Você está na página 1de 21

6.BAGAIMANA BANK DIDIDRIKAN ?

Kalau selama ini kita mengenal Bank Indonesia, atau yang lebih familiar dengan istilah BI,
hanya melalui berita, surat kabar, ataupun sebatas dari pendengaran sepintas, maka dalam artikel
ini kami akan mencoba menyajikan informasi tentang BI baik itu dari segi fungsi, tugas, status
kedudukan, serta visi misi. Diharapkan dengan mengetahuinya kita lebih akrab dengan lembaga
independen di Indonesia ini yang fungsi pokoknya adalah sebagai pemelihara nilai rupiah agar
tetap stabil.

Sebenarnya jika kita ingin mengenal lebih jauh tentang Bank Indonesia, kita bisa berkunjung ke
Museum BI yang beralamat tepatnya di Jalan Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat. Pemilihan
lokasi ini sangat strategis karena gedung ini dulunya merupakan lokasi De Javasche Bank yang
menjadi cikal bakal dari Bank Indonesia itu sendiri. Lokasi tersebut adalah bangunan yang telah
ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah dan sekarang dimanfaatkan sebagai Museum
Bank Indonesia. Museum Bank Indonesia memiliki fasilitas-fasilitas yang diberikan untuk
menggali informasi lebih lengkap tentang sejarah, fungsi, maupun tugas Bank Indonesia. Ini
sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memperluas cakrawala mereka ataupun siapa saja
yang ingin melakukan penelitian terkait dengan sejarah Bank Indonesia.

Kembali di era pemerintahan Hindia-Belanda, De Javasche Bank didirikan tepatnya pada tahun
1828. De Javasche Bank bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Kira-kira satu abad
kemudian, tepatnya pada tahun 1953, Bank Indonesia dibentuk dengan menggantikan fungsi dan
peran De Javasche Bank. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia saat itu memiliki tiga fungsi
utama yaitu di bidang perbankan, moneter, dan sistem pembayaran. Selain itu, Bank Indonesia
juga diberi wewenang untuk melakukan fungsi bank komersial sebagaimana pendahulunya.

Lima belas tahun kemudian pemerintah menerbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang isinya
mengatur tentang tugas serta kedudukan Bank Indonesia. Undang-Undang ini tentunya juga
sebagai pembeda atas bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Setelah diterbitkan
Undang-Undang tersebut, Bank Indonesia juga memiliki tugas tambahan yaitu membantu
pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Pada tahun 1999 Bank Indonesia memasuki era baru dalam sejarah sebagai Bank Sentral
independen yang memiliki tugas dan wewenang untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Tugas tersebut ditetapkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999.

Setelah itu, beberapa amendemen Undang-Undang Bank Indonesia dilakukan. Pertama pada
tahun 2004, UU Bank Indonesia diamendemen dengan konsentrasi pada aspek penting yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia. Amendemen selanjutnya
yaitu pada tahun 2008 ketika pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No.
2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 23 tahun 1999. Dalam perubahan tersebut
ditegaskan bahwa Bank Indonesia juga berperan sebagai bagian dari upaya dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan. Perubahan Undang-Undang tersebut ditujukan untuk mewujudkan
ketahanan perbankan secara nasional untuk menanggulangi krisis global melalui peningkatan
akses perbankan terhadap layanan pembiayaan jangka pendek dari BI.
Ketidak-tahuan masyarakat tentang Bank Indonesia, sejarah serta peran dan fungsinya menjadi
latar belakang paling utama didirikannya Museum BI. Sebagai dasar filosofis tentang
pembangunan museum Bank Indonesia adalah peran penting Bank Indonesia itu sendiri yang
termaktub dalam UU No. 23 tahun 1999. Museum Bank Indonesia menjadi sarana yang sangat
penting bagi Bank Indonesia sendiri dalam melakukan edukasi terhadap masyarakat.

Museum Bank Indonesia diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 21
Juli tahun 2009. Siapa saja boleh mengunjungi museum BI tanpa dipungut biaya. Di Museum BI,
pengunjung dapat menggali ilmu pengetahuan tentang perjalanan Bank Indonesia termasuk
dampak dari kebijakan-kebijakan yang pernah di ambil dari masa ke masa, di mana itu semua
merupakan bagian dari perjalanan bangsa Indonesia yang sangat berharga.

Tidak cukup melalui museum Bank Indonesia Kota, sekarang Bank Indonesia juga sudah
merencanakan untuk mendirikan museum Bank Indonesia di daerah-daerah dengan
memanfaatkan bangunan-bangunan yang sudah tidak terpakai. Informasi terbaru, bahwa Bank
Indonesia sudah mempersiapkan Museum Mini Bank Indonesia atau MMBI di Kota Padang.

Fasilitas yang disediakan di Museum Bank Indonesia antara lain adalah pusat informasi Bank
Indonesia (Bank Indonesia Information Centre), perpustakaan dan lain sebagainya. Di BI
Information Centre, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai ragam informasi dalam
bentuk time series dari masa ke masa yang merangkum semua perjalanan Bank Indonesia.
Pengunjung tidak perlu repot-repot dalam mengakses informasi tersebut, karena semua informasi
sudah dikemas dalam perangkat multi-media. Tidak hanya informasi yang berasal dari dalam
negeri, BI Information Centre juga menyediakan beragam informasi yang berasal dari luar
negeri. Jika pengunjung ingin fasilitas yang lebih modern, para pengunjung juga bisa
memanfaatkan Bank Indonesia Virtual Museum sebagai sarana untuk mengakses informasi
tentang BI melalui jaringan internet.

Status Bank Indonesia sudah sejak tahun 1999 ditetapkan sebagai lembaga negara yang
independen dan memiliki kewenangan penuh dalam melaksanakan tugas serta terbebas dari
campur tangan pemerintah ataupun pihak lain. Hal tersebut berdasarkan Undang-Undang No. 23
tahun 1999 yang kemudian diubah melalui Undang-Undang No. 6 tahun 2009 tentang Bank
Indonesia. Mengingat status tersebut, maka pihak luar atau pihak lain tidak boleh melakukan
intervensi dalam bentuk apapun. Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak usaha
campur tangan apapun dari pihak luar. Kedudukan dan status BI yang independen sangat
diperlukan agar BI dapat melakukan kewenangannya dalam melaksanakan fungsi dan perannya
sebagai otoritas moneter dengan maksimal.

Selain itu, Bank Indonesia juga diakui sebagai badan hukum baik itu badan hukum publik
maupun badan hukum perdata yang ditetapkan dengan undang-undang. Produk dari Bank
Indonesia sebagai badan hukum publik berupa aturan-aturan hukum yang mengikat atas dasar
pelaksanaan undang-undang yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Sebagai badan hukum
perdata, BI dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di pengadilan maupun di luar
pengadilan.

Baca Juga: 2 Peran Bank Indonesia yang Jarang Diketahui


Tugas dan Tujuan Bank Indonesia

Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal dan tiga pilar utama dalam mendukung tercapainya
tujuan tunggal tersebut. Mengingat peran dan kapasitasnya sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia
mengemban amanat untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam menjaga
kestabilan nilai rupiah Bank Indonesia melakukan dua hal yaitu:

 Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa


 Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain

Untuk mengukur aspek pertama bisa dilihat melalui laju perkembangan inflasi, sedangkan aspek
kedua bisa dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

Dengan satu tujuan tunggal tersebut, diharapkan Bank Indonesia dapat memfokuskan langkah
serta memperjelas batasan-batasan tanggung jawab yang harus dilakukan. Oleh karena itu,
masyarakat maupun pemerintah dapat dengan mudah melihat bagaimana kinerja Bank Indonesia.

Dalam mensukseskan tujuan tunggal Bank Indonesia, yaitu memelihara nilai rupiah, maka Bank
Indonesia memiliki tiga pilar utama yang sekaligus juga menjadi bidang jangkauan tugasnya.
Tiga Pilar tersebut adalah:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Menjaga stabilitas sistem keuangan

Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur dengan seorang Gubernur sebagai kepala yang
dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, serta empat sampai tujuh Deputi
Gubernur. Jabatan Gubernur BI dan Deputi Gubernur adalah selama lima tahun dan dapat
diangkat kembali dengan masa jabatan yang sama maksimal 1 kali masa jabatan berikutnya.

Gubernur BI, Deputi Gubernur Senior dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh
Presiden Republik Indonesia dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Calon Deputi
Gubernur diusulkan oleh Presiden dengan melihat rekomendasi dari Gubernur BI sendiri.
Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia dapat diberhentikan apabila terbukti melakukan
tindak pidana kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik selama 3 bulan berturut-turut tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan, tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur,
berhalangan tetap, serta bila mengundurkan diri. Selain dari alasan-alasan tersebut, Presiden RI
tidak bisa memberhentikan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Forum Rapat Dewan Gubernur merupakan wadah untuk mengambil keputusan tertinggi yang
diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dengan tujuan untuk
menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu
untuk mengevaluasi pelaksanaan moneter atau kebijakan lain yang sifatnya strategis dan
prinsipil. Keputusan dapat dicapai melalui musyawarah demi mencapai kata mufakat. Apabila
kata mufakat tidak dapat tercapai, maka Gubernur akan mengambil keputusan akhir.

Mengenal Bank Indonesia Berarti Ikut Mewujudkan Fungsi dan Tugas BI

BI hadir untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang lebih baik dengan cara menjaga nilai
rupiah agar tetap stabil. Dengan mengetahui lebih jauh tentang Bank Indonesia, setidaknya kita
ikut membantu mewujudkan fungsi dan tugas BI tersebut sesuai dengan posisi kita masing-
masing. Hal yang paling sederhana dan bisa kita lakukan adalah dengan mencintai rupiah (tidak
pernah transaksi dengan mata uang asing) dan menggunakan produk lokal tanah air.
5.KENAPA BANK DIDIRIKAN ?
Bank Dunia didirikan dengan tujuan untuk memecahkan masalah-
masalah internasional terutama yang berkaitan dengan masalah
moneter dan keuangan lainnya. Kegiatan utamanya pada waktu itu lebih
difokuskan untuk membantu proses rekontruksi bagi negara-negara
yang menderita karena Perang Dunia II. Bantuan bank dunia selanjutnya
dialihkan kepada pemberian bantuan pinjaman dalam rangka membantu
negara-negara berkembang yang menjadi anggota bank dunia. Pinjaman
yang dibiayai oleh bank dunia hanya ditunjukan untuk proyek-proyek
yang produktif.

Bantuan yang diberikan oleh bank dunia dari tahun ke tahun semakin
beragam. Hal ini sesuai pula dengan perkembangan negara-negara di
dunia. Dewasa ini jenis bantuan yang dapat dibiayai oleh bank dunia,
mulai dari perkembangan jalan, pembangkit tenaga listrik,
pembangunan pelabuhan, telekomunikasi, pengembangan dunia
pendidikan dan bidang-bidang lainnya yang sesuai dengan tujuan bank
dunia.

Sumber-sumber dana bank dunia diperoleh dari bank dunia sendiri,


pemerintah-pemerintah asing dan modal swasta. Kemudian dana
tersebut dikembalikan kepada negara-negara anggota yang
membutuhkannya dengan resiko dibebankan kepada negara yang
bersangkutan.

Asal mula bank dunia adalah dari Internasional Bank For Reconstruction
and Development (IBRD). IBRD didirikan dalam rangka memecahkan
masalah moneter dan masalah keuangan lainnya Pendiri bank dunia
tahun 1945 ini bersamaan dengan didirikannya Internasional Monetery
Fund (IMF). Tujuan berdirinya kedua lembaga ini sama yaitu dalam
rangka penyediaan perangkat moneter dan keuangan untuk menuju ke
arah kemakmuran dunia, Bank dunia mulai melakukan kegiatannya sejak
tahun 1946.

Bank dunia saat ini memiliki 2 keanggotaan yang meliputi keanggotaan :

1. International Finance Corporation (IFC). Kegiatan lembaga ini


dalam rangka memberikan bantuan kepada sektor-sektor swastaa
di negara-negara berkembang.
1. International Development Associanion (IDA). Kegiatannya sama
dengan IFC, hanya bantuan lebih ditujukan kepada negara-negara
miskin dan dengan persyaratan pinjaman yamg lebih mudah. IDA
juga turut mensponsori kegiatan ICSID (international for the
settelement invesment development).

Kemudian persyaratan untuk menjadi anggota bank dunia, terlebih dulu


harus menjadi anggota IMF dan persyaratan lainnya.
4.SIAPA PENDIRI BANK ?
Raden Mas Margono Djojohadikusumo (lahir 16 Mei 1894 – meninggal 25 Juli 1978 pada
umur 84 tahun) adalah pendiri Bank Negara Indonesia. Ia adalah orang tua dari Begawan
Ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, dan juga ayah dari dua pemuda yang
gugur dalam peristiwa Pertempuran Lengkong: Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo
dan Taruna Soejono Djojohadikusumo[1]. Nama mereka diabadikan dalam nama cucunya,
politikus dan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad, Prabowo Subianto, serta pengusaha
Hashim Sujono.

Margono Djojohadikusomo yang lahir pada tanggal 16 Mei 1894 di Purwokerto, adalah cucu
buyut dari Raden Tumenggung Banyakwide atau lebih dikenal dengan sebutan Panglima
Banyakwide, pengikut setia dari Pangeran Diponegoro, dan anak dari asisten Wedana Banyumas.
Ia bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) Banyumas, adalah sebuah Sekolah Dasar
pada zaman kolonial Belanda di Banyumas, dari tahun 1900-1907[2].

Daftar isi

 1 Ketua DPAS
 2 Bank BNI
 3 Hak angket
 4 Meninggal dunia
 5 Penghargaan
 6 Bibliografi
 7 Lihat pula
 8 Referensi
 9 Pranala luar
 Sebagai Ketua DPAS, Margono mengusulkan supaya dibentuk sebuah Bank Sentral atau
Bank Sirkulasi seperti yang dimaksud dalam UUD '45. Soekarno-Mohammad Hatta
kemudian memberikan mandat kepada Margono untuk membuat dan mengerjakan
persiapan pembentukan Bank Sentral (Bank Sirkulasi) Negara Indonesia pada tanggal 16
September 1945.
 Pada tanggal 19 September 1945, sidang Dewan Menteri Republik Indonesia
memutuskan untuk membentuk sebuah bank milik negara yang berfungsi sebagai "Bank
Sirkulasi".
 Akhirnya Pada 15 Juli 1946, terbitlan Perpu nomor 2 tahun 1946 tentang pendirian Bank
Negara Indonesia, dan penunjukan R.M. Margono Djojohadikusomo sebagai Direktur
Utama Bank Negara Indonesia (BNI)[4].
 Selama ia menjadi dirut Bank BNI, pada 1970, status hukum Bank BNI dinaikkan
menjadi persero.
D

OLEH:

NAMA : NINDY ANDINI AROFANI


KELAS : X AK2
3.DIMANA PERTAMA KALI BANK DIDIRIKAN?
Pada zaman Babylonia, Yunani, dan Romawi diduga usaha perbankan telah memegang peranan
dalam lalu lintas perdagangan. Tugas bank waktu itu lebih bersifat tukar menukar uang, sehingga
orang yang melakukannya disebut pedagang uang. Pada umumnya pekerjaan pedagang uang
hanyalah perantara menukarkan mata uang asing dengan mata uang negeri sendiri atau
sebaliknya. Kemudian usaha ini berkembang dengan menerima tabungan, menitipkan, ataupun
meminjamkan uang dengan memungut bunga pinjaman.

Awal mula berdirinya bank di Dunia secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut. kira-kira
tahun 2000 SM di Babylonia telah dikenal semacam bank. Bank ini meminjamkan emas dan
perak dengan tingkat bunga 20% setiap bulan dan dikenal sebagai Temples of Babylon. Sesudah
zaman Babylon, tahun 500 SM menyusul di Yunani didirikan semacam bank, dikenal sebagai
Greek Temple, yang menerima simpanan dengan memungut biaya penyimpanannya serta
meminjamkan kembali kepada masyarakat. Pada saat itulah muncul bankir-bankir swasta
pertama. Operasinya meliputi penukaran uang dan segala macam kegiatan bank. Lembaga
perbankan yang pertama di Yunani timbul pada tahun 560 SM.
Setelah zaman Yunani, muncul usaha bank di Romawi yang operasinya sudah lebih luas lagi,
yakni tukar menukar mata uang, menerima deposito, memberikan kredit, mentransfer modal dan
bersamaan dengan jatuhnya kota Romawi pada tahun 509 SM, perbankan juga ikut jatuh. tetapi
pada tahun 527-565 M Yustinianus menkodefikasikan hukum Romawi di Konstatinopel
sehingga perbankan berkembang kembali. perkembangan ini diawali dengan adanya
perdagangan dengan Cina, India, dan Ethiopia. Bahkan mata uang Konstatinopel ditetapkan
sebagai mata uang internasional. Hubungan perdagangan kemudian berkembang ke Asia Barat
(sekarang Timur Tengah) dan Eropa sehingga kota-kota seperti Alexandria, Venesia dan
beberapa pelabuhan di Italia Selatan terkenal sebagai pusat perdagangan yang pentng. Bank
Venesia didirikan oleh pemerintah pada tahun 1171 dan merupakan bank negara pertama yang
dipakai untuk membiayai perang. Kemudian berturut-turut berdirilah Bank of Genoa dan Bank
of Barcelona pada tahun 1320.

Sekitar awal abad ke-16 di London (Inggris), Amsterdam (Belanda) serta Antwerpen dan Leuven
(Belgia) tukang-tukang emas bersedia menerima uang logam (emas, Perak) untuk disimpan.
Sebagai tanda bukti penyimpanan, tukang emas memberikan kepada penyimpana suatu tanda
deposito yang disebut Goldsmith's note. Goldsmith's note tersebut merupakan bukti bahwa
tukang emas mempunyai hutang. Lambat laun tanda deposito itu diterima sebagai alat
pembayaran atau menjadi uang kertas. Sejarah mencatat, Goldsmith's note oleh pemiliknya
jarang ditukar kembali dengan uang logam. Berdasarkan hal tersebut, tukang emas mulai
memberanikan diri mempergunakan kesempatan mengeluarkan Goldsmith's note, sekalipun
jaminan emas tidak ada. Namun Goldsmith's note yang dikeluarkan itu tetap merupakan bukti
hutangnya. Dengan perkembangan ini, maka peralihan tugas tukang emas menjadi tugas
perbankan.
2.KAPAN BANK PERTAMA KALI DIDIRIKAN ?
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada tahun 1690,
pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada
lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis [7] akan tetapi pemerintahan
Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan
William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk
sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan
tersebut hanya dalam waktu duabelas hari.[8]

Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo
dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para
pedagang.[butuh rujukan] Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa
Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua
Amerika.[butuh rujukan] Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran
uang.[butuh rujukan] Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat
penukaran uang.[butuh rujukan] Dalam perjalanan sejarah kerajaan pada masa dahulu penukaran
uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain.[butuh rujukan] Kegiatan
penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer).[butuh
rujukan]
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang
lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan.[butuh rujukan]
Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang.[butuh rujukan] Uang
yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang
membutuhkannya.[butuh rujukan] Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan
zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.[butuh rujukan]

Jenis-jenis bank dan fungsinya

Tiga kelompok utama Institusi keuangan - bank komersial, lembaga tabungan, dan credit unions
- yang juga disebut lembaga penyimpanan karena sebagian besar dananya berasal dari simpanan
nasabah. [9] Bank-bank komersial adalah kelompok terbesar lembaga penyimpanan bila diukur
dengan besarnya aset.[butuh rujukan] Mereka melakukan fungsi serupa dengan lembaga-lembaga
tabungan dan credit unions, yaitu, menerima deposito (kewajiban) dan membuat pinjaman (
Namun, mereka berbeda dalam komposisi aktiva dan kewajiban, yang jauh lebih bervariasi).[9]

Perbandingan konsentrasi aset ukuran bank, menunjukkan bahwa konsolidasi perbankan


tampaknya telah mengurangi pangsa aset bank paling kecil (aset di bawah $ 1 miliar).[butuh rujukan]
Bank-bank ini - dengan aset dibawah $ 1 milliar - cenderung mengkhususkan diri pada ritel atau
consumer banking, seperti memberikan hipotek perumahan, kredit konsumen dan deposito
lokal.[9] Sedangkan aset bank yang relatif lebih besar (dengan aset lebih dari $ 1 miliar), terdiri
dari dua kelas adalah bank regional atau super regional.[9] Mereka terlibat dalam grosir yang
lebih kompleks tentang kegiatan komersialperbankan, meliputi kredit konsumen dan perumahan
serta pinjaman komersial dan industri (D & I Lending), baik secara regional maupun nasional.[9]
Selain itu, bank - bank besar memiliki akses untuk membeli dana (fund) - seperti dana antar bank
atau dana pemerintah (federal funds)- untuk membiayai pinjaman dan kegiatan investasi
mereka.[9] Namun, beberapa bank yang sangat besar memiliki sebutan yang berbeda, yaitu Bank
Sentral.[9] Saat ini, lima organisasi perbankan membentuk kelompok Bank Sentral,yaitu: Bank
New York , Deutsche Bank( melalui akuisisi bankir-bankir saling mempercayai), Citigroup, JP
Morgan , dan Bank HSBC di Amerika Serikat.[9] Namun, jumlahnya telah menurun akibat
megamergers.[9]. Penting untuk diperhatikan bahwa, aset atau pinjaman tidak selalu menjadi
indikator suatu bank adalah bank sentral. Tapi, gabungan dari lokasi dengan ketergantungan pada
sumber nondeposit atau pinjaman dana.[
1.APA ITU BANK ?
bank (pengucapan : bang) adalah sebuah lembaga keuangan yang didirikan dengan sebuah
kewenangan untuk menyimpan, mengumpulkan, meminjamkan uang baik untuk personal
ataupun perusahaan serta menerbitkan banknote atau promes.

Dewasa ini peranan bank semakin sentral, apalagi sekarang pembayaran PNS suah ditransfer ke
akun bank masing-masing pegawai. Sehingga hal ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya memiliki rekening bank. Selain itu peranan bank juga semakin penting bersamaan
dengan penetrasi internet yang semakin meningkat.

Tidak bisa dipungkiri dengan adanya internet juga mengubah pola hidup masyarakat, bahkan di
negara maju ada gerakan “Cashless Society” dimana gerakan tersebut mengajak orang untuk
bertransaksi dengan menggunakan uang non-tunai (digital).

Kata Bank sendiri berasal dari bahasa Italia yaitu Banca yang memiliki arti sebagai tempat untuk
pertukaran uang. Sedangkan pengertian Bank menurut Undang-Undang (UU) perbankan, bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana (uang) dari masyarakat (pada umumnya) dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan (kembali) kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun
bentuk-bentuk lain untuk meningkatkan taraf hidup (kesejahteraan) rakyat banyak.

Setelah krisis moneter besar di akhir pemerintahan Presiden Soeharto, industri perbankan
nasional mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini juga dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi dari manual ke komputasi. Selain itu hal lain yang mempengaruhi
adalah adanya deregulasi (penurunan) peraturan. Sehingga bank saat ini lebih fleksibel dalam
memberikan layanan, lokasi operasional, serta besaran tarif yang dibebankan kepada nasabah
mereka.

Sejarah Berdirinya Bank

Menurut sejarah yang tercatat, sebuah Bank pertama didirikan dalam bentuk firma yaitu pada
tahun 1690. Pada masa itu Kerajaan Inggris ingin membangun armada laut agar mampu bersaing
dengan armada laut Perancis. Akan tetapi hal itu tidak mudah dikarenakan pada masa itu
pemerintahan negara Inggris tidak punya kemampuan cukup dalam hal pendanaan.

Atas latar belakang itulah menurut William Paterson atau dikenal dengan Charles Montagu,
membuat sebuah lembaga intermediasi keuangan pertama dengan tujuan untuk menggalang
dana. Dan itu berhasil, dengan mampu memenuhi pendanaan hanya dalam kurun waktu 12 hari
saja.
Untuk asal muasal bank sendiri, kegiatan perbankan (seperti penyimpanan dan tukar menukar
uang) sudah ada sejak kerajaan tempo dulu di Eropa. Kemudian oleh para pedagang usaha
perbankan ini diperkenalkan ke Asia Barat, Afrika serta Amerika bersamaan dengan penjajahan
yang mereka lakukan.

Pada awal mulanya, kegiatan perbankan ini masih terbatas untuk pertukaran uang antar kerajaan
saja, sampai saat ini transaksi ini masih dilakukan dengan istilah populernya yaitu Money
Changer atau jual beli valuta asing.

Seiring berjalannya waktu kegiatan bank lebih kompleks lagi yaitu sebagai tempat penyimpanan
atau penitipan uang serta peminjaman uang dari dan untuk masyarakat (sekarang dikenal dengan
kegiatan simpan pinjam). Dan jasa-jasa lainnya yang sesuai dengan tuntutan zaman. Jadi,
peranan bank dari waktu ke waktu selalu berubah bergantung dengan tempat dan situasi.

Jenis-Jenis Bank beserta Fungi dan Perannya

Dunia perbankan secara umum dibagi menjadi 3 kelompok utama Institusi keuangan yaitu :
lembaga tabungan, bank komersial serta credit unions (juga bisa disebut dengan lembaga
penyimpanan dikarenakan dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan milik nasabah_.

Bank Komersial ialah bank dengan aset yang paling besar sehingga kelompok perbankan
komersial menjadi kelompok bank yang paling besar. Selain itu bank komersial juga melakukan
fungsi seperti yang dilakukan oleh lembaga tabungan serta credit union yaitu dengan membuat
pinjaman (Komposisi aktiva dan kewajiban yang berbeda serta jauh lebih bervariasi) serta
kewajiban untuk menerima deposito.

Berdasarkan aset yang dimiliki sebuah bank, bank dibedakan menjadi bank yang memiliki aset
dibawah $ 1 Miliar (Rp 13 T @Rp 13.000/$1) serta diatas $1 Milyar. Bank dengan aset kurang
dari $ 1 Milyar biasanya memfokuskan diri pada usaha ritel ataupun consumer banking seperti
pemberian kredit konsumen, hipotek perumahan ataupun deposito lokal.

Sedangkan bank dengan aset lebih dari $ 1 Milyar dibagi menjadi 2 lagi yaitu bank
regional atau super regional. Bank ini biasanya terlibat dengan transaksi / grosir yang lebih
kompleks seperti kredit pinjaman komersial dan industri, kredit konsumen dan perumahan baik
level nasional maupun regional.

Selain itu, bank ini juga memiliki hak akses untuk membeli dana (fund) untuk membiayai
investasi mereka seperti dana dari pemerintah (federal funds) ataupun dana antar bank.

Ada juga bank yang memiliki aset yang sangat besar, bank ini disebut dengan Bank Sentral.
Saat ini ada 5 perbankan yang menjadi pendiri dari kelompok Bank Sentral, yaitu : Citigroup,
Deutsche Bank, Bank New York, JP Morgan dan Bank HSBC di USA atau Amerika Serikat.

Manfaat Bank Dalam Kehidupan Sehari-hari


Tidak dipungkiri lagi, saat ini fungsi dan peranan bank memang sangat penting. Apalagi di era
sekarang yang semuanya serba digital, bahkan transaksi terjadi dengan uang digital. Artinya kita
hanya tinggal transfer sebesar nominal tertentu, dan transaksipun sah.

Berbeda dengan jaman dulu, uang harus berbentuk fisik yang mana susah dibawa-bawa kalau
nominalnya besar. Sekarang kita hanya perlu membawa kartu ATM atau Anjungan Tunai
Mandiri dalam bentuk sebuah kartu, sehingga memudahkan kita saat mengambil uang tunai di
ATM ataupun melakukan berbagai transaksi.

Lebih jelasnya berikut ini beberapa fungsi bank :

1. Bisa dijadikan model investasi, maksudnya adalah transaksi derivatif (transaksi yang
berdasarkan perjanjian pembayaran tertentu dimana nilainya merupakan turunan dari
suatu/beberapa nilai instrumen seperti nilai tukar, suku bunga, indeks dan ekuiti baik
dengan ataupun tanpa pergerakan dana/instrumen). Walaupun secara umum investasinya
berjenis jangka pendek (yield enhancement)
2. Sebagai Risk Management atau salah satu cara lindung nilai, artinya dengan adanya
transaksi derivatif bisa berfungsi untuk menghilangkan resiko dengan cara / jalan lindung
nilai (hedging)
3. Sebagai Informasi harga, transaksi derivatif bisa berfungsi sebagai sara untuk
memberikan / mencari informasi mengenai harga barang suatu komoditi tertentu di
kemudian hari (price discovery)
4. Sebagai Fungsi spekulatif, transaksi derivatif bisa memberikan kesempatan untuk
berspekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan yang terjadi pada nilai pasar dari
suatu transaksi derivatif itu sendiri.
5. Fungsi Manajemen Produksi menjadi berjalan dengan / lebih baik serta efisien karena
transaksi derivatif bisa memberikan gambaran / proyeksi kepada pihak manajemen
produksi dari sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan serta kebutuhan pasar di
masa yang akan datang.

Jasa-Jasa yang ditawarkan oleh Bank

Tadi kita sudah membahas tentang manfaat-manfaat yang dihasilkan dengan adanya Bank. Nah
tentu saja Bank memiliki banyak sekali jasa-jasa yang ditawarkan kepada publik.

Seiring berjalannya waktu jumlah jasa yang ditawarkanpun semakin banyak, pada dasarnya jasa
perbankan bertujuan untuk mendukung kelancaran, menghimpun/mengumpulkan serta
menyalurkan dana.

Lebih jelasnya berikut ini beberapa jasa yang ditawarkan oleh Bank :

1. Penyimpanan Dokumen
2. Penjualan Mata Uang Asing (Money Changer)
3. Kliring (Aktivitas yang terjadi setelah terbentuknya kesepakatan transaksi hingga waktu
berakhirnya kesepakatan)
4. Transfer Dana (Pengiriman Uang) baik sesama/antar rekening Bank
5. Jasa pembayaran tagihan seperti listrik, telepon, beaya pendidikan ataupun air.
6. Jasa penagihan
7. Jasa Pengecekan Wisata
8. Penyedia Kartu Kredit
9. dll

Daftar Bank yang ada di Indonesia

Di Indonesia tentunya ada banyak sekali bank-bank yang beroperasi, baik skala regional maupun
nasional. Jumlah bank yang ada sekarang jauh berkurang dibandingkan sebelum krisir moneter
tahun 98an. Pada waktu itu tidak sedikit bank-bank yang harus gulung tikar.

Secara umum bank dibagi menjadi 5 macam yaitu :

1. Bank Sentral
2. Bank Umum Konvensional
3. Bank Umum Syariah
4. Unit Usaha Syariah dari Bank Umum Konvensional
5. Bank Perkreditan Rakyat

Lalu bank-bank apa saja yang masuk dalam kategori diatas? Mari kita bahas satu persatu :

1. Bank yang Termasuk Bank Sentral

Pengertian Bank sentral adalah suatu institusi / badan yang memiliki tanggung jawab untuk
menjaga kestabilan harga dari suatu nilai mata uang yang berlaku di dalam negara tempat Bank
sentral itu berada, dalam hal ini inflasi atau deflasi mata uang.

Di Indonesia hanya ada satu Bank Sentral yaitu Bank Indonesia

2.Bank Umum Konvensional

Bank umum konvensional adalah bank yang melakukan aktivitass usaha secara konvensional
yang dalam aktivitas kegiatannya memberikan jasa dalam aktivitas transaksi. Dalam kegiatan
pemerataan pembangunan peranan bank umum konvensional cukup strategis.

Bank umum konvensional dibagi menjadi 2 lagi yaitu bank pemerintah dan bank swasta. Lebih
jelasnya berikut ini daftar banknya :

a. Bank Pemerintah

Bank Pemerintah adalah bank yng sahamnya dimiliki oleh pemerintah baik sebagian atupun
seluruhnya.

1. Bank Negara Indonesia


2. Bank Tabungan Negara
3. Bank Mandiri
4. Bank Rakyat Indonesia

b. Bank Swasta

Bank Swasta adalah bank yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh pihak swasta nasional,
dan juga akta pendiriannya dimiliki oleh pihak swasta.

Bank Swasta Nasional Devisa

1. Bank Mega
2. Panin Bank
3. Bank Bukopin
4. Bank OCBC NISP
5. Bank of India Indonesia
6. Bank Sinarmas
7. Bank Index Selindo
8. Bank Woori Saudara
9. Bank KEB Hana
10. Bank Metro Express
11. Bank MNC Internasional
12. Bank UOB Indonesia
13. Bank Danamon Indonesia
14. Bank Capital Indonesia
15. Bank Anda (Surabaya)
16. Bank Maybank Indonesia
17. Bank BRI Agroniaga
18. Bank Nusantara Parahyangan (Bandung)
19. Bank QNB Indonesia
20. Bank Mestika Dharma (Medan)
21. Bank Central Asia
22. Bank Ekonomi Raharja
23. Bank Maspion (Surabaya)
24. Bank Mayapada
25. Bank Artha Graha Internasional
26. Bank ICBC Indonesia
27. Bank Permata
28. Bank Ganesha
29. Bank SBI Indonesia
30. Bank CIMB Niaga
31. Bank J Trust Indonesia
32. Bank Bumi Arta

Bank Swasta Nasional non Devisa

1. Bank Sahabat Sampoerna


2. Bank Ina Perdana
3. Bank Nationalnobu, sebelum tanggal 12 November 2008 bernama “Bank Alfindo
Sejahtera”
4. Bank Pundi Indonesia, sebelum tanggal 23 September 2010 bernama “Bank Eksekutif
Internasional”
5. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Bandung)
6. Bank Mitraniaga
7. Amar Bank (Surabaya)
8. Bank Artos Indonesia (Bandung)
9. Bank Multi Arta Sentosa
10. Centratama Nasional Bank (Surabaya)
11. Bank Royal Indonesia
12. Bank Jasa Jakarta
13. Bank Victoria Internasional
14. Prima Master Bank
15. Bank Yudha Bhakti
16. Bank Sinar Harapan Bali
17. Bank Fama Internasional (Bandung)
18. Bank Andara, sebelum tanggal 30 Januari 2009 bernama “Bank Sri Partha”
19. Bank Dinar Indonesia
20. Bank Mayora
21. Bank Harda Internasional
22. Bank Bisnis Internasional (Bandung)
23. Bank Kesejahteraan Ekonomi

Bank yang Termasuk Bank Pembangunan Daerah

1. Bank BPD Aceh (Banda Aceh)


2. Bank Sumut (Medan)
3. Bank Nagari (Padang)
4. Bank Riau Kepri (Pekanbaru)
5. Bank Jambi (Jambi)
6. Bank Bengkulu (Kota Bengkulu)
7. Bank Sumsel Babel (Palembang)
8. Bank Lampung (Bandar Lampung)
9. Bank DKI (Jakarta)
10. Bank BJB (Bandung)
11. Bank Jateng (Semarang)
12. Bank BPD DIY (Yogyakarta)
13. Bank Jatim (Surabaya)
14. Bank Kalbar (Pontianak)
15. Bank Kalteng (Palangka Raya)
16. Bank Kalsel (Banjarmasin)
17. Bank Kaltim (Samarinda)
18. Bank Sulsel (Makassar)
19. Bank Sultra (Kendari)
20. Bank BPD Sulteng (Palu)
21. Bank Sulut (Manado)
22. Bank BPD Bali (Denpasar)
23. Bank NTB (Mataram)
24. Bank NTT (Kupang)
25. Bank Maluku (Ambon)
26. Bank Papua (Jayapura)

Bank yang Termasuk Bank Campuran

1. Bank Resona Perdania


2. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
3. Bank Capital Indonesia
4. Bank BNP Paribas Indonesia
5. Bank ANZ Indonesia\
6. Bank DBS Indonesia
7. Bank Rabobank International Indonesia
8. Bank Mizuho Indonesia
9. Bank Chinatrust Indonesia
10. Bank Commonwealth
11. Bank Agris
12. Bank Windu Kentjana International

Bank yang Termasuk Bank Asing

1. Bank of America
2. Bangkok Bank
3. Bank of China
4. Citibank
5. Deutsche Bank
6. HSBC
7. JPMorgan Chase
8. Standard Chartered
9. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
10. bank OCBC NIPS

3.Bank Umum Syariah

Bank yang Termasuk Bank swasta nasional devisa

1. Bank Muamalat Indonesia


2. Bank Syariah Mandiri
3. Bank Mega Syariah
4. Bank BNI Syariah

Bank swasta Nasional nondevisa


1. BTPN Syariah, dahulu bernama “Bank Sahabat Purba Danarta”
2. Panin Bank Syariah, dahulu bernama “Bank Harfa”
3. Bank BRI Syariah, dahulu bernama “Bank Jasa Arta”
4. Bank Victoria Syariah, dahulu bernama “Bank Swaguna”
5. BCA Syariah, dahulu bernama “Bank UIB”
6. Bank BJB Syariah
7. Bank Syariah Bukopin, dahulu bernama “Bank Persyarikatan Indonesia”

Bank campuran

1. Bank of Amerika (Bofa)(NYSE: BAC TYO: 8648, Bankofamerica.com kantor pusat


Charlotte, Carolina Utara”
2. Bank Maybank Syariah Indonesia, dahulu bernama “Bank Maybank Indocorp”

4.Unit Usaha Syariah dari Bank Umum Konvensional

Bank Pemerintah

1. Bank BTN Syariah

Bank swasta nasional devisa

1. Bank Danamon Syariah


2. CIMB Niaga Syariah
3. BII Syariah
4. OCBC NISP Syariah
5. Bank Permata Syariah

Bank pembangunan daerah

1. Bank Nagari Syariah


2. Bank BPD Aceh Syariah
3. Bank DKI Syariah
4. Bank Kalbar Syariah
5. Bank Kalsel Syariah
6. Bank NTB Syariah
7. Bank Riau Kepri Syariah
8. Bank Sumsel Babel Syariah
9. Bank Sumut Syariah
10. Bank Kaltim Syariah

Bank asing

1. HSBC Amanah layanan ditutup di Indonesia sumb:http://www.hsbcamanah.com/)

5.Bank Perkreditan Rakyat


BPR atau Bank Perkreditan Rakyat ialah lembaga keuangan bank / perbankan yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk tabungan, deposito berjangka ataupun bentuk yang sama.

Bank Yang Berhenti Beroperasi di Indonesia :

1. Bank UFJ Indonesia (dicabut izin usaha sejak tanggal 5 Oktober 2006, operasional
bergabung dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ)
2. Bank Rama (merger dengan Bank Danamon)
3. Jayabank International (merger dengan Bank Danamon)
4. Bank IBJ Indonesia (merger dengan Bank Mizuho Indonesia)
5. Bank Unibank (ditutup sejak tanggal 29 Oktober 2001)
6. Bank Asiatic (ditutup sejak tanggal 8 April 2004)
7. Lippo Bank (merger dengan Bank CIMB Niaga sejak tanggal 15 Oktober 2008)
8. Bank Ficorinvest
9. Bank Société Générale Indonesia (ditutup sejak tanggal 25 April 2003)
10. Bank Modern
11. Bank Mashill
12. Bank Surya
13. Bank Pikko (merger dengan Bank CIC)
14. Prima Express Bank (merger dengan Bank Permata)
15. Bank Dai-Ichi Kangyo Indonesia (merger dengan Bank Mizuho Indonesia)
16. Artamedia Bank (merger dengan Bank Permata)
17. Bank Arta Niaga Kencana (merger dengan Bank Commonwealth sejak tanggal 10
Desember 2007)
18. Bank Indonesia Raya
19. Bank Risjad Salim Internasional (merger dengan Bank Danamon)
20. American Express (dicabut izin usaha sejak tanggal 24 Februari 2009)
21. Bank Bahari
22. ING Indonesia Bank (ditutup sejak tanggal 6 Oktober 2004)
23. Bank Windu Kentjana (merger dengan Bank Multicor sejak tanggal 18 Desember 2007)
24. Bank UOB Indonesia (merger dengan Bank UOB Buana sejak tanggal 10 Juni 2010)
25. Bank Papan Sejahtera
26. Bank Patriot (merger dengan Bank Permata)
27. Bank Artha Graha (merger dengan Bank Interpacific)
28. Bank Global International (ditutup sejak tanggal 13 Januari 2005)
29. Bank Hastin
30. Bank IFI (dicabut izin usaha sejak tanggal 17 April 2009)
31. Bank Umum Servitia
32. Bank Summa
33. Bank Tata
34. Bank Dharmala
35. Bank Harapan Sentosa
36. Bank Danpac (merger dengan Bank CIC)
37. Bank Prasidha Utama (ditutup sejak tanggal 20 Oktober 2000)
38. Bank Hagakita (merger dengan Bank Rabobank International Indonesia sejak tanggal 24
Juni 2008)
39. Bank Duta (merger dengan Bank Danamon)
40. Bank OCBC Indonesia (merger dengan Bank OCBC NISP sejak tanggal 7 Februari 2011)
41. Bank Umum Nasional
42. Bank Pelita
43. Bank Asia Pacific
44. Bank Metropolitan
45. Bank Tamara (merger dengan Bank Danamon)
46. Bank Tiara (merger dengan Bank Danamon)
47. Bank Ekspor Indonesia (dicabut izin usaha sejak tanggal 1 September 2009, menjadi
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)
48. Bank Pos Nusantara (merger dengan Bank Danamon)
49. Bank Intan
50. Bank Paribas-BBD Indonesia (ditutup sejak tanggal 5 Februari 2011, operasional
bergabung dengan Bank BNP Paribas Indonesia)
51. Bank Barclays Indonesia (dicabut izin usaha sejak tanggal 7 Juli 2011, dahulu bernama
“Bank Akita”)
52. Bank Sakura Swadharma (merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia)
53. Bank Nusa Nasional (merger dengan Bank Danamon)
54. Bank Putera Multikarsa
55. Keppel Tat Lee Buana Bank (merger dengan Bank OCBC NISP (lama) kemudian
berubah menjadi Bank OCBC Indonesia)
56. Bank Merincorp (ditutup sejak tanggal 7 Agustus 2003)
57. Tokai Lippo Bank (merger dengan Bank UFJ Indonesia)
58. Bank Haga (merger dengan Bank Rabobank International Indonesia sejak tanggal 24 Juni
2008)
59. Bank Universal (merger dengan Bank Permata)
60. Bank Ratu (ditutup sejak tanggal 20 Oktober 2000)
61. Bank Dagang Bali (ditutup sejak tanggal 8 April 2004)

Você também pode gostar