Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh:
Nama : Ahmad Sukron
NIM : 10/297946/TP/09730
A. Latar Belakang
Kualitas pangan merupakan serangkaian faktor pada suatu produk
pangan yang membedakan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk
tersebut. Mutu pangan bersifat multi dimensi dan mempunyai banyak aspek.
Aspek-aspek mutu pangan tersebut antara lain adalah aspek gizi (kalori,
protein, lemak, mineral, vitamin, dan lain-lain); aspek selera (indrawi, enak,
menarik, segar); aspek bisnis (standar mutu, kriteria mutu); serta aspek
kesehatan (jasmani dan rohani). Kepuasan konsumen berkaitan dengan mutu.
Penilaian indera yang digabungkan dengan uji organoleptik yang
meliputi tekstur, warna dan rasa banyak digunakan untuk menilai kualitas
suatu komoditi hasil pertanian dan makanan. Penilaian cara ini banyak disukai
karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan hasilnya langsung terlihat serta
dapat dihitung secara teliti. Dalam beberapa hal penilaian indera bahkan dapat
melebihi ketelitian alat yang paling sensiitif. Beberapa perusahaan seperti
perusahaan minuman anggur, keju, teh, kopi dan bir masih
menggunakan penilaian indera untuk menguji kualitas produknya.
Penilaian indera merupakan kemampuan sensorik yang hanya dimiliki
oleh orang tertentu dan tidak dapat di turunkan ataupun di ajarkan pada orang
lain. Kelebihan sensorik ini hanya dimiliki oleh dirinya sendiri secara pribadi.
Kelebihan inilah yang memunculkan penilaian indera untuk menguji suatu
kualitas bahan pangan secara organoleptik dengan cara merasa, meraba, dan
melihat untuk menentukan kualitas makanan.
Sistem penilaian indera dengan uji organoleptik telah dibakukan dan
dijadikan standar penilai dalam laboratorium, dunia usaha dan perdagangan.
Penelitian organoleptik juga digunakan sebagai suatu metode penelitian dan
pengembangan dalam melakukan analisis data. Penilaian indera dengan cara
uji organoleptik meliputi:
1. Menilai tekstur suatu bahan, adalah salah satu unsur kualitas bahan pangan
yang dapat dirasa dengan rabaan ujung jari, lidah, mulut atau gigi.
2. Faktor kenampakan yang meliputi warna dan kecerahan (gloss) dapat
dinilai melalui indera penglihatan.
3. Flavour adalah suatu rangsang yang dapat dirasakan oleh indera pembau
dan perasa secara sama-sama.
Penilaian indera dengan uji organoleptik ini bersifat individual dan tergantung
pada penilaian pribadi sang panelis.Karena itu keahlian dan pengetahuan
seseorang tentang bahan yang akan diuji sangat penting.
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kualitas pangan ?
2. Bagaimana cara menentukan kualitas pangan ?
3. Apa yang dimaksud dengan uji organoleptik ?
4. Bagaimana cara melakukan uji organoleptik ?
5. Apa kaitan antara penentuan kualitas pangan dan uji organoleptik ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kualitas pangan.
2. Mengetahui cara menentukan kualitas pangan.
3. Mengetahui pengertian uji organoleptik.
4. Mengetahui cara melakukan uji organoleptik.
5. Mengetahui kaitan antara penentuan kualitas pangan dan uji organoleptik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kualitas pangan merupakan seperangkat sifat atau faktor pada produk pangan
yang membedakan tingkat pemuas/aseptabilitas produk itu bagi
pembeli/konsumen.
2. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas yaitu asal daerah,
varietas/ras, umur panen, dan faktor pengolahan.
3. Penilaian organoleptik yang disebut juga penilaian indera atau penilaian
sensorik merupakan suatu cara penilaian yang sudah sangat lama dikenal dan
masih sangat umum digunakan.
4. Uji organoleptik meliputi warna, penampilan, bentuk, aroma, rasa, dan tekstur
suatu produk makanan.