Você está na página 1de 4

Jakarta, 31 Januari 2008

No : 05 /04 /Peluang Usaha/ II / 2008


Hal : Permohonan Wawancara

Fluktuasi
Harga
Sayuran
Anas D. Susila, Ph.D
Asssociate Professor in Horticulture
Department Agronomy and Horticulture
Faculty of Agriculture - Bogor Agricultural University

Dengan hormat,

Pertama kali saya berharap bapak dalam keadaan sehat dan sukses dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari. Bapak, untuk edisi mendatang tabloid kami membahas mengadakan liputan
khusus berkaitan dengan kenaikan harga sembako dan sayur mayur dan kami rasa bapak sangat
berkompeten untuk dimintai pendapat berkaitan dengan tema ini. Adapun pertanyaan yang ingin
kami ajukan yaitu:

1. Sebab kenaikan harga pada cabe dan sayuran hijau?

Cabe merupakan salah satu diantara 6 komoditas sayuran unggulan nasional. Sayuran unggulan
nasional yang lain adalah bawang merah, kentang, tomat, kubis, dan jamur. Cabe menduduki
posisi paling penting sebab walaupun diperlukannya dalam jumlah kecil (4 kg/kapita/tahun)
namun hampir seluruh menu masakan di Indonesia menggunakan cabai. Cabe tidak dapat
disubstitusi oleh komoditas lain, lagi pula di Indonesia cabe sebagian besar dikonsumsi dalam
bentuk segar. Sehingga bila terjadi ketidak seimbangan antara produsi dan serapan pasar pasti akan
terjadi fluktusi harga. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya ketidak seimbangan
tersebut diantaranya adalah pola produksi (adanya on season dan off season), gagal panen yang
diakibatkan oleh bencana alam, masalah distribusi, serta naiknya harga-harga komoditas strategis
lain. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap harga sayuran yang lain.

2. Faktor-faktor yang pendukung kenaikan tinggi pada cabe contohnya di Jakarta harga cabe rawit
merah hingga Rp 20.000 per kgnya pada akhir desember 2007?

Faktor pendukung kenaikan harga cabe diantaranya adalah adanya pola tanam di lapang. Panen
raya cabe di sentra-sentra produksi biasanya terjadi antara bula Maret sampai Juni, pada saat ini
harga cabai relatif rendah mulai July sampai Desember harga biasanya merangkak naik karena
persediaan di pasar relatif rendah, kondisi ini dapat berlangsung sampai bulan Februari sebelum
musim panen berikutnya. Faktor lain yang menyebakan terjadinya kenaikan harga cabe adalah
adanya peringatan hari besar seperti lebaran.
Khusus untuk tahun 2007 faktor yang menjadi penyebab tingginya harga cabe dan sayuran lain
adalah adanya berncana banjir. Menurut informasi dari Direktorat Jenderal Hortikultura luas
kerusakan tanaman sayuran akibat banjir tahun 2007 (keadaan Januari sampai dengan Desember
2007) adalah 1.190.4 hetar (terkena seluas 707.7 hektar dan puso seluas 482.7 hektar). Tanaman
yang terkena banjir ada 11 jenis yaitu: cabe, bawang merah, tomat, kacang panjang, timun, terong,
sawi, bayam, pare, gambas dan kangkung, dimana tanaman yang terkena banjir terluas adalah cabe
(terkena seluas 441.7 hektar dan puso seluas 303.9)

3. Apakah kenaikan harga cabe dan sayuran akan seperti fenomena tahun 1998 yang semua harga
sembako naik, kira-kira kenaikan ini akan berapa lama?
Naiknya harga komoditas cabe dan sayuran saat ini disebabkan oleh naiknya komoditas startegis
lain yang diimpor. Kenaikan harga international terhadap komoditas strategis yang diimpor
tersebut membawa dampak terhadap naiknya harga pengelolaan usaha produksi dan distribusi
komoditas sayuran.

4. Apakah harga cabe dan sayuran hijau akan dapat turun?


Harga komoditas sayuran sangat berfluktuatif, sehingga untuk tanaman sayuran yang pola
tanamannya sangat tergantung musim dan berumur lebih panjang akan lebih berfluktuatif apabila
dibandingkan dengan tanaman yang berumur pendek dan dapat ditanam sepanjang tahun. Cabe
merupakan tanaman sayuran yang sangat harganya berfluktuatif sehingga pada saat on season harga
akan turun, sementara iru sayuran daun harga akan relatif lebih stabil karena pengusahaanya relatif
lebih sederhana.

5. Di tingkat harga berapa titik terekstrim harga cabe dan kira-kira kapan?
Dipulau Jawa yang merupakan 65% dari total luas lahan produksi nasional cabe harga maksimum
cabe segar bisa sampai 25-30 ribu (saya belum pernah medapatkan info di atas ini ---Tolong
dikoreksi) namun di luar jawa harga bisa lebih mahal. Harga tertinggi biasanya dicapai pada bulan
Oktober-Februari. Menjelang Idul Fitri biasanya kenaikan konsumsi sebesar 10-20% dan biasanya
diikuti dengan naiknnya harga.

6. Dampak seperti apa yang akan di terima oleh pengusaha?


Karena harga yang sangat berfluktuatif maka komoditas sayuran meruakan komoditas yang
menarik untuk di usahakan. Dengan mengeetahui pola produksi secara nasional dan informasi
pasar maka strategi pengelolaan bisnis sayuran ini akan dapat dilakukan dengan tepat untuk
memperoleh margin yang layak.

7. Kenaikan harga cabe dan sayuran hijau ini akan mengurangi daya beli masyarakat hingga seperti
apa?apakah hingga ke tingkat tidak mau membeli?
Karena cabe selalu dipelukan untuk hampir semua menu masakan dan tidak bisa dgantikan oleh
komoditas lain, maka cabe akan tetap akan dibeli oleh konsumen.
8. Seberapa besar peran pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini?
Dari pemantauan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura terhadap
besarnya permintaan mingguan dan pola produksi cabai merah dapat dilaporkan bahwa kebutuhan
nasional cabai merah lewat pasar induk hanya berkisar 750.000 - 800.000 ton/tahun atau 60.000 -
70.000 ton/bln. Mengingat selama ini Pulau Jawa memberikan sumbangan sebesar + 65% dari
total produksi idealnya diperlukan areal tambah tanam setiap bulan cukup sekitar 5.000 ha untuk
menghasilkan 40.000 - 50.000 ton/bln.

Keseimbangan Produksi - Serapan Pasar Hakekat dari management produksi cabai


merah adalah merencanakan luas tanam dan produksi setiap bulan, sehingga dapat
menyeimbangkan produksi dengan serapan pasar. Meskipun elasitas permintaan akan
produk cabai yang tidak tahan simpan/termasuk rendah, namun tingkat konsumsi
masyarakat rata-rata/relatif tetap, berkisar sekitar 400 gr/bln. Dengan memperhatikan
kapasitas produksi masing-masing daerah/propinsi dan kebutuhan cabai merah secara
nasional, maka dapat disusun pola produksi bulanan yang seimbang dengan besarnya
permintaan.

9. Pihak-pihak mana saja yang dikatakan harus bertangggung jawab? Dan seperti apa pertanggung
jawab yang harus dilakukan?
Pemerintah : menjamin adanya kebijakan pengaturan pola produksi dan distribusi komoditas
sayuran sehingga ketersediaannya merata di seluruh daerah sepanjang tahun.
Pengusaha/Petani : Membangun kemitraan sehingga mampu memasok produk sayuran yang tepat
secara: Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas, Kompetitiveness (daya saing produk)
Peneliti : mengembangkan penelitian-penelitian untuk membangun Best Management Practices dan
New Crop Development yang sesuai dengan kondisi agroklimat di Indonesia

10. Solusi jangka pendek seperti apa yang dapat dilakukan?


a. Pengaturan kuota produksi (luas tambah tanam) untuk meratakan produksi cabe yang
merata sepanjang tahun. Tatangan otonomi daerah dengan kebijakan masing-masing
daerah perlu dikoordinasikan secara terpusat dalam pelaksanaan dan monitoring
penambahan luas tanam produksi cabe.
b. Pembanguan Kebun Bibit Sayuran (Transplant Industry) untuk cabe di setiap daerah
akan sangat mudah untuk mengontrol jumlah populasi cabe yang di tanam di masing-
masing daerah. Maksudnya apabila persediaan bibit cabe di Kebun Bibit sudah habis
sebaiknya petani tidak lagi menanam cabe sebab akan terjadi over produksi tiga bulan
berikutnya. Beberap negara maju telah menerapkan cara ini.

11. Solusi jangka panjang seperti apa yang dapat dilakukan?


a. Pengembangan varietas baru yang dapat memperpanjang masa panen
b. Pengembangan varietas yang tahan berbagai penyakit : antraxnose
c. Metode mengendalikan Yellow Leaf Curl (Gemini Virus)
d. Mengembangan rekomendasi pemupukan bersasarkan analisis tanah untuk komoditas
sayuran. Di Indonesia belum ada standar intepretasi rekomendasi pemupukan untuk
Sayuran berdasar analisis tanah
e. Mengembangkan teknologi budidaya sayuran hemat air dengan memanfaatkan sarana
irigasi mikro, sehingga dapat dimanfaatkan untuk produksi sayuran off season.

12. Alternatif seperti apa yang bisa dilakukan?


a. Untuk produsen
b. Untuk pengusaha
Untuk Produsen/pengusaha informasi teknologi produksi baru, dan informasi pasar perlu
didapatkan untuk mengantisipasi perubahan keseimbangan persediaan dan permintaan pasar
sepanjang waktu. Saat-saat kondisi harga yang tinggi harus dapat diantisipasi sehingga penyesuaian
jadwal mundur dapat dilakukan secara tepat.
Perlu dikembangkan dan dipromosikan produk cabe kering agar masa simpan cabe lebih dapat
dipertahankan agak lama.

Kami harapkan jawaban dari bapak paling lambat hari Sabtu, 2 Februari 2008 karena deadline kami
hari Senin, 4 Februari 2008 dan kami juga berharap untuk di kirimkan foto bapak. Atas waktu dan
kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Rusian Wahyu Hardianto


Reporter

Você também pode gostar