Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PUSKESMAS PASRUJAMBE
TAHUN 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai yang terdapat di
Puskesmas Pasrujambe masih kurang dari standar yaitu pencapainnya sebanyak 83,3% sehingga
masih terdapat kesenjangan sebesar 16,7%. Kesenjangan terdapat di Puskesmas Pasrujambe
yaitu dokter sebanyak 1 orang, sarjana gizi sebanyak 1 orang, petugas rekam medik sebanyak 1
orang, bidan sebanyak 4 orang, asisten apoteker sebanyak 1 orang, apoteker sebanyak 1 orang,
analis kesehatan sebanyak 2 orang, ahli teknologi laboratorium medik sebanyak 1 orang, bidan
puskesmas pembantu sebanyak 1 orang, perawat puskesmas pembantu sebanyak 1 orang, dan
tenaga administrasi puskesmas pembantu sebanyak 2 orang. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengajuan penambahan karyawan sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Konseling 1 1 100 0
PPIA
(Pencegahan
Penularan Ibu
Anak)
18 Poli gigi dan mulut
Fungsional dokter gigi
Kompetensi Dokter gigi 1 1 100 0
(ijazah)
Kompetensi Pelayanan 1 1 100 0
tambahan darurat
(pelatihan) gigi/Basic
Emergency
Care
Fungsional perawat gigi
Kompetensi Perawat gigi 1 1 100 0
(ijazah)
Kompetensi Asuhan 1 100 0
tambahan keperawatan 1
(pelatihan) gigi dan mulut
19 Kamar obat
Tenaga teknis kefarmasian
Kompetensi Asisten 1 0 0 100
(ijazah) apoteker/DIII
Farmasi/sarja
na farmasi
Kompetensi Pelayanan 1 0 0 100
tambahan kefarmasian
(pelatihan) di puskesmas
Fungsional apoteker
Kompetensi Apoteker 1 0 0 100
(ijazah)
Kompetensi Pelayanan 1 0 0 100
tambahan kefarmasian
(pelatihan) di puskesmas
20 Laboratorium (fungsional
pranata laboratorium
kesehatan)
Kompetensi DIII/DIV 2 0 0 100
(ijazah) Analis
kesehatan
Kompetensi a. Pemantap 2 0 0 100
tambahan an mutu
(pelatihan) internal
b. Phleoboto 2 0 0 100
mi
c. On The 2 0 0 100
Job
Training
pemeriksa
an
mikroskop
is
TB,HIV-
AIDS dan
kusta,
malaria
(khusus
wilayah
endemis)
Total 133 98 73,68 26,32
Berdasarkan jenis kepegawaian dan kompetensi yang terdapat pada tabel diatas dapat
diketahui bahwa masih terdapat kesenjangan di Puskesmas Pasrujambe yaitu yang jumlah jenis
kepegawaian dan kompetensi seharusnya terdapat 133 akan tetapi hanya tercapai sejumlah 98.
Kesenjangan yang terdapat di Puskesmas Pasrujambe yaitu kepala tata usaha yang tidak sesuai
dengan kompetensi ijazah akan tetapi telah memliki kompetensi tambahan. Kepala tata usaha
memiliki ijazah SMA sedangkan standartnya kepala tata usaha harus memiliki ijazah sarjana
kesehatan atau DIII kesehatan. Perencanaan dan evaluasi (fungsional administrasi kesehatan)
memiliki kesenjangan pada kompetensi tambahan yaitu pelatihan penyusunan rencana dan
evaluasi kegiatan puskesmas. Pada penanggulangan penyakit memiliki kesenjangan pada
kompetensi tambahan yaitu pada pelatihan entomologi vektor malaria, fogging untuk petugas
puskesmas (IVD), dan entomologi vektor IVD. Pada kesehatan lingkungan (fungsional
sanitarian) memiliki kesenjangan pada kompetensi tambahan yaitu pelatihan teknis kesehatan
lingkungan. Pada gizi (fungsional nutrisionis) memiliki kesenjangan pada kompetensi tamahan
yaitu terdapat satu nutrisionis belum pelatihan tatalaksana gizi buruk, pemantauan pertumbuhan,
dan konselor ASI. Pada kasir masih terdapat kesenjangan pada kompetensi tambahan yaitu
pelatihan pembukuan. Pada loket terdapat terdapat kesenjangan yaitu sebanyak dua orang. Pada
perekam medis terampil terdapat kesenjangan yaitu tidak adanya perekam medis di Puskesmas
Pasrujambe. Pada sopir ambulans juga terdapat kesenjangan yaitu terdapat kekurangan satu
orang dan terdapat kesenjangan pada pelatihan PPGD awam umum. Pada penjaga dan petugas
kebersihan terdapat kesenjangan yaitu kurang satu orang. Pada fungsional dokter terdapat
kesenjangan karena masih kurangnya satu orang dokter. Pada fungsional perawat terampil di
UGD dan poli umum terdapat kesenjangan karena masih kurangnya satu orang perawat terampil.
Pada poli KIA-KB, ruang bersalin masih kurangnya bidan terampil sebanyak dua orang dan satu
orang belum mengikuti pelatihan yang sesuai kompetensi. Pada kamar obat terdapat
kesenjangan yaitu kurangnya tenaga teknis kefarmasian dan apoteker. Pada laboratorium
terdapat kesenjangan karena tidak adanya analis kesehatan di Puskesmas Pasrujambe.
Berdasarkan analisis tersebut maka perlu adanya pengajuan penambahan karyawan
maupun pengajuan pelatihan. Pengajuan untuk penambahan petugas yaitu pada jabatan kepala
tata usaha, loket, rekam medis, sopir ambulans, penjaga dan petugas kebersihan, dokter,
fungsional perawat terampil pada UGD dan rawat inap, fungsional bidan terampil di poli KIA-
KB dan ruang bersalin, tenaga teknis kefarmasian, apoteker, dan analis kesehatan. Sedangkan
pelatihan yang harus diajukan untuk diikuti petugas yang masih belum memiliki sertifikat
pelatihan sesuai kompetensi petugas yaitu pelatihan penyusunan rencana dan evaluasi kegiatan
puskesmas, entomologi vektor malaria, fogging untuk petugas puskesmas (IVD), entomologi
vektor IVD, teknis kesehatan lingkungan, tatalaksana gizi buruk, pemantauan pertumbuhan,
konselor ASI, pembukuan, pengelolaan rekam medis, dan PPGD awam,