Você está na página 1de 35

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

B DENGAN GANGGUAN
SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RSJD
ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 2 Januari 2018/ pukul 19.41 WIB

Tanggal/Jam Pengkajian : 12 Februari 2018/ pukul 09.30 WIB


Metode pengkajian : Wawancara, observasi dan rekam medis
Diagnosa medis : F 20.3

A. PENGKAJIAN
I. Informasi Umum
1. Identitas klien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sukomulyo
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Pelajar
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sukomulyo
Hub. Dengan klien : Ayah

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Alasan Masuk

Ini merupakan kali kedua klien masuk dengan keluhan yang sama. Klien
masuk karena ± 1 bulan keluyuran disekitar rumahnya namun tetap ingat pulang
kadang keluyuran tak berbusana. Klien sering mondar-mandir sambil tersenyum
senyum dan tertawa sendiri sehingga oleh keluarga klien dibawa ke IGD RSJD
Arif Zainuddin.
MK :-

2. Keluhan utama
Pada saat pengkajian pasien tampak senyum-senyum sendiri sambil mondar-
mandir. Klien mengatakan mendengar bisikan suara orang yang mengajaknya
untuk bermain namun tidak ada wujudnya.
MK : -

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Klien pada tahun 2013 pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Arif
Zainuddin dengan keluhan keluyuran, tersenyum-senyum sendiri dan mondar-
mandir di sekitar rumahnya.
2. Klien pernah melakukan pengobatan sebelumnya pada tahun 2013 dan berhasil
namun 4 tahun berjalan di 1 tahun terakhir klien tidak patuh minum obat.
3. Biologis
Berdasarkan hasil wawancara dan rekam medis tidak ada keluarganya yang
menderita penyakit jiwa seperti klien
4. Psikososial
a. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dulu dirinya tidak lulus SMP. Klien keluar dari sekolah
saat kelas 2 SMP karena merasa tidak sanggup mengikuti pelajaran. Selepas
keluar dari sekolah klien membantu ayahnya berjualan lele. Klien serinf
bermain game di warnet dekat rumahnya dan sering keluyuran sehingga
sering dimarahi oleh ayahnya hingga kabur dari rumah. Adik klien
perempuan meninggal karena sakit pada tahun 2012 saat ditanya apa yang
klien rasakan saat adiknya meninggal klien menjawab klien sedih.
b. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan tidak pernah dianiaya ataupun dipukul oleh orang
maupun memukul orang. Berdasarkan data pada rekam medis klien tidak
ada riwayat menjadi korban ataupun pelaku kekerasan fisik/seksual, dan
tindakan kriminal. Klien juga tidak mendapat penolakan seperti perceraian
orang tua ataupun diasuh oleh pengasuh saat masih kecil.
MK : tidak ada masalah

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan klien
Keluarga klien mengatakan pada tahun 1995, klien memiliki hobi bermain
badminton, dan biasanya klien bermain badminton setelah pulang dari bekerja di
kantor. Pada saat bermain badminton, jam bermain klien selalu diporsir biasanya
klien bermain badminton dari jam 20.00 WITA sampai pukul 04.00 WITA dan
aktifitas klien dilanjutkan dengan bekerja pada pagi hari sampai sore hari. Hal itu
terjadi terus menerus dan sampai akhirnya klien kurang tidur. Dalam keadaan
kelelahan dan kurang tidur tiba – tiba klien mendengar suara suara bisikan tentang
surga dan neraka serta tentang siksa kubur, pada saat mendengar suara bisikan
tersebut klien merasa ketakutan dan emosi, pada saat emosi klien mengeluarkan
kata – kata kasar. Ibu klien meninggal sejak tahun 2010. Istri klien mengatakan,
apabila klien mulai mendengar suara – suara bisikan tersebut klien biasanya pergi
jalan – jalan ke keramaian.
Pada saat pengkajian tanggal 12 april 2016 pukul 17.00 Wita klien kooperatif, dapat
menjawab semua pertanyaan dengan baik dan jelas sesuai pertanyaan yang di
ajukan.
MK : Tidak Ada Masalah

V. PEMERIKSAAN FISIK (Selasa, 3 Mei 2016)


1. Tanda-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
N : 86 x/menit
R : 21 x/menit
T : 36,9 oC
2. Ukuran
BB : 56 Kg TB : 164 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan badannya terasa lelah, karena kekurangan tidur dan
kebanyakan main badminton
MK : gangguan pemeliharaan kesehatan

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

4 49
8

16 1
2

Ket :
: Laki-laki : Menikah

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Meninggal : Anak Kandung


4
: Klien
9

Penjelasan : Klien mengatakan bahwa klien tinggal bersama istri dan dua orang
anaknya. Ibu klien meninggal sejak tahun 2010 yang lalu.
MK : tidak ada masalah

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien
mengatakan tidak ada.
b. Identitas diri
Saat di wawancara, klien menyebutkan namanya (Bambang), alamat
(Banjarbaru), dan hobi (bermain badminton).
c. Peran
Peran klien sebagai kepala keluarga tidak terganggu dengan penyakit yang
diderita oleh klien.
d. Ideal diri
Saat di wawancara, apakah klien mempunyai keinginan atau cita-cita, klien
menjawab ingin melihat anak – anaknya tumbuh dewasa
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga baik.
MK : tidak ada masalah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti, istri dan anak – anak.
Klien mengatakan bekerja untuk menghidupi istri dan anak – anak klien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Klien aktif di acara yasinan dan selamatan bapak – bapak komplek di
tempat tinggal klien, klien juga mengatakan ikut kegiatan pengajian di
daerah klien.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak terdapat hambatan, klien dapat berkomunikasi dan berhubungan
dengan orang lain/tetangga klien dengan baik.
MK : tidak ada masalah

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Saat ditanya, klien mengatakan selalu sholat 5 waktu
b. Kegiatan ibadah
Klien tidak melakukan kegiatan sholat 5 waktu.
MK : tidak ada masalah

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan rapi, memakai pakaian yang sesuai, berambut pendek, rambut
nampak berwarna putih sebagian dan kuku pendek.
MK : tidak ada masalah

2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, nampak klien dapat memulai pembicaraan, saat
berbicara ucapan klien jelas, jawaban klien terarah dan jawaban klien sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan.
MK : tidak ada masalah

3. Aktivitas motorik
Pada saat pengkajian, klien terlihat dapat berkomunikasi. Klien suka bermain
badminton.
MK : tidak ada masalah

4. Alam perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan klien, klien menjawab tidak ada masalah.
MK : tidak ada masalah

5. Afek
Datar
Penjelasan : klien mampu memberi respon terhadap lingkungan sekitarnya,
ketika bicara ekspresinya terkadang tidak berubah/menetap.
MK : tidak ada masalah

6. Interaksi selama wawancara


Selama diwawancara oleh mahasiswa keperawatan, interaksi klien kooperatif
dan menjawab pertanyaan dengan baik, dengan jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan. Kontak mata dengan klien ada. Klien dapat
menatap lawan bicara. Klien dapat memulai pembicaraan terlebih dahulu. Saat
klien berbicara, suaranya cukup jelas dan volume suaranya cukup nyaring.
MK : tidak ada masalah

7. Persepsi – sensorik
Selama wawancara dengan klien, klien mengatakan tidak pernah mendengar
bisikan-bisikan dan melihat sesuatu yang mengganggu klien.
MK : tidak ada masalah
8. Proses pikir
Selama wawancara, klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan jelas
serta jawaban berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.
Hanya saja jawaban klien selalu diulang ulang berkali – kali.
MK : Perubahan proses pikir ; Perseverasi

9. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti ketakutan terhadap sesuatu
dan obsesi yang berlebihan dengan sesuatu.
MK : tidak ada masalah
10. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan sekarang sore hari, dan klien mengatakan sekarang ada di
rumah. Kesadaran : Compos mentis, GCS : 4,5,6
MK : Tidak ada masalah

11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, klien dapat mengingat nama –
nama anggota keluarga, tanggal lahir klien serta cerita saat klien masih kuliah
dahulu.
MK : tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu berkonsentrasi dengan pertanyaan dan klien masih mampu
berhitung
MK : Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian


Klien mampu membedakan antara baik dan buruk tentang berpenampilan
seperti memakai baju dan celana yang benar dan rapi. Klien mampu
mengontrol keputusan sederhana, seperti mengatur jadwal minum obat.
MK : Tidak ada masalah

14. Daya tilik diri


Klien menyadari penyakit yang diderita serta mengetahui tentang apa yang
terjadi pada dirinya saat ini. Klien menyadari bahwa klien memiliki gangguan
yaitu sering mendengar bisikan – bisikan di telinga klien
MK : tidak ada masalah

VIII. MEKANISME KOPING


ADAFTIF MALADAFTIF

√ Bicara dengan orang lain - Minum alkohol

√ Mempu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/berlebihan

√ Tehnik relaksasi - Bekerja berlebihan

√ Aktivitas kostruktif - Menghindar

√ Olahraga - Mencederai diri

- Memendam masalahnya
Penjelasan:
Saat diwawancara reaksi klien dapat berbicara dengan mahasiswa, klien mampu
menjawab pertanyaan mahasiswa dengan lancar, pada saat klien mengalami
bisikan – bisikan klien biasanya pergi jalan – jalan ke keramaian, serta klien
bermain badminton untuk mengisi waktu luang klien.

MK: tidak ada masalah

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab klien ada dikunjungi
keluarga dan tetangga.
2. Masalah dengan pendidikan, tidak ada masalah dengan pendidikan
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada, karena klien dapat bekerja
di kantor dengan baik.
4. Tidak ada masalah dengan ekonomi, klien memiliki penghasilan dari
pekerjaan klien sebagai PNS
5. Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya klien
mempunyai jaminan kesehatan oleh BPJS.
6. Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya klien mempunyai tempat
tinggal pribadi.
7. Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya klien cukup
berinteraksi dengan orang lain.
MK : tidak ada masalah

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG KESEHATAN


Saat di wawancara, klien menyadari bahwa klien menderita gangguan berupa
bisikan – bisikan. Klien juga menyadari bahwa bisikan – bisikan itu muncul
pada saat klien kurang tidur.
XI. ASPEK MEDIS
Terapi medis
1. Carbamazepine 200 mg 1x1
2. Trihexyphenidyl 2 mg 1x1
3. Haloperidol 5 mg 1x1
4. Chlorpromazine 1x1

Nama Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping


Carbamazepine Pengobatan terapi Hipersensitif Efek samping obat
untuk epilepsi, terhadap antara lain mengantuk,
neuralgia Carbamazepine, pusing, gangguan
trigeminal dan riwayat depresi penglihatan, sakit
neuralgia sumsum tulang atau kepala, mual, muntah
glosofaringeal porfiria akut dan dan pembengkakan
berkala. pada pergelangan kaki.
Trihexyphenidyl Pengobatan pada Kontra indikasi Gangguan pencernaan,
penderita pengobatan glaukoma, midriasis,
Parkinson dan Trihexyphenidyl retensi urin, gangguan
gangguan yaitu pada glausudut mental.
ekstrapiramidal. tertutup, ileus
paralitikum,
hipertrofi prostat,
retensi urin,
obstruksi saluran
cerna.
Haloperidol Indikasi utama Kontraindikasi yaitu Menyebabkan kantuk,
adalah untuk pada penyakit penambahan berat
mengobati gangguan hati atau badan, gangguan
gangguan psikosis ginjal, tekanan darah seksual pada pria, haid
rendah dan adanya tidak teratur, insomnia,
riwayat alergi ginekomasti, mulut
terhadap haloperidol. kering, mual, muntah,
dan sulit buang air
besar.
Chlorpromazine Pengobatan Kontraindikasi yaitu Chlorpromazine dapat
penyakit psikosis, pada jaundice, menyebabkan gejala
neurosis, gangguan kelainan fungsi hati, ekstrapiramidal serupa
susunan saraf pusat koma, pasien dengan dengan yang terlihat
yang membutuhkan pemakaian obat pada parkinsonisme,
sedasi, anestesi, penekan susunan orthostatik hypotension.
premedikasi, syaraf pusat dan
mengontrol depresi sumsum
hipotensi, psikosis tulang.
akut dan gangguan
skizofrenia.

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
b. Gangguan pemeliharaan kesehatan

XIII. POHON MASALAH

Gangguan sensori/persepsi :
halusinasi pendengaran

Gangguan pemeliharaan kesehatan


ANALISA DATA

Tanggal 3 Mei 2016

No DATA MASALAH
1. DS :
- Klien mengatakan sering mendengar sesuatu Gangguan sensori
- Klien mengatakan sering mendengar bisikan –
bisikan di telinga klien persepsi :
- Klien mengatakan mendengar bisikan – bisikan Halusinasi
tentang surga dan neraka serta tentang siksa kubur Pendengaran
yang membuat klien menjadi takut

DO :
- Klien tampak bingung
- Konsentrasi klien tampak terganggu
- Klien terlihat berhenti bicara ditengah – tengah
kalimat untuk mendengarkan sesuatu

2 DS : Gangguan pola
- Klien mengatakan badannya terasa lelah, karena tidur
kekurangan tidur dan kebanyakan main badminton
DO :
- Klien tampak lemas
- Tanda – tanda vital
TD : 140/90 mmHg
N : 86 x/menit
R : 21 x/menit
T : 36,9 oC

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
b. Gangguan pola tidur
XV. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosis Tujuan Perencanaan


Keperawatan
Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Perubahan SP 1 : Setelah 1 x 1. Identifikasi jenis 1. Ungkapan dari klien
persepsi sensori : interaksi, klien halusinasi pasien. mengenai jenis
Klien dapat
halusinasi dapat halusinasi menunjukan
mengidentifikasi
1 pendengaran mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan
jenis halusinasi
jenis halusinasi dirasakan oleh klien

SP 1 : Setelah 1 x 2. Identifikasi isi halusinasi 2. Ungkapan dari klien


interaksi, klien pasien. mengenai isi halusinasi
Klien dapat
dapat menunjukan apa yang
mengidentifikasi isi
mengidentifikasi isi dibutuhkan dan
halusinasi
halusinasi dirasakan oleh klien

SP 1 : Setelah 1 x 3. Identifikasi waktu 3. Ungkapan dari klien


interaksi, klien halusinasi pasien. mengenai waktu
Klien dapat
dapat halusinasi menunjukan
mengidentifikasi
mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan
waktu halusinasi
waktu halusinasi dirasakan oleh klien
SP 1 : Setelah 1 x 4. Identifikasi frekuensi 4. Ungkapan dari klien
interaksi, klien halusinasi pasien. mengenai frekuensi
Klien dapat
dapat halusinasi menunjukan
mengidentifikasi
mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan
frekuensi halusinasi
frekuensi halusinasi dirasakan oleh klien

SP 1 : Setelah 1 x 5. Identifikasi situasi yang 5. Ungkapan dari klien


interaksi, klien menimbulkan halusinasi. mengenai situasi
Klien dapat
dapat halusinasi menunjukan
mengidentifikasi
mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan
situasi yang
situasi yang dirasakan oleh klien
menimbulkan
menimbulkan
halusinasi
halusinasi
SP 1 : Setelah 1 x 6. Identifikasi respons 6. Ungkapan dari klien
interaksi, klien pasien terhadap mengenai respons klien
Klien dapat
dapat halusinasi. saat halusinasi
mengidentifikasi
mengidentifikasi menunjukan apa yang
respons klien
respons klien dibutuhkan dan
terhadap halusinasi
terhadap halusinasi dirasakan oleh klien

SP 1 : Setelah 1 x 7. Ajarkan pasien 7. Tindakan menghardik


interaksi, klien menghardik halusinasi. merupakan salah satu
Klien dapat dapat menghardik upaya mengontrol
menghardik halusinasi halusinasi
halusinasi
SP 1 : Setelah 1 x 8. Anjurkan pasien 8. Memasukan kegiatan
interaksi, klien memasukkan cara menghardik halusinasi
Klien dapat
dapat memasukkan menghardik halusinasi ke dalam jadwal harian
memasukkan cara
cara menghardik dalam jadwal kegiatan klien membantu
menghardik
halusinasi dalam harian. mempercepat klien dapat
halusinasi dalam
jadwal kegiatan mengontrol halusinasi
jadwal kegiatan
harian
harian
SP 2 : Setelah 1 x 1. Mengevaluasi jadwal 1. Evaluasi akan
interaksi, klien kegiatan harian pasien. membantu untuk
Klien dapat
dapat mengevaluasi merencanakan
mengevaluasi
jadwal kegiatan selanjutnya
jadwal kegiatan
harian klien
harian klien
SP 2 : Setelah 1 x 2. Melatih pasien 2. Bercakap-cakap
interaksi, klien mengendalikan halusinasi dengan orang lain
Klien dapat
dapat dengan cara bercakap- merupakan salah satu
mengendalikan
mengendalikan cakap dengan orang lain tindakan yang dapat
halusinasi dengan
halusinasi dengan mengendalikan
cara bercakap-
cara bercakap- halusinasi
cakap dengan orang
cakap dengan orang
lain
lain
SP 2: Setelah 1 x 3. Masukan bercakap- 3. Memasukkan
interaksi, klien cakap dengan orang lain kegiatan menghardik
Klien dapat
dapat memasukan ke dalam jadwal kegiatan halusinasi ke dalam
memasukan dalam
dalam jadwal harian klien jadwal kegiatan harian
jadwal kegiatan
kegiatan harian klien membantu
harian
mempercepat klien dapat
mengontrol halusinasi

SP 3 : Setelah 1 x 1. Mengevaluasi jadwal 1. Evaluasi akan


interaksi, klien kegiatan harian pasien. membantu untuk
Klien dapat
dapat merencanakan
mengevaluaasi
mengevaluaasi selanjutnya
jadwal kegiatan
jadwal kegiatan
hariannya
hariannya
SP 3 : Setelah 1 x 2. Latih klien 2. Melakukan kegiatan
interaksi, klien mengendalikan halusinasi di RSJ yang sesuai
Klien dapat
dapat dengan melakukan dengan kegiatan yang
mengendalikan
mengendalikan kegiatan di RSJ yang biasa dilakukan klien di
halusinasi dengan
halusinasi dengan sesuai dengan kegiatan rumah merupakan salah
melakukan kegiatan
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan klien satu tindakan yang dapat
di RSJ yang sesuai
di RSJ yang sesuai di rumah. mengendalikan
dengan kegiatan
dengan kegiatan halusinasi.
yang biasa
yang biasa
dilakukan klien di
dilakukan klien di
rumah
rumah
SP 3: Setelah 1 x 3. Menganjurkan pasien 3. Membantu
interaksi, klien memasukkan dalam mempercepat klien dapat
Klien dapat
dapat memasukkan jadwal kegiatan harian. mengontrol halusinasi
memasukkan
kegiatan diatas
kegiatan diatas
kedalam jadwal
kedalam jadwal
kegiatan harian
kegiatan harian
SP 4 : Setelah 1 x 1. Mengevaluasi jadwal 1. Evaluasi akan membantu
interaksi, klien kegiatan harian pasien. untuk merencanakan
Klien dapat
dapat mengevaluasi selanjutnya
mengevaluasi
jadwal kegiatan
jadwal kegiatan
hariannya
hariannya
SP 4 : Setelah 1 x 2. Memberikan 2. Menggunakan obat
interaksi, klien pendidikan kesehatan secara teratur merupakan
Klien dapat
dapat menggunakan tentang penggunaan obat salah satu tindakan yang
menggunakan obat
obat secara teratur secara teratur. dapat mengendalikan
secara teratur
halusinasi

SP 4: Setelah 1 x 3. Menganjurkan pasien 3. Memasukkan kegiatan


interaksi, klien memasukkan dalam menggunakan obat
Klien dapat
dapat memasukkan jadwal kegiatan harian. secara teratur ke dalam
memasukkan
kegiatan jadwal harian klien
kegiatan
menggunakan obat membantu mempercepat
menggunakan obat
secara teratur ke klien dapat mengontrol
secara teratur ke dalam jadwal halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian
kegiatan harian
2 Gangguan pola Setelah dilakukan Dengan kriteria
tidur tindakan hasil :
keperawatan selama
1.
2 x 20 menit
diharapkan klien
dapat mengatasi
gangguan tidur
klien
CATATAN KEPERAWATAN

Hari / Dx Jam
No. SOAPIE
Tanggal
1. Selasa, 3 Perubahan S:
Mei persepsi
- Pasien mengatakan sering mendengar
2016 sensori:
suara-suara bisikan di telinga klien
Halusinasi
tentang surga, neraka dan tentang siksa
Pendengaran
kubur dan membuat klien menjadi takut
- Pasien mengatakan sering mendengar
suara bisikan – bisikan ditelinga nya pada
saat klien merasa kelelahan dengan
aktifitas klien sehari – hari.
- Pasien mengatakan pada saat suara –
suara bisikan itu muncul di telinga klien
klien biasanya menjadi marah dan
langsung pergi ke tempat yang ramai

O:

- Klien tampak tenang

- Klien terlihat berhenti bicara ditengah –


tengah kalimat untuk mendengarkan
sesuatu

A: Halusinasi pendengaran

P: SP 1 Halusinasi:

- Identifikasi jenis halusinasi pasien.


- Identifikasi isi halusinasi pasien.
- Identifikasi waktu halusinasi pasien.
- Identifikasi frekuensi halusinasi pasien.
- Identifikasi situasi yang menimbulkan
halusinasi.
- Identifikasi respons pasien terhadap
halusinasi.
- Ajarkan pasien menghardik halusinasi
- Anjurkan pasien memasukkan cara
menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.

I: SP 1:

- Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien.


- Mengidentifikasi isi halusinasi pasien.
- Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien.
- Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
pasien.
- Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi.
- Mengidentifikasi respons pasien terhadap
halusinasi.
16.03 - Mengajarkan pasien menghardik
halusinasi
16.07 - Menganjurkan pasien memasukkan cara
16.10 menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.
16.12
E:

- Klien mengalami jenis halusinasi


16.15
pendengaran
- Isi halusinasi klien yaitu tentang
gambaran tentang surga, gambaran
16.17
tentang neraka serta gambaran tentang
siksa kubur
- Halusinasi klien biasanya muncul pada
16.19
saat klien kelelahan dalam beraktifitas
- Frekuensi bisikan – bisikan di telinga
klien muncul biasanya sekitar 1 kali atau
16.20
2 kali dalam satu minggu
- Halusinasi pendengaran klien muncul
pada saat klien sedang sendirian dan
dalam situasi yang sepi
- Klien biasanya emosi, marah - marah dan
berteriak pada saat bisikan – bisikan itu
muncul
- Klien mampu mempraktikkan teknik
menghardik bisikan – bisikan yang
muncul seperti yang diajarkan oleh
mahasiswa keperawatan
- Klien bersedia untuk memasukkan teknik
menghardik bisikan – bisikan yang
muncul ke dalam kegiatan sehari – hari
klien.

Lanjutkan SP 2 Halusinasi pendengaran

2. Rabu, 4 Perubahan S:
Mei persepsi
- Klien mengatakan bahwa tadi malam
2016 sensori:
klien sudah melakukan latihan
Halusinasi
menghardik secara mandiri.
Pendengaran - Klien mengatakan selama satu hari
kemarin tidak ada mendengar suara –
suara bisikan di telinga klien
O:
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara
menghardik halusinasi
- Klien tampak tenang saat berkomunikasi
dan dapat bekerja sama dengan
mahasiswa keperawatan

A: Halusinasi pendengaran

P: SP 2 Halusinasi:

- Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.


- Latih pasien mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
- Anjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.

I: SP 2 Halusinasi:

- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian


pasien.
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam
16.07 jadwal kegiatan harian.
E:
- Klien mengatakan bahwa tadi malam
klien sudah melakukan latihan
11.13
menghardik secara mandiri.
- Klien mengatakan selama satu hari
kemarin tidak ada mendengar suara –
11.20
suara bisikan di telinga klien
- Klien tampak bisa mempraktekkan cara
menghardik halusinasi
- Klien mengatakan sudah paham
mengenai cara mengatasi halusinasi yang
kedua, yaitu dengan cara bercakap-cakap
- Klien bisa mempraktekkan cara
mengatasi halusinasi dengan bercakap-
cakap dengan mahasiswa keperawatan
- Klien mengatakan akan melatih cara
mengatasi halusinasi dengan cara
bercakap-cakap sehari dengan istri, anak
dan teman – teman kerja klien

Lanjutkan SP 3 Halusinasi Pendengaran


3 Kamis, 5 Perubahan S:
Mei persepsi
- Klien mengatakan sudah mengerti
2016 sensori:
bagaimana cara mengatasi halusinasi
Halusinasi
dengan cara menghardik dan cara
Pendengaran
becakap-cakap
- Klien mengatakan bahwa 2 hari terakhir
ini sudah tidak pernah lagi mendengar
suara – suara bisikan di telinga klien

O:

- Pasien bisa mempraktekkan cara


menghardik di hadapan mahasiswa
keperawatan
- Pasien bisa mempraktekkan cara
mengatasi halusinasi dengan cara
bercakap-cakap di hadapan keperawatan

A: Halusinasi pendengaran

P: SP 3 Halusinasi:

1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.


2. Latih pasien mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.

I: SP 3 Halusinasi:

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian


pasien.
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi

10.00 dengan melakukan kegiatan seperti


berolahraga sepeda statis di rumah dan
bermain badminton dengan rekan kerja
10.07 klien.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.

E:

- Klien mengatakan sudah mengerti


10.15 bagaimana cara mengatasi halusinasi
dengan cara menghardik dan cara
becakap-cakap
- Klien bisa mempraktekkan cara
menghardik di hadapan mahasiswa
keperawatan
- Klien bisa mempraktekkan cara
mengatasi halusinasi dengan cara
bercakap-cakap di hadapan mahasiswa
keperawatan
- Klien mengatakan sudah mengerti
bagaimana cara mengatasi halusinasi
dengan melakukan kegiatan terjadwal
yaitu dengan cara berolahraga sepeda
statis di rumah dan bermain badminton
dengan rekan kerja klien.
- Klien dapat menyebutkan kegiatan-
kegiatan apa saja yang dapat dilakukan
untuk mengatasi halusinasi
Lanjutkan SP 4 Halusinasi pendengaran

4 Jumat, 6 Perubahan S:
Mei persepsi
- Klien mengatakan sudah mengerti
2016 sensori:
bagaimana cara mengatasi halusinasi
Halusinasi
dengan beberapa cara yang telah
Pendengaran
diajarkan, yaitu menghardik halusinasi,
cara bercakap-cakap dengan orang lain
dan melakukan kegiatan terjadwal
- Klien mengatakan sudah mempraktekkan
beberapa cara yang telah diajarkan
tersebut
- Klien mengatakan sekarang sudah tidak
ada lagi mendengar suara-suara bisikan
aneh
- Klien mengatakan sudah mengetahui
mengenai fungsi obat yang diminumnya
tetapi klien tidak teratur meminum
obatnya
O:
- Klien dapat menyebutkan apa-apa saja
cara mengatasi halusinasi
A: Halusinasi pendengaran

P: SP 4 Halusinasi:

1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.


2. Berikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.

I: SP 4 Pasien:

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian


pasien.
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
E:
12.03
- Klien mengatakan mengerti bagaimana
cara mengatasi halusinasi dengan
beberapa cara yang telah diajarkan, yaitu
12.07
menghardik halusinasi, cara bercakap-
12.15 cakap dengan orang lain dan melakukan
kegiatan terjadwal
- Klien mengatakan sudah mempraktekkan
beberapa cara yang telah diajarkan
tersebut
- Klien mengatakan sekarang sudah
mengerti apa kegunaan dari obat yang
diminumnya
- Klien mengatakan akan meminum obat
secara teratur sesuai dengan jadwal

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Nama pasien : Tn. B

Hari / Tanggal : Selasa, 3 Mei 2016

SP : 1 ( interaksi 1 )

1. Proses keperawatan
a. Kondisi
Klien terlihat sedang duduk berdua dengan istri klien di sofa ruang tamu.
Klien tampak mendengarkan setiap pertanyaan yang diberikan oleh
mahasiswa keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan
Perubahan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran
c. TUK/Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
a) Mengidentifikasi jenis halusinasi
b) Mengidentifikasi isi halusinasi
c) Mengidentifikasi waktu halusinasi
d) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f) Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
g) Mengajarkan klien menghardik halusinasi
h) Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian
d. Tindakan keperawatan
a) Kaji respon klien terhadap halusinasinya yang meliputi sis, waktu
terjadinya halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat
terjadi halusinasi.
b) Latih klien mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik.
Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut
:
- Jelaskan cara menghardik halusinasi
- Peragakan cara menghardik halusinasi.
- Minta klien peragakan ulang.
- Pantau penerapan cara ini dan berikan penguatan pada perilaku
pasien yang sesuai
- Masukan dalam jadwal kegiatan pasien.

2. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“Selamat sore..”
“ Assalamualaikum “
“ Mohon maaf sebelumnya. Saya Mahasiswa perawat dari Poltekkes
kemenkes Bnajarmasin yang diarahkan dari Puskesmas Banjarbaru Utara
untuk melakukan pendataan pada Bapak B yang terdaftar sebagai pasien di
Puskesmas Banjarbaru Utara. Apakah bapak B bersedia ?”
“ Nama saya Muhammad Bambang Permadi.. Saya bisa dipanggil
“Bambang”. Kalau boleh tau bapak B senangnya dipanggil siapa..?”
2) Evaluasi / validasi
” Bagaimana kabar Bapak hari ini..? “
“ Apakah Bapak ada keluhan ...? ”
3) Kontrak
a) Topik
“ Apakah Bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya ?”
“ Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara yang selama ini Bapak
dengar tetapi tidak tampak ada wujudnya ?.”
b) Waktu
“ Bapak mau ngobrol berapa lama ? Bagaimana jika 20 menit ? bisa
c) Tempat
“ Bapak mau ngobrol dimana ? Bagaimana kalau di ruang tamu ini
saja?”

b. Kerja

”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya?


“Apa yang dikatakan suara itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu?
“Kapan paling sering Bapak mendengar suara tersebut?
“Berapa kali sehari bapak mengalaminya ?
“Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu?
“Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang?
“ Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal,
“Keempat minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut:
saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi saya tidak mau
dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, …
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa”

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif
“ Bagaimana perasaan Bapak setelah kita ngobrol tadi ?”
“ Apakah bapak merasa senang dengan latihan tadi?”
 Evaluasi Objektif
“ setelah kita ngobrol panjang lebar tadi, coba bapak sebutkan kesimpulan
dari obrolan kita tadi”.
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara agar tidak muncul lagi”.
 Rencana tindak lanjut

” Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut !


bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?
(masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien).

 Kontrak yang akan datang


a. Topik : Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan
latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang
kedua?
b. Waktu : Jam berapa bapak ?Bagaimana kalau jam 11.00
Wita ?
Berapa lama kita akan berlatih?
c. Tempat : Dimana tempatnya ?”apakah ditempat yang sama ini ?“
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Nama pasien : Tn. B

Hari / Tanggal : Kamis, 14 April 2016

SP : 2 ( interaksi 2 )

1. Proses keperawatan
a. Kondisi
Klien terlihat sedang duduk berdua dengan istri klien di sofa ruang tamu. Klien
tampak mendengarkan setiap pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa
keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan
Perubahan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran
c. TUK/Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b) Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
c) Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. Tindakan keperawatan
a) Evaluasi kegiatan klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
b) Latih klien mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap- cakap saat
halusinasi muncul. Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal
sebagai berikut.
- Jelaskan cara bercakap- cakap saat halusinasi muncul
- Peragakan cara bercakap- cakap saat halusinasi muncul
- Minta pasien peragakan ulang.
- Pantau penerapan cara ini dan berikan penguatan pada perilaku pasien
yang sesuai
- Masukan dalam jadwal kegiatan pasien.

2. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“ Assalamualaikum ? “
“Apakah bapak masih ingat dengan saya?

2) Evaluasi / validasi
” Bagaimana kabar bapak B hari ini..? “
“Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang
telah kita latih?
3) Kontrak
a) Topik
“Sesuai janji kita kemarin saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.”
b) Waktu
“ bapak mau bercakap-cakap berapa lama ? Bagaimana jika 15-20
menit, Jam 11.00 Wita seperti janji kemarin kan pak ?”
c) Tempat
“ bapak mau bercakap-cakap dimana ? Bagaimana kalau di ruang tamu
ini saja?”
b. Kerja

“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan


bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-
suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk
ngobrol dengan bapak Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-
suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya
istri,anak bapak katakan: bu, ayo ngobrol dengan bapak sedang dengar suara-
suara. Begitu bapak Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu.
Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya bapak!”

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tadi ?”
 Evaluasi Objektif
“ setelah kita melakukan latihan tadi, coba bapak sebutkan kesimpulan dari
latihan kita tadi”.
“Coba praktikkan kembali cara untuk mencegah suara dengan bercakap -
cakap agar tidak muncul lagi”
“Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mencegah suara-
suara itu?”
 Rencana tindak lanjut

” Kalau suara-suara itu muncul lagi, cobalah kedua cara ini kalau bapak
mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah
nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul”.
(masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien).

 Kontrak yang akan datang


a. Topik : Bagaimana kalau kita bertemu lagi besok untuk
latihan cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas
terjadwal?
b. Waktu : Jam berapa bapak ?Bagaimana kalau jam 10.00
Wita ?
Berapa lama kita akan berlatih?
c. Tempat : Dimana tempatnya ?”apakah ditempat yang sama ini ?“
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Nama pasien : Tn. B

Hari / Tanggal : Jumat, 15 April 2016

SP : 3 ( interaksi 3 )

1. Proses keperawatan
a. Kondisi
Klien terlihat sedang duduk berdua dengan istri klien di sofa ruang tamu. Klien
tampak mendengarkan setiap pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa
keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan
Perubahan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran
c. TUK/Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk klien
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b) Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah).
c) Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. Tindakan keperawatan
a) Evaluasi kegiatan klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan
bercakap-cakap
b) Bantu klien melaksanakan aktivitas terjadwal. Tahapan tindakan yang dapat
dilakukan meliputi :
- Jelaskan cara melaksanakan aktivitas terjadwal
- Berikan contoh cara melakukan aktivitas terjadwal
- Minta klien menentukan aktivitas yang akan dijadwalkan
- Pantau penerapan cara ini dan berikan pujian yang sesuai

2. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“ Assalamualaikum “
“Selamat Pagi Pak”.
“Apakah bapak B masih ingat dengan saya?
2) Evaluasi / validasi
” Bagaimana kabar Bapak B hari ini..? “
“Apakah suara-suaranya masih muncul ?”
“Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ?”
“Bagaimana hasilnya ?“
3) Kontrak
a) Topik
“Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal”.
b) Waktu
“ Bapak mau kita berbicara berapa lama ? Bagaimana jika 15 menit,
Jam berapa ?.
c) Tempat
“ Bapak mau bercakap-cakap dimana ? Bagaimana kalau di ruang tamu
ini saja?”

b. Kerja

“Apa saja yang biasa bapak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah
banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan
tersebut). Bagus sekali bapak bisa lakukan. Kegiatan ini dapat bapak lakukan
untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi
agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang
ketiga untuk mencegah suara-suara?”

 Evaluasi Objektif
“ setelah kita melakukan latihan tadi, coba bapak sebutkan kesimpulan
dari latihan kita tadi”.
“Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mencegah
suara-suara itu?”
“Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-
suara.”
 Rencana tindak lanjut

” Kalau suara-suara itu muncul lagi, cobalah ketiga cara ini kalau
bapak mengalami halusinasi lagi. Mari kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya
(masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian klien).

 Kontrak yang akan datang


a. Topik : Bagaimana kalau kita bertemu lagi besok untuk
membahas cara minum obat yang baik serta
guna obat. Apakah bapak B mau ?
b. Waktu : Jam berapa bapak ?Bagaimana kalau jam 12.00
Wita ? Berapa lama kita akan berlatih?
c. Tempat : Dimana tempatnya ?”apakah ditempat yang
sama ini ?“

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Nama keluarga pasien : Tn. B

Hari / Tanggal : Sabtu, 16 April 2016

SP : 4 ( interaksi 4 )
1. Proses keperawatan
a. Kondisi
Klien terlihat sedang duduk berdua dengan istri klien di sofa ruang tamu. Klien
tampak mendengarkan setiap pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa
keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan
Perubahan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran
c. TUK/Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 4 (SP 4) untuk klien
a) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b) Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. Tindakan keperawatan
a) Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c) Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
2. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“ Assalamualaikum ? “
“selamat siang bapak B, apakah bapak masih ingat dengan saya ?”
2) Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
“Apakah suara-suaranya masih muncul ?”
“Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ?”
“Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan “
“Apakah pagi ini sudah minum obat”
3) Kontrak
a) Topik
“Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah anak
ibu, Ibu R dan bagaimana cara merawatnya.”
b) Waktu
“ Ibu mau bercakap-cakap berapa lama ? Bagaimana jika 15-20 menit,
Jam berapa ?.
c) Tempat
“ ibu mau bercakap-cakap dimana ? Bagaimana kalau di ruang tamu ini
saja?”

b. Kerja

“bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-
suara berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara
yang bapak dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa
macam obat yang bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang
warna orange (CPZ) 1 kali sehari dan diminum jam 7 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP) 1 kali sehari jam nya sama
dengan yang warna orange (CPZ) gunanya untuk rileks dan tidak kaku.
Sedangkan yang merah jambu (HP) 1 kali sehari jam nya sama gunanya
untuk pikiran biar tenang serta obat (CBZ) 1 kali sehari dan jamnya juga
sama dengan obat yang lain. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak
boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus
obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula.
Kalau obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi.
bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya
benar, artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar
punya bapak Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar.
Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
 Evaluasi Objektif
“ setelah kita melakukan percakapan tadi, coba bapak sebutkan
kesimpulan dari percakapan kita tadi”.
“ Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara?
Coba sebutkan “
 Rencana tindak lanjut

“Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan


bapak Jangan lupa pada waktunya, minta obat pada keluarga di
rumah”

 Terminasi akhir

“Bagaimana Bapak? Ada yang ingin ditanyakan?. Setelah 4 hari saya


merawat Bapak B, banyak kemajuan yang Bapak B alami. Bapak B juga
sudah tidak mendengar bisikan – bisikan ditelinga lagi dan Bapak B
juga sudah bisa mencegah apabila suara – suara itu muncul lagi. Kalau
tidak ada yang ditanyakan lagi, saya Muhammad Bambang Permadi
Mahasiswa perawat dari Poltekkes kemenkes Bnajarmasin pamit pulang.
Sampai jumpa. Assalamualaikum”

Você também pode gostar