Você está na página 1de 8

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK SAKIT

An. A UMUR 2 TAHUN DENGAN ISPA


DI PUSKESMAS JEKAN RAYA

Laporan Individu Praktek Klinik Kebidanan I

Disusun oleh:

Remy Rashilla Abdan


NIM. 11. 14076. 059

AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RAYA


PALANGKA RAYA
2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan
gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan.
(Meadow, Sir Roy. 2002).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada An. A umur 2 tahun
dengan ISPA di Puskesmas Jeka Raya yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember
2017 dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang
bidan.
2. Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada An. A umur 2 tahun


dengan ISPA di Puskesmas Jekan Raya yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember
2017.

b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada An. A umur 2 tahun dengan


ISPA di Puskesmas Jekan Raya yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2017.

c. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan An. A umur 2 tahun dengan
ISPA di Puskesmas Jekan Raya yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2017.

d. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada An. A umur 2 tahun
dengan ISPA di Puskesmas Jekan Raya yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember
2017.

e. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah diberikan pada
An. A umur 2 tahun dengan ISPA di Puskesmas Jekan Raya yang dilaksanakan pada
tanggal 6 Desember 2017.
C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa

Membantu meningkatkan wawasan dalam menerapan ilmu yang telah di berikan


dalam perkuliahan & mengimplementasikannya dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada masyarakat.

2. Bagi lahan praktek

Menambah dan meningkatkan pelayanan dengan cara meningkatkan


pengetahuan dan ketrampilan yang lebih modern dalam melaksanakan asuhan
kebidanan terhadap klien.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute
Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ secara
anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk
menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses
ini dapat berlangsung dari 14 hari. (Suriadi, 2001)
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas
mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya,
seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari.
Yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit telinga,
radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan juga sinusitis. Sedangkan infeksi yang
menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru itu salah satunya adalah Pneumonia.
(WHO)

B. Etiologi
1. Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri stafilokokus
dan streptokokus serta virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada
saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
2. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia dibawah 2 tahun yang
kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna.
3. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menimbulkan risiko serangan ISPA.
4. Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak
adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
5. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
C. Patofisiologi
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus dengan tubuh.
Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia yang terdapat pada
permukaan saluran nafas bergerak ke atas mendorong virus ke arah faring atau dengan suatu
tangkapan refleks spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus merusak lapisan
epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan (Kending dan Chernick, 1983 dalam DepKes RI,
1992).
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
- Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa
- Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa karena nya tubuh menjadi
lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
- Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan
batuk.
- Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan
atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.

D. Gejala Klinis
Tanda dan gejala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut:
a. Batuk
b. Nafas cepat
c. Bersin
d. Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
e. Nyeri kepala
f. Demam ringan
g. Tidak enak badan
h. Hidung tersumbat
i. Kadang-kadang sakit saat menelan

Tanda-tanda bahaya klinis ISPA


a. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding
thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir
dan wheezing.
b. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan
cardiac arrest.
c. Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil
bendung, kejang dan coma.
d. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak

E. Komplikasi
SPA (saluran pernafasan akut ) sebenarnya merupakan self limited disease yang
sembuh sendiri dalam 5 ± 6 hari jika tidak terjaidi infasi kuman lain, tetapi penyakit ispa yang
tidak mendapatkan pengibatan dan perawatan yang baik dapat menimbulkan penyakit seperti :
sinusitis paranosal, penutupan tuba eustachii, laryngitis, tracheitis, bronchitis, dan
brhoncopneumonia dan berlanjut pada kematian karna adanya sepsis yang meluas

F. Penatalaksanan
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan
penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus
batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi
penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman
sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA.
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
- Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
- Immunisasi.
- Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
- Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

Prinsip perawatan ISPA antara lain :


- Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
- Meningkatkan makanan bergizi
- Bila demam beri kompres dan banyak minum
- Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang
bersih
- Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.
- Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek
Penatalaksanaan Medis
BAB IV
PEMBAHASAN

ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Saluran
pernapasan meliputi organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

Infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan (hidung,
pharing dan laring) mengalami inflamasi yang menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafas
dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada saat melakukan pernafasan. Pincus Catzel
& Ian Roberts; 1990; 450).

Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas
dalam menghadapi organisme asing (Whaley and Wong; 1991; 141)

Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan bersifat ringan, misalnya batuk pilek
dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Namun demikian jangan dianggap
enteng, bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat menyebabkan anak menderita
pneumoni yang dapat berujung pada kematian.

Penatalaksanaan yang diberikan pada An. A setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan


yang berarti anak mengalami ISPA yaitu anak disarankan Menigkatkan istirahat minimal 8 jam
perhari, meningkatkan makanan bergizi, demam beri kompres dan banyak minum, bila hidung
tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih, bila badan
seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat. bila terserang pada anak
tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang diuraikan diatas bahwa ISPA mempunyai variasi klinis yang bermacam
macam, maka timbul persoalan pada pengenalan (diagnostik) dan pengelolaannya. Sampai
saat ini belum ada obat yang khusus antivirus. Idealnya pengobatan bagi ISPA bakterial adalah
pengobatan secara rasional. Pengobatan yang rasional adalah apabila pasien mendapatkan
antimikroba yang tepat sesuai dengan kuma penyebab. Untuk dapat melakukan hal ini , kuman
penyebab ISPA dideteksi terlebih dahulu dengan mengambil material pemeriksaan yang tepat,
kemudian dilakukan pemeriksaan mikrobiologik , baru setelah itu diberikan antimikroba yang
sesuai.

B. Saran

Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca
makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca terutama perawat dalam membuat
asuhan kebidanan

Você também pode gostar