rencana penyususnan struktru organisasi
ruangan adalah :
2
1. Struktur Organisasi
KASIE KEPERAWATAN
KEPALA RUANGAN
ADMINISTRASI
3
2. Karakteristik Tenaga di Ruang Perawatan II
a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesifikasi pekerjaan
Tabel 1.1 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan di Ruang
Kebidanan Tahun 2017
Spesifikasi
No Jumlah Persen
Pekerjaan
1 Bidan 13
76 %
2 Perawat/Ners 1 5,8 %
2 Gizi 1 5.8 %
3 Administrasi 2 11.7 %
Jumlah 17 100 %
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel 1.3 diatas, sebagian besar (76 %) ketenagaan di
ruang perawatan Nifas adalah tenaga kebidanan, selebihnya adalah tenaga
Perwat/Ners (5.8 %) administrasi (11.7 %), dan gizi (5.8 %). Jumlah
ketenagaan di ruangan ini sudah sesuai, hal ini dapat dilihat dari persyaratan
minimal ketenagaan berdasarkan Permenkes No 24 tahun 2014 mengenai
rumah sakit kelas D pratama dengan junmlah tenaga bidan 2:3 tenaga
penunjang non kesehatan serta admintrasi dan manajemen disesuaikan
kebtutuhan.
b. Karakteristik ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 1.2 Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Ruang Perawatan II Tahun 2016
4
pendidikan D IV adalah sebesar (14 %), Hal ini belum sesuai, dikarenakan
berdasarkan pembagian tenaga Bidan berdasarkan intermountain health care
seharusnya komposisi tenaga bidan yang diperlukan yakni 58 % D IV
Kebidanan atau sejumalah 58% x 19 = 11 orang, dan 26 % D III Kebidanan atau
sejumlah 26 % x 19 = 4.94 atau 5 orang, sehingga diperlukan adanya
tambahan tenaga kebidanan dengan latar belakang pendidikan D IV
Kebidanan.
c. Karakteristik tenaga keperawatan berdasarkan masa kerja
Tabel 1.3 Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Masa Kerja di Ruang Perawatan Tahun 2016
5
Berdasarkan tabel 4 diatas, sebagian besar (100 %) tenaga kebidanan di
Ruang Perawatan nifas sudah mengikuti pelatihan BHD dan BTCLS. Hal ini berarti
bahwa semua tenaga bidan sudah mengikuti pelatihan. pengembangan diri
berupa pelatihan sangatlah penting hal ini dikarenan dengan adanya pelatihan
bidan dapat mengembangakan serta meningkatkkan pengetahuan, dan
keterampilan. Hal ini didukung oleh Hariandja (2002) yang menjelaskan bahwa
pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,
terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian, juga
meningkatkan keterampilan khusus seseorang. Seorang perawat, baik perawat
manajer ataupun perawat pelaksana tentunya harus berubah sesuai dengan
dinamika waktu dan tuntutan pelayanan keperawatan yang semakin kompleks
sehungga diperlukan pelatihan dan pengembangan perawat agar kemampuan
kognitif, efektif, dan psikomotornya sesuai dengan kebutuhan areanya. Dengan
hal ini maka perawat ruangan perawatan II perlu diikutkan dalam berbagai jenis
pelatihan terutama mengenai pelatihan manajemen ataupun PPI (Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi ) guna meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
perawat sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia.
3. Analisis kebutuhan tenaga keperatan di ruang perawatan nifas
A. Analisa kebutuhan tenaga perawat di Ruang Perawatan nifas berdasarkan
Rumus Gillies adalah sebagai berikut :
Rumus Gillies
Σ jam kep yg dibutuhkan klien/hr X rata-rata klien/hr X Σ
hr/tahun
Σ hr/tahun – hr libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam kep yg dibutuhkan klien / tahun
Σ jam kerja / tahun
1. Jam Perawatan yang dibutuhkan pasien perhari, yaitu :
a. Keperawatan Langsung
Keperawatan mandiri 0 orang x 2 jam = 0 jam
Keperawatan sebagian 20 orang x 3 jam = 60 jam
Keperawatan total 0 orang x 6 jam = 0 jam
6
Jumlah = 60 jam
b. Keperawatan tidak lagsung: 20 orang x 1 jam = 20 jam
c. Penyuluhan kesehatan : 20 orang x 0.25 jam= 5 jam
Total jam keseluruhan adalah 85 jam
2. Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan
per pasien perhari adalah 85 jam ; 20 = 4. 25 jam
3. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada
ruangan tersebut adalah langsung dengan menggunakan
rumus gilies di atas , sehingga didapatkan hasil sebagai
berikut :
𝑗𝑎𝑚
4.25 𝑥 20 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖 31025 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑟𝑖
𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛
=
(365−128 ℎ𝑟/𝑡ℎ𝑛 𝑥7 𝑗𝑎𝑚 1659 𝑗𝑎𝑚/𝑡ℎ𝑛
𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖
RMS= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖
20 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑥 4.25 𝑗𝑎𝑚
= 7 𝑗𝑎𝑚
7
b. Shift sore = 36% x 20 orang = 7.2 orang ( 7
orang)
c. Shift malam = 17% x 20 orang = 3.4 ( 3 orang)
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibtuhkan yakni : 18 orang
8
D. Kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan perawata II dengan
menggunakan rumus Depkes 2005, yaitu :
BOR Ruangan : 68 %
Jumlah tempat tidur : 29
Rata-rata jam perawatan : 4,25
Jam kerja perawatan/ hari : 7 jam
Kebutuhan tenaga perawat :
(BOR x Jumlah TT)𝑥 rata − rata jam perawatan
𝑛=
Jam Kerja
= 11.97 oramg
= 12 orang
Faktor resiko
52 + 12 + 14
𝑛= 𝑥 12
279
=3.35 orang
= (12+3.35) x 25%
= 3.8
9
Menurut kami penggunaan metode perhitungan tenaga keperawatan
berdasarkan Depkes paling efektif, berdasarkan perhitungan diatas didapatkan
bahwa jumlah tenaga perawat di ruangan perawatan II masih kurang,
penggunaan metode ini didukung oleh Hendrich, et. al., (2008) dimana
dengan menggunakan metode ini dapat memperhitungkan beban kerja
perawat, dan juga memperhitungkan jam kerja serta loss day dan faktor resiko
sehingga lebih mempertimbangkan beban kerja perawat, dimana tidak semua
waktu digunakan sepenuhnya oleh seorang perawat untuk bekerja. Ada waktu
yang dihabiskan untuk libur, sakit, melanjutkan pendidikan dan sebagainya,
oleh sebab itu waktu produktif seorang perawat dalam satu tahun diperkirakan
sebesar 85% yaitu 1768 jam/tahun. Maka dengan ini jumlah perawat di
ruangan harus ditambah sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga
keperawatan yang ideal.
Rumus :
Maka
10
1913
𝑥 100% = 68 %
29x96=2784
11
Alur Pasien Masuk
Perawat VK atau
ruanagn sebelumnya
menghubungi ruangan
yang akan ditempati
Administrasi : Pekarya :
Klien masuk
1.Mengisi registrasi menyiapakan
2.Pengurusan tempat tidur dan
jaminan Diterima oleh
fasilitas lainnya
perawatan BP/Leader (pada pagi,
selambat- sore, malam hari
lambatnya 24 jam Orientasi klien
Pengkajian
Buat rencana
kebidanan
Perawat Associate
Imple,entasi sesuai rencana yang
dibuat oleh BP
12
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruangan kebidanan pada tanggal 02
januari 2017, mengatakan untuk pengadaan struktur organisasi ruangan memang belum
ada, karena adanya perubahan dalam struktur organisasi. Namun, menurut kepala ruangan
untuk pembagian tugas sudah diatur, diantaranya ketua tim terdiri atas ketua tim 1 dan
ketua tim 2, dan Bidan pelaksana/ shift.