Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Amirzan
Amirzan.masry@gmail.com
PENDAHULUAN
Salah satu masalah utama dalam siswa. Akibatnya guru belum berhasil
pendidikan jasmani di Indonesia dewasa melaksanakan tanggung jawab untuk
ini ialah belum efektifnya pengajaran mendidik siswa secara sistematik
Penjas di sekolah – sekolah. Hal ini melalui pembinaan jasmani yang
disebabkan beberapa faktor diantaranya mengembangkan kemampuan
terbatasnya sarana dan prasarana yang keterampilan anak secara menyeluruh
digunakan untuk mendukung proses baik fisik, mental maupun intelektual.
pembelajaran Penjas dan terbatasnya Penyelenggaraan program
kemampuan guru Penjas untuk Pendidikan Jasmani (Penjas) hendaknya
melakukan pembelajaran Penjas. Salah mencerminkan karakteristik program
satu keterbatasan guru Penjas dalam pendidikan jasmani itu sendiri.Artinya
mengajar adalah dalam hal menciptakan bahwa tugas ajar yang disampaikan
situasi lingkungan yang memungkinkan harus memperhatikan perubahan
siswa berinteraksi sehingga terjadi kamampuan atau kondisi anak, dan dapat
perubahan atau perkembangan pada diri
80
penentu prestasi lompat jauh. Disamping merupakan gaya yang paling banyak
kemampuan untuk menumpu pada papan digunakan pada saat sekarang, tetapi
tolakan juga memegang peranan penting tergantung mana yang mudah digunakan
dalam menunjang prestasi olahraga yang oleh seorang atlet, juga tergantung
dimaksud. Berdasarkan hal tersebut kepada bakat motoris dan sikap
maka lompat jauh merupakan salah satu perseorangan.
nomor dalam olahraga atletik yang Dalam lompat jauh terdapat
mempunyai teknik gabungan antara empat teknik dasar yang harus
unsur kombinasi kecepatan dengan diperhatikan oleh pelompat, yaitu awalan
kekuatan otot serta kombinasi rangkaian lari, menumpu atau tolakan, melayang
teknik dasar lompatan. dan mendarat. Keempat teknik tersebut
Dalam hal ini Jonath (1987: 197) merupakan suatu kesatuan urutan
mengemukakan bahwa: ”Lompat jauh gerakan lompat yang tidak terputus-
merupakan kombinasi optimal antara putus satu dengan yang lainnya.
kecepatan awalan (ancang-ancang) atau Dengan demikian dapat dipahami
sering dikatakan sebagai kecepatan bahwa hasil lompatan dalam lompat jauh
horizontal dengan tenaga lepas tapak dipengaruhi oleh kecepatan lari awalan,
(kecepatan vertikal) yang akan kekuatan tumpuan, dan koordinasi
menghasilkan kecepatan tinggal landas gerakan tubuh saat melayang serta saat
titik berat badan”. pendaratan di bak pasir. Untuk
Berdasarkan hal tersebut maka memperjelas keempat teknik tersebut,
lompat jauh juga dapat dikatagorikan berikut akan diuraikan satu persatu dari
jenis olahraga skill. Sehingga prestasi teknik gerakan tersebut.
lompat jauh sangat ditentukan oleh Lompat jauh merupakan suatu
komponen – komponen fisik seperti rangkaian gerakan yang dipengaruhi
kekuatan, kecepatan, keseimbangan dan oleh berbagai unsur dalam usaha
koordinasi gerakan teknik lompat. mencapai prestasi. Unsur-unsur tersebut
Nomor lompat jauh terasa lebih sulit mutlak harus dimiliki oleh seorang
untuk dipraktekkan bila dibandingkan pelompat, seperti kondisi fisik, teknik,
dengan nomor lari. taktik dan strategi serta mental. Unsur-
Pelompat yang baik dalam unsur tersebut dapat diaplikasikan secara
lompat jauh adalah yang memiliki langsung kedalam rangkaian gerak yang
kecepatan lari yang baik, bertungkai ada dalam lompat jauh. Adapun faktor-
panjang, kekuatan melompat yang kuat faktor yang mempengaruhi ketangkasan
mempunyai kemampuan koordinasi dari lompat jauh seseorang adalah sebagai
gerakan-gerakan yang eksplosif, berikut :
sehingga mendapat suatu jarak yang
sejauh-jauhnya antara titik tumpuan dan 1. Kecepatan Lari
titik pendaratan. Setiap pelompat dapat Lompat jauh terdiri dari ancang-
memperlihatkan gerakan-gerakan awal, ancang, bertumpu, melayang dan
atau tumpuan, melayang dan mendarat mendarat, namun pada ancang - ancang
yang sempurna. atlet harus berlari dengan kecepatan
Teknik lompat dan langkah tinggi yang dimulai pada papan tolakan.
dalam perkembangan lompat jauh dapat Menurut Mc Mane (1986 : 37)
dianggap sebagai persiapan bagi teknik mengatakan bahwa “lompat jauh
lompat jauh gaya mengantung atau membutuhkan kecepatan yang luar biasa
melenting dan gaya berjalan di udara. dan juga dengan memiliki otot yang
Kedua gaya melompat tersebut sangat kuat’. Pelari cepat biasanya
84
menjadi atlet yang mampu melakukan nomor lompat jauh. Pengertian “gaya”
lompatan sejauh – jauhnya, seperti Jasse menurut kamus Bahasa Indonesia adalah
Owen dan Calr Lowis yang merupakan cara melakukan gerakan dan pengertian
dua dari sekian banyak pelompat jauh ini berlaku dalam olahraga. Sedangkan
terbaik dunia serta pelari jarak pendek dalam ilmu fisika, gaya diartikan sebagai
yang termuka. gerakan yang terjadi akibat adanya
Selanjutnya Adisasmita (1986, 7) tarikan / tolakan. Memodifiaksi media
mengatakan bahwa “Pelompat itu sama pembelajaran sebaiknya dilakukan
cepatnya dengan seorang Sprinter, sedemikian rupa sehingga siswa dalam
pelompat yang tidak punya kecepatan mengikuti proses pembelajaran menjadi
sama sekali tidak punya harapan untuk lebih senang da gembira dan akhirnya
mencapai prestasi yang setinggi- tujuan pembelajaranpun tercapai sebagia
tingginya”. Unsur dasar dari suatu mana yang diterapkan dikurikulum.
prestasi lompat jauh adalah kecepatan Dalam peneiitan ini modifikasi
lari pada saat awalan, yang merupakan yang diambil berupa materi
salah satu faktor yang menentukan pembelajaran lompat jauh. Berikut
kemampuan seseorang untuk melompat diurakain sebagai berikut;
sejauh mungkin. Seseorang pelompat Lompatan tanpa menggunakan
jauh harus mengetahui kecepatan alat terdiri dari;
tertinggi yang dapat dikendalikan untuk a. Lompat kedepan
memperoleh lepas landas yang b. Lompat ke belakang
seimbang. Pada saat melakukan c. Lompat kesamping
lompatan, empat langkah sebelum d. Lompat keatas
mencapai 95 % serta harus mendapatkan e. Lompat kebawah
langkah yang tepat. f. Lompat berputar (Widya;
2004: 65).
1. Daya Lompat
Daya lompat dari pelompat jauh
muncul terutama dalam dorongan tenaga Alat-alat yang dapat digunanakan
yang ditujukan ke atas waktu melompat. antara lain;
Karena itu kecepatan ancang-ancang a. Dengan menggunakan tali
diubah pada suatu saat dalam ketinggian b. Dengan menggunakan balok-
atau mencapai sudut perbatasan yang balok
maksimal, dan selanjutnya karena c. Dengan menggunakan simpai
pindahnya kaki, pengurangan kecepatan rotan
sebanyak mungkin dihilangkan. d. Dengan menggunakan kotak
Dengan bertambahnya tenaga box / kardus
lompat, memperbaiki syarat – syarat e. Ban bekas
bagi suatu kecepatan lompat yang lebih
besar dan karena itu juga memperbaiki METODE
prestasi, lebih lanjut Bambang (1991 : Metode Penelitian merupakan
29) mengatakan: “Daya atau Power penelitian eksperimen dengan metode
adalah kesulitan dari pada kekuatan dan penelitian yang digunakan dalam
kecepatan, misalnya terdapat pada saat penelitian ini adalah metode eksperimen
melempar, melompat dan lari cepat”. dengan pola pre-test and post-test group.
Pemberian pre-test bertujuan untuk
2. Gaya mengetahui kemampuan awal dari setiap
Gaya merupakan salah satu kelompok, sedangkan post-test bertujuan
kesatuan yang harus diperhatikan dalam untuk mengukur / mengetahui perbedaan
85
368, skor terendah adalah 154 dan ratanya adalah 300,10 dan standar
tertinggi 368, sedangkan rata-ratanya deviasinya (SD) adalah 19,78.
adalah 269,9 dan standar deviasinya Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa
(SD) adalah 17,68. rentangan skor hasil lompat jauh dengan
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan pendekatan
rentangan skor hasil lompat jauh dengan bermain lompat ban adalah 158 sampai
pembelajaran dengan pendekatan 371, skor terendah adalah 158 dan
bermain lompat garis adalah 123 sampai tertinggi adalah 371, sedangkan rata-
388,skor terendah adalah 123 dan ratanya adalah 287,33 dan standar
tertinggi adalah 388, sedangkan rata- deviasinya (SD) adalah 18,95.
Pre-test Post- tes Gain Pre-test Post- tes Gain Pre-test Post- tes Gain
Jlh 3698 4221 499 3546 4242 678 3682 4188 578
Rata-
241,2 269,9 33,9 242,12 299,12 44,9 238,95 271,08 36,94
rata
(lompat garis) adalah 5,384 dan Dari data hasil penelitian, antara
kelompok eksperimen 3 (lompat ban) hasil pre-test (tes awal sebelum
adalah 4,877. Setelah dicari nilai t dalam menggunakan model pembelajaran
tabel dengan derajat kebebasan (db) = 15 dengan pendekatan bermain) dan post-
taraf signifikansi 5% diperoleh nilai t test (tes akhir setelah menggunakan
sebesar 2,145. model pembelajaran dengan pendekatan
Berdasarkan perhitungan diatas bermain) dari ketiga kelompok model
dapat diketahui bahwa nilai t hitung pembelajaran dengan pendekatan
semuanya lebih besar dari nilai t tabel bermain lompat tali, lompat garis, dan
yaitu kelompok eksperimen 1 (lompat lompat ban mengalami peningkatan yang
tali) 3,928 > 2,145, kelompok signifikan terhadap hasil lompat jauh
eksperimen 2 (lompat garis) 5,384 > siswa. Dari rata-rata peningkatan
2,145, dankelompok eksperimen 3 prestasi, kelompok dengan pendekatan
(lompat ban) 4,877 > 2,145.Nilai t hitung bermain lompat garis mempunyai hasil
lebih besar dari nilai t tabel yang berarti yang lebih besar terhadap hasil lompat
signifikan. jauh siswa yaitu sebesar 45,4.
Dari hasil penelitian ini Dilihat dari analisis gerakan,
memberikan deskripsi yang jelas bahwa ketiga bentuk pembelajaran dengan
dengan pendekatan bermain lompat tali, pendekatan bermain tersebut diatas
lompat garis, dan lompat ban dalam adalah sama, yaitu adanya kontraksi
pembelajaran lompat jauh dapat pada otot, dimana akan terjadi perubahan
meningkatkan hasil lompat jauh siswa. panjang otot dan gerak pada persendian
Dengan diterapkannya model atau beberapa sendi. Disamping itu juga
pembelajaran dengan pendekatan adanya irama gerakan yaitu melambung
bermain untuk meningkatan hasil belajar ke atas.Pada ketiga pembelajaran dengan
siswa terhadap pembelajaran lompat pendekatan bermain tersebut terjadi
jauh, maka siswa memperoleh pendekatan otot dan pemanjangan otot.
pengalaman baru dan berbeda dalam Dengan demikian ketiga pembelajaran
proses pembelajaran Penjas. tersebut diatas dapat digunakan untuk
Pembelajaran Penjas yang pada awalnya meningkatkan kemampuan lompat jauh
membosankan bagi siswa, menjadi siswa.
pembelajaran yang menarik dan Berdasarkan uraian di atas
menyenangkan bagi siswa. ternyata pembelajaran dengan
Pembelajaran lompat jauh dalam pendekatan bermain lompat garis
penelitian ini dilakukan selama 12 kali mempunyai pengaruh hasil yang lebih
pertemuan, memanfaatkan berbagai jenis tinggi dari pembelajaran dengan
permainan yang memiliki gerakan yang pendekatan bermain lompat tali dan
sama atau hampir sama dengan gerakan lompat ban pada hasil lompat jauh. Hal
lompat jauh. Penggunaan permainan ini ini dikarenakan pembelajaran dengan
adalah untuk melatih otot agar memiliki pendekatan bermain lompat garis
kekuatan yang cukup untuk memperoleh memiliki beban yang lebih berat yaitu
lompatan yang maksimal. Karena itulah, melompat vertikal kedepan
beberapa jenis permainan yang dibandingkan dengan lompat tali dan
menggunakan gerakan yang mirip lompat ban yang melompat secara
dengan gerakan pada lompat jauh horizontal kedepan.
dimanfaatkan untuk melatih otot, yaitu Ketinggian kardus sekitar 30-40
otot tungkai. cm dan jarak antara kardus adalah 1
meter. Dalam melakukan lompat garis,
88