Você está na página 1de 11

79

DAMPAK MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH PADA SISWA SD KELAS V
SD NEGERI 3 SIGLI ACEH

Amirzan
Amirzan.masry@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan


siswa dalam pembelajaran bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga
Kesehatan (PJOK) Atletik nomor lompat jauh yang merupakan dampak dari
modifikasi media pembelajaran, serta bertujuan untuk menentukan media
yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment dengan metode eksperimen
pola Pre-Test and Post-Test Group. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri 3 Sigli Aceh. Penentuan sampel / kelompok yaitu
dengan dilakukan tes awal yaitu tes lompat jauh. Dari hasil tes lompat jauh
tersebut dilakukan matching dengan cara hasil tes awal tersebut dirangking
dari yang terjauh sampai yang terdekat, kemudian dipasangkan dengan
rumus A-B-C-C-B-A. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa nilai t
hitung semuanya lebih besar dari nilai t tabel yaitu kelompok eksperimen 1
lompat tali 3,928 > 2,145, kelompok eksperimen 2 lompat garis 5,384 >
2,145, dankelompok eksperimen 3 (lompat ban) 4,877 > 2,145. Nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tabel yang berarti signifikan. Dari hasil
penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan pendekatan
bermain lompat tali, lompat garis, dan lompat ban dalam pembelajaran
lompat jauh dapat meningkatkan hasil lompat jauh siswa.
Kata kunci: Dampak, Modifikasi, Media Pembelajaran, Hasil Pembelajaran
Lompat Jauh.

PENDAHULUAN
Salah satu masalah utama dalam siswa. Akibatnya guru belum berhasil
pendidikan jasmani di Indonesia dewasa melaksanakan tanggung jawab untuk
ini ialah belum efektifnya pengajaran mendidik siswa secara sistematik
Penjas di sekolah – sekolah. Hal ini melalui pembinaan jasmani yang
disebabkan beberapa faktor diantaranya mengembangkan kemampuan
terbatasnya sarana dan prasarana yang keterampilan anak secara menyeluruh
digunakan untuk mendukung proses baik fisik, mental maupun intelektual.
pembelajaran Penjas dan terbatasnya Penyelenggaraan program
kemampuan guru Penjas untuk Pendidikan Jasmani (Penjas) hendaknya
melakukan pembelajaran Penjas. Salah mencerminkan karakteristik program
satu keterbatasan guru Penjas dalam pendidikan jasmani itu sendiri.Artinya
mengajar adalah dalam hal menciptakan bahwa tugas ajar yang disampaikan
situasi lingkungan yang memungkinkan harus memperhatikan perubahan
siswa berinteraksi sehingga terjadi kamampuan atau kondisi anak, dan dapat
perubahan atau perkembangan pada diri
80

membantu mendorong perubahan cara atau jalan bagi anak untuk


tersebut. mengungkapkan hasil pemikiran,
Dengan demikian tugas ajar perasaan dan cara mereka menjelajahi
tersebut harus sesuai dengan tingkat dunia lingkungannya termasuk
perkembangan dan tingkat kematangan membantu anak dalam menjalin
anak didik yang diajarnya. hubungan sosial antara anak”, dengan
Perkembangan atau kematangan aktifitas bermain anak secara tidak
dimaksud mencakup fisik, psikis langsung mampu menemjukan dirinya
maupun keterampilannya. Tugas ajar itu sendiri atau ia mampu mengetahui
juga harus mampu mengakomodasi potensi – potensi yang ia miliki,
setiap perubahan dan perbedaan sehingga guru dengan mudah untuk
karakteristik individu dan mendorongnya mengarahkan anak ke tingakt yang lebih
ke arah perubahan yang lebih baik. spesialis. Dalam kegiatan bermain tentu
Modifikasi adalah menganalisis dibutuhkan berbagai media penunjang
sekaligus mengembangkan materi yang membantu lebih terarahnya atau
pelajaran dengan cara meruntunkannya berdampaknya permainan tersebut.
dalam bentuk aktivitas belajar yang Menurut Arief, (2002:6) “Media
potensial sehingga dapat memperlancar segala sesuatu yang dapat digunakan
siswa dalam belajarnya. Modifikasi untuk menyalurkan pesan dari pengiorim
dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan penerima, sehingga dapat
olahraga kesehatan dimaksudkan untuk merangsang pikiran perasaan, minat dan
menuntun, mengarahkan, dan perhatian sedemikian rupa sehingga
membelajarkan siswa yang tadinya tidak proses belajar terjadi” Jadi media
bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang merupakan alat ataupun sarana untuk
terampil menjadi lebih terampil. membantu kelancaran suatu kegiatan.
Cara – cara guru memodifikasi Dalam hal ini media digunakan
pembelajaranakan tercermin dari untuk mempermudah guru dalam
aktivitas yang pembelajarannya yang melakukan proses belajar dan
diberikan guru mulai awal hingga akhir pembelajaran Pendidikan Jasmani
pelajaran. Selanjutnya guru – guru Olahraga Kesehatan di sekolah terutama
pendidikan jasmani juga harus dalam pembelajaran atletik nomor
mengetahui apa saja yang bisa dan harus lompat jauh. Media dalam pembelajaran
dimodifikasi serta tahu bagaimana cara sangat banyak yang bisa digunakan
memodifikasinya, sehingga aktifitas namun dalam penelitian modifikasi
pembelajaran tidak membosankan bagi media pembelajaran pokok bahasan
anak, dan biasanya diarahkan dalam lompat jauh peneliti menggunakan balok
bentuk bermain. untuk membantu murid SD negeri 3
Bermain merupakan istilah yang Sigli dalam melakukan awalan sebelum
digunakan secara bebas sehingga arti melakukan lompat dalam lompat jauh.
utamanya hilang. Arti yang tepat adalah Fenomena yang saat ini terjadi di
setiap kegiatan yang dilakukan untuk SD Negeri 3 Sigli tahun pelajaran 2013 /
kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa 2014 hasil survei yang telah dilakukan
mempertimbangkan hasil akhir. Bermain oleh peneliti menunjukkan bahwa dalam
dilakukan secara sukarela dan tidak ada proses pembelajaran Pendidikan Jasmani
paksaan dari luar atau kewajiban. Olahraga Kesehatan murid yang sekolah
Sementara itu menurut Helms di SD tersebut tergolong dalam tingkat
dan Turner dalam Toho Cholik Mutohir tidak tuntas. Berdasarkan hasil survey
(2004: 62) menyatakan “bermain adalah yang dilakukan oleh peneliti banyak hal
81

yang melatar belakangi tidak tuntasnya Olahraga Kesehatan pada murid SD


pembelajaran Pendidikan Jasmani Negeri 3 Sigli yang bertujuan ingin
Olahraga Kesehatan di SD tersebut melihat dampak dari modifikasi media
diantaranya adalah penerapan media pembelajaran tersebut terhadap hasil
pembelajaran yang diterapkan oleh guru pembelajaran pokok bahasan lompat
pendidikan jasmani yang mengajar di SD jauh. Media berasal dari bahasa Latin
tersebut kurang sesuai, serta bahan ajar yaitu jamak dari kata medium yang
yang diajarkan oleh guru yang mengajar secara harfiah berarti perantara atau
tidak ada perobahan untuk modifikasi pengantar. Media adalah perantara atu
dan monoton. pengantar pesan dari pengirim ke
Hasil yang lain yang dijumpai penerima (Arief, 2002: 6).
pada saat dilakukan pengamatan adalah: Menurut Latuheru (dalam
1. Siswa terlihat kurang Hamdani, 2005: 10) menyatakan bahwa
memperhatikan saat pelajaran media pembelajaran adalah bahan , alat
Penjas. atau tehnik yang digunakan dalam
2. Terbatasnya sarana dan kegiatan belajar mengajar dengan
prasarana Penjas. maksud agar proses interaksi komunikasi
3. Guru kurang kreatif edukasi antara guru dan siswa dapat
menciptakan modivikasi alat- berlangsung secara tepat guna dan
alat untuk pembelajaran berdaya guna. Modifikasi dalam suatu
Penjas. pembelajaran khususnya dalam
4. Guru kesulitan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani
menemukan modifikasi media Olahraga Kesehatan di sekolah, bisa
pembelajaran yang tepat dilakukan dengan menggunakan
dalam memenuhi kriteria modifikasi (Bahagia, 2000: 1).
tingkat hasil pembelajaran Modifikasi merupakan salah satu
Pendidikan Jasmani Olahraga usaha yang dapat dilakukan oleh para
Kesehatan terutama dalam guru aga pembeljaran mencerminkan
pokok bahasan lompat jauh. depelopmetally appropriate practice,
yang artinya bahwa tugas ajar yang
Hal yang lain yang ditemukan
tidak tuntasnya pembelajaran Pendidikan diberikan harus memperhatikan
peruahan kemampuan anak dan dapat
Jasmani Olahraga Kesehatan di SD
membantu mendorong perubahan
tersebut yaitu banyak siswa yang merasa
tersebut (Bahagia, 2000: 1).
takut dalam melakukan lompatan dalam
Jadi tugas ajar yang diberikan
lompat jauh.
harus sesuai dengan tingkat
Berdasarkan hasil pengamatan
perkembangan anak didik yang sedang
yang dilakukan, maka peneliti
belajar. Pendekatan modifikasi
berinisiatif untuk agar dapat menerapkan
merupakan salah satu upaya yang dapat
modifikasi media pembelajaran dalam
dilakukan oleh para guru agar proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani
pembelajaran dapat mencerminkan DAP.
Olahraga Kesehatan pokok bahasan
Esensi modifikasi adalah
lompat jauh, sehingga pembelajaran
menganalisis sekaligus mengembangkan
dapat menjadi optimal dalam pelaksanan
materi pelajaran dengan cara
pembelajarannya.
meruntunkannya dalam bentuk aktivitas
Dalam hal ini dipilih penerapan
belajar yang potensial sehingga dapat
modifikasi media pembelajaran pokok
memperlancar siswa dalam belajarnya
bahasan lompat jauh dalam aktivitas
(Depdikbud, 1993).
pembelajaran Pendidikan Jasmani
82

Modifikasi pembelajaran menggunakan pendekatan modifikasi.


Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Menurut Gusril (2004: 46-48)
dianggap penting untuk diketahui oleh “modifikasi memiliki keuntungan dan
para guru pendidikan jasmani. keefektivitasan, yang meliputi:
Diharapkan dengan mereka dapat 1. Meningkatkan motivasi dan
menjelaskan pengertian dan konsep kesenangan siswa dalam
modifikasi, menyebutkan apa yang pembelajaran Pendidikan
dimodifikasi dan bagaimana cara Jasmani Olahraga Kesehatan.
memodifikasinya, menyebutkan dan 2. Mencapai aktivitas belajar
menerangkan beberapa aspek analisis siswa.
modifikasi. Cara ini dimaksudkan untuk 3. Meningkatkan hasil belajar
menuntun, mengarahkan, dan pendidikan jasmani siswa.
membelajarkan siswa yang tadinya tidak 4. Mengatasi kekuarangan
bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang sarana dan prasarana.
terampil menjadi lebih terampil. Berdasarkan kutipan di atas dapat
Cara – cara guru memodifikasi dijelaskan bahwa; modifikasi merupakan
pembelajaran akan tercermin dari salah satu cara yang dapat digunakan
aktivitas pembelajarannya yang untuk mengurangi atau meniadakan
diberikan guru mulai awal hingga akhir permasalahan yang bterkait dengan
pelajaran. Selanjutnya guru-guru pembelajaran, baik dalam pembelajaran
pendidikan jasmani juga harus permainan dan olahraga yang
mengetahui apa saja yang bisa dan harus dilaksanakan dalam pendidikan jasmani
dimodifikasi serta tahu bagaimana cara di sekolah.
memodifikasinya (Bahagia, 2000: 3) Lompat jauh merupakan salah
Dalam penyelenggaraan program satu nomor lompat dalam cabang
pendidikan jasmani hendaknya olahraga atletik. Lompat jauh merupakan
mencerminkan karakteristik program suatu bentuk gerakan melompat,
pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “
melayang, dan mendarat sejauh-jauhnya.
Developentally Appropriate Practice” Menurut Yudha M. Saputra (2001: 47),
(DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang “Lompat jauh adalah keterampilan gerak
disampaikan harus memerhatikan berpindah dari satu tempat ke tempat
perubahan kemampuan atau kondisi lainnya dengan satu kali tolakan ke
anak, dan dapat membantu mendorong depan sejauh mungkin”. Untuk lebih
ke arah perubahan tersebut (Depdikbud, jelasnya Mane (1986:37) menjelaskan
1993). Dengan demikian tugas ajar bahwa:
tersebut harus sesuai dengan tingkat Sasaran lompat jauh adalah
perkembangan dan tingkat kematangan melakukan awalan, menjejak papan
anak didik yang diajarnya. (diletakkan di tanah) tanpa langkah
Perkembangan atau kematangan yang melebihinya, dan melompat sejauh
dimaksud mencakup fisik, psikis mungkin ke peta pendaratan yang berisi
maupun keterampilannya. pasir. Jarak lompatan diukur dari sisi
Tugas ajar itu juga harus mampu dalam papan tolakan sampai tanda
mengakomodasi setiap perubahan dan terdekant di pasir yang dihasilkan oleh
perbedaan karakteristik individu dan bagian tubuh yang terdekat.
mendorongnya ke arah perubahan yang Dalam nomor lompat jauh,
lebih baik, disini seorang guru awalan lari yang dilakukan dengan
pendidikan jasmani harus memahami kecepatan yang maksimal menuju ke
betul tentang pembelajaran dengan arah papan tolakan merupakan faktor
83

penentu prestasi lompat jauh. Disamping merupakan gaya yang paling banyak
kemampuan untuk menumpu pada papan digunakan pada saat sekarang, tetapi
tolakan juga memegang peranan penting tergantung mana yang mudah digunakan
dalam menunjang prestasi olahraga yang oleh seorang atlet, juga tergantung
dimaksud. Berdasarkan hal tersebut kepada bakat motoris dan sikap
maka lompat jauh merupakan salah satu perseorangan.
nomor dalam olahraga atletik yang Dalam lompat jauh terdapat
mempunyai teknik gabungan antara empat teknik dasar yang harus
unsur kombinasi kecepatan dengan diperhatikan oleh pelompat, yaitu awalan
kekuatan otot serta kombinasi rangkaian lari, menumpu atau tolakan, melayang
teknik dasar lompatan. dan mendarat. Keempat teknik tersebut
Dalam hal ini Jonath (1987: 197) merupakan suatu kesatuan urutan
mengemukakan bahwa: ”Lompat jauh gerakan lompat yang tidak terputus-
merupakan kombinasi optimal antara putus satu dengan yang lainnya.
kecepatan awalan (ancang-ancang) atau Dengan demikian dapat dipahami
sering dikatakan sebagai kecepatan bahwa hasil lompatan dalam lompat jauh
horizontal dengan tenaga lepas tapak dipengaruhi oleh kecepatan lari awalan,
(kecepatan vertikal) yang akan kekuatan tumpuan, dan koordinasi
menghasilkan kecepatan tinggal landas gerakan tubuh saat melayang serta saat
titik berat badan”. pendaratan di bak pasir. Untuk
Berdasarkan hal tersebut maka memperjelas keempat teknik tersebut,
lompat jauh juga dapat dikatagorikan berikut akan diuraikan satu persatu dari
jenis olahraga skill. Sehingga prestasi teknik gerakan tersebut.
lompat jauh sangat ditentukan oleh Lompat jauh merupakan suatu
komponen – komponen fisik seperti rangkaian gerakan yang dipengaruhi
kekuatan, kecepatan, keseimbangan dan oleh berbagai unsur dalam usaha
koordinasi gerakan teknik lompat. mencapai prestasi. Unsur-unsur tersebut
Nomor lompat jauh terasa lebih sulit mutlak harus dimiliki oleh seorang
untuk dipraktekkan bila dibandingkan pelompat, seperti kondisi fisik, teknik,
dengan nomor lari. taktik dan strategi serta mental. Unsur-
Pelompat yang baik dalam unsur tersebut dapat diaplikasikan secara
lompat jauh adalah yang memiliki langsung kedalam rangkaian gerak yang
kecepatan lari yang baik, bertungkai ada dalam lompat jauh. Adapun faktor-
panjang, kekuatan melompat yang kuat faktor yang mempengaruhi ketangkasan
mempunyai kemampuan koordinasi dari lompat jauh seseorang adalah sebagai
gerakan-gerakan yang eksplosif, berikut :
sehingga mendapat suatu jarak yang
sejauh-jauhnya antara titik tumpuan dan 1. Kecepatan Lari
titik pendaratan. Setiap pelompat dapat Lompat jauh terdiri dari ancang-
memperlihatkan gerakan-gerakan awal, ancang, bertumpu, melayang dan
atau tumpuan, melayang dan mendarat mendarat, namun pada ancang - ancang
yang sempurna. atlet harus berlari dengan kecepatan
Teknik lompat dan langkah tinggi yang dimulai pada papan tolakan.
dalam perkembangan lompat jauh dapat Menurut Mc Mane (1986 : 37)
dianggap sebagai persiapan bagi teknik mengatakan bahwa “lompat jauh
lompat jauh gaya mengantung atau membutuhkan kecepatan yang luar biasa
melenting dan gaya berjalan di udara. dan juga dengan memiliki otot yang
Kedua gaya melompat tersebut sangat kuat’. Pelari cepat biasanya
84

menjadi atlet yang mampu melakukan nomor lompat jauh. Pengertian “gaya”
lompatan sejauh – jauhnya, seperti Jasse menurut kamus Bahasa Indonesia adalah
Owen dan Calr Lowis yang merupakan cara melakukan gerakan dan pengertian
dua dari sekian banyak pelompat jauh ini berlaku dalam olahraga. Sedangkan
terbaik dunia serta pelari jarak pendek dalam ilmu fisika, gaya diartikan sebagai
yang termuka. gerakan yang terjadi akibat adanya
Selanjutnya Adisasmita (1986, 7) tarikan / tolakan. Memodifiaksi media
mengatakan bahwa “Pelompat itu sama pembelajaran sebaiknya dilakukan
cepatnya dengan seorang Sprinter, sedemikian rupa sehingga siswa dalam
pelompat yang tidak punya kecepatan mengikuti proses pembelajaran menjadi
sama sekali tidak punya harapan untuk lebih senang da gembira dan akhirnya
mencapai prestasi yang setinggi- tujuan pembelajaranpun tercapai sebagia
tingginya”. Unsur dasar dari suatu mana yang diterapkan dikurikulum.
prestasi lompat jauh adalah kecepatan Dalam peneiitan ini modifikasi
lari pada saat awalan, yang merupakan yang diambil berupa materi
salah satu faktor yang menentukan pembelajaran lompat jauh. Berikut
kemampuan seseorang untuk melompat diurakain sebagai berikut;
sejauh mungkin. Seseorang pelompat Lompatan tanpa menggunakan
jauh harus mengetahui kecepatan alat terdiri dari;
tertinggi yang dapat dikendalikan untuk a. Lompat kedepan
memperoleh lepas landas yang b. Lompat ke belakang
seimbang. Pada saat melakukan c. Lompat kesamping
lompatan, empat langkah sebelum d. Lompat keatas
mencapai 95 % serta harus mendapatkan e. Lompat kebawah
langkah yang tepat. f. Lompat berputar (Widya;
2004: 65).
1. Daya Lompat
Daya lompat dari pelompat jauh
muncul terutama dalam dorongan tenaga Alat-alat yang dapat digunanakan
yang ditujukan ke atas waktu melompat. antara lain;
Karena itu kecepatan ancang-ancang a. Dengan menggunakan tali
diubah pada suatu saat dalam ketinggian b. Dengan menggunakan balok-
atau mencapai sudut perbatasan yang balok
maksimal, dan selanjutnya karena c. Dengan menggunakan simpai
pindahnya kaki, pengurangan kecepatan rotan
sebanyak mungkin dihilangkan. d. Dengan menggunakan kotak
Dengan bertambahnya tenaga box / kardus
lompat, memperbaiki syarat – syarat e. Ban bekas
bagi suatu kecepatan lompat yang lebih
besar dan karena itu juga memperbaiki METODE
prestasi, lebih lanjut Bambang (1991 : Metode Penelitian merupakan
29) mengatakan: “Daya atau Power penelitian eksperimen dengan metode
adalah kesulitan dari pada kekuatan dan penelitian yang digunakan dalam
kecepatan, misalnya terdapat pada saat penelitian ini adalah metode eksperimen
melempar, melompat dan lari cepat”. dengan pola pre-test and post-test group.
Pemberian pre-test bertujuan untuk
2. Gaya mengetahui kemampuan awal dari setiap
Gaya merupakan salah satu kelompok, sedangkan post-test bertujuan
kesatuan yang harus diperhatikan dalam untuk mengukur / mengetahui perbedaan
85

tingkat keberhasilan penggunaan PB2 : Pembelajaran dengan pendekatan


media pembelajaran dengan pendekatan bermain lompat garis
bermain lompat tali, lompat garis, dan PB3 : Pembelajaran dengan pendekatan
lompat ban terhadap hasil pembelajaran bermain lompat ban
lompat jauh, pendekatan bermain yang Post-T : Post-test (tes akhir) digunakan
mana yang mempunyai dampak untuk membandingkan dan
/pengaruh lebih baik terhadap hasil mengukur tingkat keberhasilan
lompat jauh diantara tiga media siswa setelah mengikuti
pembelajaran tersebut. pembelajaran dengan
Penentuan sampel / kelompok pendekatanbermain.
yaitu dengan dilakukan tes awal yaitu tes
lompat jauh. Dari hasil tes lompat jauh Maka untuk pengetesan
tersebut dilakukan matching dengan cara signifikan menggunakan t-test dengan
hasil tes awal tersebut dirangking dari rumus pendek (short methode) sesuai
yang terjauh sampai yang terdekat, dengan pendapat Sutrisno Hadi (1973 :
kemudian dipasangkan dengan rumus A- 453). Untuk analisa data diperlukan
B-C-C-B-A. suatu rumus t-test sebagai berikut :
Dari hasil pasangan tersebut Rumus analisa t-test:
terbagi menjadi tiga kelompok yang
sama rata. Sebelumnya peneliti 𝑀𝑑
menentukan A untuk kelompok t=
𝑥 2 −𝑑
eksperimen 1 yaitu lompat tali, B untuk
𝑁 (𝑁 −1)
kelompok eksperimen 2 yaitu lompat
garis, dan C untuk kelompok eksperimen
Keterangan:
3 yaitu lompat ban. Tiap kelompok
t = Harga t-test yang dicari
eksperimen terdiri dari 15 siswa.
Md = Mean dari deviasi (d)
Rancangan penelitian dapat digambarkan
xd = Perbedaan deviasi dengan mean
berikut ini:
deviasi
N = Banyaknya subjek
Post-T
X1 PB df = atau db adalah N – 1

P S Pre-t X2 PB Post-T HASIL PENELITIAN


Data hasil penelitian dapat dilihat
X3 PB Post-T pada tabel berikut:
Tabel 1. Data Hasil Penelitian
Lompat Lompat
Lompat tali
Keterangan : garis Ban
P : Populasi (subyek penelitian) No Kelompok Kelompok Kelompok
Eksperimen Eksperimen Eksperimen
S : Sampel (subyek penelitian) 1 2 3
Pre-T : Pre-test (tes awal) digunakan Jumlah 4202 4242 4188
untuk membagi kelompok dan Rata-
269,9 300,10 271,08
rata
mengetahui kemampuan awal. SD 17,68 19,78 18,95
X1 : Kelompok Eksperimen 1
X2 : Kelompok Eksperimen 2 Pada tabel 1 di atas dapat dilihat
X3 : Kelompok Eksperimen 3 bahwa rentangan skor hasil lompat jauh
PB1 : Pembelajaran dengan pendekatan dengan pembelajaran dengan pendekatan
bermain lompat tali bermain lompat tali adalah 154 sampai
86

368, skor terendah adalah 154 dan ratanya adalah 300,10 dan standar
tertinggi 368, sedangkan rata-ratanya deviasinya (SD) adalah 19,78.
adalah 269,9 dan standar deviasinya Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa
(SD) adalah 17,68. rentangan skor hasil lompat jauh dengan
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan pendekatan
rentangan skor hasil lompat jauh dengan bermain lompat ban adalah 158 sampai
pembelajaran dengan pendekatan 371, skor terendah adalah 158 dan
bermain lompat garis adalah 123 sampai tertinggi adalah 371, sedangkan rata-
388,skor terendah adalah 123 dan ratanya adalah 287,33 dan standar
tertinggi adalah 388, sedangkan rata- deviasinya (SD) adalah 18,95.

Tabel 2. Data Peningkatan Hasil

Kelompok Kelompok Kelompok


Eksperimen 1 Eksperimen 2 Eksperimen 3
No

Pre-test Post- tes Gain Pre-test Post- tes Gain Pre-test Post- tes Gain

Jlh 3698 4221 499 3546 4242 678 3682 4188 578

Rata-
241,2 269,9 33,9 242,12 299,12 44,9 238,95 271,08 36,94
rata

Pembelajaran Lompat Jauh Dari tabel perhitungan statistik untuk mencari t-


diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: test.
Pada kelompok eksperimen 1 Dari hasil analisis data
lompat tali prestasi rata-rata awal adalah menggunakan t-tes pada taraf
241,2 dan prestasi rata-rata akhir adalah signifikansi 5% dan db 14 (N - 1), maka
269,9 sedangkan rata-rata peningkatan diperoleh hasil sebagai berikut :
prestasi adalah 33,9. Pada kelompok Tabel 3. Hasil Uji T-test
eksperimen 2 lompat garis prestasi rata-
Kelompok 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan
rata awal adalah 242,12 dan prestasi
rata-rata akhir adalah 299,12 sedangkan Eksperimen 1
3,928 2,145 Signifikan
rata-rata peningkatan prestasi adalah (lompat tali)
44,9. Pada kelompok eksperimen 3
Eksperimen 2
lompat ban prestasi rata-rata awal adalah (lompat garis)
5,348 2,145 Signifikan
238,95 dan prestasi rata-rata akhir adalah
271,08 sedangkan rata-rata peningkatan Eksperimen 3
4,877 2,145 Signifikan
(lompat ban)
prestasi adalah 36,94.
Pada tes akhir dari semua
kelompok eksperimen maka diperoleh Dari hasil perhitungan statistik,
data dari tiap-tiap kelompok tersebut diperoleh nilai t hitung untuk kelompok
kemudian dimasukkan ke dalam tabel eksperimen 1 (lompat tali) adalah 3,928
kemudian kelompok eksperimen 2
87

(lompat garis) adalah 5,384 dan Dari data hasil penelitian, antara
kelompok eksperimen 3 (lompat ban) hasil pre-test (tes awal sebelum
adalah 4,877. Setelah dicari nilai t dalam menggunakan model pembelajaran
tabel dengan derajat kebebasan (db) = 15 dengan pendekatan bermain) dan post-
taraf signifikansi 5% diperoleh nilai t test (tes akhir setelah menggunakan
sebesar 2,145. model pembelajaran dengan pendekatan
Berdasarkan perhitungan diatas bermain) dari ketiga kelompok model
dapat diketahui bahwa nilai t hitung pembelajaran dengan pendekatan
semuanya lebih besar dari nilai t tabel bermain lompat tali, lompat garis, dan
yaitu kelompok eksperimen 1 (lompat lompat ban mengalami peningkatan yang
tali) 3,928 > 2,145, kelompok signifikan terhadap hasil lompat jauh
eksperimen 2 (lompat garis) 5,384 > siswa. Dari rata-rata peningkatan
2,145, dankelompok eksperimen 3 prestasi, kelompok dengan pendekatan
(lompat ban) 4,877 > 2,145.Nilai t hitung bermain lompat garis mempunyai hasil
lebih besar dari nilai t tabel yang berarti yang lebih besar terhadap hasil lompat
signifikan. jauh siswa yaitu sebesar 45,4.
Dari hasil penelitian ini Dilihat dari analisis gerakan,
memberikan deskripsi yang jelas bahwa ketiga bentuk pembelajaran dengan
dengan pendekatan bermain lompat tali, pendekatan bermain tersebut diatas
lompat garis, dan lompat ban dalam adalah sama, yaitu adanya kontraksi
pembelajaran lompat jauh dapat pada otot, dimana akan terjadi perubahan
meningkatkan hasil lompat jauh siswa. panjang otot dan gerak pada persendian
Dengan diterapkannya model atau beberapa sendi. Disamping itu juga
pembelajaran dengan pendekatan adanya irama gerakan yaitu melambung
bermain untuk meningkatan hasil belajar ke atas.Pada ketiga pembelajaran dengan
siswa terhadap pembelajaran lompat pendekatan bermain tersebut terjadi
jauh, maka siswa memperoleh pendekatan otot dan pemanjangan otot.
pengalaman baru dan berbeda dalam Dengan demikian ketiga pembelajaran
proses pembelajaran Penjas. tersebut diatas dapat digunakan untuk
Pembelajaran Penjas yang pada awalnya meningkatkan kemampuan lompat jauh
membosankan bagi siswa, menjadi siswa.
pembelajaran yang menarik dan Berdasarkan uraian di atas
menyenangkan bagi siswa. ternyata pembelajaran dengan
Pembelajaran lompat jauh dalam pendekatan bermain lompat garis
penelitian ini dilakukan selama 12 kali mempunyai pengaruh hasil yang lebih
pertemuan, memanfaatkan berbagai jenis tinggi dari pembelajaran dengan
permainan yang memiliki gerakan yang pendekatan bermain lompat tali dan
sama atau hampir sama dengan gerakan lompat ban pada hasil lompat jauh. Hal
lompat jauh. Penggunaan permainan ini ini dikarenakan pembelajaran dengan
adalah untuk melatih otot agar memiliki pendekatan bermain lompat garis
kekuatan yang cukup untuk memperoleh memiliki beban yang lebih berat yaitu
lompatan yang maksimal. Karena itulah, melompat vertikal kedepan
beberapa jenis permainan yang dibandingkan dengan lompat tali dan
menggunakan gerakan yang mirip lompat ban yang melompat secara
dengan gerakan pada lompat jauh horizontal kedepan.
dimanfaatkan untuk melatih otot, yaitu Ketinggian kardus sekitar 30-40
otot tungkai. cm dan jarak antara kardus adalah 1
meter. Dalam melakukan lompat garis,
88

siswa dituntut untuk bisa melompati kelompok pendekatan media bermain


kardus dengan kedua kaki sejajar secara tersebut, kelompok dengan pendekatan
bersama-sama dengan tinggi yang sama bermain yang mempunyai pengaruh
dari setiap kardus dan harus lebih besar terhadap hasil lompat jauh
memperhatikan langkah yang benar agar adalah dengan pendekatan media
tidak menabrak atau melewati kardus bermain lompat garisyang mempunyai
berikutnya. pengaruh yang lebih besar terhadap hasil
Hasilnya daya ledak otot tungkai lompatan siswa kelas Kelas V SD Negeri
dalam melakukan tolakan menjadi lebih No. 3 Sigli Kabupaten Pidie Aceh.
optimal dan juga langkah dalam Hal tersebut dikarenakan
melakukan awalan dalam lompat jauh pembelajaran dengan pendekatan
akan lebih terkontrol. Pembelajaran bermain lompat garis memiliki beban
dengan pendekatan bermain lompat garis yang lebih berat dibandingkan dengan
ini aman dilakukan oleh siswa karena pembelajaran pendekatan bermain media
kardus terbuat dari bahan yang ringan. lompat tali dan lompat ban, karena
Pada pembelajaran dengan dalam lompat media garis siswa
pendekatan bermain lompat tali siswa berusaha untuk mampu melewati garis-
hanya dituntut untuk melakukan gerakan garis yang paling jauh atau dengan
melompat-lompat seperti tali kedepan nomor yang paling besar, dalam hal ini
secara horisontal dengan tumpuan pada adanya kegiatan bermain sambil
kedua kaki secara bersamaan dengan berlomba antar siswa.
rintangan tali. Sedangkan pada lompat
ban siswa dituntut untuk melakukan DAFTAR PUSTAKA
lompatan seperti halnya pada lompat Carr, Gery. 2003. Atletik Untuk Sekolah
garis juga tidak dituntut ketinggian (Edisi Terjemahan). Jakarta : Raja
lompatan karena siswa hanya dituntut Grafindo Persada.
untuk mampu melompati ban-ban bekas Hamdani. 2005. Manfaat Media
yang telah dijajarkan sebanyak tujuh
Pembelajaran. Jakarta: Pustaka
buah ban sebagai rintangan dengan jarak Cipta.
yang berbeda dan arah lompatan yang Heinich, R, et.al. 2002. Psikologi
berbeda pula. Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran
KESIMPULAN dalam Pendidikan Jasmani.
Hasil penelitian dan pembahasan, Jakarta: Depdiknas.
maka hal ini menunjukkan ada Rusli, Lutan. 2001. Asas-asas
peningkatan hasil yang sangat signifikan Pendidikan Jasmani. Bandung:
pada pembelajaran atletik dengan FPOK UPI.
pendekatan bermain lompat tali, lompat Sudjana. 1992. Teknik Analisis Regresi
garis, dan lompat ban pada hasil lompat dan Korelasi. Bandung: Tarsito.
jauh pada siswa kelas Kelas V SD Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Negeri No. 3 Sigli Kabupaten Pidie Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Aceh. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur
Penelitian ini, selain untuk Penelitian Suatu Pendekataan
mengetahui pengaruh hasil pembelajaran Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
atletik dengan pendekatan media Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan
bermain lompat tali, lompat garis, dan Jasmani Filosofi Pembelajaran
lompat ban terhadap hasil lompat jauh, dan Masa Depan. Bandung:
juga untuk mengetahui dari ketiga Yayasan Nuansa Cendekia.
89

Sutrisno Hadi. 2000. Statistik II.


Yogyakarta: Andi.
Tamsir Riyadi. 1985. Petunjuk Atletik.
Yogyakarta: FPOK IKIP
Yogyakarta.
Toho Cholik Mutohir dan Rusli Lutan.
2001. Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung: CV.
Maulana.
Yoyo Bahagia. 2000. Atletik. Jakarta :
Depdiknas.
Yudha M. Saputra. 2003. Pembelajaran
Atletik Di Sekolah Dasar. Jakarta :
Depdiknas.

Você também pode gostar

  • Artikel 8 PDF
    Artikel 8 PDF
    Documento7 páginas
    Artikel 8 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 2 PDF
    Artikel 2 PDF
    Documento4 páginas
    Artikel 2 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi Prosiding Seminar Nasional Ikor PDF
    Daftar Isi Prosiding Seminar Nasional Ikor PDF
    Documento1 página
    Daftar Isi Prosiding Seminar Nasional Ikor PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Dewan Redaksi PDF
    Dewan Redaksi PDF
    Documento3 páginas
    Dewan Redaksi PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi Prosiding Seminar Nasional Ikor PDF
    Daftar Isi Prosiding Seminar Nasional Ikor PDF
    Documento1 página
    Daftar Isi Prosiding Seminar Nasional Ikor PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 5 PDF
    Artikel 5 PDF
    Documento11 páginas
    Artikel 5 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 10 PDF
    Artikel 10 PDF
    Documento6 páginas
    Artikel 10 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 11 PDF
    Artikel 11 PDF
    Documento11 páginas
    Artikel 11 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 9 PDF
    Artikel 9 PDF
    Documento5 páginas
    Artikel 9 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 6 PDF
    Artikel 6 PDF
    Documento15 páginas
    Artikel 6 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 3 PDF
    Artikel 3 PDF
    Documento14 páginas
    Artikel 3 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 9 PDF
    Artikel 9 PDF
    Documento5 páginas
    Artikel 9 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 7 PDF
    Artikel 7 PDF
    Documento6 páginas
    Artikel 7 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 1 PDF
    Artikel 1 PDF
    Documento6 páginas
    Artikel 1 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 4 PDF
    Artikel 4 PDF
    Documento4 páginas
    Artikel 4 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Dewan Redaksi PDF
    Dewan Redaksi PDF
    Documento3 páginas
    Dewan Redaksi PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 5 PDF
    Artikel 5 PDF
    Documento11 páginas
    Artikel 5 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 8 PDF
    Artikel 8 PDF
    Documento7 páginas
    Artikel 8 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 6 PDF
    Artikel 6 PDF
    Documento15 páginas
    Artikel 6 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 2 PDF
    Artikel 2 PDF
    Documento4 páginas
    Artikel 2 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 10 PDF
    Artikel 10 PDF
    Documento6 páginas
    Artikel 10 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 7 PDF
    Artikel 7 PDF
    Documento6 páginas
    Artikel 7 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 3 PDF
    Artikel 3 PDF
    Documento14 páginas
    Artikel 3 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 4 PDF
    Artikel 4 PDF
    Documento4 páginas
    Artikel 4 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Artikel 1 PDF
    Artikel 1 PDF
    Documento6 páginas
    Artikel 1 PDF
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações
  • Aqilah Liony - Pendidikan Kepelatihan Olahraga
    Aqilah Liony - Pendidikan Kepelatihan Olahraga
    Documento114 páginas
    Aqilah Liony - Pendidikan Kepelatihan Olahraga
    Halpi Salam
    100% (1)
  • Aisyah Kemala-Unisma
    Aisyah Kemala-Unisma
    Documento12 páginas
    Aisyah Kemala-Unisma
    Halpi Salam
    Ainda não há avaliações