Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ca Mammae
Disusun Oleh :
1718011004
Universitas Lampung
2018
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. P.N
Usia : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Lampung Tengah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Masuk RS : 07 Januari 2018 pukul 19.50
Keluhan utama
Nyeri pinggang sejak 1 bln yang lalu.
Secondary survey
Kepala&wajah: deformitas (-)
Mata : konjungtiva Anemis(+), sklera ikterik(-)
Leher : pembesaran KGB (-)
THT : sekret (-)
Dada : simetris dalam diam dan pergerakan, terdapat benjolan pada sekitar area
payudara kanan dan kiri terutama di payudara kanan.
Jantung : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler, ronki -/+, wheezing -/-
Abdomen : datar, lemas, NT (-), tdk teraba massa, BU (+) normal.
Ekstremitas : edema -/-/-/- , sianosis (-)
Status Lokalis
Tampak benjolan-benjolan pada payudara kanan dan kiri terutama banyak pada payudara kanan.
RUTIN
Hemoglobin : 11,3 g/dL
Hematokrit : 32,2 %
Leukosit : 5073/L
Trombosit : 110000/L
MCV : 80 fl
MCH : 28 pg
MCHC : 35,1 g/dL
Kimia Klinik
SGOT : 73 u/L
SGPT : 98 u/L
Albumin : 4,5 g/dl
GDS : 96 mg/dl
Ureaum : 185 mg/dl
Kreatinin : 2,72 mg/dl
Imunologi
HbsAg : Non reaktif
USG ABDOMEN
Kesan :
- Efusi pleura dextra sugestif pulmonal metastasis subpleural type
FOTO THORAX AP
Kesan :
- Efusi pleura dextra sugestif e.c pulmonal metastasis subpleural type
- Besar cor tidak valid dinilai
- Curiga bone metastase pada vth 4,6,11 dan 12.
USG MAMMAE
Kesan :
- Ca mammae bilateral terutama dextra
Resume
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 07 Januari 2018 pada pukul 19.50. Pasien masuk
dengan keluhan nyeri pinggang dan kaki tidak bisa digunakan untuk berjalan +- sejak 1 bln
ini. Keluhan disertai sesak batuk dan terdapat benjolan pada kedua payudara +- 1 thn dan 7 bln
yang lalu pasien menolak untuk dioperasi. Pasien sedang menjalankan kemoterapi untuk
pengobatan payudaranya. Pasien memiliki riwayat hipertensi, pemeriksaan fisik kepala, leher,
abdomen, dan ekstremitas normal. Namun pada thorax ditemukan benjolan-benjolan di
payudara kanan dan kiri dan bunyi nafas terdapat ronki kanan paru. Pada pemeriksaan
penunjang ditemukan gambaran efusi pleura, kompresi tulang vertebrae dan ca mammae
bilateral.
Diagnosis
- Ca mammae bilateral
- Bone fraktur VL1
- Bone fraktur compresi VL IV
- Effusi pleura dextra
- Hipertensi grade I
Tatalaksana:
Medikamentosa
- Inf RL 20 tpm
- OMZ 1x4mg IV
- Ketorolac 3x1 IV
- Ranitidin 2x1 IV
- Neurobion 1x1 IV
- Spironolacton 1x25 mg po
- Proliver 1x1 po
- As. Folat 2x1 po
- Amlodipin 1x5mg po
Non Medikamentosa
-Tirah Baring
-Diet TKTP
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut, dimana
upaya pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang upaya
pencegahan, diagnosis dini, pengobatan kuratif maupun paliatif serta upaya rehabilitasi
yang baik, agar pelayanan pada penderita dapat dilakukan secara optimal.
C. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula–mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan perkembangan sel – sel atipik. Sel
- sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma
membutuhkan waktu -+ 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa
yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira
– kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae
bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui
saluran limfe dan aliran darah.
D. Manifestasi Klinis
- Gejala yang paling sering terjadi;
1) Massa (terutama jika keras, irregular, tidak nyeri tekan) atau penebalan
pada payudara atau daerah aksila
2) Rabas putting payudara unilateral, persisten, spontan yang mempunyai
karakter serosanguinosa, mengandung darah, atau encer.
3) Retraksi atau inversi puting susu
4) Perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara (asimetris)
5) Pengerutan atau pelekukan kulit disekitarnya
6) Kulit yang bersisik di sekeliling putting susu
- Bukti metastesis;
1) Pembesaran kelenjar gelenjar bening supraklavikula dan servikal
2) Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura
3) Peningkatan alkali fosfatase, kalsium, pindal tulang positif , dan/atau nyeri
tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang
4) Tes fungsi hati abnormal
5) Nyeri kepala yang hebat, muntah proyektil, kesadaran menurun
6) Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
E. Prosedur Diagnosis
Prosedur diagnosis pada kanker payudara terdiri dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Anamnesis bertujuan untuk
mengidentifikasi identitas, penderita, faktor risiko, perjalanan penyakit, tanda
dan gejala kanker payudara, riwayat pengobatan dan riwayat penyakit yang
pernah diderita. Pemeriksaan fisik ditujukan untuk menentukan karakter
(nature) dan lokasi lesi. Inspeksi dilakukan pada kedua payudara, aksila dan
sekitar klavikula yang bertujuan untuk identifikasi tanda dan gejala tumor
primer dan kemungkinan metastasis ke kelenjar getah bening ataupun
metastasis jauh.
2. Ultrasonografi Payudara melihat lesi hipoekoik dengan tepi tidak teratur
(irregular) dan shadowing disertai orientasi vertikal kemungkinan merupakan
lesi maligna. USG secara umum diterima untuk membedakan masa kistik
dengan solid dan sebagai pengarah untuk biopsi serta pemeriksaan skrining
pasien usia muda. Peran USG lain adalah untuk evaluasi metastasis ke organ
visceral.
3. Mamografi memegang peranan mayor dalam deteksi dini kanker payudara,
sekitar 75% kanker terdeteksi paling tidak satu tahun sebelum ada gejala atau
tanda. Tipe pemeriksaan mamografi adalah skrining dan diagnostik. Skrining
mamografi dilakukan pada wanita yang asimptomatik. Skrining mamografi
direkomendasikan setiap 1-2 tahun untuk usia 50 tahun atau lebih. Pada
kondisi tertentu direkomendasikan sebelum usia 40 tahun (missal wanita yang
keluarga tingkat pertama menderita kanker payudara). Mamografi diagnostik
dilakukan pada wanita yang simptomatik, tipe ini lebih rumit dan digunakan
untuk menentukan ukuran yang tepat, lokasi abnormalitas payudara, untuk
evaluasi jaringan sekitar dan getah bening sekitar payudara.
4. MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan instrumen yang sensitif
untuk deteksi kekambuhan lokal pasca BCT atau augmentasi payudara
dengan implant, deteksi multifocal cancer dan skrining pasien usia muda
dengan densitas payudara yang padat yang memiliki risiko tinggi.
5. Biopsi memberikan informasi sitologi atau histopatologi. FNAB (Fine needle
Aspiration Biopsy) merupakan salah satu prosedur diagnostik awal dan
merupakan biopsi yang memberikan informasi sitologi. Biopsi yang
memberikan informasi histopatologi adalah Biopsi Core, biopsi insisi, biopsi
eksisi, potong beku dan ABBI (advance breast biopsy instrument).
6. Bone Scan, Foto toraks dan USG Abdomen. Bone scan bertujuan untuk
evaluasi metastasis di tulang. Foto toraks dan USG abdomen rutin dilakukan
untuk melihat adanya metastasis di paru, pleura, mediastinum, tulang-tulang
dada dan organ visceral (terutama hepar).
7. Pemeriksaan Laboratorium dan Marker yang dianjurkan adalah darah rutin,
alkaline phosphatase, SGOT, SGPT dan tumor marker.
G. Tatalaksana
Terapi kanker payudara secara umum meliputi: operasi (pembedahan), kemoterapi,
radioterapi, terapi hormonal dan terapi target.
1. Operasi (pembedahan) merupakan modalitas utama untuk penatalaksanaan
kanker payudara. Berbagai jenis operasi pada kanker payudara memiliki
kerugian dan keuntungan yang berbeda-beda.
- Classic Radical Mastectomy adalaah operasi pengangkatan seluruh
jaringan payudara beserta tumor, nipple areola komplek, kulit diatas
tumor, otot pektoralis mayor dan minor serta diseksi aksila level I-III.
Operasi ini dilakukan bila ada metastasis jauh.
- Modified Radical Mastectomy adalah operasi pengangkatan seluruh
jaringan payudara beserta tumor, nipple areola komplek, kulit diatas
tumor dan fasia pectoral serta diseksi aksila level I-II. Operasi ini
dilakukan pada stadium dini dan lokal lanjut.
- Skin Sparing Mastectomy adalah operasi pengangkatan seluruh jaringan
payudara beserta tumor dan nipple areola komplek dengan
mempertahankan kulit sebanyak mungkin serta diseksi aksila level I-II.
Operasi ini harus disertai rekonstruksi payudara dan dilakukan pada
tumor stadium dini dengan jarak tumor ke kulit jauh (>2 cm).
- Breast Concerving Treatment adalah terapi yang komponennya terdiri
dari lumpektomi atau segmentektomi atau kuadrantektomi dan diseksi
aksila serta radioterapi.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat anti kanker (sitostatika) untuk
menghancurkan sel kanker. Regimen yang sering digunakan mengandung
kombinasi siklofosfamid (C), metotreksat (M), dan 5-FU (F). Oleh karena
doksorubisin merupakan salah satu zat tunggal yang paling aktif, zat ini sering
digunakan dalam kombinasi tersebut.
3. Radioterapi
Mekanisme utama kematian sel karena radiasi adalah kerusakan DNA
dengan gangguan proses replikasi dan menurunkan risiko rekurensi lokal dan
berpotensi untuk menurunkan mortalitas jangka panjang penderita kanker
payudara.
4. Terapi hormonal
Adjuvan hormonal terapi diindikasikan hanya pada payudara yang
menunjukkan ekspresi positif dari estrogen reseptor (ER) dana atau progesterone
reseptor (PR) tanpa memandang usia, status menopause, status kgb aksila maupun
ukuran tumor.
5. Terapi Target
Terapi ini ditujukan untuk menghambat proses yang berperan dalam
pertumbuhan sel-sel kanker. Terapi untuk kanker payudara adalah tra stuzumab
(Herceptin), Bevacizumab (Avastin) dan Lapatinib ditosylate (Tykerb).
BAB III
Analisa Kasus
Ny. P datang ke UGD RSU. Ahmad Yani pada tanggal 07 Januari 2018 pada pukul 19.50.
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang dan kaki tidak bisa digunakan untuk berjalan
+- sejak 1 bln ini. Keluhan disertai sesak batuk dan terdapat benjolan pada kedua payudara
+- 1 thn dan 7 bln yang lalu pasien menolak untuk dioperasi. Pasien sedang menjalankan
kemoterapi untuk pengobatan payudaranya. Pasien memiliki riwayat hipertensi,
pemeriksaan fisik kepala, leher, abdomen, dan ekstremitas normal. Namun pada thorax
ditemukan benjolan-benjolan di payudara kanan dan kiri dan bunyi nafas terdapat ronki
kanan paru. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan gambaran efusi pleura, kompresi
tulang vertebrae dan ca mammae bilateral. Pada penatalaksanaan pasien diberikan obat-
obatan sesuai dengan keluhan dan gejala pasien. pasien disarankan untuk bedrest dan
Nutrisi harus diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbnagan nitrogen
yang negatif pada fase katabolisme, yaitu sebanyak 2500-3000 kalori sehari dengan kadar
protein tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Aich, Ranen Kanti., Mondal, Nirmal Kumar., Chhatui, Bappaditya., Sepai, Haris
Muhammad., & Aich, Rajarshi., et al. Relevance of Risk Factors of Breast
Cancer in Women : An Eastern Indian Scenario. 2016. Journal of Cancer
Research and Therapeutics.
American Cancer Society. 2016. Cancer Facts And Figure 2016. Atlanta : American
Cancer Society 008-12. [Accessed 19 Januari 2018].
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2016. Breast Cancer: What You
Need to Know. Available From :
www.cdc.gov/cancer/breast/pdf/BreastCancerFactSheet.pdf. [Accessed 19
Januari 2018]
Chabner BA, Longo DL. 2011. Cancer Chemotherapy and Biotherapy : Principles
and Practice. Philadelphia: Lippincott
Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara. Jakarta : Dirjen PP & PL
Gray MJ, Gallick GE. 2010. The Role of Oncogene Activation in Tumor
Progression. Mechanisms of Oncogenesis. USA: Springer.
Harahap, Wirsma Arif. 2016. Cancer Epidemiology & Cancer Risks Faktor. Surgery
Departement – Andalas Medical School.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Stopeck AT. 2014. Breast Cancer Risk Factors. Arizona. Medscape. Tersedia dari
http://emedicine.medscape.com. Diakses pada tanggal 20 januari 2018.
WHO (World Health Organization), 2013. Breast Cancer: Prevention and Control.
Tersedia dari http://www.who.int. Diakses pada tanggal 20 Januari 2018.