Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
RESUME BAB 17
Oleh:
Jane Natalia Permatasari 041511333025
Ade Lestari 041511333072
Maria Maylinda Agatha 041511333258
Michelle Teja 041511333265
1. SAMPLING NONSTATISTIK
Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujian atas
rincian saldo.
3. Sampling Berstratifikasi
Bagi kebanyakan populasi, auditor memisahkan populasi ke dalam dua atau
lebih subpopulasi sebelum menerapkan sampling audit. Hal ini disebut sebagai
sampling berstratifikasi (stratified sampling), di mana setiap subpopulasi disebut
sebagai strata. Stratifikasi memungkinan auditor untuk menekankan item populasi
tertentu dan mengabaikan yang lain.
4. Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi
Auditor menggunakan salah saji yang dapat ditoleransi, untuk menentukan
ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampling nonstatistik. Auditor untuk
memulainnya dengan pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas dan
menggunakan total tersebut untuk memutuskan salah saji yang dpat ditoleransi bagi
setiap akun
2. Distribusi Sampling
Auditor tidak mengetahui nilai rata-rata (mean) salah saji dalam populasi,
distribusi jumlah salah saji, atau nilai yang diaudit. Karakteristik populasi tersebut
harus diestimasi dari sampel yang tentu saja, merupakan tujuan dari pengujian audit.
Untuk setiap sampel, auditor menghitung nilai rata-rata item dalam sampel
sebagai berikut:
3. Inferensi Statistik
Jika sampel diambil dari satu populasi dalam situasi audit actual, auditor tidak
mengetahui karakteristik populasi itu dan biasanya, hanya satu sampel yang akan
diambil dari populasi bersangkutan. Pengetahuan mengenai distribusi sampling akan
memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan statistic, atau inferensi statistic
( statistical inferences ), mengenai populasi.
Auditor dapat menyatakan kesimpulan yang dibuatnya dari interval keyakinan
dengan menggunakan inferensi statistic dalam cara yang berbeda. Akan tetapi, mereka
harus berhati-hati untuk menghindari kesimpulan yang tidak benar, mengingat nilai
populasi yang sebenarnya selalu tidak diketahui. Akan tetapi, auditor dapat
mengatakan bahwa prosedur yang digunakan untuk memperoleh sampel dan
menghitung interval keyakinan akan menghasilkan interval yang berisi nilai rata- rata
populasi yang sebenarnya dalam persentase tertentu pada saat tersebut. Singkatnya,
auditor mengetahui reliabilitas proses inferensi statistic yang digunakan untuk
menarik kesimpulan. Menghitung interval keyakinan rata-rata populasi dengan
4. Metode Variabel
Auditor menggunakan proses inferensi statistic sebelumnya bagi semua metode
sampling variabel. Setiap metode dibedakan menurut apa yang sedang diukur, ketiga
metode variabel tersebut.
a. Estimasi Perbedaan
Auditor menggunakan estimasi perbedaan (difference estimation) untuk
mengukur estimasi jumlah salah saji total dalam populasi apabila ada nilai tercatat
maupun nilai yang diaudit bagi setiap item sampel, yang hampir selalu terjadi dalam
audit. Estimasi perbedaan sering kali menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil
jika dibandingkan dengan setiap metode lainnya, dan relative lebih mudah digunakan.
Karena alasan tersebut, estimasi perbedaan sering kali dianggap sebagai metode
variabel yang paling disukai
b. Estimasi Rasio
Estimasi rasio ( ratio estimation ) serupa dengan estimasi perbedaan kecuali
auditor menghitung rasio antara salah saji dan nilai tercatatnya serta memproduksikan
hal ini dengan populasi untuk mengestimasi total salah saji populasi. Estimasi rasio
dapat menghasilkan ukuran sampel yang jauh lebih kecil ketimbang estimasi
perbedaan jika ukuran salah saji populasi proporsional dengan nilai tercatat item
populasi. Jika ukuran setiap salah saji bersifat independen dengan nilai tercatat,
estimasi perbedaan akan menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil. Sebagian
besar auditor lebih menyukai estimasi perbedaan karena lebih sederhana untuk
menghitung interval keyakinan.
6. Risiko Sampling
Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah ( ARIA ) untuk
sampling nonstatistik. Untuk sampling variabel, auditor menggunakan ARIA serta
risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah ( acceptable risk of incorrect
rejection = ARIR ).
ARIA
ARIA adalah risiko statistic bahwa auditor telah menerima populasi yang, dalam
kenyataannya, mengandung salah saji yang material. ARIA mendapat perhatian yang
besar dari auditor karena memiliki implikasi hukum yang serius dakam
menyimpulkan bahwa saldo akun telah dinyatakan secara wajar padahal sebenarnya
mengandung salah saji dalam jumlah yang material.
Saldo akun dapat dinyatakan terlalu tinggi atau terlalu rendah, tetapi tidak
keduanya ; karena itu, ARIA merupakan pengujian statistic satu arah. Karena itu,
koefisien keyakinan untuk ARIA berbeda dengan tingkat keyakinan. Tingkat
keyakinan = 1 – 2 x ARIA.
ARIR
Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah ( acceptable risk of
incorrect rejection = ARIR ) adalah risiko statistic bahwa auditor telah
menyimpulkan suatu populasi mengandung salah saji yang material padahal
sebenarnya tidak. ARIR hanya akan mempengaruhi tindakan auditor jika mereka
menyimpulkan bahwa populasi dinyatakan secara wajar. Jika auditor menemukan
suatu saldo tidak dinyatakan secara wajar, mereka umumnya akan meningkatkan
ukuran sampel atau melaksanakan pengujian lainnya. ARIR baru dianggap penting
jika diperlukan biaya yang tinggi untuk meningkatkan ukuran sampel atau
melaksanakan pengujian lainnya.
ARIA dan ARIR
Keadaan Aktual Populasi
Keputuan Audit Aktual Salah Saji secara Material Salah Saji yang Tidak Material
Menyimpulkan bahwa populasi Kesimpulan yang benar – Kesimpulan yang tidak benar –
mengandung salah saji yang tidak ada risiko risikonya adalah ARIA
material.
Menyimpulkan bahwa populasi Kesimpulan yang tidak Kesimpulan yang benar – tidak
tidak mengandung salah saji yang benar – risikonya adalah ada risiko
material. ARIA
b. Mengevaluasi Hasil