Você está na página 1de 28

ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU

Pasal 1

(1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI CIPTA DANA PERKASA disingkat dengan
nama KOP CDP dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut KOPERASI.

(2) Koperasi berkedudukan di : Jl. Kendal Sari 2/12 RT/ RW 001/003


Kelurahan : Penjaringan Sari
Kecamatan : Rungkut
Kotamadya : Surabaya, Jawa Timur

(3) Koperasi ini didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas sesuai dengan tujuannya terhitung
mulai disahkan sebagai Badan Hukum.

BAB II
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP

Pasal 2

(1) Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

(2) Koperasi berazaskan kekeluargaan.

(3) Koperasi melaksanakan prinsip sebagai berikut :


a. Keanggotaan dilakukan sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerjasama antar Koperasi.

BAB III
FUNGSI, PERAN DAN USAHA

Pasal 3
(1) Koperasi berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosial.
(2) Koperasi berperan :
a. Secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
b. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan ketahanan Perekonomian
Nasional dan Koperasi sebagai soko gurunya.
c. Berusaha untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian Nasional yanag merupakan
usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

(3) Koperasi bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

(4) Untuk mencapai tujuannya, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan Usaha Unit Simpan Pinjam untuk anggota.
b. Menyediakan kebutuhan Primer dan Sekunder untuk anggota dan masyarakat.
c. Menyelenggarakan usaha perdagangan dan jasa.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 4

(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa.

(2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.

(3) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam
perwalian dan sebagainya.
b. Bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia.
c. Memiliki mata pencaharian.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib sebagaimana yang dimaksud pasal 33 ayat (1) dan ayat (3).
e. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
Perkoperasian yang berlaku.

(4) Setiap anggota mempunyai kewajiban:


a. Mematuhi anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat
Anggota.
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lainnya yang diputuskan oleh
Rapat Anggota.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi.
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan.
e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan Pasal 37.

(5) Setiap anggota mempunyai hak :


a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.
b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.
c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan Pasal 11 ayat (2) huruf.
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta
maupun tidak diminta.
e. Mendapatkan pelayanan yang sama antar sesama anggota.
f. Meminta keterangan mengenai perkembangan Koperasi.
g. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
terhadap Koperasi.
h. Mendapatkan bagian sisa hasil usaha penyelesaian pembubaran Koperasi.

(6) Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku
Daftar Anggota.

(7) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasi harus :


a. Mengajukan surat permintaan kepada Pengurus.
b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka Pengurus segera
memberikan surat penolakannya paling lambat 2 (dua) minggu setelah diterimanya surat
permintaan tersebut.

(8) Keanggotaan berakhir, bilamana anggota :


a. Meninggal dunia.
b. Minta berhenti atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan.
d. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewjibannya sebagai anggota,
atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi.

(9) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku
Daftar Anggota

(10) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus.

(11) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat Anggota
berikutnya.

BAB V
ANGGOTA LUAR BIASA

Pasal 5

Yang dapat diterima menjadi anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Indonesia dan orang per
orang yang mempunyai hubungan kerja/mitra kerja dengan Koperasi serta memenuhi beberapa
syarat sebagai berikut:
a. Mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian);
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib;
c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
Perekonomian yang masih berlaku.

Pasal 6

(1) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Luar Biasa harus mengajukan surat permintaan
tertulis kepada Pengurus. Dalam waktu yang telah ditentukan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan,
Pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu diterima atau ditolak.

(2) Permintaan berhenti menjadi Anggota Luar Biasa harus diajukan secara tertulis kepada
Pengurus.

(3) Anggota Luar Biasa mulai berlaku dan hanya dapat buktikan dengan catatan dalam Buku Daftar
Anggota

(4) Keanggotaan bagi anggota Luar Biasa tidak dapat dipindah-tangankan kepada orang lain dengan
dalih apapun juga.

Pasal 7

Keanggotaan berakhir bagi anggota Luar Biasa sama dengan berakhirnya keanggotaan Koperasi
sebagaimana ketentuan Pasal 4 ayat (8) Anggaran Dasar ini.

Pasal 8

Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota Koperasi
sebagaimana dalam ketentuan Pasal 4 ayat (4). Anggaran Dasar ini.

Pasal 9

Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota Koperasi sebagaimana
dalam ketentuan Pasal 4 ayat (5), kecuali:
a. Tidak memberi suara (tidak mempunyai hak suara) dalam Rapat Anggota.
b. Tidak mempunyai hak memilih/dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.
c. Tidak mempunyai hak untuk meminta diadakannya Rapat Anggota.

BAB VI
RAPAT ANGGOTA

Pasal 10

(1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

(2) Rapat Anggota diselenggarakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun yang disebut sebagai
Rapat Anggota Tahunan.
(3) Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan untuk membahas dan mengesahkan
pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaannya paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku lampau.

Pasal 11

(1) Selain Rapat Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (3), Koperasi dapat
menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaannya mengharuskan adanya
keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.

(2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak


a. Pengurus
b. Pengawas
c. Atas permintaan tertulis minimal 50 % ( lima puluh perseratus) dari jumlah anggota.

Pasal 12

(1) Pada dasarnya Rapat Anggota sah bila dihadiri lebih dari separuh dari Anggota.

(2) Jika Rapat Anggota tidak memenuhi ketentuan dalam ayat (1) di atas, maka diadakan penundaan.
Rapat Anggota ditunda untuk beberapa waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari dan bila Rapat
ke dua tidak juga memenuhi syarat tersebut, maka Rapat Anggota dapat dilaksanakan dan sah
bila dihadiri 30 % (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggota koperasi.

Pasal 13

Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus serta Pengawas
tentang pengelolaan Koperasi.

Pasal 14

Hari, tanggal, waktu dan tempat serta acara Rapat Anggota diberitahukan sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari sebelumnya kepada Anggota.

Pasal 15

(1) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.

(2) Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

(3) Dalam hal pemungutan suara setiap anggota mempunyai hak 1 (satu) suara.
BAB VII
PENGURUS

Pasal 16

(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota

(2) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah Anggota yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Mempunyai sifat perilaku jujur dan baik di dalam maupun di luar Koperasi.
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan kerja yang baik.

(3) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

(4) Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali.

(5) Bila seorang Anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka melalui
Rapat Pengurus dapat mengangkat pengantinya, akan tetapi pengangkatan itu disahkan oleh
Rapat Anggota berikutnya.

Pasal 17

(1) Pengurus terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.

(2) Terhadap pihak ketiga maka yang berlaku sebagai Anggota Pengurus hanyalah mereka yang
dicatat selaku itu dalam Rapat Anggota Daftar Pengurus.

Pasal 18

(1) Pengurus bertugas untuk:


a. Mengelola Koperasi dan usahnya.
b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atasnama Koperasi.
c. Mewakili Koperasi dihadapan dan di luar pengadilan.
d. Menyelenggarakan dan memelihara Buku Daftar Anggota, Daftar Pengurus dan buku-buku
lainnya yang diperlukan.
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur.
f. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
g. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.
h. Mengajukan Rancangan Rencana Kerja dan Racangan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi.

(2) Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota dapat mengangkat Manager dan Karyawan sebagai
pengelola usaha Koperasi.

(3) Tugas Pokok masing-masing anggota Pengurus ditetapkan dalam Rapat Pengurus.
Pasal 19

(1) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam Daftar Anggota tentang masuk
dan berhentinya Anggota.

(2) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya tentang dimula dan berhentinya
jabatan Pengurus.

(3) Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam Buku Daftar
Anggota.

(4) Setiap anggota Pengurus harus memberikan bantuan kepada Pengawas dan Pemeriksa yang
diberi tugas untuk itu guna melaksanakan tugasnya, dan ia diwajibkan untuk memberikan
keterangan yang diperlukan serta memperhatikan segala buku warkat, persediaan barang, alat-
alat perlengkapan/inventaris dan uang yang ada pada Koperasi.

(5) Tiap Anggota Pengurus harus berusaha agar pengawasan dan/atau pemeriksaan sebagaimana
tersebut dalam Pasal 24 ayat (5) tidak dihambat baik disengaja atau tidak disengaja oleh anggota
Pengurus, Manager maupun Karyawan.

Pasal 20

(1) Pengurus diwajibkan agar setiap kejadian penting dicatat sebagaimana mestinya.

(2) Pengurus wajib memberitahukan pada anggota tiap kejadian penting yang mempengaruhi
jalannya Koperasi.

Pasal 21

(1) Pengurus wajib memberitahukan laporan kepada Pemerintahan tentang keadaan serta
perkembangan organisasi dan usaha Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.

(2) Pengurus diwajibkan berusaha agar segala laporan pemeriksaan Koperasi dapat diketahui oleh
setiap anggota Pengawas dan Pemerintah.

(3) Pengurus diwajibkan berusaha supaya ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota lainnya diketahui dan dipahami oleh
anggota.

(4) Pengurus diwajibkan untuk memelihara kerukunan diantara para anggota dan mencegah hal yang
menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

(5) Perselisihan yang timbul hanya menyangkut kepentingan Koperasi atau dalam hubungannya
sebagai anggota harus diselesaikan oleh Pengurus dengan jalan damai tanpa memihak salah satu
pihak.
(6) Pengurus wajib melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota.

Pasal 22

(1) Pengurus menanggung kerugian yang diderita Koperasi sebagai akibat kelalaian dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.

(2) Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa orang Anggota Pengurus,
maka karena itu mereka bersama-sama menanggung kerugian tadi untuk seluruhnya, akan tetapi
Anggota Pengurus bebas dari tanggungannya jika ia dapat membukti bahwa kerugian tadi bukan
karena kesalahannya serta ia telah berusaha dengan segera dan secukupnya untuk mencegah
kelalaiannya tadi.

Pasal 23

(1) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengurus berwenang untuk menggunakan fasilitas,
sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan Anggota.

(2) Pengurus berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

(3) Pengurus berhak menerima bagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.

BAB VIII
PENGAWAS

Pasal 24

(1) Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota

(2) Pengawas bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.

(3) Yang dapat dipilih menjadai Pengawas adalah Anggota yang memenuhi syarat-sebagai berikut:
a. Mempunyai sifat dan perilaku yang baik, di dalam maupun di luar Koperasi.
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan yang baik terutama
dibidang pengawasan.

(4) Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

(5) Pengawas bertugas untuk:


a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
b. Membuat laporan tertulis pengawasannya dan disampaikan kepada Pengurus dengan
tembusan kepada Pemerintah.
Pasal 25

(1) Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Pengawas berwenang untuk menggunakan fasilitas,
sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

(2) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan,
berkas, barang-barang, uang serta bukti-bukti lainnya yang ada pada Koperasi.

(3) Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

Pasal 26

(1) Bila pengelolaan Koperasi dilakukan secara professional dengan mengangkat direksi/Manager,
maka unsur Pengawas dapat ditiadakan atau diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan
melalui Rapat Anggota, dengan demikian fungsi pengawasan menjadi tugas dan tanggungjawab
Pengurus.

(2) Terhadap pihak ketiga, maka mereka yang melakukan pengawasan dan/atau pemeriksaan atas
Koperasi dan juga Dewan Penasehat diharuskan merahasiakan segala sesuatu tentang keadaan
Koperasi yang didapatkannya dalam melakukan tugasnya.

BAB IX
PENGELOLA KOPERASI

Pasal 27

(1) Pengelola Koperasi diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus berdasarkan keputusan Rapat
Pleno Pengurus dan Pengawas.

(2) Tugas, wewenang, tanggungjawab, gaji serta pendapatan lainnya atas Pengelola ditetapkan
dalam suatu kontrak kerja.

(3) Khusus Pengelola Usaha Simpan Pinjam seperti dimaksud pada Pasal 3 ayat (4) butir a
dilaksanakan secara terpisah dari unit usaha lainnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam.

(4) Modal tetap awal pendirian unit Usaha Simpan Pinjam minimal Rp. 50.000.000 ( lima puluh juta
rupiah) yang berasal dari bagian modal Koperasi dan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Pengurus Koperasi.

(5) Modal tetap yang ditetapkan pada Usaha Simpan Pinjam tersebut tidak dapat diambil kembali
oleh Pengurus Koperasi selama Usaha Simpan Pinjam melakukan kegiatan usahnya.

(6) Apabila Pengelola adalah perorangan, maka Pengelola tersebut harus memenuhi persyaratan:
a. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dalam bidang keuangan dan atau dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana dibidang keuangan.
b. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
c. Memiliki keahlian dibidangnya.

(7) Apabila Pengelola lebih dari 1 (satu) orang, maka Pengelola tersebut harus memenuhi
persyaratan:
a. Sekurang-kurangnya 50 % ( lima puluh per seratus) dari jumlah Pengelola wajib mempunyai
keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan dibidang Usaha Perdagangan
dan Jasa atau magang dalam Usaha Perdagangan dan Jasa.
b. Diantara Pengelola tidak boleh mempunyai hubungan kekeluargaan sampai derajat ke satu
menurut garis lurus ke bawah maupun ke samping.

(8) Apabila Pengelola tersebut merupakan Badan Usaha, maka Pengelola tersebut wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan keuangan yang memadai.
b. Memiliki tenaga manajerial yang memadai.

(9) Pendapatan dari unit Usaha Simpan Pinjam dapat dipergunakan:


a. Biaya penyelenggaraan unit Usaha Simpan Pinjam.
b. Pemupukan modal unit Usaha Simpan Pinjam.

(10) Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi cadangan dan dana pendidikan, diserahkan kepada Koperasi
yang bersangkutan untuk dibagikan kepada Anggota menurut ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB X
DEWAN PENASEHAT

Pasal 28

(1) Untuk kepentingan Koperasi, Rapat Anggota dapat mengangkat Dewan Penasehat

(2) Rapat Anggota dapat mengangkat anggota atau orang bukan anggota yang mempunyai keahlian
sesuai dengan kepentingan Koperasi untuk menjadi Dewan Penasehat.

(3) Anggota Dewan Penasehat tidak menerima gaji, tetapi dapat diberikan uang jasa atau
honorarium sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

(4) Apabila Anggota Dewan Penasehat bukan anggota koperasi maka Anggota Dewan
Penasehattersebut tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota maupun Rapat Pengurus.

(5) Dewan Penasehat dapat memberi saran atau pendapat kepada Pengurus untuk kemajuan
Koperasi baik diminta maupun tidak diminta.
BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 29

(1) Tahun Buku Koperasi mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

(2) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang badan usahanya.

(3) Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan Laporan Keuangan dalam bentuk
Neraca dan perhitungan rugi/laba.

(4) Laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Rugi/Laba, Koperasi tersebut wajib
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik atau Koperasi Jasa Audit.

BAB XII
KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN

Pasal 30

Pada waktu kantor dibuka, maka Pengurus dapat memberi kesempatan kepada:
a. Setiap anggota untuk menelaah Akta Pendirian dan Akta Perubahan tanpa biaya, dan untuk
mendapatkan salinnya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.
b. Setiap anggota dan Pejabat Instansi yang berwenang untuk menelaah buku, catatan-catatan
dan perhitungan keuangan serta laporan pemeriksaan tanpa biaya, dan untuk mendapatkan
salinnya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.

BAB XIII
MODAL BADAN USAHA KOPERASI

Pasal 31

(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

(2) Modal sendiri dapat berasal dari :


a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Khusus
d. Dana Cadangan
e. Hibah

(3) Modal pinjaman dapat berasal dari :


a. Anggota
b. Koperasi Lain
c. Bank lembaga keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya.
e. Sumber lainnya yang sah

Pasal 32

Selain modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Koperasi dapat pula melakukan
pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan.

BAB XIV
SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 33

(1) Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Pokok sebesar Rp.
50.000 (lima puluh ribu rupiah)

(2) Uang Simpanan Pokok harus dibayarkan sekaligus, akan tetapi Pengurus dapat mengijinkan
anggota untuk membayar dalam sebanyak-banyaknya 4 (empat) kali angsuran bulanan.

(3) Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Wajib yang jumlahnya
ditetapkan dalam Rapat Anggota.

(4) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk/atau jenis lainnya atas dasar keputusan
Rapat Anggota.

(5) Pada waktu keanggotaan berakhir, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan bagian
tanggungan kerugian.

Pasal 34

(1) Uang Simpan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali selama Anggota belum
berhenti sebagai Anggota

(2) Uang simpanan dalam bentuk atau jenis lainnya selain Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
dapat diminta kembali sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota atau menurut perjanjian.

Pasal 35

Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 4 ayat (6), maka uang Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan kerugian yang ditetapkan,
dikembalikan kepada yang berhak dengan segera dan selambat-lambatnya dalam 1 (satu) bulan
kemudian.
BAB XV
SISA HASIL USAHA

Pasal 36

(1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam 1 (satu) tahun buku
dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.

(2) Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha Koperasi dibagikan kepada Anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota Koperasi setelah dikurangi
cadangan, dana pendidikan, dana pengurus, dana karyawan, dana pembangunan daerah kerja dan
dana sosial. Prosentase atas masing-masing dituangkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Koperasi melalui keputusan Rapat Anggota.

BAB XVI
TANGGUNGAN ANGGOTA

Pasal 37

(1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata kekayaan Koperasi tidak
mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian Anggota
diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib yang seharusnya telah disetor oleh Anggota yang bersangkutan pada Koperasi serta modal
penyertaan yang dimiliki.

(2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan uang
cadangan.

(3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak dapat dipenuhi, maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebaskan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau
diperhitungkan dengan Sisa Hasil Usaha tahun-tahun yang akan datang.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 38

(1) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan apabila mempunyai alasan yang kuat dan
dibutuhkan oleh Anggota dalam rangka meningkatkan efesiensi usaha Koperasi dan kepentingan
Anggota

(2) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Anggota dan
tuangkan dalam Berita Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
(3) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi yang menyangkut perubahan bidang usaha struktur
permodalan, tanggungan Anggota, nama Koperasi, penggabungan atau pembagian Koperasi
perlu pengesahan dari Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur.

(4) Perubahan Anggaran dasar Koperasi yang tidak menyangkut ayat (3) tersebut tidak perlu
mendapatkan pengesahan dari Kepala Dinas Kopersi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa
Timur tetapi harus ditetapkan dengan keputusan Rapat Anggota.

(5) Keputusan Rapat Anggota tersebut ayat (4) wajib dilaporkan kepada Kepala Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur oleh Pengurus Koperasi paling lambat 1 (satu)
bulan sejak Perubahan Anggaran Dasar dilakukan.

(6) Pengurus Koperasi dapat mengumumkan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi tersebut ayat (4)
dalam media massa setempat paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak perubahan
dilakukan. Pengumuman tersebut dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dengan tenggang
waktu selama paling kurang 45 (empat puluh lima) hari.

(7) Sahnya Quorum Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana dihadiri sekurang-kurangnya ¾
(tiga per empat) dari jumlah Anggota.

(8) Sahnya Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana disetujui sekurang-kurangnya ¾
(tiga per empat) dari jumlah anggota yang hadir.

BAB XVIII
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 39

Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :


a. Keputusan Rapat Anggota
b. Keputusan Pemerintah

Pasal 40

(1) Dengan memperhatikan Pasal 11 Anggaran Dasar ini, maka Rapat Anggota Luar Biasa dapat
mengambil keputusan untuk membubarkan Koperasi.

(2) Keputusan Pembubaran Koperasi dimaksud diberitahukan kepada kreditor.

(3) Selama pemberitahuan keputusan pembubaran Koperasi belum diterima oleh Kreditor maka
pembubaran Koperasi belum berlaku baginya.

Pasal 41

Keputusan Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39


huruf b dilakukan apabila :
a. Terdapat bukti-bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undang-
Undang Perkoperasian.
b. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan.
c. Kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan lagi.

Pasal 42

Untuk kepentingan Kreditor dan para Anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian.

Pasal 43

(1) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai.

(2) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Rapat Anggota, Penyelesai ditunjuk oleh Rapat
Anggota dan bertanggungjawab kepada Kuasa Rapat Anggota.

(3) Untuk penyelesaian berdasarkan Keputusan Pemerintah, Penyelesai ditunjuk oleh Pemerintah
dan bertanggungjawab kepada Pemerintah.

(4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan “Koperasi dalam
Penyelesaian”.

Pasal 44

Penyelesaian mempunyai hak, wewenang dan kewajiaban sebagai berikut :


a. Melakukan segala pembuatan hukum untuk dan atas nama “Koperasi dalam Penyelesaian”.
b. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.
c. Memanggil Anggota dan bekas Anggota tertentu, Pengurus serta Pengawas baik sendiri-
sendiri maupun bersama-sama.
d. Memperoleh, memeriksa dan menggunakan catatan-catatan serta arsip Koperasi.
e. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang
lainnya.
f. Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi.
g. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada Anggota.
h. Membuat Berita Acara Penyelesaian.

BAB XIX
PEMBINAAN

Pasal 45

(1) Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan
dan pemasyarakatan Koperasi.

(2) Pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan kepada Koperasi


BAB XX
SANKSI – SANKSI

Pasal 46

(1) Setiap Anggota yang melanggar Pasal 4 ayat (4) huruf a,b, dan c dilakukan sanksi sebagai
berikut :
a. Tidak membayar Simpanan Wajib dan simpanan lainnya sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota, dikenakan sanksi secara bertahap dari peringatan pertama, kedua dan ketiga,
skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
b. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan usaha selama satu tahun buku, dikenakan sanksi secara
bertahap mulai peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
c. Tidak melaksanakan kewajiban dalam transaksi usaha, dikenakan sanksi secara bertahap
mulai dari peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.

(2) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengurus yang tidak melaksanakan
Pasal 18 ayat (1) dan (2), Pasal 19 dan Pasal 20 Anggaran Dasar ini.

(3) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengawas yang tidak melaksanakan
Pasal 24 ayat (5) Anggaran Dasar ini.

(4) Sanksi-sanksi tersebut dalam ayat (1), (2), dan (3) tidak menutup kemungkinan adanya
penuntutan oleh Kopearsi sesuai dengan hukum yang berlaku.

(5) Sanksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam Anggaran
Rumah Tangga.

BAB XXI
PENUTUP

Pasal 47

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

(2) KOPERASI CIPTA DANA PERKASA ini didirikan pada tanggal dua puluh tujuh bulan Mei
tahun Dua Ribu enam belas di Surabaya oleh kami selaku Pendiri yang nama, alamat dan
pekerjaannya seperti tersebut dibawah ini :

1. Nama : Siti Zulaikhah, Amd


Alamat : Jl. Kendal Sari 2/12
RT 001 RW 003
Kel.Penjaringan Sari Kec. Rungkut,Surabaya
Pekerjaan : PNS Dinas Pendidikan Kota Surabaya
2. Nama : Alfiyeni Nurul Asnab, Amd
Alamat : Jl. Taman Simpang No. 6
Kel. Genteng Kali Kec. Gubeng
Surabaya, Jawa Timur
Pekerjaan : Karyawan Swasta

3. Nama : Ajeng Putri Karisma, Amd


Alamat : Jl. Dupak Timur 2/64 A
RT012 RW008
Kel. Jepara, Kec. Bubutan
Surabaya, Jawa Timur
Pekerjaan : Karyawan Swasta

4. Nama : Nur Fatun Rahmania, Amd


Alamat : Jl. Gubeng Kertajaya 5F No. 34
Kel. Airlangga, Kec. Gubeng
Surabaya, Jawa Timur
Pekerjaan : Karyawan PDAM surabaya

5. Nama : Yenny Ratnasari, Amd


Alamat : Gresik No.39
RT003 RW002 Kel.Morokembangan
Kec.Krembangan,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

6. Nama : Diah Yusvita


Alamat : Jl Kendal Sari III/16
RT001 RW003 Kel. Penjaringan Sari
Kec. Rungkut, Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

7. Nama : Tika Prawira


Alamat : Jl Sumber Mulyo 1/3
RT001 RW 003 Kel.Penjaringan Sari
Kec. Rungkut, Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

8. Nama : Azalea Kartika


Alamat : Jl.Penjaringan Sari No 13
RT001 RW003 Kel Penjaringan Sari
Kec. Rungkut,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

9. Nama : Dwi Pujiningtyas, SE


Alamat : Jl.Pakis Tirtosari Komp PDAM
RT004 RW005 Kel.Pakis Sawahan
Surabaya,Jawa Timur
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

10. Nama : Fajar Al Madani


Alamat : Jl.Tambak Bono
RT003 RW007 Kel.Sumberejo
Kec. Pakal,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan BUMD

11. Nama : Shohih Zaki, SE


Alamat : Jl.Simo Pomahan Baru 10/27
RT005 RW005 Kel.Simomulyo Baru
Kec.Sukomanunggal,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

12. Nama : Wildan Navyri Fauzy


Alamat : Komplek Hangtuah Blok E/1
RT 004 RW008 Kel. Ujung
Kec. Semampir, Surabaya
Pekerjaan : Mahasiswa

13. Nama : Akbar Rahmat Hidayat


Alamat : Gresik No.39
RT 003 RW002 Kel.Morokembangan
Kec.Krembangan,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta`

14. Nama : Tutik Mariyati


Alamat : Gresik No.39
RT 003 RW002 Kel.Morokembangan
Kec.Krembangan,Surabaya
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

15. Nama : Marianto Kurniahan


Alamat : Gresik No.39
RT 003 RW002 Kel.Morokembangan
Kec.Krembangan,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

16. Nama : Tatit Nurlitah


Alamat : Jl.Sahabudin 36
RT 004 RW002 Kel Komplek Kenjeran
Kec.Bulak, Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

17. Nama : Zuriyah M


Alamat : Jl.Kebraon 5/45 D
RT 006 RW002 Kel.Kebraon
Kec.Karang Pilang, Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

18. Nama : Siti Masluchatin


Alamat : Jl.Semampir Tengah 6-A
RT003 RW007 Kel.Medokan Semampir
Kec.Sukolilo, Surabaya
Pekerjaan : Mahasiswa

19. Nama : Widhya Novandika, SE


Alamat : Jl Kedung Turi 5/16
RT005 RW008 Kel.Kedungdoro
Kel.Tegal Sari,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

20. Nama : Ratna Anggraeni, SE


Alamat : Jl. Padmosusastro 32-B
RT 002 RW007 Kel.Darmo
Kec.Wonokromo,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

21. Nama : Dicky Khristianto Surya


Alamat : Jl. Kutisari Indah Barat IX/52
RT 007/004 Kel.Kutisari
Kec.Tenggilis Mejoyo,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

22. Nama : Pramita Lugianna Putri


Alamat : Jl.Babatan Indah 8-8/21
RT001 RW004 Kel.Babatan
Kec. Wiyung,Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta

23. Nama : Iit Widya Maharani


Alamat : Jl. Dukuh Kupang Barat 31/06
RT 005/006 Kel.Dukuh Kupang
Kec.Dukuh Pakis, Surabaya
Pekerjaan : Karyawan Swasta
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOPERASI CIPTA DANA PERKASA

PENDAHULUAN

Tim Penyusun Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus atas kuasa Rapat Anggota
tahunan tanggal 1 Juni 2016 adalah:

Nama :
1. Siti Zulaikhah,Amd
2. Alfiyeni Nurul Asnab, Amd
3. Ajeng Putri Karisma, Amd
4. Nur Fatun Rahmania,Amd
5. Yenny Ratnasari,Amd
6. Widhya Novandika,SE
7. Dwi Pujiningtyas,SE
8. Shohih Zaki,SE
9. Iit Widya Maharani
10. Ratna Anggraeni,SE

BAB I
UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam


Anggaran Dasar pasal 47.

Pasal 2

Anggaran Rumah Tangga ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

Pasal 3

Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah, ditambah atau dikurangi dengan ketentuan rapat
Anggota dengan memperhatikan pasal 1 ART ini.

BAB II
USAHA

Pasal 4

Sesuai dengan bunyi Akte Pendirian Koperasi Cipta Dana Perkasa adalah koperasi perdagangan
dan jasa, dengan pengertian dapat melaksanakan usaha-usaha :
a. Menyelenggarakan Usaha Unit Simpan pinjam untuk anggota
b. Menyelenggarakan usaha dalam bidang kebutuhan primer dan sekunder untuk anggota dan
masyarakat yang meliputi :
1. Percetakan dan Photocopy
2. Jasa pemeliharaaan dan kebersihan
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Telekomunikasi
5. Jasa-Boga
6. Perdagangan
7. Jasa Pelatihan dan pengembangan UKM dan Koperasi
8. Jasa Pemasaran

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 5

(1) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi Cipta Dana Perkasa adalah Karyawan Swasta,
Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil,Pegawai BUMD serta Mahasiswa.

(2) Yang dimaksudkan dengan keanggotaan koperasi adalah : Anggota biasa, Anggota luar biasa dan
Anggota kehormatan.

(3) Anggota biasa adalah Karyawan Swasta, Pegawai Negeri sipil, Pegawai BUMD, Ibu Rumah
tangga, Mahasiswa

(4) Anggota luar biasa adalah anggota keluarga (istri/suami) dari anggota biasa

(5) Anggota kehormatan adalah anggota luar biasa yang berjasa kepada koperasi menurut penilaian
pengurus koperasi.

Pasal 6

(1) Persyaratan anggota sesuai Pasal 4 ayat 3 Anggaran Dasar

(2) Mengisi formulir keanggotaan

(3) Bila pengurus menolak permintaan menjadi anggota, pengurus koperasi akan mengembalikan
formulir pendaftaran disertai surat pengantar penolakan

Pasal 7

(1) Keanggotaan berakhir sesuai pasal 4 ayat 8 Anggaran Dasar

(2) Meminta berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis, maka hak-haknya sebagai anggota
koperasi dikembalikan kecuali simpanan pokok.
(3) Diberhentikan oleh pengurus dikarenakan ;
a. Tidak membayar iuran wajib 3 kali berturut-turut.
b. Terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum yang sudah mendapatkan keputusan
tetap dari pengadilan.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 8

(1) Kewajiban anggota biasa


a. Mematuhi pasal 4 ayat 4 Anggaran Dasar Kop CDP
b. Membayar simpanan wajib sebesar Rp. 20.000,- setiap bulan
c. Hadir dalam setiap rapat anggota

(2) Kewajiban Anggota Luar biasa


a. Mematuhi pasal 4 ayat 4 Anggaran Dasar Kop CDP
b. Membayar simpanan wajib sebesar Rp. 20.000,- setiap bulan

(3) Kewajiban Anggota Kehormatan :


a. Kewajiban seperti pasal 6 ayat 1 atau ayat 2 di atas bersifat tidak mengikat bagi Anggota
Kehormatan.
b. Memberikan saran-saran demi kemajuan Dasar Kop CDP

Pasal 9

(1) Hak Anggota Biasa sesuai pasal 4 ayat 5 Anggaran Dasar Kop CDP

(2) Hak anggota Luar Biasa


a. sesuai padal 4 ayat 5 Anggaran Dasar Kop CDP
b. sesuai pasal 9 Anggaran Dasar Kop CDP

(3) Hak Anggota Kehormatan


a. Mendapatkan SHU sesuai dengan besarnya simpanan bila ada atas nama yang bersangkutan
b. Sesuai pasal 9 Anggaran Dasar Kop CDP

BAB VI
RAPAT-RAPAT

Pasal 10

Rapat Koperasi Cipta Dana Perkasa diselenggarakan dalam bentuk :


a. Rapat Anggota
b. Rapat Anggota Luar Biasa
c. Rapat Perwakilan
d. Rapat Pengurus
Pasal 11

Rapat anggota sekurang-kurangnya terdiri dari Rapat Anggota Tahunan, rapat Pergantian
Pengurus dan Pengawas:

(1) Rapat Anggota Tahunan sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 dan Pasal 24 Anggaran Dasar :
a. Diadakan selambat-lambatnya pada bulan Maret setiap tahun
b. Pengurus mempersiapkan laporan semua kegiatan tahunan koperasi
c. Pengurus menyampaikan laporan keuangan dan pertanggung jawaban, rancangan rencana
kerja dan rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi Cipta Dana Perkasa,
kepada para anggota selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rapat tahunan diadakan.
d. Pengawas memberikan laporan kegiatan pengawasan tahunan kepada anggota selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rapat tahunan diadakan
e. Agenda rapat tahunan membahas dan mengesahkan antara lain : laporan pertanggung
jawaban, rancangan rencana kerja, pengesahan Anggaran pendapatan belanja dan ART.

(2) Rapat anggota tahunan diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh Ketua, tetapi Ketua dapat
menunjuk anggota pengurus lain untuk memimpin rapat.

(3) Rapat Pergantian Pengurus dan Pengawas sebagaimana tercantum dalam pasal 16 dan Pasal 24
Anggaran Dasar :
a. Diadakan selambat-lambatnya bulan Maret setiap 3 tahun
b. Pengurus mempersiapkan laporan semua kegiatan 3 tahunan
c. Pengurus telah mengirim berkas laporan keuangan dan pertanggung jawaban tahun
sebelumnya, dan rekomendasi pengembangan Koperasi, kepada para anggota 2 minggu
sebelum rapat tahunan diadakan.
d. Pengawas memberikan laporan kegiatan pengawasan tahun sebelumnya dan rekomendasi
pengawasan, kepada anggota 2 minggu sebelum rapat tahunan diadakan.

(4) Rapat pergantian Pengurus dan Pengawas diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh salah satu
anggota yang dianggap mampu dan disetujui oleh rapat anggota.

Pasal 12

Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam pasal 11 Anggaran Dasar Kop CDP
diselenggarakan apabila :
a. Ketua Pengurus mengundurkan diri atau berhalangan tetap
b. Pengurus koperasi dinilai menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi Cipta Dana Perkasa
c. Koperasi tidak berjalan sebagaimana mestinya

Pasal 13

Rapat Perwakilan adalah rapat Anggota yang diselenggarakan dengan cara perwakilan.

(1) Jumlah wakil dari setiap unit ditentukan secara proporsional, dengan rasio 1:15
(2) Proporsi wakil sebagaimana ayat (2) dalam pasal ini, harus mewakili semua
golongan/kepangkatan.
(3) Jumlah wakil dari masing-masing unit sekurang-kurangnya 1 orang apabila ratio 1:15 tidak
tercapai
(4) Anggota perwakilan dari unit tidak bersifat tetap
(5) Wakil dari masing-masing unit harus mendapatkan pernyataan tertulis minimal ¾ (tiga per
empat) jumlah anggota yang ada di unit yang bersangkutan.

Pasal 14

(1) Rapat Perwakilan diselenggarakan apabila Rapat Anggota sebagaimana tercantum Pasal 12 ayat
(2) dalam Anggaran dasar tidak terpenuhi

(2) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 1 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri seluruh anggota
perwakilan

(3) Keputusan yang diambil dalam rapat sebagaimana ayat 1 pasal ini, memiliki kekuatan hukum
yang sama dengan rapat anggota.

(4) Rapat perwakilan juga diselenggarakan untuk :


a. Pembahasan dan pengesahan pengembangan usaha
b. Pembahasan Rancangan rencana kerja dan RAPB Kop CDP
c. Pembahasan dan pengesahan Perubahan besarnya pinjaman anggota
d. Pembahasan dan pengesahan perubahan besarnya Simpanan Wajib
e. Pembahasan rancangan perubahan AD/ART

(5) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 4 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya ¾ dari jumlah perwakilan.

Pasal 15

(1) Rapat Pengurus adalah rapat yang dilakukan oleh Pengurus dan diselenggarakan sekurang-
kurangnya satu kali dalam 3 bulan.

(2) Rapat pengurus meliputi :


a. Membahas dan menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi Koperasi
b. Memutuskan Anggota yang masuk dan keluar
c. Mempertimbangkan dan memutuskan permintaan pinjaman
d. Evaluasi mengenai usaha baru
e. Persiapan membuka usaha baru
f. Persiapan penyelenggaraan Rapat Anggota
g. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi
h. Menyusun laporan pertanggung jawaban kegiatan dan keuangan

Pasal 16
(1) Setiap rapat harus melalui undangan tertulis selambat-lambatnya 6 hari sebelum rapat
(2) Setiap peserta rapat wajib mengisi daftar hadir yang disediakan
(3) Setiap rapat harus dibuatkan risalah rapat

Pasal 17

(1) Keputusan rapat diambil sesuai dengan pasal 12 ayat 2 anggaran dasar dan pasal 15 anggaran
dasar
(2) Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi maka keputusan rapat diambil melalui pemungutan suara
dengan cara tertutup untuk keputusan yang menyangkut orang dan terbuka untuk keputusan
lainnya.

BAB VI
PENGURUS

Pasal 18

(1) Pengurus koperasi sesuai dengan pasal 16 Anggaran Dasar


(2) Yang berhak menjadi anggota pengurus Koperasi adalah anggota biasa Koperasi Cipta Dana
Perkasa yang keanggotaannya sekurang-kurangnya 3 tahun

Pasal 19

(1) Susunan pengurus sesuai dengan pasal 17 Anggaran Dasar


(2) Kepengurusan sekurang-kurangnya terdiri atas Ketua, Sekretaris, Keuangan/Bendahara.
(3) Jumlah anggota pengurus koperasi disesuaikan dengan perkembangan koperasi dan kebutuhan

Pasal 20

(1) Ketua pengurus koperasi dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya 2 kali atau 2 periode

(2) Kriteria calon Ketua Pengurus Koperasi terdiri dari :


a. Memahami tentang perkoperasian
b. Sekurang-kurangnya tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
c. Memiliki kemampuan manajerial dan jiwa kewirausahaan
d. Sekurang-kurangnya diusulkan oleh 10 % dari jumlah anggota
e. Bersedia mengikuti tahapan proses pemilihan

BAB VII
PENGELOLAAN KOPERASI

Pasal 21
(1) Pengangkatan dan pemberhentian Manager dan Karyawan koperasi ditetapkan melalui rapat
pengurus.
(2) Persyaratan dan kriteria manajer dan karyawan koperasi ditetapkan melalui rapat pengurus
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sesuai Pasal 27 ayat 6
b. Untuk Manajer pendidikan terakhir sekurang-kurangnya S1
c. Umur maksimum 50 tahun
d. Pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun

(3) Hubungan kerja dan imbalan/gaji ditetapkan melalui rapat pengurus

BAB VIII
PENGAWAS

Pasal 22

(1) Sesuai dengan pasal 24, 25 dan 26 Anggaran Dasar


(2) Pengawas dipilih dari anggota biasa Koperasi Cipta Dana Perkasa
(3) Pengawas dapat dipilih kembali
(4) Pemilihan Ketua Pengawas dapat dipilih melalui rapat anggota perwakilan apabila dalam rapat
anggota belum memutuskan.
(5) Salah satu Anggota Pengawas/Ketua harus memiliki Kualifikasi Akuntan dengan bukti resmi
(6) Besarnya honorarium ditentukan oleh pengurus dengan pertimbangan kondisi dan kemampuan
keuangan koperasi.

BAB IX
DEWAN PENASEHAT

Pasal 23

(1) Sesuai dengan pasal 28 Anggaran Dasar


(2) Besarnya honorarium apabila disetujui oleh rapat anggota ditentukan oleh pengurus dengan
pertimbangan kondisi dan kemampuan keuangan koperasi

BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 24

Pembukuan Koperasi sesuai dengan Pasal 29 Anggaran Dasar diselenggarakan dengan


ketentuan:

(1) Disusun berdasarkan laporan pembukuan dari unit-unit usaha koperasi yang ada dengan
mengacu kepada standar yang lazim (PSAK27)

(2) Pemeriksaan laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Lab/Rugi Koperasi Cipta
Dana Perkasa ditambah laporan lainnya yang dibutuhkan dilakukan oleh Badan Pengawas.
(3) Perlu tidaknya laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau koperasi jasa audit sepenuhnya
atas pertimbangan badan pengawas Koperasi Cipta Dana Perkasa.

BAB XI
MODAL BADAN USAHA KOPERASI

Pasal 25

Yang dimaksud dengan modal penyertaan dalam pasal 32 Anggaran Dasar Koperasi Cipta Dana
Perkasa adalah modal yang berasal dari pihak luar dalam bentuk kerjasama bagi hasil yang tidak
mengikat.

BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 26

(1) Sesuai dengan pasal 33, 34 dan 35 Anggaran Dasar

(2) Apabila anggota berhenti dan masih memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, maka jumlah
simpanannya tidak dapat diambil bila jumlahnya lebih kecil dari kwajiban yang harus
dipenuhinya.

(3) Apabila setelah dipotong jumlah simpanannya ternyata belum mencukupi, maka kekurangan
tersebut wajib dilunasi oleh anggota yang bersangkutan

(4) Apabila jumlah simpanan lebih besar dari jumlah kewajibannya, maka yang dapat
dikembalikan adalah selisihnya saja

BAB XIII
SISA HASIL USAHA

Pasal 27

(1) Sesuai pasal 36 Anggaran Dasar

(2) Proporsi pembagian SHU dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :


a. Atas dasar simpanan pokok
b. Atas dasar simpanan sukarela
c. Atas dasar besarnya partisipasi Kegiatan Usaha

(3) Pembagian SHU pada anggota didasarkan pada proporsi sebagai berikut :
a. Hak atas simpanan wajib dan pokok sebesar 85 %
b. Hak atas simpanan sukarela sebesar 10 %
c. Hak atas keuntungan usaha sebesar 5%
(4) Pembagian SHU dari penghasilan bersih koperasi dibagikan dengan komposisi sebagai berikut :
a. Dibagikan kepada anggota = 70 %
b. Dana pengembangan/pendidikan = 9 %
c. Dana Cadangan = 7,5 %
d. Dana Pengurus, Pengawas dan Penasehat = 10 %
e. Dana Pengembangan Daerah = 1 %
f. Dana Sosial = 2,5 %
---------------
100 %

(5) Yang dimaksud dengan uang cadangan yaitu dana SHU yang tidak dibagikan tetapi dimasukan
sebagai modal usaha

BAB XIV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 28

Pembubaran Koperasi Melati Darma Persada sesuai dengan Pasal 39 poin (a) Anggaran Dasar
apabila disetujui sekurang-kurangnya oleh ¾ dari jumlah anggota.

BAB XV
SANKSI-SANKSI

Pasal 29

Sanksi-sanksi seperti tercantum dalam Pasal 46 ayat 1 Anggaran Dasar dilaksanakan secara
bertahap berupa :
a. Pemberian peringatan dilakukan secara tertulis.
b. Apabila peringatan tidak diindahkan maka dilanjutkan dalam bentuk skorsing, yaitu
penghentian untuk sementara hak-haknya sebagai anggota.
c. Anggota dan Pengurus dapat diberhentikan tanpa memberikan peringatan dan skorsing,
apabila terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran yang dinilai sangat berat.

BAB XVI
PERATURAN KHUSUS

Pasal 30

Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih
lanjut dengan peraturan khusus.
Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat di Surabaya, pada tanggal 27 bulan Mei , tahun
2016 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Você também pode gostar